• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi Model

Dalam dokumen 5. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 113-121)

5.12. Pemanfaatan Wilayah Pesisir Secara Optimal untuk Pengembangan Budidaya Tambak Udang

5.12.6. Validasi Model

(orang)

2

HOK 50 = serapan tenaga kerja aktual tambak udang intensif (50 ekor/m

)(HOK/th)

2

HOK SI = serapan tenag kerja aktual tambak udang semi intensif (25 ekor/m

)(HOK/th)

2

HOK TP = serapan tenaga kerja aktual tambak udang tradisional plus (8 ekor/m )(HOK/th)

2

(HOK/th)

)

5.12.6. Validasi Model

Model divalidasi dengan membandingkan perfomansi model hasil simulasi dari beberapa peubah dengan hasil penghitungan lapangan dengan menggunakan pengujian secara statistik (Sushil 1993; Hartrisari 2007) atau dengan mencari tingkat kesalahan relatifnya (Kartono et al. 2008). Perbandingan dilakungan terhadap produksi biomassa udang, jumlah pakan yang digunakan, jumlah produksi limbah organik dalam bentuk TSS, nitrogen dan phosphor yang dihasilkan dari kegiatan budidaya tambak udang. Uji statistik menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 12. Perbandingan antara hasil simulasi model dengan penghitungan lapangan sebagai berikut :

Produksi biomassa udang intensif (126 ekor/m2

Total produksi biomassa udang hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 1116.06 kg, hari ke 20 sebesar 2328.24 kg, hari ke 30 sebesar 3647 kg, hari ke 40 sebesar 5550.93 kg, hari ke 50 sebesar 7430.61 kg, hari ke 60 sebesar 9286.26 kg, hari ke 70 sebesar 10 743.06 kg, hari ke 80 sebesar 12 079.12 kg, hari ke 90 sebesar 14 004.93 kg, hari ke 100 sebesar 16 144.73 kg, hari ke 110 sebesar 18 284.52 kg. Hasil simulasi model diperoleh total produksi biomassa udang pada hari ke 10 sebesar 1124.72 kg, hari ke 20 sebesar 2333.68 kg, hari ke 30 sebesar 3651.91 kg, hari ke 40 sebesar 5568.89 kg, hari ke 50 sebesar 7460.40 kg, hari ke 60 sebesar 9314.85 kg, hari ke 70 sebesar 11 194.94 kg, hari ke 80 sebesar 12 590.95 kg, hari ke 90 sebesar 14 011.58 kg, hari ke 100 sebesar 16 152.38 kg, dan hari ke 110 sebesar 18 285.31 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 10, t = 1.699, α > 0.05)

Pakan intensif (126 ekor/m2

Jumlah total pakan yang digunakan selama pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 26 847.52 kg. Jumlah pakan harian hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 52.87 kg, hari ke 20 sebesar 108.40 kg, hari ke 30 sebesar 163.40 kg, hari ke 40 sebesar 210.13 kg, hari ke 50 sebesar 241.37 kg, hari ke 60 sebesar 264.86 kg, hari ke 70 sebesar 294.21 kg, hari ke 80 sebesar 320.46 kg, hari ke 90 sebesar 361.33 kg, hari ke 100 sebesar 408.46 kg, hari ke 110 sebesar 450.70 kg. Hasil simulasi model diperoleh jumlah total pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan sebesar 26 849.12 kg. Total pakan harian pada hari ke 10 sebesar 57.94 kg, hari ke 20 sebesar 108.40 kg, hari ke 30 sebesar 163.67 kg, hari ke 40 sebesar 210.13 kg, hari ke 50 sebesar 241.37 kg, hari ke 60 sebesar 264.33 kg, hari ke 70 sebesar 294.21 kg, hari ke 80 sebesar 320.45 kg, hari ke 90 sebesar 361.33 kg, hari ke 100 sebesar 408.46 kg, dan hari ke 110 sebesar 450.70 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 10, t = 0.858, α > 0.05)

)

Limbah organik intensif (126 ekor/m2

Jumlah total limbah organik dalam bentuk TSS yang dihasilkan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 9228.519 kg. Total limbah organik harian hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 2.84 kg, hari ke 20 sebesar 9.61 kg, hari ke 30 sebesar 19.23 kg, hari ke 40 sebesar 31.38 kg, hari ke 50 sebesar 43.88 kg, hari ke 60 sebesar 55.57 kg, hari ke 70 sebesar 133.58 kg, hari ke 80 sebesar 116.71 kg, hari ke 90 sebesar 118.70 kg, hari ke 100 sebesar 146.12 kg, dan hari ke 110 sebesar 1007.38 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah organik dalam bentuk TSS sampai akhir pemeliharaan sebesar 9228.90 kg. Total limbah organik harian hasil simulasi model pada hari ke 10 sebesar 2.82 kg, hari ke 20 sebesar 9.55 kg, hari ke 30 sebesar 19.27 kg, hari ke 40 sebesar 33.92 kg, hari ke 50 sebesar 43.36 kg, hari ke 60 sebesar 55.07 kg, hari ke 70 sebesar 136.28 kg, hari ke 80 sebesar 116.86 kg, hari ke 90 sebesar 118.06 kg, hari ke 100 sebesar 144.65 kg, dan hari ke 110 sebesar 1007.64 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa

antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 10, t = 0.558, α > 0.05) .

Total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 248.15 kg, kemudian dari feses sebesar 635.30 kg, dan dari eksresi sebesar 348.09 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan sebesar 253.96 kg, kemudian dari feses 634.79 kg, dan dari eksresi sebesar 351.78 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 1.614, α > 0.05) .

Total limbah phosphor (TP) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 59.98 kg, kemudian dari feses sebesar 200.28 kg, dan dari eksresi sebesar 43.73 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah phosphor dari sisa pakan sebesar 45.91 kg, kemudian dari feses 210.29 kg, dan dari eksresi sebesar 62.97 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 0.510, α > 0.05) .

Produksi biomassa udang intensif (50 ekor/m2

Total produksi biomassa udang hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 104.30 kg, hari ke 20 sebesar 439.88 kg, hari ke 30 sebesar 971 kg, hari ke 40 sebesar 1712.34 kg, hari ke 50 sebesar 2769.20 kg, hari ke 60 sebesar 3664.43 kg, hari ke 70 sebesar 4006.78 kg, hari ke 80 sebesar 4885.93 kg, hari ke 90 sebesar 5671.68 kg, dan hari ke 93 sebesar 5886.72 kg. Hasil simulasi model diperoleh total produksi biomassa udang pada hari ke 10 sebesar 114.63 kg, hari ke 20 sebesar 466.23 kg, hari ke 30 sebesar 997.86 kg, hari ke 40 sebesar 1473.70 kg, hari ke 50 sebesar 2682.32 kg, hari ke 60 sebesar 3583.24 kg, hari ke 70 sebesar 4220.83 kg, hari ke 80 sebesar 5069.67 kg, hari ke 90 sebesar 5721.42 kg, dan hari ke 93 sebesar 5886.91 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 9, t = 0.253, α > 0.05)

Pakan intensif (50 ekor/m2

Jumlah total pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 6 973.85 kg. Jumlah pakan harian pada hari ke 10 sebesar 5.41 kg, hari ke 20 sebesar 20.45 kg, hari ke 30 sebesar 43.60 kg, hari ke 40 sebesar 64.73 kg, hari ke 50 sebesar 90.00 kg, hari ke 60 sebesar 104.36 kg, hari ke 70 sebesar 110.91 kg, hari ke 80 sebesar 131.33 kg, hari ke 90 sebesar 147.92 kg, hari ke 93 sebesar 152.52 kg. Hasil simulasi model diperoleh jmlah pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan sebesar 6973.07 kg. Total pakan harian pada hari ke 10 sebesar 5.43 kg, hari ke 20 sebesar 20.45 kg, hari ke 30 sebesar 43.60 kg, hari ke 40 sebesar 64.72 kg, hari ke 50 sebesar 90.00 kg, hari ke 60 sebesar 104.38 kg, hari ke 70 sebesar110.90 kg, hari ke 80 sebesar 131.33 kg, hari ke 90 sebesar 147.93 kg, dan hari ke 93 sebesar 150.90 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 9, t = 0.979, α > 0.05)

)

Limbah organik intensif (50 ekor/m2

Jumlah total limbah organik dalam bentuk TSS yang dihasilkan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 2387.462 kg. Total limbah organik harian hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 0.261 kg, hari ke 20 sebesar 1.157 kg, hari ke 30 sebesar 3.668 kg, hari ke 40 sebesar 7.706 kg, hari ke 50 sebesar 12.691 kg, hari ke 60 sebesar 18.407 kg, hari ke 70 sebesar 47.600 kg, hari ke 80 sebesar 44.376 kg, hari ke 90 sebesar 47.594 kg, dan hari ke 93 sebesar 444.320 kg. Hasil simulasi model diperoleh jumlah total limbah organik yang dihasilkan sampai akhir pemeliharaan sebesar 2387.53 kg. Total limbah organik harian hasil simulasi model pada hari ke 10 sebesar 0.270 kg, hari ke 20 sebesar 1.19 kg, hari ke 30 sebesar 3.71 kg, hari ke 40 sebesar 7.84 kg, hari ke 50 sebesar 12.73 kg, hari ke 60 sebesar 18.80 kg, hari ke 70 sebesar 47.85 kg, hari ke 80 sebesar 45.11 kg, hari ke 90 sebesar 47.46 kg dan hari ke 93 sebesar 444.320. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 9, t = 1.883, α > 0.05)

) (TSS, N, dan P)

Total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 64.38 kg, kemudian dari feses sebesar 164.70 kg, dan dari eksresi sebesar

93.95 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan sebesar 65.16 kg, kemudian dari feses 165.76 kg, dan dari eksresi sebesar 93.45 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 0.930, α > 0.05) .

Total limbah phosphor (TP) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 18.00 kg, kemudian dari feses sebesar 60.08 kg, dan dari eksresi sebesar 12.20 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah phosphor dari sisa pakan sebesar 17.66 kg, kemudian dari feses 58.99 kg, dan dari eksresi sebesar 12.96 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 0.416, α > 0.05). Produksi biomassa udang semi intensif (25 ekor/m2

Total produksi biomassa udang hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 123.00 kg, hari ke 20 sebesar 317.69 kg, hari ke 30 sebesar 553.47 kg, hari ke 40 sebesar 766.94 kg, hari ke 50 sebesar 1034.86 kg, hari ke 60 sebesar 1332.52 kg, hari ke 70 sebesar 1575.70 kg, hari ke 80 sebesar 1909.20 kg, hari ke 90 sebesar 2317.68 kg, dan hari ke 93 sebesar 2557.44 kg. Hasil simulasi model diperoleh total produksi biomassa udang pada hari ke 10 sebesar 123.73 kg, hari ke 20 sebesar 318.30 kg, hari ke 30 sebesar 533.63 kg, hari ke 40 sebesar 767.76 kg, hari ke 50 sebesar 1036.09 kg, hari ke 60 sebesar 1338.71 kg, hari ke 70 sebesar 1577.48 kg, hari ke 80 sebesar 1909.57 kg, hari ke 90 sebesar 2317.81 kg, dan hari ke 93 sebesar 2557.44 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 9, t = 0.364, α > 0.05)

)

Pakan harian semi intensif (25 ekor/m2

Jumlah total pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 3362.82 kg. Jumlah pakan harian pada hari ke 10 sebesar 3.0 kg, hari ke 20 sebesar 9.20 kg, hari ke 30 sebesar 19.60 kg, hari ke 40 sebesar 27.20 kg, hari ke 50 sebesar 41.00 kg, hari ke 60 sebesar 51.80 kg, hari ke 70 sebesar 51.80 kg, hari ke 80 sebesar 62.00 kg, hari ke 90 sebesar 62.00 kg, hari ke 93 sebesar 62.00 kg. Hasil simulasi model diperoleh jumlah pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan sebesar 3362.82 kg. Jumlah pakan harian

hasil simulasi model pada hari ke 10 sebesar 3.05 kg, hari ke 20 sebesar 9.21 kg, hari ke 30 sebesar 19.58 kg, hari ke 40 sebesar 27.18 kg, hari ke 50 sebesar 41.00 kg, hari ke 60 sebesar 51.81 kg, hari ke 70 sebesar 51.79 kg, hari ke 80 sebesar 62.02 kg, hari ke 90 sebesar 62.01 kg, hari ke 95 sebesar 62.00 kg. Hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak terdapat perbedaan (db = 9, t = 0.764, α > 0.05)

Limbah organik semi intensif (25 ekor/m2

Jumlah total limbah organik yang dihasilkan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 1155.287 kg. Total limbah organik harian hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 0.21 kg, hari ke 20 sebesar 0.77 kg, hari ke 30 sebesar 1.67 kg, hari ke 40 sebesar 5.12 kg, hari ke 50 sebesar 8.15 kg, hari ke 60 sebesar 11.18 kg, hari ke 70 sebesar 20.04 kg, hari ke 80 sebesar 22.24 kg, hari ke 90 sebesar 22.61 kg, dan hari ke 95 sebesar 215.52 kg. Hasil simulasi model diperoleh jumlah total limbah organik yang dihasilkan sampai akhir pemeliharaan sebesar 1155.300 kg. Total limbah organik harian hasil simulasi model pada hari ke 10 sebesar 0.33 kg, hari ke 20 sebesar 0.85 kg, hari ke 30 sebesar 1.72 kg, hari ke 40 sebesar 5.12 kg, hari ke 50 sebesar 9.05 kg, hari ke 60 sebesar 12.03 kg, hari ke 70 sebesar 21.81 kg, hari ke 80 sebesar 22.24 kg, hari ke 90 sebesar 22.61 kg dan hari ke 95 sebesar 215.52. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 9, t = 0.979, α > 0.05)

) (TSS, N, dan P)

Total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 28.24 kg, kemudian dari feses sebesar 72.32 kg, dan dari eksresi sebesar 39.92 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan sebesar 28.81 kg, kemudian dari feses 72.40 kg, dan dari eksresi sebesar 39.96 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 0.237, α > 0.05) .

Total limbah phosphor (TP) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 6.06 kg, kemudian dari feses sebesar 20.22 kg, dan dari eksresi sebesar 4.36 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah phosphor dari sisa pakan sebesar 5.94 kg, kemudian dari feses 19.84 kg, dan dari eksresi sebesar 4.28 kg.

Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 1.056, α > 0.05)

Produksi biomassa udang tradisional plus (8 ekor/m2

Total produksi biomassa udang hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 24.49 kg, hari ke 20 sebesar 50.40 kg, hari ke 30 sebesar 121.99 kg, hari ke 40 sebesar 256.94 kg, hari ke 50 sebesar 295.19 kg, hari ke 60 sebesar 506.55 kg, hari ke 70 sebesar 534.17 kg, hari ke 80 sebesar 593.11 kg, hari ke 90 sebesar 629.80 kg, hari ke 100 sebesar 735.98 kg, hari ke 110 sebesar 778.78 kg. Hasil simulasi model diperoleh total produksi biomassa udang pada hari ke 10 sebesar 27.75 kg, hari ke 20 sebesar 57.65 kg, hari ke 30 sebesar 121.94 kg, hari ke 40 sebesar 256.99 kg, hari ke 50 sebesar 296.16 kg, hari ke 60 sebesar 520 kg, hari ke 70 sebesar 593.50 kg, hari ke 80 sebesar 593.20 kg, hari ke 90 sebesar 629.80 kg, hari ke 100 sebesar 781.76 kg, dan hari ke 110 sebesar 778.96 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 10, t = 1.310, α > 0.05)

)

Pakan harian tradisional plus (8 ekor/m2)

Jumlah total pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 1394 kg. Jumlah pakan harian pada hari ke 70 sebesar 34.58 kg, hari ke 80 sebesar 41.52 kg, hari ke 90 sebesar 44.09 kg, hari ke 100 sebesar 58.88 kg, dan hari ke 110 sebesar 40.50 kg. Hasil simulasi model diperoleh jumlah pakan yang digunakan sampai akhir pemeliharaan sebesar 1393.99 kg. Total pakan harian hasil simulasi model pada hari ke 70 sebesar 34.57 kg, pada hari ke 80 sebesar 41.50 kg, hari ke 30 sebesar 44.07 kg, hari ke 100 sebesar 58.89 kg, dan hari ke 110 sebesar 40.52 kg. Hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak terdapat perbedaan (db = 4, t = 0.492, α > 0.05)

Limbah organik (8 ekor/m2

Jumlah total limbah organik dalam bentuk TSS yang dihasilkan selama pemeliharaan hasil penghitungan lapangan sebesar 487.90 kg dan hasil simulasi model diperoleh total limbah organik dalam bentuk TSS sebesar 487.80 kg. Hasil

penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (kesalahan relatif sangat kecil yaitu 0.02 %).

Total nitrogen (TN) hasil penghitungan lapangan dari sisa pakan sebesar 11.71 kg, kemudian dari feses sebesar 22.98 kg, dan dari hasil eksresi 16.55 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah nitrogen (TN) dari sisa pakan sebesar 11.37 kg, kemudian dari feses sebesar 29.12 kg, dan hasil eksresi sebesar 16.06 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 0.810, α > 0.05)

Total limbah phosphor (TP) dari sisa pakan hasil penghitungan lapangan sebesar 2.51 kg, kemudian dari feses sebesar 8.38 kg, dan dari hasil eksresi sebesar 1.81 kg. Hasil simulasi model diperoleh total limbah phosphor (TP) dari sisa pakan sebesar 2.44 kg, dari feses sebesar 8.14 kg, dan dari hasil eksresi 1.75 kg. Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 2, t = 1.112, α > 0.05)

Limbah selain tambak udang/antropogenik (external loading)

Jumlah total limbah selain tambak udang/antropogenik (external loading) yang masuk ke lingkungan perairan pesisir dalam bentuk N (organik) sebesar 2 783 818.94 kg N/th atau 18 890.20 kg N/th (DIN) (selama hari pemeliharaan 209 739.78 kg N atau 5692.94 kg dalam bentuk DIN). Sedangkan dalam bentuk P (organik) sebesar 432 007.40 kg N/th atau 1741.76 kg N/th (DIP) (selama hari pemeliharaan 32 458.50 kg N atau 520.20 kg N dalam bentuk DIP). Hasil simulasi model diperoleh total limbah selain tambak udang/antropogenik dalam bentuk N (organik) selama hari pemeliharaan sebesar 209 740.80 kg N atau 5641.21 kg N (DIN) dan dalam bentuk P (organik) sebesar 32 562.52 kg N atau 520.20 kg P (DIP). Hasil uji statistik (uji t beda nyata) menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model tidak berbeda nyata (db = 3, t = 0.408, α > 0.05).

Dari hasil evaluasi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model yang dibangun memberikan hasil yang bersesuaian dengan kondisi nyata. Tidak terdapat perbedaan nyata secara statistik antara prediksi model dengan data

lapangan (data empirik) mengindikasikan bahwa model yang dibangun dapat digunakan untuk memprediksi total limbah, produksi udang, dan pakan yang digunakan. Adanya perbedaan nilai yang terjadi antara hasil penghitungan lapangan dan hasil simulasi model walaupun secara analisis statistik tidak berbeda nyata disebabkan oleh waktu penghitungan. Hasil simulasi model mengacu pada perbedaan waktu harian (dt) sedangkan hasil pengukuran lapangan dilakukan berdasarkan hasil sampling secara berkala dengan interval 10 hari. Dengan demikian, prediksi model lebih mencirikan proses biologi yang terjadi dalam sistem budidaya udang.

5.12.7.Simulasi Skenario Pemanfatan Wilayah Pesisir Kecamatan Mangara

Dalam dokumen 5. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 113-121)