• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sugiyono (2013) menegaskan bahwa, instrumen yang tidak diuji validitas dan reliabilitasnya bila digunakan untuk penelitian akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya.

a. Validitas

Sugiyono (2013) mengatakan untuk mengetahui valid tidak suatu instrumen penelitian, bila harga korelasi setiap item instrumen di bawah 0.30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara profesional

judgement (Azwar, 2011). Menurut Ary, Jacobs dan Razavieh (1982)

validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh ahli (expert judgement). Instrumen penelitian ini dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing).

Hasil konsultasi yang dilakukan oleh ahli dilengkapi dengan pengujian empirik dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item instrumen terhadap skor-skor total aspek dengan teknik korelasi Pearson

Windows. Rumus korelasi Pearson product moment adalah sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑ √[∑ ∑ ][∑ ∑ ]

Keterangan rumus :

x dan y : skor masing-masing skala

n : banyaknya subjek

Masrum dalam (Sugiyono, 2013) mengungkapkan bahwa keputusan ditetapkan dengan nilai koefisien validitas yang minimal sama dengan 0,30. Jadi kalau korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Pada Tabel 3.4 akan ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitas item, item yang valid akan dibedakan dengan item tidak valid dengan menggunakan simbol (*) pada item yang tidak valid.

Tabel 3. 4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

No Aspek-aspek Indikator Valid Gugur

1. Attention (atensi;

perhatian)

a.Proses kesadaran diri individu yang berpusat pada pengetahuan yang ada dalam dirinya maupun diluar dirinya.

b.Kesadaran terhadap perenungan pikiran- pikiran pribadi, memori-memori, dan cita-cita.

6*,26* 1,46* 16*,36* 56*,11 2. Wakefulness (siaga; keterjagaan)

a. Individu setiap hari siaga terhadap setiap hal yang akan ia hadapi.

b. Kesedaran diri individu untuk mempersiapkan tindakan-tidakan yang akan diambilnya dalam menghadapi suatu persoalan.

21*,41 10,30 31*,51* 20*,40* 3. Architecture (arsitektur)

a. Kesadaran individu di proses oleh pengalaman-pengalaman yang sudah ia alami yang tersimpan dalam otak individu itu sendiri .

b. Kesadaran di interpretasikan oleh faktor sensorik, sematik, kognitif, dan emosional.

50*,12 32,52* 2*,22 42*,8* 4. Recall of knowledge (mengingat pengetahuan)

a. Pengambilan informasi pribadi yang bersangkutan dengan dunia sekitar.

b. Kesadaran tentang jati diri.

c. Kesadaran mengenai kukurangan serta kelebihan yang ada pada dirinya.

d. Kesadaran akan tanggung jawab terhadap peristiwa-peristiwa di sekitarnya.

e. Menyadari tindakan-tindakan orang lain.

18*,38* 5*,25* 45,9 29*,49 13*,33* 28*,48* 15*,35* 55*,19* 39*,3* 23,43*

5. Emotive (emotif) a. Kesadaran individu pada bentuk perasaan atau emosi yang ia rasakan.

b. Kesadaran akan emosi yang muncul dalam diri saat berinteraksi dengan dunia luar.

c. Kesadaran untuk mendeskripsikan emosi- emosi secara subjektif kepada orang lain

53*,17* 37*,4 24,44* 7*,27 47*,14* 34*,54* Total Valid (*) 41 Tidak Valid 15

b. Reliabilitas

Sugiyono (2013) mengatakan jika suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0.60. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui jika nilai Alpha ≥ 0.60, sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai Alpha < 0.60.

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:

[

]

Keterangan rumus:

S12 dan S22 : varian skor belahan 1 dan varian skor

belahan 2

Sx2 : varian skor skala

Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. setelah itu hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria

Guilford.

Tabel 3. 5 Kriteria Guilford

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16, diperoleh perhitungan reliabilitas self awareness dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3. 6 Reliabilitas Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .738 41

Hasil perhitungan di atas, peneliti sesuaikan dengan kriteria Guilford dalam ketogorisasi reliabilitas yang telah dibahas sebelumnya. Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam kategori Tinggi karena α yang diperoleh adalah sebesar 0,738.

c. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS 16.0.

Guna menganalisis rumusan masalah pertama dan kedua , peneliti menggunakan deskritif kategorisasi dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya (Sugiyono, 2013). Azwar (2014) menjelaskan kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3. 7

Tabel Norma Kategorisasi

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjekpenelitian berdasarkan perhitungan skala.

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala.

Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran

μ (mean teoritik) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan

minimum.

Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi self awareness mahasiswa berdasarkan skala penilaian diri

Norma/Kriteria Skor Kategori +1,8σ < μ Sangat Tinggi +0,6σ < μ +1,8σ Tinggi -0,6σ < μ 0,6σ Sedang -1,8σ < μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah

dengan jumlah 41 item yang valid diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.

Skor maksimum teoritik : 4 x 41 = 164 Skor minimum teoritik : 1 x 41 = 41

Luas jarak : 164- 41 = 123

Standar deviasi ((σ/sd) : = 20,5

μ (mean teoritik) : = 102,5

Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner penilaian diri subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat self awareness mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma sebagai berikut pada tabel 3.8

Tabel 3. 8

Tabel Norma Kategorisasi tingkat Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata

DharmaYogyakarta

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

+1,8σ < μ > 139,4 Sangat Tinggi

+0,6σ < μ +1,8σ 114,8 – 139,4 Tinggi -0,6σ < μ 0,6σ 90,2 – 114,8 Sedang -1,8σ < μ ≤ -0,6σ 52,1 – 90,2 Rendah

μ ≤ -1,8σ < 52,1 Sangat Rendah

Kategori di atas juga kemudian diterapkan sebagai patokan dalam melihat butir-butir item self awareness mahasiswa yang belum optimal berdasarkan skala penilaian dengan jumlah subjek 62 diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.

Skor maksimum teoritik : 4 x 62 = 248 Skor minimum teoritik : 1 x 62 = 62

Luas jarak : 248 -62 = 186

Standar deviasi ((σ/sd) : = 31

μ (mean teoritik) : = 155

Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner penilaian diri subjek disajikan dalam norma kategorisasi item self awareness mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma sebagai berikut pada tabel 3.9.

Tabel 3. 9

Tabel Norma Kategorisasi item Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata

DharmaYogyakarta

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

+1,8σ < μ > 155 Sangat Tinggi

+0,6σ < μ +1,8σ 136,4 – 155 Tinggi -0,6σ < μ 0,6σ 117,8– 136,4 Sedang -1,8σ < μ ≤ -0,6σ 99,2 – 117,8 Rendah

37

Dokumen terkait