• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Berikut ini akan dijabarkan mengenai uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini :

a. Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2012:80) validitas adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan kevalidan suatu instrumen dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Menurut Arikunto (2012:81) Secara garis besar ada dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. 1) Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran, dan disusun mengikuti ketentuan yang ada. Ada dua macam vaiditas logis yaitu validitas isi dan validitas konstrak. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi jika isi atau materi atau bahan alat ukur tersebut sejajar dengan bahan pembelajaran yang diberikan. Sedangkan validitas konstruk lebih mengarah kepada kesesuaian hasil alat ukur dengan kemampuan yang ingin diukur. 2) Validitas empiris memiliki pengertian pengalaman, sehingga sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Ada dua macam validitas empiris yaitu

“validitas ada sekarang” dan validitas predictive. Validitas “ada sekarang” sering dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan

memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Sedangkan sebuah tes dikatakan memiliki validitas predictive apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Berdasarkan macam-macam validitas tersebut, penilaian validasi dalam penelitian ini berpedoman pada PAP tipe I dengan persentil minimal 65 (Masidjo, 1995:151). Kriteria validasi dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini :

Tabel 3.9 Kriteria Validasi

Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria

4,5 – 5 A Sangat Baik

4 – 4,49 B Baik

3,25 – 3,99 C Cukup

2,75 – 3,24 D Kurang Baik 0 – 2,74 E Sangat Kurang Baik

1) Uji Validitas Instrumen Partisipasi

Untuk melakukan pengamatan partisipasi, peneliti berpedoman pada lembar observasi dan lembar kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi dengan melakukan expert judgment untuk mengukur lembar observasi dan kuesioner yang telah disusun. Expert judgment diberikan kepada dosen dan guru kelas IV, hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini, sedangkan lembar validasi instrumen partisipasi dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.

Tabel 3.10

Hasil Penghitungan Validasi Instrumen Partisipasi

No Instrumen

Partisipasi Expert Judgment

Hasil Penilaian Rata-rata Keterangan 1 Lembar Pengamatan Dosen 19 : 5 = 3,8 Guru Kelas IV SD Kanisius 21 : 5 = 4,2 Rata-rata 8 : 2 = 4 Baik 2 Lembar Kuesioner Dosen 42 : 10 = 4,2 Guru Kelas IV SD Kanisius 42 : 10 = 4,2 Rata-rata 8,4 : 2 = 4,2 Baik

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil validasi lembar pengamatan sebesar 4 dan termasuk dalam kategori Baik, dan validasi lembar kuesioner sebesar 4,2 yang termasuk dalam kategori Baik. Sehingga instrumen partisipasi yang disusun dalam penelitian ini layak untuk digunakan, karena dari hasil validasi didapatkan kategori baik.

2) Uji Validitas Prestasi Belajar

Untuk mengetahui soal yang dibuat oleh peneliti valid atau tidak, maka perlu adanya analisis item soal. Validitas soal dalam penelitian ini dilakukan secara empiris. Validitas empiris merupakan pengujian instrumen yang diujikan dari pengalaman (Arikunto,2012:81). Sehingga soal yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan pada siswa kelas V SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014, dengan alasan karena siswa kelas V sudah pernah mempelajari materi tentang mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Soal yang diujikan sebanyak 25 soal di setiap siklusnya dan subjek yang dipakai untuk uji validitas berjumlah 29 siswa. Hasil uji coba soal tersebut kemudian dihitung validitasnya menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh pearson. Rumus untuk menghitung korelasi Product Moment (Mulyasa, 2004:65) yaitu

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Dengan : = koofisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

= jumlah skor variabel x = jumlah skor variabel y

= jumlah perkalian x dengan y = jumlah kuadrat dari x = jumlah kuadrat dari y

Jika hasil perhitungan yang didapatkan nilai r hitung > r tabel maka butir instrument dianggap valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut dianggap tidak valid. Perhitungan korelasi Product Moment dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS. Data uji validitas, uji reliabilitas, dan perhitungan Indeks Kesukaran (IK) di setiap siklusnya dapat dilihat pada lampiran 11, 12, 13. Sedangkan hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini :

Tabel 3.11 Validitas Soal Siklus 1 No

Item

Nilai Korelasi (r)

Nilai r tabel

(n=29, a=5%) Keterangan Kesimpulan

No Soal

Item No

1 0,815 0,367 R hitung > R tabel Valid 1 Item No

2 0,412 0,367 R hitung > R tabel Valid 2 Item No

3 0,056 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 3 Item No

4 0,186 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

5 0,670 0,367 R hitung > R tabel Valid 4 Item No

6 0,498 0,367 R hitung > R tabel Valid 5 Item No

7 0,299 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 6 Item No

8 0,011 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

9 0,632 0,367 R hitung > R tabel Valid 7 Item No

10 0,366 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid-> revisi 8 Item No

11 0,028 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid-> revisi 9 Item No

12 0,132 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

13 0,670 0,367 R hitung > R tabel Valid 10 Item No

14 0,815 0,367 R hitung > R tabel Valid 11 Item No

15 0,674 0,367 R hitung > R tabel Valid 12 Item No

16 0,037 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

17 0,044 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 13 Item No

18 0,048 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 14 Item No

19 0,092 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

20 0,120 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 15 Item No

21 0,412 0,367 R hitung > R tabel Valid 16 Item No

22 0,670 0,367 R hitung > R tabel Valid 17 Item No

23 0,417 0,367 R hitung > R tabel Valid 18 Item No

24 0,632 0,367 R hitung > R tabel Valid 19 Item No

25 0,674 0,367 R hitung > R tabel Valid 20

Pada siklus 1 dari 25 soal yang diujikan pada hari rabu tanggal 13 November 2013 kepada 29 siswa kelas V SD Kanisius Klepu terdapat 13 soal yang memenuhi kriteria valid. Sedangkan

dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi di akhir siklus 1. Oleh karena itu peneliti melakukan expert judgment dengan cara berkonsultasi dengan guru kelas, kemudian melakukan revisi terhadap beberapa buah soal yang tidak valid tersebut. Soal yang direvisi disesuaikan dengan indikator yang dibutuhkan di dalam penelitian.

Pada siklus II, terdapat 25 soal pilihan ganda yang akan diujikan kepada siswa kelas V SD Kanisius Klepu. Hasil perhitungan validitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini :

Tabel 3.12 Validitas Soal Siklus II No

Item

Nilai Korelasi (r)

Nilai r tabel

(n=29, a=5%) Keterangan Kesimpulan

No Soal

Item No

1 0,483 0,367 R hitung > R tabel Valid 1 Item No

2 0,450 0,367 R hitung > R tabel Valid 2 Item No

3 0,449 0,367 R hitung > R tabel Valid 3 Item No

4 0,219 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

5 0,450 0,367 R hitung > R tabel Valid 4 Item No

6 0,533 0,367 R hitung > R tabel Valid 5 Item No

7 0,494 0,367 R hitung > R tabel Valid 6 Item No

8 0,012 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid –> revisi 7 Item No

9 0,429 0,367 R hitung > R tabel Valid 8 Item No

10 0,015 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

11 0,004 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 9 Item No

12 0,478 0,367 R hitung > R tabel Valid 10 Item No

13 0,151 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 11 Item No

14 0,512 0,367 R hitung > R tabel Valid 12 Item No

15 0,560 0,367 R hitung > R tabel Valid 13 Item No

No Item

Nilai Korelasi (r)

Nilai r tabel

(n=29, a=5%) Keterangan Kesimpulan

No Soal

Item No

17 0,171 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

18 0,049 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 15 Item No

19 0,115 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 16 Item No

20 0,367 0,367 R hitung > R tabel Valid 17 Item No

21 0,065 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid Item No

22 0,478 0,367 R hitung > R tabel Valid 18 Item No

23 0,139 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid - Item No

24 0,778 0,367 R hitung > R tabel Valid 19 Item No

25 0,171 0,367 R hitung < R tabel Tidak Valid -> revisi 20

Dari 25 soal yang telah diujikan, ada 14 soal pada siklus II yang memenuhi kriteria valid dan 11 soal yang tidak valid. Sedangkan dibutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk evaluasi pada siklus II. Oleh karena itu peneliti melakukan expert judgment terhadap soal-soal yang tidak valid tersebut kepada guru kelas dan melakukan beberapa revisi terhadap beberapa buah soal. Soal yang yang direvisi dipilih sesuai dengan indikator yang dibuuhkan di dalam penelitian.

3) Uji Validitas Perangkat Pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur perangkat pembelajaran yang digunakan. Validitas isi (content validity) bertujuan untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto 2012:82). Validitas isi diberikan kepada pihak yang lebih ahli untuk menilai kelayakan instrumen pembelajaran yang

digunakan. Validitas isi ditempuh dengan melakukan expert

judgment kepada yang lebih ahli sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Perangkat Pembelajaran yang dibuat oleh peneliti yaitu silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal yang kemudian dilakukan expert judgment kepada pihak yang ahli. Lembar validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat ada lampiran 14, sedangkan hasil validasi dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini :

Tabel 3.13

Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Pembelajaran Validator

Hasil Penilaian

Rata-rata Keterangan

1 Silabus Kepala SD Kanisius Klepu

21 : 5 = 4,6 Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu

23 : 5 = 4,2

Rata-rata Silabus 8,8 : 2 = 4,40 Baik

2 RPP Kepala SD Kanisius Klepu 98 : 22 = 4, 5 Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu 102 : 22 = 4,6

Rata-rata RPP 9,1 : 3 = 4,55 Sangat Baik

3 LKS Kepala SD Kanisius Klepu 35 : 8 = 4,4 Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu 37 : 8 = 4,6

Rata-rata LKS 9 : 2 = 4,50 Sangat Baik

4 Materi ajar Kepala SD Kanisius Klepu 37 : 8 = 4,6 Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu 38 : 8 = 4,8 Rata-rata Materi

Ajar 9,4 : 2 = 4,70 Sangat Baik

5 Soal Kepala SD Kanisius Klepu

42 : 10 = 4,2 Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu

49 : 10 = 4,9

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran yang diberikan kepada pihak ahli didapatkan rata-rata silabus sebesar 4,40 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi perangkat pembelajaran RPP sebesar 4,55 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata perhitungan validasi LKS sebesar 4,50 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata perhitungan validasi materi ajar sebesar 4,70 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata perhitungan validasi soal sebesar 4,55 dengan kriteria sangat baik.

4) Validitas Media Pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi yang ditempuh melalui expert judgment untuk mengukur validitas media pembelajaran yang digunakan. Validitas isi diberikan kepada dosen, kepala sekolah, dan guru kelas IV. Lembar validasi media pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 15, sedangkan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini :

Tabel 3.14

Hasil Penghitungan Validasi Media Pembelajaran

Validator Rata-rata skor Keterangan

Dosen 30 : 7 = 4,29

Kepala sekolah SD Kanisius Klepu 33 : 7 = 4,71 Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu 33 : 7 = 4,71

Rata-rata validasi 13.71 : 3 = 4,57 Baik

Expert judgment diberikan kepada tiga orang ahli, dan didapatkan rata-rata validasi sebesar 4,57 dan termasuk dalam kriteria validasi sangat baik dengan nilai rata-rata dari dosen

sebesar 4,29, kepala SD Kanisius Klepu 4,71, dan guru kelas IV SD Kanisius Klepu sebesar 4,71. Pada validasi media pembelajaran, juga mendapatkan komentar dari dosen dan guru kelas IV, jika media pembelajaran monopoli dalam penelitian ini layak untuk digunakan dan menarik perhatian siswa. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka media yang digunakan dalam penelitian ini sudah layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2012:100) suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, sehingga pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan tes. Instrumen yang baik merupakan instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 2012:122) :

(( )) (

∑ ) Di mana : r11 = reliabilitas yang dicari

∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suau koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rn). Koefisien korelasi menurut Arifin (2009:258) dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut ini :

Tabel 3.15 Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi (x) Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00 Sangat tinggi

± 0,71 - ± 0,90 Tinggi

± 0,41 - ± 0,70 Cukup

± 0,21 - ± 0,40 Rendah

± 0,00 - ± 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal yang dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai reliabilitas pada siklus I sebesar 0,794 dan termasuk dalam klasifikasi tinggi. Sedangkan pada siklus II di dapatkan uji reliabilitas sebesar 0,692 dan termasuk dalam klasifikasi cukup. Reliabilitas pada siklus II mendapatkan klasifikasi cukup dan instrumen dapat digunakan karena menurut Masidjo (1995:208), suatu instrumen yang taraf kesukaranya normal artinya sebagian besar taraf kesukaran instrument tersebut cukupan dan dapat digunakan.

Dokumen terkait