• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Validitas dan Reliabilitas

Pada bagian ini akan dibahas pengertian validitas dan reliabilitas, jenis

validitas yang digunakan, dan hasil dari perangkat pembelajaran.

1. Validitas

Surapranata (2004: 50) mengatakan validitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas memiliki 4 bentuk yang umum yaitu validitas isi (content

validity), validitas konstruk (construct validity), validitas prediktif

(predictive validity), dan validitas konkruen (concruent validity).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua bentuk validitas yaitu

a. Validitas Isi

Validitas isi (content validity) mengandung arti bahwa suatu alat ukur

dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak

diukur. Menurut Purwanto (2009 : 120) validitas isi merupakan

pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah

butir tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang ingin

diukur.

Validitas isi pada penelitian ini digunakan untuk melihat kepantasan

dari instrumen pembelajaran yaitu silabus dan RPP serta kelayakan

lembar observasi keterampilan berbicara yang sudah dibuat oleh

peneliti. Para penguji kevalidan tersebut adalah dua orang dosen

bahasa Indonesia, seorang kepala sekolah, dan seorang guru bahasa

Indonesia di sekolah dasar.

Peneliti menggunakan skala likert untuk melihat validasi dari RPP,

silabus, dan lembar observasi keterampilan berbicara. Skala likert

adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tersebut

(Siregar, 2010 : 138). Tingkatan skor yang digunakan adalah 1, 2, 3,

4,dan 5. Skor 1 berarti tidak baik, skor 2 berarti kurang baik, skor 3

berarti cukup baik, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik.

Dalam rentang skor 1 sampai 5 dapat dilihat jika hasil rata-rata kurang

sedangkan nilai di atas 2,5 tidak perlu direvisi dan dianggap sudah

layak.

1. Silabus

Penilaian ahli untuk silabus meliputi (1) kelengkapan

komponen silabus, (2) kesesuaian antara KI, KD, dan Indikator, (3)

kesesuaian pemilihan media belajar, (4) penggunaan bahasa dan

tata tulis baku, dan (5) kesesuaian antara penilaian dengan

indikator yang ingin dicapai. Pada tabel di bawah ini akan dilihat

hasil validasi isi silabus yang telah dinilai oleh para ahli.

Tabel 3.4 Hasil validasi isi silabus

Indikator Komponen Rata-rata 1 2 3 4 5

Validator 1 5 4 4 4 4 4.2 Validator 2 4 3 4 3 4 3.6 Validator 3 4 4 4 3 4 3.8 Rata-rata 3.9

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang

diberikan oleh validator 1 untuk silabus dari peneliti adalah 4,2.

Validator kedua memberikan nilai rata-rata 3,6. Dan validator

ketiga memberi nilai rata-rata 3,8. Dari ketiga nilai yang diberikan

para ahli, rata-rata keseluruhan yang didapat untuk penilaian

silabus adalah 3,9, sehingga dari nilai tersebut RPP yang peneliti

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Seperti pada validasi isi silabus, validasi isi untuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga dilakukan oleh 4 ahli.

Komponen yang dinilai meliputi (1) kelengkapan komponen RPP,

(2) kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran, (3) rumusan

tujuan pembelajaran sesuai dengan prinsip A, B, C, D, (4)

kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi, (5) ketepatan

dalam memilih model dan pendekatan pembelajaran, (6) ketepatan

dalam memilih metode/teknik pembelajaran, (7) pengorganisasian

bahan ajar mencukupi cakupannya, (8) urutan komponen RPP

Logis, (9) rumusan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan,

(10) setiap penggalan terdapat kegiatan awal, inti, dan akhir, (11)

memuat unsur pengalaman yang lengkap, (12) rumusan kegiatan

awal menarik, variatif, dan menimbulkan motivasi siswa, (13)

rumusan kegiatan pembelajaran inti sesuai dengan pendekatan

saintifik, (14) kegiatan belajar mengondisikan partisipasi siswa,

(15) kegiatan akhir/penutup belajar lengkap. Berikut adalah tabel

hasil validasi isi untuk RPP yang telah dinilai oleh para ahli.

Tabel 3.5 Hasil validasi isi RPP

Indikator Komponen rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Validator1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4.1 Validator 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3.5 Validator 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4.2 Rata-rata 3.9

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang diberikan

validator pertama adalah sebesar 4,1. Validator kedua memberi

nilai 3,5 dan validator ketiga memberi nilai rata-rata 4,2 untuk

validasi isi RPP yang dibuat peneliti. Rata-rata nilai dari hasil

validasi isi silabus adalah 3,9 dan dinyatakan baik sehingga tidak

perlu direvisi.

3. Soal Evaluasi

Selain instrument pembelajaran berupa RPP dan silabus, para

ahli juga memberikan penilaian validasi isi untuk lembar observasi

keterampilan berbicara. Indikator yang dinilai dalam validasi isi

rubrik observasi keterampilan berbicara adalah (1) format lembar

observasi jelas, (2) bahasa yang digunakan mudah dimengerti, dan

(3) kelayakan sebagai instrumen. Dan hasil validasi isi dari para

ahli untuk lembar observasi keterampilan berbicara adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.6 Hasil validasi isi lembar observasi keterampilan berbicara

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3

Validator 1 4 5 4 4.3 Validator 2 5 5 4 4.6 Validator 3 4 4 3 3.7

Rata-rata 4.2

Dari tabel validasi isi di atas dapat dilihat bahwa validator 1

memberikan nilai validasi rata-rata 4,33. Validator kedua memberi

3,67untuk validasi isi rubrik observasi keterampilan berbicara. Dari

keempat nilai tersebut, rata-rata yang didapat adalah 4,2. Sehingga

dari hasil nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa lembar observasi

yang dibuat peneliti bisa digunakan untuk penelitian tanpa perlu

direvisi.

b. Validitas Konstruk

Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan

valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu

dibuat (Purwanto, 2009:120).Sukardi (2008:33) juga mengungkapkan

bahwa validasi konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu

tes mengukur sebuah konstruk sementara.

Dalam penelitian ini validitas konstruk digunakan untuk menghitung

variabel hasil belajar siswa dan terdapat pada instrumen pembelajaran

berupa soal evaluasi.Soal evaluasi sebelumnya diujikan kepada 31

siswa kelas 2 SD Negeri Puren.Diujikan kepada siswa kelas 2

dikarenakan siswa kelas 2 sudah pernah mendapatkan materi tentang

kegiatan pagi hari.

Soal yang diujikan kepada siswa kelas 2 sebanyak 20 soal pilihan

ganda dan 5 uraian tiap siklusnya.Sehingga ada sebanyak 40 soal

pilihan ganda dan 10 soal uraian untuk dua siklus. Soal-soal tersebut

nantinya akan divalidasi dan direvisi untuk menentukan soal yang

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product

moment angka kasar (Arifin, 2009 : 254). Hasil penghitungan

dikatakan valid apabila r hitung lebih besar (>) daripada r

tabel.Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel,

penghitungan dikatakan tidak valid.Penghitungan validitas ini

menggunakan SPSS 16.Dengan jumlah responden (n) adalah 31, maka

r tabelnya adalah 0,355.Berikut adalah hasil validasi soal pilihan ganda

dan uraian yang diujikan kepada siswa kelas 2.

1) Siklus I

Dalam siklus I terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian

yang diujikan.Berikut ini adalah hasil rekapitulasi soal evaluasi

siklus I untuk soal pilihan ganda

Tabel 3.7 Hasil Validitas soal pilihan ganda siklus I No

Soal r hitung r tabel

Keterangan

Soal Tindak lanjut 1 0,190 0,355 Tidak valid Dibuang

2 0,117 0,355 Tidak valid Dibuang

3 0,632 0,355 Valid Soal nomor 1 4 0,474 0,355 Valid Soalnomor 2 5 -0,263 0,355 Tidak valid Dibuang

6 0,535 0,355 Valid Soal nomor 3 7 0,120 0,355 Tidak valid Dibuang

8 0,708 0,355 Valid Soal nomor 4 9 0,262 0,355 Tidak valid Dibuang

10 0,507 0,355 Valid Soal nomor 5 11 0,704 0,355 Valid Soal nomor 6 12 0,540 0,355 Valid Soalnomor 7 13 0,312 0,355 Tidak valid Dibuang

14 0,494 0,355 Valid Soal nomor 8 15 0,403 0,355 Valid Dibuang

17 0,689 0,355 Valid Soal nomor 9 18 0,223 0,355 Tidak valid Dibuang

19 0,635 0,355 Valid Soal nomor 10 20 0,150 0,355 Tidak valid Dibuang

Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada dua belas dari dua puluh

soal yang valid dan delapan soal yang tidak valid. Untuk soal

uraian, terdapat lima soal yang diujikan. Berikut adalah hasil

validitas soal uraian siklus I

Tabel 3.8 Hasil Validitas soal Uraian siklus I No

Soal r hitung r tabel

Keterangan

Soal Tindak lanjut 1 0,669 0,355 Valid Soal nomor 1 2 0,682 0,355 Valid Soal nomor 2 3 0,236 0,355 Tidak valid Dibuang

4 0,746 0,355 Valid Soal nomor 3 5 0,751 0,355 Valid Soal nomor 4

Soal uraian di siklus I yang diujikan kepada siswa yang sudah

pernah mendapatkan materi Kegiatan Pagi Hari menunjukkan hasil

yang cukup baik.Terdapat 4 dari 5 soal yang dinyatakan valid dan

satu soal lainnya tidak valid.

Dari hasil validitas soal pilihan ganda dan soal uraian, peneliti

selanjutnya melakukan diskusi dengan beberapa guru untuk

memilih dan menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam

penelitian.Setelah melakukan konsultasi dengan guru, akhirnya

ditentukan sebanyak 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian yang

2) Siklus II

Sama dengan soal-soal di siklus I, soal-soal evaluasi di siklus II

juga diujikan terlebih dahulu kepada para siswa yang sudah pernah

mendapat materi tentang Kegiatan Pagi Hari. Dan berikut

merupakan hasil validitas dari soal-soal pilihan ganda di siklus II

Tabel 3.9 Hasil Validitas soal pilihan ganda siklus II No

Soal r hitung r tabel

Keterangan

Soal Tindak lanjut 1 0,041 0,355 Tidak valid Dibuang

2 0,029 0,355 Tidak valid Dibuang

3 0,560 0,355 Valid Soal nomor 1 4 0,445 0,355 Valid Soal nomor 2 5 0,254 0,355 Tidak Valid Dibuang

6 0,365 0,355 Valid Soalnomor 3 7 -0,037 0,355 Tidak valid Dibuang

8 0,625 0,355 Valid Soal nomor 4 9 0,247 0,355 Tidak valid Dibuang

10 0,422 0,355 Valid Dibuang

11 0,709 0,355 Valid Soal nomor 5 12 0,365 0,355 Valid Dibuang

13 0,368 0,355 Valid Soal nomor 6 14 0,614 0,355 Valid Soalnomor 7 15 0,291 0,355 Tidak valid Dibuang

16 0,467 0,355 Valid Soal no 8 17 0,653 0,355 Valid Soal nomor 9 18 0,358 0,355 Valid Dibuang

19 0,464 0,355 Valid Soal nomor 10 20 0,350 0,355 Tidak valid Dibuang

Dari tabel 3.9 dapat kita lihat bahwa terdapat 13 dari 20 soal

tabel. Dan terdapat 7 soal yang dinyatakan tidak valid dengan

kriteria r hitung yang diperoleh masih lebih kecil dari r tabel.

Selain soal pilihan ganda di siklus II, soal uraian pada siklus II

juga dihitung validitasnya. Berikut merupakan hasil validitas soal

uraian di siklus II

Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Uraian siklus II No

Soal r hitung r tabel Keterangan Soal

Tindak lanjut 1 0,677 0,514 Valid Soal no 1 2 0,230 0,514 Tidak valid Dibuang

3 0,646 0,514 Valid Soal no 2 4 0,744 0,514 Valid Soal no 3 5 0,737 0,514 Valid Soal no 4

Hasil validitas soal uraian di siklus II menunjukkan bahwa

terdapat 4 dari 5 soal yang dinyatakan valid dan hanya ada 1 soal

yang tidak valid.Dari hasil validasi pilihan ganda dan uraian siklus

II, dapat dilihat masih ada beberapa soal yang tidak valid.Maka

peneliti memilih dan merevisi soal-soal yang digunakan untuk

penelitian sehingga dipilih 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian

untuk setiap siklus.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu

instrumen. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi

reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan tes (Arikunto, 2012

: 100). Surapranata (2004 : 86) mengungkapkan, reliabilitas atau keajegan

skor adalah hal yang penting untuk menunjukkan bahwa tes tersebut telah

menyajikan hal yang baik.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam koefisien yang disebut

koefisien reliabilitas (rn). Berikut ini merupakan tabel interval koefisien

korelasi reliabilitas menurut Arifin (2009 : 258).

Tabel 3.11 Interval Koefisien korelasi reliabilitas

Interval Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah

Dari soal-soal yang sudah diujikan kepada siswa untuk memperoleh

soal di tiap siklus, hasil penghitungan reliabilitas adalah sebagai berikut

1) SiklusI

Pengujian reliabilitas di siklus I dilakukan sebanyak dua

kali.Yang pertama adalah pengujian reliabilitas untuk soal pilihan

ganda dan yang kedua adalah pengujian untuk soal uraian.Di soal

pilihan ganda siklus I, terdapat 12 dari 20 soal yang dinyatakan

valid. Maka, penghitungan reliabilitasnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.12 Reliabilitas soal Pilihan Ganda siklus I

Cronbach’s Alpha N of item 0,818 12

Hasil reliabilitas soal pilihan ganda siklus I adalah sebesar

0,818.Jika dilihat dalam interval koefisien korelasi reliabilitas

menurut Arifin, maka hasil reliabilitas soal pilihan ganda siklus I

dinyatakan sangat tinggi.Selain soal pilihan ganda, soal uraian di

siklus I yang telah diujikan juga dihitung reliabilitasnya. Dengan

jumlah 4 dari 5 soal yang valid, berikut merupakan hasil reliabilitas

dari soal uraian di siklus I

Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas soal Uraian Siklus I

Cronbach’s Alpha N of item 0,758 4

Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa hasil penghitungan

reliabilitas soal uraian siklus I adalah sebesar 0,758.Dari hasil

penghitungan tersebut dapat dinyatakan bahwa soal tersebut masuk

dalam kriteria tinggi.

2) Siklus II

Pada siklus II juga dilakukan penghitungan reliabilitas untuk

soal pilihan ganda dan soal uraian.Untuk soal pilihan ganda,

jumlah soal yang valid dari 20 soal yang diujikan adalah sebanyak

13 soal. Dan berikut adalah hasil penghitungan reliabilitas soal

pilihan ganda siklus II

Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas soal Pilihan Ganda Siklus II

Cronbach’s Alpha N of item 0,771 13

Hasil reliabilitas soal pilihan ganda siklus II adalah sebesar

0,771.Berdasarkan interfal koefisien korelasi reliabilitas, hasil

reliabilitas tersebut masuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan untuk

soal uraian siklus II, berikut adalah hasil reliabilitasnya

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas soal Uraian Siklus II

Cronbach’s Alpha N of item 0,657 4

Hasil penghitungan reliabilitas soal uraian siklus II pada tabel

3.15 menunjukkan nilai 0,657.Dari hasil tersebut dapat dinyatakan

bahwa kriteria reliabilitas soal uraian siklus II masuk dalam kriteria

tinggi.

Dokumen terkait