• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013). Pengujian validitas ini menggunakan pengujian validitas isi (Content Validity). Pengujian validitas isi dilanjutkan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan dengan teknik Pearson Product

Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari beberapa penilai yang kompeten (expert judgement) (Azwar, 2012). Teknik pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Pada kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Pada penyusunan kuisioner ini peneliti membuat kisi-kisi yang akan diujicobakan. Kisi-kisi instrumen uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini dan pada lampiran 2.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tatat Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017 (Uji Coba)

Aspek Indikator Nomor Item

Favorauble Unfavorauble Keamanan 1. Siswa menjaga

keamanan sekolah baik menjaga keamanan barang milik diri sendiri maupun milik teman.

1, 3, 4, 5, 6, 9, 10,

11, 12

2, 7, 8

2. Siswa menjaga sekolah dari tindakan pencurian. 3. Siswa tidak

mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil).

Kebersihan 1. Siswa menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah dan

13, 14, 16,

di kelas.

2. Siswa membuang sampah pada tempat yang disediakan. Ketertiban 1. Siswa datang ke

sekolah tepat waktu. 24, 25, 28,30, 31, 34, 35, 36, 38, 41 23, 26, 27, 29, 32, 33, 37, 39,40 2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib di kelas. 3. Siswa mengikuti upacara bendera pada hari yang telah ditetapkan.

4. Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai

ketentuan yang berlaku setiap harinya.

Keteladanan 1. Siswa berperilaku yang baik agar menjadi teladan bagi teman-temannya. 43, 44, 45, 46, 48, 51, 55, 57, 58, 59 42, 47, 49, 50, 52, 53, 54,56, 60 2. Siswa mengusahakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif di lingkungan sekolah.

Total 60

Kisi-kisi dan instrumen penelitian yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Konsultasi ini dimaksudkan untuk pemeriksaan secara menyeluruh dari instrumen yang disusun oleh peneliti. Nurgiyantoro (2009) mengatakan bahwa pemeriksaan ini juga bertujuan agar setiap item pernyataan yang dibuat secara logis, tepat atau sesuai dengan konstruk kisi-kisinya. Pemeriksaan

juga dilakukan oleh ibu M. Lisna Indrawati, S.Psi selaku guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang bertugas di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, dimana dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti tepat sasaran dan dapat digunakan untuk penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Item-item instrumen dapat dilihat pada

lampiran 3.

Kuisioner yang telah disusun, dikonsultasikan, dan telah siap kemudian dibawa untuk diujicobakan. Uji coba kuisioner ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII E yang berjumlah sebanyak 44 siswa.

Selanjutnya peneliti akan menggunakan program IBM SPSS (Statistical Package for Social Science) Statistic 21 untuk memeriksa nilai validitas. Dalam perhitungan ini menggunakan metode korelasi Pearson

Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan

oleh masing-masing subjek dengan skor masing-masing item.

Untuk menentukan valid dan tidaknya item kuisioner digunakan metode korelasi Pearson Product Moment dengan rumus:

=

(∑ )(∑ )

{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

: Korelasi skor-skor total kuisioner dan total butir-butir : Jumlah subjek

: Skor sub total kuisioner : Skor total butir-butir kuisioner

: Hasil perkalian antara skor dan skor

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu valid dan tidak valid. Penentuan validitas item-item menggunakan patokan koefisien korelasi minimum 0,30. Namun, apabila jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria misalnya menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2012). Oleh sebab itu, peneliti menggunakan patokan koefisien korelasi minimum 0,25. Bila nilai korelasi dibawah nilai 0,25 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti dari uji coba yang dilakukan pada siswa kelas VIII E (44 Siswa) SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 pada tanggal 10 Maret 2017, diperoleh hasil 20 item yang dinyatakan tidak valid dan 40 item dinyatakan valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.4 dan pada lampiran 4.

Tabel 3.4

Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Uji Coba)

Aspek Item Valid Tidak Valid

Keamanan 2, 4, 5, 7, 11, 16, 17, 18, 52, 53, 57, 60. 2, 5, 7, 17, 52 4, 11, 16, 18, 53, 57, 60 Kebersihan 1, 3, 6, 10, 12, 14, 19, 21, 39, 48. 3, 6, 10, 14, 19, 21, 39, 48 1, 12 Ketertiban 8, 15, 22, 23, 25, 26, 30, 32, 34, 37, 40, 41, 42, 43, 46, 49, 54, 55, 56. 22, 23, 25, 26, 30, 32, 34, 37, 40, 41, 42, 43, 49, 54, 55, 56 8, 15, 46 Keteladanan 9, 13, 20, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 35, 36, 38, 44, 45, 47, 50, 51, 58, 59. 24, 28, 29, 33, 35, 36, 44, 47, 51, 58, 59 9, 13, 20, 27, 31, 38, 45,50 Total 60 40 20

Dari hasil pengujicobaan instrumen di atas peneliti kemudian menyusun kisi-kisi dan instrumen final dengan menambahkan 3 item baru. Penambahan 3 item baru ini dilakukan karena terdapat satu indikator yang itemnya hanya tersisa satu. Sehingga satu item tersebut tidak cukup mewakili indikator tersebut. Indikator tersebut yaitu siswa tidak mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil). Kisi-kisi instrumen (final) dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini dan pada

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017 (Final)

Aspek Indikator Nomor Item

Favorauble Unfavorauble Keamanan 1. Siswa menjaga

keamanan sekolah baik menjaga keamanan barang milik diri sendiri maupun milik teman.

1, 2, 3, 4,

6, 7, 8 5

2. Siswa menjaga sekolah dari tindakan

pencurian. 3. Siswa tidak

mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil).

Kebersihan 1. Siswa menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah dan di kelas.

9, 10,12,

14 11, 13, 15, 16 2. Siswa membuang

sampah pada tempat yang disediakan. Ketertiban 1. Siswa datang ke

sekolah tepat waktu. 18, 19, 22,24, 25, 27, 28, 30,32 20, 21, 23, 26, 29, 31 2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib di kelas. 3. Siswa mengikuti upacara bendera pada hari yang telah ditetapkan.

4. Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai

ketentuan yang berlaku setiap harinya.

baik agar menjadi teladan bagi teman-temannya.

38, 40, 41, 42, 43 2. Siswa mengusahakan

suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif di lingkungan sekolah.

Total 43

Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti pada subjek penelitian yang berjumlah 166 siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 pada tanggal 30 maret 2017, diperoleh hasil 2 item yang dinyatakan tidak valid dan 41 item yang dinyatakan valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid (Final) dapat dilihat pada tabel 3.6 dan pada lampiran 7.

Tabel 3.6

Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Final)

Aspek Item Valid Tidak Valid

Keamanan 1, 2, 4, 5, 7, 8, 11, 38 1, 2, 4, 5, 7, 11,38 8 Kebersihan 3, 6, 9, 10, 12, 13, 28, 35 3, 6, 9, 10, 12,13, 28, 35 -Ketertiban 14, 15, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 39, 40, 41 14, 15, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 39, 40, 41 -Keteladanan 16, 19, 20, 23, 25, 26, 33, 34, 37, 42, 43 16, 19, 20, 23, 25, 26, 34, 37, 42, 43 33 Total 43 41 2

2. Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach (α). Perhitungan koefisien Alpha

Cronbach dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Rumus

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut: = 2 1 − +

Keterangan rumus:

dan : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 : varians skor skala

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS (Statistical Package for

Social Science) Statistic 21, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas

seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) tertera pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995) disajikan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Dari hasil pengumpulan data peserta didik kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tanggal 30 Maret 2017 dengan jumlah subjek (N) 166 Siswa, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,909 dari 41 item yang valid. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kategori tinggi.

Dokumen terkait