• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa SMP (studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa SMP (studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB PADA SISWA SMP (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Disusun Oleh: Kadek Sri Widirahayu NIM: 131114061. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYKARTA 2017. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. Kunci Kesuksesan Adalah Doa dan Usaha. Orang yang menekuni bhakti membebaskan dirinya dari perbuatan yang baik dan buruk bahkan dalam kehidupan ini pun. Karena itu, berusahalah untuk yoga, ilmu segala pekerjaan.. (Bhagavad-gita, 2.50). iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Ku persembahkan skripsi ini untuk:  Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat dan rahmatNya yang senantiasa selalu memberkati, mendampingi, dan membantuku dalam proses penyelesaian skripsi ini.  Kedua orangtuaku Bapak dan Ibu serta keluarga yang senantiasa mendukung dan memberi semangat.  Kakak dan adik-adikku tercinta  Program Studi Bimbingan dan Konseling  Universitas Sanata Dharma. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB PADA SISWA SMP (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial) Kadek Sri Widirahayu Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017, 2) mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai berdasarkan capaian skor item yang teridentifikasi sedang dan rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 166 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuisioner kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah yang terbagi dalam empat aspek kedisiplinan siswa, yaitu aspek keamanan, aspek kebersihan, aspek ketertiban, dan aspek keteladanan. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengkategorisasian tingkat kedisiplinan siswa berdasarkan kriteria Azwar. Kategorisasi yang dikemukakan ada lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Penghitungan indeks reliabilitas kuisioner tingkat kedisiplinan siswa menggunakan Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas instrumen tinggi yaitu sebesar 0,909. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 11 siswa (6,63 %) yang memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat tinggi, 98 siswa (59,04 %) yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, 55 siswa (33,13 %) yang memiliki tingkat kedisiplinan yang sedang, dan 2 siswa (1,20 %) yang memiliki tingkat kedisiplinan yang rendah. Berdasarkan analisis skor item terdapat 17 (40,47 %) item kedisiplinan capaian skor sangat tinggi, 17 (40,47 %) item kedisiplinan capaian skor tinggi, 7 (16,67 %) item kedisiplinan capaian skor sedang, dan 1 (2,39 %) item kedisiplinan capaian skor rendah. Peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial untuk lebih meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah berdasarkan capaian skor item yang teridentifikasi sedang dan rendah. Kata kunci: Kedisiplinan Siswa, Tata Tertib, Bimbingan Pribadi-Sosial. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DISCIPLINE LEVEL TOWARDS SCHOOL RULES ON JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS (Descriptive Study in Grade VIII Pangudi Luhur Junior High School 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017 and the Implication on the Proposed Topics of Personal-Social Guidance) Kadek Sri Widirahayu Sanata Dharma University 2017 This study aims to 1) determine the level of discipline towards school rules in Grade VIII Pangudi Luhur Junior High School 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017 1, 2) propose topics of personal-social counseling appropriate by the achievements of scores of items identified as moderate and low. Subjects in this study were students of Pangudi Luhur Junior High School 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017, amounting to 166 people. This research instruments are questionnaires of discipline towards the school rules that are divided into four aspects of student discipline, namely the security aspect, the aspect of cleanliness, orderliness aspects, and aspects of exemplary. The data analysis technique used is categorizing the level of discipline students based on Azwar criteria. There are five categorizations of score; very high, high, medium, low and very low. Calculation of reliability index level of discipline the student questionnaire using Alpha Cronbach's coefficient and high reliability coefficient of the instrument that is equal to 0.909. Based on the results of the study there are 11 students (6.63%), with a very high level of discipline, 98 students (59.04%) with a high level of discipline, 55 students (33.13%) with a moderate level of discipline, and 2 students (1.20%), with a low level of discipline. Based on the analysis there are 17 (40.47%) on disciplinary items with a very high achievement scores, 17 (40.47%) on disciplinary items with a high achievement scores, 7 (16.67%) on disciplinary items with a moderate achievement scores, and 1 (2, 39%) on disciplinary items with a low achievement scores. The researcher proposes topics of personal-social guidance to further improve the discipline of students according to school rules by the achievements of scores of items identified as moderate and low. Keywords: Student Discipline, Discipline, Personal-Social Guidance. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa SMP (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial)” ini. Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses yang penulis jalani. Oleh Karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku wakil ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 4. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu mendampingi dengan penuh kesabaran, selalu memberikan saran, motivasi, dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak/Ibu dosen dan staf Sekretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 6. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S. selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 7. M. Lisna Indrawati, S.Psi. dan M. Niken Elithya Susila, S.Pd. selaku guru BK di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan penelitian. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Kedua orangtuaku tercinta Bapak I Nyoman Sukarya dan Ibu Ni Made Murniyanti atas doa, dukungan, semangat, dan segalanya yang telah diberikan selama ini. 9. Kakak dan ketiga adikku (Putu Juni, Komang Rasti, Ketut Rantika, dan Wayan Surya) serta semua keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan doa. 10. Teman-teman terdekatku Offy, Mersi, Rina, Pretty, Br Dinus, Sr Alice, Ugik, dan Rika yang senantiasa membantu dan mendukungku dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 11. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma atas kebersamaannya selama ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang penulis lakukan selama proses pembuatan tugas akhir ini. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan pendapat yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.. Yogyakarta, 25 Juli 2017 Peneliti. Kadek Sri Widirahayu. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .....................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN MOTTO ...........................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................................vii ABSTRAK ............................................................................................................viii ABSTRACT..........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ..........................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................xii DAFTAR TABEL.................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................6 C. Pembatasan Masalah .................................................................................7 D. Rumusan Masalah .....................................................................................7 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................7 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Manfaat Penelitian ....................................................................................8 G. Batasan Istilah ...........................................................................................9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................10 A. Kedisiplinan ..............................................................................................10 1. Definisi Kedisiplinan ..........................................................................10 2. Fungsi Kedisiplinan Bagi Siswa .........................................................11 3. Aspek-aspek Kedisiplinan...................................................................14 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan .........18 B. Tata Tertib Sekolah ...................................................................................20 1. Pengertian Tata Tertib Sekolah...........................................................20 2. Fungsi Tata Tertib Sekolah .................................................................21 C. Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa ......21 1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial .................................................21 2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial .......................................................22 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................23 A. Jenis Penelitian..........................................................................................24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................25 C. Subjek Penelitian.......................................................................................25 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................................26 E. Validitas dan Reliabilitas ..........................................................................27 1. Validitas ..............................................................................................27 2. Reliabilitas ..........................................................................................35 F. Teknik Analisis Data.................................................................................36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................43 A. Hasil Penelitian .........................................................................................43. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ....43 2. Hasil Skor Tiap Item Tingkat Kedisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah .....................................................................................45 B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................48 1. Deskripsi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017............................................................................................48 2. Item-item Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Yang Teridentifikasi Perolehan Skornya Sedang dan Rendah .....................55 C. Usulan Topik Bimbingan Pribadi-Sosial ..................................................57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................59 A. Kesimpulan ..............................................................................................59 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................61 C. Saran .........................................................................................................61 1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling .................................................61 2. Bagi Guru Wali Kelas .........................................................................61 3. Bagi Peneliti Lain................................................................................62 D. Daftar Pustaka ...........................................................................................63. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Rincian Jumlah Sampel Subjek Penelitian ........................................... 26 Tabel 3.2 Norma Skoring Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta TahunAjaran 2016/2017 Terhadap Tata Tertib Sekolah .............................................................................. 27 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tatat Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (Uji Coba) ............................................................... 28 Tabel 3.4 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Uji Coba) .............................. 32 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (Final) ..................................................................... 33 Tabel 3.6 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Final)..................................... 34 Tabel 3.7 Reliability Statistics .............................................................................. 35 Tabel 3.8 Kriteria Guilford ................................................................................... 36 Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan............................................ 38 Tabel 3.10 Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Terhadap Tata Tertib Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................................................. 39 Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Skor Item............................................................ 40 Tabel 3.12 Kategorisasi Skor Item Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Terhadap Tata Tertib Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ...................................................................... 42 Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................................................. 44 Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................................................. 46. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.3 Item-item Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah Yang Tergolong Sedang dan Rendah .......................... 47 Tabel 4.4 Item-item Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Terhadap Tata Tertib Sekolah Yang Teridentifikasi Perolehan Skornya Sedang dan Rendah ................................................................ 56 Tabel 4.5 Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan Skor Item Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Yang Tergolong Sedang dan Rendah .............................................................................. 58. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Tata Tertib Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 ............................................................................65 Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan (Uji Coba)...................................72 Lampiran 3 Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah (Uji Coba) ..........................................................................77 Lampiran 4 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Uji Coba) .........................83 Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan (Final) .........................................88 Lampiran 6 Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah (Final).................................................................................92 Lampiran 7 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Final) ...............................97 Lampiran 8 Tabulasi Data ..................................................................................102 Lampiran 9 Surat Izin Penelitian.........................................................................106. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel. A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya setiap manusia di muka bumi ini selalu berbuat untuk hal yang lebih baik. Untuk mengubah perilaku menuju ke hal yang lebih baik itu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Perubahan itu melalui perjalanan yang panjang, berjenjang, dan berkesinambungan. Satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai perubahan yakni pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari keberadaan siswa yaitu orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, siswa harus melalui proses belajar, termasuk di dalamnya belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar mengenal lingkungan sekitarnya. Ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri. Kedisiplinan adalah salah satu kunci dari sebuah kesuksesan, karena dengan kedisiplinan seseorang dapat menjalani kegiatannya seharihari dengan baik. Kedisiplinan dapat diperoleh anak dari didikan dalam keluarga dan bagaimana orangtua menerapkan pola asuh terhadap anaknya. Orangtua dapat memberikan kedisiplinan kepada anak melalui. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. berbagai cara seperti orangtua memberikan peringatan dan aturan, pengajaran dan perencanaan. Selain dari didikan keluarga, kedisiplinan juga dapat diperoleh melalui pendidikan di sekolah. Dimana melalui pendidikan di sekolah siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan saja tetapi juga kedisiplinan yang nantinya akan berguna bagi siswa dimasa yang akan datang dalam berperilaku. Kedisiplinan merupakan sarana pendidikan yang berperan untuk mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina, dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan, dan diteladani. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan atau sekolah, sehingga sekolah perlu untuk menempatkan kedisiplinan ke dalam prioritas program pendidikan. Sekolah merupakan lingkungan dimana siswa dapat mengikuti serangkaian kegiatan yang bersifat mendidik, sehingga sekolah memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik siswa-siswinya agar memiliki jiwa disiplin di dalam dirinya. Winkel (2007:28) mengatakan bahwa: Sekolah merupakan pendidikan formal. Dikatakan “formal” karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana, terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan itu bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anak yang sedang menuju ke kedewasaan, sejauh berbagai perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. Kenyataan yang kita temui sampai saat ini masih terdapat sekolah yang memiliki masalah-masalah mengenai kedisiplinan siswa, baik itu.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. sekolah negeri maupun swasta. Hal ini peneliti peroleh berdasarkan dari sharing dengan teman-teman lain yang melaksanakan Magang BK 3 dibeberapa sekolah seperti SMK Sanjaya Pakem, SMP Taman Dewasa Jetis, dan SMK Negeri 1 Depok. Masalah-masalah kedisiplinan siswa yang paling dominan di sekolah-sekolah tersebut yaitu datang terlambat ke sekolah. Kemudian, masalah-masalah kedisiplinan siswa lainnya. yaitu. berpenampilan tidak rapi (baju tidak dimasukkan), membuat keributan di kelas saat jam pelajaran, terlambat bahkan tidak mengumpulkan tugas rumah (PR), membolos, dan lain sebagainya. Masalah-masalah tersebut merupakan bagian dari masalah tata tertib yang berlaku di sekolah, dimana masalah tersebut tentu saja dapat menghambat proses pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir hal tersebut perlu adanya sanksi yang tegas agar siswa dapat disiplin. Apabila disiplin diterapkan dengan baik di sekolah maka hal tersebut akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa. Perilaku tidak disiplin siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah menjadikan proses belajar mengajar di sekolah tidak berjalan dengan baik dan lingkungan sekolah tidak kondusif. Perilaku siswa ini disebabkan oleh karena emosi siswa yang belum stabil dan pada masa remaja, siswa memiliki hasrat yang sangat kuat disertai dengan keinginan yang kuat untuk mewujudkan hasrat yang ada (Sarwono, 1989). Oleh sebab itu, perilaku tidak disiplin dapat mempengaruhi prestasi siswa, membuat siswa ketinggalan materi pelajaran yang disampaikan guru,.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. suasana kelas menjadi gaduh, dan lingkungan sekolah menjadi tidak kondusif untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Sebaliknya, jika siswa dapat disiplin pada tata tertib yang berlaku di sekolah maka siswa akan berhasil dalam proses belajar serta mendapatkan hasil yang maksimal dari setiap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, lingkungan sekolah pun akan menjadi kondusif dan tercipta lingkungan yang nyaman untuk belajar, siswa pun akan menjadi individu yang teratur dan tertib (Tu’u, 2004). Penelitian mengenai kedisiplinan siswa memang sudah tidak asing lagi, karena sudah ada beberapa peneliti yang meneliti tentang hal tersebut. Beberapa penelitian mengenai kedisiplinan siswa yang sudah peneliti baca yaitu dari penelitian Angga Injillio (2016), Sigit Nugroho (2015), dan Oky Widyastuti (2013), peneliti menangkap bahwa dari segi tempat penelitian dilakukan di sekolah-sekolah yang memang sudah dikenal para siswanya kurang disiplin. Kemudian, secara sosial ekonomi para siswanya menengah kebawah. Dan yang terakhir situasi dalam lingkungan sekolah yang dikenal kurang kondusif, bahkan beberapa orang menganggap sekolah-sekolah tersebut memiliki image yang kurang baik. Pada penelitian ini, peneliti ingin mencoba untuk meneliti tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib di sekolah yang umumnya dikenal memiliki kualitas yang baik, para siswa dengan sosioekonomi menengah ke atas, dengan situasi sekolah yang cukup kondusif, dan para siswanya yang dikenal baik dan disiplin. Peneliti merasa tertarik untuk melakukan.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. penelitian ini karena pada penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan di sekolah yang pada umumnya kurang favorit atau dikenal siswanya kurang disiplin. Di kota Yogyakarta, nama SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta cukup dikenal masyarakat dengan sekolah yang sangat baik, dimana para siswanya memiliki prestasi yang sangat baik dan kental dengan budaya kerohaniannya. SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta merupakan sekolah menengah pertama swasta yang berada dibawah naungan yayasan bruderan FIC. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang cukup favorit di kota Yogyakarta dengan sistem pendidikan yang cukup baik. Rata-rata orangtua siswa di sekolah tersebut memiliki pekerjaan yang cukup baik dengan status ekonomi yang menengah ke atas. Peneliti juga melihat bahwa kebanyakan para siswa diantar oleh orangtua mereka ke sekolah dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Berdasarkan hasil observasi selama melaksanakan Magang BK 2 (Oktober - Desember 2015) dan Magang BK 3 (Januari – Februari 2016) di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, peneliti banyak menjumpai beberapa perilaku-perilaku siswa yang kurang disiplin. Perilaku-perilaku kurang disiplin siswa tersebut antara lain: datang terlambat ke sekolah, terlambat mengumpulkan tugas rumah (PR), tidak melaksanakan tugas piket, tidak segera masuk ke kelas saat bel masuk berbunyi, membuat keributan saat guru menjelaskan materi pelajaran, bertengkar dengan teman, tidak menggunakan atribut pakaian lengkap yang telah ditetapkan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. (tidak menggunakan ikat pinggang), tidak mengumpulkan handphone saat bel masuk, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti melihat bahwa siswa. SMP. Pangudi. Luhur. 1. Yogyakarta. terindikasi. tingkat. kedisiplinannya rendah terhadap tata tertib sekolah. Perilaku-perilaku siswa yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Siswa datang terlambat ke sekolah. 2. Siswa terlambat mengumpulkan tugas rumah (PR). 3. Siswa tidak melaksanakan tugas piket kelas. 4. Siswa tidak segera masuk ke kelas setelah bel masuk berbunyi. 5. Siswa ribut saat guru menjelaskan materi pelajaran. 6. Siswa bertengkar dengan sesama teman. 7. Siswa tidak menggunakan atribut pakaian lengkap yang telah ditetapkan (tidak menggunakan ikat pinggang). 8. Siswa tidak mengumpulkan handphone saat bel masuk..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah di atas, peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian agar hasil penelitian yang dicapai nantinya benar-benar valid dan reliabel. Penelitian ini akan berfokus pada tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan pribadi-sosial. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Seberapa tinggi tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017? 2. Usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial apasajakah yang sesuai berdasarkan capaian skor item yang teridentifikasi sedang dan rendah? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 2. Menentukan usulan topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai berdasarkan capaian skor item yang teridentifikasi sedang dan rendah..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini, antara lain: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan untuk menambah wawasan dan pengembangan penelitian dalam bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya mengenai tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. 2. Secara Akademik a. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti mendapat pengalaman dan mempelajari secara mendalam mengenai berbagai aspek kehidupan siswa, terutama mengenai kedisiplinan. Pengalaman ini sangat bermanfaat bagi peneliti sebagai seorang calon guru Bimbingan dan Konseling. b. Bagi Guru BK Dari hasil penelitian ini diharapkan guru BK dapat lebih memahami mengenai permasalahan dan kebutuhan siswa, sehingga dapat menyusun program yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan siswa tersebut terutama permasalahan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. c. Bagi Guru Mata Pelajaran Dari hasil penelitian ini diharapkan guru mata pelajaran mendapatkan. informasi. yang. lebih. mendalam. mengenai. kedisiplinan siswa di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. G. Batasan Istilah 1. Tingkat kedisiplinan adalah tinggi rendahnya ketaatan siswa terhadap peraturan-peraturan yang dibentuk untuk mengatur perilaku siswa di lingkungan sekolah. 2. Tata tertib sekolah adalah peraturan tertulis yang berlaku di sekolah dan berfungsi untuk mengatur warga sekolah. 3. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. 4. Bimbingan pribadi-sosial adalah topik bimbingan yang akan diberikan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dengan tujuan agar siswa menjadi lebih disiplin..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini secara singkat dijelaskan kajian teoritis yang menjadi dasar perumusan hipotesis yang memberi arahan bagi penelitian ini. Kajian teoritis yang dimaksud mencakup: definisi kedisiplinan, fungsi kedisiplinan bagi siswa, aspekaspek kedisiplinan, faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, tata tertib sekolah, dan bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. A. Kedisiplinan 1. Definisi Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan suatu bentuk sikap kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan. Secara tradisional, bila kita dalam pendidikan berbicara tentang disiplin, maka yang dimaksud adalah penertiban tingkah laku anak oleh kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar diri anak, jadi oleh pihak kedua. Jika dilihat dari asal bahasa, disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang menunjukkan kepada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan disiplin dalam bahasa inggris “Discipline” diartikan sebagai tertib, taat, atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri. Dalam bahasa Indonesia disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sebaliknya, istilah disiplin sebagai. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam dirinya (Tu’u, 2004). Komensky (Koesoema, 2007) berpendapat bahwa kedisiplinan merupakan proses pengajaran, pelatihan, seni mendidik, dan materi kedisiplinan di sekolah. Stevenson (Salahudin Anas, 2013) menyatakan disiplin adalah perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Soegeng (Tu’u, 2004) menyatakan disiplin adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga. Berdasarkan uraian mengenai pengertian kedisiplinan di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu bentuk perilaku yang taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan dan ketentuan yang ada baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Disiplin terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak proses pembinaan yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam pendidikan di sekolah. Siswa yang disiplin akan sangat membantu dirinya sendiri untuk memiliki kepribadian yang taat dan teratur. 2. Fungsi Kedisiplinan Bagi Siswa Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa, hal ini dikarenakan disiplin menjadi syarat bagi pembentukan sikap dan perilaku.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar. Adapun fungsifungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004) sebagai berikut: a. Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara mematuhi peraturan yang berlaku, agar hubungan antar sesama menjadi baik dan lancar. Jadi disiplin berfungsi mengatur kehidupan siswa di lingkungan sekolah agar siswa mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain. b. Membangun kepribadian Kedisiplinan yang diterapkan pada masing-masing lingkungan member dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik bagi seseorang. Apalagi siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. Jadi disiplin sangat berperan dalam membangun kepribadian siswa. c. Melatih kepribadian Kedisiplinan terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu panjang, salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan karena latihan merupakan proses belajar serta membiasakan diri melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dengan cara itu orang menjadi terbiasa, terlatih, terampil dan mampu melakukan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. sesuatu dengan baik. Jadi disiplin berfungsi membuat siswa terbiasa hidup dalam keteraturan pada peraturan yang berlaku. d. Pemaksaan Kedisiplinan berfungsi sebagai pemaksa kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan. Memang disiplin seperti ini masih bersifat dangkal, akan tetapi dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan siswa bahwa disiplin itu penting baginya. Jadi disiplin berfungsi untuk menyadarkan siswa betapa pentingnya disiplin itu bagi dirinya demi kebaikan dirinya sendiri. e. Hukuman Ancaman hukuman penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi seseorang untuk mentaati dan mematuhi peraturan yang ada. Tanpa ancaman hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah. Tidak hanya itu, hukuman diharapkan mempunyai nilai pendidikan, artinya siswa menyadari bahwa perbuatannya yang salah akan membawa akibat buruk dan harus ditanggung oleh dirinya sendiri. Jadi hukuman berfungsi untuk menyadarkan siswa akan pentingnya mematuhi aturan yang berlaku di sekolah. f. Menciptakan lingkungan kondusif Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan dengan lancar. Hal itu dicapai dengan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. merancang peraturan sekolah, merancang peraturan akan menjadikan lingkungan kondusif bagi kegiatan proses pembelajaran sehingga lingkungan sekolah akan menjadi aman, tertib dan teratur, potensi serta prestasi siswa akan mencapai hasil yang maksimal. Jadi dengan disiplin siswa akan mampu mengikuti proses belajar dengan maksimal dan akan tercipta lingkungan belajar yang kondusif. 3. Aspek-aspek Kedisiplinan Dalam penelitian ini tingkat kedisiplinan didasarkan pada ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah, sehingga aspek-aspek kedisiplinan diambil berdasarkan tata tertib yang berlaku di sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (Panduan Proses Pendidikan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, 2016). Ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah dapat diartikan bahwa siswa tersebut disiplin. Adapun tata tertib yang berlaku di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada lampiran 1. Pembagian aspek kedisiplinan berikut diadaptasi dari instrumen penelitian tentang kedisiplinan yang dibuat atau disusun oleh Angga Injillio (2016). Namun isi dari setiap aspek berikut, peneliti identifikasi sendiri berdasarkan tata tertib yang berlaku di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. a. Aspek Keamanan Dalam aspek keamanan ini berbicara mengenai tata tertib dibidang keamanan. Indikatornya antara lain: 1) Siswa menjaga keamanan sekolah baik menjaga keamanan barang milik diri sendiri maupun milik teman. a) Siswa mengembalikan barang milik teman yang dipinjam. b) Siswa mengumpulkan HP di kotak yang telah disediakan. 2) Siswa menjaga sekolah dari tindakan pencurian. a) Siswa tidak membawa barang berharga seperti perhiasan ke sekolah. b) Siswa menegur teman yang terlihat ingin mengambil sesuatu dari tas teman lain tanpa sepengetahuannya. 3) Siswa tidak mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil). a) Siswa mengendarai sepeda saat datang ke sekolah. b) Siswa diantar dan dijemput oleh orangtua. b. Aspek Kebersihan Dalam aspek kebersihan ini berbicara mengenai tata tertib dibidang kebersihan. Indikatornya antara lain: 1) Siswa menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan di kelas. a) Siswa menjaga kebersihan meja dan kursi dengan tidak memberi tulisan-tulisan dengan menggunakan pena atau tipe x..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. b) Siswa melaksanakan piket sesuai jadwal yang ada. 2) Siswa membuang sampah pada tempat yang disediakan. c. Aspek Ketertiban Dalam aspek ketertiban ini berbicara mengenai tata tertib dibidang ketertiban. Indikatornya antara lain: 1) Siswa datang ke sekolah tepat waktu. 2) Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib di kelas. a) Siswa memperhatikan guru saat beliau menjelaskan materi pelajaran. b) Siswa. tidak. makan. di. dalam. kelas. saat. mengikuti. pembelajaran. 3) Siswa mengikuti upacara bendera pada hari yang telah ditetapkan. a) Siswa mengikuti upacara bendera dengan tertib. b) Siswa menggunakan atribut pakaian yang lengkap (terutama menggunakan topi sekolah) saat mengikuti upacara. 4) Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai ketentuan yang berlaku setiap harinya. a) Siswa menggunakan atribut pakaian lengkap yang diberikan sekolah. b) Siswa selalu berpakaian rapi dan dimasukkan saat berada di sekolah..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. c) Siswa tidak boleh melipat lengan baju seragam yang dikenakan. d. Aspek Keteladanan Dalam aspek keteladanan ini berbicara mengenai tata tertib dibidang keteladanan. Indikatornya antara lain: 1) Siswa berperilaku yang baik agar menjadi teladan bagi temantemannya. a) Siswa menjaga nama baik sekolah dimana pun berada. b) Siswa tidak diperkenankan mewarnai rambut kecuali dengan warna hitam. c) Siswa dilarang membawa, mengedarkan, dan memanfaatkan barang-barang terlarang ke sekolah seperti: rokok, minuman keras, narkotika, dll. d) Siswa dilarang terlibat perkelahian atau main hakim sendiri di dalam maupun di luar sekolah. 2) Siswa mengusahakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif di lingkungan sekolah. a) Siswa menjunjung tinggi kejujuran dalam tugas-tugas dan ulangan dengan cara tidak mencontek atau menjiplak atau bekerjasama dengan peserta didik yang lain. b) Siswa menjaga ketenangan saat di perpustakaan..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Dari aspek-aspek kedisiplinan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang disiplin merupakan siswa yang mampu menjauhi hal-hal yang dilarang sebagaimana yang tertulis di dalam tata tertib yang berlaku di sekolah. Dengan berdasarkan pada tata tertib yang berlaku di sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan dengan melihat aspek-aspek yang teradapat pada tata tertib sekolah kemudian akan dijadikan sebagai dasar penyusunan instrumen kedisiplinan. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan Pembentukan kedisiplinan pada diri peserta didik pasti memiliki faktor-faktor yang mendukungnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kedisiplinan yang harus diperhatikan untuk perkembangan kedisiplinan para peserta didik. Menurut Tu’u (2004) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kedisiplian, yaitu: a. Kesadaran Diri Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya, selain itu kesadaran diri menjadi motif kuat terwujudnya disiplin. b. Ketaatan Ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturanperaturan yang mengatur perilaku. Hal ini harus diikuti oleh.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. kemampuan dan kemauan diri yang kuat sebagai langkah penerapan peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individu. c. Hukuman Hukuman. sebagai. upaya. menyadarkan,. mengoreksi,. dan. meluruskan yang salah sehingga seseorang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Jadi dengan hukuman yang diberikan kepada siswa maka siswa akan menjadi lebih disiplin terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah. d. Teladan Keteladanan sangat penting bagi terbentuknya perilaku disiplin seseorang, karena seseorang dengan mudah menirukan apa yang dilihatnya, sehingga setiap perilaku yang baik akan menjadi teladan yang baik bagi seseorang. e. Lingkungan Seseorang akan terbentuk berdasarkan lingkungannya, apabila ia berada pada lingkungan yang disiplin maka ia juga akan menjadi disiplin. Jadi jikalau siswa berada pada lingkungan sekolah yang disiplin maka siswa akan terbiasa berperilaku disiplin. f. Latihan Berdisiplin Perilaku disiplin dalam diri dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan yang artinya disiplin akan terbentuk melalui kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari siswa..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. B. Tata Tertib Sekolah 1. Pengertian Tata Tertib Sekolah Istilah tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. Menurut Depdikbud (1989) pengertian tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten dari peraturan yang ada. Pelaksanaan tata tertib ini akan berjalan dengan baik apabila guru, siswa, dan semua warga sekolah saling mendukung satu sama lain untuk melaksanakan tata tertib yang berlaku. Oleh sebab itu, dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan kumpulan peraturan atau aturan-aturan yang dibuat oleh sekolah secara tertulis dan bersifat mengikat untuk semua warga sekolah. 2. Fungsi Tata Tertib Sekolah Menurut Hurlock (1999) fungsi tata tertib sekolah sebagai pedoman bagi siswa dalam berperilaku, pedoman ini mengharapkan siswa dapat berperilaku sesuai dengan tata tertib yang berlaku dilingkungan sekolah suapaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan prestasi siswa menjadi maksimal. C. Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Masalah kedisiplinan siswa merupakan salah satu dari masalah-masalah pribadi-sosial. Yusuf dan Juntika (2008) mengemukakan bahwa yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi-sosial adalah masalah hubungan dengan teman,.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat tinggal mereka, dan penyelesaian konflik. Indikator-indikator yang terdapat pada masalah pribadi dan sosial remaja (siswa) antara lain: kurang memiliki sabar dan bersyukur, memiliki kebiasaan berbohong, menyontek, kurang disiplin, kurang menyenangi kritikan orang lain, dan tidak etis dalam pergaulan (Yusuf, 2009). Berdasarkan pendapat di atas, diketahui bahwa masalah kedisiplinan siswa merupakan salah satu indikator dari masalah-masalah pribadi-sosial. 1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang layanan bimbingan yang ada di sekolah. Winkel (2013) mengemukakan bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada siswa dalam menghadapi keadaan batin pribadi itu sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya.. Menurut Ahmadi (1991: 109) bimbingan. pribadi-sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Kemudian, Yusuf (2006: 11) menyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial. Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi-sosial adalah masalah.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. hubungan dengan sesama teman, dengan guru dan staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan dari seorang ahli (guru pembimbing) kepada seseorang atau kelompok (siswa) guna membantu dan mendampingi untuk mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan konflik yang dialami atau setiap potensi dan kreativitas yang dimilikinya. 2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial Winkel (2013) mengemukakan bahwa tujuan dari bimbingan pribadisosial ini agar siswa mampu menyelesaikan pergumulan dalam batin yang dihadapinya, sehingga diharapkan dengan pemberian bimbingan ini siswa menjadi pribadi yang lebih tenang dan prestasinya akan menjadi maksimal. Yusuf (2006: 14), secara rinci menyebutkan tujuan yang ingin dicapai dari bimbingan pribadi sosial antara lain: a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja maupun masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sikap toleran terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. d. Memiliki pemahaman dan peneriamaan diri secara objektif dan kontrukstif, baik yang berkaitan dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat. g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. i. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara efektif. Berdasarkan dari dua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari layanan bimbingan pribadi sosial adalah membantu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang dialami baik dalam lingkungan pendidikan maupun sosial dengan tetap mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dalam pengambilan keputusan dapat secara efektif..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan metodelogi penelitian antara lain: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dekriptif kuantitatif dengan metode survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat sekarang (Sugiyono, 2013). Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif kuantitatif ini, peneliti berusaha untuk mendapatkan segala informasi terbaru tentang kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah langsung dari subjek yang bersangkutan. Data informasi yang didapat nantinya akan diolah dan digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kedisiplinan para peserta didik terhadap tata tertib sekolah. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu secara konkrit, terukur, obyektif, dan sistematis. Penelitian kuntitatif menggunakan angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013). Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti. 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. melakukan pengumpulan data, misalnya dengan menyebarkan angket (Sugiyono, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Tujuan survey ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi lain tentang individu (Furchan, 1982). Hal tersebut dimaksudkan agar dengan menggunakan pendekatan survey ini penelitian akan menjadi lebih jelas dan terarah. B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, tempat penelitiannya adalah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan dilaksanakan oleh peneliti pada Maret hingga Mei 2017. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 291 siswa yang terbagi dalam 7 kelas (A, B, C, D, E, F, G), namun yang menjadi sampel pada penelitian ini berjumlah 166 siswa dari 4 kelas. Pemilihan sampel ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu dengan membuat undian dari 7 kelas (A, B, C, D, E, F, G) yang kemudian diambil 4 kelas (A, B, C, D). Pemilihan jumlah sampel sebanyak 166 siswa dilakukan karena telah memenuhi jumlah 60 % dari 100 % jumlah populasi yang ada. Berikut ini adalah rincian jumlah sampel subjek penelitian yang disajikan dalam tabel 3.1..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Tabel 3.1 Rincian Jumlah Sampel Subjek Penelitian Kelas VIII A VIII B VIII C VIII D Total. Jumlah Siswa 40 siswa 41 siswa 43 siswa 42 siswa 166 siswa. D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Kuisioner sering disebut sebagai angket dimana dalam kuisioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Pada penyusunan kuisioner peneliti akan didampingi oleh dosen pembimbing dan berkonsultasi dengan guru BK di sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Kuisioner ini bersifat tertutup dengan alternatif jawaban yang disediakan mengacu pada prinsip-prinsip skala likert yang kemudian dimodifikasi, yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Subjek diminta untuk memilih satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. pada setiap pernyataan dengan memberikan tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban. Norma skoring kuisioner tingkat kedisiplinan diri siswa terdapat dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Norma Skoring Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Terhadap Tata Tertib Sekolah Alternatif Jawaban. Skor Favourable. Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai. 4 3 2 1. Skor Unfavorauble 1 2 3 4. E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013). Pengujian validitas ini menggunakan pengujian validitas isi (Content. Validity).. Pengujian. validitas. isi. dilanjutkan. dengan. membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan dengan teknik Pearson Product Moment..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Validitas. isi. tidak. dapat. dinyatakan. dengan. angka,. namun. pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari beberapa penilai yang kompeten (expert judgement) (Azwar, 2012). Teknik pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Pada kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Pada penyusunan kuisioner ini peneliti membuat kisi-kisi yang akan diujicobakan. Kisi-kisi instrumen uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini dan pada lampiran 2. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tatat Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (Uji Coba) Aspek Indikator Nomor Item Favorauble Unfavorauble Keamanan 1. Siswa menjaga 1, 3, 4, 5, 2, 7, 8 keamanan sekolah baik 6, 9, 10, menjaga keamanan 11, 12 barang milik diri sendiri maupun milik teman. 2. Siswa menjaga sekolah dari tindakan pencurian. 3. Siswa tidak mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil). Kebersihan 1. Siswa menjaga 13, 14, 16, 15, 18, 19, kebersihan di 17, 20 21, 22 lingkungan sekolah dan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Ketertiban. Keteladanan. di kelas. 2. Siswa membuang sampah pada tempat yang disediakan. 1. Siswa datang ke sekolah tepat waktu. 2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib di kelas. 3. Siswa mengikuti upacara bendera pada hari yang telah ditetapkan. 4. Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai ketentuan yang berlaku setiap harinya. 1. Siswa berperilaku yang baik agar menjadi teladan bagi temantemannya. 2. Siswa mengusahakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif di lingkungan sekolah. Total. 24, 25, 28, 30, 31, 34, 35, 36, 38, 41. 23, 26, 27, 29, 32, 33, 37, 39,40. 43, 44, 45, 46, 48, 51, 55, 57, 58, 59. 42, 47, 49, 50, 52, 53, 54,56, 60. 60. Kisi-kisi dan instrumen penelitian yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Konsultasi ini dimaksudkan untuk pemeriksaan secara menyeluruh dari instrumen yang disusun oleh peneliti. Nurgiyantoro (2009) mengatakan bahwa pemeriksaan ini juga bertujuan agar setiap item pernyataan yang dibuat secara logis, tepat atau sesuai dengan konstruk kisi-kisinya. Pemeriksaan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. juga dilakukan oleh ibu M. Lisna Indrawati, S.Psi selaku guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang bertugas di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, dimana dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti tepat sasaran dan dapat digunakan untuk penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Item-item instrumen dapat dilihat pada lampiran 3. Kuisioner yang telah disusun, dikonsultasikan, dan telah siap kemudian dibawa untuk diujicobakan. Uji coba kuisioner ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII E yang berjumlah sebanyak 44 siswa. Selanjutnya peneliti. akan. menggunakan. program. IBM SPSS. (Statistical Package for Social Science) Statistic 21 untuk memeriksa nilai validitas. Dalam perhitungan ini menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing subjek dengan skor masing-masing item. Untuk menentukan valid dan tidaknya item kuisioner digunakan metode korelasi Pearson Product Moment dengan rumus:. =. Keterangan:. { ∑. ∑. (∑ )(∑ ). (∑ ) }{ ∑. (∑ ) }.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. : Korelasi skor-skor total kuisioner dan total butir-butir : Jumlah subjek : Skor sub total kuisioner : Skor total butir-butir kuisioner : Hasil perkalian antara skor. dan skor. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu valid dan tidak valid. Penentuan validitas itemitem menggunakan patokan koefisien korelasi minimum 0,30. Namun, apabila jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria misalnya menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2012). Oleh sebab itu, peneliti menggunakan patokan koefisien korelasi minimum 0,25. Bila nilai korelasi dibawah nilai 0,25 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti dari uji coba yang dilakukan pada siswa kelas VIII E (44 Siswa) SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 pada tanggal 10 Maret 2017, diperoleh hasil 20 item yang dinyatakan tidak valid dan 40 item dinyatakan valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.4 dan pada lampiran 4..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Tabel 3.4 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Uji Coba) Aspek Keamanan Kebersihan Ketertiban. Keteladanan. Total. Item 2, 4, 5, 7, 11, 16, 17, 18, 52, 53, 57, 60. 1, 3, 6, 10, 12, 14, 19, 21, 39, 48. 8, 15, 22, 23, 25, 26, 30, 32, 34, 37, 40, 41, 42, 43, 46, 49, 54, 55, 56. 9, 13, 20, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 35, 36, 38, 44, 45, 47, 50, 51, 58, 59. 60. Valid 2, 5, 7, 17, 52. Tidak Valid 4, 11, 16, 18, 53, 57, 60. 3, 6, 10, 14, 19, 21, 39, 48. 1, 12. 22, 23, 25, 26, 30, 32, 34, 37, 40, 41, 42, 43, 49, 54, 55, 56. 8, 15, 46. 24, 28, 29, 33, 35, 36, 44, 47, 51, 58, 59. 9, 13, 20, 27, 31, 38, 45,50. 40. 20. Dari hasil pengujicobaan instrumen di atas peneliti kemudian menyusun kisi-kisi dan instrumen final dengan menambahkan 3 item baru. Penambahan 3 item baru ini dilakukan karena terdapat satu indikator yang itemnya hanya tersisa satu. Sehingga satu item tersebut tidak cukup mewakili indikator tersebut. Indikator tersebut yaitu siswa tidak mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil). Kisikisi instrumen (final) dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini dan pada lampiran 5. Kemudia instrumen (final) dapat dilihat pada lampiran 6..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (Final) Aspek Indikator Nomor Item Favorauble Unfavorauble Keamanan 1. Siswa menjaga 1, 2, 3, 4, 5 keamanan sekolah baik 6, 7, 8 menjaga keamanan barang milik diri sendiri maupun milik teman. 2. Siswa menjaga sekolah dari tindakan pencurian. 3. Siswa tidak mengendarai secara pribadi kendaraan bermotor (motor atau mobil). Kebersihan 1. Siswa menjaga 9, 10,12, 11, 13, 15, 16 kebersihan di 14 lingkungan sekolah dan di kelas. 2. Siswa membuang sampah pada tempat yang disediakan. Ketertiban 1. Siswa datang ke 18, 19, 22, 20, 21, 23, sekolah tepat waktu. 24, 25, 27, 26, 29, 31 28, 30,32 2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib di kelas. 3. Siswa mengikuti upacara bendera pada hari yang telah ditetapkan. 4. Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai ketentuan yang berlaku setiap harinya. Keteladanan 1. Siswa berperilaku yang 33, 34, 36, 35, 37, 39.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. baik agar menjadi teladan bagi temantemannya. 2. Siswa mengusahakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif di lingkungan sekolah. Total. 38, 40, 41, 42, 43. 43. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti pada subjek penelitian yang berjumlah 166 siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 pada tanggal 30 maret 2017, diperoleh hasil 2 item yang dinyatakan tidak valid dan 41 item yang dinyatakan valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid (Final) dapat dilihat pada tabel 3.6 dan pada lampiran 7. Tabel 3.6 Hasil Item-item Valid dan Tidak Valid (Final) Aspek Keamanan Kebersihan Ketertiban. Keteladanan Total. Item 1, 2, 4, 5, 7, 8, 11, 38 3, 6, 9, 10, 12, 13, 28, 35 14, 15, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 39, 40, 41 16, 19, 20, 23, 25, 26, 33, 34, 37, 42, 43 43. Valid 1, 2, 4, 5, 7, 11, 38 3, 6, 9, 10, 12, 13, 28, 35 14, 15, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 39, 40, 41 16, 19, 20, 23, 25, 26, 34, 37, 42, 43 41. Tidak Valid 8 -. 33 2.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 2. Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach (α). Perhitungan koefisien Alpha Cronbach dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:. =2 1−. +. Keterangan rumus: dan. : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 : varians skor skala. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS (Statistical Package for Social Science) Statistic 21, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) tertera pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Reliability Statistics Cronbach’s Alpha .909. N of Items 41.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995) disajikan pada tabel 3.8.. No 1 2 3 4 5. Tabel 3.8 Kriteria Guilford Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20. Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah. Dari hasil pengumpulan data peserta didik kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tanggal 30 Maret 2017 dengan jumlah subjek (N) 166 Siswa, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,909 dari 41 item yang valid. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kategori tinggi. F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisi data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah (Sugiyono, 2013)..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013). Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif ini karena sesuai dengan tujuan penulisan skripsi yaitu ingin mengetahui Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik statistik deskriptif meliputi penyajian data melalui tabel, grafik, dengan memperhitungkan nilai rata-rata (mean), simpang baku (standar deviasi), skor terendah (minimum), skor tertinggi (maksimum), dan perhitungan persentase yang diformulasikan dengan deskriptif kategoris. Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017: 1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2. Mengkategorisasikan subjek dan item penelitian tentang tingkat kedisiplinan siswa kelas VIII terhadap tata tertib sekolah dengan tahaptahap sebagai berikut: a. Kategorisasi subjek penelitian Kategorisasi skor item deskripsi tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah mengacu pada Azwar (2012) dengan lima jenjang kategori diagnosis yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Perhitungan Skor µ + 2α < X µ + 1α < X ≤ µ + 2α µ - 1α < X ≤ µ + 1α µ - 2α < X ≤ µ - 1α X ≤ µ - 2α. Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. Keterangan : X Maksimum Teoritik :. Skor. tertinggi. yang. diperoleh. subjek. diperoleh. subjek. penelitian dalam skala. X Minimum Teoritik :. Skor. terendah. yang. penelitian dalam skala. α (standar deviasi). : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. µ (mean teoritik). : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.. Kategori di atas akan digunakan untuk mengelompokkan tinggi rendahnya tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. Jumlah item yang digunakan untuk penelitian yaitu 41 item. Nilai tertinggi untuk masing-masing alternatif jawaban adalah 4 dan nilai terendahnya adalah 1. Sehingga perhitungannya akan menjadi seperti berikut ini. X maksimum teoritik. : 4 x 41 = 164. X minimum teoritik. : 1 x 41 = 41. Luas jarak. : 164 – 41 = 123. α (standar deviasi). : 123 : 6 = 20,5. µ (mean teoritik). : (164 + 41) : 2 = 102,5. Setelah melakukan proses penghitungan maka telah diperoleh kategori skala. Kategorisasi skor dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Terhadap Tata Tertib Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kriteria Skor µ + 2α < X µ + 1α < X ≤ µ + 2α µ - 1α < X ≤ µ + 1α µ - 2α < X ≤ µ - 1α X ≤ µ - 2α. Kriteria Penilaian X > 143,5 123 < X ≤ 143,5 82 < X ≤ 123 61,5 < X ≤ 82 X ≤ 61,5. Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Selanjutnya. data. setiap. subjek. penelitian. dikelompokkan. berdasarkan skor total yang diperoleh ke dalam kategori di atas, sehingga dapat dihitung jumlah dan persentasenya dalam kategori deskripsi tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. b. Kategorisasi skor tiap item dalam skala: Kategorisasi skor item dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa item pada skala yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Kategorisasi skor item pada skala berdasarkan distribusi normal dengan kontinum jenjang yang berpedoman pada Azwar (2011) yaitu: kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini. Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Skor Item Perhitungan Skor µ + 1,5α < X µ + 0,5α < X ≤ µ + 1,5α µ - 0,5α < X ≤ µ + 0,5α µ - 1,5α < X ≤ µ - 0,5α X ≤ µ - 1,5α Keterangan :. Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. X maksimum teoritik : skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian dalam skala. X minimum teoritik. : skor terendah yang diperoleh subjek penelitian dalam skala.. α (standar deviasi). : luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.. µ (mean teoritik). : rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.. Tinggi rendahnya skor item dalam proses kedisiplinan terhadap tata tertib akan ditentukan dengan mengacu pada kategorisasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 166 siswa, maka kategorisasi ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: X maksimum teoritik : 4 x 166 = 664 X minimum teoritik : 1 x 166 = 166 Luas jarak. : 664 – 166 = 498. α (standar deviasi). : 498 : 6 = 83. µ (mean teoritik). : (664 + 166) : 2 = 415.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Setelah. melalui. tahap. penghitungan. maka. diperoleh. kategorisasi skor item. Kategorisasi skor item dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini: Tabel 3.12 Kategorisasi Skor Item Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Terhadap Tata Tertib Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kriteria Skor µ + 1,5α < X µ + 0,5α < X ≤ µ + 1,5α µ - 0,5α < X ≤ µ + 0,5α µ - 1,5α < X ≤ µ - 0,5α X ≤ µ - 1,5α. Kriteria Penilaian X > 539,5 456,5 < X ≤ 539,5 373,5 < X ≤ 456,5 290,5 < X ≤ 373,5 X ≤ 290,5. Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. Data skor total item yang telah diproses akan dikelompokkan kedalam kategorisasi di atas. Item-item yang nantinya masuk dalam kategori sedang, rendah, dan sangat rendah akan dikembangkan menjadi usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai uraian hasil penelitian mengenai deskripsi tingkat kedisiplinan siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 terhadap tata tertib sekolah dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menyebarkan kuisioner kepada siswa kelas VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 166 siswa. Berikut akan dipaparkan deskripsi hasil kuisioner tingkat kedisiplinan siswa: 1. Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan dari data-data yang telah dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan kriteria Azwar (2011) dapat diketahui tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang tertera pada tabel 4.1 berikut ini.. 43.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Tabel 4.1 Kategoriasi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kriteria Skor µ + 2α < X. Kriteria Penilaian X > 143,5. Kategori. f. Persentase. Sangat Tinggi Tinggi. 11. 6,63 %. 98. 59,04 %. Sedang. 55. 33,13 %. Rendah. 2. 1,20 %. Sangat Rendah. 0. 0%. µ + 1α < X ≤ µ 123 < X ≤ + 2α 143,5 µ - 1α < X ≤ µ 82 < X ≤ 123 + 1α µ - 2α < X ≤ µ 61,5 < X ≤ 82 - 1α X ≤ µ - 2α X ≤ 61,5. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dikatakan bahwa : a. Terdapat 11 atau 6,63 % siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat tinggi terhadap tata tertib sekolah. b. Terdapat 98 atau 59,04 % siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi terhadap tata tertib sekolah. c. Terdapat 55 atau 33,13 % siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang sedang terhadap tata tertib sekolah. d. Terdapat 2 atau 1,20 % siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang rendah terhadap tata tertib sekolah. e. Terdapat 0 atau 0 % siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat rendah terhadap tata tertib sekolah..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ratarata tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 tergolong tinggi yaitu sebesar 59,04 %. Artinya bahwa tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sudah tergolong baik. 2. Hasil Skor Tiap Item Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah. Data yang telah dikumpul dan diolah dengan menggunakan kriteria menurut Azwar (2011) akan menjadi skor item yang nantinya akan masuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Itemitem yang memiliki skor dalam kategori sedang sampai dengan sangat rendah adalah item yang digunakan sebagai bahan penyusunan usulan topik-topik bimbingan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. Hasil dari pengkategorisasian item-item skala dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kriteria Skor µ + 1,5α < X µ + 0,5α < X ≤ µ + 1,5α µ - 0,5α < X ≤ µ + 0,5α µ - 1,5α < X ≤ µ - 0,5α X ≤ µ - 1,5α. Kriteria Penilaian. Kategori. F. Persentase. X > 539,5 456,5 < X ≤ 539,5. Sangat Tinggi Tinggi. 17 17. 40,47 % 40,47 %. 373,5 < X ≤ 456,5. Sedang. 7. 16,67 %. 290,5 < X ≤ 373,5. Rendah. 1. 2,39 %. X ≤ 290,5. Sangat Rendah. 0. 0%. Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa : a. Terdapat 17 atau 40,47 % item yang berada pada kategorisasi sangat tinggi. b. Terdapat 17 atau 40,47 % item yang berada pada kategorisasi tinggi. c. Terdapat 7 atau 16,67 % item yang berada pada kategorisasi sedang. d. Terdapat 1 atau 2, 39 % item yang berada pada kategorisasi rendah. e. Terdapat 0 atau 0 % item yang berada pada kategorisasi sangat rendah. Berdasarkan hasil pengkategorisasian skor item di atas secara keseluruhan semua aspek sudah dapat dipahami dengan baik serta telah terpenuhi dengan maksimal oleh para peserta didik. Selain itu, berdasarkan hasil pengkategorisasian skor item di atas menunjukkan bahwa masih ada kategori sedang dan rendah yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Seperti.

Gambar

Tabel  4.3  Item-item Kuisioner Tingkat  Kedisiplinan  Siswa  Terhadap  Tata Tertib Sekolah Yang Tergolong Sedang dan Rendah .........................
Tabel 3.7 Reliability Statistics
Tabel 3.8 Kriteria Guilford

Referensi

Dokumen terkait

yang mempengaruhi permintaan Asuransi Takaful Kecelakaan diri di Kota Padang. Ruang

Sebelum pelaksanaan praktik mengajar di kelas, mahasiswa PPL harus membuat skenario atau langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan di kelas yang meliputi

Mineral aragonit terbentuk pada lingkungan yang mempunyai temperatur tinggi dengan penyinaran matahari yang cukup, sehingga batuan karbonat yang tersusun oleh

Penelitian yang berjudul pengembangan kartu karir sebagai media dalam bimbingan karir siswa SD bertujuan untuk menghasilkan permainan kartu karir sebagai

[r]

1. Mengetahui diskripsi pendidikan agama Islam , pembiasaaan sifat jujur dan penanaman sikap tanggung jawab peserta didik di SD Islam Al Hidayah Samir

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan interaktif company profile perusahaan jasa konstruksi CV.. Menjadi referensi bagi kalangan desainer 3D maupun animator

[r]