• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Deskriptif Responden

1. Uji Validitas

Keimpulan dan Saran Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Parsial (Uji t) 2. Uji Signifikan Simultan (Uji f) 3. Uji Signifikan Determinan (R Square)

Model Analisis Regresi Linear Berganda

D. Keterkaitan antar variabel dan Hipotesis

1. Hubungan antara variabel Kemudahan penggunaan, Kemanfaatan dan Kepercayaan Terhadap Kepuasna Nasabah

a. Hubungan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Dahlia & Meida, 2017)

mengemukakan bahwa Kemudahan Penggunaan berpengaruh signifikan

terhadap Kepuasan Nasabah. (Irfan & Nurafni, 2016) juga melakukan

penelitian terkait dengan pengaruh kemudahan penggunaan terhadap

kepuasan konsumen dan menghasilkan bahwa kemudahan penggunaan

memiliki pengaruh signifikan terahdap kepuasan konsumen. Semakin

baik kemudahan yang didapatkan oleh nasabah, maka akan semakin

tinggi tingkat kepuasan yang akan diperoleh dari nasabah.

b. Hubungan Kemanfaatan Terhadap Kepuasan

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Deny & Harun, 2018)

terkait dengan pengaruh kemanfaatan atau persepsi manfaat terhadap

kepuasan memiliki pengaruh signifikan. Kemudian (Dahlia &

Meida,2017) juga melakukan penelitian yang mengatakan bahwa persepi

manfaat atau kemanfaatan memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan konsumen. Semakin baik manfaat yang didapatkan nasabah dari

penggunaan layanan mobile banking, maka akan semakin tinggi tingkat

c. Hubungan Kepercayaan Terhadap Kepuasan

Kemudian hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Micahel et

al, 2014) terkait pengaruh kepercayaan terhadap kepuasan nasabah

mengemukakan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh signifikan

terhadap kepuasan nasabah. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa

apabila kepercayaan meningkat maka kepuasan akan meningkat.

E. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori, perumusan masalah serta

penelitian terdahulu, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan

kesimpulan sementara sebagai berikut :

1. Hipotesis 1

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara kemudahan penggunaan

(X1) terhadap kepuasan nasabah pengguna mobile banking

Bank Syariah Mandiri (Y)

Ha : Ada pengaruh signigikan antara kemudahan penggunaan (X1)

terhadap kepuasan nasabah pengguna mobile banking Bank

Syariah Mandiri (Y)

2. Hipotesis 2

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara kemanfaatan (X2)

terhadap kepuasan nasabah pengguna mobile banking Bank

Ha : Ada pengaruh signifikan antara kemanfaatan (X2) terhadap

kepuasan nasabah pengguna mobile banking Bank Syariah

Mandiri (Y)

3. Hipotesis 3

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara kepercayaan

(X3) terhadap kepuasan nasabah pengguna mobile banking

Bank Syariah Mandiri (Y)

Ha : Ada pengaruh signifikan antara kepercayaan (X3) terhadap

kepuasan nasabah pengguna mobile banking Bank Syariah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini berfokus pada hal-hal yang

berkaitan dengan judul penelitian yaitu, Pengaruh Kemudahaan

Penggunaan, Kemanfaatan dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Nasabah

Pengguna Mobile Banking Bank Syariah Mandiri Bekasi Barat. Studi kasus

pada penelitian ini yaitu nasabah pengguna Mobile Banking Bank Syariah

Mandiri yang terdapat di wilayah Bekasi Barat. Penelitian ini dilakukan

untuk menganalisis dan menjelaskan bagaiman pengaruh variabel-variabel

dependen seperti kemudahaan penggunaan (X1), kemanfaatan (X2), dan

kepercayaan (X3) terhadap variabel independen yaitu kepuasan nasabah

(Y) pengguna Mobile Banking Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitiannya disajikan

dalam bentuk deksriptif yang menggunakan angka-angka statistic.

B. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan atau individu)

yang karakteristiknya hendak di duga. Satuan atau individu disebut unit

analisis, bisa berupa orang, rumah tangga, tanah pertanian dan sebagainya

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah

Mandiri Bekasi Barat.

C. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Apabila populasi cukup besar, dan peneliti tidak

mungkin untuk dapat mempelajari semua yang ada pada populasi, misal

karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk populasi

(Sugiyono, 2017 : 81). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

yaitu nonprobability sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Adapun teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling.

Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang sumber

datanya berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2017 : 85). Dengan

menggunakan Purposive Sampling peneliti dengan mudah dalam

menentukan sampelnya dengan menetapkan pertimbangan atau kriteria

tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian

1. Nasabah Bank Syariah Mandiri di wilayah Bekasi Barat

2. Nasabah Bank Syariah Mandiri di wilayah Bekasi Barat

pengguna Mobile Banking

Dikarenakan jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui

jumlahnya maka, dalam menentukan jumlah sampel di gunakan rumus

Unknown Population (Abdul Latief, 2018) :

𝑛 = ( π‘π‘Ž/2𝜎 )

2

𝑒

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Za = ukuran tingkat kepercayaan dengan

a = 0,05 , maka Z = 1,96

𝜎

= Standar deviasi = 0,25

𝑒 = standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5%)

Perhitungannya : =

(

(1,96)(0,25)

)

2 0,05

= 96,04 β‰ˆ 100

Berdasarkan jumlah perhitungan diatas maka jumlah sampel dalam

penelitian ini sebesar 100 orang. Teknik yang digunakan yaitu purposive

sampling yaitu nasabah Bank Syariah Mandiri pengguna Mobile Banking

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada nasabah yang bertempat tinggal di

wilayah Bekasi Barat. Alasan dilakukan di Bekasi Barat karena melihat

kasus COVID-19 yang saat ini semakin meningkat dan kota Bekasi kembali

sebagai zona merah, sehingga pemerintah kota Bekasi melakukan kebijakan

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dimana dilakukan pembatasan

kegiatan masyarakat atau lockdown dengan tujuan untuk memutus rantai

virus COVID-19. Dengan dilakukan PSBB ini membuat masyarakat tidak

banyak melakukan kegiatan diluar rumah. Kemudian, penelitian ini juga selaras dengan program pemerintah kota Bekasi terkait β€œSmart City” dimana saat ini sedang melakukan program pemanfaatan teknologi informasi di

wilayah kota bekasi dan ini menjadi peluang besar bagi Bank Syariah

Mandiri untuk dapat menawarkan digitalisasi layanan perbankan nya.

Sehingga ini yang menjadi alsan peneliti untuk melihat seberapa besar

pengaruh penggunaan teknologi perbankan di wilayah Bekasi Barat.

Kemudian, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai

E. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa

kuesioner yang diberikan kepada nasabah pengguna Mobile Banking Bank

Syariah Mandiri. Adapun sumber data yang digunakan dalam pengumpulan

data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

objek penelitian, meliputi karateristik responden dan persepsi responden

terhadap variabel penelitian. (Sunyoto, 2014 :76) Untuk memperoleh data

primer dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017:142).

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2017:93). Untuk mengukur jawaban dari responden yang telah

dikumpulkan digunakan skala likert. Pertanyaan – pertanyaan dalam

pertanyaan dalam kuesioner dibuat menggunakan dari skala 1-5 untuk

Penelitian yang disebar kepada responden berupa kuesioner

pilihan ganda yang terdapat 5 (lima) pilihan jawaban. Kemudian dalam

penelitian ini jawaban yang diberikan oleh responden diberikan skor

dengan menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist atau google

form. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

2017:93). Untuk mengukur jawaban dari responden yang telah

dikumpulkan digunakan skala likert. Pertanyaan- pertanyaan dalam

kuesioner dibuat menggunakan dari skala 1-5 untuk mewakili jawaban

responden. Berikut adalah nilai skala likert :

Tabel 3.1 Nilai Skala Likert

No. Keterangan Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Ragu-ragu 3

4. Tidak Setuju 2

Teknik pengumpulan data ini berupa pertanyaan – pertanyaan.

Dengan teknik pengumpulan data ini peneliti dapat menyebarkan kuesioner

pertanyaan kepada responden , kemudian dapat menghimpun data yang

relevan sehingga sesuai denga tujuan penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen (Sugiyono, 2017:137). Data sekuder ini data yang diperoleh dari

berbagai referensi , jurnal ilmiah, buku – buku, penelitian terdahulu,

internet dan berbagai referensi lainya yang berhubungan dengan objek

penelitian sebagai upaya memperoleh data yang relevan untuk bahan kajian

penulisan skripsi.

F. Instrumen Penelitian

Pada Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif

deskriptif yaitu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan dan pengaruh kemudahan penggunaan, kemanfaatan dan

kepercayaan terhadap kepuasan nasabah pengguna Mobile Banking Bank

Syariah Mandiri Bekasi Barat. Pengolahan data dalam penelitian ini

G. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,

2017:224). Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data

primer. Data Primer adalah metode pengumpulan data yang didapatkan secara

langsung dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan

memberikan kuesioner kepada respoden yang berupa pertanyaan-pertanyaan

yang terkait dengan penelitian kepada responden yang harus dijawab.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan variabel-variabel yang sudah

ditentukan oleh peneliti. Dengan menggunakan cara ini peneliti mendapatkan

informasi yang lebih banyak dalam kurun waktu yang relatif singkat. Data

Kuesioner yang berupa angket dihitung dengan menggunakan skala likert

untuk menjadi acuan dalam pengukuran

H. Tehnik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan program SPSS 24 dan Microsoft

Excel 2010 untuk mengetahui hubungan kemudahan penggunaan, kemanfaatan

Syariah Mandiri dengan metode data kuantitatif, data dalam penelitian ini

berbentuk angka dengan menggunakan metode analisis korelasi dan analisis

regresi linear berganda. Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam

mengalisis data pada penelitian ini :

1. Uji Deskriptif

a. Karakteristik Responden

Mengkategorikan hasil kuesioner berdasarkan kategori yang

sudah ditentukan. Pada penelitian ini, kategori responden berdasarkan

karakteristik responden menurut jangka waktu penggunaan mobile

banking, jenis kelamin, usia, status pernikahan, status pekerjaan dan

pendidikan terakhir.

b. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik mengenai hasil dari tiap

jawaban yang diberikan oleh responden. Persentase yang disesuaikan

dengan metode pengambilan data pada penelitian berdasarkan skala

likert yang dimana jawaban responden berdasarkan skala 1 sampai

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan sebagai alat untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid apabila

mampu mengungkapkan atau menjelaskan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Sehingga validitas merupakan pengukuran dari

kuesioner yang telah dibuat apakah sudah benar dan sejauh mana

instrument pengukur mampu mengukur dengan apa yang akan diukur.

Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan yang

diajukan kepada responden adalah valid. Sebaliknya, jika rhitung <

rtabel maka butir pertanyaan yang diajukan tersebut tidak valid.

(Ghozali, 2018 : 52)

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan uji yang dilakukan setelah

melakukan uji validitas. Uji reliabilitas ini merupakan alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator konstruk. Uji ini

digunakan untuk menguji konsistensi data dalan jangka waktu tertentu,

yaitu untuk mengukur sejauh mana data yang digunakan dapat

dikatakan reliable atau diandalkan apabila croanbach alpha > 0,70.

(Ghozali, 2018:46)

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui pengujian pada model

regresi apakah benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan

representative. Terdapat tiga uji asumsi klasik yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu uji multikonieritas, uji heterokedasitas dan uji

normalitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal,

uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161)

1. Analisis Grafik. salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

2. Analisis statistik. Uji normalitas dengan melihat grafik jika tidak

hatihati akan membingungkan secara visual kelihatan normal

padahal jika dilihat secara statistic bisa sebaliknya. Oleh sebab itu

dianjurkan untuk uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Jika nilai

KolmogorovSmirnov (K-S) lebih besar dari 0,05 berarti data

normal, jika tidak maka data tidak terdistribusi normal. (Ghozali,

2018:163-164)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terdapat ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik yaitu tidak adanya korelasi

antara variabel bebas. Jika variabel bebas memiliki korelasi maka vari

bel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah

variabel bebas (independen) yang antar variable bebas (independen)

nilainya sama dengan nol. Cara yang digunak untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi sebagai berikut :

1. Nilai R2 yang dhiasilkan oleh suatu estimasi model empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas (independen)

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikan

2. Menganalisis variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas

memiliki korelasi maka hal itu merupakan salah satu ciri adanya

indikasi multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan

karena ada efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3. Multikolonieritas dapat dilihat juga dari nilai tolerance dan lawanya

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan

setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas

lainya (Ghozali, 2018:107)

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat

menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residu, jika grafik plot menunjukan suatu pola titik yang bergelombang

atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa

telah terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika grafik plot tidak membentuk

pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018 :

4. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah dan

besarnya pengaruh dan variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu

terhadap variabel berikutnya. Regresi adalah berupa koefesien untuk

masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan

cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

Bentuk persamaan umum regresi berganda yang digunakan oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

Y = π‘Ž + 𝑏1𝗑1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝗑3 + 𝑒 Keterangan : Y : Kepuasan Nasabah a : Konstanta b : koefisien X1 : Kemudahan Pengunaan X2 : Kemanfaatan X3 : Kepercayaan s e : error

5. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Apabila t hitung > t tabel

dengan tingkat signifikannya (p-value) (Ghozali,2018:99)

b. Uji F (Simultan)

Uji statistik F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel

indepnden yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai

Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikan < 0,05 maka ini

menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima.(Ghozali,2018:98)

c. Uji Koefisien Determinasi (𝑅2 )

Koefesien Determinasi (𝑅2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefesien detereminasi adalah antara 0 dan 1. Nilai 𝑅2 kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mndekati 1

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan dari kofesien determinasi (𝑅2) adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Apabila

setiap satu penambahan variabel independen, akan berpengaruh

terhadap 𝑅2 akan meningkat dan tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh sebab

itu banyak penelitian yang menganjurkan untuk menggunakan niali

adjusted 𝑅2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Nilai

adjusted 𝑅2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2018:98)

I. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari

variabel independen dan variabel dependen. Variabel indenpenden (X)

yaitu kemudahan penggunaan (X1), kemanfaatan (X2), dan

kepercayaan (X3). Sedangkan variabel independen (Y) hanya satu yaitu

kepuasan nasabah (Y). Dalam operasional variabel penelitian ini akan

dijelaskan indikator dari setiap variabel independen dan variabel

dependen, yang kemudian akan dikembangkan menjadi sebuah

pertanyaan atau pernyataan yang selanjutnya ditampilkan dalam

kuesioner untuk dijawab oleh Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e. Dalam

pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan rentang

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

1. Kemudahan

Penggunaan (X1)

Menurut (Davis

1989, dalam

jurnal penelitian

Asterina & Idris

2018)

Clear and Understanding

1. Nasabah memahami produk Likert

Does not require a lot of mental

2. Tidak membutuhkan waktu

lama atau tidak bertela-tele

(fleksibel)

Likert

Easy to use 3. Mudah dioperasikan Likert

Easy to get the system to do what he/she wants to do

4. Sistemnya sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh nasabah

Likert 2. Kemanfaatan (X2) Menurut teori Davis (1989) dalam Jogiyanto (2007:14),

Work More Quickly

1. Nasabah percaya bahwa

penggunaan Mobile Banking

dapat meningkatkan kinerja

nasabah

Likert

Usefull 2. Penggunaan Mobile Banking

dapat bermanfaat dalam

Increase Productivity 3. Nasabah percaya bahwa

penggunaan Mobile Banking

dapat meningkatkan

produktivitas

Likert

4. Nasabah dapat melakukan

transaksi keuangan agar dapat

menghemat waktu dan biaya

Likert Effectiveness

Job Performances 5. Nasabah merasa bahwa

melakukan transaksi lebih

mudah tanpa harus bersusah

payah. Likert 3. Kepercayaan (X3) Menurut (Mcknight 2002 dalam jurnal penelitian Jennifer Adji et al 2014)

Trusting Belief 1. Kebaikan hati (Benevolence) 2. Integritas (integrity)

3. Kompetensi (Competence)

Likert

Trusting Intention 1. Kesediaan nasabah untuk bergantung dalam menerima resiko (Willingness to

depend)

2. Kesediaan nasabah secara subjective (Subjective

Probability of Depending)

Kepuasan Nasabah (Y)

Re-purchase 1. Nasabah melakukan

pembelian kembali

Menurut (Phillips Kotler, 2011)

Word of Mouth

2. Nasabah merasa puas dan merekomendasikan kepada orang lain

Likert

Menciptakan citra

merek 3. Nasabah akan setia terhadap bank tersebut dan tidak akan berpaling kepada perusahaan lain Likert Kepeutusan pembelian pada perusahaan yang sama

4. Nasabah memutuskan untuk membelli produk lainnya dalam perusahaan yang sama.

BAB 1V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Umum Penelitian

1. Profil Bank Syariah Mandiri

Gambar 4.1

Logo Bank Syariah Mandiri

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti

menjadi Bank Syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri

(Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah

Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank

Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Macharani M.S. SH, No.

29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 Tanggal 8

September 1999 Notaris: Sujipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah

Kemudian, pada tanggal 25 Oktober 1999 Bank Indonesia melalui

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah

memberikan izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank SusilaBakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubenur Senior Bank

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti

menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Dan mulai beroperasi pada tanggal 1

November 1999. Kehadiran Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999

merupakan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter. PT. Bank Syariah

Mandiri hadir dan tumbuuh sebagai bank yang memadukan idealisme

usahanya dengan dilandasi nilai-nilai rohani dalam kegiatan

operasionalnya.

Perpaduan antara idealism usaha dan nilai rohani menjadi sebuah

keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan

syariah Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri merupakan bank yang

mewujudkan suatuperkembangan ekonomi bersama masyarakat yang

berlandaskan syariah dan juga berorientasi mencari laba untuk anggota

dan lingkungan dalam perusahaan. PT. Bank Syariah Mandiri di wilayah

Bekasi Barat memiliki 2 Kantor Cabang dan 5 Kantor Cabang Pembantu,

a. KC Bekasi

Komplek pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A. Yani A5

No.6-7 Bekasi, Jawa Barat.

b. KC Bekasi Pondok Gede

Jl. Jatiwaringin Raya No.110 D-E, Pondok Gede, Kotas Bekasi,

Jawa Barat.

c. KCP Bekasi Kalimalang

Komp. Ruko Plaza Duta Permai Blok BII, No. 1-2. Jl. Raya

Kalimalang KH. Noer Ali, Bekasi, Jawa Barat.

d. KCP Bekasi Kemang Pratama

Jl. Raya Kemang Pratama Blok. AN, No.1B, Bekasi, Jawa Barat

e. KCP Bekasi Harapan Indah

Ruko Boulevard Hijau Raya Blok. SN 1, No.21-22, Kel. Pejuang,

Kec. Medan Satria. Bekasi , Jawa Barat.

f. KCP Bekasi Jatiasih

Ruko SBS No.27 C-D, Jl. Raya Jatiasih, Kel. Jatiasih, Kec. Jatiasih,

Bekasi, Jawa Barat.

g. KCP Bekasi Jatibening

Ruko De Minimalis Kav. No.5-6, Jl. Caman Raya, Kel. Jatibening,

2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

1. Visi

β€œBank Syariah Terdepan dan Modern”

Bank Syariah Terdepan :

Menjadi bank syariah yang selalu unggul diantara pelaku industri

perbankan syariah di Indonesia pada segmencustomer, micro SME,

commercial, dan corporate.

Bank Syariah Modern:

Menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir

yang melampaui harapan nasabah.

Dokumen terkait