• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel kontrol, yaitu: asset tangibility (PPE), profitabilitas (BEP), dan ukuran

Dalam dokumen Volume 2, Nomor 2, Februari 2015 (Halaman 44-49)

C. Kinerja Akademik

3. Variabel kontrol, yaitu: asset tangibility (PPE), profitabilitas (BEP), dan ukuran

perusahaan (Size).

Definisi Operasional Variabel

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Leverage (Lev) diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Levt = ………….………..……...….…… (3.1)

2. External finance weighted average market-to-book ratio (EFWAMB) diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

EFWAMBt-1 = + M /B……...………..………... (3.2) 3. Asset Tangibility (PPE) diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

PPE t-1 = ………...…...…………... (3.3)

4. Ukuran Perusahaan (Size) diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Size t-1 = log (Salest-1) ………... (3.4) 5. Profitabilitas (BEP) diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

194

BEP t-1 = ……….……….. (3.5)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data tersebut dapat diperoleh melalui situs resmi BEI, dan situs yahoo

finance.

Populasi dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan keluarga yang melakukan IPO tahun 2001 sampai dengan 2005 di BEI. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:Perusahaan-perusahaan keluarga yang melakukan IPO tahun 2001 sampai dengan 2005 di BEI, Perusahaan dalam sektor non keuangan, Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan lengkap yaitu lima tahun setelah melakukan IPO.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda (multiple regression) dengan program SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solution).

Hasil dan Pembahasan

Analisis Model dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil regresi yang dilakukan tampak bahwa selama periode penelitian, variabel equity market timing (EFWAMB) berpengaruh negatif terhadap leverage hanya pada IPO+1. Berdasarkan uji F dengan α = 5% menunjukkan bahwa equity market timing memiliki pengaruh yang signifikan hanya pada IPO+1, yang berarti H0 ditolak atau H11 tidak ditolak.

Pengaruh negatif EFWAMB terhadap leverage hanya tampak pada IPO+1. Hal ini menunjukkan bahwa equity market timing tidak mempunyai pengaruh negatif yang persistent terhadap leverage, berarti H0 ditolak atau H12 tidak ditolak. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengaruh negatif variabel EFWAMB terhadap leverage tampak pada IPO+1 dan IPO+4, yang berarti bahwa pengaruh equity market timing terhadap leverage tidak

persistent selama 5 tahun setelah IPO.

Asset tangibility mempunyai pengaruh positif terhadap leverage selama periode

penelitian, kecuali pada IPO+3. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan sebelumnya bahwa perusahaan yang mempunyai rasio PPE tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan

195 tersebut juga mempunyai leverage yang tinggi pula. Hasil uji-t menunjukkan bahwa PPE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap leverage.

Size berpengaruh positif terhadap leverage selama periode penelitian kecuali pada

IPO+4. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan sebelumnya bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi leverage yang dimiliki perusahaan, dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin rendah pula leverage yang dimiliki perusahaan.

Profitabilitas cenderung berpengaruh positif terhadap leverage selama periode penelitian. Hal ini sesuai dengan teori Signaling theory yaitu perusahaan dengan profitabilitas yang lebih baik lebih cenderung untuk menggunakan utang. Oleh karena itu, profitabilitas berhubungan positif dengan rasio utang.

Berdasarkan hasil uji-F, diketahui bahwa selama periode penelitian tingkat signifikansi pada IPO+1 sebesar 0,037 menunjukkan bahwa secara simultan variabel bebas dan variabel kontrol mempunyai pengaruh yang signifikan pada IPO+1.

Berdasarkan tabel 4.1 selama IPO+1 sampai dengan IPO+10, nilai adjusted R square tertinggi terjadi pada IPO+1 sebesar 0,692 berarti bahwa sebesar 69,2% variabilitasi leverage dapat dijelaskan oleh variabel bebas dan variabel kontrol yaitu EFWAMB, PPE, size dan BEP, sedangkan sisanya sebesar 20,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa EFWAMB berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap leverage pada IPO+1, IPO+4 dan IPO+5. Hal ini menunjukkan bahwa EFWAMB mempunyai pengaruh negatif yang tidak persistent terhadap leverage selama IPO+1 sampai dengan IPO+5. Pada IPO+1 tampak bahwa EFWAMB berpengaruh negatif terhadap leverage, yang berarti perusahaan akan menerbitkan ekuitas daripada menggunakan utang ketika market value tinggi, sehingga leverage perusahaan menurun.

Pengaruh negatif equity market timing terhadap leverage tidak secara langsung mempengaruhi struktur modal perusahaan yang dapat diukur dengan leverage. Misalnya pada IPO+1 sampai dengan IPO rasio leverage Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) justru mengalami peningkatan dikarenakan Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mempunyai

leverage yang cukup tinggi. Penggunaan utang yang cukup besar dikarenakan profitabilitas

Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) cenderung mengalami penurunan. Hal ini berarti pengaruh equity market timing tidak secara langsung menurunkan leverage perusahaan, karena besar kecilnya leverage juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti stabilitas penjualan, struktur aktiva dan lain-lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penelitian, PPE cenderung mempunyai pengaruh positif terhadap leverage, berarti semakin besar aktiva tetapnya, semakin tinggi leverage yang dimiliki perusahaan, dikarenakan perusahaan tersebut memiliki aset tetap yang besar yang dapat dijadikan jaminan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Russel dan Hung (2013) pada perusahaan di Belanda yang menyatakan bahwa PPE cenderung berpengaruh negatif terhadap leverage.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa size berpengaruh positif terhadap leverage selama IPO+1 sampai dengan IPO+5, kecuali pada IPO+4. Pengaruh positif size terhadap

leverage menggambarkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar tingkat

utang yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai jumlah penjualan yang besar, lebih cenderung menggunakan pendanaan dengan utang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Russel dan Hung (2013) mengemukakan bahwa size berpengaruh positif terhadap leverage.

196 Hasil penelitian menunjukkan bahwa BEP berpengaruh positif terhadap leverage selama periode penelitian. Hal ini sesuai dengan teori Signaling theory yaitu perusahaan keluarga dengan profitabilitas yang lebih baik lebih cenderung untuk menggunakan utang, artinya perusahaan yang mempunyai rasio BEP tinggi akan mempunyai leverage yang tinggi pula. Profitabilitas perusahaan selama periode penelitian mengalami peningkatan yang berarti kinerja perusahaan semakin efektif dan efisen dalam mengelola seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.

Kesimpulan

Berdasarkan atas analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka hal-hal pokok yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut bahwa Equity market timing yang diproksikan dengan EFWAMB tidak mempunyai pengaruh negatif yang persistent terhadap struktur modal yang diproksikan dengan leverage, dan PPE,size, dan BEP berpengaruh positif terhadap struktur modal. Equity market timing yang diproksikan dengan EFWAMB memilki pengaruh negatif terhadap struktur modal hanya pada IPO+1, hal ini berarti pada saat IPO+1 struktur modal perusahaan keluarga yang melakukan IPO tahun 2001 sampai dengan 2005 yang tercatat di BEI sesuai dengan equity market timing. Pada tahun tersebut perusahaan-perusahaan keluarga merespon harga pasar saham yang terlalu tinggi (rendah) dengan cara menerbitkan (membeli kembali) saham. Perusahaan keluarga yang melakukan IPO tahun 2001 sampai dengan 2005 yang tercatat di BEI yang mempunyai aktiva tetap yang tinggi cenderung menggunakan pendanaan dengan utang dikarenakan mempunyai aktifa tetap yang tinggi yang dapat dijadikan sebagai jaminan perusahaan, yang ditunjukkan dengan pengaruh positif PPE terhadap leverage.

Daftar Pustaka

Asquith, P dan Mullins. 1986. Equity Issues and Offering Dilution. Journal of Financial Economics, 15:61-89.

Arkebauer, K.R., 1991. Cashing out. New York: Harper Business

Astrachan, Joseph, ed. 2003. Survey on Family Business. Family Business Review

Baker, Malcolm, dan Jeffrey Wurgler. 2002. Market Timing and Capital structure. Journal of Finance, Volume 57:1-32.

Bie T. De. dan Leo De Haan. 2007. Market Timing dan Capital Structure: Evidence for

Dutch Firms. De Economist, 155:183-206.

Bougatef, Khemaies, dan jameleddin Chichti. 2010. Equity Market Timing and Capital

Structure: Evidence From Tunisia and France. International Journal of Business and

Management, Vol:5, No:10.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 1998. Fundamentals of Financial Management.

Eight Edition. Orlando: The Dryden Press.

Cadbury, Sir Adrian. 2000. Family Firms and Their Governance: Creating Tomorrow’s

197 Kayhan, A. dan Titman,S. 2007. Firms’Histories and Their Capital Structure. Journal of

Finance 60:2575-2619.

Kodrat, David Sukardi. 2008. Siklus Hidup Perusahaan Keluarga di Indonesia ; Studi pada PT Nyonya Meneer. Usahawan no 06 THN XXXVII

Lee, et.al. 2012. Capital Structure Timing In Markets With Different Characteristics. The International Journal of Business and Finance Research, Volume 6:53-66.

Mahajan, Arvind, and Tartaroglu, Semih. 2008. Equity Market Timing and Capital Structure:

International Evidence. Journal of Banking and Finance 32: 754-766.

Megginson, William L. 1997. Corporate Finance Theory. USA: Addison-Wesley Educational Publishers Inc.

Maherault, L. 2000. The Influence of Going Public on Investment Policy; an Empirical Study of French Family-Owned Business . Family Business Review, 8(1), 71-79.

Marchisio, Gaia and Ravasi davide. 2001. Family Firm and The Decision To Go Public : A Study Of Italian IPOs. Working paper ssrn

Neubauer, Fred and Alden G.Lank, 1998. The Family Business: its Governance for

Sustainability . Routledge, New York

Paisner, Marshall B. 1999. Sustaining The Family Business. Family Business Review

Prasad, Dev; Vozikis, George S.; Bruton, Garry D.; Merikas, Andreas .1995, "Harvesting" through Initial Public Offerings (IPOs): The Implications of Underpricing for the Small Firm . Entrepreneurship: Theory and Practice, Vol. 20, No.2

Rajan, R. and Zingales, L. 1995. What Do We Know About Capital Structure? Some

Evidence from International Data. Journal of Finance 50:1421-1460.

Russel, Philip S dan Ken Hung. 2008. Does Market Timing Affect Capital Strucrure?:

Evidence for Chinese Firms. Working Paper.

Saad, Meiyanne D. Permata dan Helson Siagian. 2011. Sentimen Investor, Kendala

Keuangan, dan Equity Market Timing. Finance and Banking Journal, Volume

13:1-15.

Setyawan, Ignatius Rony. 2011. An Empirical Studt on Market Timing Theory of Capital

Structure. International Research Journal of Business Studies, volume 4:113-119.

198

PENGARUH FAKTOR SPESIFIK TERHADAP PROFITABILITAS

Dalam dokumen Volume 2, Nomor 2, Februari 2015 (Halaman 44-49)

Dokumen terkait