• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.3 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekowisata d

7.3.1 Variabel Model Fungsi Permintaan Rekreasi Alam

Biaya perjalanan dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan pengunjung dalam satu kali kagiatan rekreasi. Hipotesis biaya perjalanan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung diduga akan menurunkan rata-rata peluang frekuensi kunjungan rekreasi alam ke PPKAB, karena jika harga semakin meningkat maka konsumen

akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi. Dari hasil analisis menggunakan regresi linear beganda, diketahui bahwa variabel biaya perjalanan tidak perngaruh nyata pada taraf uji 10% yang artinya biaya perjalanan tidak memengaruhi tingkat kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Besar kecilnya biaya perjalan yang dikeluarkan pengunjung untuk berekreasi alam ke PPKAB tidak memengaruhi frekuensi kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Hal ini disebabkan kawasan PPKAB menawarkan wisata alam yang unik dan khas yaitu suasana di dalam hutan hujan tropis, sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung yang datang. Oleh karena itu biaya perjalanan tidak menjadi hambatan untuk mengunjungi kawasan ekowisata PPKAB.

2. Total Penghasilan

Hipotesis total penghasilan diduga semakin tinggi total penghasilan pengunjung maka akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan rekreasi alam ke PPKAB. Hal ini karena semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin tinggi pula konsumsi dan kecenderungan mengalokasikan penghasilannya untuk berwisata. Hasil regresi variabel total penghasilan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10% yang berarti variabel ini tidak memengaruhi tingkat kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, PPKAB dikunjungi baik oleh kalangan ekonomi menengah atas maupun ekonomi menengah. Hal ini menunjukkan pengunjung PPKAB tidak terbatas pada kalangan ekonomi tertentu.

3. Pendidikan

Hipotesis variabel pendidikan diduga semakin tinggi tingkat pendidikan pengunjung akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan rekreasi alam di PPKAB. Hal ini karena semakin tinggi tingkat pendidikan, wisatawan akan lebih memahami kondisi PPKAB yang berada di dalam hutan hujan tropis dan kawasan konservasi. Kondisi ini membuat lokasi PPKAB masih terjaga kelestarian lingkungannya sehingga pengunjung yang mengerti kondisi tersebut cenderung akan kembali lagi ke PPKAB untuk berekreasi alam. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10% atau dapat dikatakan variabel pendidikan tidak memengaruhi tingkat kunjungan rekreasi alam ke PPKAB secara signifikan. Tinggi rendahnya

52

pendidikan akhir pengunjung tidak memengaruhi frekuensi kunjungan ke PPKAB karena pengunjung kegiatan rekreasi alam di PPKAB terdiri dari kalangan pelajar yang pendidikan akhirnya masih rendah dan pegawai swasta yang pendidikan akhirnya sudah tinggi. Hal ini disebabkan lokasi PPKAB yang cocok untuk relaksasi bagi pekerja kantoran yang penat dengan suasana kota dan bagi pelajar atau mahasiswa yang menyukai trekking di dalam hutan hujan tropis.

4. Umur

Hipotesis variabel umur adalah semakin tua usia responden maka akan meningkatkan peluang rata-rata kunjungan rekreasi alam ke PPKAB karena lokasi PPKAB yang masih alami dan tidak tersedia sarana rekreasi untuk anak sehingga diduga kecenderungannya pengunjung yang datang adalah orang dewasa yang ingin menikmati suasana alam yang tenang untuk menghilangkan kejenuhan akibat aktivitas sehari-hari. Variabel umur secara statistik tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10% atau dapat dikatakan variabel umur tidak memengaruhi frekuensi tingkat kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Berdasarkan karekteristik pengunjung pengunjung yang datang ke PPKAB mempunyai usia yang beragam mulai dari pelajar hingga orang dewasa.

5. Jarak Tempuh

Jarak tempuh merupakan jarak yang ditempuh pengunjung dari tempat keberangkatan hingga sampai ke lokasi wisata. Hipotesis jarak tempuh diduga semakin jauh jarak yang ditempuh pengunjung maka akan menurunkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan rekreasi alam ke PPKAB. Pada hasil analisis ditunjukkan bahwa jarak tempuh berpengaruh nyata pada taraf uji 10% yang artinya variabel jarak tempuh memengaruhi frekuensi kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Variabel jarak tempuh memiliki koefisien bertanda negatif sesuai dengan hipotesis awal yang dapat diartikan semakin jauh jarak yang ditempuh pengunjung menuju PPKAB maka akan menurunkan peluang rata-rata tingkat kunjungan ke PPKAB. Berdasarkan hasil wawancara pengunjung yang frekuensi kunjungannya tinggi ke PPKAB berasal dari wilayah Bogor dan sekitarnya.

6. Waktu Tempuh

Hipotesis waktu tempuh pada penelitian ini diduga semakin lama waktu tempuh pengunjung untuk sampai di lokasi PPKAB maka akan menurunkan tingkat kunjungan rekreasi alam ke PPKAB karena waktu tempuh yang lama akan menyita waktu pengunjung atau opportunity cost pengunjung menjadi bertambah. Hasil penelitian menunjukkan variabel waktu tempuh tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10%. Lama tidaknya waktu yang ditempuh pengunjung untuk sampai di lokasi PPKAB tidak menjadi hambatan pengunjung untuk berkunjung ke PPKAB. Akses jalan menuju PPKAB dari mulai kantor resort Bodogol TNNGP sampai lokasi PPKAB mengalami kerusakan yang cukup parah yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan four wheel drive, sepeda gunung, sepeda motor atau berjalan kaki, sehingga waktu yang ditempuh pengunjung menjadi lebih lama dan hal itu tidak memengaruhi tingkat kunjungan rekreasi alam ke PPKAB.

7. Jumlah Tanggungan

Hipotesis jumlah tanggungan dalam penelitian ini adalah jumlah tanggungan diduga berpengaruh nyata secara negatif terhadap kunjungan ke PPKAB yang artinya semakin banyak tanggungan keluarga responden maka akan menurunkan frekuensi kunjungannya ke PPKAB. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel jumlah tanggungan memiliki koefisien negatif, dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 10% yang artinya jumlah tanggungan secara signifikan memengaruhi jumlah kunjungan ekowisatawan ke PPKAB, sehingga hasil analisis ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini disebabkan semakin besar jumlah tanggungan maka pengunjung akan semakin memperkecil alokasi penghasilannya untuk kegiatan wisata alam sehingga wisatawan akan semakin enggan untuk berwisata alam ke PPKAB.

8. Waktu yang Dihabiskan

Hipotesis variabel waktu yang dihabiskan dalam penelitian ini diduga berpengaruh nyata secara positif terhadap kunjungan ke PPKAB yang artinya semakin lama waktu yang dihabiskan pengunjung di lokasi PPKAB akan meningkatkan frekuensi kunjungan ke PPKAB. Berdasarkan hasil penelitian waktu yang dihabiskan di lokasi berpengaruh nyata pada taraf uji 10% dan memiliki koefisien positif terhadap frekuensi kunjungan ke PPKAB. Artinya

54

semakin lama waktu yang dihabiskan individu di lokasi tersebut maka jumlah kunjungan ke PPKAB semakin meningkatkan. Hal tersebut disebabkan keindahan alam, kesejukan udara dan suasana hutan hujan tropis yang ditawarkan PPKAB memberikan sensasi relaksasi bagi pengunjung yang datang sehingga pengunjung merasa nyaman berada di lokasi. Oleh karena itu mereka berkeinginan kembali lagi ke PPKAB bahkan cenderung akan meningkatkan frekuensi kunjungan mereka, hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian.

9. Lama Mengetahui Lokasi

Lama mengetahui lokasi diartikan sebagai jumlah tahun atau lamanya wisatawan mengetahui keberadaan PPKAB. Hipotesis dalam penelitian ini adalah lama mengetahui lokasi diduga berpengaruh nyata secara positif terhadap kunjungan ke PPKAB yang artinya semakin lama responden mengetahui lokasi PPKAB maka meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan ke PPKAB. Variabel lama mengetahui lokasi berpengaruh nyata pada taraf uji 10% dan mempunyai koefisen yang positif, hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semakin lama individu mengetahui keberadaan PPKAB maka rata-rata frekuensi kunjungan akan semakin meningkat. Semakin lama mengetahui lokasi, pengunjung akan semakin tertarik dan penasaran dengan pesona ekowisata hutan hujan tropis yang ditawarkan PPKAB dan memiliki kecenderungan untuk kembali lagi ke lokasi.

7.3.2 Variabel Model Fungsi Permintaan Kegiatan Pendidikan

Dokumen terkait