BAB III METODE PENELITIAN
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada suatu nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, digunakan dua macam
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi
perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006). Pada penelitian yang menjadi
variabel independen adalah good governance
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memengaruhi
variabel lain baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2006). Adapun
yang menjadi variabel dependen yang mempunyai hubungan dengan
penerapan good governance yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah
pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov Sul-Sel
2. Devinisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas variabel yang
diamati. Secara tidak langsung, definisi operasional itu mengacu pada
bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional pada penelitian ini
terdiri dari sub variabel sebagai berikut:
1. Variabel penerapan good governance menurut (Mardiasmo, 2009) adalah
konsep tata kelola pemerintahan yang solid dan bertanggung jawab yang
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien. Good governance
dalam penelitian ini menekankan pada faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi pemerintah daerah dalam hal ini kinerja pengelolaan
keuangan daerah. Good governance diukur berdasarkan indikatornya yaitu:
a. Partisipasi (Participation)
Partisipasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mengikutsertakan
29
masyarakat untuk ikut serta dalam pemerintahan sehingga dalam proses
pengelolaan keuangan daerah harus memperhatikan indikator tersebut.
b. Kepastian Hukum (Rule of law)
Rule of law yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah memberlakukan
hukum yang telah dibuat kepada seluruh lapisan masyarakat dan
menegakkan hukum dengan baik. Pengelolaan keuangan daerah yang baik
adalah pengelolaan yang harus sesuai dengan hukum yang berlaku dan
memiliki informasi yang dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.
c. Transparansi (Transparency)
Transparansi dalam penelitian ini adalah mengembangkan sistem akuntansi
berdasarkan standar akuntansi dan praktek terbaik untuk memastikan
kualitas laporan keuangan mempublikasikan informasi keuangan dan
informasi lain yang material dan berdampak signifikan pada kinerja
pemerintah daerah khususnya kinerja pengelolaan keuangan daerah.
d. Cepat dan Tanggap (Responsiveness)
Responsiveness dalam penelitian ini adalah cepat dan tanggap serta
memberikan pelayanan yang baik kepada pihak yang berkepentingan.
e. Berorientasi pada Kepentigan (Consensus orientation)
Consensus orientation dalam penelitian ini adalah membuat kebijakan
dengan memperhatikan kepentingan bagi semua pihak yang memiliki
kepentingan. Informasi yang didapatkan dalam pengelolaan keuangan
daerah harus memperhatikan kepentingan orang lain.
f. Keadilan (Equity)
Equity dalam penelitian ini adalah memberikan kesempatan kepada seluruh
mereka lewat informasi yang dihasilkan dari kinerja pengelolaan keuangan
tersebut.
g. Efektifitas dan Efisiensi (Efficiency and effectiveness)
Efisiensi dan efektifitas dalam penelitian ini adalah mengelola sumber daya
yang dimiliki secara efisien dan membuahkan hasil yang baik. Efektifitas
yang dimaksud adalah pencapaian tujuan tanpa mempedulikan biaya yang
akan dikeluarkan dan efisiensi adalah pencapaian target dengan
menggunakan input (biaya) untuk menghasilkan output yang besar. Laporan
keuangan yang dibuat harus memiliki prinsip efisien dan efektif sehingga
kualitas laporan itu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
h. Akuntabilitas (Accountanbility)
Akuntabilitas dalam penelitian ini adalah mempertanggungjawabkan semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang berkepentingan termasuk dalam kinerja pengelolaan keuangan daerah.
i. Visi Kedepan (Strategic vision)
Strategic Vision dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pemerintahan
yang memiliki visi misi jauh kedepan sehingga dalam melaksanakan kinerja
pengelolaan keuangan harus memiliki tujuan yang telah dibuat secara
mapan dan berguna untuk entitas terkait.
2. Variabel kinerja keuangan pemerintah daerah adalah kemampuan suatu
daerah untuk menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan asli daerah
dalam memenuhi kebutuhannya guna mendukung berjalannya sistem
pemerintahan. Kinerja pengelolaan keuangan daerah dalam penelitian ini
adalah semua aktivitas keuangan yang berhubungan dengan pencatatan
31
aktivitas keuangan tahun berikutnya. Variabel ini diukur dengan indikator
value for money terdiri dari:
1. Ekonomi
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input dimana barang dan jasa
dibeli pada kualitas yang diinginkan dan pada harga terbaik yang
dimungkinkan (Bastian 2006). Pengertian Ekonomi Menurut Mardiasmo
(2002) adalah pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan
input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan
sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input resources
dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Suatu
kegiatan operasional dikatakan ekonomis bila dapat menghilangkan atau
mengurangi biaya yang tidak perlu.
2. Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa
yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu
(Bastian 2006). Pengertian Efisiensi Menurut Mardiasmo (2002) merupakan
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan
input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Proses kegiatan
operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja
tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang
serendah-rendahnya.
3. Efektivitas
Efektivitas adalah hubungan antara output dengan tujuan, di mana
prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Bastian 2006).
Dengan kata lain efektivitas adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian Efektivitas Menurut
Mardiasmo (2002) adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang ditetapkan. Efektivitas adalah hubungan antara keluaran dengan tujuan
atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif
apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
Tabel 3.1 Indikator pengukuran
Variabel Penelitian Indikator Pengukuran Skala
Good governance
Partisipasi
(Participation)
1. Dalam memperoleh data dan informasi masyarakat dapat memberikan masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan keuangan daerah dari pemerintah daerah 2. Pihak SKPD berpartisipasi dalam proses
penyusunan anggaran mulai dari memberikan pendapat dan kritik
Likert
Kepastian Hukum
(Rule Of Law)
1. Demi kepentingan masyarakat maka disusunlah Peraturan daerah dan kebijakan publik lainnya
2. Pemerintah daerah menjamin adanya kepastian hukum dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan pemerintahan daerah dan telah dilaksanakan tanpa diskriminasi dan adanya benturan kepentingan
Likert
Transparansi
(Transparancy)
1. Demi kepentingan bersama data dan informasi yang menyangkut pengelolaan keuangan dapat diperoleh oleh pengguna laporan tersebut
2. Demi kepentingan bersama data dan informasi yang menyangkut pengelolaan keuangan dapat diperoleh oleh pengguna laporan tersebut
33
Cepat dan Tanggap
(Responsiveness)
1. Terdapat sistem pengaduan masyarakat yang telah disusun dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya dalam hal pengelolaan keuangan 2. Cepat dan tanggap menindak lanjuti kritik
dan saran atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Likert Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat (Consensuss Orientation)
1. Rencana kerja SKPD khusunya pengelolaan keuangan disusun berdasarkan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat
2. Memfasilitasi forum SKPD yang membahas prioritas program dan kegiatan sebagai upaya menyempurakan rancangan rencana kerja SKPD yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan daerah
Likert
Keadilan (Equity)
1. Pemerintah daerah menyusun program yang berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat
2. Dalam rangka meningkatkan kesejahteran masyarakat, dapat diperoleh Bantuan financial maupun non financial
Likert
Efektifitas dan Efisiensi
1. Tingkat keberhasilan pelaksanaan program telah sejalan dengan penyusunan anggaran dan target
2. Penggunaan anggaran pada SKPD telah sesuai dengan alokasinya
Likert
Akuntabilitas
(Accountability)
1. Pertanggung jawaban dalam pengelolaan keuangan dilaksanakan secara periodik melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) dan disampaikan tepat pada waktunya
2. Penyelenggaraan pemrintahan daerah yang baik harus berorientasi pada prinsip-prinsip akuntabilitas dengan menerapkan prosedur operasional standar yang berlaku
Visi Kedepan
(Strategi Vision)
1. Pemerintah daerah menyusun visi dan misi yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) 2. Anggaran yang disusun dalam pengelolan
keuangan SKPD telah ditetapkan sesuai target yang telah direncanakan
Sumber: Mardiasmo (2009) Likert Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 1. Ekonomis 2. Efesien 3. Efektifitas
1. APBD disusun di OPD harus menggunakan pendekatan kinerja.
2. Pemerintah harus menyampaikan rancangan APBD kepada DPRD untuk mendapatkan persetujuan.
3. Jika ada perubahan, APBD ditetapkan paling lambat 3 bulan sebelum tahun anggaran tertentu berakhir.
4. Pendapatan daerah harus disetor
sepenuhnya tepat pada waktunya ke kas daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Tindakan yang mengakibatkan atas beban
APBD tidak akan dilakukan sebelum ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang APBD.
6. Pelaporan keuangan daerah harus dibuat dalam bentuk laporan keuangan.
7. Laporan keuangan yang dibuat haruslah dapat dimengerti dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. 8. Setiap pejabat pengelola keuangan
daerah haruslah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara periodik.
9. Financial audit terhadap laporan keuangan daerah.
10. Value for money audit terhadap laporan keuangan daerah. Sumber : Sedarmayanti (2017) Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert