• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam dokumen PENGARUH GOOD GOVERNANCE (Halaman 44-52)

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi

pada suatu nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, digunakan dua macam

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi

perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006). Pada penelitian yang menjadi

variabel independen adalah good governance

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memengaruhi

variabel lain baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2006). Adapun

yang menjadi variabel dependen yang mempunyai hubungan dengan

penerapan good governance yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah

pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov Sul-Sel

2. Devinisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas variabel yang

diamati. Secara tidak langsung, definisi operasional itu mengacu pada

bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional pada penelitian ini

terdiri dari sub variabel sebagai berikut:

1. Variabel penerapan good governance menurut (Mardiasmo, 2009) adalah

konsep tata kelola pemerintahan yang solid dan bertanggung jawab yang

sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien. Good governance

dalam penelitian ini menekankan pada faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi pemerintah daerah dalam hal ini kinerja pengelolaan

keuangan daerah. Good governance diukur berdasarkan indikatornya yaitu:

a. Partisipasi (Participation)

Partisipasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mengikutsertakan

29

masyarakat untuk ikut serta dalam pemerintahan sehingga dalam proses

pengelolaan keuangan daerah harus memperhatikan indikator tersebut.

b. Kepastian Hukum (Rule of law)

Rule of law yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah memberlakukan

hukum yang telah dibuat kepada seluruh lapisan masyarakat dan

menegakkan hukum dengan baik. Pengelolaan keuangan daerah yang baik

adalah pengelolaan yang harus sesuai dengan hukum yang berlaku dan

memiliki informasi yang dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.

c. Transparansi (Transparency)

Transparansi dalam penelitian ini adalah mengembangkan sistem akuntansi

berdasarkan standar akuntansi dan praktek terbaik untuk memastikan

kualitas laporan keuangan mempublikasikan informasi keuangan dan

informasi lain yang material dan berdampak signifikan pada kinerja

pemerintah daerah khususnya kinerja pengelolaan keuangan daerah.

d. Cepat dan Tanggap (Responsiveness)

Responsiveness dalam penelitian ini adalah cepat dan tanggap serta

memberikan pelayanan yang baik kepada pihak yang berkepentingan.

e. Berorientasi pada Kepentigan (Consensus orientation)

Consensus orientation dalam penelitian ini adalah membuat kebijakan

dengan memperhatikan kepentingan bagi semua pihak yang memiliki

kepentingan. Informasi yang didapatkan dalam pengelolaan keuangan

daerah harus memperhatikan kepentingan orang lain.

f. Keadilan (Equity)

Equity dalam penelitian ini adalah memberikan kesempatan kepada seluruh

mereka lewat informasi yang dihasilkan dari kinerja pengelolaan keuangan

tersebut.

g. Efektifitas dan Efisiensi (Efficiency and effectiveness)

Efisiensi dan efektifitas dalam penelitian ini adalah mengelola sumber daya

yang dimiliki secara efisien dan membuahkan hasil yang baik. Efektifitas

yang dimaksud adalah pencapaian tujuan tanpa mempedulikan biaya yang

akan dikeluarkan dan efisiensi adalah pencapaian target dengan

menggunakan input (biaya) untuk menghasilkan output yang besar. Laporan

keuangan yang dibuat harus memiliki prinsip efisien dan efektif sehingga

kualitas laporan itu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

h. Akuntabilitas (Accountanbility)

Akuntabilitas dalam penelitian ini adalah mempertanggungjawabkan semua

pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada masyarakat dan pihak-pihak

yang berkepentingan termasuk dalam kinerja pengelolaan keuangan daerah.

i. Visi Kedepan (Strategic vision)

Strategic Vision dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pemerintahan

yang memiliki visi misi jauh kedepan sehingga dalam melaksanakan kinerja

pengelolaan keuangan harus memiliki tujuan yang telah dibuat secara

mapan dan berguna untuk entitas terkait.

2. Variabel kinerja keuangan pemerintah daerah adalah kemampuan suatu

daerah untuk menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan asli daerah

dalam memenuhi kebutuhannya guna mendukung berjalannya sistem

pemerintahan. Kinerja pengelolaan keuangan daerah dalam penelitian ini

adalah semua aktivitas keuangan yang berhubungan dengan pencatatan

31

aktivitas keuangan tahun berikutnya. Variabel ini diukur dengan indikator

value for money terdiri dari:

1. Ekonomi

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input dimana barang dan jasa

dibeli pada kualitas yang diinginkan dan pada harga terbaik yang

dimungkinkan (Bastian 2006). Pengertian Ekonomi Menurut Mardiasmo

(2002) adalah pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu

pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan

input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input resources

dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Suatu

kegiatan operasional dikatakan ekonomis bila dapat menghilangkan atau

mengurangi biaya yang tidak perlu.

2. Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa

yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu

(Bastian 2006). Pengertian Efisiensi Menurut Mardiasmo (2002) merupakan

pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan

input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Proses kegiatan

operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja

tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang

serendah-rendahnya.

3. Efektivitas

Efektivitas adalah hubungan antara output dengan tujuan, di mana

prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Bastian 2006).

Dengan kata lain efektivitas adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian Efektivitas Menurut

Mardiasmo (2002) adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target

yang ditetapkan. Efektivitas adalah hubungan antara keluaran dengan tujuan

atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif

apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.

Tabel 3.1 Indikator pengukuran

Variabel Penelitian Indikator Pengukuran Skala

Good governance

Partisipasi

(Participation)

1. Dalam memperoleh data dan informasi masyarakat dapat memberikan masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan keuangan daerah dari pemerintah daerah 2. Pihak SKPD berpartisipasi dalam proses

penyusunan anggaran mulai dari memberikan pendapat dan kritik

Likert

Kepastian Hukum

(Rule Of Law)

1. Demi kepentingan masyarakat maka disusunlah Peraturan daerah dan kebijakan publik lainnya

2. Pemerintah daerah menjamin adanya kepastian hukum dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan pemerintahan daerah dan telah dilaksanakan tanpa diskriminasi dan adanya benturan kepentingan

Likert

Transparansi

(Transparancy)

1. Demi kepentingan bersama data dan informasi yang menyangkut pengelolaan keuangan dapat diperoleh oleh pengguna laporan tersebut

2. Demi kepentingan bersama data dan informasi yang menyangkut pengelolaan keuangan dapat diperoleh oleh pengguna laporan tersebut

33

Cepat dan Tanggap

(Responsiveness)

1. Terdapat sistem pengaduan masyarakat yang telah disusun dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya dalam hal pengelolaan keuangan 2. Cepat dan tanggap menindak lanjuti kritik

dan saran atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Likert Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat (Consensuss Orientation)

1. Rencana kerja SKPD khusunya pengelolaan keuangan disusun berdasarkan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat

2. Memfasilitasi forum SKPD yang membahas prioritas program dan kegiatan sebagai upaya menyempurakan rancangan rencana kerja SKPD yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan daerah

Likert

Keadilan (Equity)

1. Pemerintah daerah menyusun program yang berorientasi pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat

2. Dalam rangka meningkatkan kesejahteran masyarakat, dapat diperoleh Bantuan financial maupun non financial

Likert

Efektifitas dan Efisiensi

1. Tingkat keberhasilan pelaksanaan program telah sejalan dengan penyusunan anggaran dan target

2. Penggunaan anggaran pada SKPD telah sesuai dengan alokasinya

Likert

Akuntabilitas

(Accountability)

1. Pertanggung jawaban dalam pengelolaan keuangan dilaksanakan secara periodik melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) dan disampaikan tepat pada waktunya

2. Penyelenggaraan pemrintahan daerah yang baik harus berorientasi pada prinsip-prinsip akuntabilitas dengan menerapkan prosedur operasional standar yang berlaku

Visi Kedepan

(Strategi Vision)

1. Pemerintah daerah menyusun visi dan misi yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) 2. Anggaran yang disusun dalam pengelolan

keuangan SKPD telah ditetapkan sesuai target yang telah direncanakan

Sumber: Mardiasmo (2009) Likert Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 1. Ekonomis 2. Efesien 3. Efektifitas

1. APBD disusun di OPD harus menggunakan pendekatan kinerja.

2. Pemerintah harus menyampaikan rancangan APBD kepada DPRD untuk mendapatkan persetujuan.

3. Jika ada perubahan, APBD ditetapkan paling lambat 3 bulan sebelum tahun anggaran tertentu berakhir.

4. Pendapatan daerah harus disetor

sepenuhnya tepat pada waktunya ke kas daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Tindakan yang mengakibatkan atas beban

APBD tidak akan dilakukan sebelum ditetapkan dalam peraturan

daerah tentang APBD.

6. Pelaporan keuangan daerah harus dibuat dalam bentuk laporan keuangan.

7. Laporan keuangan yang dibuat haruslah dapat dimengerti dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. 8. Setiap pejabat pengelola keuangan

daerah haruslah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara periodik.

9. Financial audit terhadap laporan keuangan daerah.

10. Value for money audit terhadap laporan keuangan daerah. Sumber : Sedarmayanti (2017) Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert

35

Dalam dokumen PENGARUH GOOD GOVERNANCE (Halaman 44-52)

Dokumen terkait