• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Mubarok, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala

Ukur Hasil Ukur

1. Tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 plosorejo purwodadi Kemampuan atau pengetahuan responden untuk menjawab

pertanyaan yang di berikan yang berkaitan dengan

menarche pada lembar

observasi kuesioner yang meliputi : 1. Pengertian menarche 2. Fisiologi menarche 3. Faktor yang mempengaruhi menarche

4. Tanda yang menyertai menarche

5. Reaksi remaja terhadap menarche

Kuesioner Ordinal a. Baik : Bila nilai responden (X) > mean + 1 SD b. Cukup : Bila nilai mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean -1 SD (Riwidikdo, 2013)

26

F. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Hidayat, 2007). Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban (Hidayat, 2007).

Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup maksudnya dimana sudah terdapat pilihan jawabannya dan skala yang digunakan adalah skala Guttman, skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Hidayat, 2014). Ada dua pernyataan dalam penskoran, yaitu pernyataan

favorable (positif) dan pernyataan unfovarable (negatif), kriteria penilaian

pada pernyataan favorable adalah skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penilaian pada pernyataan unfovarable adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah (Hidayat, 2014).

Untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen, maka diperlukan kisi – kisi dari instrumen dalam penelitian ini :

Tabel 3.2 Kisi – kisi Kuesioner Variabel

Variabel Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Item Tingkat pengetahu an siswi kelas VI tentang manarche di SD N 3 plosorejo purwodadi 1. Pengertian menarche 2. Fisiologi menarche 3. Faktor yang mempengaruhi menarche 4. Tanda yang menyertai menarche 5. Reaksi remaja terhadap menarche 1,2,5,6 7, 17 10, 12 14,16,18,19,21 ,22,24,25,26, 27*,28,30 31, 34* 4, 3 8, 33* 9, 11 13,15,20,29,32 17, 35 6 4 4 17 4 Jumlah Item 22 13 35

Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Riwidikdo, 2013). Uji coba instrument penelitian ini akan dilakukan di SD N 1 Jono Purwodadi.

1. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Test hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya. Jadi, untuk dikatakan valid, test harus mengukur sesuatu dan melakukannya dengan cermat.Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2013).

28

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product

moment, dengan rumus sebagai berikut :

ݎ ൌ

ඥሼσ ଶିሺσ ௑ሻேǤσ ௑Ǥ௒ିσ ௑Ǥσ ௒ ሽሼσ ଶିሺσ ௒ሻ ሽ Keterangan : r : koefisien korelasi x : pernyataan y : skor total xy : skor pernyataan N : jumlah sampel

Penghitungan dilakukan dengan rumus pearson product moment. Instrumen di katakan valid jika nilai Rhitung > Rtabel, yaitu Rhitung > 0,361. Uji validitas dilakukan di SD N 1 Jono dengan jumlah responden 30 orang. Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Riwidikdo, 2013).

Hasil dari uji validitas didapatkan 32 soal valid dan 3 soal yang tidak valid. Nomor soal yang tidak valid ditandai dengan tanda bintang. Soal yang tidak valid akan dihapus didalam kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Riwidikdo, 2013). Untuk mengetahui bahwa kuesioner dapat dipercaya sebagai alat

pengumpul data, maka dilakukan uji reliabilitas dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan program komputer SPSS yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun hanya bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai berikut :

ݎ

ଵଵୀ

݇ െ ͳ݇ ൨ ቈͳ െσ ܾܽ

ܽ

ݐ

Keterangan

ݎͳͳ : Reabilitas instrumen

k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal

σߪܾʹ : Jumlah varian butir ܽʹݐ : Varian total

Kuesioner dinyatakan reliabel atau baik bila nilai alpa

cronbach’s dengan kriteria minimal 0,7 dengan menggunakan rumus

alpa cronbach, angket dikatakan baik apabila nilai alpa lebih dari 0, 7

(Riwidikdo, 2013).

Hasil dari uji reabilitas dengan rumus alpha cronbach yang dibantu oleh aplikasi SPSS yaitu dikatakan baik karena didapatkan hasil 0,860 yang diartikan bahwa nilai alfa cronbach lebih besar dari 0,7.

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner kepada siswi

30

kelas VI di SD N 3 Plosorejo, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek atau subjek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Data primer pada penelitian ini di dapatkan dari kuesioner yang langsung diisi oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari Kepala Bagian Tata Usaha untuk mengetahui jumlah siswi kelas VI di SD N 3 Plosorejo.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah penggolahan data. Langkah - langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil angket atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum

editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner tersebut. Pada penelitian ini peneliti melakukan editing dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan lengkap.

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Kode yang dipakai adalah angka yaitu 0 dan 1, untuk pernyataan positif (favorable) bila jawaban benar nilai 1 dan jawaban salah nilai 0, sedangkan untuk pertanyaan negatif (unfavorable) bila jawaban benar nilai 0 dan bila jawaban salah nilai 1. Pada penelitian ini peneliti melakukan coding dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan lengkap.

c. Data Entry (Memasukan Data) atau Processing

Data entry yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak

lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pernyataan. Setelah dilakukan penelitian, peneliti memasukkan jawaban dari semua kuesioner yang telah diisi dengan lengkap oleh responden, kemudian dihitung peneliti dengan bantuan computer SPSS.

32

d. Tabulasi

Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peniliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam penyusunan kedalam instrumen.

e. Pembersihan Data (Cleaning)

Cleaning yaitu mengecek kembali data dari sumber data atau

responden untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi. Pada penelitian ini, peneliti bisa langsung mengecek atau meneliti kuesioner ditempat tersebut jika ada kesalahan kode atau ketidak lengkapan dalam mengisi. (Hidayat, 2007).

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat (Analisis Deskriptif ) yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari setiap variabel (Hidayat, 2007).

Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku

a. Pengetahuan baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Pengetahuan cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Pengetahuan kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean dan standard deviation yaitu :

1. Mean

Untuk mencarinilai rata-rata(means) di perolehdenganrumus : Rumus :

ൈൌ

σ ௫

Keterangan

X : Rata-rata (mean)

σݔ : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus di peroleh responden

2. Standard Deviation

SD :

σ ଶିሺೣ೔ σ ೣ೔

௡ିଵ Keterangan :

SD : Standard Deviation / Simpangan Baku Xi : Nilai Responden

n : Jumlah Responden

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengkategorikan data interval dalam beberapa kategori. Prosentase ini sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat pengetahuan dengan rumus untuk memperoleh skor prosentasenya adalah sebagai berikut:

34

Skor prosentase = ௡

ݔͳͲͲΨ

Keterangan:

n : Skor yang diperoleh responden

N : Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan penting dalam penelitian, karena penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia, maka dari segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2014).

Dokumen terkait