BAB III. METODE PENELITIAN
3.6. Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, luas kanopi, panjang akar, biomasa basah tajuk, biomasa kering tajuk, biomasa basah akar, biomasa kering akar, total biomasa basah, total biomasa kering, arsitektur akar, jumlah bunga per pengamatan, umur berbunga, umur berbuah, jumlah buah per pengamatan, jumlah buah per panen, berat buah perpanen, tingkat kemanisan buah (brix), bobot produksi perpanen, kualitas buah (Grade) frekuensi panen, jumlah total panen dan total produksi. Cara pengamatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.6.1. Tinggi tanaman
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman stroberi dari pangkal batang sampai ujung kanopi menggunakan pengarisan. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST, dan 10 MST.
3.6.2. Luas Kanopi
Pengamatan luas kanopi tanaman stroberi dilakukan pada umur 2MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST, dan 10 MST. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung diameter kanopi dari yang terpanjang ke yang terpendek dengan rumus, kemudian mencari jari-jari dengan rumus :
r= 𝑑1+𝑑2 4
Luas kanopi kemudian dihitung menggunakan rumus : Luas =𝜋𝑟2
Keterangan :r : jari-jari 3.6.3. Panjang akar
Pengamatan panjang akar pada tanaman stroberi dilakukanpada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Tanaman dilepaskan dari polibag, kemudian dicuci bagian tanaman yang akan diamati (akar) sampai bersih, lalu mengukur panjang akar tanaman stroberi dari pangkal batang sampai ujung akar terpanjang, menggunakan penggaris.
3.6.4. Biomassa Basah Tanaman
Pengamatan biomassa basah pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Tanaman dilepaskan dari polibag, kemudian dicuci bagian tanaman yang akan diamati (akar dan tajuk) sampai bersih dsn ditimbang beratnya menggunakan timbangan digital di lokasi penelitian.
3.6.5. Biomassa Basah Tajuk
Tajuk tanaman stroberi adalah bagian atas tanaman yang terdiri dari batang, serta daun-daun pada tanaman. Pengamatan biomassa basah tajuk pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif . Tanaman dilepaskan dari polibag, kemudian dibersihkan dan dipisahkan antara bagian diatas dan didalam tanah. Biomasa basah tajuk tanaman dihitung dengan cara menimbang langsung tajuk menggunakan timbangan digital di lokasi penelitian.
3.6.6. Biomassa Basah Akar
Pengamatan biomassa basah akar pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Tanaman dilepaskan dari polibag, kemudian bagian tanaman yang akan diamati (akar) dibersihkan, dipisahkan dengan bagian lain kemudian ditimbang biomasanya menggunakan timbangan digital yang ada dilokasi penelitian.
3.6.7. Biomassa Kering Tanaman
Pengamatan biomassa kering pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Tanaman yang telah diukur biomasa basahnya , kemudian dimasukkan ke dalam kertas amplof dan di oven pada suhu 60-70 ͦC sampai memperoleh bobot konstan, kemudian ditimbang beratnya.
3.6.8. Biomassa Kering Tajuk
Pengamatan biomassa tajuk kering pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Tanaman dilepaskan dari polibag, dibersihkan dan bagian tanaman yang akan diamati (tajuk), dimasukkan ke dalam kertas amplof dan di oven pada suhu 60-70 ͦC sampai memperoleh bobot konstan, kemudian tajuk yang kering ditimbang.
3.6.9. Biomassa Kering Akar
Pengamatan biomassa kering akar pada tanaman stroberi dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST dengan cara destruktif. Akar yang telah dipisahkan dengan bagian kotoran dan bagian tanaman lainnya dimasukkan ke dalam kertas amplof dan di oven pada suhu 60-70 ͦC sampai memperoleh bobot konstan , kemudian ditimbang beratnya.
3.6.10. Arsitektur Akar
Pengamatan Arsitektur akar dilakukukan pada akhir penelitian, dengan mengambil dua sampel dalam tiap ulangan. Media tanam atau wadah (polibag) di belah menjadi dua bagian menggunakan karter, kemudian diamati dan difoto arsitektur akarnya.
3.6.11. Jumlah Bunga Per Pengamatan
Jumlah bunga per pengamatan dilakukan setiap kali muncul bunga, dengan cara menghitung jumlah tanaman yang berbunga pada saat melakukan pengamatan.
3.6.12. Umur Berbunga
Pengamatan umur berbunga pada tanaman stroberi dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari sejak tanam sampai dengan muncul bunga untuk pertama kali.
3.6.13. Umur Berbuah
Pengamatan umur berbuah tanaman stroberi dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari sejak tanam sampai dengan terbentuk buah pertama kali. Tanaman dikatakan telah berbuah apabila ditemukan buah dengan panjang minimal 1 cm.
3.6.14. Jumlah Buah Per Panen
Pengamatan jumlah buah dilakukan setiap kali panen, dengan cara menghitung jumlah buah yang di panen pada setiap kali panen.
3.6.15. Bobot Buah Per Panen
Pengamatan bobot buah dilakukan dengan cara menimbang berat masing-masing buah per panen menggunakan timbangan digital.
3.6.16. Kualitas Buah (Grade)
Pengamatan grade buah dilakukan dengan cara mngklasifikasikan buah yang telah dipanen. Stroberi diklasifikasikan menjadi 3 kelas berdasarkan kualitas buahnya yaitu; kelas A (11-20 gram/buah), kelas B (7-10 gram/buah), kelas C (6-4 gram/buah), kelas D (< 4 gram/buah) (Warintek, 2004).
3.6.17. Jumlah Total Panen
Pengamatan jumlah total panen dilakukan dengan menghitung jumlah total buah dari semua pemanenan stroberi.
3.6.18. Total Produksi
Pengamatan total produksi dilakukan dengan menghitung berat total buah dari semua pemanenan stroberi.
3.6.19. Kadar Gula buah (0brix)
Pengamatan tingkat kemanisan buah dilakukan dengan mengukur derajat kemanisan menggunakan hand refraktometer. Sebelum pengukuran terlebih dahulu dilakukan kalibrasi refraktometer dengan cara air akuades diteteskan pada pentratometer kemudian tutup prisma, tunggu 10 detik kemudian arahkan kecahaya apabila nilainnya nol maka dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemanisan buah Tutup prisma, di lap menggunakan tisu sebelum digunakan untuk mengukur tingkat kemanisan buah stroberi. Derajat kemanisan sampel diukur dengan cara menghancurkan buah hasil panen, kemudian menyaring sari buah, kemudian meletakkan dua tetes sari buah padalensa sampel buah refraktometer. Prima refraktomter yang telah ditetesi cairan sampel ditutup secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara, selanjutnya refraktometer diarahkan kea rah cahaya yang cukup supaya terlihat jelas skala penunjuk untuk mengetahui tingkat kemanisan (derajat brix) buah stroberi.
Tingkat/kategori rasa manis buah stroberi ditentukan berdasarkan nilai/0brix yang meliputi beberapa kategori sebagai berikut (Direktorat Jendral Bea dan Cukai, 2016).
Tabel 3.2. Kategori tingkat kemanisan buah stroberi berdasarkan nilai/0brix
No Nilai/0brix Kategori Rasa Manis Buah Stroberi
1 0->3 Tidak Manis (Tidak Bermutu Sama Sekali)
2 >3-<6 Kurang manis (Bermutu Rendah)
3 >6-<10 Cukup Manis (Bermutu Sedang)
4 >10-<14 Manis (Bermutu)
5 >14-16 Sangat Manis (Bermutu Baik)
3.6.20. Frekuensi Panen
Pengamatan frekuensi panen dilakukan dengan menghitung jumlah waktu panen sejak panen pertama kali sampai akhir penelitian.