• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Variabel-variabel Pemasaran

Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Menurut Gitosudarmo (1999:172) faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi)

Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin. Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar mendapat perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler & Armstrong, 2008:346). Dari hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pemilihan suatu produk harus memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dari produk tersebut, yaitu : atribut produk, pemberian merek (branding), pengemasan, pemasangan lebel, dan jasa pendukung produk (Kotler & Armstrong, 2008: 346).

a. Unsur - unsur yang Terdapat Dalam Produk

1) Atribut Produk

Pengemasan suatu produk melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan (Kotler&Armstrong,2008:354). Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dari atribut seperti :

a) Kualitas Produk (Product Quality)

Yaitu kemampuan produk suatu untuk melaksanakan

fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan,

ketepatan,kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

b) Fitur (Features) Produk

Yaitu alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari pesaing.

c) Rancangan Produk

Yaitu konsep yang lebih luas dibandingkan gaya (Kotler & Armstrong, 2008:356).

2) Pemberian merek (branding)

Pemberian merek sangat membantu pembeli dalam

mengidentifikasi produk yang mungkin menguntungkan mereka. Maka dari itu perusahaan selalu memberikan merek yang mudah diingat dan berkesan.

3) Pengemasan (Packaging)

Pengemasan yaitu suatu kegiatan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk (Kotler & Armstrong, 2008:367).

4) Pemberian Lebel (Labeling)

Label bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari sepotong kertas yang di tempelkan pada produk sampai grafik rumit yang

merupakan dari kemasan. Label mempunyai fungsi

mengidentifikasi, menggambarkan dan mempromosikan suatu produk (Kotler & Armstrong, 2008:369).

5) Jasa Pendukung Produk

Adalah elemen dari dari strategi produk, perusahaan menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat utama untuk

memperoleh keunggulan kompetitif yang semakin banyak (Kotler & Armstrong, 2008:369).

b. Aspek-aspek Produk

Gitosudarmo (1999:180) membagi aspek-aspek produk sebagai

berikut:

1) Produk inti (core product)

Merupakan manfaat inti yang ditampilkan suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.

2) Produk yang diperluas (augmented product)

Merupakan produk yang diperluas mencangkup berbagai tambahan manfaat yang diminatioleh konsumen dari produk yang inti yang dibelinya.

3) Produk Formal

Merupakan produk penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun perluasan produknya.

2. Harga

Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah – istilah yang saling berhubungan. Faedah adalah atribut suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa

barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Kotler, 2004:176).

a. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Kotler (2004:177) bahwa dalam penetapan harga mempunyai beberapa tujuan, seperti :

1) Mendapatkan Laba Maksimun

Terjadi harga ditentukan oleh penjual dan pembeli. Semakin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

2) Mendapatkan Pengambilan Investasi yang Ditargetkan atau Pengembalian pada Penjual Bersih.

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-berangsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang barang dengan harga yang sama.

4) Mempertahankan atau memperbaiki market share

b. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Menurut Kotler (2004:178) bahwa dalam kenyataan tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh tujuh macam faktor, seperti : 1) Kondisi perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.

2) Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah barang yang diminta akan lebih besar dan juga sebaliknya.

3) Elastisitas Permintaan

Ada beberapa sifat permintaan, yaitu :

Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perusahaan yang lebih kecil pada volume penjualannya.

b) Elastis

Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.

c) Unitary elasticity

Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama.

4) Persaingan

Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli yang lain. Selain persaingan murni, dapat pula terjadi keadaan persaingan lainnya

5) Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab dalam suatu tingkat harga yang tidak menutup biaya akan mengakibatkan kerugian, sebaliknya apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi, maupun biaya non operasi, akan menghasilkan suatu keuntungan

6) Tujuan Perusahaan

Penetapan harga suatu produk sering di kaitkan dengan tujuan yang akan di capai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan yang hendak di capai antara lain

7) Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penetapan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat di wujudkan dalam bentuk penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek lain yang mendorong atau mencegah suatu usaha kearah monopoli.

3. Promosi

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah

yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran

(Gitosudarmo, 1999:222). Pada dasarnya promosi merupakan usaha

dalam bidang informasi, himbuan (persuasion/bujukan) dan

komunikasi. Ketiga bidang ini saling berhubungan, sebab memberi informasi adalah menghimbau, dan sebaliknya, seseorang yang dikomunikasikan kepada penerima.

Berbagai faktor memperlihatkan kebutuhan akan adanya promosi. Pertama, oleh karena jarak antara produsen dengan konsumen semakin jauh dan karena jumlah pelanggan potensial menjadi sangat besar, masalah komunikasi pasar menjadi sangat penting. Tujuan dasar promosi adalah menyebarluaskan informasi guna memberitahukan kepada pelanggan potensial.

Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika

pesan yang sisampaikan dapat dipahami khayalak (audience), serta membuat audience melakukan sesuatu pesan tersebut.

Menurut Gitosudarmo (1999:223) sebelum perusahaan

melakukan kegiatan promosi maka perusahaan perlu mengambil langkah-langkah,yaitu :

a. Mengidentifikasi sasaran khayalak (audience)

Khayalak harus jelas, terdiri dari pembeli potensial, pemakai saat ini, dan pembeli pengaruh.

b. Menentukan Tanggapan yang Dikehendaki

Tanggapan utama yang diharapkan adalah pembeli, sebab pembeli merupakan hasi akhir suatu proses panjang, dalam pengambilan keputusan oleh konsumen. oleh sebab itu perusahaan harus mengetahui sasaran berada dan keadaan perlu digerakkan.

Promosi juga mempunyai beberapa fungsi baik untuk perusahaan maupun pembeli itu sendiri, adapun beberapa fungsi dari promosi menurut Philip Kotler ( 2002:197) adalah sebagai berikut:

a. Bagi konsumen

Usaha mendorong konsumen antara lain untuk lebih banyak menggunakan produk dalam unit yang lebih besar, mencoba merk yang dipromosikan dan untuk menarik pembeli merk lain yang bersaing dengan merk produk yang sedang dipromosikan.

b. Bagi wiraniaga

Berusaha memberikan dukungan atas produk, untuk merangsang mereka mencapai pelanggan-pelanggan baru, dan mendorong penjual di musim sepi.

4. Distribusi

Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Saluran distribusi kadang – kadang juga sering disebut saluran perdagangan dan dapat didefinisikan secara sederhana seperti dibawah ini

Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari

produsen sampai kekonsumen atau pemakai industri

(Swastha,1996:190).

Ada beberapa alternatif saluran distribusi yang dapat dipakai, biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri. Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima macam saluran. Pada setiap saluran, produsen mempunyai alternatif yang sama untuk kantor dan cabang penjualan. Selanjutnya, produsen juga dapat menggunakan lebih dari satu pedagang besar, sehingga barang – barang dapat mengalir dari satu pedagang besar ke pedagang besar lainnya. Jadi, dalam hal ini terdapat dua jalur perdagangan besar, adapun macam – macam saluran distribusi barang konsumsi adalah (Swastha, 1996:207):

a. Produsen – Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.

Saluran ini juga disebut saluran distribusi langsung. Di sini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen.

c. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Saluran semacam ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan sebagai saluaran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual ke pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

d. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Di sini, produsen memilih agen (agen penjualan atau

agen pabrik) sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada pengecer besar.

e. Produsen - Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara

untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya di toko – toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

Dokumen terkait