• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAKAIAN VERBA SHINU DAN NAKUNARU

3.2. Verba Nakunaru

Analisis Pemakaian Verba Nakunaru yang tepat dalam kalimat :

Contoh Kalimat 1 :

 月 11 , 私 父 事故 亡 ま tepat

Kongetsu ju ichi nichi ni, watashi no chichi ga jikou de nakunarimashita.

‘Ayah saya telah meninggal dunia karena kecelakaan pada tanggal 11 bulan ini’.

 月 11 , 私 父 事故 kurang tepat

Kongetsu ju ichi nichi ni, watashi no chichi ga jikou de shinimashita.

‘Ayah saya telah mati karena kecelakaan pada tanggal 11 bulan ini’.

Analisis kalimat di atas :

Michizuki,(1996:718) dalam buku Basic Japanese–English Dictionary. Menungkapkan bahwa verba nakunaru adalah ungkapan untuk menunjukkan arti “orang meninggal”, akan tetapi paling umum digunakan sebagai ungkapan yang halus dan mengandung rasa hormat. Jika dilihat dari pemakaian kalimat di atas, pemakaian kalimat di atas sangat tepat menggunakan verba nakunaru dibandingkan veba shinu. Karena yang meninggal merupakan ayahnya, yang juga merupakan orang yang dihormati dan sebagai ungkapan untuk memperhalus pengungkapan kematian ayahnya.

Contoh kalimat 2 :

 私 買 漫画 まいま tepat

Watashi no katta bakari manga ga nakunatte shimaimashita.

‘Saya telah kehilangan komik yang baru dibeli’.

 私 買 漫画 まいま kurang tepat

‘Watashi no katta bakari manga ga shinde shimaimashita’.

‘Saya telah kehilangan komik yang baru dibeli’. Analisis kalimat di atas :

Kalimat diatas memiliki arti kehilangan sesuatu hal. Dalam hal ini verba nakunaru lebih sesuai atau tepat dipakai dalam kalimat ini daripada verba shinu. Karena selain mengungkapkan kematian dan kehilangan nyawa, verba nakunaru dapat juga mengungkapkan akan kehilangan sesuatu. Sehingga verba shinu tidak dapat menggantikan arti yang sesuai dalam kalimat diatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Ogata Toshiyuki (2005 : 6) yang menyatakan bahwa Nakunaru tidah hanya untuk mengungkapkan kematian, dan arti dasarnya berarti “menjadi batal, tidak berlaku, dan kehilangan sesuatu”.

Contoh Kalimat 3 :

 朝 朝 食 ,力 ま tepat

Asa kara asa gohan wo tabenakute, chikara ga nakunatte shimatta.

 朝 朝 食 ,力 ま kurang tepat

Asa kara asa gohan wo tabenakute, chikara ga shinde shimatta.

‘Karena tidak sarapan dari tadi pagi, saya kehilangan tenaga’. Analisis kalimat di atas :

Jika dianalisis kalimat diatas maka dapat diketahui bahwa kalimat di atas bermakna kehilangan tenaga (tidak ada tenaga), yang berarti penggunaan verba nakunaru yang paling tepat digunakan bukan verba shinu. Verba nakunaru diatas bermakna kehilangan akan sesuatu hal dan bukan untuk mengungkapkan kematian. Karena arti dasar dari verba nakunaru yaitu, kehilangan, habis, usai, meninggalkan, menjadi batal, tidak berlaku, tidak berfungi sebagaimana mestinya. Kogawa (1992:429) dalam buku Nihon Go Kyoiku Jiten menjelaskan bahwa verba nakunaru adalah menunjukkan sesuatu tentang barang yang semula ada menjadi habis, tak ada atau hilang.

Contoh Kalimat 4 :

 突然 亡 先輩 対 本当 び ま tepat

Totsuzen ni nakunatta sempai ni taishite wa hontou ni bikkurimashita.

‘Saya benar-benar terkejut terhadap kematian senior saya yang tiba-tiba’.

 突然 先輩 対 本当 び ま kurang tepat

Totsuzen ni sinta sempai ni taishite wa hontou ni bikkurimashita

Analisis kalimat di atas :

Kalimat diatas memiliki pengertian dan makna yang hampir sama. Verba shinu dapat dipakai dalam kalimat di atas dan secara tata bahasa dapat dipakai. Namun dari sudut pandang semantik (makna bahasa) kurang tepat dipakai karena dalam kalimat diatas yang meninggal adalah seniornya yang merupakan orang yang dihormati sehingga kurang tepat dan kurang sopan apabila dipakai verba shinu. Yang paling tepat digunakan adalah verba nakunaru yang mempunyai makna lebih sopan dan untuk penghormatan terhadap orang yang dihormatinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ogata Toshiyuki (2005 : 6) dan Michizuki, (1996:718) yang keduanya mengatakan bawa verba nakunaru digunakan untuk mengungkapkan kematian orang yang dihormati (dalam kalimat di atas adalah orang yang lebih tua) dan sebagai ungkapan formal dan sopan.

Contoh Kalimat 5 :

 彼 恋人 振 , 希望 人 う tepat

Kare wa koibito ni furareta toki, kibou ga nakunatta hito no you desu.

‘Sewaktu dia dicampakkan kekasihnya, dia seperti orang yang tidak punya harapan’.

 彼 恋人 振 , 希望 人 う kurang tepat

Kare wa koibito ni furareta toki, kibou ga sinta hito no you desu.

Analisis kalimat di atas :

Kogawa (1992:429) dalam buku Nihon Go Kyoiku Jiten dikatakan bahwa verba nakunaru adalah menunjukkan sesuatu tentang barang yang semula ada menjadi habis, tak ada atau hilang. Pada kalimat di atas dapat juga dipakai verba shinu. Namun dari segi semantik lebih tepat dipakai bentuk verba nakunaru yang lebih menjelaskan akan kehilangan sesuatu hal tersebut di atas.

Contoh Kalimat 6 :

 働 気持 tepat

Hataraku kimochi ga nakunaru.

‘Hilang semangat kerjanya’.

 働 気持 kurang tepat

Hataraku kimochi ga shinu

Analisis kalimat di atas :

Kalimat di atas menunjukkan akan kehilangan sesuatu hal. Dalam hal ini verba nakunaru lebih tepat digunakan daripada verba shinu. Karena verba nakunaru selain mempunyai makna kematian juga menunjukkan akan kehilangan sesuatu. Dari segi semantik penempatan verba nakunaru dalam kalimat ini sangat tepat. Apabila menempatkan verba shinu dalam kalimat di atas kurang tepat, karena maknanya menjadi berubah. Kogawa (1992:429) juga mengatakan bahwa verba nakunaru adalah untuk menunjukkan sesuatu tentang barang yang semula ada menjadi habis, tak ada atau hilang. Selain Kogawa, Ogata Toshiyuki (2005:6) juga menjelaskan bahwa verba nakunaru tidah hanya untuk mengungkapkan kematian, dan arti dasarnya berarti “menjadi batal, dan tidak berlaku, dan kehilangan sesuatu”.

BAB IV

Dokumen terkait