• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian teori

2.1.3 Video

Binanto (2010:179) video berasal dari bahasa latin yaitu “saya lihat”.

Video merupakan teknologi pemprosesan sinyal elektronik yang mewakilkan

gambar bergerak. Kamus Bahasa Bahasa Indonesia (KBBI) video adalah

bagian yg memancarkan gambar pada pesawat televisi serta rekaman gambar

hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi.

media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu

bersamaan.

Munadi (2010:127) menyebutkan karakteristik video banyak

kemiripannya dengan film, yaitu: mengatasi keterbatasan jarak dan waktu,

video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang

disampaikannya cepat dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan

pendapat siswa, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan

gambaran yang realistik, sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang, sangat

baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, semua tingkatan peserta

didik dapat belajar dari video, menumbuhkan minat dan motivasi dan

penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.

Langkah-langkah pemanfaatan video menurut Munadi (2010:127)

adalah:

a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Menurut Aderson dalam Munadi (2010:127-128) antara program video

dengan tujuan pembelajaran memiliki hubungan, yaitu:

a.1.Tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan

berupa gerak yang serasi, seperti pengenalan makna sebuah konsep dan

mengajarkan aturan dan prinsip. Contohnya pengenalan makna sebuah

a.2 Tujuan psikomotor dapat dipergunakan untuk memperlihatkan contoh

ketrampilan gerak, seperti gerakan sholat. Melalui media ini siswa dapat

langsung mendapat umpan balik secara visual dari mereka mencobakan

ketrampilan tersebut.

b. Mampu mempengaruhi sikap dan emosi dengan menggunakan berbagai

efek dan teknik dalam penggunaan video.

c. Guru harus mengenal program video tersedia dan terlebih dahulu

melihatnya untuk mengetahui manfaatnya.

d. Perlu diadakan diskusi setelah program video dipertunjukkan. Disini,

melatih diri siswa untuk mencari pemecahan masalah, membuat dan

menjawab pertanyaan.

e. Memperlihatkan aspek-aspek tertentu maka ada kalanya program video

diputar dua kali atau lebih.

f. Memberikan tugas untuk melihat bagian-bagian tertentu sebelum

kegiatan pembelajaran agar siswa tidak memamandang program vidio

sebagai media hiburan belaka.

g. Memberikan tes untuk mengetahui seberapa banyak yang mereka dapat

tangkap dari program video.

Media video memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Azhar

Arsyad dalam Sukiman (2012:188-190). Kelebihan video yaitu: melengkapi

berdiskusi, berpraktik dan lain-lain, menggambarkan suatu proses secara

tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu,

mendorong dan meningkatkan motivasi serta menanamkan sikap afektif

lainnya, mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok peserta didik, menyajikan peristiwa yang

berbahaya jika dilihat secara langsung, dapat ditunjukkan kepada kelompok

besar dan kelompok kecil, dengan kemampuan dan teknik pengambilan

gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal memakan

waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.

Adapun kekurangan video, yaitu: penggandaan video pada umumnya

memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang banyak, ada saat video

dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta

didik mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan, video yang

tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang

diinginkan.

Pemanfaatan video bisa menggunakan video yang sudah ada atau

membuat video pembelajaran tersendiri. Walaupun sudah dipermudahkan

oleh peralatan serba otomatis dalam pembuatan film, seperti handycam hanya

menekan tombol Rec dan arahkan ke obyek saja namun video pembelajaran

tidaklah sama dengan dokumentasi pribadi. Oleh sebab itu, maka dalam

Munadi (2010:129) menjelaskan tentang cara-cara mudah membuat video

dengan menggunakan handycam, yaitu:

a. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi

kejadian atau moment menjadi suatu bidikan atau serangkaian kejadian

berurutan (scene). Usahakan natural agar siswa ikut mengalami atau

merasakan moment tersebut.

c. Membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran

bidikan (teknik pengambilan gambar)

d. Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan,

hendaknya memberikan sisipan bidikan (intercut), dengan ukuran bidikan

yang berbeda mencolok.

e. Diharapkan perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya bagi penonton,

agar alunan yang wajar dari rangkaian bidikan bisa terangkai.

f. Sudut bidik yang berlainan arah menciptakan kesinambungan bidikan

yang sangat berharga (angel berbeda pada suatu objek). Demikian pula

bidikan-bidikan berdasarkan arah pandangannya.

g. Tidak disarankan membidik dengan durasi yang sangat panjang.

Menunjukkan hal-hal yang penting akan lebih menarik. Dengan

memanfaatkan fade in/out yang terdapat pada handycam untuk

h. Memberikan kesan yang meyakinkan bidikan-bidikan itu perlu

dipertahankan paling tidak selama tiga detik agar siswa dapat menyerap

moment yang dimaksud.

Dengan begitu membuat video yang baik perlu penguasaan berbagai

aspek antara lain arah pergerakan gambar, arah pandangan mata dan

penciptaan aliran visual. Kuncinya harus berpikir secara visual bukan

memperhatikan bidikan secara sendiri-sendiri melainkan sebagai suatu

rangkaian dari berbagai gambar yang efektif guna mengembangkan kesan

tertentu pada obyek.

Jadi pada hakikatnya video yaitu mengubah suatu ide atau gagasan

menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan

penayangannya melibatkan tekologi tertentu. Video juga memiliki

karakteristik yang hampir sama dengan film. Seperti media yang lainnya

video juga memiliki kelemahan serta kelebihannya. Dalam membuat video

paling mudah dapat menggunakan handycam dan harus berpikir secara visual

bukan memperhatikan bidikan secara sendiri-sendiri melainkan sebagai suatu

rangkaian dari berbagai gambar yang efektif guna mengembangkan kesan

tertentu pada obyek.

Dokumen terkait