• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II SD NEGERI SELOMULYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II SD NEGERI SELOMULYO"

Copied!
241
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA

VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II

SD NEGERI SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh :

Ika Sri Wulandari NIM : 101134119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2014

(2)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA

VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II

SD NEGERI SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh :

Ika Sri Wulandari NIM : 101134119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2014

i

(3)

ii

(4)

iii

(5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Suwanda dan Ibu Siti Murwarni yang telah

membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.

2. Adikku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

3. Kakek, nenek, dan orang terdekatku yang selalu memberikan perhatian dan

semangat.

4. Sahabat-sahabatku satu angkatan.

5. Universitas Sanata Dharma

iv

(6)

MOTTO

SELAMA KITA ADA NIAT, ADA USAHA, ADA DOA ALLAH

AKAN SELALU MEMBERIKAN JALAN KEPADA KITA

BARANGSIAPA BERSUNGGUH-SUNGGUH, SESUNGGUHNYA

KESUNGGUHANNYA ITU ADALAH UNTUK DIRINYA

SENDIRI. (QS AL-ANKABUT [29]: 6)

TINGKATKAN TERUS MENJADI YANG TERBAIK, TEMUKAN JATI

DIRI DAN JADILAH DIRI SENDIRI

GERBANG DI DEPAN MATA TERBUKA DENGAN LEBAR TAPI

TIDAK SEMUA GERBANG ITU MAU UNTUK KITA MASUKI

MAKA HADAPI ITU DENGAN LAPANG DADA, TERSENYUM,

BERPIKIR POSITIF DAN BERIKAN HAL TERBAIK UNTUK

SAUDARA KITA YANG MEMBUTUHKAN

TUJUAN DAN MIMPI KITA SATU MUNGKIN LANGKAH KITA

YANG BERBEDA UNTUK MENCAPAINYA

v

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Juli 2014

Penulis

Ika Sri Wulandari

vi

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ika Sri Wulandari

NIM : 101134119

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II SD NEGERI SELOMULYO.

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Juli 2014 Yang menyatakan

Ika Sri Wulandari

vii

(9)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II

SD NEGERI SELOMULYO

Pembuatan Produk dan Pengaruh Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Di Kelas Tahun Ajaran 2013-2014

Ika Sri Wulandari Universitas Sanata Dharma

2014

Penggunaan media video dalam pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan menarik perhatian siswa. Kenyataannya, media video masih kurang dikembangkan dan dimanfaatkan di SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan media video dalam pembelajaran IPA kelas II SD materi kegunaan matahari dan dampaknya bagi makhluk hidup.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan empat tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) pengembangan media pembelajaran, (3) memproduksi video pembelajaran, (4) validasi, uji coba dan revisi produk. Subjek uji coba penelitian yaitu siswa SDN Selomulyo, Ngaglik, Sleman. Uji coba terdiri atas tiga tahap: uji coba perorangan 4 siswa, uji coba kelompok kecil 8 siswa dan uji coba lapangan 26 siswa. Data dikumpulkan dengan expert judgement berupa kuesioner. Selanjutnya data berupa hasil penilaian produk dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk video yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas II SD. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian pakar media dalam kriteria baik

rata-rata skor 4,00. (2) Pakar materi I dalam kriteria sangat baik rata- rata skor 4,50 sedangkan pakar materi II dalam kriteria sangat baik

rata-rata skor 4,30. (3) Uji coba perorangan dalam kriteria sangat baik

rata-rata skor 4,22. (4) Hasil coba kelompok kecil dalam kriteria

sangat baik rata-rata skor 4,83. (5) Hasil uji coba lapangan termasuk dalam kriteria sangat baik rata-rata skor 4,50. (6) Pemanfaatan video ini dapat menambah pemahaman siswa dari rata-rata pre-test dan post- test 36,24 ke 72,08. Kesimpulan penelitian ini bahwa media video layak digunakan dan membuat siswa lebih aktif.

Kata kunci : pengembangan, pemanfaatan, video, pembelajaran IPA

viii

(10)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT AND UTILIZATION SCIENCE VIDEO IN CLASS II OF SELOMULYO ELEMENTARY SCHOOL

The product making and media effects learning in the academic year 2013-2014

Ika Sri Wulandari the sun and its impact for living creatures.

The research was classified as Research and Development (R&D). This research used four stages: (1) needs analysis, (2) learning program development, (3) producing program development, (4) validity, trial and revision of products. The subjects of the research were the student of Selomulyo Elementary School of Ngaglik, Sleman. There were three steps for the trial: individual trial done by 4 students, small group trial done by 8 students, and field trial done by 26 students. The data were collected by expert judgement with questionnaires. The data were the test results on product of the expert judgement of the product, then analyzed descriptively.

The results showed that the video product was developed appropriate to use in the science learning class II Elementary School. It shown by: (1) the expert judgement that the video was in good category with average score 4,00. (2) the lasson planof the expert I was in very good category with average score 4,50 and the expert II was in very good category with average score 4,30. (3) the individual trial, the students questionnaires were very good category with average score 4,22. (4) the small group trial, the students questionnaires were in very good category with average score 4,83. (5) the field trial showed that the learning product that was develop was in very good category with average score 4,50. (6) from the pre- test and post-test utilisation of the video could increase to understanding with the average score 36,24 to 72,08. It can concluded that the video is very good and it can improve students involvement in the class.

Key Words: development, utilization, video, science

ix

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidaya-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS II SD NEGERI SELOMULYO” dapat

peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, memberi membantu dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. T. Sarkim, Ph.D dan Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., S.Si., M.Biotech. selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan saran, kritik, semangat, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar dan bijaksana.

4. Seluruh dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pelayanan kepada peneliti.

5. Ibu Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Selomulyo yang telah memberikan kepercayaan untuk melakukan penelitian. 6. Bapak Djarwanto selaku wali kelas II SD Negeri Selomulyo yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

7. Siswa-siswi kelas II SD Negeri Selomulyo yang bersedia menjadi subjek penelitian peneliti.

8. Keluarga besar tercinta Ayah, Ibu dan Adik yang selalu memotivasi dan berdoa sehingga terselesaikannya skripsi ini.

x

(12)

9. Teman-teman PPL yang bersedia membantu peneliti dalam penelitian

10. Teman-teman skripsi sepayung Campursari sepejuangan yang selalu berbagi kebersamaan bersama-sama.

11. Teman-teman kelas E angkatan 2010 atas kebersamaan dan semangat bersama.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu memberikan dukungan serta bantuan selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan menuju lebih sempurnanya skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat untuk kedepannya terutama dalam dunia pendidikan. Terima kasih.

Yogyakarta, 30 Juli 2014 Penulis

Ika Sri Wulandari

xi

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... Ix KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xxvii

DAFTAR GAMBAR ... xxii

DAFTAR BAGAN ... xxviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Pengembangan ... 6

xii

(14)

1.5 Spisifikasi Produk ... 6

1.6 Manfaat Pengembangan ... 7

1.7 Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian teori ... 9

2.1.1 Penelitian dan pengembangan (Research and 9 development atau R&D) ... 2.1.2 Media ... 13

2.1.3 Video ... 15

2.1.4 Pembelajaran ... 20

2.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 22

2.1.6 Matahari ... 25

2.2 Penelitian yang Relefan ... 26

2.3 Desain Diagram Penelitian ... 28

2.4 Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Setting Penelitian ... 33

3.2.1 Subjek Penelitian ... 33

3.2.2 Objek Penelitian ... 33

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Prosedur Pengembangan ... 33

3.4 Uji Coba Produk ... 38

xiii

(15)

3.4.1 Desain uji Coba ... 38

3.4.2 Subjek Uji Coba ... 39

3.5 Instrumen Penelitian ... 40

3.5.1 Jenis Data ... 40

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.7 Teknik analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Kajian Standar Kompetensi dan Materi pembelajaran ... 48

4.2 Data Analisis Kebutuhan ... 48

4.2.1 Data Analisis Kebutuhan Siswa ... 49

4.2.2 Data Analisis Kebutuhan Guru ... 50

4.3 Deskripsi produk Awal ... 51

4.3.1 Konsep Produk ... 52

4.3.2 Sketsa dan Skenario ... 52

4.3.3 Pengumpulan Bahan ... 53

4.3.4 Pembuatan/ Pemrograman ... 58

4.4 Data Validasi dan Revisi Produk ... 60

4.4.1 Data Validasi Pakar Media ... 61

4.4.2 Data Validasi Pakar Materi ... 66

4.4.3 Data Uji Coba Perorangan ... 73

4.4.4 Data uji coba Kelompok Kecil ... 76

4.4.5 Data Uji Coba Lapangan ... 79

xiv

(16)

4.5 Analisis Data ... 90

4.5.1 Analisis Data Penilaian Pakar Media ... 91

4.5.2 Analisis Data Penilaian Pakar Materi ... 92

4.5.3 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan ... 95

4.5.4 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 106

4.5.5 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok ... 118

4.6 Pembahasan Analisis Data Penilaian ... 135

4.7 Kajian Produk Akhir ... 137

4.6.1 Kelebihan Produk ... 137

4.6.2 Kekurangan Produk ... 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

5.1 Kesimpulan ... 139

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 141

5.3 Saran ... 141

DAFTAR PUSTAKA ... 143

CURRICULUM VITAE ... 212

xv

(17)

LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 : Jadwal Penelitian ... 146

2. Lampiran 2 : Lembar Analisis Kebutuhan Untuk Siswa ... 147

3. Lampiran 3 : Lembar Analisis Kebutuhan Untuk Siswa ... 148

4. Lampiran 4 : Story Board ... 149

5. Lampiran 5 : Lembar Penilaian Pakar Media ... 157

6. Lampiran 6 : Lembar Penilaian Pakar Materi I ... 160

7. Lampiran 7 : Lembar Penilaian Pakar Materi II ... 164

8. Lampiran 8 : Contoh Refleksi Siswa ... 168

9. Lampiran 9 : Surat Melaksanakan Penelitian ... 169

10. Lampiran 10 : Contoh Lembar Penilaian Uji Coba Perorangan .... 170

11. Lampiran 11 : Contoh Lembar Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 172 12. Lampiran 12 : Contoh Lembar Penilaian Uji Coba Lapangan ... 174

13. Lampiran 13 : Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 176

14. Lampiran 14 : Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 177

15. Lampiran 15 : Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 178

16. Lampiran 16 : Surat Telah Melakukan Penelitian ... 179

17. Lampiran 17 : Contoh Soal Pre-Test ... 180

18. Lampiran 18 : Contoh Soal Post-Test ... 182

19. Lampiran 19 : Contoh LKS ... 184

xvi

(18)

20. Lampiran 19 : Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP Dan LKS). 186

21. Lampiran 20 : Foto Kegiatan ... 211

xvii

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Untuk Guru

41 Kelas II SDN Selomulyo ...

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Siswa

41 Kelas II SDN Selomulyo ...

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Produk Untuk Pakar Media TIK .... 41

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penilaian Produk Untuk Pakar Materi IPA 42 Dan Guru ... Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Produk Untuk Siswa ... 42

Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian 44 Acuan Patokan (PAP) ... Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima ... 46

Tabel 4.1 Naskah Skenario Pengaruh Sinar Dan Panas Matahari 53 Bagi Makhluk Hidup ... Tabel 4.2 Konversi Nilai Skala Lima ... 61

(20)

Tabel 4.9 Analisis Data Penilaian Pakar Materi II ... 93

Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 1 ...

107

Tabel 4.23

Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 2 ...

108

Tabel 4.24

Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 3 ...

(21)

Tabel 4.27

Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

112

Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

115

Tabel 4.32 Rekapitulasi Penilaian Uji Kelompok Kecil ... 117

Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 1 ... 119

Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 2 ... 120

Tabel 4.35 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 3 ... 121

Tabel 4.36 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 4 ... 122

Tabel 4.37 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 5 ... 123

Tabel 4.38 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 6 ... 124

Tabel 4.39 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 7 ... 125

Tabel 4.40 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 8 ... 126

Tabel 4.41 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 9 ... 127

Tabel 4.42 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 10 .... 128

Tabel 4.43 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Lapangan ... 129

Tabel 4.44 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Keseluruhan ... 130

xx

(22)

Tabel 4.45 Hasil Analisis Penilaian Pre-Test Dan Post-Test ... 131

xxi

(23)

DAFTAR GAMBAR

Tampilan Tujuan Pembelajaran Sebelum Dan

63 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.5

Tampilan Pengertian Matahari Sebelum Dan

63 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.6

Tampilan Kegunaan Matahari Sebelum Dan

64 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.7

Tampilan Kegunaan Matahari 1 Sebelum Dan

64 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.8

Tampilan Kegunaan Matahari 2 Sebelum Dan

64 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.9

Tampilan Kegunaan Matahari 3 Sebelum Dan

64 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.10

Tampilan Kegunaan Matahari 4 Sebelum Dan

65 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.11

Tampilan Kegunaan Matahari 5 Sebelum Dan

65 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.12 Tampilan Kegunaan Matahari 6 Sebelum Dan 65

xxii

(24)

Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.13

Tampilan Kegunaan Matahari 7 Sebelum Dan

65 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.14

Tampilan Kegunaan Matahari 8 Sebelum Dan

66 Sesudah Direvisi ...

Gambar 4.15 Format Penskoran ... 71

Gambar 4.16

Tampilan Latar Tulisan Dalam Revisi Uji

76 Perorangan ...

Gambar 4.17

Tampilan Latar Tulisan Dalam Revisi Uji

76 Perorangan ...

Gambar 4.18 Tampilan Animasi Dalam Revisi Uji ... 76

Gambar 4.19 Tampilan Animasi Pada Revisi Uji Kelompok Kecil 79

Gambar 4.20

Tampilan Animasi 1 Pada Revisi Uji Kelompok

79

Siswa Bereksperimen Di Luar Kelas Dan

85

(25)

Gambar 4.29 Diagram Batang Penilaian Pakar Media ... 91

Gambar 4.30 Diagram Batang Penilaian Pakar Materi I ... 93

Gambar 4.31 Diagram Batang Penilaian Pakar Materi II ... 94

Gambar 4.32

Diagram Batang Penilaian Perangkat Pembelajaran

95 Oleh Pakar Materi ...

Gambar 4.33

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

96 Item 1 ...

Gambar 4.34

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

97 Item 2 ...

Gambar 4.35

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

98 Item 3 ...

Gambar 4.36

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

99 Item 4 ...

Gambar 4.37

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 5 ...

100

Gambar 4.38

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 6 ...

101

Gambar 4.39

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 7 ...

102

Gambar 4.40

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 8 ...

103

Gambar 4.41

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 9 ...

104

xxiv

(26)

Gambar 4.42

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

105 Item 10 ...

Gambar 4.43 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan ... 106

Gambar 4.44

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok

107

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok

111

(27)

Gambar 4.54

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok

118 Kecil ... ...

Gambar 4.55

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

119 1 ...

Gambar 4.56

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

120 2 ...

Gambar 4.57

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

121 3 ...

Gambar 4.58

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

122 4 ...

Gambar 4.59

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

123 5 ...

Gambar 4.60

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

124 6 ...

Gambar 4.61

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

125 7 ...

Gambar 4.62

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

126 8 ...

Gambar 4.63

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

127 9 ...

Gambar 4.64

Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan Item

128 10 ...

Gambar 4.65 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan ... 130

xxvi

(28)

Gambar 4.66 Diagram Batang Hasil Uji Coba Keseluruhan ... 131

Gambar 4.67

Diagram Nilai Pre-Test Dan Post-Test SDN

Selomulyo ...

133

Gambar 4.68

Diagram Batang Rata-Rata Nilai Pre-Test Dan

Post-Test ...

134

xxvii

(29)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ... 28

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Media Video ... 34

Bagan 4.1 Sketsa Produk Pembelajaran Audio Visual ... 52

xxviii

(30)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan

penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang dikembangkan, serta

(6) definisi operasional

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

memberikan dampak tersendiri bagi pola kehidupan sehari-hari. Hampir

kalangan orang tua sampai kalangan anak-anak tidak pernah luput

menggunakan teknologi yang semakin maju ini. Kemajuan media komunikasi

dan informasi dapat memberikan arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan.

Pengelolaan pendidikan dan pembelajaran menggunakan pendekatan

teknologis dapat menjawab tantangan tersebut. Pendekatan teknologis dapat

membantu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran bagian di

sekolah dasar. IPA merupakan mata pelajaran yang sangat penting yang perlu

dikuasai yang berhubungan langsung dengan alam dalam aspek kecerdasan

individu. Hal ini sebagai wahana peserta didik untuk mempelajari diri sendiri

dan alam semesta serta penerapan di lingkungan. Pembelajaran IPA sangat

berperan dalam proses pendidikan. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1

(31)

2

sangat berpengaruh besar dalam membangun pengetahuan kognitif,

psikomotor dan sikap.

Kegiatan pembelajaran harusnya dapat membantu peserta didik agar

dapat belajar dengan baik. Untuk itu dalam kegiatan pembelajaran guru perlu

memfasilitasi peserta didik dengan sebaik-baiknya. Salah satu yang bisa

dilakukan guru dengan menggunakan suatu media pembelajaran dalam

kegiatan pembelajaran. Menurut Arsyad dalam Sukiman (2012:28) media

merupakan alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

pembelajaran. Pemilihan media yang digunakan tidak boleh sembarangan agar

apa yang ingin dicapai dapat tercapai dengan tepat.

Namun disisi lain sebagian guru kurang memperhatikan dalam

penggunaan media pembelajaran. Sebagian guru menggunakan media yang

sudah tersedia dan mudah untuk didapatkan. Ada beberapa guru sangat sibuk

dengan tugasnya sehingga dalam mempersiapkan media pembelajaran kurang

diperhatikan. Hal ini berdampak pada peserta didik. Selanjutnya berdampak

pada guru, guru menggunakan metode ceramah di dalam kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Siswa hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan

guru tanpa melakukan kegiatan yang aktif sehingga ingatan pembelajaran

yang diberikan hanya mengendap sementara. Siswa akan merasa bosan,

mengantuk, dan banyak teori atau materi yang diberikan kurang bisa

dimengerti serta dipahami dengan baik.

(32)

3

Sarana dan prasarana dibeberapa sekolah sudah semakin canggih,

banyak dan berkembang setiap tahunnya. Tetapi sarana dan prasarana ini

kurang dimanfaatkan oleh sebagian guru, seperti viewer dan komputer/laptop

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan alat itu guru dapat

menyajikan materi yang menarik dan berbeda setiap harinya, sehingga siswa

akan lebih tertarik dan berminat untuk belajar. Guru bisa menggunakan media

video. Menurut Sukirman (2012:1871) video adalah seperangkat komponen

atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu

bersamaan.

Karakteristik video menurut Munadi (2010:127) dapat mengatasi

keterbatasan jarak dan waktu. Hal ini mampu menghadirkan kejadian-

kejadian yang memerlukan waktu yang lama dan jarak yang kurang dapat

dijangkau oleh peserta didik. Penggunaan video dapat menguntungkan kedua

pihak antara peserta didik dan guru. Dengan menggunakan video akan

mengurangi guru dalam berbicara sehingga guru dapat menghemat tenaga

untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Peserta didik akan lebih aktif

bertanya, mengembangkan pikiran, dan memecahkan masalah dari mereka

melihat, mendengar dan memproses pengetahuan sejak dini terutama peserta

didik sekolah dasar.

Peneliti melakukan wawancara dan observasi di SD Negeri Selomulyo

yang terletak di kecamatan Ngaglik pada tanggal 12 Oktober 2013. Kegiatan

pembelajaran berjalan dengan baik seperti sekolah pada umumnya. Namun,

(33)

4

penggunaan media belum terlihat. Setelah dilakukan wawancara guru belum

pernah menggunakan media video saat pembelajaran berlangsung khususnya

materi kegunaan matahari. Guru pernah menggunakan media gambar dari

buku paket sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Siswa duduk di kursi

mereka dan mendengarkan penjelasan guru kemudian mengerjakan lembar

kerja yang diberikan. Sebagian peserta didik beranggapan mata pelajaran IPA

itu sulit. Ada beberapa peserta didik belum lancar dalam membaca sehingga

mereka tertinggal dengan peserta didik yang lain.

Penggunaan media video dalam pembelajaran pada mata pelajaran

IPA kelas II di SD tersebut belum ada. Dengan menggunakan video menurut

Azhar Arsyad dalam Sukiman (2012:188) dapat sebagai pengganti alam

sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat

dilihat, mendorong dan meningkatkan motivasi, mengandung nilai-nilai

positif dapat yang mengundang pemikiran, serta dapat ditunjukkan kepada

kelompok besar atau kecil. Materi yang dikembangkan dalam video yaitu

materi tentang kegunaan matahari dan dampaknya bagi makhluk hidup.

Peserta didik akan selalu bersyukur atas adanya matahari karena pentingnya

matahari bagi makhluk hidup serta mengetahui dampaknya yang dapat

berbahaya bagi kesehatan.

Berbagai inovasi pembelajaran dapat dilakukan oleh guru untuk

mendorong terciptanya pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

(34)

5

dengan menggunakan media video. Maka peneliti tertarik untuk

mengembangkan sebuah media video pada pembelajaran IPA, khususnya

pada materi kegunaan matahari dan dampaknya bagi makhluk hidup. Peneliti

mengambil judul “Pengembangan Dan Pemanfaatan Media Video dalam

Pembelajaran IPA di Kelas II SD Negeri Selomulyo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah, sebagai

berikut:

1.2.1. Bagaimana kualitas pengembangan media video dalam pembelajaran IPA di

kelas II SD Negeri Selomulyo?

1.2.2. Bagaimana dampak pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di

kelas II SD Negeri Selomulyo?

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar peneliti dapat dilakukan secara

terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu dalam

penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:

1.3.1 Materi yang disajikan dalam video yang dikembangkan adalah materi pada

mata pelajaran IPA “Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari

dalam kehidupan sehari-hari” untuk kelas II SD.

(35)

6

1.3.2 Sekolah Dasar yang dijadikan subjek peneliti adalah SD Negeri Selomulyo,

Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pengembangan ini yaitu mengetahui:

1.4.1 Kualitas pengembangan media video dalam pembelajaran IPA di kelas II SD

Negeri Selomulyo.

1.4.2 Dampak pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di kelas II SD

Negeri Selomulyo.

1.5 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu

media pembelajaran audio visual berupa sebuah video dan perangkat

pembelajaran. Video ini mengangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum

KTSP. Video beralokasi waktu sekitar 5 menit dan berisikan mengenai

kegunaan sinar dan panas matahari bagi makhluk hidup serta dampak panas

matahari bagi manusia. Video berisikan potongan rekaman video dan suara,

gambar dan beberapa instrumen musik. Video akan dikembangkan menjadi

pengembangan dan pemanfaatan media video pada mata pelajaran IPA materi

kegunaan dan dampak matahari kelas II SD Negeri Selomulyo Yogyakarta

tahun ajaran 2013/2014.

(36)

7

1.6 Manfaat Pengembangan

Dari penelitian pengembangan ini dapat bermanfaat untuk:

1.6.1 Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

melakukan penelitian dan pengembangan atau R & D (Research and

Development) untuk menghasilkan media pembelajaran video.

1.6.2 Guru Kelas

Penelitian ini diharapkan mampu membantu guru kelas dalam

menyampaikan konsep IPA melalui video sebagai salah satu media

pembelajaran serta memberikan inspirasi bagi guru-guru sekolah dasar untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

1.6.3 Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk peneliti lain

yang tertarik mengembangkan media video dengan mengembangkan topik

yang diteliti.

1.6.4 Siswa

Penelitian ini mampu mengembangkan pengetahuan dan wawasan

siswa serta semangat belajar siswa.

(37)

8

1.7 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menyamakan

persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istilah yang akan

dipergunakan.

1.7.1 Pengembangan

Pengembangan adalah suatu langkah untuk mengembangkan produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipergunakan

dalam kegiatan pembelajaran.

1.7.2 Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran dari pendidik ke peserta

didik.

1.7.3 Video

Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,

menstransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

(38)

BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

Pada Bab ini dikemukakan mengenai kajian pustaka yaitu (1) kajian teori

mengenai R & D (Research and Development), media, pembelajaran, audio visual,

video, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), (2) penelitian yang relevan dan (3) desain

diagram penelitian (4) kerangka berpikir.

2.1 Kajian Teori

2.1.1 R&D (Research and Development)

Sugiyono (2011:297) mengatakan metode penelitian dan

pengembangan atau R & D (Research and Development) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut. Menurut Borg dalam Sanjaya (2013:130-132)

penggunaan R & D (Research and Development) adalah model penelitian

yang banyak dipergunakan dalam pengembangan pendidikan. Produk-produk

pendidikan yang dihasilkan sebagai hasil R&D, diantaranya: berbagai macam

media pembelajaran, strategi pembelajaran, paket-paket pembelajaran, sistem

pembelajaran, metode dan prosedur pembelajaran, sistem perencanaan

pembelajaran, sistem evaluasi dan prosedur penggunaan fasilitas.

Dalam Sanjaya (2013:132-133) R & D (Research and Development)

dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

9

(39)

10

a. R & D (Research and Development) bertujuan untuk menghasilkan

produk dari berbagai aspek pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya

produk tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

tertentu.

b. Proses pelaksanaan R & D (Research and Development) diawali dengan

studi atau survei pendahuluan yang dilakukan untuk memahami segala

sesuatu yang terlaksana di lapangan sesuai dengan objek pengembangan

yang dapat digunakan. Survei dilakukan dengan studi lapangan dan studi

keperpustakaan sebagai dasar pengembangan desain.

c. Proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa

siklus dengan melibatkan subjek penelitian di lapangan yang sebenarnya

tanpa mengganggu sistem dan proses yang sudah direncanakan serta

ditata sebelumnya.

d. Pengujian validasi untuk menguji keandalan model hasil pengembangan

baik keandalan dilihat dari sisi proses pembelajaran (validasi eksternal)

maupun sisi hasil belajar (validasi internal).

e. R & D (Research and Development) tidak menguji teori atau

menghasilkan prinsip dan hukum kecuali yang berkaitan dengan yang

sedang dikembangkan.

Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan dalam menentukan pilihan

produk yang hendak dikembangkan menurut Sanjaya (2013:141), yaitu:

(40)

11

apakah produk yang akan dikembangkan itu dianggap penting untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan, apakah produk yang direncanakan dapat

dihasikan, apakah tersedia orang yang memiliki ketrampilan, pengetahuan

dan pengalaman untuk mengembangkan produk yang kita harapkan, apakah

tersedia waktu yang cukup untuk mengembangkan produk.

Prosedur pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D) menurut

Borg dan Gall dalam Sanjaya (2013:133-134) memiliki empat tahapan, yaitu:

memunculkan ide/ gagasan awal dan melaksanakan studi pendahuluan,

pengembangan produk, melakukan uji coba dan uji validasi serta desiminasi.

Hal ini dapat dilihat dalam langkah-langkah penelitian dan pengembangan

atau R & D sebagai berikut:

a. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi

kelas.

b. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen

pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas.

c. Pengembangan produk awal (preliminary from of product) termasuk

mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan dan perangkat

penilaian.

d. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah

dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik

wawancara, observasi dan angket dan hasilnya dianalisis untuk

menentukan kelemahan-kelemahannya.

(41)

12

e. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga

menjadi produk yang lebih baik.

f. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih

luas. Tahapan ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga

dikumpulkan data kuantitatif untuk hasil pre dan postes.

g. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk tersebut.

h. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik

wawancara,observasi dan angket, selanjutkan data tersebut dianalisis.

i. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan

terakhir.

j. Desiminasi dan melaporkan produk hasil akhir penelitian dan

pengembangan.

Jadi dapat simpulkan bahwa penelitian dan pengambangan merupakan

metode penelitian untuk mengembangkan produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipergunakan. Penelitian

dan pengembangan dalam bidang pendidikan memiliki beberapa karakteristik

dan kriteria tertentu dalam mengembangkannya. Adapun langkah awal dalam

mengembangkan produk yaitu mengumpulkan informasi dilanjutkan dengan

perencanaan, pengembangan produk, uji lapangan dan revisi yang perlu

dilakukan berulang-ulang sampai membuat sebuah kesimpulan atau laporan.

(42)

13

2.1.2 Media

Anitah (2010: 5) menjelaskan media berasal dari bahasa Latin, yang

merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang mempunyai arti sesuatu

yang terletak ditengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat, media

atau medium dalam Webster Dictionary (1960) merupakan segala sesuatu

yang terletak ditengah dalam bentuk jenjang atau alat apa saja yang

digunakan untuk perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal serta

media sebagai segala bentuk yang digunakan dalam menyalurkan informasi

menurut Assosiation For Educational Communications and Technology

(AECT, 1977). Sedangkan menurut Bretz (1971) media merupakan sesuatu

yang terletak ditengah-tengah jadi suatu perantara.

Dalam Sukiman (2012:28) Fleming menyebutkan media dengan istilah

mediator yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur

tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Selanjutnya media

menunjukkan fungsi dan peranannya yaitu mengatur hubungan yang efektif

antara dua pihak utama dalam proses belajar peserta didik dan isi

pembelajaran. Ringkasnya media merupakan alat yang menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan pembelajaran yang dijelaskan Arsyad dalam

Sukiman (2012:28).

Menurut Aderson dalam Sukiman (2012:28) media pembelajaran

adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara

karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Media

(43)

14

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, minat,

perhatian serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach & Ely dalam Sukiman

(2012: 35), yaitu:

a. Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek seperti

fotografi, video tape, audio tape, disket komputer dan film. Pada saat

tertentu media ini dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

b. Manipulatif

Ciri ini menggambarkan kejadian yang memakan waktu berhari-hari

atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam

waktu yang singkat.

c. Distributif

Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan

melalui ruang dan secara bersamaan. Kejadian tersebut disajikan kepada

sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang sama

mengenai kejadian itu.

(44)

15

Sadiman (2005: 17-18) memaparkan kegunaan media pembelajaran,

yaitu: memperjelas penyajian pesan agar tidak selalu bersifat visual, mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, mengatasi sikap pasif peserta didik,

memberi rangsangan yang sama dan menyamakan pengalaman

Arsyad dalam Sukiman (2012: 46) mengklasifikasikan media atas

empat kelompok, yaitu: media hasil tehnologi cetak, media hasil tehnologi

audio visual, media hasil teknologi berbasis komputer dan media hasil

gabungan teknologi cetak dan komputer.

Jadi dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu alat perantara

antara dua pihak atau lebih untuk mengantarkan pesan-pesan. Sedangkan

media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membawakan

pesan untuk suatu tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Adapun ciri-ciri

media pembelajaran yaitu fiksatif, manipulatif dan distributif.

2.1.3 Video

Binanto (2010:179) video berasal dari bahasa latin yaitu “saya lihat”.

Video merupakan teknologi pemprosesan sinyal elektronik yang mewakilkan

gambar bergerak. Kamus Bahasa Bahasa Indonesia (KBBI) video adalah

bagian yg memancarkan gambar pada pesawat televisi serta rekaman gambar

hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi.

Menurut Sukiman (2012:187) video adalah seperangkat komponen atau

(45)

16

media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu

bersamaan.

Munadi (2010:127) menyebutkan karakteristik video banyak

kemiripannya dengan film, yaitu: mengatasi keterbatasan jarak dan waktu,

video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang

disampaikannya cepat dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan

pendapat siswa, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan

gambaran yang realistik, sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang, sangat

baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, semua tingkatan peserta

didik dapat belajar dari video, menumbuhkan minat dan motivasi dan

penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.

Langkah-langkah pemanfaatan video menurut Munadi (2010:127)

adalah:

a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Menurut Aderson dalam Munadi (2010:127-128) antara program video

dengan tujuan pembelajaran memiliki hubungan, yaitu:

a.1.Tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan

berupa gerak yang serasi, seperti pengenalan makna sebuah konsep dan

mengajarkan aturan dan prinsip. Contohnya pengenalan makna sebuah

konsep seperti: konsep jujur, sabar dan demokratis.

(46)

17

a.2 Tujuan psikomotor dapat dipergunakan untuk memperlihatkan contoh

ketrampilan gerak, seperti gerakan sholat. Melalui media ini siswa dapat

langsung mendapat umpan balik secara visual dari mereka mencobakan

ketrampilan tersebut.

b. Mampu mempengaruhi sikap dan emosi dengan menggunakan berbagai

efek dan teknik dalam penggunaan video.

c. Guru harus mengenal program video tersedia dan terlebih dahulu

melihatnya untuk mengetahui manfaatnya.

d. Perlu diadakan diskusi setelah program video dipertunjukkan. Disini,

melatih diri siswa untuk mencari pemecahan masalah, membuat dan

menjawab pertanyaan.

e. Memperlihatkan aspek-aspek tertentu maka ada kalanya program video

diputar dua kali atau lebih.

f. Memberikan tugas untuk melihat bagian-bagian tertentu sebelum

kegiatan pembelajaran agar siswa tidak memamandang program vidio

sebagai media hiburan belaka.

g. Memberikan tes untuk mengetahui seberapa banyak yang mereka dapat

tangkap dari program video.

Media video memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Azhar

Arsyad dalam Sukiman (2012:188-190). Kelebihan video yaitu: melengkapi

pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik ketika mereka membaca,

(47)

18

berdiskusi, berpraktik dan lain-lain, menggambarkan suatu proses secara

tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu,

mendorong dan meningkatkan motivasi serta menanamkan sikap afektif

lainnya, mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok peserta didik, menyajikan peristiwa yang

berbahaya jika dilihat secara langsung, dapat ditunjukkan kepada kelompok

besar dan kelompok kecil, dengan kemampuan dan teknik pengambilan

gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal memakan

waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.

Adapun kekurangan video, yaitu: penggandaan video pada umumnya

memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang banyak, ada saat video

dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta

didik mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan, video yang

tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang

diinginkan.

Pemanfaatan video bisa menggunakan video yang sudah ada atau

membuat video pembelajaran tersendiri. Walaupun sudah dipermudahkan

oleh peralatan serba otomatis dalam pembuatan film, seperti handycam hanya

menekan tombol Rec dan arahkan ke obyek saja namun video pembelajaran

tidaklah sama dengan dokumentasi pribadi. Oleh sebab itu, maka dalam

pembuatan video diperlukan perencanaan yang matang. Fauzisyah dalam

(48)

19

Munadi (2010:129) menjelaskan tentang cara-cara mudah membuat video

dengan menggunakan handycam, yaitu:

a. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi

kejadian atau moment menjadi suatu bidikan atau serangkaian kejadian

berurutan (scene). Usahakan natural agar siswa ikut mengalami atau

merasakan moment tersebut.

c. Membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran

bidikan (teknik pengambilan gambar)

d. Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan,

hendaknya memberikan sisipan bidikan (intercut), dengan ukuran bidikan

yang berbeda mencolok.

e. Diharapkan perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya bagi penonton,

agar alunan yang wajar dari rangkaian bidikan bisa terangkai.

f. Sudut bidik yang berlainan arah menciptakan kesinambungan bidikan

yang sangat berharga (angel berbeda pada suatu objek). Demikian pula

bidikan-bidikan berdasarkan arah pandangannya.

g. Tidak disarankan membidik dengan durasi yang sangat panjang.

Menunjukkan hal-hal yang penting akan lebih menarik. Dengan

memanfaatkan fade in/out yang terdapat pada handycam untuk

menggabungkannya.

(49)

20

h. Memberikan kesan yang meyakinkan bidikan-bidikan itu perlu

dipertahankan paling tidak selama tiga detik agar siswa dapat menyerap

moment yang dimaksud.

Dengan begitu membuat video yang baik perlu penguasaan berbagai

aspek antara lain arah pergerakan gambar, arah pandangan mata dan

penciptaan aliran visual. Kuncinya harus berpikir secara visual bukan

memperhatikan bidikan secara sendiri-sendiri melainkan sebagai suatu

rangkaian dari berbagai gambar yang efektif guna mengembangkan kesan

tertentu pada obyek.

Jadi pada hakikatnya video yaitu mengubah suatu ide atau gagasan

menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan

penayangannya melibatkan tekologi tertentu. Video juga memiliki

karakteristik yang hampir sama dengan film. Seperti media yang lainnya

video juga memiliki kelemahan serta kelebihannya. Dalam membuat video

paling mudah dapat menggunakan handycam dan harus berpikir secara visual

bukan memperhatikan bidikan secara sendiri-sendiri melainkan sebagai suatu

rangkaian dari berbagai gambar yang efektif guna mengembangkan kesan

tertentu pada obyek.

2.1.4 Pembelajaran

Menurut Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional No.20

Tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik

(50)

21

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan

kata lain pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu peserta didik

agar mampu belajar dengan baik. Pembelajaran dapat diartikan pula sebagai

proses, pembuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik

mau untuk belajar. Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas

belajar dan mengajar.

Dalam Susanto (2013:1-3) belajar menurut Gagne (1989) bahwa

belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman dan menurut Hilgard (1962) menegaskan bahwa

belajar adalah proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui

latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya. Jadi belajar merupakan

suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dari latihan,

pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.

Susanto (2013:19-20) menjelaskan mengajar berasal dari kata dasar

ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang agar diketahui.

Mengajar dapat dipandang dari dua aspek yaitu mengajar tradisional dan

mengajar modern. Seperti diungkapkan oleh Slameto (2003) mengajar

tradisional merupakan aktivitas sepenuhnya atau tongkat pengendalinya

adalah guru, sedangkan siswa hanya mendengarkan apa yang disimpulkan

oleh guru. Hal ini dapat membuat siswa diam, tidak kritis, dan apatis.

Sedangkan mengajar modern menurut Howard (2003) merupakan suatu

aktivitas membimbing atau menolong seseorang untuk mendapatkan,

(51)

22

mengubah atau mengembangkan ketrampilan, sikap, cita-cita, pengetahuan

dan penghargaan.

Pembelajaran efektif adalah tolak ukur keberhasilan guru dalam

mengelola kelas. Sedangkan proses pembelajaran dikatakan efektif, berhasil

dan berkualitas jika seluruhnya atau sebagian peserta didik terlibat secara

aktif, baik mental atau fisik maupun sosialnya dalam proses pembelajaran,

disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi dan semangat belajar

yang besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan

belajar dan mengajar antara peserta didik dan pendidik.

2.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Sains atau IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran dan menggunakan prosedur

serta dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan.

Adapun hakikat Ilmu Pengetahuan Alam oleh Susanto (2013:168-171) yaitu:

a. IPA sebagai produk

Ilmu pengetahuan Alam sebagai produk adalah kumpulan hasil

penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah membentuk konsep yang

telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan analitis. Contohnya : fakta-

fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA.

(52)

23

b. IPA sebagai proses

Ilmu pengetahuan Alam sebagai proses adalah menggali dan

memahami pengetahuan tentang alam. Adapun proses dalam IPA disebut

dengan ketrampilan proses sains (science process skill) merupakan

ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuan seperti mengamati,

mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan.

c. IPA sebagai sikap

Sikap ilmiah perlu dikembangkan dalam pembelajaran sains seperti

para ilmuan. Menurut Sulistyorini (2006) dalam Susanto (2013) aspek

perkembangan diri dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains yaitu:

sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerjasama, tidak

putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, tanggung jawab, berpikir

bebas dan kedisiplinan diri.

Karakteristik IPA menurut Jacobson & Bergman (1980) dalam

Susanto (2013:170) meliputi: (1) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip,

hukum, dan teori, (2) proses ilmiah bisa berupa fisik dan mental, serta

mencermati fenomena alam, termasuk juga penerapannya, (3) sikap

keteguhan hati, keingintahuan, ketekunan, dalam menyikapi rahasia alam, (4)

IPA tidak dapat membuktikan semua tetapi hanya sebagian. (5) Keberanian

IPA bersifat subyektif bukan obyektif.

(53)

24

Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada Badan Nasional

Standar Pendidikan (BSNP, 2006) dalam Susanto (2013:171-172) yaitu:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang

bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan

c. Mengembangkan sikap ingin tahu, sikap positif dan kesadaran akan

adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, teknologi,

lingkungan dan masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan IPA di SMP.

Dengan kata lain IPA merupakan cara manusia memahami alam

semesta dengan penalarannya sehingga memperoleh kesimpulan. Dalam

pembelajaran IPA ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu, IPA

sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sikap.

(54)

25

2.1.6 Matahari

Menurut Amadeus (2009:21-22) matahari sesungguhnya adalah

sebuah bintang, tidak jauh berbeda dengan bintang-bintang lain yang

kelihatan di langit malam. Yang membedakannya dari bintang-bintang lain

adalah jaraknya dari bumi. Jarak bintang di langit berjarak jutaan bahkan

miliaran kali jarak matahari ke bumi sehingga yang sampai di bumi sudah

sangat lemah.

Bumi dan matahari berjarak 150 juta kilometer, sehingga pancaran

radiasi ke bumi sangat terasa. Bumi menjadi dingin, gelap dan sepi bila

pancaran yang menjadi sumber energi kehidupan dibumi musnah. Maka dari

itu matahari menduduki tempat yang sangat penting dalam kehidupan

manusia.

Dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam 2 karangan Purwati (2008:137-

143) panas matahari dapat dimanfaatkan bagi makhluk hidup diantaranya:

a. Manusia memanfaatkan panas matahari untuk menjemur pakaian,

menjemur hasil panen dan memicu pembentukan vitamin D pada tubuh.

b. Hewan memanfaatkan sinar matahari untuk menghangatkan tubuh dan

mencari makanan.

c. Tumbuhan memanfaatkan matahari untuk fotosintesis, memproduksi

makanan bagi kelangsungan hidup dan meneruskan keturunannya.

Namun disisi lain, panas matahari dapat menyebabkan dampak yang

tidak baik seperti kulit terbakar, mata silau dan dalam jangka waktu yang

(55)

26

lama bisa menyebabkan buta ketika melihat matahari secara langsung.

Adapun cara yang digunakan untuk mengurangi panas matahari yaitu

menggunakan payung, topi, kacamata dan lain-lain.

2.2 Penelitian yang Relevan

Terdapat tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

Pertama, penelitian berjudul Pengembangan Media Audiovisual Sebagai

Media Pembelajaran Menyimak Kelas III Yang Dilakukan di SDN Soka 1

Srumbung Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 yang disusun oleh Andreas

Anggi Kurniawan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan yang

menghasilkan produk berupa media audio visual (film). Langkah yang

dilakukan yaitu (1) perumusan tujuan, (2) perumusan butir-butir materi,

(3)perumusan alat keberhasilan, (3) penulisan naskah film, (4) pembuatan

film dokumenter, (5) penilaian film dokumenter, (6) uji coba film, (7) revisi

film dokumenter, (8) film dokumenter.

Kedua, penelitian ini berjudul Penggunaan Media Audiovisual dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III B MI

Sananul Ula Piyungan Bantul oleh Mufti Mirandra. Penelitian ini bertujuan

mengetahui proses pembelajaran IPA dan peningkatan prestasi belajar IPA di

kelas III B setelah menggunakan media audio visual. Penelitian ini berupa

penelitian tindakan kelas. Dilakukan dalam dua siklus, dan didapatkan hasil

nilai prestasi pada pra tindakan siswa yang tuntas sebesar 33,33% dalam

(56)

27

siklus I meningkat menjadi 83,33% sedangkan siklus II kembali meningkat

menjadi 94,78%.

Penelitian ketiga berjudul Pengembangan Media Pembelajaran

Audiovisual Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Lingkungan

di Sekitar Kita Kelas I Semester II MI Sunan Kalijaga Magelang oleh

Novilya Shanti. Tujuan penelitian ini yaitu media audio visual dapat

memudahkan guru dan siswa MI Sunan Kalijaga Malang dalam kegiatan

pembelajaran dan siswa lebih memahami materi lingkungan di sekita kita,

bahwa ada berbagai benda disekita kita diantaranya peralatan sekolah,

peralatan makan, peralatan mandi, dan peralatan kebersihan. Penelitian ini

dilakukan tiga pertemuan dengan mengerjakan lembar kerja siswa untuk

mengukur hasil belajar siswa setelah menyaksikan media pembelajaran

audiovisual. Media pembelajaran audiovisual termasuk kualifikasi valid

dengan ahli materi 97,5%, ahli media 5% dan uji coba kelompok

besar/audiens (siswa) 94%.

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu, ternyata pengembangan

media audiovisual untuk mata pelajaran IPA belum banyak dikembangkan,

maka dari itu peneliti masih relevan untuk menggembangkan dan

memanfaatkan media video dalam pembelajaran IPA di kelas II SD Negeri

Selomulyo. Peneliti berharap media pembelajaran yang dihasilkan dapat

digunakan sebagai media pembelajaran IPA khusnya materi kegunaan

matahari.

(57)

28 Di Sekitar Kita Kelas I Semester II MI prestasi belajar IPA di kelas III B setelah menggunakan media

Menghasilkan produk audio visual untuk mengetahui proses pembelajaran dan prestasi siswa pada mata pelajaran IPA mengenai lingkungan khususnya matahari

Peneliti

Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video dalam Pembelajaran IPA di Kelas II SD Negeri Selomulyo

Bagan 2.1 Penelitian yang relevan

(58)

29

2.4 Kerangka Berpikir

IPA merupakan pembelajaran yang berhubungan langsung dengan

objek alam. Kadang pembelajaran yang langsung dari alam mengalami

keterbatasan waktu dan tempat. Materi pembelajaran mengenai kegunaan

matahari bagi makhluk hidup dan dampak matahari bagi manusia juga

mengalami keterbatasan. Dalam materi ini banyak kegunaan matahari bagi

manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak dapat disajikan langsung

dalam kegiatan pembelajaran seperti menjemur pakaian, mengahangatkan

tubuh hewan dan lain sebagainya. Padahal kegunaan dan dampak matahari

bagi makhluk hidup sangat penting untuk diketahui oleh siswa.

Dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan media pembelajaran

yang menarik perhatian dan menambah pengetahuan siswa. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang semakin maju setiap

harinya. Hal ini dapat dilihat dari alat-alat penunjang pendidikan semakin

canggih, seperti laptop, viewer, layar screen dan beberapa aplikasi yang ada

dalam kompur. Dengan munculnya alat-alat yang modern tersebut guru

dituntut mampu mengembangkan media pembelajaran untuk kegiatan

pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan

yaitu sebuah video.

Video merupakan suatu media audio visual yang berarti media yang

dapat dilihat dan didengar. Video memadukan dua indra dalam penangkapan

pengetahuan. Indra tersebut yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran

(59)

30

sehingga dapat memberikan stimulus yang lebih baik dari pada menggunakan

satu indra saja. Video dapat sebagai pengganti pengalaman nyata siswa,

sehingga dapat mengurangi pengalaman verbal yang diberikan oleh guru.

Selain itu menggunakan video menguntungkan dua pihak yaitu guru dan

siswa. Bagi guru dapat mengurangi dalam berbicara sehingga dapat

mengemat tenaga dan bagi siswa akan lebih aktif bertanya, mengembangkan

pikiran, meningkatkan hasil belajar serta melengkapi pengalaman dasar

siswa.

Bermula dari hal tersebut peneliti ingin mengembangkan dan

memanfaatkan media pembelajaran berupa video dan perangkat

pembelajaran yang masih kurang dikembangkan di sekolah-sekolah

khususnya pada mata pelajaran IPA mengenai kegunaannya matahari bagi

makhluk hidup dan dampak matahari bagi manusia.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan di SD dengan cara wawancara

dan observasi. Kemudian membuat produk awal yang melalui langkah-

langkah yaitu: pembuatan konsep, sketsa produk, pengumpulan bahan dan

pembuatan serta pemrograman. Setelah itu dilakukan validitas. Validasi

digunakan untuk mengetahui kualitas media yang dikembangkan layak

dipergunakan atakah tidak. Validasi dilakukan oleh pakar media dan pakar

materi. Setelah dilakukan validasi setiap validasi pakar dilakukan revisi.

Peneliti juga melakukan uji coba kepada perorangan, kelompok kecil

dan lapangan. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas

(60)

31

media yang divaliditas oleh layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran di

kelas. Setelah uji coba juga dilakukan revisi agar hasil media yang

dikembangkan sangat berkualitas.

(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)

prosedur pengembangan, (4) uji coba produk, (5) instrumen penelitian, (6) teknik

pengumpulan data, data serta (7) teknik analisis.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian R&D (Research and Development).

R&D (Research and Development) diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia

merupakan metode penelitian dan pengembangan. Sugiyono (2011:297)

mengatakan “metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut”. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berupa

video untuk pembelajaran IPA kelas II semester genap SD Negeri Selomulyo

dengan sepuluh langkah menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya (2013: 133-

134), yaitu: (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan

produk awal, (4) uji produk awal, (5) revisi produk, (6) uji lapangan, (7) revisi

uji lapangan, (8) uji lapangan skala luas, (9) revisi uji lapangan skala luas,

(10) desiminasi. Produk yang dihasilkan berupa video beserta perangkat

pembelajaran seperti silabus, RPP, dan LKS.

32

(62)

33

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri

Selomulyo yang jumlahnya 29 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14

siswa perempuan.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan media audio visual berbasis

video pada pembelajaran IPA materi kegunaan sinar dan panas matahari

beserta dampaknya bagi makhluk hidup.

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SDN Selomulyo yang

beralamat di Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55584

sebagai tempat penelitian. Penelitian dilakukan selama 9 bulan, terhitung

mulai dari bulan Oktober sampai Juli 2014.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini mengarah pada produk berupa

video beserta perangkat pembelajaran seperti: silabus, RPP, dan LKS.

(63)

34 34

Tahap 1

Memunculkan Ide atau Gagasan Awal dan Melaksanakan Studi Pendahuluan

Analisis Kebutuhan

Mengidentifikasi Kompetensi Dan Materi

Tahap 2

Melakukan Uji Coba dan Revisi

Evaluasi Tahap II Evaluasi Tahap III

Pakar Media Uji Coba Perorangan Uji Coba Lapangan

Pakar Materi 1 Analisis Analisis

Pakar Materi 2 Revisi II Revisi IV

Media Video dan Perangkat Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Kelas II SD

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Media Video

Gambar

Tabel 4.45      Hasil Analisis Penilaian Pre-Test Dan Post-Test ..........         131
Gambar 4.68
Gambar 4.3 Revisi Produk Pakar Media 1
Tabel 4.5  Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c, dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya,

artikel dalam bentuk manuskrip yang akan dinilai, dikemas dalam amplop coklat yang covernya merupakan halaman judul Skripsi/PS/TA dan sudah diberi keterangan susunan panitia

Dalam tahap ini, peneliti menyiapan instrumen gejala-gejala kecemasan, faktor-faktor penyebab kecemasan, bentuk- bentuk kecemasan tokoh utama, dan mekanisme pertahanan

Pendidikan Kewarganegaraan membina warga negara untuk berperilaku sesuai dengan nilai moral yang dikembangkan dalam Pancasila, sehingga nilai ini tidak hanya

Sistem otomatisasi kantor terdiri dari beberapa modul atau subsistem yang masing- masing modul melakukan proses pelayanan karyawan sesuai dengan proses bisnis di perusahaan..

Dalam UU Praktik Kedokteran yang dimaksud dengan ”Petugas” adalah dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien.. Bila

sehat yang mendukung peningkatan kesehatan pada masyarakat.. sehat yang mendukung peningkatan kesehatan

Hal ini membuktikan bahwa pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pembelajaran BST sebelum pemeriksaan Hb Sahli dilakukan membuat mahasiswa menjadi kurang paham karena