• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII - 36 Tabel 7.17

Target Kinerja Persampahan di Provinsi NTT Tahun 2015-2019

Sumber : RAD 100-0-100 NTT 2016

7.4.2.3. Drainase

Kebutuhan drainase adalah analisis bidang teknis maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat dan swasta.

Sistem jaringan drainase meliputi:

 Sistem jaringan drainase meliputi jaringan primer, jaringan sekunder dan jaringan tersier;

 Sistem jaringan drainase disesuaikan dengan sistem drainase tanah yang ada dan tingkat

peresapan air kedalam penampang/profil tanah, serta arah aliran memanfaatkan topografi wilayah;

 Pemeliharaan kelestarian sungai-sungai sebagai sistem drainase primer, melalui kegiatan

normalisasi sungai-sungai dan konservasi sempadan sungai.

Beberapa saluran alam (sungai) yang mengalir di wilayah kabupaten Kupang yang berfungsi pula sebagai saluran irigasi dapat dijadikan saluran primer pembuangan air limbah dan air hujan (pematusan) melalui saluran-saluran sekunder dan tersier yang ada. Saluran tersier menampung air dari “catchment area” dan air dari saluran persil. Saluran sekunder sebagai saluran yang menjadi penampungan air dari saluran-saluran tersier lingkungan.

Sistem jaringan drainase primer di Kabupaten Kupang terdapat pada 30 aliran sungai yang melewati Kabupaten Kupang. Pengembangan drainase diarahkan pada kawasan yang memiliki drainase tanah buruk meliputi Kelurahan Batakte, Oenesu di Kecamatan Kupang Barat; Desa Bone Kecamatan Nekamese;

Sasaran kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan / Output / Sub Output Satuan Volume 2015 2016 2017 2018 2019 Total Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah NSPK Peraturan Pengembangan Penyehatan lingkungan Permukiman

Penyusunan Rancangan Peraturan dan Standar Pedoman Kriteria Bidang Pengembangan PLP

NSPK Penyusunan Outline Plan dan DED Air

Limbah paket 22 2 5 5 5 5 22

Penyusunan Master Plan dan DED

Persampahan paket 22 6 4 4 4 4 22

Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemerintah

daerah dalam Bidang Pengembangan PLP Kab/Kota 22 22 22 22 22 22 Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat

dan Kemitraan dalam Bidang Pengembangan PLP

Kab/Kota 22 22 22 22 22 22

Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

Jumlah Kab/kota yang dibangun TPA

Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota

Pengadaan Lahan TPA Lokasi 22 6 2 2 6 6 22

Pembangunan TPA Sanitary landfill Lokasi 22 6 2 2 6 6 22

Pembangunan sarana Penunjang lokasi 22 6 2 2 6 6 22

Pengadaan Alat Berat unit 44 12 4 4 12 12 44

Alat Angkut Sampah unit

Dump truck Sampah unit 130 93 8 9 10 10 130

Arm Roll unit 65 16 10 9 15 15 65

Kontainer Sampah unit 260 100 40 40 40 40 260

Motor Sampah unit 155 67 22 22 22 22 155

Gerobak Sampah bh 1500 168 333 333 333 333 1500

TPS unit 840 584 64 64 64 64 840

Tong Sampah Terpilih unit 4400 716 921 921 921 921 4400

OP Pengangkutan Sampah ls 22 20 22 22 22 22 22

OP TPA 22 6 2 2 6 6 22

Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara

Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

Jumlah Kab/kota yang dibangun TPA

Pembangunan TPST 3R

22 4 4 4 5 5 18

TOTAL Pembinaan, fasilitasi,

pengawasan dan kampanye serta advokasi

Jumlah Pembinaan & pengawasan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman

REVIEW RPI2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

VII - 37

Desa Mata air, Nolebaki Kecamatan Kupang Tengah; Wilayah Kecamatan Kupang Timur secara keseluruhan; Desa Rebeka dan Desa di Kecamatan Amarasi Timur

Sistim drainase perkotaan berdasarkan tipe topografi daerah kota dan jumlah daerah genangan yang ada pada wilayah perkotaan kabupaten Kupang. Perencanaan Sistim drainase yang rencanakan terdiri dari beberapa tipe tergantung genangan yang ada. Pada genangan yang cukup banyak disediakan sistim drainase yang besar sehingga di perlukan saluran drainase yang berbeda- beda, antara tempat yang satu dengan yang lainnya.

Pada sistim Jaringan Drainase wilayah perkotaan kabupaten Kupang di rencanakan pembuatan selokan – selokan tertentu yang dapat berfungsi sebagai suatu sistim jaringan Drainase yang menunjang dan cukup aman dan dapat menampung debit air pada daerah genangan. Pembuatan selokan berdasarkan banyaknya genangan, sehingga di dapatkan besaran dan tipe saluran.sehingga adanya saluran yang merupakan saluran Utama ( Primer) dan saluran kecil yang merupakan saluran sekunder dan tersier yang merupakan saluran penunjang.

Jika masterplan sistem drainase dan pengendalian banjir telah dibuat maka untuk kebutuhan teknis operasional perlu dibuat perturan yang mengatur sona rawan bencana yang bebas bangunan/hunian yang diikuti dengan penertiban bangunan diatasnya. Untuk itu direkomendasikan agar diprogramkan kegiatan pembuatan dan sosialisasi aturan (peraturan daerah atau keputusan bupati).

Faktor organisasi dan kelembagaan merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya peningkatan pelayanan sistem drainase perkotaan. Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Sub Dinas Cipta Karya sebagai lembaga yang diberi tanggungjawab pengelolaan sistem drainase perkotaan dianggap sudah cukup memadai. Karena itu yang perlu dilakukan hanyalah berupa peningkatan kapasitas kelembagaan dalam bentuk pembenahan sistem administrasi dan personalia.

Partisipasi masyarakat yang dibutuhkan dalam pengelolaan drainase perkotaan antara lain dalam bentuk pemeliharaan/perawatan saluran yang telah dibangun, termasuk menghindari pembuangan sampah yang menyebabkan tersumbatnya saluran. Bentuk partisipasi tersebut memang belum terlihat saat ini namun sangat diyakini bahwa jika digerakan melalui penyuluhan dan berbagai bentuk stimulan, partisipasi dapat tumbuh ditengah masyarakat kabupaten Kupang. Oleh sebab itu direkomendasikan agar diprogramkan kegiatan penyuluhan/sosialisasi tersturktur untuk memberikan motivasi dan merangsang partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan PS drainase.

7.4.3. Usulan Kebutuhan Program 7.4.3.1. Air Limbah

Kriteria kegiatan infrastruktur air limbah sistem setempat dan komunal  Kriteria Lokasi

• Kawasan rawan sanitasi (padat, kumuh, dan miskin) di p erkotaan yang

memungkinkan penerapan kegiatan Sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas);

REVIEW RPI2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

VII - 38

 Lingkup Kegiatan:

Penyusunan Perencanaan Teknis Bidang Pengembangan PLP

• Sistem Pengelolaan Air Limbah Skala Regional

• Sistem Pengelolaan Air Limbah Skala Kota meliputi : Pengelolaan terpusat dan

pengeloaan setempat

• Sistem Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan yang berbasis institusi dan berbasis

masyarakat

• Sistem Pengelolaan Air Limbah Khusus mencakup kawasan kumuh, kawasan rawan

sanitasi dan limbah pedesaan.  Kriteria Kesiapan:

• Sudah memiliki RPI2JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat

minat untuk mengikuti PPSP;

• Tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah dibebaskan);

• sudah terdapat dokumen perencanaan yang lengkap, termasuk dokumen lelang (non

Sanitasi Berbasis Masyarakat), termasuk draft dokumen RKM untuk kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat ;

• sudah ada MoU antara Pengembang dan pemerintah kab./kota (IPAL RSH);

• sudah terdapat institusi yang nantinya menerima dan mengelola prasarana yang

dibangun;

• pemerintah kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya operasi dan

pemeliharaan.

Sedangkan Kegiatan infrastruktur air limbah sistem terpusat (off-site) skala kota untuk Wilayah Kabupaten Kupang belum ada, sehingga tidak diuraikan program

pembangunannya.

7.4.3.2. Persampahan

Program kegiatan Pengembangan Sistem Persampahan :

 Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional  Sistem Penaganan Persmpahan Skala Kota

- Sistem penanganan Persampahan Skala Kota

- Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara

 Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan

- Sistem Pengurangan Sampah berbasis Institusi

- Sistem pengurangan Sampah berbasis Masyarakat

 Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan Khusus

- Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh

- Sistem Penanganan Persampahan Kawasan rawan Sanitasi

- Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan

- Sistem Penanganan Persampahan Perbatasan/Pulau Kecil terluar

REVIEW RPI2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

VII - 39

Kriteria Kesiapan:

• Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim

surat minat untuk mengikuti PPSP;

• Tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah dibebaskan);

• Penanganan secara komunal yang melayani sebagian/seluruh sumber sampah

yang ada di dalam kawasan;

• Mendorong peningkatan upaya minimalisasi sampah untuk mengurangi beban

sampah yang akan diangkut ke TPA;

• Pengoperasian dan pemilahan sistem ini dibiayai dan dilaksanakan oleh

• kelompok masyarakat di kawasan itu sendiri;

• Pemerintah Kabupaten akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat.

7.4.3.3. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Sistem Drainase Pembangunan Prasarana Drainase

Kriteria kegiatan infrastruktur drainase perkotaan :

Kriteria Lokasi :

 Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaan dan DED untuk tahun pertama; Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan (Metropolitan/Kota Besar) yang rawan genangan.

Lingkup Kegiatan :

 Sistem Pengelolaan Drainase Kawasan/Lingkungan

Kriteria Kesiapan :

 Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;

 Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di perkotaan;

 Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan sistem pengendali banjir;

 Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang dibangun;  Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik Pemkot/kab);

 Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya operasi dan pemeliharaan;

 Pemerintah Kabupaten/Kota akan melaksanakan penyuluhan kepada asyarakat.

Berikut usulan kebutuhan pengelolaan darinase di kabupaten Kupang di sajikan dalam tabel berikut :

REVIEW RPI2-JM KABUPATEN KUPANG 2017 - 2021

VII - 40

Dokumen terkait