• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN SINGKAT PEGADAIAN SYARIAH

B. Visi dan Misi Pegadaian Syariah 2

1. Visi pegadaian

pada tahun 2013 pegadian menjadi “champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah kebawah.

2

Muhammad Habiburrahim dkk, Buku Pedoman Pegadaian (Sejarah Singkat Pegadaian syariah). (Jakarta: Kuwais, 2012). h. 65

2. Misi pegadaian

1. Membantu program pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat khususnya golongan menengah kebawah dengan memberi solusi keuangan yang terbaik dengan melalui pinjaman skala mikro kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan

melaksanakaan tata pola perusahaan yang baik dan secara konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

1. Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian Syariah

1. Tugas pokok

Tugas pokok pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

2. Tujuan pokok

Sebagai lembaga keuangan syari’ah non bank milik pemerintah bertujuan untuk menyediakan tempat badan usaha bagi orang-orang

yang menginginkan prinsip-prinsip syari’ah bagi masyarakat muslim

khususnya dan pada semua lapisan masyarakat non muslim pada umumnya. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan umat akan jasa gadai yang sesuai syari’ah Islam.

3. Fungsi Pokok Pegadaian

1. Mengelola penyaluran uang pinjama atas dasar hukum gadai

dengan cara mudah, cepat, aman dan hemat.

2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang

menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat.

3. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan

pelatihan.

4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.

5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi

pengelolaan pegadaian.

2. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah

1. Badan usaha milik negara, adalah badan usaha yang seluruh atau

sebagaian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, sebagaimana yang di maksud dalam undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang badan usaha milik negara (Lembaran Negara Tahun 2003 No 70, dan tambahan lembaran Negara No 4297).

2. Perusahaan persero, yang disebut persero adalah BUMN yang

terbentuk persero terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% saham dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya adalah mengejar keuntungan.

3. Perusahaan, adalah PT. PEGADAI (persero), yaitu BUMN yang berbentuk perusahaan perseroan yang didirikan berdasarkan peraturan Pemerinthan Republik Indonesia No 51 Tahun 2011 tentang perubahan bentuk badan hukum perusaan umum (perum) dan oegadaian menjadi perusaan perseroan (persero) (Lembaran Negara Tahun 2011 No 132) keputusan Mentri Negara BUMN Nomor : Kep-142/MBU/2011 tanggal 22 juni tentang perubahan bentuk badan hukum perusahaan umum dan pegadaian menjadi perusahaan perseroan.

4. Organ perusahaan, Rapat umum pemegang saham, dewan komisaris

dan direksi

5. Rapat umum pemegang saham, yang selanjutnya disebut RUPS

adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.

6. Dewan komisaris, organ perusahaan yang bertugas melakukan

pengawasaan terhadap kebijakan perusahaan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh direksi serta memberikan nasihat kepada direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP serta ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undanganyang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

7. Direksi, Organ perusahaan yang bertugas menjalankan segaka tindakan yang berkaitan dengan pengurusan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/keputusan RUPS.

8. Kantor pusat, pusat kegiatan administratif dan operasional perusahaan,

serta merupakan tempat kedudukan perusahaan.

9. Kantor wilayah, bagian dari organisasi perusahaan untuk wilayah

tertentu yang bertugas melaksanakaan kegiatan administratif dan operasional perusahaan.

10.Kantor cabang, unit operasional perusahaan yang langsung

menjalankan kegiatan pelayanaan bisnis gadai, bisnis fidusia dan jasa lain perusahaan, baik secara konvesional maupun syariah kepada pengguna jasa (pelanggan/nasabah)

11.Unit pelayanan cabang, outlet pelayanan yang merupakan bagaian

dari kantor cabang.

12.Program kemitraan dan bina lingkungan, selanjutnya disebut PKBL,

adalah program perusaan yang dilaksanakan berdasarkan keputusan mentri BUMN untuk melakukan penyaluran modal kepada pengusaha kecil untuk program kemitraan dan bina lingkungan, melalui pemanfaatan dana danri laba perusahaan.

13.Corporate social responsibility, disebut CSR, adalah komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatakan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komitas setempat maupun masyarakat pada umumnya dengan memperhatikanasas kepatutan dan kewajaran.

14.Sumber daya manusia, disebut SDM, adalah sumber kekuataan pokok

perusahaan yang merupakan faktor penggerak atau pengelola bagi sumber daya lainya yang ada diperusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

15.Widyaiswara, jabatan fungsional dengan tugas pokok mendidik,

mengajar dan melatih secara penuh dan berkesinambungan dalam divisi pendidik dan pelatihan intern atau ekstrem perusahaan.

16.Kepala satuan pengawasan intern, adalah pejabat struktual satu level

dibawah direksi sebagai pimpinan satuan pengwasan interm (SPI) yang berkedudukan dikantor pusat.

17.Sekertaris perusahaan, adalah pejabat struktual satu level dibawah

direksi sebagai pemimpin sekertaris perusahaan yang berkedudukan dikantor pusat.

18.Jeneral manajer, pejabat struktual satu level dibawah direksi sebagai

pemimpin divisi yang berkedudukan dikantor pusat, kecuali ditentukan lain oleh direksi.

19.Kepala biro, pejabat struktual satu levek dibawah direksi sebagai pemimpin biro yang berkedudukan dikantor pusat.

20.Inspektur, pemimpin inspektorat dibawah kepala satuanpengawasan

intern yang berkedudukan dikantor pusat (inspektur pusat) dam kamtor wilaya (insoektur wilayah)

21.Pemeriksa, pejabat fungsional pada inspektorat pusat atau inspektorat

wilayah.

22. Pemimpin wilayah, pejabat struktual satu level di bawah direksi yang

memimpin satu kantir wilayah.

23.Manajer, pejabat struktual sebagai pemimpin suatu kantor cabang

24.Pemimpin cabang, pejabat struktual sebagai pemimpin suatu kantor

cabang.

25.Manajer bisnis cabang, pejabat struktual sebagai pemimpin bagian

bisnis setingkat asisten manajer, berkedudukan dikantor cabang

26.Pengelola unit pelayanan cabang, karyawan perusahaan yang

memiliki fungsi mebgelola unit pelayanan cabang baik konvesional mauapun syraiah

27.Asisten manajer dikantor pusat, pejabat fungsional yang bertugas

membantu manajer diokantor pusat sesuai dengan fungsi masing-masing

28.Asisten manajer diakntor wilayah, pejabat struktual yang bertugas

membantu manajer dikantor wilayah sesuai dengan fungsi masing-masing

29.Pejabat struktual, karyawan perusahaan yang berdasarkan keputusan direksi menduduki suatu jabatan tertentu yang berwenang memberikan penilaian kepada bawahan.

30.Pejabat fungsional, karyawan perusahaanyang berdasarkan keputusan

direksi untuk menjalankan fungsi tertentu dan tidak berwenang memberikan penilaian kepada bawahan.

4. Profil dan Layanan Pegadaian Syariah Layanan pegadian syariah

Pegadaian syariah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” Pegadaian

Syariah ini datang ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masayarakat untuk membantu kesulitan dalam hal keuangan, misalnya butuh modal kerja tapi tabungan kurang, maka PEGADAIAN SYARIAH solusinya. Di Pegadaian Syariah ini tentunya banyak layanan

yang menguntungkan. Salah satunya yaitu ARRUM. Layanan ARRUM ini

memudahkan para pengusaha mikro dan kecil untuk mendapatkan modal usahadengan jaminan BPKB. Kendaraan yang dijadikan jaminan tetap ditangan pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk usaha sehari-hari.

Dan layanan ARRUM ini dalam pengembalian modalnya menggunakan Sistem Angsuran yang dapat dipilih sndiri angsurannya.

1. Menambah modal usaha untuk memperbesar skala usaha.

2. aminan yang digunakan adalah BPKB.

3. Kendaraan yang dijaminkan tetap ditangan pemiliknya.

4. Prosedur dan syarat yang mudah.

5. Cepat proses

6. Pinjaman mulai 3jtan,Biaya Ijaroh yang relative ringan dan biaya

administrative yang tidak memberatkan.

7. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12bln,18,24 sampai 36

bulan.

8. Bebas menentukan pilihan pembayaran.

5. Barang Apa Saja Yang Bisa Digadai dan Yang Tidak Bisa Digadai

Barang yang Dapat Digadaikan

1. Barang perhiasan Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina ,

intan, mutiara dan batu mulia.

2. Kendaraan Mobil, sepeda motor, becak, bajai, dan lain-lain.

3. Barang elektronik camera, video player, televisi, komputer, laptop, handphone.

4. Barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian seperti surat berharga baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.

Barang yang tidak dapat digadaikan.

1. Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyipanan khusus dan memerlukan cara pemeliharaan khusus.

2. Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak.

3. Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.

4. Barang yang ceat rusak, busuk atau susut. 5. Barang yang amat kotor.

6. Kendaraan yang sangat besar.

7. Barang-barang seni yang sulit ditaksir. 8. Barang yang sangat mudah terbakar. 9. Senjata api, amunisi dan mesiu.

10. Barang yang disewabelikan.

11. Barang milik pemerintah.

52 BAB IV

Dokumen terkait