• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan

VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN

A. Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan

Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (RENSTRA-K/L) Departemen Kehutanan Tahun 2010-2014 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.08/Menhut-II/2010 tanggal 27 Januari 2010), telah ditetapkan visi penyelenggaraan pembangunan kehutanan yaitu : Hutan

Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan.

Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan, dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada: (1) Pemantapan kawasan hutan; (2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS); (3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan; (4) Konservasi keanekaragaman hayati; (5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan; (6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan; (7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan; (8) Penguatan kelembagaan kehutanan.

Adapun uraian misi dan tujuan masing-masing misi ditetapkan sebagai berikut :

1. Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan informasi kehutanan. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kepastian kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan secara lestari.

2. Meningkatnya Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) untuk memperkuat kesejahteraan rakyat sekitar hutan dan keadilan berusaha. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi pengelolaan hutan produksi.

3. Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam. Misi ini bertujuan menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan dalam penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam.

4. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) sehingga dapat meningkatkan optimalisasi fungsi ekologi, ekonomi dan sosial DAS. Misi ini bertujuan meningkatkan kondisi, fungsi, dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan dapat dikelola secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Meningkatkan ketersediaan produk teknologi dasar dan terapan serta kompetensi SDM dalam mendukung penyelenggaraan pengurusan hutan secara optimal. Misi ini bertujuan untuk menyediakan informasi ilmiah dalam pengelolaan hutan lestari, baik dalam tatanan perumusan kebijakan maupun kegiatan teknis pengelolaan hutan di lapangan, serta tersedianya SDM kehutanan yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan kehutanan.

6. Memantapkan kelembagaan penyelenggaraan tata kelola kehutanan Kementerian Kehutanan. Tujuan utama misi ini adalah penyediaan

perangkat peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan hutan lestari, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bidang kehutanan dan terlaksananya tertib administrasi pada Kementerian Kehutanan.

Berdasarkan prioritas pembangunan di atas, Kementerian Kehutanan menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2010‐2014, yaitu : (1) Penataan batas kawasan hutan (batas luar dan batas fungsi kawasan hutan); (2) Penetapan wilayah KPH di setiap provinsi dan pembentukan kelembagaan KPH; (3) Tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan; (4) Bertambahnya areal tanaman pada hutan tanaman; (5) Ijin usaha pemanfaatan hutan alam dan restorasi ekosistem; (7) Meningkatnya produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu; (8) Menurunnya jumlah hotspot kebakaran hutan, konflik, perambahan kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan; (8) Pengelolaan konservasi ekosistem, tumbuhan dan satwa liar sebagai potensi plasma nutfah pada taman nasional dan unit kawasan konservasi lainnya; (9) Rencana pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu pada DAS prioritas; (10) Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas; (11) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm); (12) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa; (13) Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari; (14) Penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan teknis dan administrasi kehutanan bagi aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya: (15) Rancangan undang‐undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan; (16) Laporan keuangan Kementerian Kehutanan dengan opini “wajar tanpa pengecualian” mulai ahun 2012; (17) Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola. Adapun uraian target capaian, selengkapnya ada pada Permenhut No. P.8/Menhut-II/2010 dan perubahannya No. P.15/Menhut-II/2013.

Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun 2010‐2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu: (1) Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan; (2) Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi; (3) Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan; (4) Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat; (5) Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan; (6) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara Kementerian Kehutanan; (7) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan.

Berdasarkan visi, misi, dan sasaran strategi yang akan dicapai dalam pelaksanaan pengelolaan hutan pada point (2) yaitu penetapan wilayah KPH

di setiap provinsi dan pembentukan kelembagaan KPH, diharapkan implementasi tujuh program kegiatan Kementerian Kehutanan dapat terselenggara dengan baik di wilayah kerja KPH. Pembentukan KPH merupakan serangkaian proses perencanaan/penyusunan desain kawasan hutan, yang didasarkan atas fungsi pokok dan peruntukannya, dalam upaya mewujudkan pengelolaan hutan lestari. KPH menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan nasional, provinsi dan kabupaten (RKTN, RKTP, RKTK) yang pembentukannya ditujukan untuk menyediakan wadah bagi terselenggaranya kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari.

Pada Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) tahun 2011-2030, ditetapkan arah pengurusan hutan 20 tahun ke depan melalui pemanfaatan sumberdaya hutan secara adil dan berkelanjutan, potensi multi fungsi hutan untuk kesejahteraan masyarakat serta untuk mencapai posisi penting Kehutanan Indonesia di tingkat nasional, regional dan global di tahun 2030, direncanakan implementasinya melalui optimalisasi dan pemantapan kawasan hutan, peningkatan produktivitas dan nilai sumberdaya hutan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan, peningkatan riset dan teknologi kehutanan, mewujudkan kelembagaan bagi tata kelola kehutanan secara efisien dan efektif serta mengoptimalkan keunggulan komparatif kehutanan Indonesia.

Kementerian Kehutanan memacu KPH sebagai bagian dari upaya pemantapan kawasan hutan. KPH disiapkan menjadi pengelola hutan di tingkat tapak yang bukan hanya tahu potensi wilayah hutan yang dikelolanya,

tetapi juga bisa merancang pemanfaatannya secara seimbang. KPH sebagai pengelola hutan di tingkat tapak memiliki peluang untuk memanfaatkan potensi sumberdaya hutan di wilayah kerjanya dalam wilayah tertentu dalam bentuk hak pengelolaan hutan seperti HHK-HA, HHK-HT, HHBK, dan Jasa Lingkungan.