• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Visi dan Misi Daerah

Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk periode tahun 2016 - 2021 yaitu : “KALSEL MAPAN (MANDIRI DAN TERDEPAN) Lebih

Sejahtera, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing”.

Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk periode tahun 2016 - 2020 adalah :

- MISI 1 : Mengembangkan Sumberdaya manusia yang agamis, sehat, cerdas dan terampil.

- MISI 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.

- MISI 3 : Memantapkan Kodisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal.

- MISI 4 : Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Budaya.

- MISI 5 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

1. Tujuan.

Tujuan dari terbentuknya Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Mempertahankan Kelestarian Fungsi Kawasan Hutan, dengan indikator kinerja tujuan :

2) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui Perhutanan Sosial dan Badan Usaha.

2. Sasaran.

Sasaran strategis yang akan dicapai dari pembangunan kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan periode 2016 – 2021 terbagi dalam dua tahapan, disebabkan dengan adanya penyesuaian terhadap RPJMD 2016-2021 Provinsi Kalsel yang baru keluar pada pertengahan Tahun 2016 :

a. Tahun 2016 :

1) Sasaran strategis pertama adalah menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam, dengan indikator kinerja adalah persentase kasus gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam yang terselesaikan.

2) Sasaran strategis kedua adalah bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan dengan indikator kinerja adalah persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).

3) Sasaran strategis ketiga adalah meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan dengan indikator kinerja adalah terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH.

4) Sasaran strategis keempat adalah mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan dengan indikator kinerja adalah Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan.

b. Tahun 2017-2021 :

1) Sasaran strategis pertama adalah meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan serta penghijauan lingkungan melalui Revolusi Hijau dengan indikator kinerja pertama adalah Persentase hutan dan lahan kritis yang ditanami, indikator kinerja kedua adalah Persentase panjang jalan A. Yani yang teduh dengan penanaman pohon besar pada kiri kanan jalan, dan indikator kinerja ketiga Persentase penambahan tanaman untuk mendukung tutupan lahan.

2) Sasaran strategis kedua adalah meningkatnya kemantapan kawasan hutan dalam rangka pengelolaan kawasan hutan lestari dengan indikator kinerja pertama adalah Persentase kawasan hutan yang terkelola pada tingkat tapak. 3) Sasaran strategis ketigaadalah meningkatnya peran serta masyarakat di

sekitar hutan dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan dengan indikator kinerja pertama adalah Persentase penambahan izin HTR, HD dan HKM (Perhutanan Sosial) dan indikator kinerja kedua adalah Persentase kelas kelompok tani hutan yang mengalami peningkatan kelas. 4) Sasaran strategis keempat adalah menurunnya gangguan keamanan

hutan dan sumber daya hutan dengan indikator kinerja pertama adalah Persentase penurunan kasus gangguan keamanan hutan dan indikator kinerja kedua Persentase penurunan kasus kebakaran hutan.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

No Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Target Tahun Ke-

1 2 3 4 5

Mempertahankan kelestarian fungsi kawasan hutan

Meningkatnya rehabili-tasi hutan dan lahan serta penghijauan ling-kungan melalui Revo-lusi Hijau

Persentase hutan

dan lahan kritis yang ditanami

5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

Persentase panjang jalan A. Yani yang te-duh dengan penana-man pohon besar pa-da kiri kanan jalan

Persentase penam-bahan tanaman un-tuk mendukung tutu-pan lahan

20 % 20 % 20 % 20 % 20 %

Meningkatnya Keman-tapan Kawasan Hutan Dalam Rangka Penge-lolaan Kawasan Hutan Lestari

Persentase kawasan hutan yang terkelola pada tingkat tapak

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya peran

serta masyarakat di sektar hutan dalam pe-ngelolaan dan peman-faatan kawasan hutan

Persentase penam-bahan izin HTR, HD dan HKM (Perhutan-an Sosial)

5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

Persentase kelas ke-lompok tani hutan yang mengalami pe-ningkatan kelas

5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

Menurunnya gangguan keamanan hutan dan sumber daya hutan

Persentase penurun-an kasus gpenurun-anggupenurun-an keamanan hutan

5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

Persentase penuru-nan kasus kebakaran hutan

10 % 10 % 10 % 10 % 10 %

4.3 Strategi dan Kebijakan

1. Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka dipilih strategi-strategi sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi dan memfokuskan penanggulangan terhadap gangguan keamanan hutan pada wilayah-wilayah rawan keamanan hutan.

2) Mendayagunakan pranata/kearifan lokal dan memfasilitasi terbentuknya kelompok masyarakat yang berperan langsung dalam pemberantasan penebangan liar, penanggulangan kebakaran hutan/lahan dan pemberantasan perdagangan kayu illegal.

3) Mengembangkan dan mempromosikan pemanfataan jasa lingkungan hutan dalam rangka konservasi hutan.

4) Mengembangkan pemanfaatan jasa lingkungan hutan sebagai sumber ekonomi dari SDH.

5) Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) diarahkan untuk memulihkan fungsi hutan dan lahan dengan mendasarkan pada rencana tata ruang, rencana pengelolaan DAS serta mengintegrasikan dengan rencana pengelolaan sumberdaya air dan pengembangan wisata;

6) Pemilihan teknis, jenis tanaman dan pola tanam dalam RHL dengan mempertimbangkan manfaat ekologi dan ekonomi didasarkan pada fungsi hutan dan lahan, serta kebutuhan dan minat masyarakat setempat dengan mengutamakan jenis unggulan daerah, untuk menciptakan pendapatan masyarakat jangka pendek, menengah dan panjang melalui pola kehutanan terpadu;

7) Sosialisasi upaya konservasi tanah dan air yang dilaksanakan secara terpadu dengan semua jenis penggunaan hutan dan lahan;

8) Konservasi jenis dengan memprioritaskan pada jenis flora dan fauna khas dan langka di suatu daerah;

9) Pelaksanaan penataan batas kawasan hutan (baru dan rekonstruksi) untuk memberikan kepastian terhadap batas kawasan hutan.

10) Mendorong percepatan beroperasionalnya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam rangka pengelolaan yang lebih menjamin keamanan dan kelestarian hutan;

11) Melaksanakan diversifikasi bahan baku, produk olahan, dan pasar untuk memperoleh nilai tambah yang tinggi dari hasil hutan;

12) Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan;

2. Kebijakan.

Kebijakan pembangunan kehutanan di Kalimantan Selatan untuk periode tahun 2016 – 2021 ditetapkan sebagai berikut :

1. Rehabilitasi dan perlindungan sumberdaya hutan; 2. Pemantapan kawasan hutan;

V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

Dokumen terkait