• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Pengujian sifat fisik pasta gigi

3. Viskositas

Uji viskositas ini bertujuan untuk mengamati profil kekentalan dari pasta gigi yang telah dibuat. Viskositas merupakan tahanan suatu sediaan untuk mengalir. Semakin besar viskositas suatu sediaan, semakin besar tahanannya untuk mengalir maka semakin kental sediaan tersebut. Sebaliknya, semakin kecil viskositas suatu sediaan, semakin kecil tahanannya untuk mengalir maka semakin encer sediaan tersebut. Pengukuran viskositas dilakukan setelah 48 jam pembuatan, 7 hari penyimpanan, dan 35 hari penyimpanan. Dilakukan pengukuran viskositas setelah 48 jam pembuatan untuk memberi waktu bagi

sediaan semisolid untuk membentuk sistem dengan sempurna dan diasumsikan energi geser akibat pencampuran telah hilang. Pengukuran viskositas setelah 7 hari dan pengukuran viskositas setelah 35 hari dilakukan untuk mengamati perubahan profil viskositas pasta gigi selama penyimpanan serta untuk melihat ada tidaknya fenomena ketidakstabilan pada pasta gigi selama penyimpanan. Pengukuran viskositas pasta gigi dilakukan dengan menggunakan viskometer RION seri VT 04 dengan rotor no.2. Pada pengukuran viskositas terlebih dahulu viskometer diset. Spindel dipasang pada gantungan spindel dan diturunkan sedemikian rupa hingga batas spindel tercelup ke dalam wadah berisi ± 100 mL pasta gigi. Rotor dinyalakan dan spindel dibiarkan berputar sambil melihat jarum merah pada skala. Viskositas kemudian dihitung dengan cara mengkonversi nilai viskositas yang telah ditetapkan dengan skala pada spindel. Satuan viskositas yang tertera pada alat adalah dPas (1 dPas = 1 poise) (Liebermannet al., 1996).

Pada penelitian diperoleh rata rata viskositas pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau setelah 48 jam penyimpanan, 7 hari penyimpanan , dan 35 hari penyimpanan adalah sebagai berikut :

Tabel XI. Rata rata viskositas pasta gigi infusa teh hijau dan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau

Konsentrasi katekin (EGCG) dalam pasta gigi (mg/g)

Rata rata nilai viskositas (poise) ± SD

Infusa Ekstrak etanol

48 jam penyimpanan 7 hari penyimpanan 35 hari penyimpanan 48 jam penyimpanan 7 hari penyimpanan 35 hari penyimpanan 0,2 210.00±51.96 223.33±40.41 290.00±10.00 203.33±40.41 220.00±43.59 280.00±10.00 0,3 223.33±51.32 246.67±35.12 280.00±10.00 203.33±40.41 220.00±37.86 276.67±5.77 0,4 226.67±46.19 253.33±35.12 286.67±11.54 206.67±37.86 226.67±43.59 280.00±10.00 0,5 216.67±55.08 233.33±41.63 283.33±15.27 206.67±37.86 230.00±34.64 270.00±10.00

Dari Tabel XI dikatakan bahwa nilai viskositas pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau pada waktu penyimpanan 48 jam,7 hari, dan 35 hari

memiliki range viskositas yang baik untuk pasta gigi karena pasta gigi dipasaran memiliki viskositas sebesar 250 poise.

Berdasarkan hasil pengukuran viskositas pasta gigi selama 35 hari penyimpanan dapat dilihat bahwa pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau mengalami kenaikan viskositas. Akan tetapi, belum dapat dipastikan bahwa kenaikan viskositas yang terjadi dapat mempengaruhi kestabilan dari pasta gigi. Oleh karena itu, diperlukan analisis uji kestabilan viskositas pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam dan 35 hari penyimpanan secara statistik. Pada pengujian selama 7 hari tidak dilakukan uji kestabilan karena pada 7 hari penyimpanan hanya ingin melihat perubahan profil viskositas selama penyimpanan.

Data viskositas pasta gigi infusa teh hijau dan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau dengan waktu penyimpanan selama 48 jam dan 35 hari yang diperoleh, diuji secara statistik untuk memastikan bahwa pasta gigi yang dibuat tetap stabil selama penyimpanan. Pengujian data viskositas diambil salah satu konsentrasi pasta gigi yaitu konsentrasi 0,5 mg/g karena diameter zona hambat terbesar ditunjukkan dengan konsentrasi 0,5 mg/g. Untuk pengujian awal, perlu dilakukan uji normalitas data dengan uji Wilk. Dilakukan analisis dengan uji Shapiro-Wilk karena jumlah data yang diolah kurang dari 50 data. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal apabila memiliki nilai signifikansi (p-value) > 0,05.

Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, data viskositas pasta gigi infusa teh hijau selama 48 jam dan 35 hari memiliki distribusi normal, yakni p=0.174 dan p=0.637 (Lampiran 15). Data viskositas dikatakan terdistribusi secara normal karena nilai

p (p-value) yang diperoleh > 0,05. Data viskositas yang memiliki distribusi normal selanjutnya dianalisis secara statistik dengan uji T berpasangan untuk melihat signifikansi perubahan profil viskositas pasta gigi pada konsentrasi 0,5 mg/g.

Tabel XII. Uji T berpasangan viskositas pasta gigi infusa teh hijau selama 48 jam dan 35 hari penyimpanan pada konsentrasi 0,5 mg/g

Pada pengukuran dengan uji T berpasangan (Tabel XII) diperoleh nilai p=0.232 yang artinya viskositas pasta gigi infusa teh hijau pada waktu 48 jam penyimpanan berbeda tidak bermakna dengan viskositas pasta gigi infusa teh hijau pada waktu 35 hari penyimpanan (p>0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa viskositas pasta gigi infusa teh hijau stabil dalam penyimpanan.

Data viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau dengan waktu penyimpanan selama 48 jam dan 35 hari yang diperoleh, diuji secara statistik untuk memastikan bahwa sediaan yang dibuat tetap stabil selama penyimpanan. Pengujian data viskositas diambil salah satu konsentrasi yaitu konsentrasi 0,5 mg/g. Pengujian awal perlu dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk. Digunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah data yang akan diolah kurang dari 50 data. Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, data viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam dan 35 hari memiliki distribusi normal, yakni p=0.253 dan p=1.000 (Lampiran 15). Data viskositas dikatakan terdistribusi

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 infusa48jam infusa35hari -6.66667E1 68.06859 39.29942 -235.75843 102.42509 -1.696 2 .232

secara normal karena nilai p (p-value) yang diperoleh > 0.05. Data viskositas yang memiliki distribusi normal selanjutnya dianalisis secara statistik dengan uji T berpasangan untuk melihat signifikansi perubahan profil viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau.

Tabel XIII. Uji T berpasangan viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam dan 35 hari penyimpanan pada konsentrasi 0,5 mg/g

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 etanol48jam etanol35hari -6.33333E1 30.55050 17.63834 -139.22499 12.55833 -3.591 2 .070 Pada pengukuran dengan uji T berpasangan (Tabel XIII) diperoleh nilai p=0.070 yang artinya viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau pada waktu 48 jam berbeda tidak bermakna dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau pada waktu 35 hari penyimpanan (p>0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa viskositas sediaan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau stabil dalam penyimpanan.

Selanjutnya dilakukan perbandingan viskositas pasta gigi infusa teh hijau dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau pada konsentrasi 0.50 mg/g untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna antara viskositas pasta gigi infusa teh hijau dan viskositas pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam dan 35 hari penyimpanan.

Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, data viskositas selama 48 jam penyimpanan pasta gigi infusa teh hijau memiliki nilai p = 0.174 dan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau memiliki nilai p= 0.253 (Lampiran 16). Dari data yang diperoleh dapat

diketahui bahwa pasta gigi infusa teh hijau dan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama penyimpanan 48 jam memiliki distribusi normal (p>0,05).

Data viskositas selama 35 hari penyimpanan pasta gigi infusa teh hijau memiliki nilai p= 0.637 dan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau memiliki nilai p= 1,000 (Lampiran 16). Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa viskositas sediaan pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau selama penyimpanan 35 hari memiliki distribusi normal (p>0,05).

Data viskositas pasta gigi yang memiliki distribusi normal selanjutnya diuji statistik dengan uji T tidak berpasangan (Independent Samples Test) untuk melihat signifikansi perbedaan antara viskositas pasta gigi infusa teh hijau dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau. Pada penelitian digunakan uji T tidak berpasangan karena data yang diuji merupakan data 2 pengukuran dengan subyek yang berbeda, yaitu pengukuran viskositas yang dihasilkan oleh pasta gigi infusa teh hijau dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama penyimpanan 48 jam dan 35 hari

Tabel XIV. Uji T tidak berpasangan viskositas pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam penyimpanan pada konsentrasi 0.5 mg/g

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper viskosit as Equal variances assumed .986 .377 .259 4 .808 10.00000 38.58612 -97.13225 117.13225 Equal variances not assumed .259 3.545 .810 10.00000 38.58612 -102.77760 122.77760

Sebelum menentukan p-value pada uji T tidak berpasangan pasta gigi infusa teh hijau dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama 48 jam penyimpanan, dilakukan Levene test untuk melihat homogenitas data. Dari hasil uji Levene diperoleh nilai p=0,377 (p>0,05) yang berarti bahwa data yang diperoleh homogen, sehingga p-value yang digunakan pada uji T tidak berpasangan adalah 0,808 (p<0,05) (Tabel XIV) yang artinya pasta gigi infusa teh hijau berbeda tidak bermakna dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama penyimpanan 48 jam.

Tabel XV. Uji T tidak berpasangan viskositas pasta gigi infusa dan ekstrak etanol teh hijau selama 35 hari penyimpanan pada konsentrasi 0.5 mg/g

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Visko sitas Equal variances assumed .727 .442 1.265 4 .275 13.33333 10.54093 -15.93297 42.59963 Equal variances not assumed 1.265 3.448 .285 13.33333 10.54093 -17.87551 44.54217

Sebelum menentukan p-value pada uji T tidak berpasangan pasta gigi infusa teh hijau dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama 35 hari penyimpanan, dilakukan Levene test untuk melihat homogenitas data. Dari hasil uji Levene diperoleh nilai p=0,442 (p>0,05) yang berarti bahwa data yang diperoleh homogen, sehingga p-value yang digunakan pada uji T tidak berpasangan adalah 0,275 (p<0,05) (Tabel XV) yang artinya pasta gigi infusa teh

hijau berbeda tidak bermakna dengan pasta gigi ekstrak etanol teh hijau selama penyimpanan 35 hari penyimpanan.

Dokumen terkait