• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sement ara Imam Ali r. a. menanggul angi pemberont akan Khawarij di Nehrawan, Muawiyah meningkakan t erus kekuat annya, mengkonsol idasi barisan sert a mengokohkan kedudukannya. Mereka memperol eh wakt u yang sangat cukup unt uk mempersiapkan peperangan l ebih l ama l agi, berkat pol it ik "t ahkim" yang disusun ol eh arsit eknya, Amr bin Al Ash.

Sebal iknya, dengan musl ihat "t ahkim" it u, kekuat an Imam Ali r. a. sekarang menj adi berkurang. Ia dit inggal kan, bahkan dilawan ol eh pengikut -pengikut nya sendiri, yang sudah memisahkan diri sebagai kaum Khawarij . Dal am menumpas gerakan Khawarij , Imam Al i r. a. t el ah kehil angan beberapa anggot a pasukan yang cukup merugikan, wal aupun berhasil mencapai kemenangan. Imbangan kekuat an yang sekarang sangat mengunt ungkan f ihak Muawiyah dif ahami benar-benar ol eh para pengikut Imam Al i r. a. Secara diam-diam banyak di ant ara mereka yang sudah

kej angkit an penyakit put us asa. Bel um lagi ki t a sebut kan besarnya dana yang dihamburkan Muawiyah unt uk membeli pengikut sebanyak-banyaknya. Bagaimana pun j uga hal ini besar pengaruhnya di kal angan para pengikut Imam Al i r. a. yang kurang t eguh iman dan

pendiriannya. Kepada para pengikut Imam Al i r. a. yang mau menyeberang, Muawiyah mengiming-imingkan hadiah berl ipat ganda.

Perl awanan t erhent i

Sel esai perang mel awan kaum Khawarij dan sebel um meninggalkan Nehrawan unt uk berangkat mel anj ut kan perang mel awan Muawiyah, Imam Al i r. a. mengucapkan pidat o di depan para pengikut nya. Ant ara l ain ia berkat a: "Cobaan Al lah yang kal ian hadapi t el ah berakhir dengan baik. Al l ah t el ah memenangkan kal ian dengan pert ol ongan-Nya. Sekarang maril ah kit a

berangkat unt uk menghadapi Muawiyah dan para pendukungnya yang durhaka it u. Mereka yang meninggal kan Kit ab Al l ah di bel akang punggung dan t el ah menj ual -bel ikannya dengan harga murah. Alangkah buruknya apa yang t elah mereka bel i dengan Kit ab Al l ah it u! "

Bagaimana sambut an pengikut Imam Ali r. a. Kal i ini Imam Ali r. a. t erbent ur l agi pada ranj au yang dipasang ol eh Al Asy'at s bin Qeis. Asy'at s t ernyat a sudah berhasil mempengaruhi banyak anggot a pasukan Imam Al i r. a. supaya meninggal kan barisan, dengan j al an mencari t empat - t empat perist irahat an di daerah-daerah yang berdekat an. Al asan yang digunakan dal am kampanye it u ial ah mereka sudah t erl ampau l et ih dan sangat perl u berist irahat , unt uk memulihkan t enaga l ebih dul u, sebel um bergabung dal am pasukan.

Jasa Asy'at s nampaknya t idak kecil bagi Muawiyah. Tidak kel iru rasanya kal au ada sement ara penul is yang mengat akan, bahwa bukan hanya Abu Musa dan kaum Khawarij saj a yang

berberj asa kepada Muawiyah, t et api j uga Al Asy'at s bin Qeis.

Wakt u Imam Al i r. a. mengaj ak anggot a-anggot a pasukannya berangkat memerangi Muawiyah, mereka menj awab sesuai dengan garis yang sudah dil et akkan Al Asy'at s: "Ya Amiral Mukminin, anak panah kami sudah habis, t angan kami sudah t erl al u payah, pedang kami banyak yang pat ah dan t ombak kami sudah t umpul ! Biarkanl ah kami pul ang dul u agar kami dapat

mempersiapkan perbekalan dan perl engkapan yang l ebih baik. Mungkin Amirul Mukminin akan memberi t ambahan senj at a kepada kami, agar kami l ebih kuat dal am menghadapi musuh! " Sul it mencari orang yang bert abiat keras sepert i Imam Al i r. a. t et api j uga sangat sul it mencari orang yang sabar sepert i dia. Sukar mencari orang yang waspada sepert i Imam Al i r. a. , t et api j uga sangat sukar mencari orang yang mempercayai sahabat sepenuh hat i sepert i dia.

Bagaimana harus dibant ah, bukankah mereka it u benar-benar baru saj a menyel esaikan peperangan? Jadi al asan mereka it u memang masuk akal ! Imam Al i r. a. set uj u mereka

berist irahat , t et api t idak pul ang ke rumah masi ng-masing. Mereka harus diist irahat kan bersama di suat u t empat , agar set iap saat dapat dikerahkan bil a dipandang perl u.

Mereka kemudian diaj ak oleh Imam Al i r. a. ke sebuah t empat bernama Nakhil ah. Sel ain menj adi t empat ist irahat , Nakhilah j uga dij adikan t empat pemusat an pasukan. Kepada semua pasukan diperint ahkan supaya j angan sampai ada yang meninggal kan t empat . Semua pasukan harus sel al u dal am keadaan siaga unt uk mel anj ut kan peperangan mel awan pasukan Syam. Jika anak ist eri t idak seberapa j auh dari Nakhil ah, bol eh saj a menj enguk mereka, t et api j angan t erl al u sering. Masing-masing anggot a pasukan dimint a supaya selal u siap menant ikan saat keberangkat an ke Shif f in.

Apa yang t erj adi?

Ternyat a hanya beberapa hari saj a mereka t inggal bersama Imam Al i r. a. di Nakhil ah. Banyak sekal i yang t anpa izin menyel inap pergi ke Kuf ah unt uk bersenang-senang dengan anak ist eri mereka. Tidak sedikit yang bert ebaran ke daerah-daerah sekit ar Nakhilah unt uk mencari hiburan dan kesenangan. Imam Ali r. a. dit inggal bersama beberapa orang sahabat t erdekat dan sej uml ah pengikut . Akhirnya Imam Al i r. a. dan para sahabat t erdekat it u t erpaksa

meninggal kan Nakhil ah dal am keadaan kosong.

Sej ak saat it u perl awanan t erhadap Muawiyah prakt is t erhent i. Keset iaan pendukungnya sudah t ak dapat diandal kan l agi. Banyak di ant ara mereka yang mul ai t erpikat hat inya ol eh

kepent ingan duniawi yang dinikmat i ol eh kaum musl imin di Syam. Sel ain it u banyak j uga yang pat ah semangat dan kej angkit an penyakit put us asa.

Terhent inya perl awanan menumpas pemberont akan Muawiyah bukan disebabkan ket idak mampuan Imam Al i r. a. , mel ainkan karena sikap massa yang dipimpinnya sudah goyah dan t idak mant ap, t erut ama mereka yang berasal dari Kuf ah. Tanda-t anda akan t erj adinya hal yang harus disayangkan it u, sudah nampak sej ak Imam Ali r. a. memasuki kot a t ersebut . Bahkan beberapa bul an sebel um it u pun di Madinah Imam Al i r. a. sudah menghadapi bermacam-macam kesul it an, yait u sej ak pembai'at annya sebagai Khal if ah.

Aj akan ke medan j uang

Set el ah dit inggal ol eh banyak pengikut nya dan hanya t ingal para sahabat yang set ia saj a, mel al ui Huj ur bin Addiy, Amr bin Al Humuq dan sej uml ah sahabat l ainnya, Imam Al i r. a. mengel uarkan sebuah pernyat aan t ert ul is unt uk disampaikan kepada kaum musl imin Kuf ah, t erut ama bekas pendukungnya. Dal am pernyat aan t ert ul is it u Imam Al i r. a. membeberkan semua persoal an dan mengungkapkan l at ar bel akang sej arahnya.

"Bahwasanya Al l ah s. w. t . t el ah mengut us Muhammad, Rasul Al l ah s. a. w. unt uk mengingat kan ummat manusia di sel uruh dunia. Bel iau menerima wahyu dan mengemban amanat yang dit urunkan kepadanya, dan menj adi saksi bagi ummat ini. Hai orang-orang Arab, kal ian pada

masa it u dal am keadaan t idak mempunyai agama. Sat u sama l ain sal ing memakan hart a secara bat hil . Kemudian Al lah mel impahkan kurnia-Nya kepada kalian dengan mengut us Muhammad s. a. w. dat ang ke t engah-t engah kal ian dan berbicara dengan bahasa kal ian. Kalian mengenal waj ah bel iau dan menget ahui benar asal -usul ket urunannya.

"Bel iau t el ah mengaj arkan hikmah, sunnah dan f ara'idh kepada kal ian. Bel iau menyuruh kal ian supaya sel al u menj aga baik-baik hubungan sil at urrahmi, memelihara kerukunan dan saling memperbaiki keadaannya masing-masing. Kal ian j uga diperint ahkan supaya menunaikan amanat kepada f ihak yang berhak, memenuhi j anj i, sal ing bercint a-kasih dan sayang menyayangi. Bel iau pun memerint ahkan kal ian supaya berl aku j uj ur, dan j angan sampai mencat ut t imbangan at au t akaran. Bel iau dat ang kepada kal ian j uga ant ara l ain unt uk mel arang kal ian j angan sampai berbuat zina dan j angan makan hart a mil ik anak yat im secara dzal im. "

"Kebaj ikan akan menghindarkan kal ian dari siksa neraka. Dan bel iau mendorong kal ian supaya senant iasa berbuat kebaj ikan. Tiap perbuat an buruk dan j ahat akan menj auhkan kal ian dari sorga, dan bel iau mencegah supaya kalian j angan sampai berbuat sepert i it u. Set el ahAl l ah s. w. t . memandang masa hidupnya sudah cukup, bel iau dipanggil pul ang ke sisi-Nya, dal am keadaan bel iau pat ut menerima puj ian dan memperol eh keridhoan-Nya. Bel iau s. a. w. t el ah memperol eh pengampunan at as segala kekhil af annya dan benar-benar t el ah mendapat kedudukan mul ia di sisi Al lah s. w. t .

"Tet api alangkah besarnya musibah yang t erj adi sepeninggal bel iau, t erut ama yang menimpa kaum kerabat nya dan kaum mukminin pada umumnya. Set el ah bel iau t idak ada l agi kaum musl imin mempert engkarkan pimpinan dan kekuasaan. Demi Al lah, aku t idak pernah merasa khawat ir dan t idak pernah membayangkan bahwa orang-orang Arab akan menggeser

kepemimpinan dari t anganku. Tet api wakt u it u t ernyat a orang-orang Arab mengangkat Abu Bakar. Mereka dat ang berbondong-bondong kepadanya. Aku diam t idak mengul urkan t angan, sebab aku yakin bahwa akul ah yang sebenarnya l ebih berhak meneruskan kepemimpinan Rasul Al l ah s. a. w. daripada orang l ain yang akan memimpin aku. Beberapa wakt u l amanya aku t et ap bersikap sepert i it u.

"Kemudian aku mel ihat banyak orang meninggal kan agama Islam, kembal i kepada kepercayaan mereka semul a, bahkan berani berseru kepada orang-orang l ain supaya menghapuskan agama yang dibawakan ol eh Muhammad s. a. w. dan Ibrahim as. Aku menj adi sangat khawat ir, kalau aku t idak membel a Isl am dan kaum musl imin, aku bakal menyaksikan kerusakan dan

kerunt uhan Isl am. Bagiku, it u merupakan bencana yang j auh l ebih besar daripada l epasnya kepemimpinan dari t anganku. Sebab masal ah kepemimpinan hanyal ah suat u hiasan hidup bel aka yang t idak kekal dan t i dak l ama, yang akhirnya akan l enyap sepert i f at amorgana. " "Aku l al u pergi menj umpai Abu Bakar. Ia kubai'at , kemudian bersama dia aku bergerak

menanggul angi kej adian t ersebut di at as t adi, sampai kebat hil an it u musnah dan kal imat All ah t et ap unggul dan mul ia wal au orang-orang kaf ir t idak menyukai. Abu Bakar t et ap memegang pimpinan pemerint ahan. Ia berl aku adil , baik, benar, rendah hat i dan hidup sederhana. Aku mendampingi dia sebagai penasehat . Ia kut aat i sungguh-sungguh sel ama ia t aat kepada Al lah s. w. t . "

"Beberapa saat menj el ang waf at nya, Abu Bakar menunj uk Umar Ibnul Khat t ab unt uk meneruskan kepemimpinannya. It u pun kut aat i. Umar kubai'at dan kepadanya kuberikan nasehat -nasehat . Sel ama memegang pimpinan pemerint ahan, Umar bersikap baik dan semasa hidupnya ia berperilaku t erpuj i. Menj el ang waf at nya, aku berkat a dal am hat iku: 'Ia t ent u t idak akan menyerahkan pimpinan pemerint ahan kepada orang l ain. Tet api t ernyat a ia mint a supaya masal ah kekhal if ahan it u dimusyawarahkan, dan aku menj adi salah seorang cal on sekaligus pesert a musyawarah. Namun orang l ainnya t idak suka kal au kepemimpinan j at uh ke t anganku, sebab mereka mendengar bahwa aku pernah menent ang Abu Bakar'…"

"Dul u aku memang pernah mengat akan: 'Hai orang-orang Qureisy, aku ini l ebih berhak daripada kal ian unt uk memegang pimpinan, sebab t idak ada seorang pun di ant ara kalian yang t erdini mengenal Al Qur'an dan mengert i sunnah Rasul ! ' Karena aku berkat a sepert i it u, mereka merasa khawat ir kal au sampai aku t erbai'at menj adi pemimpin ummat , t idak akan ada kesempat an l agi bagi mereka. Akhirnya mereka membai'at Ut sman bin Af f an, menyingkirkan diriku dari

kepemimpinan dan menyerahkannya kepada Ut sman. Aku dij auhkan dari kepemimpinan karena mereka mengharap akan memperol eh gil iran. "

"Aku t erpaksa menyat akan bai'at . Aku menyabar kan diri sambil bert awakkal kepada Al l ah. Kemudian ada sal ah seorang berkat a kepadaku: 'Hai Ibnu Abu Thal ib, mengapa engkau ngot ot ingin memegang pimpinan?' Aku menj awab: 'Kal ian l ebih ngot ot . Yang kumint a adal ah hak waris put era pamanku! Wakt u kal ian mencampuri urusanku dengan Ut sman, kal ian berbuat

menampar mukaku dan t idak menampar mukanya! ' Aku berdoa memohon perl indungan kepada Al l ah s. w. t . dal am menghadapi orang-orang Qureiys it u. Mereka memut uskan silat urrahmiku dengan Rasul Al l ah s. a. w. Mereka meremehkan kedudukan dan keut amaanku. Mereka

bersepakat merebut hak yang sebenarnya aku ini l ebih berwenang dibanding mereka. Mereka t el ah memperkosa hakku. "

"Mereka l al u berkat a l agi: 'Sabarlah engkau menahan kepedihan it u! Dan sabarlah hidup dal am kekecewaan it u! ' Aku mel ihat -l ihat dan t ernyat a t idak ada t eman at au orang l ain yang bersedia membant u sel ain kel uargaku sendiri. Tet api aku t idak mau menj erumus-kan kel uargaku ke dal am bahaya. Kupej amkan mat aku unt uk menahan sakit nya kelilip, dan kut el an l udahku dengan perasaan sedih. Aku sabar menahan kej engkel an, sehingga t erasa ol ehku kepahit an yang mel ebihi j adam dan kesakit an yang mel ebihi t usukan pisau. "

"Akhirnya kal ian dendam t erhadap Ut sman. Ia kal ian dat angi, l alu kal ian bunuh. Set el ah it u kal ian dat ang kepadaku unt uk menyat akan bai'at . Aku menol ak, t et api kalian t et ap bersikeras menghendaki aku. Kal ian mendesak dan mendor ong-dorong dat ang kepadaku unt uk mendesak t erus, sampai kukira kal ian akan saling bunuh-membunuh at au hendak membunuhku. Kepadaku kal ian mengat akan: 'Kami t idak menemukan orang sel ain engkau dan kami t idak menyukai orang l ain. Kami seia-sekat a dan dengan t ekad bul at membai'at mu'…"

"Pembai'at an kal ian kemudian kut erima. Lal u kal ian mengaj ak orang-orang l ain unt uk membai'at ku. Orang-orang yang menyat akan bai'at karena t aat , kut erima. Sedangkan yang t idak mau menyat akan bai'at , kubiarkan. Orang yang pert ama-t ama menyat akan bai'at

kepadaku ialah Thal hah dan Zubair. Seandainya dua orang it u t idak mau membai'at ku, mereka t idak akan kupaksa, sama hal nya sepert i orang l ain yang t idak mau membai'at ku. Tidak l ama kemudian aku mendengar dua orang it u berangkat ke Bashrah membawa sej uml ah orang

bersenj at a. Tidak seorang pun dari mereka it u yang bel um pernah menyat akan bai'at kepadaku. Di Bashrah mereka mengobrak-abrik pegawaiku, menggedor t empat -t empat penyimpanan hart a kaum musl imin dan memperkosa penduduk yang t aat kepadaku. Mereka memecah bel ah dan merusak kerukunan, mencerai-beraikan persat uan dan menyerang t iap orang yang mengikut i sert a mencint aiku. Beberapa kel ompok dari pencint aku dibunuh secara gel ap dan dianiaya. Di ant ara mereka it u ada yang sanggup membel a diri, ada yang hanya bersabar, dan ada pul a yang dengan gigih t erpaksa mengacungkan pedang. Para pencint aku it u bangkit mel awan t indakan j ahat mereka sampai banyak yang mat i t erbunuh dal am keadaan bert awakkal kepada Al l ah s. w. t .

"Demi Al lah, seandainya hanya seorang saj a dari para pencint aku yang sengaj a mereka bunuh, sudah hal al bagiku unt uk bert indak menumpas habis gerombol an bersenj at a it u! Apal agi karena t ernyat a mereka it u t el ah membunuh banyak kaum musl imin. Tet api, Al l ah s. w. t . sudah membal as perbuat an mereka, dan sekarang binasalah sudah kaum yang dzal im it u. "

"Kemudian aku mel ihat kepada orang-orang Syam. Mereka it u adal ah orang-orang Arab yang berperangai kasar, t erdiri dari macam-macam golongan yang serakah dan l iar, dat ang dari

berbagai pelosok. Mereka it u adal ah orang-orang yang masih perl u diaj ar, dipimpin dan dibimbing. Mereka bukan kaum Muhaj irin at au Anshar, dan bukan pul a orang-orang yang memasuki agama dengan it ikad baik. Mereka kudat angi, kuaj ak supaya mau bersat u dan bersedia t aat , t et api mereka menolak. Mereka menginginkan perpecahan, permusuhan dan kemunaf ikan. Mereka bergerak melawan kaum Muhaj irin, kaum Ansor dan orang-orang yang masuk agama Isl am dengan niat ikhl as dan j uj ur. Mereka mel epaskan anak-panah dan mel empar t ombak. Di saat it ul ah aku bangkit dan bergerak mel awan mereka. Mereka kuperangi.

"Set el ah mereka kekurangan senj at a dan merasakan sakit nya l uka, mereka kibarkan l embaran- l embaran Al -Qur'an dan berseru kepada kalian supaya berpegang t eguh kepadanya. Wakt u it u kal ian sudah kuberi t ahu, bahwa mereka it u bukan orang-orang yang pat uh kepada aj aran agama dan Al-Qur'an. Mereka mengibarkan l embaran-l embaran Al -Qur'an hanya sekedar t ipu- daya dan musl ihat . Kal ian sudah kuperint ahkan supaya t erus memerangi mereka, t et api kalian menuduh diriku dan kal ian berkat a kepadaku: "Terimal ah apa yang mereka usul kan. Kal au mereka benar-benar mau mel aksanakan apa yang ada dal am Al -Qur'an dan sunnah, past i mereka akan bersat u dengan kit a dalam kebenaran yang sel ama ini kit a pert ahankan. Jika mereka t idak mau, kit a mempunyai al asan kuat unt uk t erus berl awan t erhadap mereka. " "Keinginan kal ian it u kuset uj ui, aku l al u mundur, t idak menyerang mereka l agi. Kemudian t erj adil ah perset uj uan ant ara kalian dengan mereka unt uk mengangkat dua orang perunding guna mencari penyel esaian damai berdasar Ki t ab Al l ah. Dua orang it u diharuskan pat uh menj unj ung t inggi perint ah Al Qur'an dan menj auhkan apa yang dil arangnya. Tet api dua orang it u berselisih pendapat , dan hukum yang diambil t ernyat a berl ain-l ainan. Dua orang it u mengabaikan Al Qur'an dan menyal ahi isinya. Dua-duanya t anpa hidayat Al l ah t erj erumus mengikut i hawa naf su sendiri-sendiri. Ol eh Al l ah dua orang it u dij auhkan dari kebaj ikan dan diperosokkan dal am kesesat an. Dua-duanya memang pant as menj adi orang sepert i it u. " "Set el ah semua it u t erj adi, ada sekelompok orang meninggal kan kami. Mereka pun kami t inggal kan. Kami bersikap sama sepert i mereka. Tet api kemudian mereka berkel iaran di bumi membuat kerusakan. Orang-orang muslimin mereka bunuh t anpa dosa. Mereka kami dat angi, l al u kami kat akan kepada mereka: 'Serahkan kepada kami orang-orang yang membunuh saudara-saudara kami'. Mereka menj awab: 'Kami semua inil ah yang membunuh. Kami halal menumpahkan darah mereka dan darah kal ian'…"

"Mereka l al u pergerak mengerahkan pasukan berkuda dan pej al an kaki unt uk menyerang kami. Tet api akhirnya mereka dihancurkan ol eh Al l ah, nasibnya sama sepert i orang-orang dzalim l ainnya. Set el ah it u kuperint ahkan kal ian supaya berangkat ke Shif f in unt uk menghadapi musuh, t ent ara Syam. Sebab pendadakan sepert i it u akan membuat hat i mereka kecut dan akan menggagal kan t ipu daya mereka. Wakt u it u kal ian t ernyat a menj awab: 'Pedang kit a sudah