• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan,yaitu Juni sampai Agustus 2012.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa di SMA Swasta Afifiyah Medan, dan remaja putus sekolah di kawasan Medan Denai.

Jumlah populasi siswa SMA Swasta Afifiyah Medan adalah sebanyak 58 orang.

Dengan rincian :

Kelas Jurusan Banyaknya kelas Jumlah Siswa

I - 1 kelas 19 orang

II IPA 1 kelas 25 orang

III IPA 1 kelas 14 orang

Jumlah Siswa Keseluruhan (populasi) 58 orang tabel 4.1

Dan jumlah populasi anak putus sekolah di kawasan Medan Denai khususnya kelurahan Binjai adalah sebanyak 52 orang.

4.3.2. Sampel

Sampel Penelitian diambil dengan metode probability sampling yaitu metode Stratified Random Sampling (sampel strata yang diacak). Di dalam penarikan sampel secara acak maka semua unsur yang ada di populasi akan mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai sampel untuk mewakili populasinya.(Wahyuni,2007)

4.3.3. Besar Sampel

Besarnya sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan perhitungan dengan rumus berdasarkan Wahyuni (2007):

� = �.�

21− �/2.. (1− �)

(� −1)�2 +�21− �/2.. (1− �) Keterangan :

n : besar sampel minimal N : jumlah populasi

Z1-α/2 : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu P : proporsi dipopulasi

Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel dapat dihitung sebagai berikut :

n : besar sampel minimal

N : 58 Z1-α/2 : 1,96 (95%) P : 0,5 d :0,05 � = 58. (1,96) 2. 0,5. (10,5) (58−1)(0,05)2+ (1,96)2. 0,5. (10,5) �= 58 . 3,8416 . 0,25 57 . 0,0025 + 3,8416 .0,25 � = 55,7032 0,1425 + 0,9604 � =55,7032 1,1029 � = 50,50

dibulatkan menjadi 50 orang.

Dengan besar sampel minimal tersebut, maka sampel penelitian saya bulatkan menjadi 36 siswa dari SMA Swasta Afifiyah Medan, dan diambil dengan sistem Stratified Random Sampling dengan menggunakan program SPSS. Stratified Random Sampling adalah salah satu metode statistik dari

random sampling dengan tekhnik penarikan sampel dengan membagi populasi sasaran di dalam strata (golongan) menurut karakteristik tertentu, (Wahyuni 2007). Dalam penelitian ini karakteristik yang digunakan adalah berdasarkan kelasnya, data tersebut diperoleh dari absensi/data kelas siswa SMA kelas I, II, dan juga III, yang kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam program SPSS dan diacak dengan program SPSS tersebut.

Dengan perincian :

Kelas Jurusan Banyaknya kelas Jumlah Siswa Jumlah sampel

I - 1 kelas 19 orang 16

II IPA 1 kelas 25 orang 22

III IPA 1 kelas 14 orang 12

Jumlah Populasi 58 orang 50 siswa tabel 4.2

Dan untuk populasi di kawasan Medan Denai : n : besar sampel minimal

N : 52 Z1-α/2 : 1,96 (95%) P : 0,5 d :0,05 � = 52. (1,96) 2. 0,5. (10,5) (52−1)(0,05)2+ (1,96)2. 0,5. (10,5) �= 52 . 3,8416 . 0,25 51 .0,0025 + 3,8416 .0,25 � = 49,9408 0,1275 + 0,9604 �= 49,9408 1,0879 �= 45,90

Dibulatkan menjadi 46 orang.

Dengan besar sampel minimal tersebut, maka sampel penelitian saya bulatkan menjadi 34 remaja putus sekolah di kawasan Medan Denai, dan diambil dengan menggunakan metode Consecutive Sampling dengan program SPSS. Consecutive Sampling adalah penarikan sampel dengan tekhnik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, (Wahyuni 2007). Dalam

penelitian ini sampel remaja putus sekolah yang dipilih dengan kategori eksklusi dan inklusi:

Kategori inklusi : remaja berumur 11-20 tahun yang tidak lagi

melanjutkan pendidikannya di bangku sekolah, dan berperilaku merokok.

Kategori eksklusi : remaja berumur 11-20 tahun yang tidak lagi melanjutkan pendidikannya di bangku sekolah,

tetapi tidak berperilaku merokok.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan data sekunder dan data primer,data sekunder yaitu data yang didapat langsung dari tata usaha SMA Swasta Afifiyah Medan dan Kelurahan Medan Denai,dan data primer yaitu data yang didapat langsung dari responden. Responden dalam hal ini adalah remaja SMA dan remaja putus sekolah di kawasan Medan Denai. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar kuesioner. Lembar kuesioner merupakan gambaran tingkat pengetahuan responden terhadap bahaya merokok.

4.4.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan pengukuran psikologis atau non fisik, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor/nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama.

Formula yang digunakan adalah :

�= � (Σ��)− (Σ�Σ�)

Keterangan :

r : koefisien korelasi product moment

x : skor tiap pertanyaan/item y : skor total

N : Jumlah responden

Uji validitas dilakukan dengan kolerasi pearson, skor yang didapat dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variabel. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai koefisien kolerasi pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada pada r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

4.4.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien yang Reabilitas Alpha pada aplikasi SPSS. Jika nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

Formula yang digunakan adalah :

�11 = � � � −1� �1− Σ��2 ��2 � Keterangan : r 11

k : jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal : reliabilitas instrumen

Ʃσb2

σ

: jumlah varians butir

Dalam penelitian ini digunakan alat ukur dengan kuesioner yang telah dipergunakan dalam penelitian sebelumnya,dan telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya, dan saya telah melakukan uji validitas dan reliabilitias, dan semua pertanyaan yang di berikan memang telah valid dan reliabel.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1. Pengolahan data

Menurut wahyuni (2007), pengelolaan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara- cara tertentu.

a. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.

b. Coding

Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer.

c. Entry

Memasukkan data dari lembar kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS

d. Cleaning

Pemeriksaan kembali semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

e. Saving

Penyimpanan data untuk siap dianalisis.

4.5.2. Analisis data

Data telah disusun dan ditampilkan dengan menggunakan program SPSS, serta data tersebut akan dibahas dengan mengkomparasikannya dengan studi kepustakaan dan ditarik kesimpulan dari hal tersebut.

Dokumen terkait