• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 20 Kendari yang beralamat di jalan Ruruhi, kelurahan Rahandouna, kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilaksanakan mulai tanggal 11 Oktober s.d tanggal 15 November 2021.

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Lokasi

1. Profil Kedudukan Organisasi

SMPN 20 Kendari merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Jl.

Ruruhi, kelurahan Rahandouna, kecamatan Poasia, Kendari. SMPN 20 Kendari merupakan salah satu sekolah yang terbilang cukup besar dengan jumlah 558 siswa, terdiri dari 284 siswa dan 274 siswi. Sekolah ini juga memiliki sebanyak 18 ruang belajar dan 40 tenaga pendidik.

Gambar 2.1 Profil Sekolah

Berikut profil sekolah:

PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SMP Negeri 20 Kendari

2. NPSN : 69763288

3. NPWP : 009394081811000

4. Alamat/ Tlp/No. HP : Jl. Ruruhi, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari

5. No. Tlp / No.Hp : 04013086222 6. Kode Pos : 93232

7.Email : [email protected] 8.Website : http://smpn20kendari.sch.id 9. SK Pendirian Sekolah : 683 Tahun 2013

10. Status Bangunan : Milik Pemerintah 11. Posisi Geografis : -4,006718 ( Lintang)

- 122,558228 ( Bujur)

2. Visi dan Misi Organisasi

a. Visi SMP Negeri 20 Kendari

“Bertaqwa, Berprestasi, Berdaya Saing Mandiri Dan Berwawasan Lingkungan”

Indikator pencapaian visi tersebut adalah:

1) Jujur dalam pengelolaan dan pembiayaan yang transparan dan akuntabel didukung dengan peran aktif masyarakat danstakeholder.

2) Berprestasi dan mandiri di berbagai bidang akademik, olahraga, dan kreativitas seni

3) Unggul dan berprestasi pada bidang agama dan seni religius.

4) Insan sekolah mengedepankan kearifan budaya lokal, keimanan/ketakwaaan dan kemuliaan akhlak

5) Unggul dalam pelaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran

6) Unggul dalam inovasi dan penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.

7) Berdaya saing pada berbagai ajang prestasi dan kompetisi tingkat kota, provinsi, dan nasional

8) Tamatan yang berkualitas dan mandiri untuk melanjutkan kejenjang berikutnya 9) Sekolah pilihan dan kebanggaan masyarakat setempat.

10) Unggul dalam pelaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

11) Unggul dan berprestasi dalam wawasan lingkungan dan berpola hidup sehat.

12) Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minat serta layanan khusus pada peserta didik berkebutuhan khusus

13) Unggul dalam pelaksanakan pembelajaran Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan Mewujudkan ketrampilan 4C

b. Misi SMPN 20 Kendari

1) Mengembangkan kurikulum 2013 yang dimodifikasi/adaptasi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah

2) Melaksanakan Pembelajaran daring dan luring (khusus siswa yang tidak bisa melaksanakan daring)

3) Melaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran 4) Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

5) Melaksanakan pembelajaran Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan Mewujudkan ketrampilan 4C

6) Melaksanakan layanan khusus pada anak berkebutuhan khusus

7) Melaksanakan Inovasi Pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang bermutu dan bermakna

8) Melaksanakan penilaian sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang otentik, objektif, transparan, dan akuntabel.

9) Melaksanakan Pengembangan SDM yang berkualitas, religius, berwawasan lingkungan, dan kebangsaan bagi pendidikdan tenaga kependidikan serta warga sekolah lainnya

10) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

11) Melaksanakan pembinaan bakat dan minat pada bidang akademik dan non akademik secara inovatif, kreatif, dan berkesinambungan.

12) Mengembangkan Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan dalam pemanfaatan Media Teknologi Informasi untuk pengelolaan administrasi dan pembelajaran secara arif dan cerdas

13) Melaksanakan penggalangan dana secara mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah

14) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut oleh warga sekolah sehingga menjadi cermin kepribadian dalam beraktivitas dan bertindak

15) Meningkatkan iman dan takwa melalui pengontrolan Daring dan melibatkan orang tua.

16) Mengembangkan kreativitas dan sikap kesetiakawanan social seluruh warga sekolah terhadap lingkungan.

17) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai serta tertata dalam lingkungan sekolah yang rindang dan asri.

18) Membina Komunikasi, kerjasama, dan Koordinasi yang harmonis antara Sekolah, Masyarakat, dan Kolompok kepentingan.

19) Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembiayaan secara mandiri, partisipatif, transparan, dan akuntabel.

3. Nilai organisasi

Nilai organisasi diambil dari organisasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :

a) Memiliki integritas yaitu keselarasan antara pikiran, perkataan danperbuatan b) Kreatif dan inovatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk

menciptakan hal baru yang berbeda dengan yang sudah ada atau yang sudah dikenalsebelumnya

c) Inisiatif yaitu kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan

d) Pembelajaran, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan dan profesionalisme

e) Terlibat aktif yaitu senantiasa aktif dalam setiapkegiatan f) Tanpa pamrih, bekerja secara tulus

g) Menjunjung meritokrasi yaitu menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan pada karyawan yang kompten.

4. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Organisasi yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi ini adalah Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (DIKMUDORA) kota Kendari. Dijelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi organisasi DIKMUDORA berdasarkan peraturan Walikota Kendari No 77 Tahun 2008 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari :

1) Tugas

Dinas mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan dibidang pendidikan dan kepemudaan dan olahraga.

2) Fungsi

a) Perumusan kebijakan dibidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga;

b) Pelaksanaan kebijakan dibidang pendidikan kepemudaan dan olahraga; yaitu meliputi pendidikan dasar, pendidikan formal dan nonformal.

Pemberdayaan, dan pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga dan peningkatan prestasi olahraga;

c) Pengendalian urusan kesekretariatan lingkup Dinas.

d) Pengkajian rencana pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan , kepemudaan dan olahraga;

e) Pembinaan tenaga fungsional, dan satuan pendidikan lingkup Dinas;

f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.

6. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Secara umum, tugas pokok dan funsi guru dijelaskan sebagai berikut:

a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan f. Mengisi daftar nilai anak didik

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat q. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

7. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Guru

a) Pasal 2 (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.

b) Pasal 4 Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

c) Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

8. Prinsip Profesionalitas

1) Pasal 7 (1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;

d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;

f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;

g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;

i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. „

2) Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

9. Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi

a) Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b) Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh

melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.

c) Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

d) Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

e) Pasal 12 Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.

f) Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

10. Data Sumber Daya yang dimiliki unit kerja a) Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2.1 Data SDM No Keterangan Jumlah

1 Guru PNS 32 orang

2 Guru Honor 9 orang

3 TU 2 orang

Total 43

b) Data Sarana dan Prasarana

Tabel 2.2 Data SarPras

No Jenis Prasarana Nama Ruang Jum

lah

1. Laboratorium IPA Lab.IPA 1

2. Kamar Mandi/WC siswa perempuan

WC 2 1

3. Laboratorium . Bahasa Lab. Bahasa 1

4. Laboratorium komputer Lab. Komp 1

5. Keterampilan Lab.Kes 1

6. Ruang BK Ruang BK 1

7. Ruang Pramuka Ruang

Pramuka

1

8. Kamar Mandi/WC siswa WC 2

9. Kamar Mandi/WC guru WC Guru 3

10. Ruang teori/kelas RKB 1 6

11. Ruang teori/kelas RKB 2 6

12. Ruang teori/kelas RKB 3 6

13. Ruang Perpustakaan Ruang

Perpustakaan

1

14. Mushallah Mushallah 1

B. Penetapan Isu dan Dampaknya 1. Identifikasi dan Penetapan Isu

Tabel 2.3 Identifikasi Isu No Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi Pegawai

Isu Teridentif

ikasi

Deskripsi Keterkaitan Dengan Agenda III

1. melaksanakan pembelajaran atau

Dalam memberikan pelayanan, ASN harus memberikan

pelayanan yang partisipasif yaitu merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasilnya dan responsif yaitu memenuhi tuntutan masyarakat.

2. Merencanakan pembelajaran atau kemampuan inovatif ASN yang berkualitas.

Whole Of Government Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan kolaboratif dalam organisasi.

Dalam memberikan pelayanan ASN harus bersikap

profesional, diantaranya melakukan kerjasama dengan masyarakat.

Whole Of Government Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan kolaboratif dalam organisasi

Pelayan Publik

Dalam memberikan pelayanan, ASN harus memberikan

pelayanan yang partisipasif yaitu merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasilnya dan responsif yaitu memenuhi

2. Penetapan Isu Menggunakan APKL

Penetapan prioritas isu dalam rancangan aktualisasi ini menggunakan APKL yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel. 2.4 Penetapan Isu (APKL)

No I s u A P K L Total Ranking

1 Masih rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam

5 4 5 5 19 1

2 Masih rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam

4 3 5 4 16 3

3 Kurangnya sikap disiplin siswa dalam proses pembelajaran

3 5 5 4 17 2

Skala Likert : 1-5 Keterangan :

Skor 5 : Sangat kuat pengaruhnya Skor 4 : Kuat pengaruhnya Skor 3 : Sedang pengaruhnya Skor 2 : Kurang pengaruhnya Skor 1 : Sangat kurang pengaruhnya

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria,yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih adalah “Masih rendahnya minat belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa kelas VII B SMPN 20 Kendari”.

tuntutan masyarakat

3. Analisis Isu

Gambar 2.3 (Peta Permasalahan)

Rendahnya hasil pendidikan agama Islam siswa kelas VII SMPN 20

Kendari

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti melalui pengunaan aplikasi Educandy di SMPN 20

Kendari

C. Konsep Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN 1. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai mata pelatihan yang terdiri dari ANEKA yang merupakan singkatan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator sebagai berikut:

Tabel 2.5 Konsep Nilai Dasar ASN

No Nilai Dasar Indikator

1. AKUNTABILITAS Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif

2. NASIONALISME Religius, etos kerja, amanah, transparan,

tanggung jawab, percaya diri, toleransi, religius, persamaan derajat, saling menghormati, tenggang rasa, humanis, tidak diskriminatif, gotong royong, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, cinta tanah air,menghargai pendapat, musyawarah mufakat, bijaksana, kekeluargaan, menghargai pendapat, sederhana, tolong menolong, tidak serakah, kerja keras,

bijaksana, adil.

3. ETIKA PUBLIK Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang- undangan, taat perintah, menjagarahasia.

4. KOMITMEN

MUTU Efektivitas , efisien, inovasi, berorientasi mutu 5. ANTI KORUPSI Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,

sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.

Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipi Negara, sebagai berikut:

1) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar

akuntabilitas, yaitu:

a) Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmenyang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

b) Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.

c) Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.

d) Tanggung jawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.

e) Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya.

f) Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

g) Kejelasan, mengetahui kewenangan dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.

h) Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

2). Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015b).

a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)

Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa religious, bukan bangsa atheis.

b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)

Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.

c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)

Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)

Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.

e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)

Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.

3). Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis 4). Komitmen Mutu

Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti:

a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.

c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.

5). Anti Korupsi

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:

a. Kejujuran

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah

tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.

b. Kepedulian

Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.

c. Kemandirian

Mandiri artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

d. Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.

e. Tanggung Jawab

Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.

f. Kerja keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,

g. Kesederhanaan

Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.

h. Keberanian

Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.

i. Keadilan

Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.

Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

2. Peran dan Kedudukan ASN

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka memahami manajemen ASN, pelayanan publik dan inovasi yang berkaitan dengan Whole of Government (WOG).

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang

unggul selaras dengan perkembangan zaman.

Berdasarkan jenisnya, dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pegawai ASN terdiri atas:

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, dalam pembinaan karier pegawai ASN khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.

Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

b. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan/atau dan penduduk atas barang, jasa, pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utama

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utama

Dokumen terkait