LAPORAN HASIL AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
JUDUL:
" MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI EDUCANDY
KELAS VII DI SMP NEGERI 20 KENDARI”
Oleh:
NURHIDAYAT, S.Pd.
AHLI PERTAMA - GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NDH: 02
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXVI TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat melaksanakan aktualisasi " Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Penggunaan Aplikasi Educandy Kelas VII di SMP Negeri 20 Kendari” yang dituangkan dalam laporan ini dapat di selesaikan tepat waktu.
Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 angkatan CXXVI, kami menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi cepat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ali Mazi, S.H selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Pemerintah Kabupaten Kota Kendari atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021;
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan PengembanganSumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;
4. Sudirham, S.Pd., M.Ed., selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.
5. Bapak ABDUL RAHMAN, S.Sos selaku Coach kelompok III Angkatan CXXVI yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehinggaLaporanAktualisasi/ Habituasi dapat terselesaikan;
6. Bapak Dr.Ir. I GEDE PANCA, M.Si, selaku penguji yang telah memberikan masukan serta menyediakan waktunya untuk menghadiri seminar rancangan aktualisasi hingga laporan aktualisasi dan habituasi;
7. Bapak Safrin, S.Pd, M.Pd. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi dapat terselesaikan;
8. Bapak Tahir selaku wali kelas A Angkatan CXXVI yang selalu memberikan arahan dan semangat kepada peserta Latsar;
9. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya;
10. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III Angkatan CXXVI Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;
11. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan Do‟a, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021;
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Kegiatan aktualisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS Golongan III bertujuan untuk memberikan kesempatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain memahami materi CPNS dituntut agar dapat mengimplementasikan materi yang di dapatnya selama On Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari- hari, terutama saat Off Campus yaitu di Unit Kerja masing-masing, dalam hal ini di SMP Negeri 20 Kendari.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya.
Untuk itu dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga laporan aktualisasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Kendari, 18 November 2021 Peserta
NURHIDAYAT, S.Pd.
NIP. 19951030 202012 2 004
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 5
E. Waktu dan Tempat ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ... 6
A. Gambaran Umum Lokasi ... 6
1. Profil Kedudukan Organisasi ... 6
2. Visi dan Misi Organisasi ... 7
3. Nilai organisasi ... 9
4. Struktur Organisasi ... 9
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 10
6. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 10
7. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Guru ... 11
8. Prinsip Profesionalitas ... 12
9. Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi ... 12
10. Data Sumber Daya yang dimiliki unit kerja ... 14
B. Penetapan Isu dan Dampaknya ... 15
1. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 15
2. Penetapan Isu Menggunakan APKL ... 16
3. Analisis Isu ... 17
C. Konsep Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN ... 18
1. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN ... 18
2. Peran dan Kedudukan ASN ... 22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 27
A. Gagasan kreatif ... 27
B. Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 28
C. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ... 52
D. Rincian Biaya Kegiatan ... 53
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI ... 54
A. Kendala dan Antisipasi ... 54
B. Deskripsi Hasil Kegiatan Aktualisasi ... 55
C. Analisis Dampak ... 74
BAB V PENUTUP ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 76
C. Rencana Tindak Lanjut ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data SDM ... 14
Tabel 2.2 Data SarPras ... 14
Tabel 2.3 Identifikasi Isu ... 15
Tabel. 2.4 Penetapan Isu (APKL) ... 16
Tabel 2.5 Konsep Nilai Dasar ASN... 18
Tabel 3.1 Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan Isu ... 27
Tabel. 3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 28
Tabel. 3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 34
Tabel. 3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 40
Tabel. 3.5 Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 46
Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Aktualisasi... 52
Tabel 3.7 Estimasi Biaya ... 53
Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi ... 54
Tabel 4.2 Hasil Kegiatan I ... 55
Tabel 4.3 Hasil Kegiatan II ... 61
Tabel 4.4 Hasil Kegiatan III ... 66
Tabel 4.5 Hasil Kegiatan IV ... 70
Tabel 4.6 Analisis Dampak ... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Profil Sekolah ... 6 Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 9 Gambar 2.3 (Peta Permasalahan)... 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan sebagai salah satu bagian dari manajemen ASN. Tujuan dari Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian, UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak ASN.
Mewujudkan birokrasi kelas dunia memerlukan tata kelola negara yang baik, efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia. Salah satu unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut adalah Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa ASN memiliki tiga peran utama, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Secara signifikan, adanya undang-undang ini mendorong kesadaran ASN untuk menjalankan profesinya yang berlandaskan karakter ASN yang berintegritas tinggi dan professional serta dapat memberikan wujud nyata dalam bekerja yang sesuai dengan nilai-nilai dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Salah satu cara pengembangan sikap dan karakter ASN agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik adalah melalui pelatihan dasar terintegrasi bagi CPNS. Diklat prajabatan mengedepankan habituasi terhadap nilai-nilai PNS dan implementasi dari fungsi PNS di unit kerja masing-masing. Pembelajaran agenda habituasi memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi mata-mata pelatihan khususnya pada agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan pembelajaran agenda nilai-nilai dasar PNS.
Tugas pokok dan fungsi guru berdasarkan Permendikbud nomor 15 Tahun 2018 merinci kegiatan-kegiatan pokok yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan beban kerja selama 37, 5 (tiga puluh tujuh koma lima) sebagai jam kerja efektif yaitu; Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, Pengkajian kurikulum, pengkajian PROTA PROSEM, Silabus, RPP, melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan; Sesuai dengan Permendikbud No.15 tahun 2018 pasal 4 ayat 2 RPP dan pasal 3 ayat 2, kegiatan intrakulikuler ( KBM efektif), kegiatan kolikuler ( wawancara, observasi dalam pembelajaran), kegiatan ekatrskulikuler ( olahraga, PMR, Pramuka, Paskibra), menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan; assessment of learning (mengukur pencapaian hasil belajar setelah pembelajaran berlangsung seperti UN, UAS, tes Sumatif, assessment for learning ( penilaian proses pada saat berlangsung utk memantau kemajuan belajarm remedial, umpan baik, simpulan contoh seperti menilai kuis, presentasi, laporan pengembangan) assessment as learning ( penilaian berlangsung melibatkan peserta didik seperti menentukan kriteria, aspek yg dinilai seperti cara menilai efektivitas belajarnya menggunakan penilaian diri, penilaian teman sebaya bagi siswa, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik, Mendidik dilihat sebagai proses berkaitan dengan membangun motivasi untuk belajar, berpartisipasi membentuk masyarakat yang baik dan kemauan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang menjadi kesepakatan bersama serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Namun pada kenyataannya dua tahun terakhir selama masa pandemic Covid-19, yang menjadi persoalan utama saat ini khusunya di SMP Negeri 20 Kendari adalah rendahnya minat, dan hasil belajar peserta didik, hal ini dapat dilihat dari data ketuntasan hasil belajar siswa pada materi “Semangat menuntut ilmu” yang hanya memiliki nilai rata-rata 60 atau hanya 10 orang yang mencapai nilai KKM yaitu 71. Selain itu, siswa merasa bosan dengan pembelajaran daring yang kurang menarik, kurangnya disiplin mengerjakan tugas sekolah, pengaruh negatif gadget terhadap peserta didik, kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua terhadap anaknya selama pembelajaran daring (Hasil observasi pada tanggal 2 Maret- 13 September 2021).
Oleh karena itu, sebagai generasi milenial yang tidak pernah luput dari penggunaan gadget khususnya pada saat pembelajaran daring, maka penulis berinovasi untuk
memanfaatkan aplikasi “Educandy” dalam proses pembelajaran, bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan gadget sehingga lebih berdampak positif terhadap siswa khususnya meningkatnya hasil belajar. Terlebih lagi seluruh siswa kelas VII B memiliki Handphone dan kouta internet Kemendikbud. Dalam rangka merancang sebuah inovasi, yang
pertama harus dilakukan adalah identifikasi isu yang terjadi di sekolah. Setelah isu diidentifikasi dan ditetapkan, maka selanjutnya dapat disusun kegiatan yang akan diaktualisasikan untuk dapat meningkatkan kualitas mutu Pendidikan SMP Negeri 20 Kendari.
Educandy adalah aplikasi pembelajaran interaktif berbasis web yang memiliki
slogan „making learning sweeter‟ (membuat belajar lebih manis). Aplikasi ini tersedia di playstore dan mudah untuk di akses oleh siapapun. Educandy dapat digunakan untuk membuat permainan daring yang menyenangkan. Permainan yang dibuat masih dalam konteks belajar tetapi tidak membosankan. Permainan ini dapat diberikan ketika pembelajaran tatap muka di kelas maupun saat daring. Permainan biasanya disukai dan sering dimainkan oleh peserta didik ketika merasa bosan, jenuh atau stres. Adanya permainan edukasi membuat pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan mengasyikkan.
Berikut panduan permainan di educandy adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke web https://www.educandy.com/ kemudian klik tiga garis yang ada di pojok kanan atas, maka akan muncul tulisan create your first activity, apps dan sign in.
2. Bila ini adalah kunjungan pertamamu untuk membuat permainan di educandy maka klik create your first activity maka muncul kotak pengisian: username (isi terserah), email (isi), lalu klik register. Lalu buka email yang digunakan untuk register lakukan konfirmasi. Untuk yang sudah register, klik sign in dan isi kotak username atau email ketika register, isi password dan klik login.
3. Ada tiga jenis permainan yang bisa dibuat yaitu words (permainan kata), matching pairs (mencocokkan), dan quiz question (pertanyaan quiz). Di sini penulis akan menjelaskan satu persatu dimulai dari permainan words. Silahkan klik words.
4. Setelah klik words akan muncul dua buah kotak kosong bertuliskan Your Activity Name (isi sesuai dengan materi pembelajaran, disini penulis isi „Hari Akhir‟) kemudian Your Activity Subject (isi sesuai mata pelajaran, misal Akidah Akhlak), klik create. Isi kotak putih bertuliskan word, klik add word, lakukan berulang kali sebanyak kata yang diinginkan. Setelah selesai, scroll ke bawah sehingga ada tulisan play activity, maka kata-kata yang sudah dibuat, dapat dimainkan dengan tiga cara yaitu word search, hangman dan anagrams, seperti berikut ini
5. Untuk membagikan permainan words ini ke peserta didik silahkan scroll ke bawah sampai ada tulisan Share Activity lalu copy url yang ada di kotak url atau code yang ada.
6. Untuk membuat permainan matching pairs klik matching pairs, akan muncul dua kotak kosong seperti pembuatan words, isi, klik create. Isi kotak putih bertuliskan word (question) dengan pertanyaan, dan match (answer) dengan jawaban, klik add pair, lakukan berulang kali minimal sembilan pasang pertanyaan dan jawaban. Setelah selesai, scroll ke bawah sehingga ada tulisan play activity, maka pasangan pertanyaan dan jawaban yang sudah dibuat, dapat dimainkan dengan lima cara yaitu noughts & crosses, crosswords, match-up, memory dan multiple choice 7. Untuk membagikan permainan matching pairs ke peserta didik, silahkan scroll ke
bawah sampai ada tulisan Share Activity lalu copy url yang ada di kotak url atau code yang ada.
8. Untuk quiz question, klik quiz question akan muncul dua buah kotak kosong seperti pembuatan words, isi, klik create. Isi kotak putih bertuliskan question dengan pertanyaan, answer dengan jawaban yang benar, red herring 1, 2 & 3 untuk jawaban salah atau pengecoh, klik add question, lakukan berulang kali sebanyak soal yang diinginkan. Setelah selesai, scroll ke bawah sehingga ada tulisan play activity, maka quiz yang sudah dibuat, dapat dimainkan.
9. Silahkan Share Activity lalu copy url yang ada di kotak url atau code yang ada ke peserta didik.
10. Pada permainan words dan matching pairs, peserta didik diberi kebebasan memilih permainan sesuai keinginannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan aktualisasi dengan judul “Meningkatkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Penggunaan Aplikasi Educandy Kelas VII di SMP Negeri 20 Kendari” ".
B. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ANEKA dalam menjalankan tugas sehingga terciptanya calon ASN yang profesional dan kompeten sebagai pelayan publik.
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII SMPN 20 Kendari.
C. Manfaat
1. Manfaat untuk Penulis
a) Penulis dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dengan kesadaran akan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government)
b) Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk bertanggung jawab sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
c) Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.
2. Manfaat bagi Organisasi
a. Menumbuhkembangkan semangat dan inovasi dalam bekerja.
b. Terciptanya sumber daya manusia (guru) yang profesional dan inovatif dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
3. Manfaat bagi Peserta didik
a. Meningkatnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi hukum bacaan nun sukun/tanwin, merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui aplikasi pembelajaran Educandy.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup Perencanaan aktualisasi dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXVI Lingkup Pemerintah Kota Kendari tahun 2021 ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Kendari. Dilakasanakan dengan mengimplementasikan nilai- nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi), whole of government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen ASN dalam upaya melaksanakan
tugas dan fungsi penulis sebagai tenaga pendidik, yaitu melaksanakan proses pembelajaran pendidikan agama Islam menggunakan aplikasi Educandy yang berfokus pada peningkatan minat belajar siswa.
E. Waktu dan Tempat
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 20 Kendari yang beralamat di jalan Ruruhi, kelurahan Rahandouna, kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilaksanakan mulai tanggal 11 Oktober s.d tanggal 15 November 2021.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Lokasi
1. Profil Kedudukan Organisasi
SMPN 20 Kendari merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Jl.
Ruruhi, kelurahan Rahandouna, kecamatan Poasia, Kendari. SMPN 20 Kendari merupakan salah satu sekolah yang terbilang cukup besar dengan jumlah 558 siswa, terdiri dari 284 siswa dan 274 siswi. Sekolah ini juga memiliki sebanyak 18 ruang belajar dan 40 tenaga pendidik.
Gambar 2.1 Profil Sekolah
Berikut profil sekolah:
PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SMP Negeri 20 Kendari
2. NPSN : 69763288
3. NPWP : 009394081811000
4. Alamat/ Tlp/No. HP : Jl. Ruruhi, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari
5. No. Tlp / No.Hp : 04013086222 6. Kode Pos : 93232
7.Email : smpn20kendari@gmail.com 8.Website : http://smpn20kendari.sch.id 9. SK Pendirian Sekolah : 683 Tahun 2013
10. Status Bangunan : Milik Pemerintah 11. Posisi Geografis : -4,006718 ( Lintang)
- 122,558228 ( Bujur)
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi SMP Negeri 20 Kendari
“Bertaqwa, Berprestasi, Berdaya Saing Mandiri Dan Berwawasan Lingkungan”
Indikator pencapaian visi tersebut adalah:
1) Jujur dalam pengelolaan dan pembiayaan yang transparan dan akuntabel didukung dengan peran aktif masyarakat danstakeholder.
2) Berprestasi dan mandiri di berbagai bidang akademik, olahraga, dan kreativitas seni
3) Unggul dan berprestasi pada bidang agama dan seni religius.
4) Insan sekolah mengedepankan kearifan budaya lokal, keimanan/ketakwaaan dan kemuliaan akhlak
5) Unggul dalam pelaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran
6) Unggul dalam inovasi dan penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.
7) Berdaya saing pada berbagai ajang prestasi dan kompetisi tingkat kota, provinsi, dan nasional
8) Tamatan yang berkualitas dan mandiri untuk melanjutkan kejenjang berikutnya 9) Sekolah pilihan dan kebanggaan masyarakat setempat.
10) Unggul dalam pelaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
11) Unggul dan berprestasi dalam wawasan lingkungan dan berpola hidup sehat.
12) Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minat serta layanan khusus pada peserta didik berkebutuhan khusus
13) Unggul dalam pelaksanakan pembelajaran Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan Mewujudkan ketrampilan 4C
b. Misi SMPN 20 Kendari
1) Mengembangkan kurikulum 2013 yang dimodifikasi/adaptasi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
2) Melaksanakan Pembelajaran daring dan luring (khusus siswa yang tidak bisa melaksanakan daring)
3) Melaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran 4) Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
5) Melaksanakan pembelajaran Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan Mewujudkan ketrampilan 4C
6) Melaksanakan layanan khusus pada anak berkebutuhan khusus
7) Melaksanakan Inovasi Pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang bermutu dan bermakna
8) Melaksanakan penilaian sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang otentik, objektif, transparan, dan akuntabel.
9) Melaksanakan Pengembangan SDM yang berkualitas, religius, berwawasan lingkungan, dan kebangsaan bagi pendidikdan tenaga kependidikan serta warga sekolah lainnya
10) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
11) Melaksanakan pembinaan bakat dan minat pada bidang akademik dan non akademik secara inovatif, kreatif, dan berkesinambungan.
12) Mengembangkan Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan dalam pemanfaatan Media Teknologi Informasi untuk pengelolaan administrasi dan pembelajaran secara arif dan cerdas
13) Melaksanakan penggalangan dana secara mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah
14) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut oleh warga sekolah sehingga menjadi cermin kepribadian dalam beraktivitas dan bertindak
15) Meningkatkan iman dan takwa melalui pengontrolan Daring dan melibatkan orang tua.
16) Mengembangkan kreativitas dan sikap kesetiakawanan social seluruh warga sekolah terhadap lingkungan.
17) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai serta tertata dalam lingkungan sekolah yang rindang dan asri.
18) Membina Komunikasi, kerjasama, dan Koordinasi yang harmonis antara Sekolah, Masyarakat, dan Kolompok kepentingan.
19) Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembiayaan secara mandiri, partisipatif, transparan, dan akuntabel.
3. Nilai organisasi
Nilai organisasi diambil dari organisasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :
a) Memiliki integritas yaitu keselarasan antara pikiran, perkataan danperbuatan b) Kreatif dan inovatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dengan yang sudah ada atau yang sudah dikenalsebelumnya
c) Inisiatif yaitu kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
d) Pembelajaran, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan dan profesionalisme
e) Terlibat aktif yaitu senantiasa aktif dalam setiapkegiatan f) Tanpa pamrih, bekerja secara tulus
g) Menjunjung meritokrasi yaitu menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan pada karyawan yang kompten.
4. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Organisasi yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi ini adalah Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (DIKMUDORA) kota Kendari. Dijelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi organisasi DIKMUDORA berdasarkan peraturan Walikota Kendari No 77 Tahun 2008 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari :
1) Tugas
Dinas mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan dibidang pendidikan dan kepemudaan dan olahraga.
2) Fungsi
a) Perumusan kebijakan dibidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga;
b) Pelaksanaan kebijakan dibidang pendidikan kepemudaan dan olahraga; yaitu meliputi pendidikan dasar, pendidikan formal dan nonformal.
Pemberdayaan, dan pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga dan peningkatan prestasi olahraga;
c) Pengendalian urusan kesekretariatan lingkup Dinas.
d) Pengkajian rencana pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan , kepemudaan dan olahraga;
e) Pembinaan tenaga fungsional, dan satuan pendidikan lingkup Dinas;
f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.
6. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Secara umum, tugas pokok dan funsi guru dijelaskan sebagai berikut:
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan f. Mengisi daftar nilai anak didik
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat q. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
7. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Guru
a) Pasal 2 (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang- undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
b) Pasal 4 Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c) Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
8. Prinsip Profesionalitas
1) Pasal 7 (1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;
i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. „
2) Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
9. Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
a) Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b) Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
c) Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
d) Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
e) Pasal 12 Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
f) Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
10. Data Sumber Daya yang dimiliki unit kerja a) Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel 2.1 Data SDM No Keterangan Jumlah
1 Guru PNS 32 orang
2 Guru Honor 9 orang
3 TU 2 orang
Total 43
b) Data Sarana dan Prasarana
Tabel 2.2 Data SarPras
No Jenis Prasarana Nama Ruang Jum
lah
1. Laboratorium IPA Lab.IPA 1
2. Kamar Mandi/WC siswa perempuan
WC 2 1
3. Laboratorium . Bahasa Lab. Bahasa 1
4. Laboratorium komputer Lab. Komp 1
5. Keterampilan Lab.Kes 1
6. Ruang BK Ruang BK 1
7. Ruang Pramuka Ruang
Pramuka
1
8. Kamar Mandi/WC siswa WC 2
9. Kamar Mandi/WC guru WC Guru 3
10. Ruang teori/kelas RKB 1 6
11. Ruang teori/kelas RKB 2 6
12. Ruang teori/kelas RKB 3 6
13. Ruang Perpustakaan Ruang
Perpustakaan
1
14. Mushallah Mushallah 1
B. Penetapan Isu dan Dampaknya 1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Tabel 2.3 Identifikasi Isu No Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Pegawai
Isu Teridentif
ikasi
Deskripsi Keterkaitan Dengan Agenda III
1. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
Masih rendahnya hasil belajar siswa
Pelayan public
Dalam memberikan pelayanan, ASN harus memberikan
pelayanan yang partisipasif yaitu merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya dan responsif yaitu memenuhi tuntutan masyarakat.
2. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
Kurangnya pemanfaatan media pembelajara n interaktif
Manajemen ASN Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan inovatif ASN yang berkualitas.
Whole Of Government Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan kolaboratif dalam organisasi.
3. Guru sebagai pendidik
Kurangnya sikap disiplin siswa dalam proses pembelajara n
Manajemen ASN
Dalam memberikan pelayanan ASN harus bersikap
profesional, diantaranya melakukan kerjasama dengan masyarakat.
Whole Of Government Didalam membuat pengembangan program pembelajaran diperlukan kemampuan kolaboratif dalam organisasi
Pelayan Publik
Dalam memberikan pelayanan, ASN harus memberikan
pelayanan yang partisipasif yaitu merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya dan responsif yaitu memenuhi
2. Penetapan Isu Menggunakan APKL
Penetapan prioritas isu dalam rancangan aktualisasi ini menggunakan APKL yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. 2.4 Penetapan Isu (APKL)
No I s u A P K L Total Ranking
1 Masih rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam
5 4 5 5 19 1
2 Masih rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam
4 3 5 4 16 3
3 Kurangnya sikap disiplin siswa dalam proses pembelajaran
3 5 5 4 17 2
Skala Likert : 1-5 Keterangan :
Skor 5 : Sangat kuat pengaruhnya Skor 4 : Kuat pengaruhnya Skor 3 : Sedang pengaruhnya Skor 2 : Kurang pengaruhnya Skor 1 : Sangat kurang pengaruhnya
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria,yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih adalah “Masih rendahnya minat belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa kelas VII B SMPN 20 Kendari”.
tuntutan masyarakat
3. Analisis Isu
Gambar 2.3 (Peta Permasalahan)
Rendahnya hasil pendidikan agama Islam siswa kelas VII SMPN 20
Kendari
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti melalui pengunaan aplikasi Educandy di SMPN 20
Kendari
C. Konsep Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN 1. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai mata pelatihan yang terdiri dari ANEKA yang merupakan singkatan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator- indikator sebagai berikut:
Tabel 2.5 Konsep Nilai Dasar ASN
No Nilai Dasar Indikator
1. AKUNTABILITAS Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif
2. NASIONALISME Religius, etos kerja, amanah, transparan,
tanggung jawab, percaya diri, toleransi, religius, persamaan derajat, saling menghormati, tenggang rasa, humanis, tidak diskriminatif, gotong royong, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, cinta tanah air,menghargai pendapat, musyawarah mufakat, bijaksana, kekeluargaan, menghargai pendapat, sederhana, tolong menolong, tidak serakah, kerja keras,
bijaksana, adil.
3. ETIKA PUBLIK Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang- undangan, taat perintah, menjagarahasia.
4. KOMITMEN
MUTU Efektivitas , efisien, inovasi, berorientasi mutu 5. ANTI KORUPSI Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.
Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipi Negara, sebagai berikut:
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar
akuntabilitas, yaitu:
a) Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmenyang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b) Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
c) Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d) Tanggung jawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
e) Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya.
f) Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
g) Kejelasan, mengetahui kewenangan dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
h) Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
2). Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015b).
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.
3). Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis 4). Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti:
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
5). Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
2. Peran dan Kedudukan ASN
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka memahami manajemen ASN, pelayanan publik dan inovasi yang berkaitan dengan Whole of Government (WOG).
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan jenisnya, dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, dalam pembinaan karier pegawai ASN khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan/atau dan penduduk atas barang, jasa, pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utama terselenggaranya suatu pelanyanan publik yaitu penyelenggara, penerima layanan dan kepuasaan penerima layanan.
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.
Prinsip-prinsip pelayanan publik :
a) Partisipatif: Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b) Transparan: Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut
c) Responsif: Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
d) Tidak diskriminatif: Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara;
e) Mudah dan Murah: Artinya persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.
f) Efektif dan Efesien: Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuantersebut.
g) Aksesibel: Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
h) Akuntabel: Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar;
i) Berkeadilan: Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan.
c. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan lama berkembang terutama di negara-negara Anglo-Saxon seperti Inggris, Australia dan Selandia Baru. Di Inggris, misalnya, ide WoG
dalam mengintegrasikan sektor sektor ke dalam satu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak pemerintahan Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990-an dengan gerakan modernisasi program pemerintahan, dikenal dengan istilah „joined-up government"
(Bissessar, 2009; Christensen & L\a egreid, 2006).
Di Australia, WoG dimotori oleh Australian Public Service (APS) dalam laporannya berjudul Connecting Government: Whole of Government Responses to Australia's Priority Challenges pada tahun 2015. Namun demikian WoG bukanlah sesuatu yang baru di
Australia. Fokus pendekatan pada kebijakan. Pembangunan dan pemberian layanan publik.
Sementara di Selandia Baru WoG juga dikembangkan melalui antara lain integrasi akunting pemerintahan, pengadaan barang dan jasa, ICT, serta sektor-sektor lainnya. Pendekatan WoG di beberapa negara ini dipandang sebagai bagian dari respon terhadap ilusi paradigma. New Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek efisiensi dan cenderung
mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif integrasi sektor. Pada dasarnya pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaan sebagai akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi
regulasi di tingkat sektor. Sehingga WoG sering kali dipandang sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama.
Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatua
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI A. Gagasan kreatif
Tabel 3.1 Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan isu
Unit Kerja SMP Negeri 20 Kendari
Tugas dan fungsi Pelaksanaan pembelajaran
Isu yang diangkat Masih rendahnya hasil belajar pendidikan agama Islam & budi pekerti siswa kelas VII SMP Negeri 20 Kendari
Judul Rancangan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Penggunaan Aplikasi Educandy di SMP Negeri 20 Kendari
Kegiatan 1. Melaksanakan konsultasi kepada pimpinan tentang rencana rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran
“Educandy”
3. Melakukan peningkatan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Melalui Penyediaan Aplikasi Educandy
4. Melakukan evaluasi dan pelaporan
B. Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel. 3.2 kegiatan 1 Melaksanakan konsultasi kepada pimpinanan tentang rencana rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output Keterkaitan nilai dasar ASN
Kontribusi terhadap visi dan misi
organisasi
Nilai penguatan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan konsultasi kepada pimpinan tentang rencana rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
1. Melaksanakan konsultasi kepada pimpinann tentang rencana rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
Terlaksananya konsultasi kepada pimpinan terkait rencana rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
Hasil:
dokumentasi
Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi saya akan bertanggung jawab menjelaskan konsep rencana kegiatan dan tahapan kegiatan
Nasionalisme :
Dalam berkomunikasi dengan pimpinan saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baku, sehingga pimpinan memahami maksud dari penyampaian saya.
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan saya akan berbahasa dan
Visi : Bertaqwa, Berprestasi, Berdaya
Saing Mandiri dan Berwawasan
Lingkungan Adapun Misi yang berkasitan yaitu misi ke
18.“ Membina
Komunikasi, kerjasama, dan Koordinasi yang harmonis antara Sekolah, Masyarakat,
dan Kolompok
kepentingan.
Koordinasi, Kerjasama
berperilaku sopan dan santun sehinnga pimpinan merasa di hargai
Komitmen Mutu :
Dalam konsultasi dengan atasan saya akan menggunakan waktu dengan efektif sehingga tidak mengganggu jadwal/agenda pimpinan
Anti Korupsi :
Dalam konsultasi dengan pimpinan saya akan mengutarakan dengan jujur kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Meminta arahan pimpinan terkait pelaksanaan aktualisasi yang akan dilakukan
Adanya arahan dari pimpinan
terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan
Akuntabilitas:
Dalam Melaksanakan Konsultasi saya akan dilakukan dengan Transparansi sehingga pimpinan/mentor dapat memahami dengan jelas maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi
Nasionalisme
Dalam melaksanakan Konsultasi saya akan dilakukan dengan tidak memaksakan kehendak
sebagai bentuk
menghormati pimpinan/mentor
Etika Publik:
Dalam Melaksanakan konsultasi saya akan dilakukan dengan sikap sopan dan santun kepada pimpinan/mentor dan sikap saling hormat- menghormati antara atasan dan staf
Komitmen Mutu:
Pada saat meminta arahan saya akan dilakukan dengan baik, agar kegiatan terlaksana dengan baik dan efisien
Anti Korupsi:
Pada saat menerima arahan, saya akan dilakukan
dengan penuh kedisiplinan dan bertanggung jawab sehingga arahan-arahan yang diberikan saya akan
gunakan dengan
semestinya.
3. Meminta surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi serta mencatat saran yang akan di sampaikan oleh pimpinan/mento r
Tersedianya surat
persetujuan pelaksanaan aktualisasi
Akuntabilitas:
Dalam meminta
persetujuan kepda pimpinan/mentor saya akan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan di tempat kerja.
Nasionalisme:
Dalam Meminta surat persetujuan kepada pimpinan/mentor saya akan di lakukan dengan tidak memaksakan kehendak sebagai bentuk menghormati pimpinan/mentor
Etika Publik:
Dalam meminta surat persetujuan saya akan
dilakukan dengan sopan kepada pimpinan atau mentor
Komitmen Mutu:
Dalam meminta
persetujuan dan dukungan dari mentor untuk kegiatan saya akan dilakukan dengan efektif dan efisien agar memberikan hasil yang berorientasi pada mutu
Anti Korupsi:
Dalam meminta persetujuan saya akan melakukan dengan jujur agar kegiatan berjalan sesuai yang di harapkan
Dampak Negatif Apabila kegiatan konsultasi kepada pimpinan/mentor tidak dilakukan maka pelaksanaan aktualisasi akan berjalan kurang efektif dan tidak terarah yang di sebabkan kurangnya koordinasi dengan pimpinan unit kerja dan Jika surat persetujuan tidak ditandatangani oleh Kepala Puskesmas maka pelaksanaan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan
Keterkaitan Agenda III Manajemen ASN: Didalam melakukan konsultasi dengan pimpinan diperlukan kompetensi sebagai ASN agar apa yang disampaikan kepada pimpinan/mentor jelas dan terarah
Whole of Government: Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan bentuk koordinasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pelayanan Publik: Melakukan konsultasi sebagai bentuk partisipasi melibatkan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Tabel. 3.3 Rencana Kegiatan II Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran “Educandy”
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output Keterkaitan nilai dasar ASN Kontribusi terhadap visi
dan misi
organisasi
Nilai penguatan organisasi
1 2 3 4 5 6
Visi: Bertaqwa, Berprestasi, Berdaya Saing Mandiri Dan Berwawasan Lingkungan Misi yang berkaitan dengan kegiatan ini adalah misi ke 7
“Melaksanakan Inovasi
Pembelajaran untuk
terlaksananya proses
pembelajaran yang bermutu dan bermakna.
7
Memiliki sikap kreatif, dan inovatif
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media
pembelajaran
“Educandy”
1. Menyiapkan silabus dan materi ajar untuk menyusun RPP
2. Tersedianya silabus dan materi.
Akuntabilitas : Dalam menyiapkan silabus dan materi, sebagai pendidik yang profesional saya akan mencari sumber materi yang terpercaya dan dapat di pertanggung jawabkan
Nasionalisme: Dalam menyiapkan silabus dan materi saya akan
bermusyawarah dengan teman sejawat sehingga dapat dengan mudah mendapatkan silabus dan materi ajar.
Etika Publik : Dalam menyiapkan silabus dan materi saya akan bersikap cermat sehingga tidak keliru dalam dalam menyiapkan silabus dan
materi ajar .
Komitmen Mutu : Dalam menyiapkan silabus dan materi saya akan memastikan semua unsur dalam pembuatan RPP, materi dan bahan ajar efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Anti Korupsi : Dalam menyiapkan silabus dan materi saya akan
melakukannya dengan sikap sungguh-sungguh (kerja keras) sehingga bahan ajar yang saya dapatkan benar-benar membantu dalam pelaksanaan pembelajaran.
”
2. Menyusun RPP dan materi ajar
Tersusunnya RPP dan bahan ajar
Akuntabilitas : dalam menyusun RPP dan materi ajar saya akan mengutamakan kejelasan target sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
Nasionalisme : dalam menyusun RPP dan materi ajar saya akan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal sehingga siswa tetap mengenal budaya setempat.
Etika Publik : dalam menyusun RPP dan materi ajar saya akan melakukannya dengan taat pada aturan/
pedoman penyusunan RPP
Komitmen Mutu : dalam menyusun RPP dan materi ajar saya akan melakukannya dengan selalu berorientasi mutu sehingga menjamin nilai output /lulusan.
Anti Korupsi : dalam menyusun RPP dan materi ajar saya akan
melakukannya secara mandiri dengan menggunakan laptop dan printer sendiri 3. Memprint out
RPP yang telah dibuat
Tersedianya RPP
Akuntabilitas : ketika Memprint out RPP saya akan melakukannya
dengan penuh
tanggungjawab sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan.
Nasionalisme: ketika Memprint out RPP saya akan jujur dalam masalah pembiayaan.
Etika public: ketika Memprint out RPP saya akan cermat sehingga RPP tersedia sebagaimana mestinya
Komitmen mutu: ketika Memprint out RPP saya akan efektif dan efisien dalam penggunaan kertas dan tinta printer sehingga tidak berprilaku boros.
Anti korupsi: ketika Memprint out RPP saya akan mandiri dengan menggunakan kertas dan printer milik sendiri tanpa merepotkan orang lain 4. berkonsultasi
kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat untuk ditanda tangani.
Adanya
persetujuan dari mentor
Akuntabilitas: ketika berkonsultasi kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat saya akan besikap transparansi/terbuka dalam berkonsultasi tanpa ada yang disembunyikan.
Nasionalisme: ketika berkonsultasi kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat saya akan berprilaku dan menggunakan bahasa santun sehingga
pimpinan tidak
tersinggung dan merasa dihargai.
Etika public: ketika berkonsultasi kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat saya akan Jujur dalam
memberikan informasi tanpa ada yang disembunyikan.
Komitmen mutu: ketika berkonsultasi kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat saya akan siap untuk melakukan Perbaikan berkelanjutan dalam pembelajaran sesuai dengan hasil konsultasi
Anti korupsi: ketika berkonsultasi kepada pimpinan terkait hasil RPP yang telah dibuat saya akan bekerja keras untuk
mengimplementasikan RPP dengan sebaik- baiknya
Dampak Negatif
Jika tidak Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran maka proses pembelajaran dan aktualisasi tidak dapat terlaksana.
Keterkaitan dengan agenda III
Manajemen ASN: Dalam Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran merupakan sikap profesional seorang ASN
Whole of Government: Dalam Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran bersama-sama dengan pemimpin dan teman sejawat merupakan bentuk kolaborasi seorang ASN Pelayanan Publik: Dalam Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar dan media pembelajaran dilakukan dengan efektif dan efisien.