• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA SEBARAN KARANG

WAKTU : 09.00 WIB – SELESA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang terletak di bagian utara Jakarta. Wilayah ini merupakan kesatuan dari perairan laut dan pulau-pulau kecil sebanyak 110 buah yang tersebar dari arah barat laut ke arah tenggara sekitar Teluk Jakarta (SK Gub. DKI No. 1986 tahun 2000). Sebagai wilayah yang memiliki karakteristik yang unik yang berbeda dengan wilayah lain di Jakarta, pengelolaan wilayah Kepulauan Seribu kemudian ditetapkan secara administratif menjadi salah satu Daerah Tingkat II di DKI Jakarta dengan nama Kabupaten Adminitrasi Kepulauan Seribu pada tahun 2001.

Wilayah ini telah cukup lama dikenal sebagai salah satu alternatif tujuan wisata di wilayah Ibukota Jakarta. Perairan pantai dan masih terdapatnya objrk daya wisata khas perairan laut tropis yaitu terumbu karang, maka pengembangan wilayah Kepulauan Seribu ini terutama ditujukan pada sektor pariwisata. Di dalam wilayah Kepulauan Seribu ini terdapat beberapa kawasan yang telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi yaitu berupa kawasan cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional yang tentu saja dapat menjadi aset berharga dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata di wilayah ini.

Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) merupakan salah satu dari kawasan konservasi tersebut, kawasan ini berada di bagian utara wilayah Kepulauan Seribu yang keberadaannya telah ditetapkan sejak tahun 1995 dan terakhir dikukuhkan sebagai taman nasional pada tahun 2002 melalui SK Mehut No. 6310/Kpts-II/2002. Kawasan TNKpS meliputi perairan laut seluas 107.489 ha yang terletak pada posisi 5°24´-5°45´ LS dan 106°25´-106°40´ BT (Balai TNKpS, 2002). UU No. 5 tahun 1990 mendefinisikan taman nasional sebagai suatu “kawasan yang mempunyai ekosistim asli yang dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan penunjang budi daya”. Berdasarkan undang-undang tersebut kawasan TNKpS terbagi dalam empat zona sebagai alokasi peruntukan kegiatan

di dalamnya yaitu Zona Inti, Zona Perlindungan, Zona Pemanfaatan Wisata dan Zona Pemukiman.

Zona Pemanfaatan Wisata adalah zona yang di alokasikan untuk kegiatan pariwisata di TNKpS. Zona ini meliputi kawasan perairan laut seluas 62.430 ha dimana keberadaan terumbu karang di perairan ini yang umumnya berupa karang sekitar pulau (fringing reef) atau gosong karang adalah yang menjadi objek utama kegiatan periwisata di kawasan ini.

Di Zona Pemanfaatan Wisata yang merupakan hasil revisi zonasi Balai TNKpS tahun 2004 melalui SK Dirjen PHKA Dephut No. 05/IV-KK/2004 ini, seluruh pulau yang telah dikembangkan menjadi resort wisata seperti Pulau Bira, Pulau Sepa, Pulau Putri dan Pulau Kotok dan pulau-pulau lain yang berdekatan dengan pulau-pulau tersebut dimasukan ke dalam zona ini. Hal ini diharapkan untuk lebih mengefektifkan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam di dalam kawasan untuk kegiatan pariwisata dan pengembangannya yaitu dengan memberikan tata ruang yang jelas bagi para stakeholder.

Tetapi dalam pelaksanaannya oleh pihak TNKpS sebagai pengelola, pengalokasian ruang saja dirasakan belum cukup efektif dalam rangka mengelola zona ini, tetapi diperlukan juga adanya suatu aturan yang lebih spesifik di zona ini sesuai dengan kondisi terumbu karang yang menjadi objek pemanfaatan. Hal ini mengingat aturan yang digunakan dalam pengelolaan Zona Pemanfaatan Wisata TNKpS saat ini masih sangat umum yaitu mengacu pada ketentuan pemanfaatan sumberdaya alam di dalam kawasan taman nasional pada UU No. 5 tahun 1990 atau PP No. 68 tahun 1998 yang belum cukup jelas terutama bagi masyarakat atau wisatawan yang memanfaatkannya.

Di zona ini berbagai aktivitas wisata dilakukan oleh para wisatawan seperti menyelam atau snorkeling yang lokasinya terutama berada di sekitar ekosistem terumbu karang. Selain aktivitas wisata bahari tersebut, beberapa kegiatan pemanfaatan lain juga dilakukan di sekitar lokasi ini oleh stakeholder

lain terutama oleh masyarakat (nelayan) untuk memancing, menjaring ikan atau aktivitas menangkap ikan lainnya.

Mengingat bahwa terumbu karang ini adalah merupakan ekosistem yang dinamis dimana kondisinya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan di perairan dan sekitarnya baik secara langsung maupun tidak, menyebabkan perlu

diketahuinya kondisi terumbu karang di zona ini yaitu berupa distribusi keberadaan dan kondisi tutupannya agar dapat dilakukan pengelolaan yang lebih efektif, sesuai kondisinya tersebut serta nilai dan potensi pemanfaatannya.

Untuk mengetahui kesesuaian pemanfaaatan kawasan terumbu karang pada Zona Pemanfaatan Wisata ini diperlukan sebuah kajian yang dapat menganalisis lokasi keberadaan, distribusi tutupan, nilai kawasan terumbu karang dan berbagai aktifitas pemanfaatannya secara komperhensif.

Identifikasi Masalah

Meskipun di wilayah TNKpS telah di alokasikan zona khusus yaitu Zona Pemanfaatan Wisata yang diperuntukan bagi berbagai kegiatan pemanfaatan pariwisata alam dengan terumbu karang sebagai objek utama dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan di kawasan tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya masih belum cukup banyak diketahui kondisi terumbu karang yang ada di lokasi ini, baik distribusi keberadaannya, tutupan dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.

Belum cukup diketahuinya informasi tersebut di atas menyebabkan belum diketahuinya pula nilai atau potensi pemanfaatan kawasan terumbu karang yang ada sehingga masih terdapat beberapa aktivitas yang tidak atau kurang sesuai dengan nilai dan potensinya tersebut. Bahkan beberapa diantaranya dapat berpotensi merusak kawasan terumbu karang di zona ini secara langsung maupun tidak, seperti terinjak atau terkena jangkar kapal wisatawan maupun akibat aktivitas stakeholder lain di luar kegiatan pariwisata seperti menangkap ikan dengan menggunakan jaring dasar (muroami), penggunaan bahan peledak atau bahan kimia berbahaya yang dilaporkan masih terjadi di kawasan terumbu karang di zona ini.

Terjadinya berbagai permasalahan ini terutama diakibatkan karena belum cukup jelas dan spesifiknya aturan yang mengatur kegiatan pemanfaatan kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS ini. Aturan yang digunakan saat ini masih mengacu pada ketentuan dasar pemanfaatan sumberdaya alam di kawasan taman nasional di Indonesia yang masih sangat umum. Terdapatnya aturan yang lebih jelas, spesifik dan sesuai dengan kondisi dan nilai serta

potensinya tersebut sangat diperlukan dalam rangka mencapai kelestarian manfaat kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS ini.

Perumusan Masalah

Dari identifikasi permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut:

1. Masih belum cukup banyak diketahuinya kondisi kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS yaitu berupa distribusi keberadaan, tutupan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Belum diketahuinya potensi pemanfaatan kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS malalui nilai ekologi maupun pariwisata.

3. Belum cukup jelas dan spesifiknya aturan yang mengatur kegiatan-kegiatan pemanfaatan di kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS.

Tujuan Penelitian

Dari uraian rumusan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis distribusi lokasi kawasan terumbu karang, persen tutupan karangnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisinya tersebut di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS.

2. Menelaah potensi pemanfaatan kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS melalui nilai ekologi dan pariwisatanya.

3. Mengidentifikasi arah aturan pemanfaatan kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS secara spesifik sesuai kondisi dan potensinya.

Kerangka Pemikiran

Zona Pemanfaatan Wisata sesuai fungsinya merupakan kawasan yang dialokasikan untuk mengakomodasi berbagai aktifitas pariwisata dan pengembangannya dalam taman nasional. Berdasarkan hal tersebut, zona ini

adalah kawasan yang mempunyai objek pemanfaatan yang bernilai secara pariwisata yang potensial dan harus dikelola dengan baik dalam rangka mencapai kelestarian manfaatnya. Aktifitas wisata bahari yang dilakukan oleh wisatawan yang datang ke kawasan ini menjadikan terumbu karang yang ada di zona ini sebagai objek utama berbagai aktivitas pariwisata di kawasan ini selain aktivitas lain diluar kegiatan pariwisata yang juga menjadikan kawasan terumbu karang sebagai objek utama pemanfaatannya.

Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan Zona Pemanfaatan Wisata di TNKpS ini harus dapat menerapkan suatu konsep pengelolaan yang dapat menyelaraskan antara kelestarian kawasan terumbu karang dengan berbagai kegiatan pemanfaatannya sesuai fungsi zonanya di dalam kawasan taman nasional. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan terciptanya kelestarian manfaat (sustainable use) kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata TNKpS sehingga kualitas kawasan terumbu karang dapat tetap terjaga dan kegiatan pemanfaatannya yang sesuai dapat terus berlangsung.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada para stakeholder tentang

kondisi kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS dan faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhinya.

2. Meletakan dasar survei dan monitoring kawasan terumbu karang secara lebih terarah sesuai kondisi dan potensinya di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan

pengelolaan yang terkait dengan kawasan terumbu karang di Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS atau wilayah Kepulauan Seribu pada umumnya.

Survei/Inventarisasi Analisis Citra / GIS

Kesesuaian Pemanfaatan Kawasan Terumbu Karang di Zona Pemanfaatan Wisata,TNKpS

Distribusi & Persentase Tutupan Karang

- Habitat sekitar karang - Komposisi life form karang - Komposisi genus karang

Zona Pemanfaatan Wisata, TNKpS

Terumbu Karang

Faktor Pembatas Lingkungan:

-Suhu - Salinitas -Sedimentasi - Hydrodynamics

Sebaran Lokasi Terumbu Karang

- Posisi kawasan terumbu karang - Lokasi terumbu karang - Luasan

Kegiatan Pemanfaatan

stakeholders di ZPW, TNKpS

Kriteria dan Aturan Kegiatan Pemanfaatan di Taman Nasional Keterangan: = Analisis = Pengaruh

Kondisi Kawasan Terumbu Karang di ZPW, TNKpS

Nilai Ekologi dan Parwisata kawasan Terumbu Karang di

ZPW, TNKpS

Dokumen terkait