• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Sugiyono (2012: 138) mengemukakan bahwa wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara

terstruktur merupakan wawancara yang sudah menyiapkan berbagai

macam pertanyaan secara berurutan sebelum melakukan wawancara

dengan narasumber, sedangkan wawancara tidak terstruktur dapat

dilakukan secara bebas tanpa harus menyusun sebuah pertanyaan atau

pedoman wawancara. Arifin (2009: 157) berpendapat bahwa wawancara

adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung. Jenis

wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Peneliti

melakukan wawancara pada wali kelas V SD Negeri Petinggen dan wali

kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menggunakan kisi-kisi

wawancara sebagai pedoman yang dibuat oleh peneliti.

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2014: 142) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab oleh

responden. Kuesioner penelitian ini digunakan sebagai validitas isi yang

diberikan kepada 4 orang praktisi pada saat validasi produk. Kuisioner

penelitian berisi 17 butir pernyataan.

3. Tes

Sulistyorini (2009: 87) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu

batasan-batasan, disusun secara sistematis dan obyektif berbentuk tugas

dan terdiri dari pernyataan/perintah yang diberikan pada

individu/kelompok. Tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data

dengan uji coba lapangan terbatas. Tes diberikan kepada siswa kelas V PL

1 dan kelas V PL 2 SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Tes yang diberikan

berbentuk tes pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dan sebanyak 60

butir soal. Hasil dari uji coba tes akan dianalisis untuk mengetahui kualitas

soal tes yang valid, reliabel dan memiliki kualitas butir soal meliputi

tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal serta pengecoh yang berfungsi

dengan baik.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010: 148) mengemukakan bahwa instrumen penelitian

merupakan alat ukur untuk mengukur kejadian atau fenomena alam maupun

fenomena sosial yang diamati. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara

analisis kebutuhan berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan pengembangan tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD.

Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara.

No Pertanyaan

1. Menurut bapak/ibu guru apa fungsi dari evaluasi pembelajaran? 2. Berapa kali dalam satu semester bapak/ibu guru melakukan

evaluasi pembelajaran?

No Pertanyaan

4. Apakah bapak/ibu guru membuat sendiri soal evaluasi / ulangan harian untuk mata pelajaran matematika?

5. Jika iya, langkah-langkah apa yang bapak/ibu guru lakukan untuk membuat soal ? Apakah bapak/ibu mengetahui langkah- langkahnya?

6. Menurut bapak/ibu guru, bagaimana langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam pembuatan soal?

7. Bentuk tes apa saja yang pernah bapak/ibu guru buat?

8. Apakah ada kesulitan yang ditemui saat bapak/ibu guru membuat soal?

9. Jika bapak/ibu guru membuat soal berdasarkan taraf kognitif Taksonomi Bloom atau tidak? Jika iya, soal yang biasanya digunakan sampai taraf apa?

10. Apakah tarafnya bisa ditingkatkan? Jika iya, apakah mungkin sampai taraf mencipta?

11. Dalam pembuatan soal evaluasi apakah guru memperhatikan karakteristik butir soal? (sambil menjelaskan tentang karakteristik butir soal)

12. Apakah bapak/ibu melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk setiap soal sebelum diberikan untuk dikerjakan siswa? 13. Bagaimana cara menguji validitas dan reliabilitas yang

biasanya bapak/ibu guru lakukan?

14. Bagaimana karakteristik butir soal yang sering bapak/ibu guru buat?

- Bagaimana tingkat kesukarannya? Untuk soal yang diberikan siswa, sebaiknya bagaimana tingkat kesukarannya?

- Apakah pengecohnya berfungsi dengan baik? membuat pengecoh itu bagaimana?

15. Apakah bapak/ibu guru membutuhkan portotype bentuk soal pilihan ganda yang memiliki kualitas baik (dijelaskan tentang kualitas yang baik)dan disusun dengan langkah-langkah yang runtut?

16. Materi matematika apa yang dibutuhkan oleh guru untuk dibuat prototype soal?

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa kuisioner validasi

a. Kuesioner Validasi Ahli

Kuesioner validasi ahli berjumlah 17 butir pernyataan. Berikut

ini merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk penilaian dari

guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner oleh Praktisi

Indikator Pertanyaan Nomer

Item

Kesesuaian Soal dengan KD

Kesesuaian setiap butir soal dengan SK dan KD.

1

Kesesuaian setiap butir soal dengan indikator.

2

Kesesuaian setiap butir soal dengan materi. 3 Proses

Pembuatan Soal

Instruksi soal jelas dan mudah dipahami. 4 Soal disajikan secara sistematis, runtut dan alur logika berpikir sudah sesuai dengan urutan sub materi yang disampaikan.

5

Tingkat kesukaran soal sesuai dengan perkembangan siswa .

6

Setiap butir soal terdapat satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

7

Penyusunan alternatif jawaban soal berdasarkan urutan besarnya angka dan alphabet.

8

Setiap opsi pada pilihan jawaban panjang dan pendeknya jawaban sama atau seragam.

9

Pengecoh dalam alternatif jawaban tidak terlalu tampak.

10

Pilihan jawaban tidak memungkinkan siswa menebak langsung.

11

Waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan soal sesuai dengan soal pilihan ganda.

12

Soal yang dibuat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

13

Penggunaan Bahasa

Kalimat pokok dalam butir soal menghindari penggunaan bentuk negatif. Kalimat pokok dalam butir soal menghindari penggunaan bentuk negatif.

14

Penyusunan kalimat soal sudah menggunakan susunan kalimat yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

15

Kalimat soal menghindari pengulangan kata. 16 Kalimat soal mudah dipahami. 17

b. Instrumen Tes

Peneliti akan membuat instrumen tes yang digunakan dalam uji

coba lapangan terbatas dengan menyusun kisi-kisi terlebih dahulu.

Kompetensi Dasar yang akan digunakan dalam membuat instrumen tes

yaitu melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan

sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran pada siswa kelas V Sekolah

Dasar. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen tes yang disusun oleh

peneliti:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Soal Nomor

Soal pada Set A dan Set B 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran 1.1.1 Mengetahui sifat-sifat dalam operasi hitung (Mengingat)

1

1.1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung (Mengingat)

2, 3, 4

1.1.3 Menentukan pembulatan suatu bilangan sederhana (Memahami)

5, 6

1.1.4 Mengubah hasil hitung dua bilangan sederhana dengan penaksiran (Memahami)

7, 8

1.1.5 Menggunakan konsep sifat asosiatif dalam menyimpulkan operasi hitung penjumlahan dan perkalian (Mengaplikasi)

9, 10

1.1.6 Menggunakan konsep sifat distributif dalam permasalahan perkalian dan penjumlahan (Mengaplikasi)

11, 12

1.1.7 Menggunakan konsep sifat komutatif dalam permasalahan operasi hitung perkalian dan penjumlahan (Mengaplikasi)

13, 14, 15

1.1.8 Menerapkan pembulatan bilangan melalui soal cerita (Mengaplikasi)

1.1.9 Menganalisis jawaban masalah soal cerita dengan pembulatan (Menganalisis)

18

1.1.10 Menganalisis operasi hitung rumpang dengan sifat distributif (Menganalisis)

19, 20, 21, 22, 23

1.1.11 Mengoreksi pernyataan pada operasi hitung dengan sifat asosiatif (Mengevaluasi)

24, 25, 26

1.1.12 Memadukan pembulatan bilangan dalam operasi hitung (Mencipta)

27, 28

1.1.13 Merumuskan jawaban benar dengan operasi hitung menggunakan sifat komutatif (Mencipta)

29

1.1.14 Merumuskan pernyataan operasi hitung bilangan dengan sifat distributif (Mencipta)

30

Dokumen terkait