• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang berkualitas”.

IKHTISAR

UTAMA LAPORAN MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TINJAUAN

OPERASIONAL LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERUSAHAAN Laporan Keuangan2016

161

LAPORAN KEUANGAN AUDIT KONSOLIDASI

Bagi Perseroan, keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup, yang ditunjukkan diantaranya melalui terpeliharanya kualitas lingkungan, merupakan salah satu pilar untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Sebagai wujud dan komitmen Perseroan dalam

mewujudkan pengelolaan lingkungan yang

berkelanjutan, Perseroan melakukan berbagai upaya mulai dari penetapan kebijakan dan peraturan hingga pemantauan dan pengelolaan kegiatan operasional pabrik yang berdampak pada lingkungan baik di dalam pabrik maupun di wilayah sekitar pabrik.

1. Regulatory Compliance

Dalam menjalankan kegiatan operasional, Perseroan berkomitmen untuk menjalankan regulasi pemerintah yang diatur dalam UU Lingkungan Hidup no. 32 Tahun 2009 Perihal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta peraturan perundangan dan kewajiban lingkungan lain yang terkait.

Perseroan memastikan kegiatan operasional yang sesuai dengan standar internasional dengan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001:2004 dan SNI 19 – 14001:2005.

Selain itu, perseroan juga menerapkan Sistem continual improvement , 5R dan Sistem Saran yang seluruhnya terintegrasi dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI).

Dalam bidang pemantauan dan pengelolaan lingkungan, Perseroan telah menetapkan aktiitas pemantauan lingkungan secara rutin yang dikombinasikan dengan aspek produksi yang dituangkan dalam Si Ramah. Pemantauan rutin ini meliputi pemantauan aspek produksi termasuk di dalamnya penggunaan energi, penggunaan bahan baku, efektiitas proses, serta aspek lingkungan yang termasuk di dalamnya adalah pemantauan emisi cerobong, pemantauan kualitas udara ambien, pemantauan kualitas air limbah domestik serta kebisingan.

Selama tahun 2016, Perseroan berhasil memastikan bahwa kegiatan pemantauan lingkungan berjalan positif yang ditunjukkan dengan capaian parameter lingkungan yang selalu berada di bawah nilai Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Pemantauan Baku Mutu Emisi Cerobong

Alat Parameter Baku mutu, mg/m3 SG SP ST

Raw Mil NO2 1.000 306,29 76,53 7,75

SO2 800 10,83 20,01 10,75

Partikulat/Debu 80 11,69 18,53 67,09

Partikulat (CEMs) 80 8,33 20,11 72,69

Clinker cooler Partikulat/Debu 80 7,81 54,72 74,73

Coal Mill Partikulat/Debu 80 9,36 61,87 65,56

Cement Mill Partikulat/Debu 80 10,15 63,68 66,94

Packer Partikulat/Debu 80 10.15 15.10 66.94

*Note : Berdasarkan KepMen LH no. 13 th. 1995

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

162

Baku Mutu Emisi Udara Cerobong TLCC

Equipment Parameter Baku mutu (Standart

Quality), mg/m3 Nilai (Value), mg/m3

Raw Mill NO2 1000 84,32

SO2 800 14,67

Partikulat debu 80 32,76

Clinker cooler Partikulat debu 80 61

Coal Mill Partikulat debu 80 69

Cement Mill Partikulat debu 80 49

Packer Partikulat debu 80 66

*Note : Berdasarkan QCVN 23:2009 BTNMT

1. Baku Mutu Udara Ambien

Parameter Baku mutu, µg/Nm3 SG SP ST

CO 30.000 3.408,5 2.876,65 9,3 NOx 400 20,38 59,15 39,63 SO2 900 24,38 19,79 5,52 Oksidan, O3 235 45,33 34,59 - Partikel debu 230 80,41 58,53 82,53 Timah hitam, Pb 2 0,057 0,03 0,82 Hidrokarbon, HC 160 103,04 95,83 -

*Note : Berdasarkan PP No. 41 th. 1999 Baku Mutu Udara Ambien TLCC

Parameter Baku mutu (Standart Quality), µg/Nm3 Nilai (Value), µg/Nm3

CO 30000 ฀7000

NOx 200 19,22

SO2 350 25,88

*Note : Berdasarkan QCVN 05:2013 BTNMT dan QCVN 06:2009

2. Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Baku mutu Satuan SG SP ST

pH 6,0-9,0 - 7 7,55 7,32

BOD 100 mg/L 7 35,23 19,07

TSS 100 mg/L 6 54,60 18,8

Minyak/lemak 10 mg/L 0,2 1.05 7

*Note : Berdasarkan PerMen LH no. 05 th. 2014

IKHTISAR

UTAMA LAPORAN MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TINJAUAN

OPERASIONAL LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERUSAHAAN Laporan Keuangan2016

163

LAPORAN KEUANGAN AUDIT KONSOLIDASI

Baku Mutu Air Limbah Domestik TLCC

Parameter Baku mutu

(Standart Quality) Unit Value

pH 5,5-9,0 - 6,87 BOD 78 mg/L 8,0 TSS 156 mg/L 37,0 Minyak/lemak 15,6 mg/L 0,060 *Note : Berdasarkan QCVN 40:2011/BTNMT 2. Resources Conservation

Strategi inisiatif yang telah dilakukan oleh Perseroan dalam konservasi sumber daya adalah sebagai berikut :

a. Penurunan emisi gas CO2

Dalam menjalankan usahanya, Semen Indonesia terus fokus pada pembangunan berkelanjutan melalui komitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari proses pabrikasi semen.

Hasil pemantauan emisi CO2 untuk masing-masing OpCo ditampilkan seperti tabel di bawah ini:

Operating Company Emisi CO2, kg/ton semen2016 2015 Persen Reduksi

PT Semen Gresik 647 665 -2,74%

PT Semen Padang 692 690 0,29%

PT Semen Tonasa 749 712 5,18%

TLCC 664 672 -1.18%

Secara total grup dari keempat pabrik, speciic net emisi CO2 tahun 2016 adalah sebesar 683,29 kgCO2/ton semen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 682,36 kg CO2/ton semen atau naik sebesar 0,14%. Terdapat sedikit kenaikan emisi CO2 di PT Semen Padang dari tahun 2015 pengaruh dari kenaikan factor klinker dalam memproduksi semen untuk export yang menuntut kualitas khusus. Sedangkan kenaikan di PT Semen Tonasa diakibatkan dari usaha meningkatkan kualitas produk semen yang berpengaruh kepada kenaikan faktor klinker.

Dalam melakukan upaya reduksi emisi CO2, Perseroan telah mengimplementasikan beberapa program yang relevan. Beberapa program yang dikembangkan Perseroan adalah :

i. Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar alternatif untuk subtitusi pemakaian batubara. Biomass

yang digunakan antara lain sekam padi, coconut waste dan waste tobacco.

ii. Diversiikasi produk blended cement untuk menurunkan pemakaian klinker. Perseroan juga terus

berupaya untuk memproduksi semen dengan faktor klinker rendah

iii. Pembangunan belt panjang untuk transport batubara dari pelabuhan menuju pabrik, bertujuan untuk

mengurangi pemakaian transportasi darat.

iv. Pembangunan dan mengoperasikan WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation) dari gas panas

buang kiln untuk mengurangi pemakaian listrik dari PLN.

v. Perseroan mengembangkan project Waste to Zero. Dengan project ini, Perseroan bekerja sama dengan

pemerintah untuk membantu mengurangi permasalahan sampah kota dengan mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif untuk pabrik.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

164

b. Program CDM Project

Perseroan telah berhasil memperoleh

sertiikat penurunan emisi (Certiied Emission Reduction / CER) dari UNFCCC (United Nation Framework Convention on Climate Change) pada tanggal 12 Desember 2016 sebesar 213.717 tonCO2eq untuk periode monitoring 25 Februari 2012 – 29 Februari 2016. Penurunan emisi gas buang CO2 sebesar itu dilakukan di Pabrik Tuban melalui proyek “Partial Substitution of Fossil Fuel with Biomass at Semen Gresik at Cement Plant in Tuban”.

Dalam proyek CDM ini Perseroan menjalin kerjasama jual beli CER dengan Swedish Energy Agency, Swedia di dalam ERPA (Emission Reduction Purchase Agreement) yang ditanda tangani pada tanggal 6 Mei 2015.

Penandatanganan Sertiikat Penurunan Emisi oleh Dirut Semen Indonesia Rizkan Chandra dengan Duta Besar Swedia Johana Brismar S

c. Konservasi Energi

Penggunaan energi dalam proses produksi semen terdiri dari 2 jenis energi, yaitu energi panas dan energi listrik. Energi panas berasal dari pemakaian batubara sebagai bahan bakar utama.

Total biaya energi berkontribusi sekitar 37% dari beban pokok pendapatan. Mempertimbangkan tarif dasar listrik yang cenderung meningkat, Perseroan secara

konsisten menerapkan langkah-langkah eisiensi untuk menekan biaya energi.

Total konsumsi batubara regional Perseroan, yakni fasilitas produksi TLCC di tahun 2016 adalah sebesar 300.769 ton, naik 6% dari 282.718 ton di tahun 2015 seiring dengan naiknya produksi clinker sebanyak 6%.

Sementara total konsumsi batubara domestik Perseroan di tahun 2016 sebesar 4,7 juta ton, turun 2% dari penggunaan batubara di tahun sebelumnya sebesar 4,8 juta ton. Hal ini disebabkan oleh penggunaan alternative fuels

sebagai tambahan subtitusi di penggunaan bahan bakar.

Total konsumsi listrik regional, TLCC, di tahun 2016 adalah sebesar 229.166 MWh naik 11%

PRODUKSI & LITBANG

dari 205.639 MWh di tahun 2015, seiring dengan naiknya produksi semen sebesar 21%.

Sementara kebutuhan energi listrik domestik Perseroan di tahun 2016 naik 5% dari perbandingan jumlah penggunaan listrik domestik sebesar 2.684.626 MWh di tahun 2016 dan 2.559.503 MWh di tahun 2015.

IKHTISAR

UTAMA LAPORAN MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TINJAUAN

OPERASIONAL LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERUSAHAAN Laporan Keuangan2016

165

LAPORAN KEUANGAN AUDIT KONSOLIDASI

Realisasi penggunaan batubara dan listrik tertera pada Tabel Penggunaan Energi Utama sebagai berikut,Tabel Penggunaan Energi Utama, 2014-2016

Jenis Energi Area 2016 2015 2014 Perubahan Perubahan

(1) (2) (3) (1 / 2) (2 / 3)

Batubara (Ton) Regional 300.769 282.718 315.698 6,4% -10,4%

Domestik 4.704.159 4.801.000 4.817.263 -2,0% -0,3%

Listrik (MWh) Regional 229.166 205.639 194.041 11,4% 6,0%

Domestik 2.684.626 2.559.503 2.702.915 4,9% -5,3%

Demi mendukung program konservasi energi, maka perseroan menerapkan beberapa program yang berkaitan dengan upaya pengamanan energi. Upaya pengamanan energi yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :

c.1. Implementasi Sistem Manajemen

Energi

Perseroan berencana untuk segera menerapkan Sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001 sebagai tools dalam meningkatkan upaya pengelolaan energi yang diakui secara internasional. Pada tahun 2016, telah dilakukan inisiasi pengenalan Sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001 dengan melakukan workshop pengenalan ISO 50001 secara grup sehingga bisa diimplementasikan secara menyeluruh. Diharapkan pada tahun 2017 ini, implementasi Sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001 dapat mulai terealisasi di masing-masing OpCo.

PRODUKSI & LITBANG

c.2. Peningkatan penggunaan alternative

fuel

Untuk meningkatkan subtitusi

penggunaan batubara, maka Perseroan telah menggunakan biomass dan limbah B3 sebagai bahan bakar alternatif. Biomass yang digunakan antara lain sekam padi, coconut waste dan waste tobacco. Sedangkan limbah B3 yang digunakan adalah oil sludge, bag ilter

bekas dan majun bekas.

Pada saat ini, Perseroan juga telah

membangun dan mengembangkan

teknologi pengolahan sampah kota (Municiple Solid Waste) di TPA Ngipik, Gresik menjadi RDF (Refused Derived Fuel) sebagai bahan bakar alternatif. Sampah kota yang diolah adalah mining waste (sampah lama) dengan kapasitas desain sebesar 250 ton/hari.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

166

Aktivitas bongkar muat sekam untuk energi alternatif di pabrik Semen Indonesia, Tuban, Jawa Timur

c.3. Memaksimalkan operasi WHRPG Pabrik Indarung dan Mengoperasikan WHRPG Pabrik Tuban

Di Padang, WHRPG telah beroperasi sejak tahun 2011 berkontribusi untuk memberikan tambahan daya listrik sebesar 8 MVA. Sedangkan di pabrik Tuban, proyek pembangunan WHRPG yang sudah dimulai pada tahun 2014 akan memberikan tambahan daya sebesar 30,6 MVA. Direncanakan akan beroperasi pada Mei 2017.

d. Eisiensi penggunaan air

Perseroan berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan kualitas sumber daya air di wilayah pabrik. Sasaran Perseroan adalah membatasi konsumsi air total pabrik maksimal 0,25 m3/ton semen dengan optimalisasi penggunaan air permukaan minimal 70% dari total pemakaian air. Setiap bulan, diadakan pemantauan rutin secara grup melalui mekanisme Si Ramah.

Program yang telah diimplementasikan Perseroan dalam eisiensi penggunaan air sebagai berikut :

o Pemanfaatan air hujan yang ditampung dalam waduk sebagai air proses & air sanitasi

o Recycle air proses, air limbah domestik & air blowdown clariier menjadi air proses siap pakai.

o Peningkatan cadangan air permukaan melalui Interkoneksi Waduk Temandang dan Waduk Tlogowaru sebagai tempat penampungan air hujan.

IKHTISAR

UTAMA LAPORAN MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TINJAUAN

OPERASIONAL LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERUSAHAAN Laporan Keuangan2016

167

LAPORAN KEUANGAN AUDIT KONSOLIDASI

e. Konservasi bahan baku

Untuk mengatasi kelangkaan bahan baku baik bahan baku untuk proses pembuatan semen maupun bahan baku pendukung seperti kertas kraft untuk pembuatan kantong semen, perseroan telah melakukan beberapa upaya seperti:

e.1. Program reduksi gramatur kertas kraft (eco friendly zak) untuk meminimalkan penggunaan kertas kraft

sebagai bahan pembuatan zak semen.

Berawal dari penggunaan kantong dengan gramatur 90 gsm, program yang dimulai dari tahun 2011 ini sekarang telah menggunakan kertas kraft dengan gramatur 80 gsm sebagai bahan baku kantong semen. Program reduksi gramatur kertas zak ini selain dapat meningkatkan eisiensi biaya kemasan dan mencegah kelangkaan pasokan kraft, namun juga telah berhasil meningkatkan image perusahaan dari segi pengurangan emisi CO2 secara tidak langsung. Karena penurunan gramatur kertas kraft juga mengurangi penggunaan kertas yang berarti mengurangi penggunaan pohon sebagai bahan baku kertas.

Berikut adalah proses inovasi dan produksi kantong :

Gambar produksi kantong

e.2. Penggunaan bahan baku alternatif

Perseroan telah memanfaatkan limbah industri sebagai bahan baku alternatif. Manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan bahan baku alternatif tersebut adalah penghematan bahan baku utama dan membantu mencegah pencemaran lebih lanjut dari limbah B3 yang dihasilkan oleh industri lain.

Contoh limbah B3 yang telah berhasil dimanfaatkan oleh Perseroan adalah lyash-bottom ash, COCS,

spent earth, drilling cutting, dan sludge paper. Jumlah pemakaian total limbah di tahun 2016 adalah 167.685 ton. Target pemakaian limbah di tahun 2017 adalah sebesar 507.515 ton

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

168

3. Biodiversity (Keanekaragaman Hayati)

a. Pemanfaatan lahan bekas tambang tanah liat di Temandang dan Tlogowaru, Tuban sebagai waduk. Waduk

ini berfungsi sebagai tempat budidaya ikan air tawar dan sumber air bagi petani Green Belt.

b. Pendirian Mangrove Center Green Socorejo di areal sekitar pabrik Tuban telah membantu menjaga

keanekaragaman hayati di sekitar pantai Tuban.

c. Konservasi Flora dan fauna langka

Pengembangbiakan Rusa Timor di areal pabrik Tuban yang bekerja sama dengan BKSDA Bojonegoro sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan untuk turut serta menjaga kelestarian satwa langka.

IKHTISAR

UTAMA LAPORAN MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TINJAUAN

OPERASIONAL LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN PROFIL PERUSAHAAN Laporan Keuangan2016

169

LAPORAN KEUANGAN AUDIT KONSOLIDASI

Pembibitan tanaman khas Sumatera Barat yaitu pohon Andalas dan pohon Indarung oleh PT Semen Padang.

Reboisasi hutan lindung (rehabilitasi daerah aliran sungai) di kawasan hutan lindung Kelurahan Indarung, Kelurahan Limau Manis Selatan dan Kelurahan Lumbung Bukit seluas 275 hektar.

d. Proyek sinergi berbasis masyarakat

pembuatan Hutan Nagari yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat dan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Proyek ini memiliki target strategis untuk memperbaiki perekonomian masyarakat, mengurangi emisi debu, dan mengurangi angka pengangguran di lingkungan perusahaan.

Pembudidayaan pohon gaharu sebagai aktivitas proyek dilakukan di 3 daerah (Nagari) di Kelurahan Batu Gadang, Kelurahan Limau Manis Selatan, dan Kelurahan Lumbung Bukit.

PRODUKSI & LITBANG

e. PT Semen Padang berperan sebagai

Supporter dalam Program Adiwiyata dengan Pemberian bibit pohon produktif kepada sekolah-sekolah di kota Padang.

PENGHARGAAN

Berbagai upaya perbaikan terhadap kinerja lingkungan yang terus dilakukan dalam upaya membangun lingkungan perusahaan yang berwawasan hijau dan sebagai bentuk kepedulian terhadap Perseroan terhadap kualitas lingkungan, membuat Perseroan pada tahun 2016 memperoleh :

1. Proper hijau untuk PT Semen Gresik, PT Semen

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

170

PT Semen Padang menerima penghargaan Proper hijau

PT Semen Gresik menerima penghargaan Proper hijau

PT Semen Tonasa menerima penghargaan Proper hijau

2. Penghargaan Green Industry, Level 5 untuk

yang kelima kalinya secara berturut-turut dari Kementerian Perindustrian di tahun 2016 untuk Pabrik Tuban.

Penghargaan Industri Hijau Level 5 tahun 2016 untuk PT ST

Penghargaan Industri Hijau Level 4 tahun 2016 untuk PT SP

3. Penghargaan sebagai Industri Pelaksana

Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Konsisten dari Pemprov Jatim dan diserahkan oleh Gubernur Jatim di Surabaya

4. Penghargaan Indonesian Green Award 2016

Penghargaan diberikan dari La Toi bekerjasama dengan Kementrian Perindustrian, Kementerian ESDM, Kementerian PU & Perumahan Rakyat, dan Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan di Taman Tebet

Dokumen terkait