Kantor Pusat
Gedung Utama Semen Indonesia Jl. Veteran Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732 F. + 62-31-398-3209
E. info@semenindonesia.com
Kantor Jakarta
Gedung The East Lantai 18 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav.E.3.2 No.1 Jakarta-12950
Transformasi
Memenangkan
Persaingan Melalui
2016
Laporan T
Memenangkan P
er
saingan Melalui T
ransf
Transformasi
Memenangkan
Persaingan Melalui
yang diperkirakan masih relatif terbatas, industri semen di Indonesia kini dan ke
depan akan terus berada dalam tekanan persaingan yang ketat. Keunggulan
daya saing dan kemampuan transformasi biaya menjadi penentu keberhasilan
memenangkan persaingan.
Kami telah mengantisipasi kondisi tersebut dengan melakukan transformasi
terhadap model bisnis yang dijalankan, selaras dengan proses transformasi
perusahaan yang berperan menjadi
Strategic Holding
secara penuh mulai awal
tahun 2017. Perseroan akan mengkoordinir 4
Operating Company
di bidang
semen dan anak usaha bidang
building material
dan pendukung semen lainnya.
Mengiringi proses tersebut, mulai pertengahan tahun 2016 kami mengembangkan
model bisnis baru dengan menerapkan ‘Strategi 3 + 1’, yakni membangun grup-grup
usaha pada tiga pilar pertumbuhan bisnis yang didukung dengan penerapan
Cost
Transformation
sebagai dasar peningkatan daya saing, serta dijalankan bersama
dengan upaya peningkatan
Commercial Excellence
untuk memenangkan pasar.
The Future Is Here
Tema laporan tahunan ini adalah
“
The Future is Here
” merupakan
tema yang disarikan berdasarkan
analisis terhadap dinamika bisnis
persemenan di Indonesia pada
tahun 2013 serta prospek
keberlanjutan bisnis Perseroan
sebagai
Strategic Holding
Company
.
Assuring The Move
Into Next Level
Melanjutkan rencana besar
untuk menjadi perusahaan
persemenan terunggul di level
lokal maupun regional, Semen
Indonesia konsisten merealisasikan
berbagai program korporasi yang
mencakup: pengembangan usaha,
peningkatan kompetensi seluruh
jajaran, perbaikan kehidupan
masyarakat sekitar dan perbaikan
kualitas lingkungan.
TEMA
2013
kehadiran produk di pasar.
Kami telah mewaspadai kondisi tersebut dengan mempersiapkan serangkaian
program strategis, meliputi pengembangan fasilitas produksi, fasilitas distribusi,
dan diversiikasi produk semen maupun non-semen yang ditujukan untuk
memastikan kehadiran produk Semen Indonesia
di seluruh pasar potensial di Indonesia maupun
kawasan regional kini, maupun ke depan.
Kami menyikapi tahun 2015 dengan memperkuat
fondasi
internal,
memperkuat
sinergitas
untuk meningkatkan kualitas keunggulan dan
merealisasikan rencana pengembangan secara
bijaksana dalam rangka merajut momentum
pertumbuhan berkualitas dalam jangka panjang,
mengatasi tahun-tahun sulit penuh persaingan
saat ini maupun di masa mendatang, sekaligus
mendukung
pembangunan
infrastruktur
Hasilnya:
•
Pangsa Pasar Domestik
tetap Dominan, sebesar
41
,
7
%
1
,
4
%
29
,
1
•
Volume penjualan total
(domestik + pasar regional),
naik sebesar
juta
hanya turun sebesar 1,0% dan
lebih baik dari rata-rata penurunan
pelaku utama industri yang
sebesar 5,1%.
•
Volume penjualan di pasar
domestik mencapai
25
,
8
%
ton
Memenangkan
Persaingan Pasar
Domestik
Kami mengubah paradigma dari
production
oriented
menjadi
market oriented
dengan mengintensifkan strategi
direct to customer
yakni melakukan konsolidasi di pasar domestik
dengan memaksimalkan keunggulan-keunggulan
utama yang dimiliki Perseroan.
2014
2015
2016
25 20
SMI AV Peer Industry Total Nasional 2014
25.7
TRANSFORMATION
Kami mengedepankan penerapan strategi
cost transformation
untuk meraih
cost
leadership
guna meningkatkan daya saing, memenangkan persaingan, dan menjaga
proitabilitas.
RASIO BEBAN POKOK
TERHADAP PENDAPATAN
COGS to Sales
(%)
62,3
60,5 57,1
2014
2015
2016
3,4%
1,8%
RASIO BEBAN USAHA
TERHADAP PENDAPATAN
(%)17,7
17,4 16,4
2014
2015
2016
1,0%
0,3%
3,8%
1,1%
RASIO MARGIN EBITDA
TERHADAP PENDAPATAN
(%)26,6
27,7 31,5
2014
2015
2016
Kami menjalankan program pengendalian biaya produksi, mengendalikan dan mengelola biaya distribusi, meningkatkan eisiensi operasional, serta menekan biaya pemeliharaan untuk menekan beban operasional langsung maupun tidak langsung per ton.
Hasilnya:
• Pertumbuhan Rasio COGS-to Sales menurun.
• Pertumbuhan Rasio SGA-to Sales menurun.
• EBITDA Margin menurun -1,1% lebih kecil dari penurunan pendapatan sebesar 3,0% sebagai bukti efektivitas cost transformation.
• Laba Bersih dapat dipertahankan sama dengan tahun sebelumnya, sebesar Rp4.521,6 miliar.
GRAFIK
PENDAPATAN DAN
LABA BERSIH
(Rp Miliar)26,134.3
26,948.0 26,987.0
Sebagai bagian dari implementasi strategi
pengembangan bisnis, kami melanjutkan investasi
dengan memperkuat pilar pertumbuhan pada
segmen-segmen bisnis potensial lain, guna memperkuat segmen-segmen
bisnis semen.
Menyusul segera selesainya pembangunan 2
pabrik semen terintegrasi yang baru, kami telah
mempersiapkan pembangunan 2 pabrik terintegrasi
baru lainnya berkapasitas total 5 juta ton per tahun.
Kami semakin intensif mengembangkan potensi
pendapatan produk non-semen yang mampu
mendukung pemasaran produk semen kami serta
menambah daya saing perusahaan dan siap
meningkatkan kontribusi produk non-semen terhadap
total pendapatan Perseroan.
Hasilnya:
PENDAPATAN
MENURUT
SEGMEN BISNIS
Rp miliar
1,404.7
651,7 793.0
2014
2015
2016
26,335,4 26,155,0 24,729,6
Kontribusi pendapatan non-semen
naik
77
%
, mencapai Rp
1.404,7
miliar.
Proporsi pendapatan non-semen naik
menjadi
5,4
%
dari
2,9
%
dari total pendapatan Perseroan.
Memperbaiki Kualitas
Lingkungan
Kami berkomitmen penuh untuk menjalankan proses produksi
ramah lingkungan dan berpartisipasi aktif pada upaya
pelestarian lingkungan. Kami menerapkan strategi
Green
Management
dalam berproduksi, mengembangkan sistem
operasi yang didukung teknologi operasi ramah lingkungan
dan melaksanakan program-program perbaikan kondisi
lingkungan yang berkesinambungan termasuk menjalankan
program
Clean Development Mechanism
(CDM) untuk
mengurangi emisi CO
2dari
operasional fasilitas produksi kami.
Selain itu, kami terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan
penghijauan di bekas lahan tambang, sekitar area pabrik
maupun di daerah lain.
Hasilnya:
•
Kami berhasil memenuhi seluruh ketentuan baku mutu
lingkungan
Penuh Dalam
Membangun
Kesejahteraan
Komunitas Sekitar
Kami tetap menunjukkan komitmen penuh
terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan
komunitas, baik melalui realisasi Program
Kemitraan dan bina Lingkungan (PKBL) maupun
program pengembangan komunitas lainnya.
Kami merealisasikan penyaluran dana program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
sebesar Rp
186,8
miliar menyalurkan dana
Kemitraan sebesar Rp
78,9
miliar.
Daftar Isi
24
LAPORAN MANAJEMEN
26
Laporan Direktur utama40
Laporan Dewan Komisaris15
IKHTISAR UTAMA
18
Ikhtisar Keuangan22
Informasi Saham01
TEMA –
Tentang Tema
02
KEBERLANJUTAN TEMA
04
TEMATIC 1 - 5
50
PROFIL PERUSAHAAN
52
Identitas Perusahaan53
Sekilas SEMEN INDONESIA57
Kegiatan Usaha63
Visi dan Misi66
Perjalanan Kami68
Struktur Organisasi70
Area Operasional72
Proil Dewan Komisaris79
Proil Direksi86
Jumlah Karyawan87
Informasi Pemegang Saham88
Struktur Pemegang Saham89
Informasi Entitas Anak Perusahan dan Perusahaan Asosiasi92
Kronologis Pencatatan Saham93
Lembaga / Profesi Penunjang Pasar Modal94
Penghargaan & Sertiikasi128
Pemasaran143
Project & Engineering157
Produksi & LitBang173
Tinjauan Kinerja Entitas Anak173
• Segmen Semen176
• Segmen Non-Semen183
• Segmen Usaha Lainnya184
Tinjauan Kinerja Keuangan200
Ikhtisar Perubahan Posisi Keuangan Konsolidasian231
Perubahan Peraturan dan Perundangan yang Relevan234
TINJAUAN
PENDUKUNG USAHA
236
Pengembangan Sumber Daya Manusia256
Teknologi Informasi dan Komunikasi349
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal366
Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan369
Sistem Pelaporan Pelanggaran /Whistleblowing System
372
Penerapan Pedoman Tata Kelola di Perusahaan18
Ikhtisar KeuanganDesember 2016, 2015, 2014 Dalam Jutaan Rupiah
2016 2015 2014 a)
Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasian
Aset lancar 10.373.159 10.538.704 11.648.545
Investasi pada entitas asosiasi 93.985 223.952 146.980
Aset tetap 30.846.750 25.167.683 20.221.067
Aset tak berwujud 1.355.080 1.134.306 1.103.697
Aset tidak lancar lainnya 1.557.923 1.088.474 1.211.386
Total Aset 44.226.896 38.153.119 34.331.675
Liabilitas jangka pendek 8.151.673 6.599.190 5.271.930 Liabilitas jangka panjang 5.500.831 4.113.131 4.054.815
Total Liabilitas 13.652.505 10.712.321 9.326.745 Total Ekuitas 30.574.391 27.440.798 25.004.930
Pengeluaran modal 5.169.917 5.650.020 2.493.801
Modal kerja bersih 2.221.486 3.939.514 6.376.615
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Pendapatan 26.134.306 26.948.004 26.987.035
Laba Bruto 9.855.872 10.645.996 11.578.877
Laba Usaha 5.227.113 5.945.532 7.142.178
Laba Tahun Berjalan 4.535.037 4.525.441 5.567.660
Total Laba Komprehensif tahun berjalan 4.368.344 4.662.164 5.642.318 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 4.521.596 4.521.491 5.559.902 Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali 13.441 3.950 7.758
Total 4.535.037 4.525.441 5.567.660
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk 4.395.314 4.599.417 5.631.171
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali (26.970) 62.747 11.147
Total 4.368.344 4.662.164 5.642.318
EBITDA b) 6.962.934 7.473.542 8.491.877
Kapitalisasi Pasar 54.421.696 67.619.328 96.090.624
Rata-rata tertimbang saham beredar 5.931.520 5.931.520 5.931.520
Laba per saham dasar 762 762 937
Rasio-rasio keuangan
Margin laba bruto (%) 37,7 39,5 42,9
Margin laba usaha (%) 20,0 22,1 26,5
Margin laba bersih (%) 17,3 16,8 20,6
Margin EBITDA (%) 26,6 27,7 31,5
Rasio EBITDA terhadap bunga (x) 19,2 20,2 22,2
Rasio EBITDA terhadap bunga & pembayaran pokok pinjaman (x) 3,0 4,6 3,4
Rasio laba terhadap ekuitas (%) c) 15,6 17,1 23,1
Rasio laba terhadap total aset (%) 10,2 11,9 16,2
Rasio lancar (%) 127,3 159,7 221,0
Bidang Industri Satuan 2016 2015 2014 Semen
Kapasitas Produksi Total Ribu ton 31.800 31.800 31.800 Produksi Domestik Ribu ton 25.884 26.504 26.435 Produksi Regional Ribu ton 2.388 1.979 1.825
Produksi Total Ribu ton 28.272 28.483 28.261
Penjualan Domestik Ribu ton 25.811 26.069 26.163 Penjualan Regional Ribu ton 3.300 2.640 2.363
Penjualan Total Ribu ton 29.111 28.709 28.526 Industri Kemasan
Produksi Pasted Woven Lembar 303.786 451.071 320.225 Produksi Sewn Woven Lembar 25.821.680 19.834.152 33.312.965 Produksi Pasted Kraft Lembar 236.743.090 233.919.088 229.542.343
Total Produksi Kemasan Lembar 262.868.556 254.204.311 263.175.533 Industrial Real Estate
Volume Penjualan
Penjualan Tanah Industri M 2 - - 40.429
Penjualan Ruko Unit - 1 1
Volume Persewaan Sewa Tanah M 2 43.969 43.678 46.644 Sewa BPSP Unit 15 15 15
Sewa Gudang Unit 72 63 82
Sewa Kantor Unit 1 1 1
Sewa Ruko Unit 14 14 14
Sewa Rumah Unit 2 2 3
Pertambangan Jasa Tambang
Batu Kapur Ton 13.309.918 13.534.452 12.928.832 Tanah Liat Ton 3.563.661 3.467.709 3.542.122 Surface Miner Ton 1.500.758 1.320.135 1.267.650
Subtotal Ton 18.374.337 18.322.296 17.738.604 Jasa Tambang Lainnya
Satuan BCM BCM 85.101 898.405 630.258 Satuan Meter Meter 180.937 206.085 239.607 Satuan Ton Ton 8.775.740 6.864.183 5.991.442 Satuan Jam Ton 5.736 71.964 83.087
VOLUME PRODUKSI
PENDAPATAN
VOLUME PENJUALAN
(dalam juta ton)(dalam Rp miliar)
(dalam juta ton) /tahun
31,8
31,8 31,8
2014
2015
2016
28,3
28,528,3
2014
2015
2016
26.134
26.94826.987
88,9
89,688,9
2014
2015
2016
29,1
28,728,5
2014
2015
2016
produksi 2016
Terbesar
di Indonesia
31
,
8
juta ton
/tahun
Volume
penjualan 2016
RASIO LABA TERHADAP
TOTAL ASSETS / ROA
RASIO MARJIN EBITDA
(YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK)
RASIO LABA TERHADAP
EKUITAS / ROE
(dalam Rp miliar)
(%)
(%)
(dalam Rp miliar)
(dalam %)
6,963
7,4748,492
2014
2015
2016
10,2
11,916,2
2014
2015
2016
26,6
27,731,5
2014
2015
2016
4,522
4,5215,560
2014
2015
2016
15,6
17,123,1
Daftar Pemegang Saham
– Desember 2016
No Pemegang Saham Jumlah Saham %
1 Pemerintah RI 3.025.406.000 51,01%
3 Foreign Institutions 2.238.369.422 37,74%
4 Foreign Individual 1.795.400 0,03%
5 Domestic Individual 116.570.719 1,97%
6 Domestic Institutions 549.378.459 9,26%
Total 5.931.520.000 100,00%
Daftar Pemegang Saham Selain Pemerintah
– 2016
No Pemegang Saham Jumlah Saham %
1 Foreign Institutions 2.238.369.422 77,02%
2 Foreign Individual 1.795.400 0,06%
3 Domestic Individual 116.570.719 4,01%
4 Domestic Institutions 549.378.459 18,90%
Total 2.906.114.000 100,00%
PEMEGANG SAHAM
Foreign Institutions Foreign Individual Domestic Individual Domestic Institutions
77,02
%0,06
%4,01
%18,90
%Government RI Foreign Institutions Foreign Individual Domestic Individual Domestic Institutions
51,01
%1,97
%0,03
%37,74
%2016
Period Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Jumlah Lembar saham Volume Market Cap. (Rp Miliar)
1st Quarter 11.400 11.450 10.050 10.175 5.931.520.000 400.668.900
Period Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Jumlah Lembar saham Volume Cap. (Rp Market Miliar)
Pada tahun 2016 tidak ada aksi korporasi terkait saham, seperti: pemecahan saham, penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham.
SUSPENSION
DAN/ATAU
DELISTING
Tidak ada suspensi dan/ataupun delisting saham-saham SMGR selama tahun pelaporan.
Tabel Harga Saham Triwulanan
January - December 2016
Price (Rp/Share)
Jakarta Composite Index ia rebased to Semen Indonesia share price Note : US$ 1 = IDR 13,436 as per Dec 31, 2016 *middle rate BI
SMGR (LHS) IHSG (LHS) Volume (per ‘000) - (RHS)
SMGR (share price and trading volume) Vs IHSG (Rebased)
Key market data IDR USD Current share price 9.175 0.00 52 week high 9.175 0.00 52 week low 9.175 0.00 market Cap. 54.421bn 4.050mn
15.3%
-19.5%
January - December 2015
Price (Rp/Share)
Jakarta Composite Index ia rebased to Semen Indonesia share price Note : US$ 1 = IDR 13,795 as per Dec 31, 2016 *middle rate BI
2/2
12/30 3/2 4/1 5/4 6/1 7/1 3-Aug 9/1 1-Oct 11/2 1-Dec 30-Dec
22.000
SMGR (LHS) IHSG (LHS) Volume (per ‘000) - (RHS)
SMGR (share price and trading volume) Vs IHSG (Rebased)
Key market data IDR USD Current share price 11.400 0.83 52 week high 10.225 1.10 52 week low 7.200 0.52 market Cap. 67.619bn 4.901mn
-12.1%
MANAJEMEN
26
Laporan Direktur utamaPada tahap pertama, Perseroan berupaya
menekankan implementasi Cost
Transformation sebagai salah satu landasan
strategi tersebut untuk memenangkan
DIREKTUR UTAMA
Perseroan berupaya
bergerak cepat
melakukan antisipasi
dan penyesuaian
internal guna
mengatasi kondisi
usaha yang
semakin penuh
tantangan dengan
mulai mengubah
mindset dari product
focus oriented ke
customer oriented.
Perseroan juga
mulai merintis
transformasi
menjadi perusahaan
persemenan,
dengan menginisiasi
“Strategi 3 + 1”
sebagai strategic
tools dalam
Pemegang Saham Yang
Terhormat,
Pertama-tama, atas nama Direksi, kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karuniaNya sehingga Perseroan berhasil melalui tahun 2016 yang penuh tantangan dengan tetap mempertahankan penguasaan pasar domestik dan kinerja operasional maupun keuangan jauh lebih baik dari rerata pelaku industri. Tahun 2016 telah berkembang menjadi tahun terjadinya pertumbuhan negatif semen domestik, suatu siklus permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan hingga 15 tahun sebelumnya, membuatnya menjadi salah satu periode terberat bagi seluruh pelaku industri persemenan nasional termasuk bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai pelaku industri persemenan terdepan di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara.
Pada tahap pertama, Perseroan berupaya
menekankan implementasi Cost
Transformation sebagai salah satu landasan
strategi tersebut untuk memenangkan
persaingan sekaligus menjaga proitabilitas.”
Kondisi
Perekonomian 2016
Perekonomian Indonesia di tahun 2016 tumbuh 5,02%, lebih baik dari angka pertumbuhan 4,79% di tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan tersebut mengairmasi terjadinya pembalikan arah, dari perlambatan pertumbuhan yang mulai terjadi sejak 5 tahun lalu, dari tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,18% di tahun 2010 (BPS), berturut-turut menurun hingga tinggal 4,79% tersebut.
Seluruh kondisi
ekonomi tersebut
membuat lembaga
pemeringkat
internasional
Fitch Ratings dan
Moody’s Investors
Service (Moody’s)
memperbaiki
Outlook
Sovereign Credit
Rating
Indonesia
dari
stable
menjadi
positive
, sekaligus
mengafirmasi rating
utang Indonesia
menjadi termasuk
kelompok
Investment
grade
.
pertumbuhan konsumsi rumah tangga, diantaranya perbaikan harga komoditas (terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan), serapan tenaga kerja (di Jawa) dan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inlasi, yang hanya sebesar 3,02%.
Catatan prestasi lain dari kondisi ekonomi Indonesia diantaranya adalah meningkatnya cadangan devisa mencapai US$116,4 miliar dari US$105,9 miliar, terjaganya devisit neraca anggaran dan nilai tukar yang menguat 2,6% menjadi Rp13.436/US$ dari Rp.13.795/US$ di akhir tahun 2015, sehingga suku bunga rujukan BI dapat disesuaikan menjadi yakni 7 Hari Repo Rate yang stabil di angka 4,75%, dari sebelumnya dalam BI Rate di kisaran 7,5%. Upaya pemerintah memperbaiki kemampuan APBN, melalui program tax amnesty
juga memberi hasil menggembirakan dengan raihan deklarasi harta lebih dari Rp4.000 triliun dan angka tebusan sebesar Rp106 triliun per Desember 2016. Program Tax Amnesty ini akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan Tax Reform
yang akan membuat tax ratio Indonesia membaik, sehingga Pemerintah akan memiliki kemampuan lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui belanja negara.
Upaya Pemerintah untuk memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri, melalui paket-paket program deregulasi, juga memberi hasil positif, dengan naiknya peringkat kemudahan investasi ke level 91 (dari 115 di tahun 2015), selain membuat indeks kepercayaan konsumen meningkat. Seluruh kondisi ekonomi tersebut membuat lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings dan Moody’s Investors Service (Moody’s) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengairmasi rating utang Indonesia menjadi termasuk kelompok Investment grade.
Dalam rangka mendukung upaya mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang dijalankan Pemerintah, BI juga telah memperlonggar kebijakan
makroprudential yang dijalankan, dengan menerapkan beberapa kebijakan utama, yakni menurunkan suku bunga tersebut di atas, membatasi suku bunga penempatan dana, memperbaiki ketentuan pembentukan GWM, perbaikan perhitungan LDR dan terutama menurunkan ketentuan LTV untuk mendorong pertumbuhan konsumsi barang-barang durable, dan barang investasi, seperti produk elektronik, kendaraan bermotor dan rumah tinggal.
Kondisi Industri
Pelemahan pertumbuhan permintaan semen yang berlangsung sejak tahun 2014 termasuk trend kelebihan kapasitas produksi menjadi semakin parah di tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi yang masih terbatas dan belum pulihnya daya beli masyarakat luas membuat permintaan semen untuk konsumsi retail mengalami kontraksi.
Dengan adanya penurunan permintaan tersebut, maka kondisi industri semen domestik di tahun 2016 semakin kurang kondusif, ditunjukkan oleh berbagai keadaan, yakni: permintaan semen domestik turun sebesar 0,6%, adanya kelebihan kapasitas produksi, adanya tambahan pasokan dari produk impor, dan turunnya harga jual semen secara rata-rata hingga sebesar 6,5%.
Selain persoalan kelebihan kapasitas produksi dan lemahnya permintaan, kondisi industri semen domestik juga diwarnai perubahan pola permintaan semen, dari dalam bentuk kantong ke bentuk curah yang menghasilkan margin yang lebih rendah.
Mengingat di tahun 2017 dan tahun 2018 masih akan ada tambahan kapasitas dari pabrik baru yang memasuki tahap komersial, sementara pertumbuhan permintaan diprakirakan masih terbatas, kondisi over supply ini diprakirakan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.
Strategi dan Kebijakan Strategis
Dalam rangka mengatasi kondisi usaha yang semakin penuh tantangan tersebut, Perseroan telah mengembangkan dan menetapkan strategi korporasi jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu “Strategi 3 + 1”. Perseroan menetapkan arah strategi korporasi, yang disebut CHT (Customer-Holding-Transformation) untuk mengubah mindset dari production oriented company menjadi customer oriented company yang didukung “Strategi 3 pilar + 1” tersebut.
Tiga pilar pertumbuhan dari strategi tersebut meliputi: Construction Material Business, Adjacent Business, dan Regional Expansion, ditambah dengan
Cost Transformation yang meliputi: Supply Chain Optimization, Operational Eficiency, Corporate Service Cost Transformation, serta ditunjang oleh System and Structure, People and Culture yang kuat untuk mencapai Commercial Excellence (Active Channel Management, Customer Relation Management, dan
Brand Management).
Implementasi Cost Transformation menjadi fokus inisiatif yang dijalankan di tahun 2016, dengan tujuan memenangkan persaingan sekaligus menjaga proitabilitas usaha. Fokus inisiatif ini juga diikuti dengan upaya konsolidasi pasar domestik sebagai bagian dari upaya merubah pendekatan berusaha menjadi costumer oriented company. Dalam bidang pemasaran, Perseroan juga mengintrodusir regionalisasi area penjualan, yang mengandung arti bahwa area pemasaran produk kini mencakup area kawasan regional.
Sementara itu, pengembangan pilar-pilar bisnis lainnya tetap dilakukan, dengan fokus pada langkah penyiapan seluruh aspek yang dibutuhkan agar di tahun 2017, telah dapat dieksekusi untuk memastikan terjadinya pertumbuhan usaha yang berkualitas dalam jangka panjang.
Realisasi Kinerja 2016
Hasil penjualan tersebut juga menunjukkan dominasi Perseroan di pasar domestik, dimana, dengan porsi kapasitas produksi domestik sebesar 32,0%, Perseroan mampu menguasai pasar domestik hingga 41,7%. Angka ini mengkonirmasi kemampuan Perseroan beroperasi dengan kapasitas utilisasi yang jauh lebih besar dari rerata pelaku industri. Angka ini juga menunjukkan keberhasilan Perseroan menerapkan salah satu pilar strategi operasional: Capacity Management, yang membuat Semen Indonesia mencatatkan kapasitas utilisasi sebesar
88%, lebih baik dari rerata pelaku industri semen yang sebesar 65%.
Total volume produksi dari fasilitas domestik Perseroan di tahun 2016 adalah 25,9 juta ton turun -2,3% dari 26,5 juta ton di tahun 2015, sementara produksi dari fasilitas regional (TLCC) adalah 2,4 juta ton naik 20,7% dari 2,0 juta ton, sehingga total produksi Perseroan adalah 28,3 juta ton, turun 0,7% dari 28,5 juta ton di tahun 2015.
Implementasi regionalisasi area pemasaran juga memberikan hasil lain yang membesarkan hati, yakni naiknya volume ekspor Perseroan sebesar 8,9% menjadi 524.864 ton, sehingga bersama-sama dengan hasil penjualan TLCC yang sebesar 2,6 juta ton, total volume penjualan Perseroan naik 1,4% menjadi sebesar 29,1 juta ton dari 28,7 juta ton di tahun 2015.
Perubahan paradigma pemasaran menjadi costumer oriented company dengan menerapkan program-program komunikasi pemarasan dan pendekatan 4 P yang dijalankan juga membuat value branding
Perseroan tetap terjaga, sehingga rata-rata harga jual di pasar domestik terkoreksi sebesar 2,9% menjadi sebesar Rp952 ribu,- per ton, lebih baik dari rerata koreksi harga di pasar yang sebesar 6,5%. Sementara di pasar regional, Perseroan mencatatkan koreksi harga jual rata-rata sebesar 10,4%, menjadi sebesar Rp471ribu per ton.
Kombinasi penurunan rerata harga jual dan naiknya volume penjualan membuat Perseroan mencatatkan nilai pendapatan konsolidasi sebesar Rp26,13 triliun
turun 3,0% dari nilai penjualan di tahun 2015 yang sebesar Rp26,95 triliun.
Pengendalian Biaya
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan mengendalikan biaya, Perseroan di tahun 2016 mengintrodusir inisiatif strategis Cost Transformation dengan penekanan pada aspek supply chain optimization, operational eficiency dan corporate cost transformation. Implementasi seluruh aspek tersebut dilakukan sambil merintis pembentukan unit-unit bisnis baru untuk menciptakan sumber pendapatan baru dimasa mendatang. Penerapan cost transformation
menyasar pada dua komponen biaya utama yang mempengaruhi daya saing bisnis semen, yakni biaya produksi (terutama bahan bakar dan biaya listrik) dan biaya distribusi.
Pada komponen beban pokok pendapatan, Perseroan menerapkan berbagai inovasi dan pendekatan pola produksi baru dengan tujuan menurunkan biaya energi. Inisiatif yang dijalankan diantaranya dilakukan melalui upaya penurunan consumption igure/Indeks pemakaian batubara dan indeks pemakaian BBM. Sementara pada pemakaian listrik, Perseroan berupaya melakukan optimasi utilisasi power plant di Tonasa dan optimasi utilisasi WHRPG di Padang, selain optimasi indeks pemakaian listrik di pabrik. Dengan demikian, biaya energi Perseroan turun 6,7% dari Rp5.964 miliar menjadi Rp5.563 miliar.
Pada biaya distribusi, Perseroan menerapkan berbagai inisiatif dalam rangka meningkatkan implementasi
pembentukan unit bisnis logistik, melalui akuisisi PT Varia Usaha dan entitas anak (VU). Berbagai inisiatif tersebut membuat Perseroan mencatatkan penurunan biaya distribusi sebesar 23,4% menjadi Rp1.813,3 miliar dari Rp2.368,7 miliar di tahun 2015.
Perseroan juga melakukan pengelolaan terhadap komponen-komponen beban pokok pendapatan lainnya meliputi biaya kemasan, biaya pemeliharaan dan biaya fabrikasi lainnya, sehingga total pokok pendapatan Perseroan turun 0,1% menjadi Rp16.278 miliar dari Rp16.302 miliar di tahun 2015. Dengan kondisi ini maka rasio COGS to Sales di tahun 2016 menjadi 62,3% hanya naik 1,8% dari 60,5% di tahun 2015. Angka kenaikan tersebut lebih rendah dari nilai kenaikan rasio COGS to Sales yang sebesar 3,4% di tahun 2015.
Untuk komponen beban usaha, inisiatif cost transformation yang diterapkan meliputi: Penerapan skala prioritas terhadap kegiatan-kegiatan penunjang, optimasi penggunaan fasilitas video conference, dan optimasi konsep inhouse training. Sebagian komponen biaya dari kelompok beban usaha ini adalah biaya tenaga kerja, yang secara mandatori tidak bisa diturunkan, kecuali melalui upaya eisiensi tenaga kerja karena adanya sebagian pegawai yang pensiun melalui kebijakan zero growth.
Komponen biaya yang dominan lainnya adalah biaya ongkos angkut dan bongkar, yang akan berkorelasi positif dengan volume penjualan total Perseroan. Dari berbagai komponen biaya pada beban usaha ini, Perseroan berhasil mengurangi biaya promosi hingga sebesar -17,9% menjadi Rp265,5 miliar dari Rp323,4 miliar di tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, Perseroan berhasil mengelola beban usaha ini, sehingga mampu ditekan sebesar 0,1% menjadi sebesar Rp4.628,8 miliar dari Rp4.700,5
miliar di tahun sebelumnya. Rasio SGA to Sales di tahun 2016 dengan demikian naik terbatas 0,3%, menjadi sebesar 17,7% dari 17,4% di tahun sebelumnya.
Laba Bruto dan Laba Usaha
Berbagai upaya pengendalian beban pokok pendapatan tersebut membuat Perseroan pada tahun 2016 mencatatkan laba bruto sebesar Rp9.855,9 miliar, turun 7,4% dari Rp10.646,0 miliar di tahun 2015. Angka penurunan tersebut lebih kecil dibandingkan penurunan sebesar 8,1% di tahun sebelumnya. Sementara itu, margin laba bruto Perseroan menjadi 37,7% dibanding 39,5% di tahun 2015 yang berarti mengalami penurunan 1,8% pada tahun 2016 dibandingkan 3,4% pada tahun sebelumnya.
Sedangkan laba usaha Perseroan di tahun 2016 adalah sebesar Rp5.227,1 miliar, turun 12,1% dari angka Rp5.945,5 miliar di tahun 2015. Dengan demikian margin laba usaha Perseroan menjadi 20,0% dibanding 22,1% di tahun 2015 atau turun 2,1%, lebih kecil dari penurunan margin sebesar 4,4% di tahun sebelumnya.
Laba Bersih dan Laba Per Saham
Pada tahun 2016 Perseroan mencatatkan beban lain-lain bersih sebesar Rp179,7 miliar, sehingga Laba Sebelum pajak adalah sebesar Rp5.084,6 miliar, turun 13,1% dari Rp5.851,0 miliar di tahun 2015. Sementara itu, beban pajak Perseroan tahun 2016 adalah sebesar Rp550 miliar turun 58,5% dari Rp1.325 miliar di tahun 2015, sebagai hasil revaluasi aset tetap yang dilakukan secara iskal oleh Perseroan pada tahun 2016.
EBITDA dan EBITDA Margin
Pada tahun 2016 Perseroan mencatatkan nilai EBITDA sebesar Rp6.962,9 miliar atau turun 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp7.473,5 miliar, sementara EBITDA margin menjadi sebesar 26,6% berkurang -1,1% dari 27,7% di tahun 2015. Penurunan EBITDA Margin tersebut lebih kecil dari nilai penurunan pada tahun 2015 yang sebesar -3,7%, dan lebih kecil dari penurunan pendapatan yang sebesar -3,0% menunjukan adanya pengaruh hasil-hasil implementasi
Cost Transformation yang dijalankan Perseroan.
Gambaran ringkas hasil operasional Perseroan tersebut adalah sebagai berikut.
Uraian (Rp Miliar) 2016 Target 2016 Pencapaian (%)
Volume Produksi Semen (Ribu Ton) 28.272 30.317 93,3
Volume Penjualan (Ribu Ton) 29.111 30.186 96,4
Pendapatan 26.134 27.941 93,5
EBITDA 6.963 7.318 95,2
Laba Bersih 4.522 4.368 103,5
Mengatasi Kendala yang
Dihadapi
Salah satu kendala utama dalam mengembangkan bisnis semen adalah masalah transportasi dan distribusi hasil produk kepada para pelanggan. Kemajuan teknologi pengolahan yang membuat proses produksi semakin eisien, membuat masalah distribusi ini sebagai salah satu kendala yang harus diatasi agar produk memiliki daya saing tinggi saat sampai di daerah pemasaran.
Perseroan telah menginisiasi inisiatif supply chain management sebagai bagian dari inisiatif strategis
Move Closer to Customer. Inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi Cost Transformation sebagai salah satu landasan Perseroan dalam meningkatkan daya saing, sekaligus menjaga proitabilitas usaha. Pada implementasinya Perseroan berupaya mengembangkan
kompetensi dibidang distribusi bahan baku maupun produk jadi dan fasilitas pendukung yang selama ini dikelola, yakni pelabuhan semen, armada kapal, armada angkutan darat, gudang penyangga dan
packing plant beserta fasilitas pendukungnya menjadi satu unit bisnis baru, Bidang Logistik.
Langkah persiapan telah dijalankan dengan matang di tahun 2016, dengan diambil alihnya mayoritas kepemilikan saham PT Varia Usaha dan entitas anak, sehingga prosentase kepemilikan saham Perseroan di VU menjadi 73,65%. Melalui VU, Perseroan menargetkan pengembangan bisnis logistik berupa optimalisasi angkutan darat dan angkutan laut untuk
semen, pengelolaan kapal angkutan batubara, dan pengelolaan tambahan kapal curah. Realisasi seluruh kegiatan tersebut di tahun 2017 ditargetkan membuat biaya distribusi Perseroan terkelola dengan baik, disamping mendapatkan potensi tambahan sumber penghasilan.
Menyiapkan Landasan
Pertumbuhan Kinerja
Berkelanjutan yang Berkualitas
dua fasilitas baru di Rembang dan Padang dengan total kapasitas sebesar 6 juta ton yang ditargetkan memasuki produksi komersial di tahun 2017. Guna mendukung distribusi produk pabrik-pabrik baru tersebut, Perseroan juga membangun tambahan
packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu.
Di bidang pengembangan produk semen, Perseroan juga tengah menyelesaikan pembangunan grinding plant di Cigading dan pembangunan pabrik Ground Granulated Blast Furnace Slag oleh PT Krakatau Semen Indonesia (KSI), yang kelak akan menghasilkan produk semen slag yang lebih kompetitif. Perseroan juga telah menyelesaikan program-program upgrading fasilitas eksisting untuk meningkatkan eisiensi produksi dan kinerjanya.
Dalam rangka mendukung implementasi Cost Transformation sekaligus meningkatkan kinerja dibidang lingkungan, Perseroan juga tengah menyelesaikan pembangunan Proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Tuban, yang akan dapat menghasilkan listrik sebesar ±30.6 MW dan mengurangi emisi gas CO2 sebesar 122,358 ton/ tahun.
Seluruh proyek-proyek pengembangan bisnis semen tersebut dilakukan secara swakelola, sehingga lebih hemat anggaran. Perseroan mulai merintis upaya kapitalisasi kompetensi dibidang rancang bangun tersebut agar suatu saat kelak dapat menawarkan jasa dibidang enjineering dan konstruksi kepada pihak ketiga.
Perseroan juga semakin mengintensifkan upaya pengembangan lini usaha non-semen, yang masih memiliki keterkaitan dengan industri persemenan, untuk menjamin pasar produk Perseroan di masa mendatang. Sebagai bagian dari upaya pengembangan usaha ini, pada tahun 2016 Perseroan meningkatkan penyertaan saham pada PT Varia Usaha Beton (“VUB”)
melalui anak usaha PT Semen Indonesia Beton (“SIB”). SIB merupakan perusahaan yang dikendalikan secara langsung oleh Perseroan. Perseroan menargetkan SIB dapat terus berkembang menjadi perusahaan Beton terkemuka di Indonesia, baik untuk produk readymix
maupun Beton Pracetak (precast). Aksi Perseroan ini bertujuan untuk memperkuat posisi SIB dalam bisnis
ready mix.
Perseroan menargetkan pengembangan usaha hilir produk semen ini dapat meningkatkan kontribusi pendapatan non-semen, sehingga proporsi pendapatan segmen non-semen semakin bertambah. Pada tahun 2016 kontribusi pendapatan dari segmen non-segmen ini adalah sebesar Rp1.404,7 miliar, naik 77,1% dari Rp793,0 miliar di tahun 2015, menunjukkan peningkatan proporsi pendapatan menjadi 5,4% dari 2,9% terhadap total pendapatan Perseroan. Perseroan menargetkan peningkatan kontribusi pendapatan non-semen di tahun-tahun mendatang seiring dengan realisasi berbagai rencana pengembangan usaha.
Dalam rangka mendukung implementasi perluasan areal pemasaran dan menjamin perluasan produk yang dipasarkan, di tahun 2016 Perseroan juga mendirikan perusahaan trading, PT Semen Indonesia Internasional (SII). SII kelak juga bertugas menyeimbangkan pemasaran produk Perseroan ke pasar regional atau pasar domestik. Sebagai bagian dari perubahan paradigma pemasaran dengan pendekatan “direct to customer”, Perseroan telah membentuk unit Corporate Marketing, yang lebih fokus melayani permintaan semen curah, maupun semen bag dalam partai besar kepada perusahaan-perusahaan real estate, kontraktor dan sebagainya.
Memperkuat Kompetensi
Sumber Daya Manusia
Mengingat pengembangan model bisnis yang tengah dijalankan membutuhkan pendekatan yang baru dalam bersikap dan berperilaku, Perseroan juga mulai berupaya merubah mindset Human Capital yang dimiliki dengan melakukan perubahan mendasar dalam sistem pengelolaan HC, termasuk didalamnya dalam memberikan materi pelatihan, penilaian kinerja dan pemberian paket remunerasi. Perseroan juga mulai semakin intensif mengintrodusir nilai-nilai Sinergi, Militansi dan Integritas (SMI) sebagai pelengkap dari nilai budaya CHAMPS yang telah diberlakukan sejak beberapa tahun sebelumnya.
Tahun 2016, Perseroan juga memulai tahapan review
terhadap Human Capital Master Plan yang dimiliki agar lebih selaras dengan perubahan model bisnis yang dikembangkan, termasuk didalamnya merubah peran HC dari fungsi personalia menjadi pembentuk values, leadership, dan culture. Tujuannya adalah membentuk
world class Human Capital yang mampu bertindak sebagai strategic enabler, memungkinkan Perseroan berkembang menjadi world class cement industry
dengan kinerja yang membanggakan.
Prospek Dan Strategi di Tahun
2017
Konsensus dari lembaga ekonomi nasional dan para ekonomi memprakirakan perekonomian Indonesia di tahun mendatang akan tumbuh lebih baik, di kisaran +5,1% dari 5,02% di tahun 2016. Konsumsi domestik dan kegiatan investasi masih tetap menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk tahun 2017 Pemerintah dan Bank Indonesia telah membuat beberapa kebijakan untuk mendukung terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berperan dalam memperbaiki iklim investasi melalui berbagai paket deregulasi dan
debirokratisasi yang secara konsisten dilaksanakan dan dipantau perkembanganya. Pemerintah juga berencana melanjutkan program tax amnesty dengan
tax landreform yang akan meningkatkan kemampuan APBN dalam menstimulir kegiatan ekonomi. Sementara Bank Indonesia memperbaiki kebijakan makroprudential dengan terus mendorong peningkatan likuiditas perbankan melalui pemberlakuan kebijakan suku bunga rujukan yang makin kondusif dan penerapan perhitungan average Giro Wajib Minimum serta modiikasi perhitungan LDR yang membuat bank semakin memiliki leksibilitas dalam mengelola likuiditasnya.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% tersebut, dan adanya kepastian peningkatan kegiatan pembangunan infrastrukur dasar, baik bersumber dari belanja APBN maupun partisipasi swasta, sudah tentu memberi prospek yang lebih baik bagi industri persemenan. Perseroan memprakirakan pertumbuhan permintaan pasar domestik sebesar +5,0%, dari kondisi terkontraksi sebesar -0,6% di tahun 2016. Dengan tingkat pertumbuhan tersebut dan adanya tambahan kapasitas dari pabrik-pabrik baru yang diselesaikan di tahun 2017, maka kondisi over supply kapasitas masih akan terjadi. Demikian juga trend pertumbuhan semen curah yang lebih cepat, termasuk permintaan produk hilir semen baik dalam bentuk semen siap pakai (ready mix), maupun produk beton pre cast sebagai bahan konstruksi dan infrastruktur.
Dalam rangka mengantisipasi dan meraih peluang pertumbuhan di tahun 2017 tersebut, Perseroan akan semakin intens menerapkan berbagai program strategis dalam rangka menerapkan “Strategi 3 + 1” yang telah dimulai sejak pertengahan tahun 2016. Berbagai rencana strategis dalam mengembangkan bisnis baru dari pilar Adjacent Business dan Regional Expansion
kapabilitasnya dalam mengembangkan pilar bisnis
Construction Material untuk memenuhi pertumbuhan segmen konstruksi maupun infrastruktur dan memberi pilihan terbaik kepada para pelanggan. Perseroan akan tetap konsisten memerkuat implementasi strategi operasional Cost Transformation yang didukung penyempurnaan sistem dan struktur organisasi dan yang utama, ketersediaan Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
Perseroan meyakini dengan segala persiapan yang telah dijalankan sejak tahun 2016, upaya penguatan landasan pertumbuhan berkelanjutan yang telah memberi indikasi perbaikan kinerja signiikan di awal penerapannya tersebut akan memberikan nilai tambah yang semakin baik kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan di tahun mendatang.
Meningkatkan Kualitas
Penerapan
Best Practice
Tata
Kelola Perusahaan
Perseroan melakukan peninjauan diikuti penyesuaian terhadap aturan-aturan dan kebijakan sesuai perkembangan terkini, yang dilakukan bersamaan dengan implementasi program-program kerja lain yang relevan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Perseroan menunjukkan komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik GCG dengan melakukan assesment secara berkala terhadap kualitas penerapannya diikuti dengan upaya melengkapi seluruh softstructure maupun infrastructure
bagi pelaksanaan tata kelola yang berkualitas. Perseroan juga telah menyelesaikan penyempurnaan terhadap berbagai aturan tata laksana sesuai dengan perubahan struktur korporasi yang terjadi.
Beberapa program yang telah diberlakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG di tahun 2016 mencakup:
• update Board Manual
• Peninjauan dan Penyusunan ulang Pedoman GCG
• update Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System Manual).
• update Pedoman Kepatuhan
• Penyusunan Pedoman Pengendalian Gratiikasi
• Sosialisasi nilai Budaya Perusahaan, terutama Nilai-nilai Sinergi, Militansi dan Integritas (SMI) sebagai kelengkapan dari Nilai Budaya CHAMPS.
Perubahan Komposisi Direksi
Pada tahun pelaporan 2016 ini, telah terjadi pergantian kepengurusan di jajaran Direksi Perseroan. Melalui RUPST tanggal 13 Mei 2016, Perseroan memberhentikan dengan hormat Sdr. Suparni dan Sdr. Amat Pria Darma masing-masing sebagai Presiden Direktur dan Direktur. Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih Bapak-bapak selama menjalankan tugasnya di Perseroan.
Selanjutnya, RUPST juga mengangkat Sdr. Budi Siswoyo dan Sdr. Darmawan Junaidi, sebagai Direktur. Kami mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak-Bapak yang baru bergabung di jajaran Direksi Perseroan.
Pada kesempatan tersebut RUPST juga mengalihkan jabatan saya, Rizkan Chandra dari Direktur menjadi Direktur Utama, dengan masa jabatan melanjutkan sisa masa jabatan sebelumnya.
Sehingga dengan adanya pergantian tersebut, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Pemegang saham pengendali memandang perubahan anggota Direksi tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan kondisi usaha yang semakin berat dihadapi dimasa mendatang, dengan memperhitungkan meningkatnya intensitas persaingan akibat kondisi over capacity yang mulai terjadi sejak tahun 2014 lalu, dan semakin tajam tingkat persaingan di tahun 2016, serta adanya kecenderungan perubahan pola konsumsi semen di kawasan perkotaan.
Menjaga Kelestarian Bumi
untuk Generasi Mendatang
Perseroan meneguhkan konsistensinya dalam memastikan keselarasan pengembangan usaha dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Bagi Perseroan, keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup, yang ditunjukkan diantaranya melalui terpeliharanya kualitas lingkungan, merupakan salah satu pilar untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk mewujudkannya Perseroan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001:2004 dan SNI 19 – 14001:2005 dalam memastikan terpenuhinya kegiatan operasional yang ramah lingkungan, dan memastikan pemenuhan baku mutu lingkungan dari seluruh fasilitas produksi yang dikelola.
Perseroan juga berkomitmen penuh dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan berpartisipasi pada upaya menurunkan emisi CO2. Salah satu bentuknya dengan menerapkan program Clean Development Mechanism (CDM) secara konsisten, meliputi penerapan konservasi energi melalui penggunaan biomass dan pengembangan unit WHRPG, serta penggunaan AFR dengan menyerap limbah industri tertentu sebagai bahan penolong dalam proses produksi terak. Upaya di bidang lingkungan ini membuat Perseroan berhasil menurunkan angka emisi CO2 dan memperoleh sertiikat Carbon Emission Reduction (CERs) sebagai bentuk pengakuan masyarakat global akan upaya nyata yang dilakukan Semen Indonesia dalam memperbaiki
Selain itu sebagai perwujudan dari implementasi konsep CSR Perseroan, SI Peduli, Perseroan merealisasikan berbagai program penjagaan Biodiversity (Keanekaragaman Hayati), diantaranya: membangun waduk pada lahan bekas tambang, pendirian Mangrove Center di Sukorejo, konservasi lora dan fauna langka, reboisasi hutan lindung, pembuatan Hutan Nagari, dan sebagainya.
Membangun Komunitas untuk
Kesejahteraan Bersama
Perseroan tetap konsisten menerapkan empat pilar program-program CSR, dalam menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, yakni:
• “SI Cerdas” yang fokus pada peningkatan kompetensi melalui program pendidikan.
• “SI Prima” yang menunjukkan fokus perusahaan pada kualitas layanan kepada pelanggan.
• “SI Lestari” yang menunjukkan fokus pada penerapan inovasi, pengembangan produk ramah lingkungan dan proses produksi ramah lingkungan dan program-program lingkungan. • “SI Peduli” yang menunjukkan komitmen
Perseroan dalam melaksanakan program-program sosial ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Empat pilar kegiatan CSR tersebut merupakan media bagi peningkatan reputasi dan terjaminnya sustainability
perusahaan.
Pada pilar SI Peduli, Perseroan merealisasikan program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan masyarakat melalui tiga kelompok kegiatan, yakni pelayanan kepada masyarakat, hubungan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah pengembangan lingkungan sosial dan ekonomi yang tercermin dari naiknya indeks pembangunan manusia (IPM) dan tercapainya berbagai tujuan dalam konsep
Untuk itu Perseroan mendukung kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta pemberian bantuan dalam rangka CSR secara umum. Di tahun 2016, Perseroan telah menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar Rp78,9 miliar kepada 1.517 mitra binaan. Sedangkan untuk bina lingkungan Perseroan menyalurkan total dana sebesar Rp57,2 miliar, yang diterima oleh para penerima manfaat melalui 8 (delapan)
event kegiatan. Sementara pada kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Perseroan menyalurkan dana hingga sebesar Rp186,8 miliar termasuk beban bina lingkungan..
Kami meyakini seluruh kegiatan tersebut akan dapat mendukung tercapaianya kenaikan IPM dan berbagai tujuan pembangunan global dalam SDGs.
Penghargaan
Atas berbagai capaiannya, baik dibidang operasional maupun inansial, pada tahun 2016, Perseroan menerima tidak kurang dari 19 Penghargaan dari berbagai pihak eksternal dari berbagai perpektif. Beberapa yang dapat kami sebutkan diantaranya: • Top Brand Award 2016 dari Frontier Consulting
Group
• Top 50 Perusahaan Terbaik Forbes 2016 dari Forbes Indonesia
• Ranking 7 Best Managed Companies dari Finance Asia
• “The Most Trusted Companies 2016” di bidang Kualitas Penerapan GCG Corporate Governance Perception Index (CGPI).
Apresiasi
Pertama-tama, atas nama Direksi, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan para pelanggan kepada produk kami selama ini. Berkat kepercayaan pelangganlah yang tetap setia menggunakan produk-produk Perseroan, kami bisa melalui kondisi yang berat selama ini dan terutama kondisi usaha terberat di tahun 2016 dengan mencatatkan kinerja yang lebih
baik dari pelaku industri sejenis. Lebih dari itu, kami kini juga telah mempersiapkan fondasi usaha yang jauh lebih baik, yang memungkinkan Semen Indonesia menyambut terbukanya peluang pengembangan usaha dimasa depan dengan optimisme tinggi.
Selanjutnya kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang besar kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami, kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan, serta para pelanggan dan mitra usaha Perseroan atas kerjasama dan dukungannya.
Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras, peningkatan sinergitas yang dilakukan, militansi yang ditunjukkan dan integritas yang dipegang teguh dalam menjalankan tugas serta seluruh kontribusinya sehingga Perseroan dapat mengatasi kondisi tahun 2016 yang semakin penuh tantangan dengan mencatatkan kinerja yang semakin memperkuat landasan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Kami semakin optimis bahwa berbagai upaya yang telah kita jalin bersama ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan yang menjanjikan serta memberikan kinerja terbaik yang berkesinambungan di masa yang akan datang.
Gresik, 8 Maret 2017
Rizkan Chandra
6.
7.
DARMAWAN JUNAIDI
Direktur Keuangan Direktur Pemasaran danSupply Chain
KOMISARIS
Kondisi usaha di
tahun 2016 semakin
penuh tantangan
dengan turunnya
permintaan semen
nasional yang
diiringi dengan
anjloknya harga jual
dan meningkatnya
persaingan akibat
kelebihan pasokan.
Belajar dari kondisi
berat di
tahun-tahun sebelumnya,
Perseroan mampu
melewati periode
sulit tersebut
dengan mencatatkan
berbagai perbaikan
penting yang akan
memungkinkan
Semen Indonesia
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.,
Pemegang Saham yang Terhormat,
Salam sejahtera dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., berhasil melewati tahun 2016 yang penuh tantangan dengan menorehkan berbagai torehan kinerja yang baik.
Kondisi Ekonomi dan Industri
Semen Nasional Tahun 2016
Perekonomian global di tahun 2016 tumbuh dengan tingkat yang rendah sebesar 3,1%, terutama disebabkan perlambatan pertumbuhan di Eropa, Jepang dan China dan sejumlah negara lainnya. Kondisi ekonomi dunia itu membawa dampak langsung kepada tingkat pertumbuhan Indonesia, sehingga PDB Indonesia tumbuh moderat sebesar 5,02%, yang merupakan peningkatan dari 4,79% di tahun sebelumnya. Sedangkan inlasi sebesar 3,02%, nilai tukar rata-rata Rp13.436/US$ serta cadangan devisa naik menjadi US$111,47 miliar. Daya tahan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia di tengah kondisi global yang sulit meningkatkan kepercayaan berbagai pihak, membuat Fitch Ratings meningkatkan peringkat utang Indonesia menjadi positive BBB- (Investment Grade),
sedangkan Indeks Keyakinan Konsumen menjadi 116,0 naik dari 103,5.
Namun demikian, perbaikan perekonomian domestik itu belum diikuti oleh peningkatan investasi masyarakat, termasuk dalam memenuhi kebutuhan maupun renovasi tempat tinggal. Akibatnya, pertumbuhan sektor properti melambat dan permintaan semen dalam kantong juga menurun. Sementara itu, pembangunan proyek-proyek infrastruktur membuat permintaan semen curah meningkat. Namun karena porsi permintaan semen eceran yang lebih dominan di tahun 2016 menurun, maka permintaan keseluruhan semen domestik juga menurun. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan adanya penurunan permintaan semen di pasar domestik sebesar 0,6% di tahun 2016.
Pertumbuhan kontribusi penjualan semen dalam bentuk curah untuk kebutuhan industri, proyek-proyek infrastruktur dan properti skala besar yang tinggi menjadikan porsi penjualan semen bulk meningkat menjadi 24,3%, dari 23,4%. Sedangkan kontribusi penjualan semen dalam kantong menurun menjadi 75,7% dari 76,7%.
Sementara itu, pasokan semen dari pabrik-pabrik baru yang telah selesai terus bertambah. Data ASI menunjukkan kapasitas produksi seluruh pabrik semen di Indonesia, akhir tahun 2016 sebesar 88,5 juta ton, dengan konsumsi sebesar 61,6 juta ton. Artinya ada kelebihan kapasitas sebesar 26,9 juta ton. Kondisi kelebihan kapasitas tersebut di tahun-tahun mendatang akan bertambah dengan adanya beberapa pabrik baru yang akan beroperasi.
Kondisi over capacity tersebut masih ditambah dengan adanya pasokan semen dari produsen di luar negeri, khususnya dari Tiongkok yang masuk ke pasar Indonesia. Hal ini membuat kondisi kelebihan pasokan yang telah berlangsung sejak 2015, semakin meningkat di tahun 2016, sehingga menekan harga jual rata-rata sebesar 7%. Beratnya kondisi industri semen di Indonesia ini sebagai new normal, yang akan terus berlangsung selama 5 tahun ke depan.
Dewan Komisaris di awal tahun operasional 2016 telah mengingatkan bahwa untuk mempertahankan kinerja, Direksi diharapkan dapat menemukan langkah-langkah strategis dan langkah-langkah inovatif dalam menekan biaya secara struktural, mencari alternatif pasar dan mengembangkan lini bisnis hilir semen maupun pendukung yang terkait dengan semen.
KINERJA SEMEN INDONESIA
Di tengah kondisi usaha yang semakin penuh tantangan tersebut, Dewan Komisaris memandang Direksi beserta seluruh jajarannya telah berhasil melakukan berbagai terobosan dan dapat mengambil kebijakan strategis yang diimplementasikan dengan tepat dan bijaksana. Strategi utama yang dijalankan adalah membangun tiga pilar pertumbuhan, yakni industi semen, industri hilir maupun pendukung semen dan perluasan pasar, yang dijalankan dengan mengutamakan commercial excellence dan didukung dengan cost transformation, pengembangan sistem dan struktur organisasi yang mumpuni serta ketersediaan sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi. Strategi tersebut dinamakan “Strategi 3 + 1”.
Implementasi strategi tersebut di tahun pertama kami nilai berhasil dengan baik, berdasarkan 3 indikator utama. Indikator pertama adalah keberhasilan Perseroan dalam mempertahankan pangsa pasar domestik. Di tengah turunnya permintaan pasar domestik dan meningkatnya persaingan, Perseroan mencatatkan volume penjualan sebesar 25,8 juta
laju penurunan pesaing utama lainnya, sehingga membuat pangsa pasar dikisaran 41,7%, hanya sedikit berkurang dari 41,9% di tahun sebelumnya.
Kedua, Perseroan berhasil mengelola biaya, sehingga sekalipun pendapatan menurun akibat turunnya harga jual, Semen Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih yang hampir sama dengan capaian di tahun 2015. Realisasi pendapatan Perseroan di tahun 2016 adalah sebesar Rp26,13 triliun, hanya turun 3% dari Rp26,95 triliun di tahun sebelumnya, sekalipun terjadi penurunan yang tajam pada harga rata-rata penjualan. Namun demikian, penurunan realisasi penjualan ini dapat dikompensasi dengan keberhasilan Direksi menjalankan cost transformation yang membuat COGS per ton Perseroan turun sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan juga berhasil mendapatkan tambahan pendapatan lain, sehingga pada akhirnya, membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,52 triliun atau relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Parameter ketiga adalah kemajuan pelaksanaan pembangunan pabrik semen baru, baik Indarung VI di Padang maupun di Rembang, Jawa Tengah. Progres kedua pabrik baru tersebut cukup menggembirakan, sekalipun terjadi sedikit keterlambatan dalam penyelesaian tahap akhirnya. Kami mengharapkan pada pertengahan tahun 2017 ini, kedua unit pabrik baru tersebut telah mulai menjalankan tahapan
commissioning dan selanjutnya memasuki tahap produksi komersial.
non-Direksi berhasil menyelesaikan tahapan-tahapan penting dalam pembangunan pabrik baru, diantaranya percepatan realiasi pabrik di Pidie, Aceh dan Kupang, Nusa Tenggara Barat, masing-masing berkapasitas 3 juta ton dan 2 juta ton pertahun. Direksi juga berhasil mencatatkan kemajuan dalam pembangunan unit pabrik grinding plant, seperti di Cigading dan Slag Grinding Mill Krakatau Semen Indonesia (KSI) di Cigading, maupun 2 proyek packing plant untuk memperkuat jaringan distribusi Perseroan.
PENILAIAN ATAS KINERJA
DIREKSI
Dengan hasil yang dibukukan tersebut, Dewan Komisaris memandang jajaran Direksi dapat memetik hikmah dari beratnya kondisi usaha serta menjadikannya sebagai peluang penting dalam meningkatkan daya saing perseroan. Kinerja tahun 2016 menunjukkan Direksi telah berhasil menerjemahkan rekomendasi Dewan Komisaris untuk secepat mungkin menerapkan inisiatif strategis yang mampu menjamin penurunan biaya, mencari alternatif pasar dan mengembangkan lini bisnis baru.
Direksi juga berhasil mempertahankan pangsa pasar semen domestik, melalui perubahan paradigma pemasaran ditengah penurunan permintaan eceran, sehingga akan lebih menjamin kestabilan volume penjualan Perseroan dimasa mendatang. Direksi juga dapat meminimalisasi penurunan laba bersih ditengah penurunan harga penjualan dan permintaan pasar domestik.
Dewan Komisaris mengapresiasi capaian kinerja tersebut, dan terus mendorong percepatan dan ketepatan dalam menanggapi dinamisnya perubahan industri persemenan di tanah air. Kami juga berpesan agar seluruh jajaran manajemen tetap tegar dan solid dalam menghadapi kondisi usaha yang ada, dan senantiasa terus memperkuat sinergi menggelorakan semangat Champion kepada seluruh insan Perseroan.
PENGAWASAN ATAS
IMPLEMENTASI STRATEGI
PENGEMBANGAN USAHA
Dewan Komisaris secara berkesinambungan melakukan pengawasan dan penasehatan terhadap Direksi sebelum maupun setelah mengeksekusi berbagai inisiatif strategis sebagai bagian dari tugas pengawasan seperti telah digariskan pada Anggaran Dasar maupun regulasi terkait lainnya. Melalui pengawasan tersebut Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah mempersiapkan mitigasi terhadap risiko-risiko potensial dari setiap implementasi inisiatif strategis tersebut.
Dewan Komisaris juga ingin memastikan setiap strategi yang dirancang dan diimplementasikan tidak hanya meningkatkan kinerja satu-dua tahun semata, melainkan berkelanjutan dan semakin memperkuat posisi perusahaan di industri persemenan domestik maupun regional. Dewan Komisaris memandang Direksi telah menerapkan berbagai butir-butir rencana strategis dengan baik, sehingga Perseroan memiliki dasar kuat dalam mengantisipasi dan mengatasi perubahan kondisi usaha. Perbaikan tersebut membuat Semen Indonesia juga lebih siap dalam menjalankan peran sebagai perusahaan persemenan terbaik untuk mendukung pembangunan Nasional.