• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

B.4 Zone of Proximal Development (ZPD) dan Pembelajaran

ZPD siswa merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh guru agar dapat mengelola pembelajaran secara efektif. Karena dengan menganalisis ZPD guru dapat mengetahui apa yang belum diketahui siswa dan apa yang sudah diketahui siswa, sehingga guru dapat memilih materi yang harus diajarkan. Apabila guru mengajarkan hal di wilayah yang sudah diketahui atau sudah dikuasai, maka siswa akan merasa bosan. Seperti satuan kalor dalam SI, perubahan yang dialami suatu benda ketika diberikan kalor, menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa.

ZPD siswa dapat dilihat dari pemahaman awal siswa yang memerlukan bantuan guru dalam mengembangkan pemahamannya. Berikut adalah letak ZPD siswa yang memerlukan bantuan untuk mengembangkan pemahamannya.

a. Kalor

Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor. Siswa sudah bisa menyebutkan bahwa kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Siswa belum paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor. Siswa masih

beranggapan bahwa kalor dan energi panas sama. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Dalam pembelajaran siswa diperlihatkan gambar manusia berdiri di dekat api unggun. Dan siswa diberikan pertanyaan:

- Apakah api unggun memiliki energi panas?

- Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki energi panas?

- Apakah api unggun memiliki kalor?

- Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki kalor? - Apakah kalor dan energi panas itu sama?

Siswa diberikan penguatan tentang pengertian kalor. Kemudian diberikan kembali pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham bahwa kalor dan energi panas berbeda. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

- Apakah yang terjadi ketika kita berdiri di dekat api?

Siswa menjawab dan mulai memahami bahwa energi panas berpindah dari api unggun ke manusia karena api unggun memiliki suhu yang lebih tinggi daripada manusia dan itu yang dinamakan kalor. Siswa diberikan pertanyaan berikutnya agar lebih paham dengan contoh peristiwa 2 gelas. Peneliti menggambarkan 2 gelas yang berisi air bermassa sama. Gelas 1 suhunya 50°C sedangkan gelas 2 suhunya 27°C kemudian dipanaskan sampai 40°C. Kemudian diberikan pertanyaan:

- Apakah gelas 1 memiliki energi panas?

- Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki energi panas? - Apakah gelas 1 memiliki kalor?

- Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki kalor?

Jawaban siswa membuktikan bahwa siswa sudah memahami mengenai kalor. Hal tersebut dapat dibuktikan juga dari hasil posttest seluruh siswa sudah bisa menjawab dengan benar. Pada wawancara akhir pembelajaran siswa bisa menjelaskan bahwa kalor adalah perpindahan energi panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kalor

Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti. Siswa melakukan eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kalor.

Percobaan pertama siswa diberikan percobaan kalor dan massa zat. Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa berbeda, kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama yaitu 5°C. Kemudian dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor.

Percobaan kedua siswa diberikan percobaan kalor dengan kenaikan suhu Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa sama, kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang berbeda yaitu 5°C dan

10°C. Kemudian dilihat waktunya dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor untuk menaikkan suhu.

Percobaan ketiga siswa diberikan percobaan kalor dengan jenis zat. Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi bahan yang berbeda minyak dan air bermassa sama, kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama yaitu 5°C. Kemudian dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor.

Setelah eksperimen siswa berdiskusi faktor apa saja yang mempengaruhi kalor dan hubungannya. Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya. Siswa bersama peneliti menyimpulkan hasil dari diskusi.

Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir bahwa siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor beserta hubungannya.

c. Hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis

Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis. Siswa masih beranggapan bahwa kenaikan suhu berbanding lurus dengan kalor jenis. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti. Siswa diperlihatkan tabel 1 yang menjelaskan bahwa setiap bahan memiliki kalor jenis yang berbeda. Kemudian meminta salah satu siswa menjelaskan kembali hubungan antara

kalor dengan massa, kenaikan suhu, dan kalor jenis. Dari jawaban siswa peneliti membantu siswa membentuk rumus segitiga kalor.

Gambar 9. Rumus Segitiga Kalor

Kalor berbanding lurus dengan massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu suatu zat. Tetapi kalor jenis berbanding terbalik dengan kenaikan suhu dan massa suatu zat. Agar siswa lebih paham peneliti memberikan soal di papan tulis:

Kalor yang sama sebesar 1000 J diberikan kepada dua benda dengan massa yang sama sebesar 1000 gram dan pada suhu awal yang sama yaitu 27°C, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi yaitu dari 27°C ke 50°C, dibandingkan benda B yaitu dari 27°C ke 35°C . Menurutmu bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan suhu lebih tinggi dari benda B?

Siswa diminta mengerjakannya bersama teman sebangku kemudian salah satu siswa mengerjakannya di papan tulis. Jawaban siswa dibahas kembali agar seluruh siswa paham. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari posttest dan wawancara akhir. Siswa sudah bisa menjelaskan bahwa hubungan kenaikan suhu dengan kalor jenis berbanding terbalik.

d. Kalor pada perubahan wujud benda

Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor pada perubahan wujud benda. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perubahan wujud tetapi siswa belum bisa menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui dengan cara berdiskusi. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti. Dalam pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mencari informasi tentang perubahan wujud yaitu bagian kulit kita terasa dingin jika diusapkan alkohol, dan adanya titik-titik air yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa mendiskusikan dengan teman sebangku dan beberapa siswa mempresentasikan di depan kelas. Kemudian peneliti bersama siswa menyimpulkan kedua peristiwa tersebut. Setelah itu peneliti bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai kalor pada perubahan wujud lainnya.

- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa membeku? - Membeku, melepas atau menerima kalor?

- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan melepas kalor? Melepas kemana? - Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa mencair?

- Mencair, melepas atau menerima kalor?

- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor? - Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa menguap?

- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor?

Diakhir pembelajaran siswa menyimpulkan hasil belajar bersama-sama dengan peneliti. Pemahaman akhir siswa dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir pembelajaran. Dapat dibuktikan bahwa siswa dapat memahami kalor pada perubahan wujud. Siswa sudah bisa menjelaskan bahwa membeku dan mengembun melepas kalor ke lingkungan. Mencair dan menguap memerlukan kalor dari lingkungan. Contohnya pada saat air dimasukkan ke dalam kulkas, air akan melepaskan kalor ke lingkungan. Pada saat es mencair, es akan menerima kalor. Pada peristiwa adanya titik-titik air yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es karena udara disekitar gelas mengembun sehingga melepaskan kalor ke lingkungan atau didinding gelas yang dingin karena berisi es. Pada peristiwa bagian kulit kita terasa dingin jika diusapkan alkohol terjadi karena alkohol menerima kalor dari kulit. Karena alkohol mudah menguap.

e. Macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa mengenai kalor dan perpindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa menjelaskan pengertian dari konduksi, konveksi, dan radiasi. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti dengan cara berdiskusi kelompok. Dalam pertemuan sebelumnya siswa di

dalam kelompok diminta untuk membaca mengenai konduksi, konveksi dan radiasi. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa berkumpul bersama kelompok diminta menyebutkan contoh perpindahan konduksi, konveksi, radiasi. Kemudian peneliti memperlihatkan gambar besi yang dipanaskan, air yang dipanaskan terdapat gelembung yang bergerak naik turun, dan matahari menyinari bumi. Kemudian siswa mendiskusikan apa yang terjadi pada partikel-partikel peristiwa tersebut dan mulai mempresentasikannya di depan kelas. Kemudian peneliti menayangkan video yang menjelaskan mengenai perpindahan kalor dan menyimpulkan bersama-sama mengenai perpindahan kalor.

Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir bahwa siswa sudah bisa menjelaskan mengenai perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.

B5. Hasil Posttest

 Nilai rata-rata posttest kelas adalah 79.

 Dilihat dari tabel hasil posttest diatas, dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh siswa berada diantara 8-14.

 Siswa yang mendapat skor tertinggi saat posttest yaitu 14, dengan kode siswa 17, 19, 21, 24, 27, 29, 31, dan 35.

 Terdapat beberapa siswa yang mendapatkan skor terendah saat posttest yaitu 8, dengan kode siswa 42.

 Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar terbanyak saat posttest adalah nomor 1, 12, dan 15 dengan jumlah siswa 43 orang. Soal nomor 1 mengenai pengertian kalor. Soal nomor 12 mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa, dan 15 ini mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

 Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit saat posttest adalah nomor 6 dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. Soal nomor 6 mengenai kalor laten.

 Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa

Tabel 19. Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa

No Kode

Siswa Nilai

Kategori Penilaian Sangat

Kurang Kurang Cukup Baik

Sangat Baik 1 1 73.3    2 2 60     3 3 60   4 4 80  5 5 80 6 6 86.7 7 7 66.7    8 8 73.3 9 9 80 10 10 86.7 11 11 80 12 12 73.3 13 13 86.7 14 14 73.3 15 15 66.7 16 16 73.3  17 17 93.3  

18 18 73.3 19 19 93.3   20 20 73.3 21 21 93.3   22 22 73.3     23 23 86.7 24 24 93.3  25 25 73.3 26 26 86.7 27 27 93.3  28 28 80 29 29 93.3  30 30 86.7 31 31 93.3  32 32 80   33 33 86.7   34 34 80   35 35 93.3  36 36 60   37 37 73.3   38 38 80 39 39 60   40 40 80 41 41 66.7   42 42 53.3   43 43 86.7   Jumlah -  8 27 8 Persentase 0% 0% 18,60% 62,79% 18,60%

 Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest

Tabel 20. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest Indikator No.Soal Persentase

(%)

Tingkat Ketercapaian Rendah Sedang Tinggi Siswa dapat menjelaskan

pengertian kalor

1 100,0 

Siswa dapat menyebutkan satuan kalor dalam SI

3 95,3 

Siswa dapat menyebutkan perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor

4 90,7 

Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kalor

5 86,0 

Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis

2 60,5 

Siswa dapat menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa

12 100,0 

Siswa dapat menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda 7 88,4  8 62,8  9 90,7  10 48,8  11 41,9 

Siswa dapat menjelaskan Kalor Laten

6 34,9 

Siswa dapat menjelaskan macam-macam

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

13 95,3 

14 86,0 

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman akhir siswa tentang kalor setelah menerima treatment. Pada kualifikasi sedang terdapat empat soal yaitu nomor 2 mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis, 10 dan 11 mengenai kalor dan perubahan wujud benda, serta nomor 6 mengenai kalor laten. Sedangkan pada kualifikasi tinggi terdapat sebelas soal yaitu nomor 1 mengenai pengertian kalor, nomor 3 mengenai satuan kalor dalam Sistem Internasional, nomor 4 mengenai perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor, nomor 5 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor, nomor 7, 8, 9 mengenai kalor pada perubahan wujud benda, nomor 12 mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa, nomor 13, 14, 15 mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat dilihat kembali pada tabel 14 dan 15 terdapat beberapa soal yang tidak mengalami peningkatan tetapi tetapi tetap setelah diberikan treatment yaitu soal nomor 11 mengenai kalor dan perubahan wujud benda. Soal tersebut membahas mengenai gaya tarik menarik yang yang diatasi suatu benda ketika terjadi perubahan wujud. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti metode yang kurang tepat, dan peneliti masih kesulitan mengontrol kondisi kelas yang jumlah siswanya sebanyak 43 siswa.

B.6 Wawancara Akhir Pembelajaran

Untuk wawancara akhir peneliti bertemu kembali dengan siswa yang sudah diwawancarai sebelumnya. Wawancara akhir ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam pemahaman akhir dan Zona Of Proximal Development.

Tabel 21. Hasil Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran No.

Soal

Hasil Posttest Kelas Pertanyaan Wawancara Pra Pembelajaran

Hasil Wawancara Akhir Pembelajaran 1 Siswa sudah paham mengenai

pengertian kalor yaitu kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke rendah. Terbukti sudah 43 siswa yang menjawab benar.

 Saya punya air panas bermassa 100 gram suhu nya sebesar 40º. Apakah air tersebut mempunyai energi panas ?  Kira-kira air panas bermassa 100 gram

suhu nya sebesar 40º C mempunyai kalor juga ga?

 Apa itu kalor?

Siswa sudah bisa membedakan kalor dengan energi panas. Siswa bisa menjelaskan bahwa kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah

 Jadi menurutmu kalor sama energi panas sama atau tidak?

3 Siswa sudah mengetahui satuan kalor dalam Sistem Internasional yaitu Joule. Hal tersebut dapat dilihat sebanyak 40 siswa yang menjawab benar yaitu Joule.

 Apa satuan kalor dalam Sistem Internasional?

Siswa sudah bisa menyebutkan bahwa satuan kalor dalam Sistem Internasional adalah Joule

4 Siswa sudah bisa menyebutkan perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor yaitu perubahan suhu dan wujud. Hal tersebut dapat diketahui dari sebanyak 39 siswa yang menjawab benar.

 Perubahan apa saja yang dialami oleh suatu benda jika diberikan kalor?

Siswa sudah bisa menyebutkan perubahan yang dialami benda jika diberikan kalor yaitu perubahan suhu dan wujud

5 Siswa sudah bisa menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Hal tersebut dapat terlihat 37 siswa tersebut bisa memilih jawaban bahwa tekanan udara luar tidak mempengaruhi kalor.

 Menurutmu kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung sama massa nya? Jenis zat nya? Kenaikan suhu nya? Tekanan udara luar?

Siswa sudah bisa menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor yaitu massa zat, jenis zat, dan kenaikan suhu. Dan tekanan udara bukan faktor yang mempengaruhi kalor.

2 Siswa cukup paham hubungan antara kenaikan suhu dan kalor jenis adalah berbanding terbalik. Terlihat 26 siswa menjawab benar.

 Kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan pada suhu awal yang sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi dibandingkan benda B. Menurutmu

Siswa L kurang paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dan kalor karena siswa L belum bisa menjelaskan dengan benar.

Siswa D kurang paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dan kalor karena siswa D belum

bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan suhu lebih tinggi dari benda B?

bisa menjelaskan dengan benar.

Siswa R sudah paham hubungan antara kenaikan suhu dan kalor. Siswa R dapat menjelaskan bahwa hubungan kenaikan suhu dengan kalor jenis berbanding terbalik .

12 Siswa sudah paham dalam menggunakan rumus kalor (Q) =

mc∆T untuk menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa. Hal tersebut dapat dilihat bahwa seluruh siswa yang menjawab

benar dan disertai cara pengerjaannya.

7 Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa mencair dan menguap. Hal tersebut dapat dilihat sebanyak 38 siswa sudah mengetahui bahwa mencair dan menguap memerlukan kalor.

 Dulu kita sudah pernah belajar tentang perubahan wujud, kamu bisa menyebutkannya macam-macam perubahan wujud?

 Misalnya mba punya sepotong es trus dipanaskan, apa yang terjadi? Menurut mu itu melepas kalor atau menerima kalor?

 Es yang tadi berubah menjadi air sama mba air nya terus dipanaskan, apa yang terjadi? Menurutmu itu menerima atau melepaskan kalor?

Siswa sudah paham mengenai macam-macam perubahan wujud dan kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa mencair dan menguap. Hal tersebut dapat dilihat siswa dapat menyebutkan macam-macam perubahan wujud dan menjelaskan dengan benar bahwa mencair dan menguap memerlukan kalor. Siswa dapat menjelaskan saat mencair es akan

memerlukan kalor.

8 Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa mengembun dan membeku. Hal tersebut dapat dilihat 27 siswa menjawab benar yaitu mengembun dan membeku melepaskan kalor ke lingkungan

 Kamu pernah memasukan air ke dalam kulkas atau freezer, apa yang terjadi? Menurut mu itu melepas kalor atau menerima kalor?

Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa membeku, karena siswa dapat menjelaskan bahwa membeku akan melepaskan kalor ke lingkungan. Siswa dapat menjelaskan saat membeku air akan melepaskan kalor ke freezer. kalor.

9 Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa titik-tik air

 Kalo kita minum es teh lama-kelamaan ada air diluar gelas. Kamu tau ga itu kenapa?

Siswa sudah paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa titik-tik air yang

yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es terjadi karena udara sekitar mengembun. Hal tersebut dapat dilihat sebanyak 39 siswa menjawab benar.

menempel pada bagian luar gelas yang berisis es. Siswa dapat menjelaskan dengan benar bahwa peristiwa tersebut terjadi karena udara sekitar mengembun.

10 Siswa sudah cukup paham mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa bagian kulit kita terasa dingin jika dioleskan alkohol. Hal tersebut dapat dilihat 21 siswa menjawab benar.

Bagian kulit kita terasa dingin jika diusapkan alkohol. Kamu tau ga itu kenapa?

Siswa L belum bisa menjelaskan dengan benar mengenai kalor pada perubahan wujud benda di peristiwa bagian kulit kita terasa dingin jika dioleskan alkohol. Siswa masih menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena alkohol masuk ke dalam pori-pori kulit

Siswa D menjelaskan bahwa alkohol menerima kalor dari kulit sehingga kulit terasa dingin

Siswa R menjelaskan bahwa alkohol menerima kalor dari kulit sehingga kulit terasa dingin.

11 Siswa cukup paham bahwa suhu zat bisa saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul sehingga wujud zat berubah. Dalam hal tersebut dapat dilihat 18 siswa siswa menjawab benar. Tetapi

 Suatu benda tersusun atas partikel. Es juga mempunyai partikel-partikel. Ketika es melebur menjadi air, bagaimana susunan partikel-partikel yang ada?

Siswa belum bisa menjelaskan bahwa suhu zat bisa saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul sehingga wujud zat berubah. Siswa hanya bisa menjelaskan susunan partikelnya dari padat ke

sebanyak 19 siswa masih kurang paham hal tersebut dibuktikan mereka masih memilih jawaban dimana gaya yang diatasi adalah gaya tarik menarik antara atom-atom dalam molekul.

renggang.

6 Siswa cukup paham mengenai kalor laten. Terlihat 15 siswa yang menjawab benar bahwa kalor laten terjadi karena kalor yang diberikan untuk mengubah wujud.

 Air yang tadi dipanaskan sudah mendidih pada 100°C, terus dipanaskan. Ternyata suhu air tersebut tidak berubah. Itu kenapa?

Siswa belum bisa menjeleskan dengan benar bahwa kalor laten terjadi karena kalor yang diberikan untuk mengubah wujud.

13 Pada soal ini siswa sudah paham mengenai salah satu perpindahan

 Sebutkan macam-macam perpindahan Siswa L sudah cukup paham mengenai perpindahan kalor,

kalor dalam kehidupan sehari-hari yaitu konduksi. Sebanyak 41 siswa memilih jawaban benar peristiwa yang menunjukkan perpindahan kalor secara konduksi adalah memanaskan setrika listrik.

kalor?

 Konduksi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya!

karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor. Tetapi siswa L belum bisa menjelaskan pengertian konduksi. Siswa L hanya bisa menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi

Siswa D sudah cukup paham mengenai perpindahan kalor, karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor. Siswa D sudah paham mengenai perpindahan kalor secara konduksi

terlihat bahwa siswa D dapat menjelaskan pengertian konduksi dan bisa menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi

Siswa R sudah cukup paham mengenai perpindahan kalor, karena siswa dapat menyebutkan macam-macam perpindahan kalor. Siswa R sudah paham mengenai perpindahan kalor secara konduksi terlihat bahwa siswa R dapat menjelaskan pengertian konduksi dan bisa menyebutkan contoh

perpindahan kalor secara konduksi

14 Pada soal ini siswa sudah paham mengenai perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari yaitu konveksi. Sebanyak 36 siswa memilih jawaban benar peristiwa yang menunjukkan perpindahan kalor secara konveksi adalah mendidihkan air di atas bara api.

 Konveksi itu perpindahan kalor yang bagaimana? Berikan contohnya!

Siswa L sudah cukup paham mengenai perpindahan kalor

Dokumen terkait