• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zoning Massa Bangunan

Dalam dokumen Gambar 3.1. Skema hubungan ruang (Halaman 27-37)

Dari hubungan ruang (bab 3 – sistem spasial) dan pengelompokan pengguna (bab 2 – Pendaerahan berdasarkan fungsionalitas tapak) tersebut, dihasilkan zoning massa bangunan sebagai berikut:

Gambar 3.18. Zoningbangunan

Zoning massa diterapkan dalam tatanan bangunan dengan posisi ruang luar dan pertimbangan fungsional, dengan penjabaran berikut ini:

 Massa 48ublic merupakan massa penerima yang berhubungan langsung dengan area parkir. Massa publik ini memanjang sepanjang site yang bertujuan untuk menghalangi view dari area parkir maupun jalan kedalam area wahana. Pada massa ini terdiri dari lobby penerima, loket tiket, loket pemeriksaan, first aid, souvenir shop, pool side store. Massa penerima wahana ini menyatu dengan massa kantor, massa kantor ditujukan bagi pengelola wahana dan orang umum yang mempunyai keperluan lain (seperti membuka stand atau acara lainnya). Skala ruang pada massa penerima ini termasuk besar karena ditujukan bagi kapasitas pengunjung yang banyak ketika peak hour.

Massa rekreasi airterdiri dari 2 massa utama yaitu indoor pool dan dermaga. Massa indoor pool merupakan massa yang terletak di tengah dan

Area Umum Area Anak-anak Area Keluarga

terdapat wahana-wahana permainan outdoor. Massa indoor pool membagi menjadi 2 sirkulasi pada tapak sehingga membentuk sirkulasi loop. Massa dermaga terletak di tepi pantai, massa ini berfungsi sebagai tempat berlabuh perahu dan permainan air laut lain (jet ski, banana boat dan selancar angin). Pada area rekreasi air ini terdapat 2 karakter pengguna, yaitu anak-anak dan keluarga. Pada karakter anak-anak fungsi dibawahnya lebih membentuk ruang untuk anak-anak dan memperhatikan keamanan bagi anak-anak.

Massa Private diletakan pada sisi tenggara pada tapak. Pada area ini merupakan area yang tenang dibanding area lain pada tapak. Tingkat privasi pada area ini dijaga dengan memberikan akses terbatas, hanya penghuni hotel yang bisa memasuki area private ini. Area hotel terletak pada lantai 2 sehingga view dari area wahana tidak dapat melihat ke arah kamar hotel. Massa private mempunyai ruang terbuka di tengah, serta jalur menuju ke floating cottage. Massa private ditujukan lebih ke karakter keluarga.

Massa Restaurant dan cafe diletakkan berdekatan dengan jalur servis dan area-area permainan air pada tapak. Massa ini juga diletakan berdasarkan pertimbangan harus berdekatan dengan massa private (hotel) untuk menghemat fungsi ruang dapur (dapur melayani restaurant wahana dan restaurant hotel). View bukan pertimbangan utama pada peletakan massa ini , namun dengan adanya lantai 3 (outdoor) pada massa restaurant memungkinkan pemanfaatan view oleh pengunjung.

3.6. Desain Bangunan

Desain bangunan pada tapak dipengaruhi oleh konsep perancangan.

Dimana konsep loop memberi pengaruh terhadap bentukan dasar bangunan.

Bentukan bangunan lebih cenderung dinamis karena menjadi elemen pendukung sirkulasi loop, disamping itu desain bangunan juga di sesuaikan dengan pendekatan karakter ruang. Tiap bentukan bangunan dibuat unik karena membentuk ruang luar dan sirkulasi sehingga saling terkait satu sama lain dan tidak bisa terpisahkan. Desain bangunan secara keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Massa Penerima dan Massa Pengelola

Gambar 3.19. Perspektif Massa Penerima dan Massa Pengelola

Massa penerima menyatu dengan massa pengelola, elevasi lantai 1 dinaikan 1,5 dari permukaan jalan. Hal ini dikarenakan adanya penambahan area semi basement di bawah kedua massa ini.

Massa penerima lantai 1 terdiri dari lobby penerima, pusat informasi, loket tiket, pemeriksaan tiket masuk, toko souvenir, toko peralatan renang, retail makanan. Sedangkan pada lantai semi basement terdapat area loker, ruang ganti.

Massa pengelola lantai 1 terdiri dari kantor-kantor pengelola wahana. Dan pada lantai semi basement terdapat area servis utama, yaitu : ruang PLN, ruang trafo, genset, MDP, tandon dan ruang pompa. Serta terdapat pula akses menuju ke parkiran hotel.

Gambar 3.20. Tampak Atas Massa Penerima dan Massa Pengelola

Bila dilihat terhadap bentuk bangunan massa penerima dan massa pengelola, terlihat bahwa bangunan menjadi “sekat” yang besar dari area parkir ke area wahana. Hal ini bertujuan untuk menghalangi view kedalam wahana secara langsung serta menjadi bidang tangkap bagi pengunjung dari jalan.

Bentuk bangunan lebih menutup kearah parkiran dan membuka kearah wahana. Agar view ketika orang memasuki bangunan lebih luas kearah wahana.

Gambar 3.21. View dari lobby penerima

Interaksi dari area lobby penerima kearah wahana (dalam) lebih terbuka sehingga menarik pengunjung yang datan untuk masuk, sedangkan kearah parkiran lebih solid / tertutup.

Peletakan toko peralatan renang dan toko souvenir pada massa ini bertujuan agar pengunjung sebelum masuk ke wahana bisa berbelanja dahulu atau ketika ingin meninggalkan wahana dapat mampir dan membeli souvenir yang ada.

Terdapat ruang first aid pada massa ini dan mempunyai akses yang dekat dengan area drop off sehingga bila ada pengunjung yang membutuhkan pertolongan pertama dapat langsung dibawa ke RS mengunakan ambulans.

Massa Indoor pool

Gambar 3.22. Keyplan lokasi bangunan dan perspektif

Massa indoor pool terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 berfungsi sebagai wahana permainan air sedangkan lantai 2 berfungsi sebagai area refreshment.

Massa ini terletak pada tengah tapak, yang membagi jalur sirkulasi menjadi 2 untuk membentuk pola sirkulasi loop (lihat bab3 – konsep perancangan).

Massa indoor pool ini mengunakan struktur bentang lebar, hal ini dikarenakan untuk mengakomodasi fungsi dibawahnya. Area permainan air dibawah menjadi lebih lapang karena tak terhalang oleh kolom-kolom struktural.

Gambar 3.23. Interior indoor pool

Fungsi dari refreshment area adalah area bersantai pengunjung dan memantau atau mengawasi kegiatan anak-anak yang bermain dibawahnya sehingga orang tua tetap nyaman beraktifitas tanpa harus khawatir terhadap anaknya.

Pencahayaan pada bangunan ini adalah pencahayaan alami yang dihasilkan dari pengunaan material penutup atap membran, skala bangunan yang tinggi pun berfungsi untuk mengurangi beban panas pada bangunan.

Massa Restaurant

Gambar 3.24. Keyplan lokasi bangunan dan perspektif

Massa restaurant dan cafe ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 restaurant dan cafe, lantai 2 resto dan lantai 3 outdoor bar. Bentuk massa restaurant membentuk ruang luar yaitu playground 1 dan sirkulasi didepannya.

Gambar 3.25. Playground 1 dan sirkulasi diantara massa

Playground 1 terbentuk akibat bentukan massa restaurant dan massa penerima. Sedangkan sirkulasi antara massa restaurant dengan massa indoor pool dibuat lebih teduh. Hal ini dikarenakan jarak antara bangunan termasuk rapat sehingga untuk menghindari kesan menekan diberikan elemen yang menyejukan yaitu pepohonan yang rindang serta membingkai view kearah pantai.

Massa Dermaga dan Massa Penerima dari Pantai

Gambar 3.26. Keyplan lokasi bangunan dan perspektif

Massa penerima dari pantai (side entrance) dan dermaga adalah bangunan 1 lantai yang terletak di daerah tepi pantai. Bentuk kedua bangunan ini membentuk batas (edges) antara sirkulasi dan batas tapak.

Gambar 3.27. Massa dermaga dan massa penerima (side entrance)

Massa penerima dari pantai ini terbentuk akibat kebutuhan untuk merespon adanya kemungkinan prilaku orang yang berada dari tapak tetangga untuk masuk kedalam area wahana (karena tapak tetangga adalah area rekreasi pantai). Sehingga diberi loket tiket dan akses pedestrian agar orang yang ingin masuk kedalam wahana harus melakukan pembelian tiket terlebih dahulu.

Dermaga bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan perahu-perahu ya ada, karena sebelumnya tidak ada dermaga, perahu dibiarkan berlabuh di tepi pantai secara acak. Disamping untuk tempat berlabuh perahu digunakan juga sebagai tempat berlabuh jetski dan selancar angin.

Massa Menara Pandang

Gambar 3.28. Keyplan lokasi bangunan dan perspektif

Menara pandang merupakan bangunan tertinggi pada tapak, sesuai dengan namanya fungsinya adalah sebagai menara pandang. Terdiri dari 5 lantai dengan ketinggian antar lantainya adalah 4 m.

Menara pandang ini terbentuk karena kontur pada tapak yang landai dan ketinggian rata-rata bangunan pada tapak hanya 1-3 lantai. Meskipun view dari tapak ke luar sudah optimal namun dari luar kedalam tapak kurang menonjol.

Gambar 3.29. View dari laut kearah tapak

Maka diberikan menara pandang ini menjadi landmark site dari arah laut kedalam tapak. Tiap lantai mempunyai area peristirahatan dan spot untuk melihat kesekitar. Tiap lantai mempunyai spot-spot melihat yang berbeda-beda.

Massa Hotel dan Cottage

Gambar 3.30. Keyplan lokasi bangunan dan perspektif

Massa hotel dan cottage adalah massa pendukung dalam tapak. Massa ini untuk mengakomodasi wisatawan mancanegara maupun domestik.

Yang dijual dari massa hotel dan cottage ini adalah keindahan alam dan keunikannya. Karena di Ambon belum ada floating cottage dan proyek serupa (wahana rekreasi air).

Gambar 3.31. Bentuk massa hotel membuka kearah view.

Gambar 3.32. Bentuk massa cottage membuka kearah view.

Hotel diletakan pada lantai 2 agar view dari kamar lebih optimal dan tingkat privasi lebih terjaga. Kedua massa ini berorientasi pada best view, sehingga bentuk yang terbentuk adalah membuka kearah view.

Gambar 3.33. Ruang tengah pada area hotel.

Disamping itu bentuk massa hotel membentuk ruang tengah hotel sebagai pemisah antara area privat dengan area wahana rekreasi. Ruang tengah ini (outdoor) terbentuk akibat bentukan massa hotel – massa resto.

Dalam dokumen Gambar 3.1. Skema hubungan ruang (Halaman 27-37)

Dokumen terkait