• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan sistem layanan file sharing materi pembelajaran di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan sistem layanan file sharing materi pembelajaran di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

AHMAD ZAELANI ABDILAH 10110163

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah-Nya, shalawat serta salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang

memberikan syafaat kepada kita semua. Ata petunjuk-Nya semua tahapan

penelitian dalam “PEMBANGUNAN SISTEM LAYANAN FILE SHARING

MATERI PEMBELAJARAN DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARAWANG” berjalan dengan lancar dan sesuai dengan dengan waktu yang diharapkan. Penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah

satu syarat untuk kelulusan program strata 1 di teknik infromatika Universitas

Komputer Indonesia.

Lewat kata pengantar ini disampaikan pula ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penelitian ini baik

yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa pihak yang iktu terlibat

dalam penelitian ini:

1. Allah S.W.T atas petunjuk dan izin-Nya penelitian ini bisa diselesaikan

dengan baik. Shalawat serta salam juga terlimpahkan kepada baginda Nabi

Muhammad S.A.W yang memberi syafaat kepada kita semua.

2. Keluarga tercinta yang selalu mendukung baik secara moral maupun materil.

Bapak (Iyos) yang selalu memberi pandangan yang luas akan hidup ini,

mamah (Yani Nuraini) yang selalu mengajari untuk selalu tabah. Adik

tercinta (Tomi) yang selalu ingin tahu bagaimana luasnya dunia ini. Om cecep

yang selalu menemani perjuangan ini dan widya sepupu terbaik yang selalu

mau berbagi waktu untuk membantuku.

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T selaku dosen pembimbing

yang telah bersedia untuk membimbing dan memberikan pengarahan pada

pengerjaan tugas akhir ini. Beliau sudah seperti orang tua kedua selama

berada di lingkungan kampus, yang selalu mengingatkan ketika salah dan

(3)

iv

4. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.kom. sebagai dosen reviewer dari penelitian ini dan juga telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi

penelitian ini.

5. Bapak Andri Heryandi, S.T.,M.T. yang telah bersedia menjadi penguji 3 pada

saat sidang dan juga telah memberikan saran yang bermanfaat pada penelitian

ini.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T. sebagai dosen wali selama masa perkuliahan

yang dengan baik mau menerima keluh kesah mahasiswanya.

7. Teman-teman seperjuangan bimbingan bapak Adam Mukharil Bachtiar, Rijal

Fauzi, wydiyanto, Ahmad Hartaji, Ahmad Sopian, Usep Setiadi, Andri

Kusmana dan Marheni Setyowati yang telah berjuang bersama untuk

menyelesaikan Skripsi ini.

8. Teman-teman yang selalu ada baik saat senang maupun susah zeven magnifieke, Aditia Rakhmat, Aldy Ginanjar, Rijal Fauzi, Rida Sukmara, Sugianto dan Wydiyanto, juga teman-teman IF-4 2010 yang bersama-sama

menjalani pahit manisnya kuliah.

9. Beserta pihak-pihak lain yang tidak bisa dituliskan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya dalam penelitian ini.

Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penelitian ini, baik

secara isi, pengetikan maupun hal lain yang ada di penelitian ini, karena penelitian

ini masih jauh dari sempurna. Akhir kata, semoga penelitian ini bisa berguna bagi

pihak yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai sistem layanan file sharing.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2015

Peneliti

(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 2

I.3. Maksud dan Tujuan ... 2

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Metodologi Penelitian ... 3

I.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 3

I.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

I.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

II.1.Tinjauan Tempat Penelitian... 7

II.1.1. Sejarah Singkat Tempat Penelitian ... 7

II.1.2. Visi dan Misi Disdikpora Kabupaten Karawang... 8

II.1.3. Struktur Organisasi Disdikpora Kabupaten Karawang ... 8

(5)

vi

II.2.Landasan Teori ... 14

II.2.1. E-Learning ... 14

II.2.2. Layanan File Sharing ... 15

II.2.3. Sharable Content Object Reference Model ... 16

II.2.4. Amazon Web Service ... 17

II.2.5. Aplication Programming Interface ... 19

II.2.6. Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek ... 19

II.2.7. Unified Modeling Language ... 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

III.1. Analisis Sistem ... 23

III.1.1. Analisis Masalah ... 23

III.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 23

III.1.3. Analisis Aturan Bisnis ... 26

III.1.4. Analisis Arsiterktur Sistem ... 27

III.1.5. Analisis File Sharing ... 28

III.1.6. Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 39

III.1.7. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 41

III.1.8. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 44

III.2. Perancangan Sistem ... 75

III.2.1 Perancangan Data ... 75

III.2.2 Perancangan Arsitektur Menu ... 80

III.2.3 Perancangan Antarmuka ... 82

III.2.4 Perancangan Method ... 92

III.2.5 Jaringan Semantik ... 97

(6)

vii

IV.1Implementasi Sistem ... 99

IV.1.1 Lingkungan Implementasi ... 99

IV.1.2 Implementasi Data... 100

IV.1.3 Implementasi Antarmuka ... 103

IV.2Pengujian Sistem ... 104

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 104

IV.2.2 Skenario Pengujian ... 104

IV.2.3 Hasil Pengujian ... 106

IV.2.4 Evaluasi Pengujian ... 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

V.1.Kesimpulan ... 111

V.2.Saran ... 111

(7)

113

1945.

[2] “PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS),” [Online]. Available: http://bos.kemdikbud.go.id/home/about. [Diakses 23 Agustus

2014].

[3] “Data Pokok SMK,” [Online]. Available: http://datapokok.ditpsmk.net/. [Diakses 23 Agustus 2014].

[4] “DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

KAB.KARAWANG 2013,” 2013. [Online]. Available:

http://www.karawangkab.go.id/dokumen/dinas-dikpora. [Diakses 23

Agustus 2014].

[5] I. Sommerville, Software Engineering Ninth Edition, Addison-Wesley,

2011.

[6] H. Park, R. I. Ratzin dan M. van der Schaar, “Peer-to-Peer Networks

Protocols, Cooperation and Competition”.

[7] ADLNET, “The SCORM Content Aggregation Model,” ADLNET, 2001. [8] A. W. Service, Getting Started with AWS, Amazon Inc., 2014.

[9] A. W. Services, Amazon Elastic Compute Cloud: User Guide for Linux,

Amazon Web Services, Inc., 2014.

[10] A. W. Services, Amazon Simple Storage Service: Developer Guide,

Amazon, Inc., 2014.

[11] kemendikbud, “Buku Sekolah Elektronik,” [Online]. Available: http://bse.kemdikbud.go.id/buku/kurikulum2013. [Diakses 31 Agustus

(8)

1

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia sudah sangat pesat dan juga

penggunaan media pengajaran dalam kegiatan pendidikan sudah sangat beragam,

mulai dari penggunaan slide sampai dengan video tutorial untuk menyampaikan bahan ajar. Semua perkembangan itu tidak lepas dari peranan pemerintah yang telah

menganggarkan 20% dari anggaran belanja negara untuk dunia pendidikan [1].

Pemerintah memberikan keringanan biaya pendidikan dengan program BOS

(Bantuan Operasional Sekolah) kepada setiap sekolah baik yang status sekolah negeri maupun swasta[2]. Berdasarkan hasil wawancara, penggunaan media yang

beragam dalam penyampaian bahan ajar sudah mulai diterapkan di Sekolah, namun

hal itu tidak disertai dengan pengembangan sarana dan prasarana yang digunakan

untuk mendistribusikan bahan ajar yang berupa slide, e-book, atau video tutorial [3].

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang adalah

pelaksana otonomi daerah dalam bidang pendidikan, hal tersebut berdasarkan

peraturan daerah kabupaten Karawang nomor 9 tahun 2011 tentang sekretariat

daerah [4]. Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel I-1, di kabupaten Karawang

terdapat 144 lembaga pendidikan menengah atas, baik negeri maupun swasta. Dari

87 Sekolah Menengah Kejuruan yang terdaftar di Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga sudah banyak yang menggunakan media e-learning. Namun hal ini menimbulkan masalah baru, salah satunya adalah tidak semua sekolah memiliki

fasilitas hosting yang memadai untuk menyimpan semua berkas materi pembelajaran yang ada. Jika seorang pengajar di sekolah mengunggah materi

sebesar 10MB (Mega Byte), maka kalau ada 40 pengajar di sekolah tersebut bisa

dibayangkan berapa besar ruang penyimpanan yang dibutuhkan untuk menyimpan

semua materi pembelajaran yang diunggah para pengajar tersebut. Hal tersebut

(9)

untuk menyewa fasilitas hosting dengan kapasitas yang cukup besar tidaklah murah.

Tabel I-1 Jumlah Sekolah di Data Pokok Dinas [4]

Jenis Sekolah Jumlah Sekolah

Negeri Swasta Total

SMA 21 18 39

MA 4 14 18

SMK 18 69 87

Berdasarkan studi literatur dan wawancara yang telah dilakukan, maka

dibutuhkan sebuah sistem yang bisa melayani penyimpanan dan pendistribusian

bahan ajar untuk seluruh sekolah di kabupaten Karawang yang bisa digunakan oleh

setiap sekolah di kabupaten Karawang. Selain sebagai media penyimpanan, sistem

juga harus bisa digunakan oleh sistem yang telah ada di sekolah dengan penerapan

standar yang sama untuk setiap sekolah. Dengan Pembangunan sistem ini

diharapkan dapat membuat kualitas pendidikan di negeri ini menjadi lebih baik

khususnya di kabupaten Karawang.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang yang sudah dipaparkan terdapat

beberapa permasalahan yang dirumuskan ke dalam satu rumusan masalah adalah

bagaimana membuat media yang dapat menyimpan dan mendistribusikan materi

pembelajaran yang bisa digunakan di setiap sekolah di kabupaten Karawang.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sebuah media yang dapat

membantu penyimpanan dan pendsitribusian materi pelajaran yang berupa file digital dari setiap sekolah dalam lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pihak sekolah media

penyimpanan yang dapat digunakan untuk menyimpan materi pembelajaran dari

(10)

I.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang digunakan untuk bahan dasar pembangunan media berasal dari

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, sedangkan data yang berupa materi

pelajaran dalam bentuk file digital berasal dari para pengajar di sekolah di kabupaten Karawang.

2. Perangkat lunak memiliki sisi administrasi untuk mengatur data pengguna

dan data materi pelajaran

3. Perangkat lunak ditujukan untuk lembaga pendidikan menengah atas (SMA

dan SMK)

4. Sharing materi pembelajaran menggunakan beberapa metadata dari standar SCORM

5. Pendekatan analisis yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak

menggunakan pendekatan OOAD (Object Oriented Analysis and Design)

I.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian kali ini menggunakan dua

metodologi, yaitu metode pengumpulan data, metode pembangunan perangkat

lunak.

I.5.1.Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang akan digunakan dengan tiga cara,

yaitu:

1. Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengkaji

dari literatur, paper, jurnal dan bacaan yang ada kaitannya dengan masalah pada

(11)

2. Observasi

Oberservasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara penelitian dan

peninjauan langsung. Dimana observasi ini dilakukan di dinas pendidikan, pemuda

dan olahraga kabupaten karawang

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

secara langsung dengan narasumber yang ada kaitannya dengan topik penelitian ini.

I.5.2.Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan model waterfall sebagai tahapan pengembangan perangkat lunak ini [5]. Adapun tahapan proses tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Requirements analysis and definition

Tahap requirements analysis and definition adalah tahap pengumpulan data dan kebutuhan apa saja yang harus ada di perangkat lunak file sharing materi pembelajaran. Data yang dikumpulkan berasal dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga dan juga para pengajar di sekolah-sekolah.

2. System and software design

Tahap System and software design adalah tahap mendesain perangkat lunak

file sharing materi pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan data yang dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

3. Implementation and unit testing

Tahap Implementation and unit testing merupakan hasil dari tahap desain yang dibentuk ke dalam baris kode-kode program berdasarkan bahasa

pemrograman yang telah di tentukan sebelumnya. Program yang telah dibuat

kemudian diuji.

4. Integration and system testing

(12)

5. Operation and maintenance

Tahap Operation and maintenance adalah tahap pengoprasian program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti koreksi error yang sebelumnya tidak diketahui pada tahapan sistem testing, selain daripada itu tahapan

ini juge digunakan untuk mengadaptasi terhadap kebutuhan yang baru diketahui

dari kedaan lingkungan sebenarnya. Untuk lebih jelasnya tentang alur dari model

waterfall bisa dilihat padaGambar I-1.

Gambar I-1 Model Waterfall Menurut Sommerville [5]

I.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun agar penulisan laporan penelitian tersusun

sesuai dengan yang diharapkan, maka akan disusun sistematika penulisan sebagai

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan latar belakang permasalahan, mencoba mengidentifikasi

inti permasalahan yang sedang di hadapi, kegunaan penelitian, pembatasan

masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan dari penelitian file sharing

materi pembelajaran.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menguraikan bahan-bahan kajian, konsep dasar, dan teori dari para ahli

yang berkaitan dengan penelitian. Meninjau permasalahan dan hal-hal yang

berguna dari penelitian-penelitian dan sintesis tentang file sharing kemudian menggunakannya sebagai acuan pemecahan masalah pada penelitian ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III menguraikan hasil dari analisis dari objek penelitian dari file sharing

untuk mengetahui masalah apa yang sedang terjadi dan mencoba untuk

menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan perangkat dan pemodelan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab IV menguraikan tentang perancangan solusi beserta implementasinya

dari masalah-masalah yang telah dianalisis. Pada bagian ini juga akan ditentukan

bagaimana sistem dirancang, dibangun, diuji dan disesuaikan dengan hasil

penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran

(14)

7

II.1. Tinjauan Tempat Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan mengenai sejarah singkat DISDIKPORA

kabupaten Karawang, visi dan misi dan struktur organisasi dari DISDIKPORA

Kabupaten Karawang.

II.1.1. Sejarah Singkat Tempat Penelitian

Secara umum, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang

merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang pendidikan. Tugas

pokok dari dari Disdikpora untuk membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian

kewenangan daerah dalam bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

Berdasarkan peraturan daerah kabupaten Karawang Nomor 9 tahun 2011

tentang sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah,

kecamatan dan kelurahan, untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Mempunya fungsi:

1. Pengaturan dan pengurusan kegiatan teknis operasional di bidang pendidikan

meliputi pendidikan nonformal dan informal, pendidikan menengah,

pendidikan dasar, serta pemuda dan olahraga bersarkan kebijakan Bupati

2. Pelaksanaan pengembangan program pemerintah daerah dibidang

pendidikan, pemuda dan olahraga.

3. Pelaksanaan pelayanan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang mempunyai

tugas pokok yang luas dan kompleks. Secara umum tugas pokok tersebut adalah

membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan daerah di bidang pendidikan.

Rincian uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan dan unit kerja

dalam lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang

(15)

fungsi dan tata kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten

Karawang.

II.1.2. Visi dan Misi Disdikpora Kabupaten Karawang

Berikut ini adalah visi dan misi dari Disdikpora kabupaten Karawang

1. Visi

Terwujudnya masyarakat kabupaten Karawang yang cerdas, terampil,

berbudi pekerti luhur dan kompetitif berdasarkan iman dan taqwa.

2. Misi

a. Meningkatkan sistem pendidikan yang berkualitas melalui

penyediaan infrastuktur dan layanan teknis pendidikan yang prima

b. Meningkatkan tata kelola pendidikan melalui penerapan sistem

kepemerintahan yang baik

c. Meningkatkan peran kepemudaan dan keolahragaan dalam

mewujudkan masyarakat Karawang yang berjiwa sehat, sportif dan

mandiri

d. Menanamkan dan melestarikan nilai-nilai moral dan budaya

masyarakat Karawang yang silih asah, silih asih dan silih asuh

II.1.3. Struktur Organisasi Disdikpora Kabupaten Karawang

Berikut ini adalah struktur organisasi dari Disdikpora Kabupaten Karawang

(16)

Gambar II-1 Struktur Organisasi Disdikpora Kabupaten Karawang

II.1.4. Deskripisi Kerja Disdikpora Kabupaten Karawang

Berikut ini adalah deskripisi kerja dari setiap bagian di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga kabupaten Karawang.

1. Kepada Dinas

Kepala dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan dinas dalam melaksanakan kewenangan daerah di bidang

pendidikan, pemuda dan olaraga meliputi pendidikan non formal dan informal,

pendidikan menengah, pendidikan dasar serta bidang pemuda dan olahraga dan

tugas pembantuan yang ditugaskan dari pemerintah kepada pemerintah daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala dinas mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan pengawasan di bidang pendidikan,

pemuda dan olahraga

b. Penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis

di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud,

(17)

a. Menyusun rencana / program kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar bagian/dinas/instansi/lembaga

terkait sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku untuk

melancaran pelaksanaan tugas

c. Mengkoordinir penyusunan dan perumusan langkah-langkah strategis dan

operasional dinas bersama sekretariat dan kepala bidang di lingkungan Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

d. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang pendidikan, pemuda

dan oleh raga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

f. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan di bidang tugasnya

agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaaan tugas sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

g. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

h. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan

hasil yang dicapai dengan mencocokan terhadap petunjuk dan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan

dalam menilai peningkatan karier bawahan

i. Menyusun rencana kebijaksanaan di bidang pendidikan dalam rangka

penetapan kebijaksanaan oleh Bupati

j. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang

tugasnya untuk bahan perbaikan ke depan sesuai dengan kebutuhan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

k. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan bertanggung jawab kepada atasan

(18)

2. Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala dinas serta mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan urusan program dan pelaporan, umum dan kepegawaian dan keuangan,

serta pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan

bidang tugasnya.

a. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi:

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan program dan pelaporan

c. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

d. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi keuangan

e. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan

tugas-tugas bidang secara terpadu serta tugas-tugas pelayanan administrasi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud

diatas, sekretaris mempunyai tugas:

a. Menyiapkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis

operasional sebagai landasan pelaksanaan tugas

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja tahunan dinas dan

sekretariat

c. Melaksanakan pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi urusan program

dan pelaporan, umum dan kepegawaian serta keuangan

d. Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang teknis di lingkungan Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

e. Mewakili Kepala dinas, apabila Kepala dinas berhalangan dalam

menjalankan tugasnya

f. Menganalisis permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan

menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah

g. Mengevaluasi kegiatan kesekretariatan dalam rangka perbaikan pelaksanaan

tugas

h. Mengkoordinasikan penyusunan bidang kebijaksanaan teknis dinas

(19)

3. Sub bagian program dan pelaporan

Sub bagian program dan pelaporan mempunyai tugas pokok untuk membantu

sekretaris dalam pelaksanaan pengelolaan program dan pelaporan, dalam

menyelenggarakan tugas pokok sub bagian program dan pelaporan mempunyai

fungsi meliputi penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan program dan

pelaporan, pelaksanaan pengolahan, monitoring dan evaluasi serta dokumentasi di

bidang program dan pelaporan.

4. Sub bagian keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok pelaksanaan pengelolaan

administrasi keuangan, dalam penyelenggaraan tugas pokok sub bagian keuangan

mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan

b. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) serta

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

c. Pelaksanaan pengelolaan keuangan

d. Pelaksanaan pengelolaan dokumentasi

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan

5. Bidang pendidikan formal dan informal

Bidang pendidikan formal dan informal, dipimpin oleh seorang Kepala

bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas serta

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan seksi kesetaraan dan kursus,

seksi pendidikan masyarakat. Serta pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok bidang pendidikan non formal dan

informal mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana program kerja tahunan bidang pendidikan formal dan in

formal

b. Pelaksanaan kegiatanurusan pendidikan non formal dan informal meliputi

kesetaraan dan kursus serta pendidikan masyarakat

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta laporan kegiatan di bidang

(20)

6. Bidang pendidikan menengah

Bidang pendidikan menengah, dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas serta mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan urusan seksi kurikulum dan kesiswaan, seksi

ketenagaan, kelembagaan dan prasarana. Serta pelaksanaan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok bidang pendidikan menengah

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana program kerja tahunan bidang pendidikan menengah

b. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan pendidikan menengah meliputi kurikulum

dan kesiswaan, keteanagaan, kelembagaan, sarana dan prasarna

c. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan

menengah

7. Seksi kelembagaan, ketenagaan dan prasarana

Seksi kelembagaan, ketenagaan dan prasarana mempunyai tugas pokok

membantu Kepala bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk

teknis ketenagaan, kelembagaan, sarana dan prasarana. Dalam penyelenggaraan

tugas pokok seksi kelembagaan, ketenagaan dan prasarana mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja dan program kerja tahunan seksi

b. Pelaksanaan kegiatan dalam urusan ketenagaan dan kelembagaan

c. Pelaksanaan monitoring,evaluasi dan pelaporan di bidang ketenagaan,

kelembagaan dan sarana dan prasaran

8. Seksi kurikulum dan kesiswaaan

Seksi kurikulum dan kesiswaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala

bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis kurikulum dan

kesiswaan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok Seksi kurikulum dan kesiswaan

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja dan program kerja tahunan seksi

b. Pelaksanaan kegiatan dalam urusan kurikulum dan kesiswaan

c. Pelaksanaan monitoring,evaluasi dan pelaporan di bidang kurikulum dan

(21)

9. Seksi prasarana dan sarana

Seksi prasarana dan sarana mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana program kerja tahunan Seksi

b. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sarana dan prasarana

c. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis sarana dan prasarana

d. Mengumpulkan dan mengolah data/informasi tentang pelaksanaan sarana dan

prasarana

e. Menyebarluaskan pedoman dan petunjuk tentang sarana dan prasarana

f. Menilai dan menyusun bahan evaluasi sarana dan prasarana

g. Menyusun inventaris dokumen dan pelaporan hasil evaluasi sarana ada

prasarana

h. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk teknis sarana dan prasarana

i. Mempersiapkan usul, saran dan pertimbangan bidang sarana dan prasarana

j. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan

penyuluhan sarana dan prasarana

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

II.2. Landasan Teori

Beberapa landasan teori yang digunakan adalah e-learning, layanan file

sharing, SCORM, Amazon Web Service, API, Pemrograman Berorientasi Objek

dan UML.

II.2.1. E-Learning

E-learning adalah sebuah pengembangan metode pembelajaran melalui

internet, mulai dari pendidikan jarak jauh, belajar secara langsung dengan

teleconfrence ataupun dengan sebuah video yang di rekam sebelumnya. Pengertian

e-learning terdiri dari banyak istilah seperti pembelajaran online, belajar secara

virtual, pembelajaran terdistribusi, atau belajar berbasis web. E-learning juga bisa

diartikan dari elektronic learning, yaitu menggabungkan kegiatan pendidikan yang

(22)

Perkembangan dari e-learning datang dari beberapa arah, termasuk dari

beberapa organisasi yang menawarkan pendidikan jarak jauh baik secara individu

kelompok ataupun campuran. Peningkatan e-learning tidak lepas dari

perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat akhir ini.

II.2.2. Layanan File Sharing

Secara garis besar terdapat dua metode file sharing yang ada pada saat ini,

diantaranya adalah:

1. Peer-to-Peer

Peer-to-peer adalah sebuah teknologi file sharing yang menghubungkan

pengguna satu dengan pengguna lain lewat sebuah koneksi jaringan. Dengan

teknologi Peer-to-peer pengguna dapat berbagi konten digital seperti dokumen,

musik, video, buku elektronik dan lain sebagainya.

BitTorrent adalah satu layanan file sharing yang menggunakan metode

Peer-to-peer. BitTorrent juga merupakan salah satu Peer-to-peer file sharing yang sangat

populer, dilihat dari banyaknya pengguna yang berpartisipasi dalam berbagi file

dengan menggunakan protokol BitTorrent [6].

2. File hosting service

File hosting service adalah salah satu metode file sharing yang cukup populer,

selain karena kemudahan dalam penggunaan yaitu hanya dengan media web

browser tanpa harus memasang perangkat lunak tambahan File hosting service juga

memiliki kontrol kepada siapa saja file tersebut akan di bagikan. Pada layanan file

sharing jenis penyedia layanan File hosting service biasanya menyediakan sebuah

fasilitas untuk melaporkan jika ada konten illegal atau konten pribadi kita yang di

bagikan oleh user lain.

Alur kerja dari sebuah File hosting service adalah setiap pengguna

mengunggah sebuah dokumen digital, baik itu musik atau file lainnya maka File

hosting service akan men-generate sebuah link yang dapat digunakan oleh

pengguna terebut untuk mendownload kembali file tersebut lain waktu.

Pada perkembangannya File hosting service memiliki fasilitas yang jauh

(23)

II.2.3. Sharable Content Object Reference Model

Sharable Content Object Reference Model (SCORM) adalah kumpulan dari

satu atau banyak Sharable Content Objects (SCO). Sebuah SCO menyediakan

konten belajar seperti tutorial, simulasi ataupun ujian. Sebuah SCO setidaknya

harus memiliki sebuah halaman HTML yang didalamnya terdapat javascript.

Ukuran dari sebuah SCO bervariasi mulai dari yang memuat satu konten sampai

dengan yang memuat ratusan konten. Konten dari SCO terdiri dari dokumen

HTML, gambar, audio, animasi dan video atau konten lain yang bisa diakses

menggunakan sebuah browser.

Standar SCORM mendefinisikan bagaimana sebuah SCO berkomunikasi

dengan Learning Management System (LMS). LMS menyediakan SCORM runtime

API untuk SCO pada saat SCO dimulai. SCORM API menyediakan fasilitas untuk

menyimpan dan mengembalikan informasi yang telah tersimpan sebelumnya.

Informasi yang tersimpan bisa berupa halaman yang terakhir dibaca atau hasil tes.

Beberapa istilah yang ada dalam SCORM adalah sebagai berikut:

1. Asset

Aset adalah sebuah representasi elektronik dari sebuah media seperti gambar,

teks, sound, halaman HTML atau media lain yang sejenis. Sebuah aset tidak

berkomunikasi dengan LMS. Aset lebih seperti sebuah barang yang bisa digunakan

berkali-kali, aset bisa diatur ulang atau digunakan pada media atau aplikasi lain.

2. Sharable content object

Sharable content object (SCO) adalah sebuah unit logic terkecil dari yang

berisi informasi yang bisa disampaikan kepada para pengguna lewat sebuah

Learning Management System (LMS). Istilah SCO memiliki arti yang berbeda

untuk desainer instruksional dan programer. Instructional Systems Designers (ISD)

dan pengisi konten melihat sebuah SCO sebagai sebuah konten yang memiliki

instruksi di dalamnya. Programer melihat sebuah SCO seperti aplikasi Web yang

berkomunikas dengan sebuah LMS.

Dalam istilah teknik SCO adalah sebuah komponen dalam sebuah course

(24)

sebuah LMS. SCORM API adalah sebuah prosedur standar untuk SCO

berkomunikasi dengan LMS [7].

3. Aggregation

Aggregasi adalah kumpulan dari beberapa aktivitas yang sama. Sebuah

aggregasi memiliki sebuah SCO atau aggregasi lain. Sebuah aggregasi bukanlah

sebuah physycal file melainkan sebuah struktur dari SCORM manifest yang

memiliki aturan urutan yang diterapkan kepada sebuah SCO yang terkait.

4. Organization

Organisasi adalah bagian dari sebuah paket konten SCO yang tersusun atas

struktur pohon. Sebuah organisasi dalam SCORM memiliki beberapa atau memiliki

kumpulan konten dan aggregasi.

5. Course

Course berada dalam lingkup luar SCORM tetapi sebuah SCORM

merupakan bagian dalam sebuah course yang dikelola oleh LMS. Sebuah course

biasanya mencakup kursus, materi dan penilaian menggunakan berbagai media

pengiriman dan instruksi yang harus dilakukan.

6. Meta-Data

Meta-Data adalah sebuah standar yang memiliki tujuan penyediaan informasi

dengan cara penyampaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Meta-data dapat

berisi informasi menganai katalog seperti deskripsi dari konten pembelajaran.

Materi pembelajaran yang dideskripsikan dalam Meta-data dapat dicari secara

sistematis untuk digunakan dan dipakai ulang dalam konten lain.

SCORM Meta-data menerapkan definisi elemen untuk tiga model komponen

seperti asset, SCO dan content aggregation. Tiga komponen tersebut

mendefinisikan bagian Meta-data dari SCORM content aggregation.

II.2.4. Amazon Web Service

Amazon web service adalah penyedia layanan cloud computing yang

menyediakan layanan untuk pembangunan aplikasi hanya dalam beberapa menit

(25)

berjalan, jika server tersebut dimatikan oleh pelanggan maka tidak perlu membayar

untuk itu.

Sistem pembayaran yang digunakan oleh AWS tidak memerlukan biaya

pembiayaan di awal ataupun biaya perawatan lainnya, selain daripada itu layanan

AWS terdapat dalam sebuah jaringan skala besar, sehingga dimungkinkan

melakukan peningkatan kapasitas secara instan [8].

1. Elastic Compute Cloud

EC2 (Elastic Compute Cloud) adalah salah satu bagian dari layanan amazon

web service yang menyediakan fasilitas komputasi yang memiliki fasilitas untuk

mengubah kebutuhan komputasi sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan cara

yang sangat mudah dan cepat. Fasilitas yang ditawarkan oleh EC2 memungkinkan

penambahan server tanpa harus memikirkan bagaimana membeli perangkat,

sehingga pengguna dapat fokus terhadap pembangunan aplikasi.

Pengguna hanya perlu melakukan konfigurasi di panel AWS konsol terhadap

berapa banyak server yang di butuhkan dan sistem operasi yang digunakan,

konfigurasi keamanan jaringan dan pengelolaan media penyimpanan yang di

butuhkan [9].

2. Simple Storage Service

S3 (Simple Storage Service) adalah sebuah layanan penyimpanan file.

Pengguna layanan ini dapat menyimpan dan mengambil data dalam jumlah kecil

maupun besar. Penyimpanan dan pengambilan data dapat dilakukan kapanpun dan

dimanapun selama masih terkoneksi dengan jaringan internet. Layanan S3

menyediakan sebuah management file dalam bentuk web interface yang bisa

digunakan untuk melakukan menyimpan, hapus ataupun mengubah file yang ada.

S3 juga menyediakan sebuah API (application programming interface) yang

dapat digunakan untuk menghubungkan aplikasi lain dengan layanan S3. Format

API yang digunakan oleh layanan S3 adalah REST API dan SOAP API [10].

3. Cloudfront

Cloudfront adalah sebuah layanan web yang bisa mempercepat distribusi

konten dari sebuah web, seperti gambar, musik dan video. Teknologi Cloudfront

(26)

yang rendah, jadi konten dapat dikirim dengan peforma terbaik. Jika konten yang

akan didistribusikan sudah berada di dalam rute dengan delay terendah maka konten

tersebut akan langsung dikirim, tetapi jika konten tersebut berada di rute dengan

delay yang tinggi, maka Cloudfront akan menggunakan layanan rute lain yang

memiliki delay yang labih kecil.

II.2.5. Application Programming Interface

API (application programming interface) adalah kumpulan dari sebuah

aturan, protokol, prosedur tertentu yang digunakan oleh programmer untuk

berinteraksi dengan perangkat lunak lain seperti sistem operasi. API

memungkinkan programmer untuk mengakses fungsi tertentu di sistem lain

dengan aturan dan pengkodean tertentu.

II.2.6. Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek (PBO) adalah sebuah pendekatan dalam

pembangunan perangkat lunak dimana dasar dari konsep ini adalah interaksi antar

objek sistem yang ada dalam menyelesaikan sebuah masalah. Tujuan dari

penggunakan konsep pemrograman berorientasi objek adalah untuk memecah

kompleksitas dalam sebuah pembangunan perangkat lunak agar lebih mudah

dikelola, seperti diketahui pemrograman prosedural memang lebih mudah, tetapi

jika sudah memcapai ribuan baris kode maka sebuah kesalahan bisa saja terjadi

tanpa disadari karena sangat banyaknya baris kode. Salah satu kelebihan dari

pemrograman berorientasi objek adalah code reusability. Code Reusability adalah

sebuah konsep yang memecah masalah yang kompleks ke dalam bagian yang lebih

umum, sehingga dapat digunakan kembali untuk masalah yang memiliki kemiripan.

Konsep dasar dari pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Kelas

Kelas adalah sekumpulan variable dan fungsi yang berhubungan yang di

package menjadi satu kesatuan dan diberi nama sesuai dengan fungsinya. Didalam

PBO varible didalam kelas disebut dengan properti dan fungsi disebut dengan

(27)

Sebuah kelas bisa memiliki satu atau banyak properti. Sebuah properti

biasanya memiliki sebuah method atau lebih yang berhubungan dengan properti

tersebut.

2. Objek

Objek adalah instansi dari sebuah kelas. Fungsi yang bisa dilakukan oleh

sebuah objek tergantung dari pada saat definisi kelas.

3. Abstraksi

Pada saat pembangunan aplikasi dengan PBO sangat penting untuk

melakukan konsep abstraksi. Abstraksi berisi informasi yang berkaitan atau relevan

dengan konteks dari pembuatan aplikasi. Ketika membuat sebuah aplikasi untuk

penjualan akan ada hal yang sama seperti properti dari sebuah barang, sebagai

contoh jika ada dua buah produk seperti buku dan DVD tutorial maka akan ada

properti yang sama seperti nama produk dan harga, maka hal itulah yang dijadikan

acuan untuk abstraksi data.

4. Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah salah satu fitur penting yang ada pada PBO. Fitur

enkapsulasi dalam PBO memungkinkan adanya kontrol terhadap properti dalam

sebuah kelas. Jika anda akan berinteraksi dengan sebuah properti atau method maka

anda harus berinteraksi dengan objek tersebut.

5. Polymorphism

Polymorphism adalah kemampuan untuk merespon sebuah aksi dengan hasil

yang berbeda. Sebagai contoh jika ada dua objek seperti manusia dan domba, kedua

objek tersebut memiliki method berjalan, namun setiap objek memiliki reaksi yang

berbeda. Jika pemanggilan method berjalan pada objek manusia maka akan

merespon berjalan dengan dua kaki, sedangkan jika pemanggilan method dari objek

domba maka akan merespon berjalan dengan empat kaki.

6. Inheritance

Penggunaan inheritance pada PBO digunakan untuk mengklasifikasi hal-hal

yang umum dan fungsinya. Hal ini dapat memudahkan dan lebih intuitif dan juga

dapat digunakan untuk menggabungkan karakteristik umum menjadi objek orang

(28)

objek karyawan yang mendeskripsikan hal umum mengenai data karyawan,

sedangkan dalam perusahaan itu ada karyawan biasa dan manager. Pembuatan kelas

untuk manager hanya tinggal mewariskan dari kelas karyawan. Penggunaan

inheritance dapat mempermudah, terutama dalam reusability code.

II.2.7. Unified Modeling Language

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah pemodelan standar yang

digunakan untuk memodelkan pembangunan sistem dan perangkat lunak.

Pemodelan menjadi sangat penting dalam mendesain sebuah sistem karena

merupakan abstraksi dari hal sebenarnya di dunia nyata. Pemodelan membantu

untuk tetap fokus pada aspek penting dalam pembuatan sebuah sistem. Pemodelan

merupakan penyederhanaan dari sistem sebuah kompleks yang akan dibangun.

UML memiliki beberapa perkembangan mulai dari versi 1.0, 1.5 dan yang

terakhir adalah versi 2.0. Pemodelan dengan UML biasanya digunakan untuk

pembangunan perangkat lunak dengan pendekatan object-oriented. Dalam versi

UML 2.0 terdapat 13 diagram yang bisa digunakan, namun dalam penelitian ini

hanya menggunakan 4 diagram. Pada Tabel II-1 menjelaskan penggunaan diagram

UML 2.0 yang digunakan.

Tabel II-1 Diagram UML yang digunakan

Diagram Deskripsi

Use case Menggambarkan kebutuhan sistem yang akan di bangun. Use case

menangkap kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi.

Activity Menggambarkan proses yang akan dikerjakan sistem baik secara sekuensial ataupun pararel.

Class Menggambarkan keterhubungan antar Class yang ada pada sistem

(29)
(30)

23

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1.Analisis Sistem

Analisis sistem digunakan untuk mengindentifikasi masalah yang akan

timbul pada saat pembangunan sistem, hal ini berguna untuk membantu pada saat

proses selanjutnya, yaitu proses perancangan sistem. Dalam analisis ini terdapat

beberapa bagian di antaranya, yaitu:

1. Analisis masalah

2. Analisis prosedur yang sedang berjalan

3. Analisis aturan bisnis

4. Analisis arsitektur sistem

5. Analisis file sharing

6. Analisis kebutuhan non fungsional

7. Analisis kebutuhan fungsional

III.1.1.Analisis Masalah

Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana mempermudah distribusi

materi pembelajaran lalu dari pengajar kepada siswa di setiap sekolah di kabupaten

Karawang, Kemudian setiap sekolah di kabupaten Karawang dapat menggunakan

layanan ini.

III.1.2.Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan di Disdikpora berguna untuk

mengetahui sistem penyebaran materi yang ada pada Disdikpora kabupaten

Karawang kepada setiap sekolah yang berada di bawah naungan Disdikpora

kabupaten Karawang.

1. Alur penyebaran buku sekolah

Alur penyebaran buku yang ada di Disdikpora kabupaten Karawang bermula

(31)

Setelah itu sekolah menyerahkan dokumen kebutuhan buku kepada dinas

pendidikan. Selanjutnya Disdikpora mengumpulkan atau merekap kebutuhan buku

untuk setiap sekolah, hasil dari rekap tersebut kemudian diserahkan kepada vendor

atau perusahaan yang menangani pencetakan buku sekolah yang telah

memenangkan tender sebelumnya. Setelah vendor menerima dokumen kebutuhan

buku setiap sekolah, kemudian mereka mengirimkan buku sekolah kepada setiap

sekolah di kabupaten Karawang sesuai dengan dokumen kebutuhan yang telah

diterima. Setelah sekolah menerima buku, maka sekolah mengirimkan laporan

penerimaan buku kepada dinas pendidikan. Alur dari penyebaran buku sekolah

dapat dilihat pada Gambar III-1.

Alur Penyebaran Buku Sekolah

Mengirimkan kebutuhan buku Penerimaan kebutuhan buku

Mengirmkan rekap

(32)

2. Alur penyebaran Buku Sekolah Elektronik

Alur penyebaran Buku Sekolah Elektronik dimulai dari setiap sekolah

mendata kebutuhan buku berdasarkan mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut.

Setelah itu sekolah mengirimkan dokumen kebutuhan kepada Disdikpora.

Selanjutnya Disdikpora akan menyampaikan kebutuhan buku kepada Disdikpora

provinsi. Setelah disdikpora provinsi menerima kebutuhan Buku Sekolah

Elektronik, maka Disdikpora provinsi akan mengirimkan Buku Sekolah Elektronik

kepada Disdikpora kabupaten/kota. Setelah mendapatkan Buku Sekolah Elektronik

maka Disdikpora kabupaten akan mengirimkan Buku Sekolah Elektronik dalam

media CD/DVD kepada setiap sekolah berdasarkan kebutuhan sekolah tersebut.

Flowchart dari penyebaran Buku Sekolah dapat dilihat pada

Gambar III-2.

Alur penyebaran buku sekolah elektronik

Sekolah Disdikpora kabupaten Disdikpora provinsi

P

Pengiriman rekap kebutuhan buku sekolah Elektronik

Penerimaan laporan buku sekolah elektronik Setiap sekolah

(33)

III.1.3.Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis digunakan untuk menentukan aturan atau batasan yang

pada sistem yang akan dibuat berdasarkan aturan yang telah ada sebelumnya

dengan beberapa penyesuaian.

1. Aturan penyebaran materi buku sekolah elektronik

Buku sekolah elektronik yang digunakan disetiap sekolah di kabupaten

Karawang berasal dari Disdikpora pusat yang disebarkan melalui Disdikpora

kabupaten/kota. Setiap sekolah mendapatkan CD/DVD yang berisi buku sekolah

elektronik berdasarkan kebutuhan buku yang telah diberikan kepada dinas

pendidikan sebelumnya.

2. Aturan pendaftaran Sekolah dalam sistem

Sekolah yang akan menggunakan sistem harus sudah terdaftar di Disdikpora

kabupaten Karawang dan sekolah tersebut harus memiliki NPSN (Nomor Pokok

Sekolah Nasional) agar lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dengan data

yang telah ada. Jika nama sekolah tidak ada dalam daftar tetapi telah memiliki

NPSN maka sekolah tersebut dapat menghubungi admin sistem untuk

menambahkan data sekolah mereka dengan mengirimkan NPSN.

3. Aturan pembuatan kelas dalam sistem

Setiap sekolah dapat membuat kelas sesuai kebutuhan dengan sekolah

tersebut. Setiap kelas harus mempunyai deskripsi dan tujuan dari pembuatan kelas

tersebut. Setiap kelas hanya bisa memiliki satu pengajar.

4. Aturan upload materi oleh pengajar

Materi yang akan di upload harus sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Isi materi harus sesuai dengan silabus yang diberikan oleh Disdikpora dan juga

harus sesuai dengan deskripsi yang ada pada kelas dimana materi tersebut di

upload.

5. Aturan penyebaran materi dalam sistem

Materi yang telah di upload dapat disebarkan atau di-download untuk

digunakan oleh siswa. Siswa juga dapat mencari materi dari sekolah lain jika

(34)

III.1.4.Analisis Arsiterktur Sistem

Analisis Arsitektur sistem berguna untuk menggambarkan bagaimana

arsitektur sistem yang akan dibangun dan juga bisa menggambarkan interaksi antar

komponen arsitektur di dalamnya.

Arsitektur sistem menggambarkan interaksi antara perangkat lunak yang

sedang dibangunan dengan sistem yang digunakan di sekolah. Arsitektur sistem

dapat dilihat pada Gambar III-3.

Gambar III-3 Arsitektur Sistem Integrasi Dengan Web Sekolah

a. Sistem internal sekolah berkomunikasi dengan Sistem utama menggunakan

API. API tersebut digunakan untuk mengambil data dari sistem utama

ataupun untuk mengirim data dan berkas ke sistem utama. Sistem internal

sekolah dapat berupa aplikasi web, desktop atau mobile.

b. Pengguna via sistem internal sekolah mengakses sistem utama melalui sistem

internal yang ada di sekolah. Semua data berasal dari sistem utama tetapi

(35)

c. Load balancer menerima permintaan dari sistem internal sekolah dan akan

meneruskan permintaan tersebut pada web server x. pemilihan web server

berdasarkan trafik yang masuk pada web server tersebut. Permintaan akan

diteruskan kepada web server dengan trafik yang tidak terlalu tinggi.

d. Web server akan memproses permintaan yang diteruskan dari load balancer.

Permintaan tersebut akan diproses berdasarkan kebutuhan pengguna. Dalam

hal ini pengguna akan mengunduh sebuah berkas.

e. Web server akan mencari alamat berkas yang akan diunduh didalam Mysql

server. Jika berkas ditemukan, maka alamat dari berkas tersebut akan dicek

oleh web server.

f. Storage server akan memberikan respon kepada web server. Respon yang

diberikan berkaitan dengan ada tidaknya berkas yang diminta.

g. Web server akan mengirimkan alamat berkas kepada sistem internal sekolah,

selanjutnya pengguna sistem web dapat mengunduh berkas tersebut melalui

CDN (Content Delivery Network) Server. CDN server akan mengakses

berkas berdasarkan alamat yang diminta oleh pengguna sistem sekolah.

III.1.5.Analisis File Sharing

Analisis file sharing menjelaskan tentang manajemen berkas, format berkas

yang bisa diunggah ke dalam sistem, standarisasi untuk setiap berkas dari sekolah,

dan keamanan dari sistem yang akan dibangun itu sendiri.

1. Manajemen Berkas

Manajemen berkas berguna untuk pengelompokan berkas yang telah

diunggah oleh para pengguna ke dalam sistem, selain daripada itu manajeman

berkas juga berguna untuk mengurangi duplikasi berkas yang ada. Manajemen

berkas juga menjelelaskan seberapa besar ukuran maksimal sebuah berkas yang

bisa diunggah dan bagaimana cara mendistribusikan berkas yang telah diunggah.

a. Ukuran berkas

Setiap berkas memiliki ukuran yang berbeda-beda. Besar kecilnya ukuran

(36)

tersebut. Ukuran sebuah dokumen umumnya lebih kecil dibandingkan dengan

sebuah video. Batas maksimum untuk sebuah berkas yang dapat diunggah ke dalam

sistem adalah sebesar 300 MB (Mega Byte), hal tersebut berdasarkan dari analisa

terhadap beberapa Buku Sekolah elektronik dan juga beberapa video tutorial yang

ada. Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa Buku Sekolah Elektronik, didapat

hasil bahwa ukuran Buku Sekolah Elektronik berkisar antara 4MB sampai dengan

30MB dan untuk ukuran sebuah video tutorial berkisar antara 10MB sampai dengan

200MB. Dari hasil analisa tersebut didapat kesimpulan bahwa kapasitas maksimum

unggah berkas yang ditetapkan dapat melayani kebutuhan para pengguna. Detail

dari batas unggah berkas dapat dilihat pada Tabel III-1.

Tabel III-1 Jenis dan Ukuran Berkas

Jenis Berkas Ukuran Standar Maksimal Unggah

Dokumen 4MB sampai 30MB 300MB

Video 10MB sampai 200MB 300MB

b. File Hashing

File hashing adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui nilai

hash dari sebuah file. Setiap berkas akan menghasilkan nilai hash yang berbeda

walau dokumen tersebut hanya berbeda satu karakter. File hashing memiliki

banyak manfaat salah satu manfaatnya adalah menelusuri perubahan yang terjadi

pada sebuah berkas, hal itu berguna jika ingin mengecek orisinilitas sebuah berkas.

Selain untuk menelusuri perubahan yang ada pada berkas, file hashing juga bisa

digunakan untuk mengurangi duplikasi berkas, setiap berkas yang sama persis pasti

menghasilkan nilai hash yang sama pula, walau dokumen tersebut berbeda dalam

nama dan waktu pembuatannya. Sebagai contoh terdapat dua buah berkas teks

dengan nama dan waktu pembuatan yang berbeda tetapi memiliki isi dengan

karakter yang sama, maka hash yang akan dihasilkan adalah sama.

Salah satu metode file hashing yang sering digunakan adalah MD5

(Message-Digest algorithm 5). Metode ini menghasilkan sebuah nilai dengan

panjang 128 bit (16 Byte) yang dituangkan ke dalam hexadecimal sebanyak 32

(37)

untuk mengurangi duplikasi berkas yang akan diunggah dan juga untuk menjaga

bahwa berkas yang diunggah tidak rusak atau corrupt. Validasi dari sisi pengguna

sebelum proses unggah menghasilkan sebuah nilai hash yang selanjutnya akan

diunggah bersama berkas, Sehingga jika nilai hash yang telah dikirim sudah

terdapat pada basis data sistem berkas tersebut tidak akan disimpan dalam storage

server. Apabila nilai hash yang dikirim tidak terdapat dalam basis data sistem maka

akan dilakukan pengujian ulang terhadap berkas yang diunggah. Pengujian

dilakukan dengan cara mencocokan nilai hash yang dikirim dengan nilai hash yang

ada pada berkas, jika nilai hash sama maka sistem akan menyimpan berkas tersebut

dan menyimpan hash dari berkas ke dalam basis data, jika hash yang diuji

menghasilkan nilai berbeda maka sistem akan mengirimkan pesan kesalahan.

c. Penyimpanan Berkas

Penyimpanan berkas yang telah diunggah pengguna menggunakan server

khusus yaitu storage server. Web server hanya menampung sementara berkas yang

diunggah lalu selanjutnya web server akan mengirimkan berkas tersebut ke storage

server. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir kemungkinan berkas terhapus secara

tidak sengaja ketika ada maintenance terhadap web server sistem. Penyimpanan

berkas dalam server khusus juga ditujukan agar pencarian berkas lebih mudah,

karena jika berkas disimpan dalam server yang sama dengan web server maka akan

sangat sulit melakukan pencarian karena arsitektur sistem menggunakan web server

lebih dari satu server.

Storage server yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun memiliki

kemampuan untuk menambah kapasitas tanpa harus menkonfigurasi ulang sistem,

hal ini sangat berguna terutama jika penggunaan tempat penyimpanan tidak bisa

diprediksi. Alur penyimpanan berkas dari pengguna sampai dengan storage server

(38)

Gambar III-4 Alur Penyimpanan Berkas

1. Pengguna mengunggah sebuah dokumen melalui web server.

2. setelah pengguna selesai mengunggah dokumen tersebut web server akan

memindahkan dokumen tersebut ke dalam storage server.

3. Storage server akan menyimpan berkas yang dikirimkan oleh web server.

d. Penamaan Berkas

Setiap berkas yang telah diunggah ke server mengalami perubahan penamaan,

tetapi untuk ekstensi berkas tidak mengalami perubahan. Penamaan berkas yang

telah diunggah ke dalam server menggunakan nilai unik pada berkas tersebut.

Sebagai contoh jika sebuah berkas yang akan diunggah ke dalam server mempunyai

nama berkas “materi.pdf” maka setelah berkas tersebut diunggah ke dalam server,

maka berkas tersebut berubah nama menjadi “cBe29_materi.pdf ”. hal itu dimaksudkan untuk mencegah berkas dengan nama yang sama saat upload akan

terhapus pada level penyimpanan di storage server. Penamaan berkas tersebut

berlaku untuk semua format baik itu dokumen ataupun video. Pada saat berkas

diunduh oleh pengguna nama berkas tersebut akan kembali ke nama semula yaitu

dalam contoh ini adalah “materi.pdf”.

e. Distribusi Berkas

Semua berkas yang telah diunggah tentunya harus bisa didistribusikan dengan

baik kepada para pengguna. Cara yang digunakan untuk mendistribusikan berkas

tentunya harus bisa memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Salah satu masalah

yang akan timbul jika cara untuk mendistribusikan tidak dapat memenuhi

(39)

setiap kali akan mengunduh dokumen tetapi server sedang sibuk. Sistem yang akan

dibangun menggunakan sistem CDN (Content Delivery Network) dalam

mendistribusikan berkas kepada pengguna yang akan mengunduh berkas tersebut.

Penggunaan CDN dalam distribusi berkas yang akan diunduh dapat

memaksimalkan distribusi, hal itu dikarenakan sistem CDN akan menggunakan

rute terpendek dari lokasi pengunduh berkas tersebut, hal tersebut dapat

meningkatkan kecepatan unduh karena delay yang kecil antara server dan

pengguna. Layanan CDN juga menggunakan server yang berbeda dengan server

yang digunakan oleh sistem yang akan dibangun, sehingga walaupun banyak

pengguna yang sedang mengunduh berkas layanan sistem utama tidak akan

terganggu ataupun menurun. Arsitektur dari sistem CDN dapat dilihat pada Gambar

III-5.

Gambar III-5 Arsitektur CDN Server

1. Storage server menyimpan semua berkas yang telah diunggah. Berkas

tersebut dapat diakses atau diunduh oleh pengguna yang memiliki

alamat berkas di dalam storage server.

2. Distribusi berkas yang akan diunduh melalui CDN server. CDN server

akan meng-cache atau menyimpan sementara berkas yang akan

diunduh.

3. Setelah berkas berhasil di-cache oleh server utama CDN berkas tersebut

didistribusikan melalui edge server yang terdekat denga lokasi

pengunduh berkas tersebut.

4. Setelah berkas yang diunduh berada di edge server yang terdekat maka

pengguna yang mengunduh berkas tersebut dapat mengunduh dengan

(40)

2. Format Berkas

Setiap berkas memilki format dan atribut yang berbeda. Berbeda sistem

operasi atau editor yang digunakan untuk maka berbeda pula format dan atribut

berkas tersebut. Pengaturan format dan atribut berkas yang akan diunggahke dalam

sistem yang akan dibangun berguna untuk mencegah adanya berkas yang tidak

dikenali sistem atau berkas yang berbahaya bagi sistem yang akan dibangun.

Format berkas dan atribut berkas lebih jelasnya akan dibahas pada poin selanjutnya.

a. Format Dokumen

Dokumen yang bisa diunggah ke dalam sistem dibatasi untuk kebutuhan

pendidikan saja, tidak semua format dokumen dapat diunggah ke dalam sistem yang

akan dibangun. Beberapa dokumen dalam bentuk terkompresi seperti .exe

(executable) tidak diperbolehkan untuk diunggah ke dalam sistem, hal tersebut

diterapkan guna keamanan sistem yang akan dibangun. Berdasarkan analisa

terhadap beberapa kasus, dokumen tersebut rawan akan terkena virus yang dapat

membahayakan komputer pengguna sistem yang akan dibangun. Daftar format

dokumen yang dapat diunggah ke dalam sistem dapat dilihat pada Tabel III-2.

Tabel III-2 Format Dokumen yang Diperbolehkan

Ekstensi Berkas Keterangan

PDF Portable Document Format

DOC Microsoft Word 97-2003 Document Format

DOCX Microsoft Word Document Format

PPT Microsoft Power Point97-2003 Document

Format

PPTX Microsoft Power Point Document Format

PPS Power Point Show 97-2003

PPSX Power Point Show

XLS Microsoft Excel 97-2003 Document Format

XLSX Microsoft Excel Document Format

ODT OpenOffice Writer Document Format

ODS OpenOffice Calc Document Format

ODP OpenOffice Impress Document Format

(41)

Format dokumen yang ada pada Tabel III-2 dapat bertambah sesuai

kebutuhan dan perkembangan perangkat lunak pengolah dokumen yang akan

datang.

b. Format Video

Seperti pada dokumen, berkas untuk video juga memiliki batasan mengenai

video dengan format tertentu yang bisa diunggah ke dalam sistem. Berdasarkan

analisa terhadap beberapa video tutorial yang ada maka beberapa format video

tersebut sering digunakan untuk merekam sebuah video tutorial. Selain daripada itu

beberapa format video memiliki kompresi yang cukup baik. Format video tersebut

memiliki ukuran berkas yang cukup kecil namum dengan kualitas yang baik.

Format video yang diperbolehkan diunggah ke dalam sistem dapat dilihat pada

Tabel III-3.

Tabel III-3 Format Video yang Diperbolehkan

Format Video Keterangan

MP4 MPEG-4 Part 14 Video Format

MOV Quick Time Video Format

WMV Windows Media Video Format

FLV Flash Video Format

SWF Shockwafe File Format

Format video yang diperbolehkan untuk diunggah ke dalam sistem dapat

bertambah sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi video.

c. Format Arsip

Format berkas arsip digunakan untuk mengunggah berkas yang terdiri dari

lebih satu berkas dijadikan satu kesatuan berkas. Format berkas arsip yang dapat

diunggah kedalam sistem ini dapat dilihat pada.

Tabel III-4 Format Arsip yang Diperbolehkan

Format Video Keterangan

RAR Winrar Archive

ZIP Winzip Archive

(42)

d. Atribut Berkas

Setiap berkas harus memiliki atribut yang baik dan sesuai standar yang telah

ditetapkan oleh sistem, hal itu dimaksudkan agar dokumen tersebut dapat dikenali

dan dimanajemen dengan baik dalam lingkungan sistem. Sistem yang akan

dibangun bertujuan untuk melayani distribusi berkas materi pembelajaran, sehingga

atribut berkas akan sangat membantu jika seorang pengguna terutama di kalangan

siswa sedang mencari sebuah materi.

3. Keamanan

Keamanan merupakan sebuah keharusan untuk setiap sistem yang akan

dibangun. Faktor keamanan menjadi faktor utama dalam sebuah sistem. Sebuah

sistem yang aman akan menjamin kerahasiaan data pengguna seperti password dan

data pribadi lainnya. Dalam pembangunan sistem ini keamanan ditujukan untuk

membatasi siapa saja yang dapat mengunggah dokumen, proteksi password dan

batasan pada akses API yang disediakan oleh sistem.

a. Password Hashing

Password hashing yang akan digunakan dalam sistem yang akan dibangun

berguna untuk mengacak input password yang dimasukan oleh pengguna sebelum

dimasukan ke dalam basis data. Penggunaan hashing pada password berguna untuk

mencegah pembobolan sistem jika data dalam sistem basis data diretas oleh pihak

yang lain yang bukan bagian dari sistem yang akan dibangun. Metode hashing yang

digunakan pada password hashing berbeda dengan metode yang digunakan pada

file hashing. Pada password hashing selain algoritma hashing yang digunakan

berbeda teknik dalam melakukannya berbeda pula. Dalam password hashing

terdapat beberapa tahap hashing yang dilakukan terhadap password yang

dimasukan oleh pengguna sistem. Berikut ini adalah tahap dalam melakukan

password hashing:

1. Men-generate string acak menggunakan fungsi mcrypt_create_iv.

2. Menggabungkan plain password yang dimasukan user dengan string acak

(43)

3. Menggunakan fungsi hash dengan algoritma SHA256 pada string yang telah

digabungkan sebelumnya.

Dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan sebelumnya akan

menghasilkan sebuah hash yang cukup kuat untuk dijadikan sebuah password.

Teknik password hashing yang dijelaskan sebelumnya adalah teknik salting.

Teknik tersebut menambahkan karakter acak pada password yang dimasukan

pengguna sebelum dilakukan hashing. Teknik salting cukup untuk memperkuat

algoritma hash yang kadang bisa dibobol dengan cara brute force, dictionary attack

atau dengan rainbow table. Penggunaan algoritma hash SHA256 (Secure Hash

Algorithm) juga untuk mencegah celah keamanan yang terjadi pada algoritma hash

MD5 dan SHA1. Selain untuk mencegah celah keamanan, pertimbangan lain juga

adalah mengenai kecepatan.

b. API Key

API key digunakan jika pengguna sistem berupa sistem lain seperti sistem

yang ada pada web sekolah atau sebuah aplikasi mobile. API key berguna untuk

meminimalisir farming terhadap data yang ada pada sistem utama. Selain daripada

hal itu API key juga dapat digunakan untuk memvalidasi sistem mana yang

mengakses data. API key untuk setiap sistem lain yang akan mengakses haruslah

unik, jadi tidak ada yang sama untuk dua sistem yang berbeda. Autentikasi terhadap

akses melalui API masih menggunakan autentikasi dasar. Pada sistem yang akan

dibangun tidak menggunakan teknik autentikasi seperti Oauth pada sistem

API-nya. Autentikasi hanya berupa pencocokan API key dengan sistem sekolah yang

mengakses, jika autentikasi berjalan sukses maka sistem akan memberikan data

yang dimaksud, namun jika gagal sistem akan memberikan respon kesalahan. Pada

Tabel III-5 memperlihatkan contoh API key dan alamat dari sistem lain yang bisa

(44)

Tabel III-5 Contoh Data API Key

Nama Sekolah Alamat Domain Sistem

yang Akan Mengakses API Key

SMK Negeri 1 Karawang site.smkn1karawang.net CoNtohAPIkEy

SMK Negeri 2 Karawang smkn2-krw.sch.id haNyaAPIKEy2

API key sendiri terdiri dari 12 karakter acak dari kumpulan huruf besar, huruf

kecil dan angka. Penggunaan karakter acak dalam API key dimaksudkan untuk

mempersulit orang dalam menebak karakter tersebut.

4. Mekanisme Sharing

Mekanisme sharing menjelaskan tatacara atau prosedur yang dijalankan

ketika sistem akan saling bertukar informasi ataupun data lain. Mekanisme sharing

sendiri terdiri dari komunikasi antara dua sistem yang ada, yaitu sistem utama dan

sistem yang ada disekolah. Sistem sekolah akan mengirimkan informasi berkas

yang akan diunggah kedalam sistem. Informasi pertama yang dikirim adalah nilai

hash dari berkas yang akan diunggah dan nama berkas itu sendiri. Setelah nilai hash

dan nama berkas diterima sistem, sistem akan mengecek nilai hash tersebut apakah

sudah pernah ada di basis data. Jika nilai ditemukan di basis data, maka sistem akan

mengirimkan alamat berkas tersebut ke sistem sekolah yang sebelumnya

mengirimkan permintaan. Jika nilai hash yang dimaksud tidak ditemukan di basis

data maka sistem akan memrintahkan sistem sekolah untuk mengunggah berkas

tersebut, setelah proses unggah selesai sistem akan mengirimkan alamat tempat

berkas tersebut disimpan.

1. Application Programming Interface

Aplication Programming Interface adalah sebuah cara yang digunakan untuk

berkomunikasi antara sistem yang akan dibangun dengan sistem yang ada di

sekolah.

a. Pengecekan berkas

Pengecekan berkas adalah proses yang dilakukan agar berkas yang sama tidak

Gambar

Gambar III-1 Prosedur Penyebaran Buku Sekolah
Gambar III-2.
Tabel III-36 Requirment SKPL-F-2-005
Tabel III-38 Requirment SKPL-F-3-001
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model-model kinetika yang dipilih untuk kajian sistem adsorpsi kation Co(II) pada lempung Cengar ini diantaranya order-pertama pseudo, order-kedua pseudo, dan model Elovich

selesai dan dimasu##an #e dalam masing6masing otol' dila#u#an e&aluasi$ (ada e&aluasi o!ganoleptic' hasil sediaan sesuai.. (ela!ut

Hasil validasi para ahli terhadap alat evaluasi produk busana pesta model draperi menyepakati alat evaluasi yang dibuat “Layak” digunakan untuk menilai hasil

Grafik tersebut apabila dilakukan regresi pada software excel akan menghasilkan persamaan y sebagai fungsi x (nilai dBZ sabagai fungsi dari nilai intensitas

Berdasarkan hasil angket penelitian, indikator hubungan antar mahasiswa berada pada kategori rendah dengan fekuensi sebanyak 36. Dalam penelitian ini, 64,29% mahasiswa

Terdapat perbedaan hasil belajar geo- grafi kelas penggunaan media pem- belajaran video animasi Powtoon dan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran pada

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Party Chief Seismik

yang semasa hidupnya telah banyak merawat, membantu serta memberi saya motivasi, sehingga saya dapat masuk di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga