TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DITINJAU DARI MOTIVASI
(Pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh :
SRI MULYANI A. 410 010 100
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber
daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga
merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana
untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan yang
berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu
berkompetensi secara sehat dan global baik dalam segala hal sehingga dapat
mensosalisasikan program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis,
logis, kreatif, terarah, dan memiliki ketrampilan yang tinggi dalam cara
berfikir dan bekerjasama secara efektif dan intensif.
Seperti pendapat Mulyasa(2002:15) yang menjelaskan bahwa dalam
kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia.
Cara berfikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar
matematika, karena matematika memiliki stuktur dan keterkaitan yang kuat
dan jelas antara konsep sehingga memungkinkan kita terampil berfikir
Menurut Palling (Mulyono Abdurrahman, 1999:252), ide manusia
tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan
pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya
perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi. tetapi ada pula
yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.
Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu
dengan berpikir dan bernalar secara logis.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan IPTEK diera
globalisasi ini pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah
satunya tantangan yang cukup menarik adalah yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pendidikan dinegara kita yang cukup memperhatinkan
dibandingkan dengan Negara – Negara lain.contohnya masih rendahnya
prestasi belajar siswa khususnya prestasi belajar bidang studi matematika.
Berdasarkan permasalah tersebut maka pemerintah memberikan
penegasan tentang pendidikan nasional yang diarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas Sumber Daya Manusia,
mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang memiliki
pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta
kepribadian yang mantap dan mandiri. Dengan demikian proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang rumit untuk menuju peningkatan
kualitas. Proses belajar mengajar melibatkan beberapa kegiatan maupun
tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan suatu hasil belajar
mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini karena terdapat banyak hal yang ikut
mendukung dan saling berkaitan dalam dunia pendidikan dan proses belajar
mengajar. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal maupun faktor
eksternal. Faktor intenal adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri
siswa yang diantaranya adalah motivasi, minat, tingkat kecerdasan,
kedisplinan aktivitas belajar, penalaran siswa dan usaha yang dilakukan siswa,
sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar diri
siswa yaitu keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana atau fasilitas
kurikulum, metode mengajar yang dipakai guru.
Pada umumnya kondisi belajar mengajar yang diciptakan dan
disediakan guru untuk keperluan pembelajaran matematika dalam proses
belajar mengajar masih tradisional sehingga kemampuan bernalar siswa masih
sangatlah rendah. Matematika dipandang sebagai salah satu pembelajaran yang
sangat menakutkan, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat
mempelajarinya. Belajar merupakan proses dari seseorang untuk memperoleh
berbagai kecakapan, ketrampilan, kemampuan dan sikap. Keberhasilan proses
belajar mengajar disekolah tidak lepas dari peran guru. Para guru tidak lagi
dianggap sekedar sebagai penerima pembaharuan yang sangat komplek,
lebih-lebih pada pendidikan matematika.
Adapun permasalah pembelajaran dominan yang dihadapi guru antara
lain adalah kurang tepatnya menggunakan metode mengajar atau sulitnya
Seorang pendidik harus menguasai berbagai macam metode mengajar
sebab metode merupakan salah satu cara dalam penyampaian tujuan mengajar,
Ada beberapa metode mengajar anatara lain metode ceramah, metode
eksperimen, metode discovery, metode kasus, metode inquiry dan lain – lain.
Seorang guru dapat memilih metode mengajar yang sesuai dengan
kemampuannya, materi pembelajaran yang diberikan dengan mengingat situasi
saat proses pembelajaran, disamping itu dalam memberikan materi pelajaran
guru tidak harus menggunakan satu macam metode saja tetapi dapat
mengabungkan beberapa metode pengajaran sebagai alternatif supaya prestasi
siswa lebih baik.
Dan seorang guru dapat memilih media yang bisa diterima dengan
mudah oleh siswa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
penguasaan matematika dengan cara melibatkan teknologi sekarang ini. Baik
media audiovisual maupun komputer, diperkuat pendapat Oemar Hamalik
(2001:235) yang berbunyi Program pengajaran komputer dapat
dikembangkan pada kurikulum, sebagai contoh penerapannya dalam
pembelajaran matematika adalah operasi aritmatika dan grafik.
Berdasarkan permasalah tersebut sudah saatnya berusaha untuk
menyusun pembelajaran metematika yang dapat mengatifkan siswa dalam
proses pembelajaran. Adapun metode perkembanganya adalah pendekatan
pemecahan masalah karena dengan pemecahan masalah siswa dipusatkan pada
cara menghadapi persoalan dengan langkah pemyelesaian yang sistematis
melaksakan rencana dan memeriksa kembali, sehingga permasalahan yang
dihadapi akan dapat diatasi dengan latihan interaktif, baik dengan media
pembelajaran yang berbeda misalnya media pembelajaran tradisional ataupun
media pembelajaran dengan komputer.sehingga siswa dapat berinteraksi dalam
proses belajar mengajar.
Pembelajaran matematika diberikan dengan maksud untuk menjelaskan
dan mempertinggi mutu pelajaran. Hal tersebut digunakan juga untuk lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pengajaran. Jadi dengan kata lain
pendidikan matematika diberikan dengan maksud sebagai salah satu sarana
pengajaran dalam proses belajar mengajar untuk efektifitas dan efisiensi
pencapaian tujuan pengajaran. Dan penulis juga menyadari bahwa dalam
pembelajaran, partisipasi aktif siswa juga bisa mendukung keefektifan
pemebalajaran kelas. Partisipasi aktif siswa nantinya akan bisa mengalami,
menghayati, dan menarik pelajaran yang dialami sendiri, sehingga hasil belajar
merupakan bagian dari dirinya.
Guru menyadari bahwa matematika sering dianggap sebagai pelajaran
yang kurang diminati, ditakuti, dan dihindari oleh sebagian besar siswa. Siswa
seharusnya menyadari bahwa kemampuan berfikir logis, bernalar rasional,
cermat, dan efisien yang menjadi ciri utama matematika.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran
konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep
diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses
induktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Kegiatan
dapat dimulai dengan beberapa contoh atau fakta yang teramati, membuat
daftar singkat yang muncul (sebagai gejala) memperkirakan hasil yang baru
yang diharapkan, yang kemudian dibuktikan secara deduktif. Dengan
demikian cara belajar induktif-deduktif dapat digunakan dan sama-sama
berperan penting dalam mempelajari matematika. Penerapan cara kerja
matematika diharapkan dapat membentuk sikap kristis, kreatif, jujur, dan
komunikatif pada siswa.
Salah satu pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir dan
bernalar dalam menarik kesimpulan, misal melalui kegiatan penyelidikan,
eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan
inkonsisten, kecakapan, atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat
tercapai dalam belajar matemtika salah satunya menggunakan penalaran pada
pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
Pemahaman terhadap matematika dari kemampuan yang bersifat
keahlian sampai pemahaman yang bersifat apresiasif akan berhasil
mengembangkan kemampuan sains dan tehnologi yang cukup tinggi (buchori,
2001 :120-121). Mengingat pentingnya matematika dapat menumbuhkan
globalisasi ini, maka tidak boleh dibiarkan adanya anak-anak muda yang buta
matematika (Mathematically illiterate).
Berdasarkan urain diatas maka bisa diambil beberapa masalah dominan
yang dihadapi guru yaitu kurang tepatnya mengunakan metode mengajar, Pola
pengerjaan, Pola latihan dan media yang digunakan.
Bertolak belakang dari permasalahan diatas maka peneliti bermaksud
mengadakan penelitian tentang “Kontribusi Pembelajaran Dengan Pendekatan
Problem Solving dan media komputer Program MATLAB melalui pola
interaktif Terhadap hasil belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut
maka dapat diidentifikasi masalah yang terkait dengan penelitian ini yaitu :
1. Kurang tepatnya metode yang digunakan seorang guru dalam
menyampaikan materi.
2. Kurang diperhatikanya faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa.
3. Belum diketahui adanya efektifitas penggunaan metode problem solving
pada pokok bahasan pembelajaran matematika.
4. Untuk mengetahui efektifitas pengajaran dengan media komputer.
5. Untuk mengetahui efektifitas hasil belajar ditinjau dari pola latihan
6. Adanya kemungkinan perbedaan prestasi belajar siswa yang disebabkan
karena perbedaan penggunaan metode pembelajaran dan media yang
dipakai.
7. Banyaknya siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
matematika.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien
terarah dan dapat dikaji lebih dalam lagi. Adapun hal – hal yang membatasi
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Rancangan pembelajaran matematika pokok bahasan Aritmatika Sosial
yang akan diaplikasikan kedalam pendekatan problem solving.
2. Rancangan pembelajaran matematika pokok bahasan Aritmatika Sosial
dengan pendekatan dan media pembelajaran komputer Program
MATLAB.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dapat
menguasai materi pokok bahasan Aritmatika Sosial dengan pendekatan
problem solving dan media pembelajaran komputer program MATLAB.
4. Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada
penguasaan materi pokok bahasan Aritmatika Sosial dengan pola latihan
interaktif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dirumuskan permasalah sebagai berikut :
1. Apakah ada kontribusi hasil belajar yang ditinjau dari pendekatan problem
solving dan media komputer program MATLAB melalui pola latihan
interaktif.
2. Apakah ada kontribusi hasil belajar siswa ditinjau dari motivasi tinggi,
sedang dan rendah.
3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan problem solving dan media
komputer program MATLAB melalui pola latihan interaktif terhadap
motivasi.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui kontribusi pembelajaran dengan pendekatan ploblem
solving dan media komputer Program MATLAB terhadap hasil belajar
matematika.
2. Untuk mengetahui kontribusi hasil belajar matematika ditinjau dari
motivasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan problem solving dan media
komputer program MATLAB melalui pola latihan interaktif terhadap
F. Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan keluar, penelitian ini memberi manfaat
konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika, disamping itu juga
kepada penelitian peningkatan mutu dan hasil pembelajaran matematika SMP.
1. Manfaat teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu
memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, khususnya
pada pokok bahasan Aritmatika Sosial dengan pendekatan problem solving
dan media pembelajaran komputer program MATLAB melalui pola
latihan interaktif
2. Manfaat Praktis
Pada tataran praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru
matematika dan siswa. Bagi guru matematika, Proses pembelajaran dengan
menggunakan Pendekatan yang tepat contohnya pendekatan problem
solving dan media teknologi yang tepat guna contohnya berbasis komputer
program MATLAB, sehingga dapat menyelengarakan pembelajaran yang
lebih manarik, menyenangkan dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran
ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal–soal