• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Barang Di Mitra Usaha Kencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Barang Di Mitra Usaha Kencana"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Mitra Usaha kencana is a company which is engaged in retai. Which includes several important parts of the administration, warehouse, and parts sales. Because many kinds of products available makes it difficult enough in the process sales of goods for administration, in addition to the sales department often have difficulty in gave a customer demand because less of power.

This system design used a waterfall method with approach of system analysis and structured programming approach as a tool in the process, while appliance database application development using Visual Basic 6.0 programming language and Microsoft ACCESS as a database.

From the results of the development of this system, data processing of orders, shipments and preparing reports to be more faster and can reduce errors in data recording process.

(2)

i

administrasi, bagian gudang, dan bagian penjualan. Karena banyak macam produk yang tersedia cukup menyulitkan bagian administrasi dalam proses penjualan barang, selain itu pada bagian penjualan sering kali mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen karena kurangnya tenaga.

Adapun perancangan sistem yang digunakan menggunakan metode waterfall dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft ACCESS sebagai basis data.

Dari hasil pengembangan sistem ini maka pengolahan data pemesanan, pengiriman dan pembuatan laporan bisa lebih cepat dan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan kecil, menengah hingga besar. Mengingat kebutuhan akan peningkatan efesiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan. Disamping itu teknologi juga berperan penting dalam proses penjualan seperti dalam melakukan peningkatan kualitas pelayanan, pendataan, penyimpanan, pengiriman serta kondisi kinerja keuangan dapat dilakukan secara efektif.

(4)

memiliki dua departemen yaitu pertama departemen operasional yang menangani masalah penjualan dan pelayanan langsung kepada calon pembeli, kedua yang bertugas mendata pembelian dan mencatat permintaan barang, memvalidasi barang kiriman, membuat laporan penjualan setiap periode penjualan.

Banyaknya produk yang tersedia menyebabkan sulitnya dalam pemilihan data barang dikarenakan data barang yang ada belum terklasifikasi dengan baik dan menyebabkan banyaknya waktu yang digunakan. Serta terlalu rumitnya prosedur permintaan barang yang menghabiskan banyak waktu dan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk mempermudah pengolahan data yang dapat menciptakan kepuasan kerja dan dapat mengatasi masalah yang terjadi diperlukan suatu solusi, dengan mengetahui sistem yang sedang berjalan dari setiap devisi yang ada di perusahaan Mitra Usaha Kencana akan mempermudah menemukan solusi terbaik untuk masalah

yang terjadi.

(5)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Banyaknya produk yang tersedia cukup menyulitkan dalam pemilihan barang dikarena belum adanya pengklasifikasikan data barang.

2. Rumitnya prosedur permintaan barang yang menyita banyak waktu. 3. Kurangnya tenaga kerja dalam proses penyediaan barang.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk perancangan klasifikasi barang di perusahaan Mitra Usaha Kencana?

2. Bagaimana bentuk aplikasi program komputer agar dapat membantu dalam pengolahan data penjualan barang di Perusahaan Mitra Usaha Kencana?

(6)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis dari Sistem Informasi Penjualan ini adalah sebagai berikut :

Maksud dari Sistem Informasi Penjualan barang ini adalah untuk menciptakan kepuasan kerja dan meningkatkan kualitas data dalam penjualanan barang pada perusahaan Mitra Usaha Kencana dengan menyediakan sarana yang sudah menggunakan komputer, sehingga aktivitas penjualan dan penyimpanan data dapat dilakukan dengan mudah.

Adapun tujuan dari Sistem Informasi Penjualan barang ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mempermudah pemilihan produk dalam sistem informasi penjualan di perusahaan Mitra Usaha Kencana.

2. Untuk mengetahui bentuk aplikasi program komputer sistem informasi penjualan barang dapat membantu pengolahan data di Mitra Usaha Kencana.

(7)

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Sebagai Meningkatkan kinerja dan dapat membantu karyawan dalam melakukan kegiatannya di perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang aplikasi pengolahan data.

2. Bagi Penulis

Untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan baik teori maupun praktek sebagai pembanding ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

3. Bagi Peneliti Lain

(8)

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan masalah berisi tentang batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Permasalahan yang ada di Mitra Usaha Kencana ada beberapa permasalahan, sehingga akan dibatasi permasalahannya hanya dalam hal penjualan saja, supaya pembahasan tidak menyimpang dan lebih terarah. Cakupan ruang lingkup yang dianalisis dan perancangan sistem informasi yaitu:

1. Sistem informasi ini difokuskan pada sistem pengelolaan penjualan barang / permintaan barang, pembelian barang dan pelaporan penjualan di Perusahaan.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang penulis pilih sebagai tempat penelitian Tugas Akhir adalah Perusahaan Mitra Usaha Kencana Jl.Ciumbuleit No.179. Bandung.

(9)
(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep dasar sistem

Pendekatan di dalam mendefinisikan sistem di bagi menjadi dua bagian yaitu, yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyesesaikan suatu sasaran yang tertentu” Jogiyanto, H.M (2005:1)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada urut-urutan operasi di dalam sistem prosedur didefinisikan sebagai berikut :

“suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari trasaksi-transaksi bisnis yang terjadi” Jogiyanto, H.M (2005:1) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

(11)

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan, dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar Sistem

(12)

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan. 6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.

7. Pengolahan Sistem

Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna. 8. Sasaran Sistem

(13)

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

2.1.2. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

(14)

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu organisasi, tanpa informasi suatu sistem menjadi tidak berjalan. Kualitas informasi ditentukan oleh bagaimana informasi tersebut memotifasi manusia untuk bertindak dan memberikan kontribusi (sumbangan) terhadap pembelian keputusan yang efeltif.

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya “Jogiyanto, H.M (2005:7)

2.2.1. Siklus Informasi

Sebuah data yang masih berbentuk bahan mentah yang belum dapat beceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

(15)

Gambar 2.2. Siklus Informasi

2.2.2. Kualitas Informasi

Terdapat 3 hal dalam kualitas informasi (quality of information) yaitu, informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timesliness), dan relevan (relevance).

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

(16)

Relevan, berati informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3. Nilai Informasi

Terdapat 2 hal nilai dari informasi (value of information) yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jogiyanto, H.M (2005:11)

2.3.1. Komponen sistem informasi

(17)

berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Jogiyanto, H.M (2005:12)

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

(18)

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4. Definisi Kasus Yang Dianalisis 2.4.1. Definisi Penjualan

“Penjualan adalah pemindahan hak milik seseorang (termasuk surat berharga) atau jasa, dari pemilik atau penjual kepada pembeli sesuai dengan harga yang telah disepakati “

2.4.1.1. Prosedur Penjualan

Prosedur merupakan urutan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang atau bagian untuk memperoleh suatu keseragaman dalam menyelesaikan suatu transaksi dalam perusahaan. Prosedur penjualan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, diantaranya :

1. Penjualan Langsung

(19)

2. Penjualan Melalui Distributor

Yaitu penjualan yang dilakukan melalui pedagang grosir atau toko eceran.

2.4.1.2. Klasifikasi Penjualan

Pada dasarnya transaksi penjualan barang jadi ini lebih banyak dilakukan dengan dua jenis diantaranya :

1. Pembayaran Secara Tunai

Yaitu penjualan yang bersifat “Cash And Cary” yang pada umumnya terjadi secara kontan, dapat pula terjadi pembayaran dengan tenggang waktu satu bulan dianggap kontan.

2. Pembayaran secara kredit

Yaitu penjualan dengan pembayaran yang dilakukan dengan tenggang waktu diatas satu bulan.

2.4.2. Definisi Permintaan

(20)

a. Permintaan dilihat dari daya beli konsumen ada 3 yaitu:

1. permintaan efektif permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang disertai dengan daya beli.

2. Permintaan Absoulut Permintaan yang tidak didukung oleh daya beli namun Cuma oleh angan-angan. Contoh seorang anak SMA yang ingin membeli sebuah Laptop yang seharga 7.500.000 namun dia tidak mempunyai uang untuk membelinya.

3. Permintaan Potensial Permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Sebagai contoh seorang ibu yang hanya mempunyai uang 15.000. dia ingin membelikan baju bagi anaknya yang berumur 6 tahun jadi ibu itu mencari baju yang seharga sesuai dengan uang yang dia miliki.

b. Permintaan dari segi pendapatan

1. Permintaan konsumen adalah permintaan seluruh anggota masyarakat akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.contohnya adalah membeli makanan.

2. Permintaan Pengusaha adalah permintaan akan faktor-faktor produksi untuk membuat barang atau jasa. Contohnya suatu perusahaan roti membeli tepung untuk membuat roti.

(21)

4. Permintaan luar negeri adalah permintaan barang dan jasa yang datang dari luar negeri contohnya adalah barang-barang ekspor.

c. Permintaan dilihat dari jumlah pemintanya

1. Permintaan Individu adalah permintaan yang datang dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permintaan individu ditentukan oleh hal-hal berikut

2. Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu produk.jika harga produk itu semangkin meningkat maka konsumen tersebut akan berusaha mengurangi pembelian produk.

3. Pendapatan Jika pendapatan meningkat biasanya permintaan juga meningkat, tapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang menurun atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan dan tidak mempunyai pendapatan maka kita akan mengurangi permintaan kita.

4. Jika barang lain yang berkaitan. Jika barang lain yang berkaitan mengalami penurunan maka orang akan memilih barang tersebut daripada barang ayang akan dibeli. Sebagai contoh harga the mengalami penurunan maka orang akan memilih membeli the daripada membeli kopi yang biasa diminum.

(22)

6. Ekspetasi sangat berpengaruh pada niat seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa sebagai contoh adalah jika anda memperkirakan bahwa harga suatu baju akan mengalami diskon besar-besaran pada akhir tahun maka anda tidak berminat untuk membeli baju sekarang.

7. Permintaan Pasar adalah permintaan yang dimiliki oleh masyarakat dalam waktu yang sama

2.4.3.Definisi Pembelian

Pembelian adalah suatu cara pemindahan hak yang diperoleh pihak pertama (pembeli ) dari pihak kedua ( penjual ) dengan jalan memberikan sejumlah uang.

Adapun fungsi – fungsi pembelian adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan bahan – bahan dan alat pembantu lainnya. 2. Kapan dan dimana diadakan pembelian

3. Harga yang ekonomis

2.5. Arsitektur Aplikasi

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses.

2.5.1. Visual Basic 6.0

(23)

“Basic” menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Biginner All-Purpose Symbolic Intruction Code). Visual basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan langsung dengan GUI Windows.

“Visual basic adalah program untuk membuat apikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah”.

a. Kemampuan Visual Basic 6.0

Kemampuan Visual Basic 6.0 antara lain:

1. Data Acces, digunakan untuk membuat aplikasi database.

2. Teknologi ActiveX, berguna untuk membuat fungsi yang dapat digunakan untuk aplikasi seperti Microsoft Word prosessor, Microsoft Excel spreadsheet, dan aplikasi Windows lainnya.

3. Internet, digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang mampu mengintegrasi dokumen, baik dari aplikasi Anda ke internet maupun dari internet ke aplikasi Anda.

4. Finishing aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file.exe. Kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi siap dipenjualankan.

b. IDE Visual Basic 6.0

Menurut Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated Development Environment (IDE) dalam program Visual Basic terbagi menjadi sembilan bagian yaitu :

(24)

Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran, memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows lainnya.

b. Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama dengan program-program Windows pada umumnya. c. Toolbar

Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Biasanya tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.

d. Form Windows

(25)

e. Toolbox

Toolbox adalah “kotak peranti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) anatara program aplikasi dan user-nya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form.

f. Project Explorer

Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di dalam aplikasi Visula Basc. Setiap aplikasi dalam Visula Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi kita, misalnya form, modul, clas, dan sebagainya.

g. Jendela Properties

Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Property adalah sifat dari sebuah objek, misalnya seperti namanya, warna, ukuran, posisi, dan sebagainya. Setiap objek sebagian besar memiliki jenis property yang sama, tetapi ada pula yang berbeda.

h. Form Layout Windows

(26)

akan ditampilkan pada layer monitor saat menjalankan program aplikasi nanti.

i. Jendela Code

Jendela Code adalah suatu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambah dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.

2.5.2. Microsoft Access

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

(27)

kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek

2.5.2.1. Kemampuan Microsoft Access

Berikut adalah informasi mengenai kemampuan database MS Access yang didapat dari help aplikasi tersebut, diantaranya ;

1. Table, digunakan untuk menyimpan data 2. Query, digunakan untuk memanipulasi data

3. Form, digunakan untuk frontend aplokasi. Biasanya untuk menampilkan data, menambah data dll

4. Report, digunakan untuk membuat laporan

(28)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah Mitra Usaha Kencana Jl. Ciumbuleuit No.179 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Awal mula terbentuknya Perusahaan Mitra Usaha Kencana yang didirikan oleh Direktur sekaligus pemiliknya pada tanggal 26 Mei 2005. Pada waktu itu belum terbentuk perusahaan seperti sekarang melainkan masih perorangan dan belum merekrut pegawai. Adapun pegawainya hanya pendiri sekaligus pemilik perusahaan. Bermodalkan tekat dan kejujuran pemilik memulai usaha tersebut dengan cara menawar-nawarkan barang dari satu toko ke toko yang lain. Hanya bermodalkan 3 macam barang dalam waktu 6 bulan sudah terlihat banyak respon dari para konsumen sehingga omsetpun naik.

(29)

Dari tahun ke tahun perusahaan mulai berkembang sampai saat ini perusahaan yang tadinya hanya memiliki 3 macam barang sekarang menjadi 63 macam barang dengan 2 departemen yaitu departemen food dan departemen non food. Serta memiliki pegawai dengan para staf yang saling membantu dalam menjalankan perusahaan tersebut.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam hal ini Mitra usaha Kencana memiliki Visi yaitu terciptanya SDM yang tidak membatasi usia.

(30)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Mitra Usaha Kencana

3.1.4. Deskripsi Tugas

Dalam sebuah organisasi tentunya ada tugas masing – masing untuk setiap bagian. Diantaranya Tugas – tugas pada Struktur Organisasi Yang ada di Mitra Usaha Kencana sebagai berikut:

Direktur/Pimpinan :

Mempunyai tugas yang sangat berat karena mempunyai tanggung jawab atas semua masalah yang berhubungan semua proses penpenjualanan.

Bagian ADM keuangan :

Mempunyai tugas yang berhubungan dengan keuangan dan pencatatan.

Bagian Gudang :

(31)

Bagian Penjualan :

Mempunyai tugas pengiriman dan pencatatan permintaan barang para konsumen.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Analisis, yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang berhubungan erat dengan penelitian kemudian dilakukan analisa dengan tujuan menemukan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi.

3.2.1. Desain Penelitian

Model pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

1. System Engineering

Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

2. System Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

3. System Design

(32)

4. System Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

5. System Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

6. System Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diteliti seperti:

1. Metode Observasi atau pengamatan

(33)

2. Metode Wawancara

Melakukan interview dengan bagian penjualan, sesuai dengan bagian yang diteliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

3. Metode Literatur (Library research)

Metode yang dilakukan dengan membaca buku maupun sumber lainnya untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan judul skripsi yang penulis ambil.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan memepelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada di pengurus perpustakaan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis pengambilan contoh pembukuan pinjaman dan data yang menyimpan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Jogiyanto H.M (2005 : 56)

(34)

fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Jogiyanto H.M (2005 : 57)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah installasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Jogiyanto H.M (2005 : 196)

Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Paradigma Waterfall (Classic Life Cycle) System

Engineeri

system

Analysis

Desain

Coding

Testing

Maintenanc

(35)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan, melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut.

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Perancangan (Design)

(36)

sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

4. Pengkodean (Coding)

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Pengujian (Testing)

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

(37)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam metode perancangan terstuktur diantaranya yaitu Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Spesifikasi Proses.

1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

http://theitpower.blogspot.com/flowmap-dan-data-flow-diagram.html/28 Maret 2010

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Dengan kata lain Diagram Konteks adalah “sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram Konteks dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem”.

3. Data Flow Diagram

(38)

http://theitpower.blogspot.com/flowmap-dan-data-flow-diagram.html/28 Maret 2010

Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco. Dalam hal ini penyusun menggunakan teknik dasar DFD yang dipakai Yourdon and Demarco. Teknik Yourdon and Demarco terdiri dari tiga komponen yaitu :

a. Entity Luar

Entity luar digambarkan dengan simbol persegi biasa. Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem. Entity luar merupakan lingkungan luar sistem, jadi sistem tidak tahu menahu mengenai apa yang terjadi di entity luar.

b. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari satu proses-proses lainnya. Adapun simbol dari aliran data bentuk garisnya boleh bebas .

c. Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum digambarkan dengan lingkaran.

d. Berkas atau penyimpanan

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan garis pararel. 4. Kamus Data

(39)

digunakan secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. http://erddankamusdata.blogspot.com/28 Maret 2010

5. Perancangan Basis Data

(40)

a. Normalisasi

Normalisasi adalah “suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana dalam tabel tersebut terdapat entity-entity dan relasi antar entity tersebut”.

Dalam proses normalisasi, field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel yang berisi entity dan relasinya.Field kunci merupakan satu field atau satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan mewakili record. Kunci disini akan sangat penting apabila di dalam program terdapat fasilitas pencarian, karena field yang merupakan kunci akan menjadi penentu dalam pencarian program.

Field kunci yang dipakai terdiri dari kunci kandidat, kunci primer, kunci alternatif, dan kunci tamu. Field kunci yang dipakai Penyusun dalam proses normalisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Kunci primer

Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Kunci ini sifatnya unik, tidak mungkin sama dan tidak mungkin ganda.

2. Kunci tamu

(41)

Dalam proses normalisasi juga membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data.

2. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian.

3. Bentuk normal kedua

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat yaitu :

a) Sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama. b) Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer.

4. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat yaitu :

(42)

b) Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer.

b. Tabel Relasi

Relasi antar tabel adalah ”basis data terdiri atas tabel-tabel yang saling berhubungan”.

c. ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. Pengertian ERD

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

(43)

elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2). Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

(44)

3.2.4. Penguji Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Metode pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai adalah Metode Black Box Testing, Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : (1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan kinerja, (5) inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

(45)

b. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik

c. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu d. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.

(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flowmap).

Di dalam analisis sistem terdapat beberapa langkah dasar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi

b. Memahami kerja dari sistem yang ada

c. Analisis sistem yang berjalan

(47)

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisa dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja dokumen- dokumen digunakan dalam sistem informasi Penjualan. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya. Adapaun analisa dokumen dapat dilihat dibawah ini :

1.Nama Dokumen : Form Pengambilan Barang

Sumber : Bag. Penjualan

Fungsi : Bukti Pengambilan Barang

Item Data : Nama, Tanggal, No, Nama Produk, Harga Pokok, Jumlah

2.Nama Dokumen : Data Barang Sumber : Bag. Administrasi

Fungsi : Bukti Permintaan Barang

Item Data : No, Nama Produk, Harga pokok, Harga Jual 3.Nama Dokumen : Nota Penjualan

Sumber : Bag. Penjualan

Fungsi : Bukti Penjualan Barang

(48)

4.Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Bag. Administrasi

Fungsi : Laporan Penjualan

Item Data : Tanggal, No, Nama Produk, Harga Pokok, Penjualan, Total Penjualan

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data.

Prosedur-prosedur Sistem Penjualan Barang di MITRA USAHA KENCANA adalah seperti berikut :

1. Konsumen mencatat permintaan barang melalui Bag. Administrasi. 2. Bag. Administrasi mengecek barang sesuai permintaan, jika barang ada

atau tersedia maka akan diproses oleh Bag. Penjualan dan jika barang tidak ada atau tidak tersedia maka Bag. Administrasi akan memesan terlebih dahulu ke supplier.

(49)

4. Permintaan tidak terpenuhi karena barang tidak ada maka Bag. Administrsi memesan ke supplier dan menghasilkan data barang yang masuk.

5. Data barang masuk akan diproses oleh Bag. Gudang sehingga menghasilkan data barang.

6. Data barang diberikan ke Bag. Administrasi untuk memproses pengecekan barang dan pembuatan nota penjualan.

7. Bag. Administrasi membuat nota penjualan sesuai pesanan, nota tersebut rangap 3 terdiri dari rangkap 1 untuk Bag. Penjualan, rangkap 2 untuk Bag. Administrasi, rangkap 3 untuk konsumen.

8. Dari nota penjualan dibuat laporan penjualan dan pembelian yang akan dilaporkan kepada Pimpinan perusahaan.

4.1.2.1. Flow Map

(50)

Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Penjualan Barang yang sedang

berjalan di Mitra Usaha Kencana

Ket :

(51)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Dari gambar flow map di atas dapat di gambarkan diagram konteks sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan Barang yang

sedang berjalan di Mitra Usaha Kencana

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Berdasarkan flowmap dan diagram konteks di atas dapat di buat data flow diagram sebagai berikut :

Gambar 4.3 DFD Sistem Informasi Penjualan Barang yang sedang berjalan di

(52)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap pengolahan data dan informasi yang sedang berjalan dalam proses Penjualan masih banyak kekurangan, setelah mengetahui sistem yang ada saat ini, penulis menyimpulkan bahwa :

No Permasalahan Penyelesaian

1 Pengecekan barang dilakukan berdasarkan catatan arsip data barang yang masih manual.

Pembuatan stock barang dengan komputerisasi sehingga memudahkan proses pengecekan barang.

2 Laporan pembelian / data barang yang masuk masih menggunakan proses manual sehingga untuk proses laporan pembelian

memerlukan banyak waktu.

Membuat suatu sistem informasi data barang yang masuk dengan sebuah media laporan pembelian barang sehingga dalam proses tersebut tidak akan memerlukan waktu yang lama.

3 Data- data Penjualan belum terintegrasi dengan baik, sehingga sering terjadi redudansi data.

Merancang suatu sistem informasi Penjualan dengan sebuah media penyimpanan yang terintegrasi dengan baik sehingga tidak terjadi redudansi data.

(53)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem yang diusulkan yaitu :

1. Memperbaiki pengolahan data menjadi terkomputerisasi

2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data, dan menampilkan data – data dan cara perhitungan atau informasi secara cepat dan tepat waktu.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan prosedur ( Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data). 2. Perancangan Basis Data ( Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File,

Kodifikasi ).

(54)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Dalam perancangan prosedur ini meliputi flow map, diagram kontek, data flow diagram, dan kamus data yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan program dan memudahkan dalam menganalisa alir dokumen.

4.2.3.1 Flow Map

Pada dasarnya flow map sistem yang diusulkan oleh penulis dalam sistem yang telah berjalan sebelumnya tidak jauh berbeda, hanya untuk membedakan antara sistem yang sedang berjalan dengan yang diusulkan terletak dalam tata cara proses penginputan data dan penyimpanannya yaitu dari proses manual ke metode terkomputerisasi

(55)

! "

# ! ! !

$ !

$ ! !

!

!

# #

! !

!

! #

Gambar 4.4 Flow Map Sistem Yang Diusulkan

Ket :

Arsip nota penjualan

(56)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Dari gambar flow map di atas dapat di gambarkan diagram konteks sebagai berikut :

Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.3Data Flow Diagram

Berdasarkan flow map yang telah diusulkan maka DFD yang diusulkan adalah sebagia berikut:

(57)

4.2.3.4Kamus Data

Kamus data adalah katalog, fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan dari setiap sistem informasi. Berikut alur data dari setiap proses yang ada.

1. Nama Arus Data : File Data Barang

Alias : -

Aliran Data : Konsumen-Proses 1, Proses1-Proses2

Struktur Data : {Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Pokok, Harga_Satuan, Stock, Stock_Akhir }

2. Nama Arus Data : File Data Permintaan Barang

Alias : -

Aliran Data : Proses 1-Proses 5, Proses 6-Supplier

Struktur Data : { Faktur_Permintaan, Tanggal_Permintaan, Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Barang }

3. Nama Arus Data : File Nota Penjualan

Alias : -

Aliran Data : Proses 3-Konsumen

(58)

4. Nama Arus Data : File Data Barang Masuk

Alias : -

Aliran Data : Supplier-Proses 7

Struktur Data : { Faktur_Permintaan, Tanggal_Pembelian, Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Pembelian}

5. Nama Arus Data : File Laporan Penjualan

Alias : -

Aliran Data : Proses 4-Pimpinan

Struktur Data : { No_Faktur, Tanggal_Penjualan, Nama_Toko, Kode_barang, Nama_Barang, Banyaknya, Harga_Satuan, Jumlah}

6. Nama Arus Data : File Laporan Pembelian

Alias : -

Aliran Data : Proses 4-Pimpinan

(59)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap dengan jenis record yang mempunyai spesifikasi yang sama, sedangkan yang dimaksud dengan record adalah kumpulan data yang berisikan field - field yang berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas.

Perancangan basis data dapat diartikan yaitu menciptakan atau merancang kumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama - sama. Basis data itu sendiri dapat diartikan sebagai:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan satu sama lain.

2. Kumpulan data yang disimpan secara bersama - sama untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengindefikasikan table kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

1. Unnormal

(60)

Jumlah, Faktur_Permintaan, Tanggal_Pembelian, Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Pembelian, No_Faktur, Tanggal_Penjualan, Nama_Toko, Kode_barang, Nama_Barang, Banyaknya, Harga_Satuan, Jumlah, Faktur_Permintaan, Tanggal_Pembelian Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Barang}

2. Bentuk Normal Ke- 1

{ Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Pokok, Harga_Satuan, Stock, Stock_Akhir, Faktur_Permintaan, Tanggal_Permintaan, Jumlah_Barang, No_Faktur, Tanggal_Penjualan, Nama_toko, Banyaknya, Jumlah, Tanggal_Pembelian, jumlah_Pembelian, Nama_Supplier}

3. Bentuk Normal Ke- 2

Data Barang : { Kode_Barang*, Nama_Barang, Harga_Pokok, Harga_Satuan, Stock, Stock_Akhir }

Permintaan Barang : { Faktur_Permintaan*, Tanggal_Permintaan, Kode_Barang**, Jumlah_Barang }

Penjualan : { No_Faktur*, Tanggal_Penjualan, Nama_toko, Kode_Barang**, Banyaknya, Jumlah }

(61)

Detail Penjualan : { No_Faktur**, Tanggal_Penjualan, Nama_Toko, Kode_barang**, Nama_Barang, Banyaknya, Harga_Satuan, Jumlah }

4.2.4.2. Relasi Tabel

Relasi table adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas yang lainnya. Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen - elemen yang berulang - ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorgaisasikan file yang untuk menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

(62)

Gambar 4.7 Tabel Relasi Penjualan yang diusulkan

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi entitas suatu informasi. Entitas relasi diagram dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas. Terdapat tiga jenis kardinalitas diantaranya:

(63)

Untuk lebih jelas ERD sistem informasi penjualan barang pada bagian Administrasi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8 ERD Penjualan barang yang diusulkan

4.2.4.4. Struktur File

(64)

1. Tabel Barang

Nama : Tabel Barang

Deskripsi : Tempat penyimpanan data barang Primary Key : Kode_barang

No Nama Field Type Size Ket

1. Kode_Barang Varchar 50 *

2. Nama_Barang Varchar 50 -

3. Harga_Pokok Numeric 8 -

4. Harga_Satuan Numeric 8 -

5. Stock Numeric 2 -

6. Stock_Akhir Numeric 2 -

Tabel 4.2 Barang

2. Tabel Permintaan Barang

Nama : Tabel Permintaan Barang

Deskripsi : Tempat menginput permintaan barang Primary Key : Faktur_Permintaan

No Nama Field Type Size Ket

1. Faktur_Permintaan Varchar 50 *

2. Tanggal_Permintaan Data 8 -

3. Kode_Barang Varchar 50 -

4. Jumlah_barang Numeric 2 -

(65)

3. Tabel Nota Penjualan

Nama : Tabel Nota Penjualan

Deskripsi : Tempat menginput penjualan barang Primary Key : No_Faktur

No. Nama Field Type Size Ket

1. No_Faktur Varchar 50 Primary Key

2. Tanggal_Penjualan Data 8 -

3. Nama_Toko Varchar 50 -

4. Kode_barang Varchar 50 Foreign key

5. Banyaknya Numeric 2 -

6. Jumlah Numeric 8 -

Tabel 4.4 Penjualan Barang

4. Tabel Pembelian

Nama : Tabel Pembelian

Deskripsi : Tempat menyimpan data barang masuk Primary Key : Jumlah_pembelian

No. Nama Field Type Size Ket

1. Faktur_Permintaan Varchar 50 Primary Key

2. Tanggal_Pembelian Data 8 -

3. Nama_Supplier Varchar 50 -

(66)

5. Tabel Detail Penjualan

Nama : Tabel Detail Penjualan

Deskripsi : Tempat menginput penjualan barang Primary Key : No_Faktur

No. Nama Field Type Size Ket

1. No_Faktur Varchar 50 Primary Key

2. Tanggal_Penjualan Data 8 -

3. Nama_Toko Varchar 50 -

4. Kode_barang Varchar 50 Foreign key

5. Nama_Barang Varchar 50 -

6. Harga_Satuan Numeric 8 -

7. Banyaknya Numeric 2 -

8. Jumlah Numeric 8 -

Tabel 4.6 Detail Penjualan Barang

4.2.4.5. Kodifikasi

(67)

1. Data Barang

Kode Barang :[ XXX XX ]

A B

Keterangan :

A : Singkatan jenis barang B : nomor urut

Contoh : [ BNF22 ]

Pada contoh diatas 3 karekter pertama yang dipakai adalah “BNF” yang artinya adalah Barang Non Food, 2 karakter berikutnya adalah “22” yang artinya nomor urut.

2. Data Permintaan Barang

Faktur Permintaan :[ XXX ]

A

Keterangan :

A : Nomor urut dari no faktur Contoh : [ 001 ]

Pada contoh diatas 3 karekter pertama yang dipakai adalah “001” yang

(68)

3. Data Penjualan

No Faktur :[ XX ]

A

Keterangan :

A : Nomor urut dari no faktur Contoh : [ 01 ]

Pada contoh diatas 3 karekter pertama yang dipakai adalah “001” yang artinya adalah nomor urut dari no faktur penjualan barang.

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan dibuatkan suatu aplikasi program yang berisikan tentang perancangan input dan output yang dijadikan acuan oleh pemakai (user) dalam menjalankan program yang telah dibuat.

4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer sehingga pada saat menjalankan program komputer, user tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu - menu yang diinginkan. Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat

(69)

Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.9 Struktur Menu Program Sistem Informasi Penjualan Barang di Mitra Usaha Kencana

4.2.5.2.Perancangan Input

Perancangan input adalah perancangan tampilan dalam sistem yang memerlukan inputan dari user. Adapun perancangan untuk tampilan input adalah sebagai berikut :

1. Form Login

$%&

'(

)

*

+

% , # #'$

(70)

Keterangan :

Tabel 4.7 Tabel Keterangan Form Login

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 Txtuser Textbox Input nama user

2 Txtpass Textbox Input password user

3 Cmdok Button Masuk program

4 cmdcancel Button Tidak jadi masuk

2. Form Data Barang

Form input data barang adalah suatu form untuk memasukan data barang baru, berikut merupakan gambar rancangan form input data barang :

(71)

Tabel 4.8 Tabel Keterangan Form Data Barang

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 dgbarang Datagrid Menampilkan data barang

2 txtkodebar Textbox Input kode barang

3 txtnabar Textbox Input nama barang

4 txtharpok Textbox Input harga pokok

5 txtharsat Textbox Input harga satuan

6 txtstock Textbox Input stock barang

7 cmdtambah Button Menambah data barang

8 cmdsimpan Button Menyimpan data barang

9 cmdedit Button Mengedit data barang

10 cmdhapus Button Menghapus data barang

11 cmdbatal Button Membatalkan proses input

12 cbcari Combobox Kode barang, nama barang

13 txtcari Textbox Input kode barang/nama barang

14 cmdcari Button Mencari kode barang/nama barang

15 Cmdnext Button Navigator next

(72)

3. Form List barang

Form list barang adalah suatu form untuk melihat jenis barang, berikut merupakan gambaran rancangan form list barang.

Gambar 4.12 Form List Barang

Tabel 4.9 Tabel Keterangan Form List Barang

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 Cmbjenis Combo Pilihan jenis barang

2 Dgjenis Datagrid Menampilkan data barang sesuai jenis

4. Form Permintaan

(73)

Gambar 4.13 Form Permintaan

Tabel 4.10 Tabel Keterangan Form Permintaan

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 Txtnofak Textbox Input no faktur permintaan

2 Txttglpemb textbox Input tanggal permintaan

3 Gdpermintaan Datagrid Menampilkan data permintaan

4 Txthkodebar Textbox Input kode barang

5 Txtnabar Textbox Input nama barang

6 txtjumba Textbox Input jumlah barang

7 Cmdtambah Button Menambah data barang

8 Cmdproses Button Menyimpan data barang

9 Cmdedit Button Mengedit data barang

(74)

11 Cmdbatal Button Menbatalkan proses

12 Cmdcetak Button Mencetak data permintaan

5. Form Penjualan

Form input penjualan adalah suatu form untuk memasukan penjualan baru, berikut merupakan gambar rancangan form penjualan :

Gambar 4.14 Form Penjulan

Tabel 4.11 Tabel Keterangan Form Penjualan Barang

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 Txtnofak Textbox Input no faktur

2 Txtnmtoko textbox Input nama toko

(75)

4 Gdpenjualan Datagrid Menampilkan data penjualan

5 Txthkodebar Textbox Input kode barang

6 Txtnmbrng Textbox Input nama barang

7 txtharsat Textbox Input harga satuan

8 Txtbyk Textbox Input jumlah barang yang di jual

9 Txtjum Textbox Input jumlah harga dari penjualan

10 Cmdfirst Button Navigator pada posisi pertama

11 Cmdprevious Button Navigator previous/ sebelumnya

12 Cmdnext Button Navigator next/ selanjutnya

13 Cmdlast Button Navigator pada posisi terakhir

14 Cmdtambah Button Menambah data barang

15 Cmdedit Button Mengedit data barang

16 Cmdproses Button Menyimpan data barang

17 Cmdhapus Button Menghapus data barang

18 Cmdbatal Button Membatalkan proses

19 Cmdcetak Button Mencetak nota penjualan

6. Form Pembelian

(76)

Gambar 4.15 Form Pembelian

Tabel 4.12 Tabel Keterangan Form Pembelian

No Nama Objek Jenis Objek Keterangan

1 Txtnofak Textbox Input no faktur

2 Txttglpemb textbox Input tanggal pembelian

3 Gdpembelian Datagrid Menampilkan data penjualan

4 Txtnmsupp Textbox Input namasupp

5 Txthkodebar Textbox Input kode barang

6 Txtnabar Textbox Input nama barang

7 Txtjumbel Textbox Input jumlah pembelian

8 Cmdtambah Button Menambah data barang

(77)

10 Cmdproses Button Menyimpan data barang

11 Cmdhapus Button Menghapus data barang

12 Cmdbatal Button Membatalkan proses

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan output adalah perancangan tampilan dalam sistem yang merupakan keluaran dari sistem. Adapun perancangan untuk tampilan output adalah sebagai berikut :

1. Permintaan

(78)

2. Nota penjualan

Gambar 4.17 Nota penjualan

3. Laporan Penjualan

(79)

4. Laporan Pembelian

(80)

BAB V

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengujian

Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

dalam sistem informasi penjualan barang. Dengan adanya pengujian ini maka

data yang di masukkan akan sesuai dengan kondisi yang telah di buat.

5.1.1. Rencana Pengujian

Rencana dari Pengujian Program akan meliputi :

1. Pengujian login user.

2. Pengujian pengisian data barang

3. Pengujian pengisian permintaan barang

4. Pengujian transaksi penjualan

5. Pengujian transaksi pembelian

6. Pengujian pengisian laporan penjualan

(81)

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian

5.1.2.1. Pengecekan User

Tabel 5.1 Pengecekan User

Kasus dan Hasil Uji

Data Masuk

Skenario Uji Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Login

5.1.2.2. Pengujian Input Data Barang

Tabel 5.2 Pengujian Input Data Barang

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

(82)

Tambah bertambah sesuai dengan data yang di inputkan

Data barang dapat di ubah jika terjadi kesalahan dalam penginputan

Data berhasil di ubah sesuai dengan yang akhir data jika data sudah tidak ada dari akhir data ke awal data jika data

Dapat melakukan sesuai dengan yang sudah diharapkan

(83)

sudah tidak ada maka muncul pesan “Anda Sudah Diawal Data!”

Kasus dan Hasil Uji (Data salah)

Klik Tombol

5.1.2.3. Pengujian List Barang

Tabel 5.3 Pengujian List Barang

Kasus dan Hasil Uji

Data Masuk

Skenario Uji Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih

5.1.2.4. Pengujian Transaksi Permintaan Barang

Tabel 5.4 Pengujian Transaksi Permintaan Barang

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

(84)

dengan faktur

Data dapat disimpan Ke data base

Dapat melihat output daftar permintaan

5.1.2.5. Pengujian Transaksi Penjualan

Tabel 5.5 Pengujian Transaksi Penjualan

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

(85)

Input data kursor pada data yang akan di pilih. ke tabel Penjualan dan tabel DetailPenjualan

(86)

5.1.2.6. Pengujian Transaksi Pembelian

Tabel 5.6 Pengujian Transaksi Pembelian

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Input data

Gambar

Gambar 3.2 Paradigma Waterfall (Classic Life Cycle)
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Penjualan Barang  yang sedang
Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
Gambar 4.4 Flow Map Sistem Yang Diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok

Syatibi (2012) dalam penelitiannya membahas tentang penyakit kulit pada sapi yang untuk orang awam merupakan suatu hal yang jarang diketahui dan masih mengandalkan

Setelah diberikan contoh melakukan teknik shooting yang benar seta dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT kemampuan siswa dalam melakukan

Tiga nanas unggul yang telah dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor yakni: Delika Subang, Mahkota Bogor, dan Pasir Kuda. Pasir Kuda

Kemudian, pada aspek emotion focused coping dimensi yang paling dominan digunakan adalah seeking social support dan tension reduction dengan mean 2.92 yang

Akibatnya para guru tersebut kurang menun- jukkan motivasi kerja dan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru dan para guru tersebut tidak dapat

Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan berbagai konsep tentang ilmu lughah yang mencakup pengertian, objek, ruang lingkup, tujuan, fungsi, manfaat, dan metode ilmu

Selanjutnya adalah mencari delay bound dengan menggunakan batas panjang maksimum ekstensi fiber optik dengan asumsi N HT-LTF = 4 untuk data dan extended