• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI pada Tahun 2011-2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI pada Tahun 2011-2013)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI pada Tahun 2011-2013) Oleh

FITRI APRILINA

Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh besarnya pajak tangguhan dan komponen beda temporer yang membentuknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh pajak tangguhan pada kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi komponen beda temporer pembentuk pajak tangguhan. Sampel penelitian ini terdiri dari 63 data laporan keuangan yang di pilih menggunakan purposive sampling. Kinerja keuangan perusahaan di proksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) sementara beban pajak tangguhan (DTE) merupakan proksi dari pajak tangguhan. Teknik analisis data menggunakan regresi linier dan di proses dengan program SPSS versi 21.

Hasil penelitian menunjukkan beban pajak tangguhan memiliki pengaruh pada kinerja keuangan perusahaan baik pada model ROA dan ROE. Pengaruh beban pajak tangguhan (DTE) pada Return on Asset (ROA) sebesar 49,2% sedangkan beban pajak tangguhan (DTE) memiliki pengaruh pada Return on Equity (ROE) sebesar 68,5%. Beban pajak tangguhan memiliki t signifikan 0,000 atau <0,05 pada kedua model penelitian. Komponen beda temporer yang membentuk pajak tangguhan yaitu penyusutan aset tetap, imbalan kerja – neto, rugi fiskal, sewa pembiayaan dan amortisasi. Penelitian ini memiliki kontribusi agar masyarakat mengetahui pentingnya penerapan pajak tangguhan dan komponen pembentuknya dalam kinerja keuangan perusahaan.

(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF DEFFERED TAX ON FINANCIAL PERFORMANCE

(Study on Manufacturing Company that Listing on the Indonesian Stock Exchange in 2011-2013)

By

FITRI APRILINA

Firm’s financial performance influenced by the amount of deffered tax and temporary differences. The purpose of this study are to provide empirical

evidence about the influence of deffered tax on firm’s financial performance and to identify the temporary differences which cause the deffered tax. The sample consist of sixty three of firm’s financial report which were selected using

purposive sampling. Firm’s financial performance is measured by Return on Asset (ROA) and Return on Equity (ROE) while deffered tax expense is proxied of deffered tax. The data analysis technique used linier regression and processed using SPSS program version 21.

The result showed that deffered tax expense has an impact on firm’s financial performance both in ROA and ROE model. Deffered Tax Expense has an impact around 49,2 % on ROA otherwise deffered tax expense also has an impact on ROE around 68,5%. Meanwhile, deffered tax expense has t significance test value of 0,000 or <0,05 both in those model. Temporary differences components which cause the deffered tax can be identified by depreciation of fixed asset, employee benefit - netto, tax loss, leasing and amortization. This study has contribution for society in order to know the importance of deffered tax implementation and temporary differences on firm’s financial performance.

(3)

ANALISIS PENGARUH PAJAK TANGGUHAN

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2011-2013)

Oleh

FITRI APRILINA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, pada tanggal 11 April

1993, sebagai anak terakhir dari tujuh bersaudara, dari

pasangan Bapak Fadlun dan Ibu Rochmah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Pertiwi pada

tahun 1999. Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SDN 2 (Teladan) Rawa Laut

Bandar Lampung dan lulus lulus pada tahun 2005. Selanjutnya, penulis

menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Bandarlampung

yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan

tingkat atas di SMA Negeri 2 Bandarlampung hingga lulus pada tahun 2011.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN tertulis. Selama

menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam Organisasi Internasional Kepemudaan

AIESEC Unila dan terdaftar menjadi anggota Economic English Club (EEC)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selain itu, penulis juga

(8)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala

berkah, rezeki, nikmat, dan karunia-Nya.

Karya ini ku persembahkan kepada :

Ayahanda Fadlun (Alm), Ibunda Rochmah, dan Kakak-kakakku, atas doa yang

tak pernah putus, motivasi dan nasihat yang tiada henti serta kasih sayang yang

selalu tercurah.

Seluruh keluarga besar yang selama ini memberikan doa, nasihat, dan motivasi

yang tiada henti.

Sahabat-sahabatku yang selalu setia membantu, memotivasi dan menjadi tempat

berbagi dalam sedih maupun senang.

(9)

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang akan mengubahnya”

(Q.S, Al-Ra’du : 12)

“Strength does not come from physical capacity. It comes

from indomitable will”

-Mahatma Gandhi-

“There will be something need to be sacrificed to get

something better in the end”

-Fitri Aprilina-

“You are the one who change yourself, not others. Give the

best version of yours then success will follow you”

(10)

SANWACANA

Assalaamu’alaikum

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang senantiasa memberikan pencerahan dan inspirasi kepada

penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Pajak Tangguhan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2011-2013)”, disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan,

dukungan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga, pada kesempatan ini

dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt. sebagai Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. sebagai Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA. sebagai Dosen

Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan

(11)

5. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt. sebagai Dosen Pembimbing Kedua yang

telah memberikan bimbingan, saran, perhatian, kesabaran, dan kesediaan

meluangkan waktu selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, S.E., M.M., CA., CPA. sebagai Dosen

Penguji yang telah yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun dan bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membantu dalam perihal akademik.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuan yang bermanfaat.

9. Seluruh karyawan dan staf di Jurusan Akuntansi, atas semua bantuan,

pelayanan, pengajaran dan nasihat yang telah diberikan.

10.Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Fadlun (Alm) dan Ibunda Rochmah yang

selalu menjadi alasan utamaku untuk meraih kesuksesan. Terima kasih

untuk doa, kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan hingga aku dapat

menyelesaian skripsi ini.

11.Kakak-kakakku tercinta yang selalu ada disampingku memberikan kasih

sayang, bantuan, nasihat dan motivasi selama ini.

12.Seluruh Keluarga Besarku (Tante, Om dan sepupu-sepupuku) terima kasih

selalu memotivasiku untuk cepat lulus, mendengarkan keluh kesahku

dalam mengerjakan skripsi dan memberikan bantuan selama ini.

Ponakan-ponakanku yang selalu menyumbang keceriaan dan tawa disaat jenuh

melanda.

13.Sahabat terbaikku, Dwi Tasya Liandra, S.KPM dan Tias Karina Putri, S.H.

Terima kasih Tasya atas bantuannya ketika kompre dan menjadi saksi atas

perjuanganku untuk menjadi sarjana. Terima kasih sahabat atas 16 tahun

persahabatan kita. Lifetime friendship forever

14.High School Mates, Jayanti, Sartika, Dita Liu, Rafida Piciw, Isro, Pri Riznaya yang selalu menghiburku, menjadi tempat berbagi, memberi

semangat dan meluangkan waktu untuk membantuku ketika data skripsiku

(12)

15.Sahabat terbaikku semasa perkuliahan, Queen Bee, Dinda Fali Rifan, Putri

Sulistyo R., Oktisantia Rangga, Sinta Rustia P. dan Power Puff, Funika Anggun A., Trisa Andaluri dan Laeina Destia yang selalu menjadi tempat

bersandar dalam keceriaan, kebosanan dan tempat bertukar pikiran selama

masa kuliah. Sukses untuk kita semua.

16.Genk Barbie, Grace Andani yang selama masa skripsi menjadi partner setia dari seminar proposal hingga wisuda, cici Vianna dan Esther.

17.ICXecutor Team, Yezzie, Alvin, Lia Baok, Arini, Ajeng, Bella, Betty, Novita dan Paula. Terima kasih atas kebersamaan selama 1 tahun ini,

pengertian, kerjasama dan kekompokkan kita. Never expect to get such a great team like you, you guys are awesome.

18.Ebridge 14/15, Funica, Dinda, Azel, Priska, Abeng dan Ucok. Terima kasih atas pengalaman yang selama ini diberikan, we argue a lot but inside

we love each other. ICXellent 13/14, Sartika, Butir, Kak Bassma, Kak Fanny, Miss Riska, Kak Andre, Rana, Dila, Dirga, Baok dan Paula atas

team work experience dan kebersamaan selama ini.

19.Keluarga besar akuntansi 2011, AIESEC Unila, dan EEC. Terima kasih

atas kebersamaan selama ini, memberikan pelajaran bagiku dalam

berorganisasi, mengajarkanku untuk bertanggung jawab dan menghargai

satu sama lain.

20.Serta semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis

mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala

bantuan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

dan berguna untuk selanjutnya. Terima Kasih. Wassalamu’alaikum

Bandarlampung, 28 Juli 2015

Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 5

1.2.1 Perumusan Masalah ... 5

1.2.2 Batasan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Teori Agensi ... 8

2.1.2 Kinerja Keuangan... 9

2.1.3 Pajak Tangguhan ... 10

2.1.4 Beban Pajak Tangguhan ... 11

(14)

2.1.5.1PSAK No. 46 (Revisi 2010) tentang Akuntansi Pajak

Penghasilan ... 14

2.1.5.2 Prinsip Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan ... 15

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 16

2.1.7 Kerangka Konsep ... 18

2.2 Pengembangan Hipotesis ... 18

2.2.1 Pengaruh Pajak Tangguhan terhadap ROA... 18

2.2.2 Pengaruh Pajak Tangguhan Terhadap ROE ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 20

3.2 Variabel dan Pengukuran ... 20

3.2.1 Variabel Independen ... 20

3.2.2 Variabel Dependen ... 21

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4 Metode Analisis ... 23

3.4.1 Uji Konsumsi Klasik ... 23

3.4.1.1 Uji Normalitas Data ... 23

3.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 23

3.4. 2 Analisis Regresi Linear ... 23

3.5 Uji Hipotesis ... 24

3.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) ... 24

3.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F) ... 25

3.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) ... 25

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistika Deskriptif ... 26

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 28

4.2.1 Uji Normalitas Data ... 28

4.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 31

(15)

4.3.1 Uji Koefisien Determinasi... 33

4.3.2 Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F atau ANOVA) ... 35

4.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) ... 36

4.4Pembahasan ... 38

4.4.1 Pengaruh Pajak Tangguhan terhadap ROA Perusahaan ... 38

4.4.2 Pengaruh Pajak Tangguhan terhadap ROE Perusahaan ... 40

4.4.3 Komponen Beda Temporer Pembentuk Pajak Tangguhan ... 41

4.4.3.1Penyusutan Aset Tetap ... 43

4.4.3.2Imbalan Kerja – Neto ... 44

4.4.3.3Rugi Fiskal ... 44

4.4.3.4Sewa Pembiayaan... 45

4.4.3.5Amortisasi ... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 48

5.3 Saran ... 49

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 22

4.1 Statistika Deskriptif ... 26

4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 29

4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 30

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 32

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 32

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 34

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 34

4.8 Hasil Uji ANOVA ... 35

4.9 Hasil Uji ANOVA ... 36

4.10 Hasil Uji T ... 36

4.11 Hasil Uji T ... 37

4.12 Hasil Penelitian ... 37

4.13 Komponen Beda Temporer ... 41

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Sempel penelitian

Perhitungan ROA Perusahaan Tahun 2011

Perhitungan ROA Perusahaan Tahun 2012

Perhitungan ROA Perusahaan Tahun 2013

Perhitungan ROE Perusahaan Tahun 2011

Perhitungan ROE Perusahaan Tahun 2012

Perhitungan ROE Perusahaan Tahun 2013

Perhitungan Beben Pajak Tangguhan Perusahaan Tahun 2011

Perhitungan Beben Pajak Tangguhan Perusahaan Tahun 2012

Perhitungan Beben Pajak Tangguhan Perusahaan Tahun 2013

Analisis Data Statistik Deskriftif

Uji Asumsi Klasik

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konsep ... 18

4.1 Normal p-p plot of regression standarized residual (ROA) ... 29

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

2012, standar akuntansi keuangan direvisi secara berkesinambungan, baik berupa

penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Hal ini dibuktikan dengan

penetapan sebelas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan lima

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Salah satu adopsi IFRS yaitu

PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan yang mengadopsi

International Accounting Standards (IAS) 12 Income Taxes. PSAK No. 46

tentang Akuntansi Pajak Penghasilan mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian

dan pengungkapan pajak penghasilan entitas.

Dalam perkembangannya PSAK No. 46 telah mengalami tiga kali revisi yaitu

PSAK No. 46 1997 (efektif 1 Januari 1999 untuk perusahaan yang sudah go

public dan 1 Januari 2001 untuk perusahaan yang belum go public), PSAK No. 46 Revisi 2010 dan PSAK No. 46 Revisi 2013.

Pada tahun 1997 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan PSAK No. 46

(20)

2

Standards (IAS) 12 Income Taxes. PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

pajak penghasilan entitas. Sebagai salah satu beban entitas, pajak penghasilan

dikenakan dan dihitung berdasarkan penghasilan yang telah diakui entitas.

PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan untuk menghitung dan mengakui adanya

pajak tangguhan (deferred tax) atas future tax effects dengan menggunakan

balance sheet liability method atau asset-liability method dalam Sonda (2012). PSAK No. 46 merupakan aturan akuntansi untuk mengatur bagaimana seharusnya

suatu laporan keuangan yang berkaitan dengan pajak penghasilan disajikan. Di

dalam PSAK No. 46, diatur mengenai pengakuan aset pajak tangguhan yang

berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasikan ke tahun berikutnya, penyajian

pajak penghasilan pada laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang

berhubungan dengan pajak penghasilan.

Pajak tangguhan pada prinsipnya merupakan dampak dari PPh dimasa yang akan

datang yang disebabkan perbedaaan temporer (waktu) antara perlakuan akuntansi

dan perpajakan, serta kerugian fiskal yang masih dapat dikompensasikan di masa

datang yang perlu disajikan dalam laporan keuangan suatu periode tertentu.

Dampak PPh di masa yang akan datang perlu diakui, dihitung, disajikan dan

diungkapkan dalam laporan keuangan baik laporan posisi keuangan maupun

laporan laba komprehensif. Bila dampak pajak di masa datang tersebut tidak

tersaji dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba komprehensif, maka bisa

(21)

3

Beban pajak tangguhan mencerminkan besarnya beda waktu yang telah dikalikan

dengan suatu tarif pajak marginal. Beda waktu timbul karena adanya kebijakan

akrual (discretionary accruals) tertentu yang diterapkan sehingga terdapat suatu

perbedaan waktu pengakuan penghasilan atau biaya antara akuntansi dengan

pajak. Beban pajak tangguhan merupakan salah satu komponen pengurang laba

komprehensif dimana laba komprehensif tersebut akan mempengaruhi besarnya

rasio profitabilitas.

Rasio profitabilitas digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan. Hal ini disebabkan karena tujuan utama suatu perusahaan didirikan

adalah untuk memperoleh laba (profit) sehingga dengan menggunakan metode ini

kita dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Return

on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang biasanya digunakan untuk pengukuran kinerja perusahaan. Rasio-rasio keuangan

tersebut digunakan para pemangku kepentingan sebagai dasar pengambilan

keputusan.

Hubungan pelaporan akuntansi dan pelaporan pajak terlihat dari ketentuan

pembukuan menurut pajak. Ketentuan pembukuan tersebut diatur di dalam Pasal

28 ayat (7) Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 28 Tahun 2007.

Laporan keuangan komersial perlu disesuaikan dengan aturan perpajakan untuk

menghasilkan laporan keuangan fiskal. Dalam menyiapkan laporan keuangan,

manajemen diberikan fleksibilitas dalam menyusun laporan keuangan.

Fleksibilitas penyusunan laporan keuangan diatur dalam PSAK 1 berjudul

(22)

4

Dalam hal pelaporan pajak, pembukuan menurut akuntansi diabaikan dan harus

mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku. Peraturan pajak di Indonesia

mengharuskan laba fiskal dihitung berdasarkan metode akuntansi yang menjadi

dasar perhitungan laba akuntansi, yaitu metode akrual, sehingga perusahaan tidak

perlu melakukan pembukuan ganda untuk dua tujuan pelaporan laba tersebut

(Martani dan Persada 2009). Perbedaan antara laba keuangan komersial dan laba

fiskal seringkali diakibatkan adanya perbedaan pengakuan antara penghasilan dan

beban menurut SAK dengan Undang – Undang Perpajakan. Sehingga setiap akhir

pelaporan entitas harus melakukan rekonsiliasi fiskal atau koreksi fiskal atas laba

sebelum pajak untuk menghitung jumlah penghasilan kena pajak.

Kieso dkk (2002:71) dalam Lukas (2012) menyatakan, akibat adanya perbedaan

beberapa hal dalam SAK dengan Ketentuan Peraturan Perundang - Undangan

Perpajakan, maka laba keuangan sebelum pajak (pretax financial income) atau

laba untuk tujuan pembukuan, berbeda dengan laba kena pajak (taxable income)

untuk tujuan perpajakan. Secara lebih spesifik perbedaan itu pada umumnya

terdapat dalam pengakuan penghasilan dan biaya antara SAK dengan Undang-

undang Perpajakan. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan

waktu (temporary different) dan perbedaan tetap (permanent different). Untuk itu

diperlukan penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Harmana dan Suardana (2014) dengan hasil

penelitian bahwa pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan yang berarti ketika perusahaan mampu melakukan manajemen

(23)

5

Casanova dan Nindito (2014) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa pajak

tangguhan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikarenakan dengan adanya akun

baru yang tercatatkan di laporan keuangan yang berupa akun pajak tangguhan,

dimana pajak tangguhan ini memberikan penambahan pada Return on Asset

(ROA) yang merupakan salah satu rasio keuangan pada laporan keuangan dan

mengurangi akun beban pajak yang tercatatkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

“Analisis Pengaruh Pajak Tangguhan Terhadap Kinerja Perusahaan”, dengan studi yang dilakukan di perusahaan manufaktur yang listing di BEI untuk

periode tahun 2011-2013.

1.2 Perumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh penerapan pajak tangguhan terhadap kinerja

keuangan yang diproksikan melalui Return on Asset (ROA)?

2. Apakah ada pengaruh penerapan pajak tangguhan terhadap kinerja

keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity (ROE)?

(24)

6

1.2.2 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka peneliti membatasi pada hal

sebagai berikut yakni penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang

listing di BEI untuk periode tahun 2011-2013. Kinerja keuangan diproksikan dengan rasio profitabilitas melalui Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

(ROE).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari, dan

mendapatkan informasi tentang pengaruh pajak tangguhan terhadap kinerja

keuangan di perusahaan manufaktur. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini

adalah untuk :

1) Mengetahui penerapan pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur

yang listing di BEI tahun 2011-2013.

2) Mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang

listing

di BEI tahun 2011-2013.

3) Mengidentifikasi komponen beda temporer yang membentuk pajak

tangguhan.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu

(25)

7

terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2011-2013

serta komponen pembentuk pajak tangguhan tersebut.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada para

investor tentang pentingnya penerapan pajak tangguhan yang berpengaruh pada

peningkatan kinerja perusahaan sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

b. Bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca

yaitu menambah pengetahuan mengenai tentang pengaruh pajak tangguhan

terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

c. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis

yaitu link and match antara teori yang diperoleh dengan praktek akuntansi dalam

(26)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi

Teori agensi merupakan teori yang mengungkapkan hubungan antara pemilik

(principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain

(agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Anggitasari, 2012). Pihak principal

adalah pemegang saham atau investor sebagai pemilik perusahaan sedangkan

agent adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Investor yang merupakan aspek dari kepemilikan perusahanan mendelegasikan kewenangan kepada agen

manajer untuk mengelola kekayaannya. Investor berharap dengan adanya

pendelegasian wewenang pengelolaan kekayaan tersebut maka kekayaan dan

kemakmuran investor akan bertambah. Dengan demikian,dapat disimpulkan

bahwa teori agensi adalah pemisahan fungsi antara kepemilikan perusahaan oleh

investor dan pengendalian perusahaan oleh manajemen sehingga prilaku oportunis

(27)

9

2.1.2 Kinerja Keuangan

Kinerja juga didefinisikan sebagai keberhasilan personel dalam mewujudkan

sasaran strategik dalam empat perspektif: keuangan, customer, proses, serta

pembelajaran dan pertumbuhan (Mulyadi, 2007) dalam Casanova dan Nindito

(2014). Dari pengertian tersebut maka dapat terlihat bahwa kinerja perusahaan

merupakan hasil keputusan-keputusan manajemen untuk mencapai suatu tujuan

tertentu secara efektif dan efisien. Untuk dapat memperoleh gambaran tentang

perkembangan kinerja perusahaan tersebut perlu mengadakan interpretasi atau

analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan dan data

keuangan itu akan tercermin di dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu pencatatan kegiatan operasi

perusahaan yang merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan juga merupakan suatu

alat yang sangat penting dalam memperoleh informasi mengenai posisi keuangan

dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Jadi laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu

perusahaan.

Adapun tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir

(2002) dalam Casanova dan Nindito (2014) adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan

(28)

10

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuntungannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun

keuangan jangka panjang;

3. Mengetahui tingkat rentabilitas kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba pada periode tertentu; Mengetahui stabilitas usaha

yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil

dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar

dividen secara teratur.

2.1.3 Pajak Tangguhan

Pada prinsipnya pajak tangguhan merupakan dampak Pajak Penghasilan di masa

yang akan datang yang disebabkan oleh perbedaan temporer (waktu) antara

perlakuan akuntansi dengan perpajakan serta kerugian fiskal yang masih dapat

dikompensasikan di masa datang yang disajikan dalam laporan keuangan dalam

suatu periode tertentu. Dampak Pajak Penghasilan di masa yang akan datang perlu

diakui, dihitung, disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan, baik di

dalam laporan posisi keuangan maupun laba rugi. Suatu perusahaan bisa saja

membayar pajak lebih kecil saat ini, tapi sebenarnya memiliki potensi hutang

pajak yang lebih besar di masa mendatang. Atau sebaliknya, suatu perusahaan

bisa saja membayar pajak lebih besar saat ini, tetapi sebenarnya memiliki potensi

hutang pajak yang lebih kecil di masa mendatang. Bila dampak pajak di masa

datang tersebut tidak disajikan di dalam neraca dan laba rugi, maka laporan

keuangan bisa menyesatkan penggunanya sehingga diperlukan perlakuan

(29)

11

Pajak tangguhan diatur dalam PSAK Nomor 46 tentang akuntansi pajak

penghasilan. PPh yang dihitung berbasis pada PKP yang sesungguhnya dibayar

kepada pemerintah disebut sebagai PPh terutang, sedangkan PPh yang dihitung

berbasis laba (penghasilan) sebelum pajak disebut dengan beban PPh. Sebagian

perbedaan yang terjadi akibat perbedaan antara PPh terutang dengan beban pajak

yang dimaksud, sepanjang menyangkut perbedaan temporer, hendaknya dilakukan

pencatatan dan tercermin dalam laporan keuangan komersial dalam akun pajak

tangguhan (Zain, 2007) dalam Utami dan Malik (2015). Menurut Yuliati (2004)

beban pajak tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara laba akuntansi

(laba dalam laporan keuangan menurut SAK untuk kepentingan pihak eksternal)

dengan laba fiskal (laba menurut aturan perpajakan Indonesia yang digunakan

sebagai dasar penghitungan pajak).

2.1.4 Beban Pajak Tangguhan

Menurut Harnanto (2003) dalam (Budiman, 2013):

“beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan temporer

antara laba akuntansi (laba dalam laporan keuangan untuk pihak eksternal) dengan

laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar perhitungan pajak).”

Pajak Tangguhan terjadi akibat perbedaan antara PPh Terutang (pajak penghasilan

yang dihitung berbasis pada penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar

kepada pemerintah) dengan beban pajak penghasilan (pajak penghasilan yang

dihitung berbasis penghasilan sebelum pajak) sepanjang menyangkut perbedaan

(30)

12

Penyebab perbedaan yang terjadi antara beban pajak penghasilan dengan PPh

terutang, dapat dikategorikan dalam dua kelompok berikut ini:

1. Perbedaan Tetap

Perbedaan tetap (permanent differences) adalah perbedaan yang terjadi

karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan

perhitungan laba menurut SAK tanpa ada koreksi di kemudian hari.

Perbedaan ini akan berakibat pada laba komersial dan laba fiskal sebagai

dasar menghitung pajak yang terutang.

Perbedaan tetap terdiri dari koreksi positif dan negatif. Koreksi positif

apabila ada laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan perpajakan dan

pembebasan pajak, sedangkan koreksi negatif disebabkan adanya

pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan

fiskal.

2. Perbedaan Temporer

Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan yang bersifat

temporer karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan

beban antara peraturan perpajakan dengan SAK.

Perbedaan temporer menyebabkan terjadinya koreksi positif atau koreksi

negatif. Koreksi positif terjadi apabila pengakuan beban untuk akuntansi

lebih lambat dari pengakuan beban untuk pajak atau pengakuan penghasilan

untuk tujuan akuntansi. Koreksi negatif terjadi jika ketentuan perpajakan

(31)

13

atau akuntansi mengakui penghasilan lebih lambat dari pengakuan

penghasilan menurut ketentuan pajak.

Terjadinya perubahan tersebut dapat bertambah (future taxable amount) atau

berkurang (future deductable amount) pada saat aset terpulihkan atau

liabilitas diunasi atau dibayar. Perbedaan temporer ini berakibat harus

diakuinya aset dan /atau liabilitas pajak tangguhan. Hal ini dapat terjadi

pada kondisi:

1. penghasilan atau beban yang harus diakui untuk menghitung laba fiskal

atau laba komersial dalam periode yang berbeda;

2. goodwill atau goodwill negatif yang terjadi saat konsolidasi

3. perbedaan nilai tercatat dengan tax base dari suatu aset atau liabilitas

pada saat pengakuan awal;

4. bagian dari biaya perolehan saat penggabungan usaha yang bermakna

akuisisi dialokasikan ke aset atau liabilitas tertentu atas dasar nilai wajar,

perlakuan akuntansi demikian tidak diperkenankan oleh Undang- undang

Pajak.

Perbedaan temporer dapat berupa:

a. Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences), yaitu

perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak

dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai

tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat liabilitas tersebut dilunasi.

Konsekuensi pajak yang ditimbulkan oleh perbedaan ini wajib

(32)

14

b. Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary

differences), yaitu perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal

periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai

tercatat liabilitas tersebut dilunasi. Konsekuensi pajak yang

ditimbulkan oleh perbedaan ini wajib diperhitungkan sebagai aset

pajak tangguhan.

2.1.5 Akuntansi Pajak Penghasilan Berbasis PSAK No. 46

PSAK 46 mengatur tentang perlakuan akuntansi pajak penghasilan. Pajak

Penghasilan sesuai PSAK 46 bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk Pajak

Penghasilan, yaitu cara mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada

periode berjalan dan periode mendatang untuk:

1. nilai tercatat aset yang diakui pada laporan posisi keuangan perusahaan

atau pelunasan nilai tercatat liabilitas yang diakui pada laporan posisi

keuangan perusahaan;

2. transaksi – transaksi atau kejadian – kejadian lain pada periode berjalan

yang diakui pada laporan keuangan perusahaan (Waluyo, 2014:272).

2.1.5.1PSAK No. 46 (Revisi 2010) tentang Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK No. 46 mengadopsi konsep perbedaan temporer dan menggunakan metode

pendekatan laporan posisi keuangan (asset / liability aproach). Pajak Penghasilan

dalam PSAK No. 46 menggunakan dasar akrual yang mengatur Pajak Penghasilan

yang kurang dibayar atau terutang dan pajak yang lebih dibayar dalam masa pajak

(33)

15

periode mendatang atas transaksi yang telah diakui sebagai unsur laba komersial

tetapi belum diakuinya sebagai laba fiskal atau sebaliknya. Dasar akrual dalam

akuntansi pajak karena faktor kepastian peraturan pajak dan digunakannya self

assessment system sebagai dasar pemungut pajak.

2.1.5.2 Prinsip Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan

Prinsip dasar akuntansi pajak penghasilan (PSAK No. 46) adalah sebagai berikut.

1. Pajak Pengahasilan yang kurang bayar dibayar tahun berjalan atau

terutang diakui sebagai liabilitas pajak kini (current tax liability), sedang

pajak penghasilan yang lebih bayar tahun berjalan diakui sebagai aset

pajak kini (current tax asset).

2. Konsekuensi pajak periode mendatang yang dapat didistribusikan dengan

perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) diakui

sebagai liabilitas pajak tangguhan, sedang efek perbedaan temporer yang

boleh dikurangkan (deductable temporary differences) dan sisa kerugian

yang belum dikompensasikan diakui sebagai aset pajak tangguhan.

3. Pengakuan liabilitas dan aset pajak didasarkan pada peraturan perpajakan

yang berlaku, efek perubahan peraturan perpajakan yang akan terjadi di

kemudian hari tidak boleh diantisipasi atau diestimasikan.

4. Penilaian (kembali) aset pajak tangguhan harus dilakukan pada setiap

tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya

pemulihan aset pajak tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang

(Waluyo, 2014:273).

a. diakui dalam laporan laba - rugi komprehensif, bila transaksi diakui

(34)

16

b. diakui secara langsung di luar laba – rugi, bila transaksi diakui di

luar laba – rugi; dan

c. diakui sebagai penyusutan goodwill (goodwill negatif), bila transaksi

timbul akibat kombinasi bisnis.

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terdahulu mengenai Analisis

Pengaruh Pajak Tangguhan pada Kinerja Perusahaan. Secara ringkas, penjelasan

mengenai nama peneliti, judul penelitian dan hasil penelitian dapat dilihat pada

Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan

Nama

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Anjar Putri

Discretionary accrual, beban pajak tangguhan dan beban pajak kini tidak

berpengaruh signifikan terhadap

Pajak tangguhan dan rasio pajak

memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja

(35)

17

Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Ada pengaruh simultan antara

pajak tangguhan dan rasio pajak

terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

Tangguhan dan Tax to

Book Ratio terhadap Kinerja Perusahaan

Pajak tangguhan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan yang berarti

ketika perusahaan mampu

melakukan manajemen pajak

tangguhan yang baik, dapat

membantu untuk meningkatkan

kinerja perusahaan.

Tax to book ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja

Beban pajak tangguhan dan

perencanaan pajak berpengaruh positif

dan signifikan pada perusahaan untuk

melakukan manajemen laba

Beban pajak tangguhan memiliki

hubungan positif signifikan dengan

probabilitas perusahaan untuk

melakukan manajemen laba guna

menghindari kerugian perusahaan.

Namun, ditemukan fakta bahwa akrual

(36)

18

2.1.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dirancang agar dapat lebih memahami tentang konsep dari

penelitian yaitu menganalisis pengaruh pajak tangguhan terhadap kinerja pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Kerangka konsep merupakan suatu

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah

yang akan diteliti.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Pajak Tangguhan terhadap Kinerja Perusahaan

2.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1 Pengaruh Pajak Tangguhan terhadap ROA

Return On Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai return on investment (ROI) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dengan tanpa

mengindahkan dari sumber mana modal tersebut berasal atau keseluruhan modal

(Djarwanto, 2002).

Menurut hasil penelitian Casanova dan Nindito (2014) bahwa pajak tangguhan

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI, dikarenakan dengan adanya akun baru yang tercatatkan di

laporan keuangan yang berupa akun pajak tangguhan, dimana pajak tangguhan ini

Pajak Tangguhan Kinerja Keuangan

(37)

19

memberikan penambahan pada Return on Asset (ROA) yang merupakan salah

satu rasio keuangan pada laporan keuangan dan mengurangi akun beban pajak

yang tercatatkan .

Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1 : Pajak Tangguhan Berpengaruh Positif Terhadap ROA

2.2.2 Pengaruh Pajak Tangguhan Terhadap ROE

ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia

bagi pemilik perusahaan, baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham

preferen atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Secara

umum, semakin tinggi tingkat pengembalian atas penghasilan yang diperoleh

maka semakin baik pula kedudukan pemilik perusahaan. Tingkat pengembalian

modal itu sendiri menghasilkan keuntungan netto bagi para penanam modal

(Fitrianto, 2009).

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. Semakin besar hasil ROE maka

kinerja perusahaan akan semakin baik. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan

hipotesis kedua sebagai berikut:

(38)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun

gejala peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian dengan metode deskriptif

kuantitatif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Jenis data yang akan dikumpulkan berupa data sekunder dan bersifat kuantitatif.

Metode ini digunakan karena peneliti berusaha mengetahui seberapa besar

pengaruh antara variabel beban pajak tangguhan terhadap kinerja keuangan yang

diproksikan dengan ROA dan ROE.

3.2Variabel dan Pengukuran 3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel Deffered Tax Expense

(Beban Pajak Tangguhan) sebagai variabel independen. Rumus perhitungan

(39)

21

DTE: Beban Pajak Tangguhan it Total Aset t-1 Keterangan :

DTE : Deffered Tax Expense (Beban Pajak Tangguhan)

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja keuangan. Dalam

penelitian ini, untuk mengukur kinerja keuangan penulis menggunakan alat ukur

Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) . Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROA : Net Income

Total Aset

ROE mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia

bagi pemegang saham perusahaan. Return on Equity merupakan kemampuan dari

modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Return on

Equity merupakan statistik yang mencerminkan keuntungan pemilik usaha. ROE mengukur pengembalian modal dari pemilik perusahaan. Perhitungan ROE dapat

dirumuskan sebagai berikut :

ROE : Net Income

(40)

22

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pajak tangguhan terhadap kinerja

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang

dikumpulkan tersebut berupa data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

tahun 2011 – 2013 dan memenuhi syarat pengambilan sampel. Sumber data

diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan Indonesian

Capital Market Directory (ICMD). Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tampak dalam Tabel 3.1.

Pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah :

a. Perusahaan yang dipilih adalah sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2011 – 2013

b. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang

rupiah

c. Perusahaan menyajikan aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak

tangguhan dalam laporan keuangan

d. Perusahaan menyajikan beban pajak tangguhan dalam laporan keuangan

Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel

No. Kriteria Jumlah

1. Laporan Keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 - 2013

394

2. Tidak menyajikan Laporan Keuangan dalam mata uang rupiah

(20)

3. Tidak menyajikan aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan dalam laporan keuangan

(166)

4. Tidak menyajikan beban pajak tangguhan dalam laporan keuangan

(145)

Total sampel 63

(41)

23

Jumlah seluruh populasi dalam penelitian ini adalah 394 laporan keuangan

perusahaan. Dari hasil pengambilan sampel secara purposive sampling didapatkan

hasil sampel berjumlah 63 sampel laporan keuangan.

3.4 Metode Analisis 3.4.1 Uji Konsumsi Klasik 3.4.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Dalam menguji normalitas, penelitian ini menggunakan uji statistik one

sample kolmogorov-smirnov dan analisis grafik normal plot untuk memperkuat pengujian.

3.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas adalah dengan melakukan Uji

Glejser.

3.4. 2 Analisis Regresi Linear

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis

tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan

informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat

diperkecil. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model regresi sederhana.

(42)

24

DTE : Deffered Tax Expense (Beban Pajak Tangguhan)

β : Koefisien

e : Eror term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam

penelitian

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R 2

) adalah antara nol dan

satu. Nilai R 2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama

dengan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Jika besarnya koefisien determinasi mendekati angka 1, maka variabel

independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Dengan

menggunakan model ini, maka kesalahan penganggu diusahakan minimum

sehingga R 2

mendekati 1, sehingga perkiraan regresi akan lebih mendekati

(43)

25

3.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai

probabilitas signifikansi < 0.05, maka variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen.

3.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) bertujuan untuk mengukur

seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen, dengan ketentuan:

Tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95% atau tingkat signifikansi 5% (α =

0,05) di mana jika nilai signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada

(44)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh beban pajak tangguhan terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Beban pajak tangguhan dihitung dengan rasio, beban

pajak tangguhan pada tahun t dibagi dengan total aset t-1 dan kinerja keuangan

perusahaan dalam hal ini diwakili oleh Return on Asset dan Return on Equity.

Penelitian ini menggunakan regresi sederhana sebagai alat analisis hipotesis.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel beban pajak tangguhan memiliki pengaruh yang positif terhadap

ROA perusahaan dengan signifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa secara statistik beban pajak tangguhan memiliki pengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan melalui ROA.

2. Pengaruh beban pajak tangguhan (DTE) pada Return on Asset (ROA)

sebesar 0,492 yang artinya 49,2% variasi ROA dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen yakni Beban Pajak Tangguhan (DTE),

adapun sisanya yaitu sebesar 50,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang

(45)

48

3. Variabel beban pajak tangguhan memiliki pengaruh yang positif terhadap

ROE perusahaan dengan signifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa secara statistik beban pajak tangguhan memiliki pengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan melalui ROE.

4. Pengaruh beban pajak tangguhan (DTE) pada Return on Equity (ROE)

sebesar 0,685 yang artinya 68,5% variasi ROE dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen yakni Beban Pajak Tangguhan (DTE),

adapun sisanya yaitu sebesar 31,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Komponen – komponen yang biasanya menyebabkan perubahan pajak

tangguhan bersih dapat dikelompokkan antara lain, yaitu: (1) penyusutan

aset tetap, (2) imbalan kerja - neto, (3) rugi fiskal, (4) sewa pembiayaan

dan (5) amortisasi.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis perusahaan

yakni perusahaan manufaktur. Hal ini mengakibatkan penelitian ini belum

bisa direfleksikan untuk semua jenis perusahaan.

2. Dalam penelitian ini menggunakan sampel yang tidak konsisten setiap

tahunnya dikarenakan keterbatasan data beban pajak tangguhan.

3. Periode penelitian hanya terbatas pada jangka waktu selama tiga tahun

(46)

49

4. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas yaitu beban

pajak tangguhan.

5.3 Saran

Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi

penelitian-penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya disarankan menambah atau menggunakan sampel

penelitian dari sektor lainnya agar hasil penelitian dapat menggambarkan

keadaan perusahaan yang go public secara keseluruhan di Indonesia dan

menggunakan periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih

panjang untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menjelaskan

komponen-komponen pembentuk pajak tangguhan selain dari penyusutan aset tetap,

imbalan kerja-neto, rugi fiskal, sewa pembiayaan dan amortisasi serta

implikasinya terhadap laba fiskal.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi kinerja keuangan yang

lainnya seperti Economic Value Added (EVA) dan Earning Per Share

(EPS).

4. Menambah variabel bebas yang mempengaruhi kinerja perusahaan untuk

(47)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anggitasari, Niyanti dan Siti Mutmainah. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Journal Accounting Vol. 1 (2) Universitas Diponegoro.

Budiman, Taufik. 2013. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Akrual Terhadap Indikasi Adanya Praktik Manajemen Laba. Jurnal Ilmiah Mahasiswa.

Casanova, Benny dan Marsellisa Nindito. 2014. Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan dan Rasio Pajak Terhadap Kinerja Laporan Keuangan Perusahaan

pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wahana Akuntansi Vol. 9, No. 2.

Christina, Vinna. Yulianti Abbas. Christine Tjena. 2010. Pengaruh Book-T

Differences Terhadap Peringkat Obligasi di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 7 ,No. 2

Fitrianto, Rachman.2009. Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS”. Cetakan Keempat,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harmana, I Made Dwi dan Ketut Alit Suardana. 2014. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax To Book Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

(48)

2

Martani, Dwi dan Aulia Eka Persada. 2009. Pengaruh Book Tax Gap Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia.

Ningrat, Hadi Kusuma. 2014. Analisis Beban Pajak Tangguhan Dalam Mendeteksi Profitabilitas Manajemen Laba. Skripsi Mahasiswa Universitas Hasanuddin.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Ulfah, Yana. 2014. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba. Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4.

Utami, Anjar Putri dan Abdul Malik. 2015. Pengaruh Discretionary Accrual, Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Vol.1, No.2.

Waluyo. 2014. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Gambar

Tabel 2.1 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak
Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan awal siswa sebelum diberikannya perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode diskusi dan

Hasil konsisten yang digambarkan pada gambar 3 yaitu baik untuk siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah , strategi pembelajaran Guided Discovery

Penelitian ini memberi informasi mengenai bakteri Bacillus sphaericus sebagai larvasida alternatif dalam mengendalikan larva nyamuk Culex quinquefasciatus

Karena semakin banyak pengguna di lingkungan kampus Universitas Gunadarma yang menggunakan fasilitas jaringan nirkabel ini, sehingga perlu dilakukan suatu pengamatan

There are 5 (five) translation methods applied in translating cultural words of Ahmad Fuadi’s Negeri 5 Menara into The Land of Five Towers : exotic method; cultural borrowing

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan berbasis komputer dengan mengimplementasi model hybrid MCDM (kombinasi metode AHP dan TOPSIS ) untuk

inferiority feeling and compensation , striving for superiority , fictional finalism , style of life , social interest , and creative self. Noah’s inferiors when

Universitas Sumatera