• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS SISTEM PELAYANAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PT GARUDA INDONESIA DI BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS SISTEM PELAYANAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PT GARUDA INDONESIA DI BANDAR LAMPUNG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS SISTEM PELAYANAN ONLINETERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PT GARUDA INDONESIA

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Andri Ismawanto

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan pertama yang menerapkan sistem pelayanan online di Indonesia pada tahun 2006. Sebagai satu-satunya perusahaan penerbangan di Indonesia yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional (IATA).

Persaingan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia pada Tahun 2012 pangsa pasar (market share) Garuda Indonesia berada di peringkat ke dua dengan persentase 22,76% lebih rendah dibandingkan maskapai penerbangan Lion Air sebesar 41,48%. Tetapi terjadi peningkatan jumlah penumpang Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia dari Tahun 2012 jumlah penumpangnya 4,6 juta

meningkat di Tahun 2013 menjadi 5,56 juta penumpang. Sehingga peneliti menduga apakah peningkatan jumlah penumpang ini terjadi karena PT Garuda Indonesia telah melakukan jasa sistem pelayanan online.

(2)

Andri Ismawanto

(efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem (system availability), dan rahasia (privacy) terhadap kepuasan konsumen PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung.

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu : “Kualitas Sistem Pelayanan Onlineyang terdiri dari efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem (system availability), dan rahasia (privacy) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung”.

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah menggunakan sistem pelayanan online maskapai Garuda, dengan melalui kuesioner yang diisi oleh 100 responden secara acak atau random. Validitas dan reliabilitas akan dianalisis lebih lanjut dari hasil kuesioner 94 responden yang layak menggunakan analisis faktor yang dinyatakan jika KMO lebih besar dari 0,5 (taraf signifkan), sehingga menghasilkan kelayakan untuk pengujian reliabilitas selanjutnya. Sedangkan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh variabel satu dengan variabel lain yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dan penilaian akhir melalui uji hipotesis (uji t dan uji F).

Berdasarkan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kualitas Sistem Pelayanan Online yang meliputi efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem (system availability), dan rahasia (privacy) secara positif berpengaruh sebesar R2 77,6 % terhadap Kepuasan Konsumen PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung. Variabel fulfillment memiliki pengaruh positif paling besar terhadap kepuasan konsumen dengan nilai 0,965.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Utara pada tanggal 11 Januari 1991, sebagai anak ketiga dari 3 bersaudara, putra dari pasangan Bapak Karyono dan Ibu Saliem.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Kartika II-5 Bandar Lampung, penulis selesaikan pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung telah diselesaikan pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 5 Bandar Lampung telah diselesaikan pada tahun 2008.

(8)

MOTO

(9)

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik ALLAH SWT atas rahmat, nikmat dan kasih-Nya yang tiada pernah berhenti diberikan kepada ku selama ini. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bukti dan cinta kasihku kepada: Bapak dan Ibu, yang telah membesarkan dan mendidikku dengan cinta dan kasihnya. Selalu memberikan dukungan, nasihat, harapan yang terbaik untuk diriku dan setiap saat namaku disebjut dalam doa yang tidak pernah ada hentinya menyertaiku menuju kesuksesan.

Kakakku, Suyanto Mahdi Putra yang selalu memberikan semangat, keceriaan, dan meluangkan waktunya untuk memberikan masukan-masukan dalam pengerjaan skripsi. Keluarga besarku yang telah memberikan doa terbaiknya untuk setiap

(10)

SAN WACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Sistem Pelayanan Online Terhadap Kepuasan Konsumen PT Garuda Indonesia Di Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas peranan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hi. SatriaBangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, selaku pembimbing utama utama dalam skripsi atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, nasihat hingga pembelajaran berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dwi asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Roslina, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama atas kesediaan menguji, saran, kritik serta nasehat, juga ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

6. Bapak Ribhan, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik selama Penulis menjadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(11)

8. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas bantuan yang diberikan kepada Penulis.

9. Ibu dan Bapakku yang senantiasa memberikan doa dan dukungan penuh yang tak tergantikan.

10. Kakak ku tersayang Suyanto Mahdi Putra, terima kasih atas doa dan motivasinya.

11. Keluarga besarku yang telah memberikan doa terbaiknya untuk setiap keberhasilanku.

12. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat serta bantuan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini :Arham, Anggew, Catra, Denmas, Denny, Gita, Bagus, Windi , Wenni.

13. Try Eno Velicia, terima kasih atas doa, dukungan, kesabaran, motivasi, dan waktunya selama ini yang telah membantu dan menemani penulisan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat KKN yang tleah memberikan semangat dan motivasi nya : Frenki, Habibi, Adhe, Putri, Bella, Wayan.

15. Teman-teman yang telah membantu, memberikan saran dan semangatnya : Ribay, Seno, Rofi, Dea, Lauren, Yudi, Agung , Baga , Ucup, Blek, Rangga. 16. Teman-teman angkatan manajemen 09 yang telah memberikan semangat dan

keceriaan.

17. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin

Bandar Lampung, 16 Juli 2014 Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...1

1.2 Rumusan Masalah ...7

1.3 Tujuan Penelitian...8

1.4 Manfaat Penelitian...8

1.5 Kerangka Pikir ...8

1.6 Hipotesis ...10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ...11

2.1.1 Pengertian Pemasaran ...11

2.1.2 Definisi Jasa ...15

2.1.3 Karakteristik Jasa...17

2.1.4 Kualitas Pelayanan Jasa ...18

2.1.5 Kualitas Sistem Pelayanan Online...19

2.2 Kepuasan Konsumen ...20

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ...24

(13)

3.2.1 Populasi ...24

3.2.2 Sampel...25

3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel...26

3.3 Data dan Sumber Data ...27

3.4 Tehnik Pengumpulan Data...27

3.5 Definisi Operasional variabel...28

3.6 Metode Analisis Data ...31

3.6.1 Uji Alat Kuesioner ...31

3.7 Tehnik Analisis data ...32

3.7.1 Analisis Kualitatif...32

3.7.2 Analisis Kuantitatif ...33

3.8 Uji Hipotesis ...33

3.8.1 Pengujian Hipotesis Secara keseluruhan (Uji F) ...33

3.8.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan...35

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan...37

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ...38

4.2.1 Uji Validitas ...38

4.2.2 Uji Reliabilitas...40

4.3 Identitas Responden ...41

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...42

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...42

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...43

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...43

4.3.5 Karakteristik responden Berdasarkan Lama Menjadi Pelanggan ....44

4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ...44

4.4.1 Tanggapan Responden Kualitas Pelayanan Elektronik ...44

4.4.1.1 Efisien (Efficiency) ...44

4.4.1.2 Pemenuhan (Fulfillment)...46

4.4.1.3 Ketersediaan Sistem (System Availability)...47

(14)

4.4.2 Tanggapan Responden Pada Kepuasan Konsumen...49

4.5 Analisis Kuantitatif...52

4.5.1 Uji Regresi Linier Berganda ...53

4.5.2 Uji F ...54

4.5.3 Uji T ...55

4.6 Pembahasan...57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...58

5.2 Saran ...59 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Market Share Penerbangan Domestik Indonesia Tahun 2012...4

2. Peningkatan Jumlah Penumpang Tahun 2012-2013 Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia ...5

3. Penelitian terdahulu...23

4. Variabel Penelitian ...28

5. Nilai validitas variabel Efisiensi (Efficiency) (X1) ...38

6. Nilai validitas variabel Pemenuhan (Fulfillment) (X2) ...39

7. Nilai validitas variabel Ketersediaan Sistem (System Availability) (X3)..39

8. Nilai validitas variabel Rahasia (Privacy) (X4)...39

9. Nilai validitas variabel Kepuasan Konsumen (Y)...40

10. Hasil Uji Reliabilitas ...41

11. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...42

12. Persentase Responden Berdasarkan Umur ...42

13. Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan. ...43

14. Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan ...43

15. Persentase Responden Berdasarkan Lama Jadi Pelanggan ...44

16. Pernyataan 1 Layanan Online PT Garuda Indonesia mudah untuk di akses...44

17. Pernyataan 2 Layanan Online PT Garuda Indonesia menyediakan produk layanan yang dibutuhkan pelanggan ...45

18. Pernyataan 3 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan informasi secara lengkap kepada pelanggan ...45

(16)

20. Pernyataan 5 Layanan Online PT Garuda Indonesia memenuhi standar

stok layanan produk sehingga pesanan diterima tepat waktu oleh

pelanggan...46

21. Pernyataan 6 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan layanan yang akurat sesuai dengan kinerja perusahaan yang tepat waktu dalam pelayananan kepada pelangggan...46

22. Pernyataan 7 Layanan Online PT Garuda Indonesia berfungsi sebagaimana mestinya...47

23. Pernyataan 8 Layanan Online PT Garuda Indonesia dapat berjalan dengan benar dan baik saat di akses...47

24. Pernyataan 9 Layanan Online PT Garuda Indonesia memiliki kestabilan yang baik saat di akses ...48

25. Pernyataan 10 Layanan Online PT Garuda Indonesia menjamin kerahasiaan pelanggan...48

26. Pernyataan 11 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan jaminan keamanan tentang data pelanggan...48

27. Pernyataan 12 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan perlindungan yang jelas terhadap data pelanggan...49

28. Pernyataan 13 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan pelayanan yang memuaskan para pelanggan ...49

29. Pernyataan 14 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan pelayanan yang akurat dan tepat waktu bagi pelanggan ...50

30. Pernyataan 15 Layanan Online PT Garuda Indonesia memberikan informasi dan menyedikan kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan ..50

31. Nilai Mean Variabel X ...50

32. Nilai Mean Variabel Y ...52

33. Analisis Determinasi (R2) ...53

34. Analisis Regresi Linier Berganda (coefficient)...53

35. Hasil Uji F...54

36. Hasil Uji t...56

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner.

2. Validitas Dan Reliabilitas X dan Y. 3. Hasil Kuesioner.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan internet telah memberikan

pengaruh yang cukup besar bagi sistem bisnis suatu perusahaan. Data terakhir

Tahun 2011 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 39 juta

pengguna. Dengan adanya peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia

yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuat pelaku bisnis memanfaatkan

internet dalam upaya meningkatkan pelayanannya (www.internetworldstat.com).

Salah satu bisnis yang memanfaatkan internet adalah bisnis maskapai

penerbangan. Pemanfaatan yang dilakukan oleh bisnis maskapai penerbangan

adalah dengan menambah sistem pelayanan secara konvensional dan sistem

pelayanan secara online.

Perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia menyediakan akses layanan

tambahan dengan menyediakan sistem layanan online. Terdapat 11 maskapai

penerbangan yang berasal dari maskapai penerbangan pemerintah, swasta, asing

dan lokal yang menyediakan sistem layanan online, seperti maskapai penerbangan

pemerintah (Garuda Indonesia dan Citilink), maskapai penerbangan swasta/asing

(20)

2

Nusantara Airline, Valuair/Jetstar), maskapai penerbangan lokal (Gatari Air

Services, Batavia Air, Kartika Airlines, Trigana Air). Penetrasi penggunaan sistem

pelayanan online di Indonesia berada pada urutan kedua di kawasan Asia Pasifik.

Menurut laporan statistik Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional (IATA)

menyebutkan hingga Maret 2007, penetrasi pengguna sistem layanan online di

Indonesia sudah mencapai 82 persen. Posisi tersebut lebih tinggi dari rata-rata

penetrasi pengguna layanan elektonik berbagai maskapai penerbangan di Asia

Pasifik yang hanya 67 persen dan rata-rata dunia yang hanya 79 persen.

Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan

komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk

kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon

dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor

“RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang sama, pada 28

Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan

logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk

menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan

atas nama Garuda Indonesian Airways.

Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai

Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan

armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat,

dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan

(21)

3

1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai

pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya.

Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang

yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan

armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar

di dunia.

Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola

perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk

masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan

evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan

ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias

keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk

kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency

(ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan

bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan

merevitalisasi semangat Garuda Indonesia.

Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan

bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada

2011.

Pengertian pangsa pasar menurut Sofyan Assauri (2001) adalah besarnya bagian

atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya

(22)

4

PT Garuda Indonesia dalam menghadapi pesaing tidak takut dengan kebijakan –

kebijakan para pesaingnya. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut sudah

memiliki standard internasional dan persepsi masyarakatpun dapat dikatakan

positif. Hal ini didukung berbagai pelayanan yang prima dan fasilitas yang

canggih serta ketepatan waktu dan empati sehingga dapat bertahan, bersaing, dan

menguasai pangsa pasar. Berikut ini adalah tabel market sharepenerbangan

domestik Indonesia tahun 2012 :

Tabel 1. Pangsa Pasar Penerbangan Domestik Indonesia tahun 2012

No Nama Maskapai Market Share

1 Lion Air 41,48 %

2 Garuda Indonesia 22,76 %

3 Sriwijaya Air 12,26 %

4 Metro Batavia 11,22 %

5 Merpati Nusantara Airline 3,63 %

6 W. Abadi Airline 3,32 %

7 Lain-lain 5,33 %

Total 100 %

Sumber : Ketepatan waktu Garuda Indonesia tertinggi 2012. http://industri.kontan.co.id

Pada Tabel 1 Garuda Indonesia di tahun 2012 pangsa pasar (market share) nya

menduduki peringkat ke 2 dengan persentase 22,76 % lebih rendah dibawah Lion

Air di peringkat pertama dengan persentase 41,48 %.

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan pertama yang menerapkan

sistem pelayanan online di Indonesia pada tahun 2006. Sebagai satu-satunya

perusahaan penerbangan di Indonesia yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan

Penerbangan Internasional (IATA). Untuk memasuki dunia persaingan jasa

(23)

5

 PT Garuda Indonesia menyediakan jasa sistem pelayanan onlinenya tidak

hanya menyediakan penjualan tiket elektronik, tetapi juga dapat

mengetahui jumlah tempat duduk yang tersedia, dan dapat membooking

hotel.

Berikut ini adalah tabel peningkatan jumlah penumpang Garuda Indonesia pada

Tahun 2012 - 2013 :

Tabel 2. Peningkatan jumlah penumpang tahun 2012 - 2013 Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.

No Tahun Jumlah Penumpang

1 2012 4,6 juta

2 2013 5,56 juta

Sumber : PT Garuda Indonesia tahun 2013

Pada Tabel 2 terjadi jumlah peningakatan penumpang yang diangkut dari tahun

2012, yaitu sebanyak 4,6 juta penumpang pada tahun 2012 meningkat pada tahun

2013 sebanyak 5,56 juta penumpang. Jumlah tersebut naik sebesar 20,7 persen

dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali meraih ‘Indonesia Service

Quality Award 2013’ untuk kategori international Airline dan Domestic Airline.

Ini merupakan penghargaan ke -6 yang diraih oleh perusahaan plat merah tersebut

sejak dlaksanakannya SQ Award di tahun 2007 silam.

Kotler (2009:96) mengemukakan bahwa jasa adalah kegiatan atau manfaat

(benefits) yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya dan yang

pada dasarnya tidak berwujud serta tidak akan menimbulkan kepemilikan akan

(24)

6

produk lain yang bersifat fisik. Karakteristik tersebut, yaitu: tidak berwujud, tidak

dapat dipisahkan, berubah-ubah atau bervariasi, dan tidak bertahan lama (Kotler,

2009:96). Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan jasa melakukan persaingan

guna menguasai pasar. Untuk dapat menguasai pasar itu sendiri, suatu perusahaan

harus memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan, sebab para pelanggan

mencari produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan itu sendiri.

Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan

atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh . Kualitas Sistem

Pelayanan Online Menurut Zeithaml (2000, 2002) dan Parasuraman et al (2005),

dalam jurnalMeasurement of E-Service Quality: An Empirical Study On

Electronic Railway Ticket Reservation Website Service (Jain dan Kumar,

2011:25), mengemukakan terdapat 4 variabel dalam kualitas sistem pelayanan

online , dimana 4 variabel merupakan kualitas sistem pelayanan online

diantaranya efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem

(system availability) dan rahasia (privacy).

1. Efisiensi (Efficiency) : Kemampuan pelanggan untuk mengakses website,

mencari produk yang di inginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk

tersebut, dan meninggalkan situs bersangkutan dengan upaya minimal.

2. Pemenuhan (Fulfillment) : Aktual kinerja perusahaan kontras dengan apa yang

dijanjikan melalui website, mencakup akurasi janji layanan, seperti

ketersediaan stok produk dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang

dijanjikan.

3. Ketersediaan Sistem (System Availability) : Fungsionalitas teknik situs

(25)

7

4. Rahasia (Privacy) : Jaminan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga

integritas data dari pelanggan.

Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2012:150). “Satisfaction is a

person’s feelings of pleasure dissapoinment that result from comparing a

product’s perceived performance (or outcome) to expectations”.Jadi, kepuasan

(satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul dari

membandingkan kinerja produk yang dipersepsikan terhadap ekspektasi

seseorang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan tabel 1, market share Garuda Indonesia berada di peringkat ke dua

pada tahun 2012 dengan persentase 22,76% lebih rendah dibandingkan dengan

maskapai penerbangan Lion Air sebesar 41,48%. Tetapi pada tabel 2 terjadi

peningkatan jumlah penumpang Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia dari

tahun 2012 jumlah penumpangnya 4,6 juta meningkat di tahun 2013 menjadi 5,56

juta penumpang. Jadi peneliti menduga apakah peningkatan jumlah penumpang

ini terjadi karena PT Garuda Indonesia telah melakukan jasa sistem pelayanan

online. Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Apakah kualitas sistem pelayanan online yang terdiri dari efisiensi (efficiency),

pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem (system availability) dan rahasia

(privacy) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di maskapai penerbangan

(26)

8

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh variabel mana yang dominan dari kualitas sistem

pelayanan onlineyang terdiri dari efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment),

ketersediaan sistem (system availability) dan rahasia (privacy) terhadap kepuasan

konsumen PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan PT Garuda Indonesia dalam rangka menentukan

strategi pengambilan keputusan mengenai sistem pelayanan online dan

kepuasan konsumennya.

2. Sebagai pengembangan, tambahan pengetahuan, dan wawasan bagi peneliti

untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti pekuliahan

khususnya pada kepuasan konsumen PT Garuda Indonesia.

3. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian yang sama

dimasa yang akan datang.

1.5 Kerangka Pikir

Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Untuk

mencapai tujuan tersebut perusahaan tidak hanya menekankan pada aspek

transaksi namun justru lebih berfokus pada aspek relational.

Kepuasaan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga demi

mempertahankan eksistensi perusahaan dimasa yang akan datang . layanan yang

diberikan kepada pelanggan akan mengacu puas tidaknya seorang pelanggan atas

(27)

9

Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2012:150). “Satisfaction is a

person’s feelings of pleasure dissapoinment that result from comparing a

product’s perceived performance (or outcome) to expectations”.Jadi, kepuasan

(satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul dari

membandingkan kinerja produk yang dipersepsikan (atau hasil) terhadap

ekspektasi seseorang. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi

harapan pelanggan maka akan terjadi ketidakpuasan pelanggan demikian juga

sebaliknya.

Untuk menciptakan kepuasan pelanggan dalam penelitian ini sebagai kerangka

berfikir mengacu pada Zeithaml (2000, 2002) dan Parasuraman et al (2005),

dalam jurnal Measurement of E-Service Quality: An Empirical Study On

Electronic Railway Ticket Reservation Website Service (Jain dan Kumar, 2011:25)

dalam penelitian tentang kualitas sistem pelayanan online mengidentifikasikan 4

dimensi kualitas sistem pelayanan online berdasarkan persepsi konsumen yaitu :

efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan sistem (system

availability), dan rahasia (privacy)

1. Efisiensi (Efficiency) : Kemampuan pelanggan untuk mengakses website,

mencari produk yang di inginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk

tersebut, dan meninggalkan situs bersangkutan dengan upaya minimal.

2. Pemenuhan (Fulfillment) : Aktual kinerja perusahaan kontras dengan apa yang

dijanjikan melalui website, mencakup akurasi janji layanan, seperti

ketersediaan stok produk dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang

(28)

10

3. Ketersediaan Sistem (System Availability) : Fungsionalitas teknik situs

bersangkutan, berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Rahasia (Privacy) : Jaminan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga

integritas data dari pelanggan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka disusun kerangka pemikiran sebagai

berikut :

Skema Kerangka Pikir

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

Kualitas sistem pelayanan online yang terdiri dari (efficiency, fulfillment, system

availability danprivacy) berpengaruh positif pada kepuasan konsumen PT Garuda

Indonesia di Bandar Lampung.

Kualitas Sistem Pelayanan Online (X)

Sumber : Zeithaml (2000, 2002) dan Parasuraman et al (2005), dalam jurnal Measurement of E-Service Quality: An Empirical Study On Electronic Railway Ticket Reservation Website Service (Jain dan Kumar, 2011:25)

Efisiensi (Efficiency)(x1)

Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber : Kotler dan Keller (2012).

Pemenuhan (Fulfillment) (x2)

Ketersediaan Sistem (System Availability) (x3)

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan

berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta

mengkombinasikannya dengan data pasar seperti lokasi konsumen, jumlah dan

keseluruhan konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2009:5), definisi pemasaran adalah sebuah proses

kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk dan pelayanan yang bernilai dengan orang lain.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mencakup segala proses

mempertukarkan produk dan pelayanan yang bernilai dengan orang lain.

Untuk memperoleh apa yang diinginkan individu dan organisasi melalui

(30)

12

keinginan individu dan organisasi. Selain itu, dalam pemasaran diperlukan suatu

cara untuk mengatur proses pertukaran yaitu Manajemen Pemasaran.

Kotler dan Keller (2009:36) mengemukakan inti dari pemasaran adalah

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sasaran dari bisnis adalah

mengantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Untuk penciptaan dan

menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase menyediakan nilai,

fase mengkomunikasikan nilai.

Menurut Kotler dan Keller (2009:36) urutan penciptaan dan menghantarkan nilai

melalui tiga fase yaitu:

1. Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“ pemasaran yang

harus dilakukan sebelum produk dibuat staf pemasaran harus

mensegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar yang tepat dan

mengembangkan penawaran positioning nilai (STP).

2. Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu,

harga dan distribusi.

3. Fase mengomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga penjualan,

promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan

dan mempromosikan produk.

Menurut Kotler dan Keller (2009:58), pada dasarnya kegiatan pemasaran

mencakup konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan konsep pemasaran

(31)

13

 Konsep produksi

Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen meyakini

konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan mudah

diperoleh. Para manajer mengansumsikan bahwa konsumen terutama tertarik

pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi ini berguna ketika

perusahaan ingin memperluas pasar.

 Konsep produk

Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki

produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan superior.

Para manajer organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk

yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu.

 Konsep penjualan

Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar beranggapan

bahwa konsumen harus dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat. Konsep

ini mengansumsikan bahwa konsumen umumnya menunjukkan keengganan

atau penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya membeli.

 Konsep pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan bahwa

konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu

memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Konsep

pemasaran terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,

(32)

14

 Konsep pemasaran holistik

Konsep pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu

pemasaran yang mencoba mengakui dan mendamaikan lingkup dan

kompleksitas kegiatan pemasaran.

Pemasaran holistik mengakui bahwa segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran

dan pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan empat

komponen dari pemasaran holistik yaitu hubungan pemasaran (relationship

marketing), pemasaran terpadu(integrated marketing), pemasaran internal

(internal marketing)dan konsep pemasaran masyarakat(social responsibility

marketing) :

1. Hubungan Pemasaran(Relationship Marketing), mempunyai tujuan

membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan

pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama (pelanggan, pemasok dan distributor)

dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan prefensi dan kelangsungan

bisnis jangka panjang.

2. Pemasaran Internal(Internal Marketing), tugas pemasaran internal ialah

merekrut, melatih dan memotivasi karyawan yang mampu untuk melayani

pelanggan dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada dua tingkatan,

yang pertama berfungsi sebagai pemasaran sales force, advertising, layanan

pelanggan manajemen produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran

berlangsung oleh departemen lain, departemen tersebut memerlukan

pemikiran pemasaran yang berfikir pelanggan, dimana dapat menembus

(33)

15

3. Konsep Pemasaran Masyarakat(Social Responsibility Marketing), konsep

pemasaran masyarakat yang menuntut para pemasar untuk memasukkan

pertimbangan sosial dan etis ke praktik pemasaran mereka. Para pemasar

harus menyeimbangkan dan mengatur-atur kriteria yang sering bertentangan

dengan laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan

publik.

4. Pemasaran Terpadu(Integrated Marketing), lebih merencanakan kegiatan

pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk

menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi konsumen.

Dengan kata lain, rancangan dan penerapan dari suatu aktivitas pemasaran

adalah dengan melakukan bisnis secara menyeluruh dalam manajemen

permintaan, manajemen sumber daya dan manajemen jaringan.

2.1.2 Definisi Jasa

Apabila kita perhatikan bahwa kelancaran dan perkembangan suatu perusahaan

dalam menarik minat konsumennya tidak terlepas dari jasa yang ditawarkan atau

dipasarkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran merupakan perhubungan antara

organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua

upaya pemasaran diorientasikan kepada konsumen. Pemasaran jasa yang baik

harus didukung oleh aspek-aspek yang menciptakan pemasaran jasa, dan isu-isu

strategis yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa. Karena pada dasarnya

pemasaran jika tidak terlepas dari situasi dan kondisi manajemen perusahaan.

Oleh sebab itu jasa (service) merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang

(34)

16

Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk

dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang

sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah Lupiyoadi dan

Hamdani (2008). Menurut Kotler (2009), jasa adalah setiap tindakan atau kinerja

yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin

saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri

mempunyai banyak arti, dari mulai layanan personal sampai jasa sebagai suatu

produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha

mendefinisikan jasa. Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah

mereka yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak.

Di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,

meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari.

Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan

aktivitas tersebut tidak berwujud Lupiyoadi dan Hamdani (2008).

Industri jasa bervariasi, yaitu sektor pemerintah, sektor nirlaba swasta, sektor

bisnis dan sektor produksi Kotler (2009):

1. Sektor Pemerintah, seperti: pengadilan, layanan ketenagakerjaan, rumah sakit,

lembaga pemberi pinjaman, pemadam kebakaran, kantor pos dan sekolah.

2. Sektor Nirlaba Swasta, seperti: museum, badan amal, gereja, perguruan tinggi,

(35)

17

3. Sektor Bisnis, seperti: perusahaan penerbangan, bank, hotel, perusahaan

asuransi, firma hukum, perusahaan konsultan manajemen, praktik kedokteran,

perusahaan film, perusahaan real estate.

4. Sektor Produksi, seperti: operator komputer, akuntan dan staf hukum.

2.1.3 Karakteristik Jasa

Karakteristik jasa menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sebagai berikut:

1. Tidak berwujud (Intangibility)

Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar,

atau dicium sebelum dibeli.

2. Tidak terpisahkan (Inseparability)

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak

berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai

persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dionsumsi kemudian.

Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa

itu. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi

penyediaan klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

3. Bervariasi (Variability)

Karena bergantung pada siapa memberikannya serta kapan dan di mana

diberikan, jasa sangat bervariasi.

4. Tidak tahan lama (Persihability)

Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan

(36)

18

2.1.4 Kualitas Pelayanan Jasa

Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan

atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml 2009).

Kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan

dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain,

faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang

diharapkan pelanggan ( expected service ) dan persepsi terhadap layanan

( perceived service). Definisi lain kualitas adalah derajat yang dicapai oleh

karakteristik yang berkaitan dalam memenuhi persyaratan Lupiyoadi dan

Hamdani (2008).

Kualitas jasa yang diberikan sangat mempengaruhi kepuasan dari pelanggan

sebuah perusahaan. Namun ada beberapa gap atau kesenjangan yang dapat

menyebabkan kegagalan dalam penyampaian jasa kepada pelanggan. Dalam buku

Tjiptono, Fandy (2008) kesenjangan-kesenjangan yang ada antara lain adalah :

1. Gap pertama (knowledge gap) adalah kesenjangan antara harapan konsumen

dan persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan. Pihak manajemen

perusahaan tidak selalu dapat memahami harapan pelanggan secara akurat.

2. Gap kedua (standards gap) adalah kesenjangan antara persepsi manajemen

terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. Dalam situasi

tertentu manajemen mungkin dapat memahami secara tepat apa yang

diinginkan pelanggan, namun mereka tidak menyusun standar kinerja yang

jelas.

3. Gap ketiga (delivery gap) adalah kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa

(37)

19

kurang terlatih sehingga belum menguasai tugasnya, beban kerja yang

terlampau berlebihan, standar kinerja tidak dapat dipenuhi oleh karyawan, atau

bahkan karyawan tidak bersedia memenuhi standar kinerja yang ditetapkan.

4. Gap keempat (communication gap) adalah kesenjangan antara penyampaian

jasa dan komunikasi eksternal. Sering kali harapan pelanggan dipengaruhi

iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat perusahaan sehingga hal ini

menyebabkan harapan pelanggan terlalu besar dan sulit terpenuhi. Jika

harapan pelanggan tidak terpenuhi maka akan menimbulkan persepsi negatif

terhadap kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan yang bersangkutan.

5. Gap kelima (service gap) adalah kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan

dan jasa yang diharapkan. Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja

atau prestasi perusahaan dengan cara yang berbeda, atau bisa juga mereka

keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut.

2.1.5 Kualitas Sistem Pelayanan Online

Kualitas Sistem Pelayanan OnlineMenurut Zeithaml (2000, 2002) dan

Parasuraman et al (2005), dalam jurnal Measurement of E-Service Quality: An

Empirical Study On Electronic Railway Ticket Reservation Website Service (Jain

dan Kumar, 2011:25), mengemukakan terdapat 4 dimensi dalam kualitas sistem

pelayanan online, dimana 4 dimensi merupakan core kualitas sistem pelayanan

online diantaranya efisiensi (efficiency), pemenuhan (fulfillment), ketersediaan

sistem (system availability) dan rahasia (privacy).

1. Efisiensi (efficiency) : Kemampuan pelanggan untuk mengakses website,

mencari produk yang di inginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk

(38)

20

2. Pemenuhan (fulfillment) : Aktual kinerja perusahaan kontras dengan apa yang

dijanjikan melalui website, mencakup akurasi janji layanan, seperti

ketersediaan stok

produk dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

3. Ketersediaan Sistem (system availability) : Fungsionalitas teknik situs

bersangkutan, berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Rahasia (privacy) : Jaminan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga

integritas data dari pelanggan.

2.2 Kepuasan Konsumen

Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen

merupakan hasil dari adanya perbedaan-perbedaan antara harapan konsumen

dengankinerjayang dirasakan oleh konsumen tersebut. Dari beragam definisi

kepuasan konsumen yang telah diteliti dan didefinisikan oleh para ahli pemasaran,

dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu tanggapan

perilaku konsumen berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa

yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan konsumen.

Dalam persaingan yang semakin ketat dewasa ini, menuntut pihak perusahaan

untuk terlibat langsung dalam memenuhi kebutuhan para pelanggannya yang

merupakan tujuan utamanya. Dalam hal ini, peranan setiap individu dalam service

encounter sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk.

Untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara lebih baik, maka

perlu dipahami pula sebab-sebab kepuasan. Pelanggan tidak cuma lebih banyak

(39)

21

alasannya karena mereka juga ikut terlibat dalam proses penciptaan jasa. Karena

hal tersebut semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan

adalah memberikan nilai kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian

produk dan pelayanan yang berkualitas dengan harga bersaing.

Sebenarnya konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak, pencapaian

kepuasan pelanggan dapat merupakan proses yang sederhana, walaupun komplek

dan rumit. Peran setiap individu dalam suatu perusahaan sangatlah penting dan

berpengaruh pada kepuasan yang dibentuk. Untuk dapat mengetahui tingkat

kepuasan pelanggan secara lebih baik, maka diperlukan pemahaman yang

berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan sangat

bermanfaat bagi membina hubungan harmonis antara perusahaan dengan

pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi yang menguntungkan bagi

perusahaan.

Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “Satis”, yang cukup baik dan memadai,

sedangkan “Facio” artinya melakukan atau membuat. Jadi kepuasan bisa diartikan

sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra

(2008).

Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada akhirnya

akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan

yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang

menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan

(40)

22

Kepuasan pelanggan sangat bergantung pada harapan pelanggan. Oleh karena itu,

strategi kepuasan pelanggan haruslah didahului dengan pengetahuan yang detail

dan akurat terhadap harapan pelanggan. Harapan pelanggan, kadang-kadang dapat

dikontrol oleh perusahaan. Yang lebih sering, produsen tidak mampu mengontrol

harapan mereka. Inilah yang membuat kepuasan pelanggan menjadi dinamis.

Kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam

menggunakan produk dan jasa.

Kepuasan konsumen ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan konsumen

itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen

ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan dan

keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan pembelian

suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi barang atau

jasa tersebut serta pengalaman teman-teman yang telah mengkonsumsi barang

atau jasa tersebut dan periklanan.

Didalam lingkungan yang kompetitif, indikator yang dapat menunjukkan

kepuasan konsumen adalah apakah konsumen tersebut akan membeli kembali dan

menggunakan produk tersebut diwaktu yang akan datang. Adapun beberapa

pengertian kepuasan konsumen menurut para peneliti adalah sebagai berikut :

Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2012:150). “Satisfaction is a

person’s feelings of pleasure dissapoinment that result from comparing a

product’s perceived performance (or outcome) to expectations”.Jadi, kepuasan

(satisfaction)adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul dari

membandingkan kinerja produk yang dipersepsikan (atau hasil) terhadap

(41)

23

Tabel 3. Penelitian terdahulu

Peneliti Judul Hasil Penelitian 1. Galuh Atika

Wibhawani

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Tiket ElektronikTerhadap Kepuasan Pelanggan Garuda Indonesia tahun 2012

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa kualitas pelayanan tiketelektronik Garuda Indonesia mempunyai pengaruh sebesar 22,3% terhadapkepuasan pelanggan Garuda Indonesia dan sisanya 77,7% dipengaruhi olehfaktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Kualitas pelayanan tiket elektronik berpengaruh dan terhadap kepuasan pelangganGaruda Indonesia dengan nilai sebesar 0,165 satuan tingkat kenaikan. 2. Ida Manulang Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Penerbangan PT Garuda Indonesia Airlines di Bandara PoloniaMedan tahun 2008

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dilihat dari 5 dimensi : tangibles , reliability, responsiveness,

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Kuantitatif

Merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik

perhitungan matematika atau statistika.

2. Penelitian Kualitatif

Merupakan data yang berbentuk kata – kata bukan dalam bentuk angka. Data

kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data.

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survei yaitu

penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(43)

25

Penelitian ini populasi yang digunakan ialah pengguna sistem pelayanan online

PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi

yang mewakili dari populasi tersebut untuk diteliti. Pengambilan sampel yang

dilakukan harus benar-benar representativeatau mewakili.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability

samplingdengan menggunakan teknik purposive sampling. Alasan peneliti

menggunakan non- probability samplingkarena tidak semua konsumen

merupakan anggota dari garuda frequency flyer dapat melakukan pembelian

melalui sistem pelayanan online PT Garuda Indonesia. Teknik purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono

(2010:85). Teknik ini adalah teknik pemilihan sampel yang berdasarkan ciri

khusus yang memiliki oleh populasi tersebut agar dapat benar-benar mewakili

populasi.

Menurut Widiyanto (2008: 19) ukuran populasi dalam penelitian ini sangat

banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti, oleh karena itu besar sampel yang

digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

(44)

26

Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan

ditentukan 95%) maka Z = 1,96

Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai

berikut:

n = (1,96)2

4 (10%)2

n = 96,04 ≈ 97 atau dibulatkan 100.

Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan

diteliti adalah sebesar 100 responden.

3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel

Sedangkan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu

dengan memberikan daftar kuisioner kepada pelanggan Sistem Layanan Online

Garuda Indonesia. Adapun prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Mencari responden yang menjadi pelanggan PT Garuda Indonesia minimal 1

tahun terakhir.

2. Mencari responden yang melakukan pembelian melalui sistem pelayanan

onlinePT Garuda Indonesia.

3. Meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.

4. Membagikan kuesioner secara langsung kepada pelanggan sistem layanan

online Garuda Indonesia.

(45)

27

6. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.

7. Menyeleksi jawaban apabila ditemukan jawaban yang rusak (tidak lengkap)

atau tidak memenuhi syarat.

8. Menganalisis dan mengolah data lalu ditarik kesimpulan dari data tersebut.

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua, dalam penelitian ini sumberdata yang

digunakan adalah:

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung melalui observasi,

pembagian angket atau kuesioner kepada pelanggan tiket elektronik Garuda

Indonesia.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada atau data yang

secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diteliti dan

merupakan pendukung bagian dari penelitian yang dilakukan, yaitu data yang

diperoleh dari instansi tempat dilakukannya penelitian.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, peneliti menggunakan

berbagai metode, yaitu:

a. Kuesioner

Kuesioner berisi daftar pertanyaan bersifat tertutup dengan pilihan jawaban

yang telah disediakan oleh peneliti yang diajukan pada pelanggan PT Garuda

Indonesia di Bandar Lampung. Penggunaan kuesioner bertujuan memperoleh

data primer mengenai pengaruh penanganan keluhan terhadap kepuasan

(46)

28

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah proses penentuan ukuran suatu variabel

Tabel 4. Variabel Penelitian

Konsep Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran produk yang di inginkan dan

- Layanan online PT Garuda - Layanan online

(47)

29

Tabel 4. Variabel Penelitian (lanjutan)

Konsep Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran benar dan baik saat di akses. baik saat di akses.

Interval

(48)

30

Tabel 4. Variabel Penelitian (lanjutan)

Konsep Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran akurat dan tepat waktu bagi pelanggan. - Layanan online

PT Garuda

Pertanyaan dalam kuesioner penanganan keluhan terhadap kepuasan pelanggan

dibuat dengan menggunakan skala interval dengan nilai sebagai berikut.

1. Sangat setuju (SS) diberi nilai = 81 – 100 (Sangat Baik)

(49)

31

3. Netral (N) diberi nilai = 41 – 60 (Sedang)

4. Tidak setuju (TS) diberi nilai = 21 – 40 (Tidak Baik)

5. Sangat Tidak setuju (STS) diberi nilai = 1 – 20 (Sangat Tidak

Baik)

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Alat Kuesioner

1. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006 :122) menyatakan bahwa uji

validitas adalah pengujian sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengukur variabel yang ada. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu

mengukur yang diinginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Pada penelitian ini pengukuran validitas menggunakan analisis faktor yang

merupakan salah satu teknik statistic multivariate.Jika ditemukan korelasi

yang cukup kuat diantara faktor – faktor pembentuk maka faktor tersebut

dinyatakan memang sebagai pembentuk variabel. Besarnya matriks korelasi

yang lazim digunakan adalah 0.5 .

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah

instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan

(50)

Arikunto (2002:171) merumuskan

sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pe

= jumlah varian

= varian total

Suatu konstruk atau variab

cronbach (α) > 0,50 dengan ba

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan anali

kuantitatif.

3.7.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah riset yang cara

atau tidak dihitung dan tidak menggunakan anal

menggunakan analisis kualitatif agar memahami keinginan dan

konsumen pada pelanggan

itu dalam metode analisis kualitatif menggunakan kuesioner ya

memuat pertanyaan-pertanyaan terbuka sehingga data ya

manusiawi, tajam dan sering

(2001:59).

) merumuskan alpha cronbach yang telah dibakukan

= reabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varian butir

= varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

0,50 dengan bantuan SPSS 16.0.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan

3.7.1 Analisis Kualitatif

kualitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya tidak dikuantifikasi

dihitung dan tidak menggunakan analisis matematis. Penelitian ini

menggunakan analisis kualitatif agar memahami keinginan dan kepuasan

da pelanggan sistem pelayanan onlinePT Garuda Indonesia. Selai

de analisis kualitatif menggunakan kuesioner yang didalamnya

pertanyaan terbuka sehingga data yang dihasilkan lebih kaya,

manusiawi, tajam dan seringkali lebih membuka wawasan McDaniel & Gates 32

yang telah dibakukan

kan reliabel jika memberikan nilai alpha

n analisis kualitatif dan

datanya tidak dikuantifikasi

s. Penelitian ini

n kepuasan

Garuda Indonesia. Selain

yang didalamnya

sehingga data yang dihasilkan lebih kaya,

(51)

33

3.7.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya dihitung

menggunakan analisis sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan uji regresi

linier berganda. Uji regresi linier berganda digunakan untuk memeriksa kuatnya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sugiono

(2010:250) uji regresi linier berganda dapat dilihat dalam persamaan berikut:

Y = a + b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+e

Keterangan :

Y = variabel terikat yaitu kepuasan konsumen

α = konstanta

b1-b4 = koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-4

x1 = Efficiency

x2 = Fulfillment

x3 = System Availability

x4 = Privacy

e = standar eror.

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Efficiency

(X1), Fulfillment(X2), System Availability(X3), dan Privacy(X4 ) bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan

pelanggan (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α= 5%. Hasil pengujian uji F

dapat ditemui pada tabel ANOVA (Analysis of Variance) dari output SPSS untuk

(52)

34

Ho= variabel X tidak ada pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y

Ha= variabel X berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y

Dengan kriteria :

a. Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai signifikan (P Value) < 0,05.

b. Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan (P Value) > 0,05.

3.8.2Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen yaitu Efficiency(X1), Fulfillment(X2), System Availability(X3), dan

Privacy(X4 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

yaitu kepuasan konsumen (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%.

Dengan hipotesis:

a. Bila nilai signifikan (P Value) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan menerima

alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel

terikat.

b. Bila nilai signifikan (P Value) > 0,05 maka (Ho) diterima dan menolak

alternatif (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan

(53)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung

mengenai kualitas sistem pelayanan online: efisiensi(efficiency), pemenuhan

(fulfillment), ketersedian sistem( system availibility), rahasia( privacy) terhadap

kepuasan konsumen. Maka diperoleh hasil bahwa hipotesis yang diajukan

didukung dengan hipotesis sebagai berikut :

a. Kualitas Sistem Pelayanan Onlinesecara Bersama-sama (Simultan)

Berpengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen PT Garuda Indonesia di

Bandar Lampung.

(hipotesis didukung)

b. Kualitas Sistem Pelayanan Online(Efisiensi / Efficiency, Pemenuhan

/Fullfilment, Ketersedian Sistem/ System Availibility, Rahasia / Privacy)

Secara Masing-masing (Parsial) Berpengaruh positif terhadap Kepuasan

Konsumen PT Garuda Indonesia di Bandar Lampung.

(hipotesis didukung)

c. Besar pengaruh (R2). Pengaruh kualitas sistem pelayanan onlineterhadap

kepuasan konsumen sebesar R Square = 0,776 hal ini berarti sumbangan

(54)

58

(Kualitas Sistem Pelayanan Online) berperan dalam mempengaruhi variabel

Y (Kepuasan Konsumen) sebesar 77.6%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, sebagai saran untuk kualitas sistem

pelayanan online PT Garuda Indonesia ke depannya sebaiknya perlu :

1. Pemenuhan ( fulfillment) memiliki pengaruh positif yang paling besar pada

kepuasan konsumen PT Garuda Indonesia, sehingga perusahaan harus tetap

menjaga dan mempertahankan kualitas pelayanan yang diberikan oleh sistem

pelayanan online terutama pada pelayanan online PT garuda Indonesia dalam

memberikan pelayanan yang akurat dan tepat waktu bagi pelanggan dan

memberikan layanan yang akurat diimbangi dengan kinerja perusahaan yang

tepat waktu dalam pelayanan pelanggan karena sangat berpengaruh pada

kepuasan konsumennya .

2. Efisiensi (efficiency) dan Ketersediaan Sistem (System Availability) memiliki

pengaruh positif yang sedang pada kepuasan konsumen PT Garuda Indonesia,

sehingga PT Garuda Indonesia perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikan oleh layanan online nya terutama dalam memberikan informasi yang

lengkap kepada pelanggannya, situs dapat berjalan dengan benar dan baik saat

di akses, dan situs memliki kestabilan yang baik saat di akses karena sangat

berpengaruh pada kepuasan konsumennya.

3. Rahasia ( Privacy) memliki pengaruh yang paling rendah, sehingga PT Garuda

Indonesia perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh layanan

online nya yang menjamin kerahasiaan pelanggan, memberikan jaminan

(55)

59

terhadap data . sehingga kedepannya PT Garuda Indonesia dapat trus

mengembangkan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan situsnya terutama

dalam variabel rahasia (privacy) karena memiliki pengaruh yang paling rendah

pada kepuasan pelanggannya.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V. 2002. PT Rineka Cipta:

Jakarta.

Galuh Atika Wibhawani, 2012 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Tiket

Elektronik Terhadap Kepuasan Pelanggan Garuda Indonesia tahun 2012.

Hair, J.F. Anderson, R.E, Tatham, R.I. and Black, W.C. 2006.

Multivariate Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall International: Uk.

http://www.garuda-indonesia.com/id/investor-relations/about-garuda

indonesia/corporate-profile/history/company . Website Garuda Indonesia di akses 11 September 2013

http://www.garuda-indonesia.com/id/id/index. Website Garuda Indonesia page di akses 11 September 2013

http://www.garuda-indonesia.com. Website Garuda Indonesia di akses 2 September 2013

http://finance.detik.com. Website majalah detik di akses 12 Agustus 2013

Jain, MS. Pooja dan DR Narender Kumar. (2011). Measurement of E-Service

Quality: An Empirical Study on Online Railway Ticket Reservation Website Service. Sri Krishna International Research & Education Consortium

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, edisi 13.

Jakarta : Erlangga.

Kotler & Keller.2012. Management Marketing (14th ed.). New Jersey: Prentice

Hall

Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani 2008 . Manajemen Pemasaran Jasa, cetakan

keempat. Salemba Empat, Jakarta.

Manullang, Ida. (2008). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan Jasa Penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Polonia Medan. Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

(57)

Empat: Jakarta.

Nasution, 2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah , Jakarta: Bumi Aksara.

Parasuraman, A, Valarie A. Zeithaml, Arvind Malhotra. (2005). E-S-Qual (A

Multiple-Item Scale for Assessing Electronic Service Quality). Journal of Service Research

Singarimbun dan Effendi. 2006. Metodologi Penelitian Survey.LP3ES. Jakarta

Sofyan Assauri.2001.Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi/RAJ. Rajawali press.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy 2008. Service Management : Mewujudkan layanan prima.

Yogyakarta : Andi.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi

Kedua.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers: Metode Penelitian. Semarang : BP Undip.

Zeithaml, Vzlarie A. Mary Jo Bitner and Dwayne D. Gremler. 2009. Services

Gambar

Tabel 1. Pangsa Pasar Penerbangan Domestik Indonesia tahun 2012
Tabel 2. Peningkatan jumlah penumpang tahun 2012 - 2013 Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.
Tabel 3. Penelitian terdahulu
Tabel 4. Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Saran kedua dari peneliti agar maskapai Garuda Indonesia bisa tetap menjadi yang terbaik dengan banyak konsumen adalah peneliti memberikan saran untuk maskapai penerbangan

Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen beralih ke jasa layanan lain yang memiliki pelayanan yang lebih

Waktu ( time ) adalah dimensi kinerja pelayanan yang paling dinamis. Harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan naik

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT.. MATA

berlangsung bahwa kualitas layanan pada perusahaan PT Remaja Jaya Mobilindo masih belum mampu memenuhi segala faktor kebutuhan yang dinginkan setiap konsumen sehingga hal

Ismayanti. Pemasaran Jasa &amp; Kualitas Pelayanan. Malang: Bayumedia Publishing. Makalah analisis PT. Garuda Indonesia, semarang. “Excellent Service Garuda

Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen Garuda Indonesia Airlines kelas ekonomi baik wanita ataupun laki-laki yang telah menggunakan Jasa pernerbangan

69 4.1.2.3 Pengaruh Investments Opportunity Set terhadap Kualitas Laba Perusahaan pada PT Garuda Indonesia .... 83 4.2.1 Investments Opportunity Set pada PT Garuda Indonesia Tbk