• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN, MEDIA BELAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR MENEJEMEN MAHASISWA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNILA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN, MEDIA BELAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR MENEJEMEN MAHASISWA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNILA TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR MENEJEMEN MAHASISWA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN

EKONOMI FKIP UNILA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh MINARIA

Pendidikan merupakan standar kemajuan suatu bangsa, dengan standar pendidikan yang tinggi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas untuk memajukan bangsa dikancah dunia. Pendidikan di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah rendahnya atau hasil belajar peserta didik. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain kemampuan, media belajar dan aktivitas belajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Apakah ada pengaruh kemampuan, media belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Pengantar Manajemen mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif verifikatifdengan pendekatanex post facto. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 FKIP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 160 mahasiswa, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 mahasiswa yang dihitung denga menggunakan rumus slovin. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui

program SPSS versi 16. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi linier.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan Mahasiswa terhadap prestasi belajar Mahasiswa sebesar 0,378 pada taraf nyata 5 %. Diperoleh thitungkemampuan Mahasiswa sebesar 4,341> ttabelsebesar 1,98dan

probabilitas (sig.) ternyata 0,000<0,05 hal ini berarti H0ditolak dan H1 diterima. kemampuan Mahasiswa dalam memprediksi/menentukan besarnya variabel prestasi belajar Mahasiswa Mahasiswa sebesar 14,3 %.

(2)

memprediksi/menentukan besarnya variabel prestasi belajar Mahasiswa sebesar 34,5 %.

(3)

EKONOMI FKIP UNILA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh MINARIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

EKONOMI FKIP UNILA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(Skripsi)

Oleh MINARIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Tabel Halaman 1. Hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3

2. Penelitian yang Relevan ... 25

3. Data Jumlah Siswa Kelas X di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 31

4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas ... 33

5. Variabel, Definisi Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala ... ...36

6. Hasil Uji Validitas X1... ...40

7. Hasil Uji Validitas X2... ...41

8. Uji Reliabilitas X1 ... ...43

9. Uji Reliabilitas X2 ... ...43

10. Tabel Analisis Varians Anova ... ...46

11. Daftar Nama Kepala Sekolah yang Pernah Memimpin SMAN 13 Bandar Lampung ... ...57

12. Fasilitas yang Dimiliki SMA Negeri 13 Bandar Lampung... ...60

13. Tabel Distribusi Frekuensi Minat Baca Siswa ( ) ... ...66

14. Kategori Variabel Minat Baca Siswa (X1) ... ...66

15. Tabel Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran (X2)... ...67

16. Kategori Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran (X2)... ...67

17. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y)... ...68

18. Kategori Variabel Hasil Belajar Ekonomi (Y)... ...68

19. Hasil Perhitungan Normalitas X1 ... ...69

20. Hasil Perhitungan Normalitas X2 ... ...70

21. Hasil Perhitungan Normalitas Y ... ...72

22. Uji Homogenitas ... ...73

23. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Minat Baca ( ) ... ...74

24. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran ( ) ... ...75

25. Hasil Uji Multikolinearitas... ...76

26. Hasil Uji Autokorelasi ... ...77

(6)

30. Hasil Uji Hipotesis Kedua... ...81 31. Koefisien Regresi Minat Baca Siswa dan Pemanfaatan Media terhadap Hasil

Belajar Ekonomi ... ...83 32. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Minat Baca Siswa dan Pemanfaatan

Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... ...84 33. Korelasi Regresi Minat Baca Siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Aku percaya bahwa apapun yang aku terima saat ini

adalah yang terbaik dari Tuhan Yesus dan aku percaya

Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik

anak-anaknya yang selalu berharap kepadanya

( minaria )

Belajar dari masa lalu dan hidup untuk masa depan.

(Albert Einstein)

Percayalah segala sesuatu yang kita kerja dengan

sungguh-sungguh tidak akan sia-sia Tuhan akan

memperhitungkan Jerih Payah mu dan pasti indah pada

waktunya Tuhan.

(12)

selesai sudah karya kecil dari peluh dan letihku. Kupersembahkan dengan tulus kepada:

Bapak ku tersayang, Budiman Zega

Atas doa dan pengorbanan yang tiada terhingga. Semoga semua keringat dan airmata mu, aku bisa jadi yang terbaik buat bapak. Kelak aku dapat meringankan langkahmu setelah aku menunaikan kewajiban ku padamu..

Mama ku tercinta, Delima Purba

Terimakasih atas doa dan kasih sayangnya selama ini, dari aku kecil hingga aku dewasa tiada pernah berubah. aku akan menjadi yang terbaik buat mama, selalu dan selalu. aku akan selalu membuatmu bahagia. aku sayang kepada

bapak dan mama.

Abang ku yg terbaik, Julirius Zega, Kakak Ku yang aku Cinta Murniati, Adek-Adek ku yang tersayang Linawati, Darmawati, saut Parsaulian, Yosua, Loisma

serta kak Nani (Kakak ipar ku yang ku sayangi), Bang Sutris ( Abang Iparku ), Jonindho(Adek Iparku )

Terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama ini, kalian sudah menjaga ku dengan baik layaknya seorang kakak pada adiknya dan adek-adek ku makasih

ya kalian slalu memberi semangat padaku dan telah menjadi adek ku yang terbaik

Tulang Lina dan Nantulangku yang baik, terima kasih atas doa dan dukungannya Tulang dan Nantulang, kalian sudah menjagaku dengan baik

layaknya seperti anak kalian sendiri.

Seseorang yang selama ini selalu mendukung dan memberi semangat yang akan menjadi pendamping hidupku dunia dan akhirat, yang akan

membimbingku dan menjadi imam dalam keluarga kecilku. Para pendidik yang kuhormati

(13)

Penulis di lahirkan di Langkan pada tanggal 12 Februari

1988 dengan nama lengkap Minaria. Penulis merupakan

anak ketiga dari Delapan bersaudara, Putri dari pasangan

Bapak Budiman Zega dan Ibu Delima Purba

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 9 Langkan Kota Kerinci diselesaikan pada tahun 2001

2. SMP Utama 1 Gedung Tataan diselesaikan pada tahun 2004

3. SMA Negeri 1 Gedung Tataan diselesaikan pada tahun 2007

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Lampung melalui jalur UM (Ujian Masuk).

Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di

Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli, penulis mengikuti

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di

(14)

Puji Syukur penulis ucapkan atas Allah Yang Maha Kuasa, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Kasih- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Skripsi dengan judul“Pengaruh Kemampuan,Media Belajar dan Aktivitas

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pengatar Manejemen Mahasiswa

Program Study Pendidikan Ekonomi FKIP Unila Tahun Pelajaran

2014/2015."adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

seluruhnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor

Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas

(15)

4. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan FKIP Universitas Lampung;

5. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila;

7. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi, selaku Dosen Pembimbing I dan PA yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini;

8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini;

9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembahas atas kesediaan,

keikhlasan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran dan kritik

dalam proses penyusunan skripsi ini;

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih atas ilmu

yang telah diberikan kepada penulis;

11. Bapak dan Ibu bagian Akademik FKIP Unila, atas pelayanannya yang

(16)

Sarjana Pendidikan;

13. Tulang dan nantulang Lina PurbaTersayang Terimakasih atas seluruh

doa,cinta dan bantuannya yang telah kalian berikan untuk membantuku

meraih gelar sarjana pendidikan.

14. Abangku Juli , Kakakku Murni, Adekku Lina, Darma, saut, Yosua, lois,

Abang ku Sutris, Adekku Joninho, adekku Lina Eunike Purba, Davit, Rian,

Bagas, Nael, Evatania dan seluruh keluargaku yang lain, terkhusus Keluarga

Besar Zega;

15. Terima kasih untuk Om Herdi, Nanguda Iel, Uda iel, Uli, Ante Basa, Lisda,

abang-abangku Ito Hotman, bang Bintang, Bang Joyo, Udud, Erwin, Bang

Sihotang dan abang-abngku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu terima

kasih atas dukungan dan doanya.

16. Untuk teman-teman rekan kerjaku di SD RAJAWALI, Bu Wartini, Mba

Berti, Yohana, Vania, kak Sona, Mba Yuli, Ci Santi, koko darmawan serta

siswa-siswi dan Guru-Guru yang tidak dapat kusebutkan satu persatu

terimaksih atas dukungan dan doanya.

17. Terima kasih untuk Abang ku Juntak yang selalu mendukung dan memberi

semangat kepadaku.

18. Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku Economic Education (ECOUTION)

2008 (Dani, Rini, Ika Puspita Sari, Suryo, Siti Rohibah, Meli, Imah, Ella,

(17)

19. Teman–teman KKN Tematik dan PPL di Gunung Sugih, Hanif, Dita, Ratna, Ulfi, Sanep, dan teman-teman yang lain terima kasih untuk kebersamaannya,

Pak de dan Bu de yang sudah seperti keluarga baruku dan seluruh warga

Gunung Sugih, khususnya Desa Sudimulio

20. Seluruh Siswa-siswi SMP N 1 Gunung Sugih, yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan skripsi ini, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun

penulis berterimakasih atas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan

terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Bandar Lampung, Oktober 2015

Penulis

(18)

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang masalah ...1

B. Identifikasi masalah ...8

C. Pembatasan masalah...9

D. Rumusan masalah...9

E. Tujuan penelitian...10

F. Kegunaan penelitian...11

G. Ruang lingkup penelitian ...11

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis A. Tinjauan Pustaka ...13

1. Prestasi Belajar ...13

2. kemampuan...19

3. Pengertian media belajar ...28

4. Aktivitas Belajar ...30

B. Penelitian yang Relevan ...34

C. Kerangka Pikir...36

D. Hipotesis...37

BAB III Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian ...39

B. Populasi dan Sampel ...40

1. Pengertian Populasi...40

2. Sampel ...40

C. Variabel Penelitian...41

D. Definisi Konseptual Variabel dan Operasional Variabel...42

1. Definisi Konseptual Variabel...42

2. Definisi Operasional Variabel ...43

E. Teknik pengumpulan data...47

F. Uji Persyaratan Instrumen ...48

(19)

2. Uji Homogenitas ...53

H. Uji keberartian dan kelinieran regresi...54

1. Uji Kelinieran Regresi ...54

2. Uji Multikolinearitas...56

3. Uji Autokorelasi ...57

4. Uji Heteroskedastisitas ...58

I. Pengujian Hipotesis ...59

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Data penilitian ...63

1. Data kemampuan mahasiswa ...64

2. Data Media Pembelajaran Mahasiswa ...67

3. Data Aktifitas Belajar Mahasiswa...69

4. Data Prestasi Belajar Mahasiswa ...71

B. Uji Persayratan Statistik Parametrik ...74

1. Uji Normalitas Data ...74

2. Uji Homogenitas ...78

C. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda...79

1. Uji Kelinieran Regresi...79

2. Uji Multikolinearitas ...82

3. Uji Autokorelasi ...83

4. Uji Heteroskedastisitas ...84

D. Pengujian Hipotesis...86

1. Pengujian Hipotesis Pertama ( )...86

2. Pengujian Hipotesis Kedua ( ) ...89

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3),...92

E. Pembahasan...99

1. Pengaruh Kemampuan Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa...99

2. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa...102

3. Pengaruh Aktifitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa...104

4. Pengaruh Kemampuan, Media Pembelajaran, Aktifitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa...108

BAB V Simpulan dan Saran A. Simpulan...111

(20)
(21)

1. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

masalah, indifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

Pembahasan secara rinci beberpa sub bab tersebut dikemukakan sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan potensi sumber daya

manusia. Melalui pendidikan diharapkan terbentuknya sumber daya manusia yang

berkualitas dan diharapkan mampu membangun bangsa dan negaranya.

Pendidikan menuntut orang-orang didalamnya untuk dapat bekerja secara

maksimal, profesional, penuh tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Perkembangan suatu bangsa dan negara akan

bnayak manusia yang berkualitas. Prestasi belajar mahasiswa berkaitan dengan

mutu pendidikan. Mutu pendidikan dikatakan meningakat jika prestasi atau hasil

belajar mahasiswa juga meningkat dengan baik. saat ini banyak kita kurangnya

mutu pendidikan di suatu negara maupun bangsa dikarenakan kurang optimalnya

mahasiswa dalam belajar dan kuarangnya loyaritas mahasiswa itu sendiri.

Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama untuk dalam kegiatan

(22)

mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Keberhasilan belajar mahasiswa

dapat dilihat dari kemampuannyadalam menguasai materi pelajaran, prestasi

belajar yang dicapai Mahasiswa, keterampilan dan kebenaran dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan dosen ataupun guru dan lain-lain. Terkadang

mahasiswa tidak mengerti kemampuan yang dimilikinya dan mahasiswa kurang

menguasai materi yang diberikan mungkin ini disebabkan kurang jelasnya

penyapain yang disampaikan oleh Dosen.

Kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilepaskan dariketersediaan sarana belajar,

karena didalam setiap perubahan program pendidikan tentunya harus

diimbangidengan sarana pengadaan sarana belajar memedai.hal ini sangatlah di

butuhkan oleh para guru maupun siswa untuk membantu dalam prosesbelajar

mengajar.sarana belajar akan memicu Mahasiswa maupun Dosen untuk

memanfaatkandan menumbuhkansemangat belajar yang akan meningkatkan hasil

belajar.namun dengan perlengkapan sarana belajar yang memadai,kadang sering

disalah gunakan oleh siswa.misalnya,komputer yang seharusnya digunakan

siswauntuk menunjang belajar,sering digunakan oleh mahasiswa untuk bermain

game,disisi lain kurang lengkapnya sarana belajar di sekolah juga akan

menimbulkan hambatan-hambatan yang mengganggukegiatan belajar

mengajar.keadaan tersebut akan mempengaruhihasil belajar yang diperoleh para

mahasiswa.

Dukungan dari orang tuajuga sangat dibutuhkan dalam melaksanakan program

pendidikan baik yang sifatnya eksternal maupun dukungan internal. Dukungan

(23)

belajar atau menanyakan kegiatan apa yang dialakukan di kampus. tujuanya agar

orang tua juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap eksistensinya dan

terjadinya komunikasi yang baik anatara oarang tua dan anak. keberhasilan

mahaiswa pasti tidak lepas dari dukungan yang diberi orang tua. Orang tua yang

baik adalah orang tua yang memperhatikan kegiatan belajaran yang dilakukan

oleh anaknya. orang tua yang baik selalu mengarahkan anaknya untuk melakukan

yang baik, yang dapat menunjang keberhasilan magasiswa dalam

belajar.dukungan orang tua yang berlebihan terhadap anaknya akan menimbulkan

ketidak mandirian anak dalam mengambil keputusan.anak selalu tergantung pada

keputusan orang tuanya.

Kedisiplinan akan menaati peraturan dijurusan FKIP Ekonomi sangat penting.

Kedisiplinan berlaku pada semua warga FKIP Ekonomi Unila. Dosen harus dapat

menjadi contoh bagi mahasiswa FKIP Ekonomi Unila untuk melaksanakan

kedisiplinan sesuai dengan peraturan. Kedisiplinan di rumah atau sekolah dapat

dimualai dari hal terkecil, yaitu menggunakan seragam atau pakaian sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, mahasiswa menggunakan rok bagi kaum wanita dan

celana dasar bagi kaum laki-laki. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan displin

Dosen dan Mahasiswa di FKIP Ekonomi Unila masih belum optimal. Masih

banyak dosen dan mahasiswa yang tidak berseragam atau perpakaian sesuai

dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di FKIP Ekonomi Unila. Masih

banyak kita lihat mahasiswa yang tidak berpakaian sesuai dengan ketentuan. Serta

tidak mengunakan sepatu sesuai yang ditentukan, bahkan masih banyak kaum

(24)

menggambarkan masih rendahnya kesadaran dosen dan mahasiswa disiplin

mentaati peraturan.

Kemampuan belajar sangatlah penting dalam mendukung prestasi seorang

mahasiswa. Dalam kehidupan sehari-hari selalu terjadi proses komunikasi antara

yang satu dengan lainnya baik yang dilakukan secara, perorangan maupun

kelompok. Untuk berkomunikasi dibutuhkan kemampuan atau keahlian yang

diharapkan dapat meningkatkan komunikasi baik secara perseorangan

maupun secara kelompok. Informasi mengenai kemampuan, mampu

menempatkan seseorang untuk berinteraksi secara individu maupun

kelompok, termasuk kemampuan mahasiswa dalam belajar dan memahami

suatu pelajaran ataupun mata kuliah. Contoh nya dengan ikut

pelatihan-pelatihan ujian, seminar ,penataran, presentasi. Dengan adanya kemampuan

mahasiswa itu dapat membantu meningkatkan prestasi mahasiswa itu

sendiri.

Tapi saat ini masih banyak kemapuan belajar mahasiswa yang belum

optimal karena banyaknya kergiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga

mempengaruhi prestasi mahasiswa itu sendiri. Untuk memperoleh ataupun

mencapai kemampuan mahasiswa secara optimal, mahasiswa harus

membatasi dan tidak boleh keluar ruang lingkup bidang studi yang

mahasiswa ambil.

media belajar adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya

terjadi proses belajar dan sebagai alat bantu untuk mengatakan atau

menyampaikan belajar yang akan mereka sampaikan. Contohnya alat peraga ,

(25)

dalam berfikir. Namun dalam membuat media belajar harus sesuai dengan RPP

akan tetapi dengan banyaknya media pembelajaran dapat mempersulit mahasiswa

dalam belajar dikarnakan banyaknya media pembelajaran itu sendiri. Maka dari

pada itu, kita tidak boleh keluar dari ruang lingkup yang kita pelajari.

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan

aktivitas belajar, aktivitas belajar juga sangat diperlukan juga daalam pencapaian

keberhasilan pendidikan untuk mendapatkan prestasi yang baik. Aktivitas belajar

merupakan rangkain kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan

tingkah laku maupun aktivitas atau kegiatan yang dilakukan siswa misalnya

Tanya jawab, mengerjakan soal dirumah atau sekolah, mengerjakan tugas dari

dosen ataupun guru, pergi keperpustakaan, laboratorium, musium, dan ujian atau

tes yang diberikan oleh dosen atau guru. Mahasiswa yang sedang belajar pasti

melakukan sejumlah kegiatan guna memudahkan dalam pencapain tujuan belajar

yang diinginkan. Aktivitas yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam belajar

terdiri dari aktivitas mandiri dan aktivitas kelompok. Aktivitas mandiri merupakan

aktivitas yang dilakukan secara individu seperti membaca, mendengarkan

penjelasan materi sedangkan aktivitas kelompok yaitu melakukan aktivitas yang

dilakukan secara bersama-bersama dengan mahasiswa yang lain seperti diskusi

atau kerja kelompok. Dengan banyaknya aktivitas belajar membuat mahasiswa

lebih aktif lagi dalam belajar sehingga mahasiswa lebih kritis dalam berpikir.

Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang

meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, membaca,

menganalisis, dan segala kegiatan dilakukan yang dapat menunjang prestasi

(26)

sendiri di luar pelajaran yang mereka pelajari contoh ekstrakurikuler membuat

mahasiswa itu sendiri tidak konsentrasi. Dengan kata lain anak didik perlu

spesifikasi dalam belajar sehingga mereka lebih menguasai dan tidak setengah

setengah dalam mempelajari pelajaran yang disampaikan.

Selain itu, mahasiswa juga memerlukan pendidik yang profesional. Karena dosen

yang profesional lebih mengerti keadaan anak didiknya secara psykologi, serta

mempunyai pengalaman yang lebih dibanding pendidik yang biasa biasa saja.

Akibatnya, prestasi anak didik menjadi jauh .lebih baik dari sebelumnya. Tetapi,

saat ini banyak pendidik yang hanya sekedar melaksanakan tugasnya atau

kewajibannya tanpa mau mengenal karakter, psikologi anak didik itu

sendiri.Sehingga materi disampaikan tidak mengenai sasaran ataupun tujuan yang

ingin dicapai.Padahal pemerintah sudah memberikan penghargaan bagi

dosen-dosen untuk menjadi pendidik yang profesional dengan memberikan imbalan yang

sesuai yaitu berupa sertifikas dosen

Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa dari suatu

proses belajar yang dilakukan. Agar memberi informasi yang diharapkan tentang

kemampuan mahasiswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses

belajar mengajar mahasiswa sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang

dicapai selama proses belajar . misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif

dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif

dan psikomotorik.

Untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa perlu diperhatikan faktor-faktor

(27)

dalam diri manusia yang disebut faktor internal dan faktor yang bersumber dari

luar diri yang disebut sebagai faktor eksternal. Faktor internal diantaranya

penguasaan konsep prasyarat dan kemampuan belajar. Sedangkan faktor eksternal

itu antara lain: kondisi keluarga, sekolah dan keadaan lingkungan

masyarakat.Faktor-faktor ini sangat berpengaruh dalam setiap proses

pembelajaran. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, maka

seorang mahasiswa harus bisa mengelola faktor-faktor ini dengan baik, terutama

faktor yang berasal dari dalam dirinya. Apabila factor-faktor yang berpengaruh

baik dalam proses pembelajaran dapat dikondisikan maka hasilnya pun juga akan

menjadi baik, dan pada akhirnya keberhasilan proses belajar akan didapat.

Dalam penelitian pendahuluan yang dilakukan pada Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi angkatan 2010 FKIP Unila diperoleh data tentang hasil belajar mata

kuliah pengantar manejemen sebagai berikut :

Tabel 1. Prestasi Belajar Mata Kuliah pengantar manejemen

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2014 Universitas Lampung.

No Nilai (0–100) Banyaknya (Fi) Persentase (%)

1 76-100 2 4,8

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mahasiswa yang mendapat nilai

76-100 sebanyak 2 orang atau 4,8 %, nilai 66-75 sebanyak 4 orang atau 9,5 %,

nilai 56-65 sebanyak 24 orang atau 57,1 %, nilai 50-55 sebanyak 12 orang atau

28,6%, dan nilai < 50 tidak ada. Sebagian besar mahasiswa mendapatkan nilai

(28)

Ini berarti sebagian besar mahasiswa belum menguasai materi yang diberikan

atau bisa dikatakan bahwa sebaglan besar mahasiswa memiliki prestasi belajar

yang rendah karena seorang mahasiswa dikatakan berhasil bila menguasai 65%

lebih dari materi yang ada. Pendapat ini didukung oleh Syaiful Bahri lljarnarah

(2000: 128) : "apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65%

dikuasai oleh siswa maka persentase keberhasilan siswa pada materi tersebut

tergolong rendah".

Hasil belajar yang relatif rendah ini diduga dikarenakan oleh kurangnya

penguasaan konsep prasyarat. Sebagaimana Nasution dalam Astuti (2002: 10)

bahwa: "Sesuatu yang baru hanya dapat dipahami berdasarkan pengetahuan

dan pengalaman yang dimlliki, karena itu diusahakan kontinuitas dalam

materi. Pelajaran yang lalu menjadi syarat untuk memahami materi yang

baru". Jadi seseorang akan memiliki sesuatu kemampuan yang baik, apabila

sebelumnya is telah memiliki kemampuan pada tingkat yang lebih rendah

pada bidang yang sama. Kemudian Abdurahman (2003; 12) juga mengatakan

"Anak yang memperoleh prestasi belajar yang rendah dikarenakan kurang

menguasai keterampilan prasyarat". Jadi penguasaan pengetahuan prasyarat

yaitu penguasaan materi sebelumnya yang merupakan materi yang mendasari

materi selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat diidentifikasikan beberapa

permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Kurang optimal pendidikan dilakukan pemerintah dalam meningkatkan

(29)

2. Belum optimalnya kesadaran anak dalam menyadari bahwa meraka adalah

sasaran utama dalam pendidikan.

3. Sarana dan prasarana belum optimal.

4. Belum optimalnya dukungan dari orang tua terhadap pendidikan.

5. Pelaksanaan disiplin di universitas belum optimal.

6. Belum optimalnya kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa.

7. Belum optimal media pembelajaran mahasiswa.

8. Belum optimalnya aktivitas belajar mahasiswa.

9. Belum optimalnya dosen yang sertifikasi

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka ada pembatasan

masalah yang jelas agar lebih terarah pada tujuan yang ingin diungkapkan

dalam penelitian ini, sehingga masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek

Pengaruh kemampuan(Xi), Media Belajar (X2),dan aktivitas belajar(X3)

Terhadap prestasi belajar Pengantar Manajemen (Y) pada mahasiswa

program study pendidikan ekonomi jurusan pendidikan IPS FKIP

Unila Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh kemampuan terhadap prestasi belajar Pengantar

Manejemen mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung

(30)

2. Apakah ada pengaruh media belajar terhadap prestasi belajar Pengantar

Manajemen mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung

2014/2015?

3. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Pengantar

Manajemen mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung

2014/2015?

4. Apakah ada pengaruh kemampuan, media belajar dan aktivitas belajar

terhadap prestasi belajar Pengantar Manajemen mahasiswa Pendidikan

Ekonomi Universitas Lampung 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

1. Pengaruh kemampuan terhadap prestasi belajar Pengantar Manejemen

mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung 2014/2015?

2. Pengaruh media belajar terhadap prestasi belajar Pengantar Manajemen

mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung 2014/2015?

3. Pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Pengantar Manajemen

mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung 2014/2015?

4. Pengaruh kemampuan, media belajar dan aktivitas belajar terhadap

prestasi belajar Pengantar Manajemen mahasiswa Pendidikan Ekonomi

(31)

F. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, untuk mendukung atau menolakgrandteori yang

dikembangkan oleh para ahli atau peneliti sebelumnya dan memperkaya

ilmu pengetahuan bagi peneliti khususnya dan masyarakat pada

umumya.

2. Secara praktis berguna bagi:

a. Mahasiswa sebagai salah satu sarana untuk mengetahui persentase

pengaruh kemampuan, media belajar dan aktivitas belajar terhadap

prestasi belajar pengantar manejemen.

b. Dosen sebagai sarana untuk mengetahui persentase penguasaan

pengantar manejemen dan kemampuan belajar mahasiswa.

c. Bahan informasi dan referensi untuk perpustakaan, serta bagi para

peneliti yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lisngkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian pengaruh kemampuan, media belajar,

dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Pengantar Manejemen

mahasiswa FKIP Ekonomi tahun 2014/2015

2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2014

yang telah mengambil mata. kuliah Pengantar Manejemen.

3. Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di jurusan pendidikan IPS Program Studi

(32)

4. Ruang Lingkup Ilmu

Lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan sosial yang

difokuskan pada mata. Pengantar Manejemen..

5.Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah semester genap tahun pelajaran

(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (prestasi belajar,kemampuan, media

belajar, aktivitas belajar, dan hasil penelitian yang relevan), kerangka berpikir dan

hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar

Menurut Oemar Hamalik (2004: 48 ), prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah dilakukan proses mengajar. Prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa merupakan hasil dari interaksi dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri siswa maupun dari luar siswa.

Menurut Tulus Tu’u (2004: 75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketempilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjuk dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru.

Menurut Muhibbin Syah (2003:213) prestasi belajar adalah pengungkapan hasil

belajar yang dimensi cipta (kognitif), rasa (afektif), maupun karsa (psikomotor)

yang dinyatakan kedalam ukuran dan hasil belajar.

Berdasarkan kajian, dapat dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah

penangkapan hasil belajar mahasiswa dalam penggungkapan hasil belajar yang

mereka dapat dari hasil belajar cipta (kognitif), rasa (afektif), maupun karsa

(34)

Setiap manusia perlu belajar untuk mengetahui sesuatu yang belsum diketahuinya,

sebab hanya dengan belajar maka ia akan dapat mengetahui, mengerti dan

memahami sesuatu yang baik.

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu disebabkanintangible( tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.

Berdasarkan kajian diatas dapat dipahami bahwa pengungkapan tingkah laku

seluruh ranah itu sangat sulit khususnya bagi mahasiswa. Sehingga diperlukan

cuplikan perubahan tingkah laku ini diharapakan dapat mencerminkan perubahan

yang terjadi sebagai hasil belajar mahaiswa, baik dimensi cipta dan rasa maupun

yang dimensi karsa.

Sesuai dengan pendapat Slameto (2003 : 27 ), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi idalam diri sendiri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, tidak setiap perubahan dalam diri sesorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Kata ini banyak digunakan

dalam berbagai bidang kegiatan antara lain : olah raga, kesenian, dan pendidikan.

Dalam dunia pendidikan setiap periode waktu tertentu, diadakan tes untuk

(35)

Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap

prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses belajarnya.(Ahmadi, 2001:2)

Menurut Hamalik (2004 :27 ), belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan

dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku

yang baru sebagai hasil dari pengalaman.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, bahwa belajar adalah perubahan sebagai

hasil pengamatan yang mempunyai tujuan tertentu sebagai hasil berpikir dan

kegiatan nyata. Belajar disini dipandang sebagai proses dim adalah peranan guru

bertugas sebagai pembimbing, siswa melakukan pengalaman edukatif untuk

mencapai suatu tujuan.

Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar siswa atau mahasiswa dalam suatu

pelajaran yang diikutinya.

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri siswa maupun dari luar siswa.

1.1. Indikator prestasi belajar

Pada prinsipnya, penggungkapan hasil belajar idea meliputi segenap rana

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalamandan proses belajar siswa.

a. Ranah cipta

- Pengamatan

- Ingatan

- Pemahaman

- Aplikasi/penerangan

(36)

b. Ranah rasa

- Penerimaan

- Sambutan

- Apresiasi ( sikap menghargai ) - Internalisasi( pendalaman ) - Karaterisasi ( penghayatan ) c. Ranah karsa

- Keterampilan bergerak dan bertindak

- Kecakapan ekspresi verbal dan non- verbal ( Muhabbin, 2003:216)

Tidak semua mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan setelah

proses pembelajaran berlangsung.Faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi

belajar antara lain:Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu”prestatie”

kemudian dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah

prestasi belajar dalam kamus bahasa indonesia yaitu penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru atau pun dosen.

Menurut Muhibbin Syah (2003:213) prestasi belajar adalah pengungkapan hasil

belajar yang dimensi cipta (kognitif), rasa (afektif), maupun karsa (psikomotor)

yang dinyatakan kedalam ukuran dan hasil belajar.

S. Nasution (2004:54) menyatakan bahwa pretasi belajar adalah kesempurnaan

yang dicapai seseorang dalam berpfikir, merasa dan bembuat. Dengan demikian,

prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor, sebaliknyadikatakan prestasi kurang memuaskan jika

(37)

Menurut Rahmat Natawijaya dalam Sunairah (2009:48) bahwa prestasi belajar

biasanya dinyatakan dengan angka-angka yang prestasinya rendah, akan memiliki

prestasi yang rendah.

1.2. Faktor-faktor

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sangat

penting dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar ekonomi yang

optimal.

Faktor Intern, yaitu faktor yang datang dari dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi:

a. Faktor biologis atau jasmaniah: kesehatan dan cacat badan.

b. Faktor psikologis atau rohaniah:intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi, motif, kematangan dan kesiapan.

Faktor ekstern, yaitu faktor yang datang dari luar individu yang datang dari luar yang sedang belajar, meliputi:

a. Faktor lingkungan keluarga: cara orang tua mendidik, suasana rumah, ekonomi keluarga, relasi antar anggota keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor lingkungan sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor lingkungan masyarakat: media masa, teman bergaul, kegiatan bermasyarakat, bentuk kehidupan bermasyarakat.

(Slameto, 2003 : 54)

Menurut Winkel (2001 : 72), prestasi belajar merujuk pada perubahan aspek tertentu yang meliputi:

1. Aspek kognitif yaitu suatu perubahan belajar yang meliputi ingatan,

perubahan pengetahuan dan keterampilan intelektual. Pengetahuan yang akan diserap anak didik akan melibatkan proses psikologi dalam mengingat materi pelajaran. Sedangkan kemampuan intelektual merupakan tingkatan yang paling tinggi dari sekedar mengingat prosesnya melibatkan cara berfikir dalam memecahkan masalah.

2. Aspek afektif, lebih menekankan pada aspek perasaan yang melakukan

(38)

3. Aspek psikomotor, yaitu kesanggupan seseorang melakukan kegiatan berdasarkan pengetahuan dan sikap positif terhadap pola berpikir, apakah sanggup untuk bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan makna yang telah tersirat dalam ilmu pengetahuan tersebut.

Seperti yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2002:141) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi perstasi belajar dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Faktor luar

a. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungannya anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem.

• Lingkungan alami

• Lingkungan sosial budaya

b. Faktor instrumental

setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tertentu saja pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka melicinkan kearah itu diperlukan

seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenis.

• Kurikulum

• Program

• Sarana dan prasarana

• Dosen

2. Faktor dalam

a. Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar

jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan

belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi; mereka lekas lelah, mudah ngantuk, dan sukar menerima pelajaran.

b. Kondisi psikologis

Belajar pada hakekatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor luar dan faktor dari dalam.

• Minat

(39)

• Bakat

• Motivasi

• Kemampuan kognitif

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

pencapaian hasil belajar iswa berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti

kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi

ataupun penilain pada suatu mata pelajaran. Prestasi yang dicapai oleh siswa

merupakan penilain penguasaan, baik yang bersifat kognitif, afektif maupun

psikomotor sehingga merukan pencerminan adanya perubahan tingkah laku siswa

sebagai hasil belajar yang telah diikutinya melalui program pembelajaran

disekolah.Oleh karena itu, sangatlah jelas bahwa prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar. Baik melalui kegiatan belajar

sendiri maupun kegiatan belajar secara kelompok. Hasil yang dicapai tersebut

dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru kepada anak didik pada jangka waktu

tertentu. Penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan dasar untuk mengetahui

sejauh mana tingkat keberhasilan selama siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Kemampuan

R. M Guion dalam spencer-specer mengungkapkan bahwa “kemampuan atau

kompetensi adalah karateristik yang menonjol bagi seseorang dan

mengindikasikan cara-cara berperilaku atau barpikir, dalam segala situasi dan

barlangsung terus dalam periode waktu yang lama”. (Hamzah B. Uno 2010 : 78)

(40)

kepadanya. Kemampuan menurut Stephsen J. Kenezevich adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, kecerdasan, dan lain-lain yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (H. Hamzah B. Uno, 2009 : 62)

Sedangkan Spencer and Spencer mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik

yang menonjol dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif

dan/atau superior dalam suatu pekerjaan atau situasi. (H. Hamzah B. Uno, 2009 :

62)

Kemampuan menurut Stephsen J. Kenezevich adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa pengetahuan,

keterampilan, kepemimpinan, kecerdasan, dan lain-lain yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (H. Hamzah B. Uno, 2009 : 62)

Sedangkan Spencer and Spencer mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik

yang menonjol dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif

dan/atau superior dalam suatu pekerjaan atau situasi. (H. Hamzah B. Uno, 2009 :

62).

Menurut Gibson dkk. kemampuan menunjukkan potensi individu untuk

melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan tersebut berhubungan dengan

kemampuan fisik dan mental yang dimiliki individu untuk melaksanakan

pekerjaan. (H. B. Siswanto, 2005 : 131)

Menurut Kunandar, (2007 : 53), kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki

oleh seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

(41)

Menurut J. Winardi, (2004 : 201) kemampuan (ábility) merupakan sebuah sifat

(yang melekat pada manusia atau yang dipelajari) yang memungkinkan seseorang

melaksanakan sesuatu tindakan atau pekerjaan mental atau fisikal.

Berdasarkan kajian di atas, dapat dipahami bahwa kemampuan adalah karakteristik

yang menonjol dari individu baik mental maupun fisik yang menunjukkan potensi

individu untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Kemampuan dapat dalam

berbagai hal, baik kemampuan secara mental maupun fisik.

Kemampuan-kemampuan tersebut harus dipergunakan seoptimal mungkin agar tujuan yang

diharapkan dapat tercapai.

Berdasarkan kajian, dapat disimpulkan kemampuan merupakan yang dimilki

seseorang dengan karateristik yang menonjol, yang digunakan untuk melakukan

tugas atau pekerjaan yang dibebankan.

Dalam kehidupan sehari-hari selalu terjadi proses komunikasi antara yang satu

dengan lainnya baik yang dilakukan secara, perorangan maupun kelompok. Untuk

berkomunikasi dibutuhkan kemampuan atau keahlian yang diharapkan dapat

meningkatkan komunikasi baik secara perseorangan maupun secara

kelompok. Informasi mengenai kemampuan, mampu menempatkan

seseorang untuk berinteraksi secara individu maupun kelompok.

Karakteristik individu dalam mengembangkan kemampuan sangat

(42)

Victor H Vroom mengemukakan : kemampuan ditentukan oleh tiga hal yaitu :1)Kondisi sensoris dan kognitif 2) Kemampuan untuk melaksanakan response tersebut dan 3) Pengetahuan tentang cara response yang benar.(Bangkit Sitepue, 2000 : 42).

Dari uraian nampak kekuatan integelensi IQ seseorang dengan kemampuan yang

bersipat teknis agar setiap pekerja hendaknya memiliki kualitas kemampuan

yang baik bila ingin mendapatkan produktivitas kerja yang diinginkan.

Kemudian Stephen P. Robbins (1996:83), kemampuan adalah menunjuk kepada kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu

pekerjaan. Stephen P. Robbins menempatkan manusia atau tanaga kerja hares mempunyai memiliki yang kuat beserta memiliki kemampuanintelek-tual dan rasa memiliki rasa mendalam seorang tenaga kadang harus memiliki kemampuan yang distandarkan kepada intelektual dan fisik.

Namun John B. Miner menyatakan kemampuan dibagi menjadi 3 (tiga) macam :

Pertama kompetensi pribadi, Kedua kompetensi profesi dan kompetensi

kemasyarakatan (Jajat Riwayatna, 1981:4). Sangatlah penting kompetensi pribadi

dimaksudkan seorang tenaga keda harus memiliki kemampuan akademik, baik

pendidikan formal maupun informal kemudian kompetensi priofesi dimaksudkan

seorang tenaga keda harus memiliki sikap yang mencerminkan kewibawaan

akademis dan profesi yang dimilikinya dengan loyalitas terhadap organisasi

selanjutnya kompetensi kemasyarakatan dimaksudkan seorang tenaga keda harus

mempunyai kemampuan bermasyarakat.. berkaitan dengan profesi yang

digelutinya, bila muncul citra yang tidak baik diharapkan pekeda dapat

berinteraksi dengan masyarakat untuk memberikan penjelasan agar citra organisasi

(43)

Kemampuan menurut Mohammad Ali, dkk. (2006 : 195) dibagi menjadi 3 aspek

yaitu :

1. Kemampuan kognitif seperti pengamatan, perhatian, tanggapan, fantasi, dan berpikir, merupakan sarana dasar untuk pengambilan keputusan oleh remaja dalam melakukan penyesuaian diri.

2. Kemampuan afeksi seperti sikap, perasaan, emosi, dan penghayatan terhadap nilai-nilai dan moral akan menjadi dasar pertimbangan bagi kognisi dalam proses penyesuaian diri remaja.

3. Kemampuan psikomotorik menjadi sumber kekuatan yang mendorong remaja untuk melakukan penyesuaian diri disesuaikan dengan dorongan kebutuhannya.

Berdasarkan kajian di atas, dapat dipahami bahwa kemampuan dibagi menjadi 3,

yaitu kemampuan kognitif yang berkaitan dengan proses berpikir, kemampuan

afeksi yang berkaitan erat dengan sikap, serta kemampuan psikomotorik yang

berhubungan erat dengan penyesuaian diri kemampuan mahasiswa.

Kemampuan tenaga keda baik secara ilmiah maupun dari sudut keahlian har iis

dapat ditunjukkan secara profesional dengan mempertimbangkan berbagai aspek

misalnya setup pekedaan mengandung prinsip ilmiah yang diterima masyarakat,

latihan profesional yang teliti dan berbudaya, adanya keahlian bidang pengetahuan

tertentu, memiliki keahlian khusus, tidak merupakan batu Ioncatan di tempat beker

a saat ini, memiliki kode etik profesi yang menguntungkan.

2.1. Dimensi dan Indikator

Victor H Vroom mengemukakan kemampuan merupakannon motivational

attributes,artinya tidak ada hubungan motivasi dengan kemampuan namun banyak

orang menghubung-hubungkan kemampuan sangat berhubungan dengan motivasi

(44)

biasanya dilakukan tes kemampuan, padahal keduanya hanya mungkin ter adi bila

ada perantara pemicu atautrigger factor.

Victor H Vrom berpendapat P = M x A maksudnya adalah ter adi interaksi antara

motivasi dengan kemampuan yang dimiliki seseorang, hal ini teraktualisasi bila

ada motif-motif tertentu yang menggerakannya. Maksud dari pemahaman

tersebut adalah bila motivasinya tinggi disertai dengan kemampuan yang

tinggi maka diharapkan performance dapat tinggi pula, sebaliknya bila motivasi

tinggi kemampuan tidak ada maka performance rendah. Kemampuan tinggi

motivasi tidak ada juga hasilnya rendah dan akan lebih buruk lagi bila

kemampuan dais motivasi tidak ada.

2.2. Kemampuan Intelektual

Setiap pekerjaan hendaknya memiliki persyaratan-persyaratan kemampuan

tertentu karena setiap pekerjaan menuntut adanya kemampuan intelek-tual

maupun.kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

menuntut kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual,

penalaran induktif, penalaran deduk-tif, fisualisasi ruang, ingatan.

2.3. Pengukuran Kemampuan(Ability)

Pendapat Stephen P. Robbins tentang kemampuan intelektual dan fisik serta

Benyamin S. Bloom tentang kemampuan kognetif, afektif dan psykomotorik maka

kami dalam penelitian ini menelaah kemampuan dengan indikator-indikator

(45)

Mampu bekerja dan stamina balk, Trampil secara teknis, Berpengalaman,

Peng6tahuan yang memadai, mampu mengambil keputusan.

Dari berbagai pengamatan diketahui misalnya seorang pilot apabila ingin

mengemudikan pesawat terbang dibutuhkan kemampuan intelektual yang tinggi

dan kemampuan fisik dasar dengan stamina yang prima, namun pekerjaan tersebut

juga membutuhkan kemampuan kognetif(knowledge),afektiflatitudeatau sikap)

dan psykomotorik(skill)apabila seseorang tidak memiliki persyaratan tersebut

kemungkinan besar mereka akan gagal untuk itu dibutuhkan kesesuaian antara

kemampuan tenaga kerja dengan pekerjaan yang akan digelutinya.

Menurut Stephen P. Robbins (1996:84) mengemukakan setiap pekerjaan memiliki tuntutan-tuntutan yang berbeda-beda dan setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda pula oleh karena itu produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kemampuan yang

berada jauh di atas yang diisyaratkan dalam pekerjaan dapat mengurangi prestasi tenaga kerja dan menimbulkan frustasi bagi tenaga kerja tersebut dan setidak-tidaknya tejadi keterbatasan yang sangat lebar.

Kemampuan menurut Mohammad Ali, dkk. (2006 : 195) dibagi menjadi 3 aspek

yaitu :

4. Kemampuan kognitif seperti pengamatan, perhatian, tanggapan, fantasi, dan berpikir, merupakan sarana dasar untuk pengambilan keputusan oleh remaja dalam melakukan penyesuaian diri.

5. Kemampuan afeksi seperti sikap, perasaan, emosi, dan penghayatan terhadap nilai-nilai dan moral akan menjadi dasar pertimbangan bagi kognisi dalam proses penyesuaian diri remaja.

(46)

Menurut J. Winardi, (2004 : 202-203), kemampuan (ábility) dibagi menjadi

kemampuan mental serta fisikal, yakni sebagai berikut :

Tabel 2. Kemampuan-kemampuan mental = Intelegensi

No Aktivitas Mental Keterangan

1 Fleksibilitas dan

kecepatan pemahaman

Kemampuan untuk “menyimpan dalam pikiran” sebuah konfigurasi visual tertentu.

2 Kelancaran Kemampuan untuk menghasilkan kata-kata,

ide-ide, dan pernyataan-pernyataan verbal.

3 Penalaran induktif Kemampuan untuk membentuk dan menguji

hipotesis-hipotesis yang diarahkan ke tujuan

menemukan hubungan-hubungan.

4 Ingatan asosiatif Kemampuan untuk mengingat kembali

potongan-potongan bahan-bahan yang tidak

berhubungan satu sama lain dan untuk

mengingat.

5 Ruang lingkup ingatan Kemampuan untuk mengingat dengan tepat

jumlah persoalan-persoalan setelah salah

satu seri disajikan.

6 Kemampuan

mengingat bilangan

Kemampuan untuk menghitung

bilangan-bilangan dalam perhitungan-perhitungan

dengan cepat.

(47)

mengadakan perbandingan-perbandingan,

melaksanakan tugas-tugas sederhana yang

meliputi persepsi visual.

8 Penalaran deduktif Kemampuan untuk melaksanakan penalaran

dari premis-premis yang dikemukakan,

hingga dapat dicapai sejumlah kesimpulan

yang diperlukan.

9 Orientasi ruangan dan

visualisasi

Kemampuan untuk mempersepsi pola-pola

spasial dan dapat dimanipulasinya atau

mentransformasi gambaran pola-pola

spasial.

10 Komprehensi verbal Pengenalan kata-kata (maknanya) maupun

penerapan pengetahuan tersebut.

Tabel 2 . Sampel keterampilan-keterampilan fisikal

No Keterampilan Keterangan

1 Kekuatan dinamik Ketahanan otot dalam hal mengeluarkan

kekuatan secara berkelanjutan, atau secara

berulang.

2 Fleksibiltas Kemampuan untuk merentangkan otot-otot

perut, atau otot jantung.

(48)

aktivitas berbagai bagian dari tubuh,

sewaktu tubuh sedang bergerak.

4 Keseimbangan tubuh Kemampuan untuk mempertahankan

keseimbangan dengan petunjuk-petunjuk

non visual.

5 Stamina Kapasitas untuk mempertahankan upaya

maksimum, yang memerlukan penggunaan

tenaga kardiovaskuler.

3. Pengertian media belajar

media belajar adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya

terjadi proses belajar dan sebagai alat bantu untuk mengatakan atau menyampai

belajar yang akan mereka samapaikan.

Kata “media”sendiri berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”, yang secara harfiah berarti”perantara atau pengantar”. Dengan

demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

pesan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006:121) Media belajar adalah alat bantu apa

saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran.

Menurut Rossi dan Breidle dalamWina Sanjaya(2009:161) mengemukakan bahwa

(49)

mencapai tujuan pendidikan seperi radio, televisi, buku, koran, majalah, dan

sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan

dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.

National Education Associantion (NEA) memberikan pengertian media belajar

sebagai bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatan.

Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.

Media belajar memiliki nilai praktis sebagai berikut:

Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimilki siswa.

Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kerlas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh siswa.

Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.

Empat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.

Lima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar

3.1 Macam-Macam Media

1. dilihat dari jenisnya

a. Media Auditif

Media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, piringan hitam, dll.

b. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides ( film bingkai ) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.

c. Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis media ini kemampuan yang lebih, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.

Media ini dibagi lagi ke dalam:

1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar . 2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan

(50)

2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

a. Media dengan Dya Liput Luas dan Serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

b. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat.

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

c. Media untuk pengajaran individual.

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, media dibagi dalam:

a. Media Sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatanya mudah , dan penggunaannya tidak sulit.

b. Media Kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaanya

memerlukan keterrampilan yang memadai.(syaiful, 2006: 124)

4. Aktivitas belajar

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan

aktivits belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkain kegiatan yang dilakukan

individu untuk mencapai perubahan tingkah laku.

Sardiman A.M (2007:96) mengungkapkan bahwa dalam belajar diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan rangakain kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, membaca, dan segala kegiatan dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Aktrivita belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk

(51)

mahasasiswa yang melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan kegiatan

pembelajaran ditentukan dari bagaimana kegiatan interaksi dalam pembelajaran

tersebut, semakin aktif mahasiswa tersebut dalam belajar semakin ingat anak akan

pembelajaran itu, tujuan pembelajaran akan tercapi.

Aktivitas belajar merupakan rangakaian kegiatan fisik maupun mental yang

dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya berubahan

dalam dirinya baik yang nampak maupun tidak nampak. Ahmadi (2004:132)

menjelaskan bahwa aktivitas fisik adalah jika peserta didik aktif dengan anggota

badan, sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja

sebanyaknya atau bnyak fungsi dalam rangka pembelajaran.

Keikut sertaan siswa dalam proses pembelajran akan menumbuhkan kegiatan

dalam belajar sendiri. Siswa melakukan belajar sambil bekerja, dengan bekerja

siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku

lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup

dimasyarakat. Djamah ( 2007:67 ) “ belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang diharapkan oleh

anak didik lebih tahan lama tersimpan didalm benak anak didik”. Senada dengan

hal diatas, Slameto ( 2003:36 ) mengatakan” penerimaan pelajaran jika dengan

aktivitas sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah

kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, atau siswa akan bertanya,

(52)

Jadi, dalam belajar sangatlah diperlukan adanya aktivitas , tanpa aktivitas belajar

itu tidak mungkin akan berlangsung dengan. Aktivitas dalam proses belajar

mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Aktivitas belajar

Menurut Paul D. Dierich aktivitas dalam kegiatan belajar diklasifikasikan menjadi 8 kelompok yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, memperhatikan, melihat gambar-gambar, esperimen, demontrasi, pameran, mengamati pekerjaan orang lain dan

sebagainya.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengeluarkan pendapat, berwawancara, berdiskusi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapn atau diskusi kelompok, mendengarkan siaran radio. 4. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, memeriksa karangan, laporan,

mengisi angket, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, mebuat grafik, peta, diagram, dan pola.

6. Kegiatan-keegiatn metrik: melakukan pencobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, menyelenggarkan permainan, menari dan berkebun. 7. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisa factor-factor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain. Oemar Hamalik (2008:172).

Jadi, dalam belajar juga harus sesuai dengan bahan pelajaran yang memadai.

Biasanya aktivitas mahasiswa akan berkurang apabila bahan pelajaran yang

diberikan tidak atau kurang menarik perhatiannya disebabkan dengan cara

(53)

Sudirman N mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut:

a. Manusia (people) b. Bahan (material) c. Lingkungan (setting)

d. Alat dan perlengkapan (tool dan Equipment) e. Aktivitas (activities)

Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi:

• Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa

• Materi (bahan) yang harus dipelajari

• Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Syaiful Bahri Djamarah (2006:49)

Getrude M. Whipple membagi kegiatan-kegiatan murid sebagai berikut :

1. Bekerja dengan alat-alat visual 2. Ekskursi dan trip

3. Mempelajari masalah-masalah

4. Mengapresiasi literatur 5. Ilustrasi dan konstruksi

6. Bekerja menyajikan informasi

7. Cek dan tes

(Oemar Hamalik, 2010 : 173)

Jadi, kegiatan mahasiswa harus dapat membagi kegiatan-kegiatan ataupun

aktivitas yang dilakukannya dengan cara bekerja dengan alat-alat visual,

ekskursi, ilustrasi, bekerja menyajikan informasi agar tercapainya prestasi belajar

mahasiswa.

Penggunaan azas aktivitas dalam proses pembelajaran ternyata memiliki beberapa manfaat. Menurut Hamalik (2008:175) manfaat aktivitas dalam pembelajaran yaitu:

1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. 3. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada

gilirannnya dapat melancarkan kerja kelompok.

4. Siswa belajar dan bekerja berdasrkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga dapat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual.

(54)

6. Membina dan memupuk kerjasama antar sekolah dan msyarakat dan

huibungan antar Guru dan Orang tua siswa yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.

7. Pembelajran dan belajar dilaksanakan secara realitas dan kongrit, sehingga mengembanhkan pemahaman dan berfikir kritis secara menghindar terjadinya verbalisme.

8. Pembelajran dan kegiatan-kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.

Setelah mengikuti proses belajar mengajar, perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan siswa akan dialami siswa dapat diketahui berdasrkan penilaian yang

dialakukan oleh Guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang

seajuh mana materi pengantar manejemen yang sedang disajikan. Bagi guru,

penilaian digunakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang

diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar

selanjutnya. Dengan ini kita dapat mengetahui prestasi yang didapat oleh siswa

itu sendiri.

B. Penelitian yang Relevan

Studi atau penelitian yang sejenis dengan pokok masalah yang dihadapkan dalam

skripsi ini telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Oleh karena itu

pada bagian ini dilengkapi beberapa hasil penelitian yang ada kaitanya dengan

(55)

Tabel 3. Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Judul Skripsi Kesimpulan

1 Albet

magdiantoro

Pengaruh presepsi siswa tentang kopetensi guru, aktivitas belajar, dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribawono Tahun Pelajaran 2009/2010

Pengaruh presepsi siswa tentang kopetensi guru, aktivitas belajar, dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribawono Tahun Pelajaran 2009/2010, diperoleh Fhitung>Ftabel= 9,305>2,934

dengan keeratan hubungan koofesien korelasi (R) 0,700 dan Koofesien determinasi (R2) 0,490 determinasi (R2) 49%

2 Nur Ukti Alfath Pengaruh aktivitas belajar dan

metode guru mengajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA

Muhammadiyah 2 Bandar LampungTahun Pelajaran 2010/2011

Pengaruh aktivitas belajar dan metode guru mengajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Bandar LampungTahun Pelajaran 2010/2011, yang ditunjukan oleh uji regresi linier multiple diperoleh (R) 0,762 yang menunjukan koefisien

korelasiRhitung>Rtabelyaitu

0,762>0,444 dan koofesien determinasi (R2) 0,581 atau 58,1%

3 Vita Kurniyati Hubungan antara keterssediaan

sarana belajar dirumah, pemafaatan media belajar, dan konsep diri terhadap prestasi belajar ekonomi/ akutansi siswa kelas XI IPS MAN Metro Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011

Hubungan antara

keterssediaan sarana belajar dirumah, pemafaatan media belajar, dan konsep diri terhadap prestasi belajar ekonomi/ akutansi siswa kelas XI IPS MAN Metro Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011, yang ditunjukan dengan nilai Rhitung>Rtabelyaitu

(56)

C. Kerangka Pikir

Kesuksesan siswa merupakan suatu tujuan pendidikan di lembaga sekolah sebagai

wujud tanggung jawab lembaga masyarakat. Begitu juga dengan mahasiswa

sebagai tombak suatu bangasa untuk memberikan panutan kelak untuk orang lain

yaitu proses internal permasalahan hidup dalam masyarakat.

Mahasiswa merupakan wadah untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, dan

mahassiswa yang diperlukan pada masyarakat modern ini adalah mereka yang

professional, menguasai sains dan teknologi, yaitu sosok personifikasi dari moral

dan agama.Seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan yang baik akan

mendukung prestasi mahasiswa itu sendiri dalam kegiatan yang diambilnya. Media

belajarpun harus medukung dan aktivitas mahasiswa itu pun mendukung dalam

menciptakan prestasi belajar yang memuaskan.

Kemampuan adalah menunjuk kepada kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan atau kemampuan memiliki intelektual dan

rasa memiliki rasa mendalam seorang tenaga kadang harus memiliki

kemampuan yang distandarkan kepada intelektual dan fisik.

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

guna mencapai tujuan pengajaran.Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan

rangakain kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran,

berfikir, membaca, dan segala kegiatan dilakukan yang dapat menunjang prestasi

(57)

Berdasarkan uraian pemikiran di atas, maka diduga ada pengaruh antara

Kemampuan (X1), Media belajar (X2), dan Akitivitas belajar (X3) terhadap

Prestasi belajar Pengantar Manejemen (Y) dapat digambarkan sebagai berikut:

Di Gambar 1. Paradigma Penelitian Kemampuan (X1), Media belajar (X2), dan

Aktivitas belajar (X3) terhadap Prestasi belajar pengantar manejemen (Y)

D. Hipotesis

1. Ada Pengaruh Kemampuan Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Manejemen

FKIP Ekonomi Pada Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Ada Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Manejemen

FKIP Ekonomi Pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Sumber: Sugiyono, (2011:11)

Kemampuan (X1)

Media belajar (X2)

Aktivitas belajar (X3)

Prestasi belajar (Y) r1

r2

r3

(58)

3. Ada Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pengantar

Manejemen FKIP Ekonomi Pada Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Ada Pengaruh Kemampuan, Media Belajar Dan Aktivitas Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Pengantar Manejemen FKIP Ekonomi Pada Tahun Pelajaran

(59)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

instrument, pengukuran data, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan

kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

verifikatif kausal atau sebab akibat dengan pendekatanex post factodan

survey.Penelitian Verifikatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk

Smengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah

sebab akibat. Pendekatanex post factomerupakan suatu pendekatan yang

dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut

kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut. (Sugiyono, 2010:7)

Sementara itu pendekatan survey yaitu penelitian yang dilakukan pada besar

maupun populasi kecil, tetapi yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan dari kejadian-kejadian

relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun

Gambar

Tabel 1. Prestasi Belajar Mata Kuliah pengantar manejemen
Tabel 2.  Kemampuan-kemampuan mental = Intelegensi
Tabel 2 . Sampel keterampilan-keterampilan fisikal
Tabel 3. Hasil Penelitian yang Relevan
+4

Referensi

Dokumen terkait

xwvutrqponmlkjihfedcbaWVUTPOMLKJIHFCBA tttt^A

[r]

tenaga teknis. Pada pihak RSUD, terdapat ketidaksesuain profesi yang ditandai dengan minimnya kualitas dan kuantitas tenaga teknis yang ada pada RSUD dr. Soeroto

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan karena pada prinsipnya penelitian ini berupaya untuk mengembangkan sistem administrasi dengan sebelumnya

Etanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati adalah alkohol murni yang bebas air (Anhydrous alkohol) dan berkadar lebih dari dari 99,5% atau disebut dengan

Hal tersebut didukung oleh hasil perhitungan populasi pada Tabel 2, perlakuan P1 yaitu silase ampas rumput laut tanpa penambahan Lactobacillus plantarum memiliki

Spesies dari ordo Anura yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah Bufo melanostictus dan Polypedates leucomystax , keduanya dijumpai pada hampir semua

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi (392,224) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 1,638,616