Material
Sifat Logam
Cacat-cacat Material dan Dislokasi
Mekanisme Penguatan Pada Logam
Heat Treatment (Perlakuan Panas) Baja
Korosi
Material Science Engineering (William D
Callister)
Quis
= 20%
Tugas / PR
= 30% (20% + 10%)
UTS
= 20%
UAS
= 30%
Buatlah makalah perkelompok tetang segala
hal yang terkait dengan Mata Kuliah Metalurgi
Fisik untuk di presentasikan, topiknya a.l:
Sifat-sifat Logam, Proses Fabrikasi (terkait
◦
Metal (logam)
Jika ditinjau dari sudut pandang susunan unsur
dasar, metal (logam) dibagi menjadi 2, yakni :
1.1 Logam murni (hanya terdiri satu jenis atom
saja), contoh: besi (Fe) murni, tembaga (Cu)
murni
LOGAM PADUAN di bedakan menjadi 3 jenis:
◦ Larut padat interstisi (menyisip), yaitu: suatu paduan yang terjadi bila atom yang larut mempunyai diameter yang jauh lebih kecil daripada yang dilaruti, contoh: Pada baja Carbon yang mengalami Nitriding dimana atom Fe (yang dilaruti) mempunyai diameter atom lebih besar bila dibandingkan dengan atom N (yang larut) dengan diameter lebih kecil sehingga menyisip diantara atom Fe.
◦ Larut Padat Subtitusi (menggantikan posisi yang dilaruti), yaitu: suatu paduan yang terjadi terutama bila diameter atom yang larut hampir sama dengan diameter atom yang dilaruti, contoh: Pada paduan alumunium (diameter atom Al dan diameter atom Cu hampir sama), pada stainless steel (diameter atom Fe dan diameter atom Cr hampir sama), dll.
1.Ferrous (besi)
Wrought Iron (besi tempa)
Fasa besi tempa berupa ferit (alpha), didalamnya terdapat
sisa terak yang masih terperangkap. Terak tersebut
banyak mengandung silikat (silikon oksida), bentuknya
menyerupai fiber (cukup kuat). Sifat dari besi tempa ini
Ulet dan cukup kuat. Contoh komposisi dari besi tempa :
◦ Carbon : 0.06%
◦ Mangaan: 0.045% - Silicon : 0.101%
◦ Phospor: 0.068%
- Sulfur (belerang) : 0.009%
◦ Terak (dalan berat) : 1.97%
2. Steel (Baja)
-
Baja (Steel) digolongkan menjadi 2, yakni
:
2.1. Carbon steel (baja karbon)
Baja karbon dapat digolongkan menjadi 3
macam, yakni :
◦
Baja karbon rendah [Kadar Carbon antara 0,1% hingga
0,20%]
◦
Baja Karbon sedang [Kadar Carbon antara 0,25% hingga
0,55%]
2.2. Alloy steel (baja paduan)
Sebenarnya perbedaan mendasar dari baja karbon dengan baja paduan terletak pada dominasi atas unsur dalam suatu baja. Jika yang mendominasi sifat fisik dan mekanik adalah prosentase atau kadar karbon maka dapat disebut sebagai baja karbon sedang bila yang mendominasi sifat fisik dan mekanik adalah paduan (selain unsur karbon) maka dapat disebut sebagai baja paduan. Baja paduan dapat diklasifikasikan menjadi :
◦ Baja paduan rendah, yaitu : bila jumlah unsur tambahan selain karbon lebih kecil dari 8%, misalnya : suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W [Dalam hal ini 6,06%<8%]>
Tujuan
utama
dari
penambahan
unsur
paduan sebenarnya untuk memperbaiki
sifat-sifatnya seperti :
kekuatan tarik, kekuatan impak,
2.3 Cast iron (besi cor)
Umumnya besi cor akan mengandung unsur Fe dan C [3,5% -4,3%].
Besi cor, diklasifikasikan menjadi :
a). Besi cor putih (white cast iron) Besi cor putih mempunyai
fasa sementid+perlit sehingga mempunyai sifat keras dan getas.
b). Besi cor kelabu (grey cast iron) Unsur penyusun dari besi cor kelabu yakni Fe + C + Si (Silikon). Adanya penambahan unsur Si (Silikon) bertujuan untuk mengurai Sementid menjadi Fe (ferit atau perlit) dan C (grafit).
Bentuk grafitnya berupa serpih sehingga secara sederhana
dapat dikatakan bahwa fasa besi cor kelabu berupa
ferit/perlit +
grafit
serpih dengan sifat : agak getas yangc). Besi cor bergrafit bulat (ductile cast iron atau noduler cast iron) Unsur
penyusun dari besi cor bergrafit bulat yakni : Fe + C + Si + Mg / Ce.
Penambahan Mg atau Ce bertujuan untuk “melunakan” grafit menjadi
bulat sehingga konsentrasi tegangan sedikit sekali (besi cor bersifat
ulet). Contoh penggunaan besi cor bergrafir bulat pada
kontruksi penjepit rel kereta api, batang torak kompresor, dll.
d). Besi cor mampu tempa (malleable cast iron) untuk membuat besi cor
mampu tempa dapat dibuat dengan memanaskan besi cor putih
hingga mencapai suhu 700 Derajat Celcius selama 30 Jam. Hal ini
bertujuan agar sementid terturai menjadi Fe (ferit) dan C (grafit).
Grafit yang dihasilkan berbentuk pipih. Contoh penggunaan besi cor
NON – METAL
Dikategorikan menjadi 3 jenis yakni : - Polimer,
- Komposit - Keramik.
Keramik merupakan senyawa-senyawa dari karbida dan oksida logam atau oksida metaloid (Si).
Perbedaan logam dengan polimer yakni bahwa logam mempunyai butir-butir (kristal-kristal) sedang polimer terdiri dari mer-mer (molekul-molekul) yang berikatan satu dengan lainnya.
Butir (kristal) adalah kumpulan atom-atom yang mempunyai orientasi atau arah yang sama.
Setiap material mempunyai keunggulan sifat sehingga
dalam penggunaannya dimanfaatkan sesuai sifat mana