• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Prestasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Antara Siswa Lulusan SDIT Dengan Siswa Bukan Lulusan SDIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Prestasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Antara Siswa Lulusan SDIT Dengan Siswa Bukan Lulusan SDIT"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

i

LULUSAN SDIT DENGAN SISWA BUKAN LULUSAN SDIT

( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )

Oleh

Jamaluddin Mardani

NIM : 805011001501

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam menempatkan pendidikan pada posisi yang sangat luhur, sebagai upaya menumbuh-kembangkan potensi manusia menuju manusia yang mulia, untuk mengemban amanah mulia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Oleh karena itulah pendidikan menjadi agenda pertama dan utama Islam sebagaimana deklarasi Al-Qur,an dalam surat al-‘Alaq : 1-5 ;

ر

ن

ر

.

ن

-

“ Bacalah dengan menyebut nama Rabb mu yang menciptakan – Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah – Bacalah ! dan Rabb mu yang

palin pemurah – Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam –

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “. (al-

‘Alaq : 1-5)

Pendidikan adalah proses “ memanusiakan” manusia. Dengan pendidikan kita akan menjadi makhluk mulia yang sebenarnya, karena pendidikan akan menjadikan kita beradab.1 Dengan pendidikan, manusia baru dapat menjalankan fungsi yang sejati yakni menjadi hamba Allah SWT dan menjalankan misi penciptaannya sebagai “Khalifah” di muka bumi (QS 2 : 31).:

!"

#ﺳ$

% &'(

) *

+,' #ﻟ

%

-.

/ 0

-/

#ﺳ

1

(23 : 4 (ﻟ

)

.

5 67

89

ن

1

Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam Terpadu Konsep dan Aplikasinya, (Syaamil Cipta Media, Bandung : 2006), hal. 3

(3)

" Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu

berfirman : ” Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu

memang orang-orang yang benar.”

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT dengan deklarasi awal yang sangat fenomenal : Iqrobismirobbbika ! Bacalah dengan nama rabmu.! Pesan yang sangat jelas, tegas, lugas, cerdas dan terpadu dalam upaya membangunkan masyarakat yang “bodoh” menjadi ummat yang mulia (minazhulumatil Jahiliyah ila nuril Islam). Sejak saat itulah dimulai revolusi pemberdayaan manusia melalui pendidikan yang bersumber dari wahyu ilahi.2

Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hidup bangsa yang cerdas hanya akan diwujudkan apabila setiap warga negara juga hidup cerdas. Sehingga merupakan hak setiap warga negara untuk hidup cerdas. Ini dapat dicapai melalui pendidikan. Oleh karena itu setiap warga negara wajib untuk selalu belajar. Di sisi lain pemerintah wajib menjamin kesempatan bagi warganya untuk mengenyam pendidikan dan menjamin tersedianya sarana pendidikan. Warga negara yang tidak mau belajar dan pemerintah yang tidak memberi kesempatan warganya untuk mendapatkan pendidikan dan tidak menyediakan sarana pendidikan sebenarnya mengingkari tujuan kemerdekaan.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan, ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.3

Pernyataan di atas merupakan harapan untuk mewujudkan generasi unggul dalam hal pengetahuan, akhlak maupun kemampuannya. Semua itu

2

Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam… , hal. 3 3

(4)

3

merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melaksanakan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di atas.

Kewenangan pemerintah sebagai penanggung jawab terselenggaranya pendidikan bagi seluruh warga negara dengan menetapkan suatu Sistem Pendidikan Nasional merupakan upaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan sebagai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah menetapkan jenjang pendidikan yang harus diikuti atau dilalui oleh peserta didik mulai dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.

Dalam pelaksanaan pendidikan formal di tiap jenjang tersebut ada lembaga pendidikan yang bersifat umum dan ada lembaga pendidikan umum yang berciri khas agama Islam. Lembaga pendidikan yang bersifat umum berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan lembaga pendidikan umum berciri khas agama Islam berada dibawah pembinaan Departemen Agama. Yang termasuk kategori sekolah umum adalah Taman Kanak-kakak (TK) sebagai pendidikan pra sekolah, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai pendidikan tingkat dasar, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMU dan SMK) sebagai pendidikan tingkat menengah. Adapun yang termasuk kategori sekolah umum berciri khas agama Islam adalah Raudhatul Athfal (RA) sebagai pendidikan pra sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) sebagai pendidikan tingkat dasar, dan Madrasah Aliyah (MA) sebagai pendidikan tingkat menengah.4

Perbedaan yang cukup mendasar dari kedua jenis pendidikan formal tersebut adalah masalah kurikulum atau lebih khusus lagi masalah struktur kurikulum yang memuat mata pelajaran Agama Islam. Secara umum struktur kurikulum untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut :

hal. 53. 4

(5)

Tabel 1.

Struktur Kurikulum SD/MI

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen

I II III IV, V, dan VI A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2

C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

(6)

5

Selain dua jenis pendidikan di atas, belakangan muncul Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang secara formal berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum SIT sesungguhnya merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pendidikan Islam yang meliputi pembelajaran al Qur,an, Bahasa Arab, dan kepemimpinan kader.5 Adapun yang termasuk dalam kurikulum nasional meliputi :

1. Matematika dan Sains 2. Ilmu Sosial

3. Bahasa

4. Keterampilan dan Kesenian

Sementara itu yang dikatakan sebagai kurikulum Pendidikan Agama Islam meliputi :

1. Pendidikan Agama Islam (PAI) 2. Pendidikan Al Qur,an

3. Kepanduan (PANDU SIT) dan 4. Keterampilan

Seperti halnya kurikulum yang berlaku di Madrasah (MI dan M.Ts), muatan pelajaran Agama Islam pada sekolah-sekolah Islam Terpadu diberikan lebih luas dan lebih padat. Secara khusus sekolah-sekolah Islam Terpadu menekankan penguasaan Al-Qur,an (tahfidz, qiroaty dan tahsin) pada tiap jenjang pendidikan. Sebagai contoh, untuk tingkat SD selama 6 tahun siswa ditargetkan menghafal 2 juz Al-Qur,an (juz 29 dan 30) di samping menghafal arti/terjemahan beberapa surat pilihan. Sementara untuk tingkat SMPIT, standar kompetensi pelajaran al-Qur,an adalah : Siswa mampu membaca al-Qur,an dengan tajwid dan murattal standar; menambah hafalan dua juz al-Qur,an, yaitu juz 28 dan 27. Berikut struktur kurikulum yang berlaku di SDIT dan SMPIT.6

5

Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam .. hal. 66

6

(7)

Tabel 2.

Struktur Kurikulum SDIT

ALOKASI WAKTU

NO MATA PELAJARAN

I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama Islam 4 4 4 4

2 Kewarganegaraan 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 5 5 5 5

4 Bahasa Arab 2 2 2 2

5 Bahasa Inggris 2 2 2 2

6 Matematika 6 6 6 6

7 Ilmu Pengetahuan Alam 3 4 4 4

8 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 3

9 Keterampilan dan Kesenian 2 2 2 2

10 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2

11 Kepanduan

Tematik

2 2 2 2*

12 Tilawah dan Tahfizhul Qur,an 10 10 6 6 6 6

Jumlah 38 38 39 47 47 45

* Hanya berlaku di semester I

Tabel 3

Struktur Kurikulum SMPIT

ALOKASI WAKTU

NO MATA PELAJARAN

KELAS I KELAS II KELAS III

1 Pendidikan Agama Islam 5 5 5

2 Kewarganegaraan 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 5 5 5

4 Bahasa Arab 4 4 4

5 Bahasa Inggris 4 4 4

6 Matematika 5 5 5

(8)

7

8 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 5 5

9 Teknologi Informasi & Kom 2 2 2

10 Keterampilan dan Kesenian 2 2 2

11 Pendidikan Jasmani 2 2 2

12 Kepanduan 2 2 2

13 Tilawah dan Tahfizhul Qur,an 5 5 5

Jumlah 48 48 48

Secara teknis, pembelajaran tahfidz, qiroaty dan tahsin dipisahkan dari PAI. Pembelajaran PAI terbatas tiga jam pelajaran dalam sepekan sesuai dengan kurikulum nasional. Sementara itu, tahfidz, qiroaty dan tahsin dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan ketersediaan waktu. Hal tersebut mengingat bahwa secara umum sistem full day school atau boarding school

memiliki jumlah jam pelajaran relatif lebih banyak daripada tuntutan kurikulum nasional.7

Sekolah Islam Terpadu berlandaskan kepada Kurikulum Nasional yang diperkaya dengan pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi dan tujuan pendidikan Islam. Implikasinya, kurikulum SIT memberikan tambahan muatan pada pelajaran Agama Islam, Pelajaran membaca dan menghafal Al Qur,an, serta mempertajam kurikulum kepanduan dalam kerangka pembentukan karakter. Jika dibandingkan dengan sekolah umum atau bahkan dengan madrasah, muatan kurikulum Sekolah Islam Terpadu jauh lebih padat terutama untuk bidang studi pendidikan agama Islam. Adanya keluasan materi, kedalaman indikator target pencapaian, dan standar hasil belajar siswa dimaksudkan untuk mendukung pembentukan moralitas peserta didik yang lebih memadai. Hal

7

(9)

ini sesuai dengan model pembelajaran di Sekolah Islam Terpadu yang menggunakan sistem full day school atau boarding school. 8

Kondisi yang demikian tentu akan menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam memilih sekolah lanjutan untuk anak-anaknya. Kesalahan dalam menentukan pilihan sekolah bagi anak sebagai kelanjutan jenjang sebelumnya akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan kejiwaan sekaligus prestasi anak. Pola-pola pembinaan dan pengajaran seta pengalaman belajar yang mereka dapati ketika di sekolah dasar (SD/MI/SDIT) akan terbawa dan dapat berpengaruh terhadap prilaku mereka di sekolah tingkat lanjutan (SMP/MTs/SMPIT). Pengalaman belajar PAI di SD, MI dan SDIT dengan pola-pola pembinaan, keluasan dan kedalaman materi yang berbeda akan menjadi modal masing-masing siswa dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah yang baru secara bersama- sama dari jenis-jenis sekolah yang berbeda.

Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), sebagaimana di SDIT memiliki muatan kurikulum pelajaran agama Islam yang lebih luas dan lebih padat dibandingkan muatan pendidikan agama Islam pada kurikulum nasional yang berlaku di SMP. Jika ditinjau dari latar belakang (asal sekolah), siswa SMPIT terdiri dari berbagai jenis sekolah. Karena, seperti halnya SMP dan M.Ts, SMPIT pun terbuka untuk semua lulusan, baik SD, MI dan terlebih lagi SDIT. Kondisi siswa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda akan memiliki implikasi dan konsekuensi pada proses pembelajaran. Pengalaman belajar PAI yang diperoleh ketika berada di SD, MI atau SDIT berkontribusi terhadap kesiapan siswa dalam belajar PAI di SMPIT. Diperlukan pendekatan dan metode yang tepat atau bahkan pendekatan khusus oleh guru dalam proses pembelajaran PAI agar diperoleh hasil belajar yang maksimal untuk semua siswa yang berasal dari latar bekang pendidikan yang berbeda.

8

(10)

9

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul dari adanya perbedaan latar belakang pendidikan siswa SMPIT antara yang berasal dari SDIT dan bukan SDIT dalam pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam. Adapun permasalahan- permasalahan tersebut diantaranya adalah :

1. Berdasarkan hasil tes masuk siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT memiliki rata-rata kemampuan akademik dan hafalan al-Qur,an lebih rendah dibandingkan dengan siswa lulusan SDIT.

2. Latar belakang pendidikan antara lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT di SMPIT menimbulkan perbedaan perlakuan dalam proses belajar mengajar.

3. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru PAI diperoleh informasi bahwa, siswa yang berasal dari sekolah bukan SDIT merasa minder dengan siswa yang berasal dari SDIT ketika mengikuti pelajaran tahfidzul Qur,an.

Dalam penelitian permasalahan tersebut, penulis batasi pada hal- hal berikut :

1. Prestasi dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan nilai yang didapat siswa pada evaluasi hasil belajar (EHB).

2. Data yang menjadi acuan adalah nilai EHB semester Ganjil bidang studi PAI siswa kelas VII tahun pelajaran 2007/2008.

(11)

C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini akan menghasilkan bukti empirik tentang kondisi real di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat dan bagaimanakah prestasi siswa yang berasal dari SDIT dan sekolah bukan SDIT dalam pelajaran agama Islam dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar pendidikan Agama Islam antara yang berasal dari SDIT dengan yang bukan berasal dari SDIT.

Dari penelitian yang penulis lakukan, penulis berharap dapat bermanfaat antara lain :

1. Sebagai pengetahuan bagi penulis sebagai sebuah ilmu yang mungkin dapat dikembangkan selanjutnya.

2. Menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan pelayanan kepada siswa terkait perlakuan terhadap siswa dengan latar belakng yang berbeda.

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. menurut F.N. Kenlinger bahwa variabel merupakan sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran. Sedangkan menuurut Sutrisno Hadi variabel adalah gejala bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi yaitu laki-laki dan perempuan.1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan yang dilambangkan dengan (X) dan prestasi belajar PAI yang dilambangkan dengan (Y). Berikut ini jenis variabel beserta lambangnya :

Tabel 3 Matriks Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Latar Belakang Pendidikan SDIT (X1)

Prestasi Belajar PAI Siswa dari SDIT (Y1)

Latar Belakang Pendidikan bukan SDIT (X2)

Prestasi Belajar PAI Siswa dari Bukan SDIT (Y2)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), edisi revisi V, cet. Ke-12, hal. 94

2

(13)

belajar (raport) semester 1 kelas I SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat, yakni siswa yang berasal dari SDIT dan siswa yang berasal dari bukan SDIT, dokumentasi berupa data profil sekolah, data guru dan data siswa dan responden yakni Kepala sekolah dan guru-guru PAI SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian3. berdasarkan hasil observasi penulis terhadap absensi siswa kelas VII, dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII SMPIT IM yang berjumlah 43 siswa

2. Sampel

.Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti4. Dalam menentukan sampel penelitian ini penulis mengobservasi populasi yang disajikan di atas dengan cara purposive untuk mengetahui siswa lulusan bukan SDIT, ternyata hasil observasi tersebut menemukan bahwa siswa lulusan bukan SDIT berjumlah 19 orang. Kemudian untuk menentukan sampel siswa lulusan SDIT penulis menentukannya dengan cara random sampling (sampel acak), yakni dengan mendata siswa lulusan SDIT yang berjumlah 24 orang sebagai sisa dari siswa lulusan bukan SDIT, kemudian jumlah tersebut diundi menjadi 19 orang sebanding dengan jumlah siswa lulusan bukan SDIT. Dengan demikian sampelnya adalah siswa kelas VII SMPIT IM berjumlah 38 dari 43 siswa atau sekitar 88%.

(14)

47

C. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.5

Untuk memperoleh data guna diolah dan dianalisis serta diteliti penulis menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari :

1. Pedoman wawancara

Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis melakukan wawancara dengan guru-guru PAI dengan instrumen berupa pedoman wawancara.

2. Studi dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber data yang berupa data atau barang tertulis6. Dalam hal penelitian yang dilakukan ini dokumentasinya berupa dokumen profil sekolah, daftar guru dan siswa, daftar nilai raport, daftar hadir siswa dan biodata siswa, terutama latar belakang pendidikan siswa.

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Yang termasuk langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data adalah :

1. Persiapan; mengecek kelengkapan datadan instrumen yang sesuai dengan data yang akan dikumpulkan.

2. Tabulasi data; menyajikan data yang diperoleh sebagai hasil penelitian 3. Analisa data; menganalisa data yang sudah ditabulasikan dengan

membandingkan antara satu variabel dengan variabel lainnya7. Dengan menghitung perbandingan mean keduanya, mencari standar deviasi keduanya yang kemudian mencari t signifikansi komparatifnya lalu

5

Ibid, hal. 166 6

(15)

dikonsultasikan kepada t tabel dengan signifikansi 5% dan 1%dan terakhir menginterpretasikan hasil konsultasi t tersebut secara akurat sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam hal ini penulis menggunakan rumus uji "t" 8: to = M1 - M2

SEM1 - SEM2

Keterangan :

to = t observasi

M1 = Mean Varibel X

M2 = Mean Variabel Y

SEM1 = Standar Error Mean Variabel X

SEM2 = Standar Error Mean Variabel Y

7

Ibid, hal. 209 8

(16)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat.

Untuk memberikan gambaran secara umum dan guna mendukung penelitian yang dilakukan, penulis merasa perlu menyajikan profil sekolah yang menjadi tempat penelitian terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti sebagai berikut :

1. Profil singkat SMPIT Insan Mubarak

DATA KETERANGAN

Nama Sekolah SMP Islam Terpadu Insan Mubarak

Visi Menjadi Sekolah Unggulan Nasional

Berbasis Al-Qur’an

Nama Yayasan Al-Mubarak

Nama Kepala Sekolah Edi Nasirun, S.Pd

Alamat Jl. Al-Mubarak Ii No. 28 Rt 014 Rw 02

Kelurahan Joglo

Kecamatan Kembangan

Kodya Jakarta Barat

Kode Pos 11640

Telp 021-70603647 , 585 4501

Fax 021-585 4501

2. Kegiatan Kesiswaan

a. Kegiatan Ekstrakurikuler

- Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) - Kepanduan

- Marawis - Muhadharah

(17)

- Tahfidz al-Qur,an

- Pendalaman bahasa (Arab dan Inggris)

3. Jadwal Harian Siswa SMPIT Insan Mubarak

04.00-05.00 : Qiyamulail,Shalat subuh dan Tilawah

05.00-06.00 : Pemberian Mufradat /vocabulary (Arab dan Inggris) 06.00-07.00 : Persiapan Ke sekolah

07.00-15.00 : Classical Learning 15.00-15.30 : Shalat Ashar 15.30-16.00 : Tahsin Tahfidz 16.00-17.00 : Olahraga

17.00-18.00 : Istirahat/MCK,shalat Maghrib 18.00-19.30 : Tahsin Tahfidz

19.30-21.00 : Tutorial/Belajar

21.00 : Istirahat (Tidur Malam)

4. Keadaan Guru dan Siswa SMPIT IM tahun pelajaran 2007/2008 a. Keadaan Guru SMPIT Insan Mubarak

(18)

51

( Sumber : Tata Usaha SMPIT IM )

Tabel 4

(19)

Jumlah, 12

KEADAAN GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN

(20)

53

b. Keadaan Murid SMPIT Insan Mubarak

Siswa SMPIT Insan Mubarak saat ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari 43 siswa kelas VII dan 17 siswa kelas VIII. Kelas VII dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas putra (17 siswa) dan kelas putri (26 siswa). Dari 60 siswa tersebut 58 siswa tinggal di asrama (boarding). Sedangkan 2 siswa lainnya non boarding (tidak tinggal di asrama). Mereka adalah siswa kelas VII yang tinggalnya tidak jauh dari sekolah (± 400 m). Menurut keterangan kepala sekolah, salah satu alasan mereka tidak tinggal di asrama adalah karena faktor biaya. Dengan tidak tinggal di asrama berarti mereka tidak perlu membayar uang makan dan penginapan. Di samping itu siswa yang tidak tinggal di asrama dapat membantu orang tuanya untuk mengerjakan tugas sehari-hari di rumah. Namun demikian mereka masih dapat mengikuti kegiatan-kegiatan asrama mengingat jarak rumah mereka yang tidak jauh dari sekolah.

(21)
(22)

55

5. Sarana dan Prasarana SMPIT IM

Kondisi

B. Deskripsi dan Analisa Data

Terkait pengolahan data, penulis mengambil data berupa rekap nilai raport kelas VII untuk bidang studi agama Islam, rekap nilai rata-rata hasil tes ujian masuk SMPIT IM dan rekap nilai EHB semester ganjil untuk bidang studi PAI. Data tersebut disalin dalam bentuk tabel dan grafik, lalu dikelompokkan sesuai dengan latar belakang sekolah asal siswa. Dari 24 siswa yang berasal dari SDIT penulis mengambil 19 nama dan nilai sesuai dengan sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sisanya adalah nilai siswa yang berasal bukan dari SDIT. Masing-masing kelompok dicari jumlah dan rata- ratanya. Daftar berikut menunjukkan rekapitulasi nilai raport kelas VI, nilai tes masuk SMPIT dan nilai EHB PAI siswa kelas VII yang disusun berdasarkan sekolah asal siswa (SDIT atau non SDIT) :

1. Analisa nilai raport kelas VI bidang studi agama Islam

(23)

rata kelas yang ditentukan oleh adanya selisih antara nilai dengan nilai rata-rata kelas masing-masing. Semakin besar selisih antara nilai dengan nilai rata-rata, maka prestasi siswa dalam pelajaran PAI semakin tinggi. Berikut penulis menyajikan rekap nilai raport kelas VI untuk bidang studi PAI dari masing-masing lulusan.

Tabel 5

(24)

57

Berdasarkan tabel 5 di atas, terdapat 13 siswa (68,4%) siswa lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka dan 6 siswa (31,6%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka. Hal tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar siswa lulusan SDIT adalah siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di kelasnya.

Tabel 6

(25)

Sementara itu berdasarkan tabel 6 di atas, terdapat 10 siswa (52,6%) siswa lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka dan 9 siswa (47,4%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka. Hal tersebut menggambarkan bahwa lebih dari separuh siswa lulusan SDIT adalah siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di kelasnya. Perolehan tersebut masih berada di bawah nilai yang diperoleh siswa lulusan SDIT. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ditinjau dari perolehan nilai raport bidang studi PAI di kelas VI, siswa/siswi lulusan SDIT lebih unggul.

2. Analisa nilai hasil tes masuk SMPIT

(26)

59

Tabel 7

NILAI HASIL TES SELEKSI MASUK SMPIT

N I L A I P A I NO

LULUSAN SDIT LULUSAN NON SDIT

1

(27)

1

4 4

1 1 1 1 1 1

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT Siswa yang Berasal dari SDIT

NILAI 55-

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan dalam bentuk Histogram sebagai berikut :

Grafik 5

Dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 5), dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari SDIT adalah 96 dengan jumlah siswa yang memperolehnya satu orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah antara 74 sampai 79 dengan banyaknya siswa yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.

(28)

3

3 3 3

1 1 1 1

61

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT Siswa Yang Bukan Berasal dari SDIT

NILAI 55-58 59-62 63-66 67-70 71-74 75-78 79-82 83-86

FREK 3 6 3 1 3 1 1 1

Grafik 6

6 6

5 4 3 2 1 0

54,5 58,5 62,5 66,5 70,5 74,5 78,5 82,5 86,5

(29)

Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari SDIT lebih tinggi dari siswa bukan dari SDIT (96 dan 86) yang diperoleh masing-masing oleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah, siswa lulusan SDIT lebih unggul dengan hanya menempatkan satu orang di interval kelas 55 – 58, sementara untuk siswa bukan lulusan SDIT terdapat 3 orang pada posisi interval kelas 55 – 58.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 75,9 dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 12 orang atau 63%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai rata-ratanya adalah 66,4 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 7 orang atau 37% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 12 orang (63%). Dengan lebih banyaknya siswa lulusan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukkan bahwa lulusan SDIT lebih unggul dari siswa bukan lulusan SDIT dalam penguasaan materi tes yang diberikan dalam tes seleksi masuk SMPIT Insan Mubarak.

(30)

63

3. Analisa nilai EHB semester ganjil kelas VII untuk bidang studi PAI. Tabel 8

DAFTAR NILAI EHB PAI SEMESTER I KELAS VII

N I L A I P A I NO

LULUSAN SDIT LULUSAN NON SDIT

1 90 88

2 93 90

3 88 73

4 85 85

5 98 75

6 94 78

7 84 93

8 90 95

9 95 73

10 83 80

11 83 73

12 93 88

13 87 70

14 80 78

15 88 88

16 85 93

17 94 98

18 75 83

19 83 80

Jumlah 1668 1581

(31)

1 1

3 3 3

2

1 1 1

Berdasarkan daftar nilai Evaluasi Hasil Relajar Semester I siswa kelas VII di atas, berikut disajikan tabel Distribusi Frekuensi, Grafik Histogram dan analisa data dari masing-masing lulusan.

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil Siswa Kelas VII yang Berasal dari SDIT

NILAI 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95 96-98

FREK 1 1 3 3 3 2 5 1

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan dalam bentuk Histogram sebagai berikut :

Grafik 5

6

5 5

4 3 2 1 0

74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5 92,5 95,5 98,5

(32)

3 3 3

1 1 1 1 1 1

65

yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 75, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.

Berikutnya disajikan tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk data dari kelompok siswa yang bukan berasal dari SDIT.

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil Siswa Kelas VII yang Berasal Bukan dari SDIT

NIL 69-

(33)

Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa siswa dari SDIT sama dengan nilai yang siswa bukan dari SDIT yaitu 98 masing- masing diperoleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah, siswa lulusan SDIT lebih unggul daripada siswa bukan lulusan SDIT dengan perbandingan nilai 75 : 70.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 87,8 dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 10 orang atau 53%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai rata-ratanya adalah 83,3 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 9 orang atau 50% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 9 orang (50%). Dengan banyaknya siswa lulusan SDIT maupun lulusan bukan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukan bahwa seluruh siswa baik lulusan SDIT ataupun bukan lulusan SDIT dapat menguasai dan memahami materi agama Islam secara baik di SMPIT Insan Mubarak.

Dari kedua perolehan nilai rata-rata antara siswa dari SDIT dan bukan SDIT menunjukan bahwa prestasi belajar pendidikan agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT menunjukkan adanya perbedaan.

(34)

67

Tabel 11

Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel X

Skor f x x1 f ·x1 f ·x1· x1

96 – 98 1 97 3 3 9

93 – 95 5 94 2 10 20

90 – 92 2 91 1 2 2

87 – 89 3 88 0 0 0

84 – 86 3 85 -1 -3 3

81 – 83 3 82 -2 -6 12

78 – 80 1 79 -3 -3 9

75 – 77 1 76 -4 -4 16

Jumlah 19 ;f·x1 = -1 ; f ·x1· x1 = 71

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error dari Variabel I sebagai berikut :

;f·x1

M1 = M0 + p · = 88 + 3(-1 : 19) = 88 - 0,16 = 87,84

N1

SD1 = p :; f ·x1· x1 - (; f·x1 )2

N1

= 3 : 71 – (-1)2 = 3 : 70 : 19 = 3 : (3,68) = 3 (1,91) = 5,73 19

SEM1 = SD1 = 5,73 = 5,73 = 1,35

(35)

Tabel 12

Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel Y

Skor f y y1 f ·y1 f ·y1· y1

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error dari Variabel II sebagai berikut :

;fy1

Setelah diketahui Mean, Standar deviasi dan Standar error masing-masing variabel, langkah selanjutnya adalah mencari perbedaan standar error antara M1

dan M2 sebagai berikut :

SEM1-M2 = : SEM12 + SEM22 = : 1,352 + 3,792 = : 1,82 + 14,36

(36)

69

Dengan diperolehnya nilai SEM1-M2 akhirnya dapat diketahui harga thitung

( t0 ) yaitu :

to = M1 - M2 = 87,84 - 83,26 = 4,58 = 1,139

SEM1 - SEM2 4,022 4,022

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap t0 dengan melihat ttabel ( tt )

pada derajat kebebasan (dk) = ( N1 + N2 ) - 2 = ( 19 + 19 ) - 2 = 38 – 2 = 36

pada δ = 0,05.

Konsultasi tabel nilai "t" , ternyata dalam tabel tidak ditemui nilai dk sebesar 36; karena itu dipergunakan dk yang terdekat yaitu 40. Dengan dk = 40 maka dapat diketahui harga “ tt “ baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada

taraf signifikansi 1%. Ternyata dihasilkan :

Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt = 2,021

Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau tt = 2,704

Karena t0 yang diperoleh sebesar 1,139 ; sedangkan tt = 2,021 pada δ =

0,05 dan tt = 2,704 pada δ = 0,01, dengan demikian 2,021 1,139 2,704, yang

berarti bahwa t0 lebih kecil dari baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada

taraf signifikansi 1%. Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT ditolak. Dan hipotesis kerja (H1) yang

menyatakan ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT di terima.

(37)

C. Tinjauan Analisis

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan murid merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi di dalamnya memiliki arti luas, tidak hanya sekadar hubungan antara guru dan murid, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Dalam pembelajaran di kelas khususnya pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat, menurut hasil wawancara dengan salah seorang guru PAI, dikatakan bahwa penguasaan materi tidak terlalu ditekankan kepada anak didik, tetapi yang paling ditekankan adalah masalah pemahaman, terutama masalah aqidah yang benar, ibadah (khususnya shalat) secara benar, berakhlaq baik, disamping penekanan pada aspek hafalan ayat-ayat Al-Qur,an. Adapun untuk penguasaan materi lebih ditekankan kepada anak melalui buku bacaan yang mereka miliki ditambah tugas-tugas yang ada dalam LKS.

Dalam penggunaan media pembelajaran, di sekolah telah tersedia ruang, perpustakaan, laboratorium sains, laboratorium komputer dan ruang multimedia yang digunakan untuk menunjang proses belajar-mengajar secara interaktif melalui media audio visual. Dan yang tak kalah penting adalah keberadaan masjid besar di dalam lingkungan sekolah. Masjid menjadi pusat kegiatan dan ibadah siswa seharí-hari.

(38)

71

Untuk pencapaian tujuan beribadah secara baik, pada setiap waktu shalat seluruh siswa (kecuali yang berhalangan) diwajibkan mengikuti shalat berjama’ah di masjid yang ada di dalam kompleks sekolah. Tidak hanya shalat lima waktu, shalat sunnah dhuha dan tahajud pun menjadi menu sehari-hari siswa. Kegiatan tersebut sepenuhnya dimonitor oleh petugas yang berasal dari siswa secara bergantian dan dikoordinasikan dengan guru pembimbing.

Jika dalam pengujian hipotesis di atas diperoleh hasil “ada perbedaan hasil belajar PAI antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT, namun tidak signifikan“ , maka dalam proses pembelajaran perbedaan prestasi cukup terlihat pada penguasaan bacaan dan hafalan al-Qur,an . Rata-rata siswa lulusan SDIT telah hafal antara 85% – 100% juz 30 dan juz 29. Sementara siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT tingkat hafalan juz 30 rata-rata kurang dari 50%. Hal ini dapat dipahami karena untuk siswa lulusan SDIT program hafalan secara intensif (tahfidz Al-Qur,an) sudah diterapkan semenjak siswa duduk di kelas I. Berdasarkan buku panduan kurikulum untuk Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) standar kompetensi pelajaran Al- Qur,an untuk tingkat sekolah dasar (SDIT) adalah : “ Siswa mampu membaca Al-Qur,an sesuai dengan tajwid, menulis huruf Al-Qur,an, menghafal dua juz Al-Qur,an, dan memahami arti beberapa surat pilihan.”1 Oleh karena itu dalam hal ini latar belakang pendidikan lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT berpengaruh terhadap penguasaan hafalan Al-Qur,an.

1

(39)
(40)

BAB V P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan seluruh bab dalam skripsi ini, penulis berkesimpulan bahwa :

1. Ada perbedan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa lulusan bukan SDIT, yaitu prestasi siswa lulusan SDIT lebih baik dari siswa lulusan bukan SDIT, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

2. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena :

a. Secara umum siswa lulusan SDIT memiliki pengalaman belajar yang lebih baik disebabkan oleh muatan kurikulum yang lebih luas dan mendalam serta alokasi waktu belajar yang lebih panjang.

b. Siswa non SDIT yang masuk ke SMPIT rata-rata memiliki prestasi yang baik dalam PAI ketika berada di Kelas VI SD sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran PAI secara baik dan dapat bersaing dengan siswa lulusan SDIT.

c. Perbedaan tersebut hanya terkait perolehan nilai semester satu bidang studi PAI saja.

B. Saran

Sebagai akhir dari kegiatan penulisan penelitian ini, kiranya penulis perlu menyampaikan saran-saran berdasarkan hasil penelitian data dan pengolahannya terhadap proses pembelajaran PAI secara umum, dan khususnya proses pembelajaran PAI di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat.

Diantara saran-saran yang perlu penulis sampaikan berkaitan dengan

(41)

tugas dan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah yaitu :

1. Melihat hasil penelitian yang menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) antara siswa lulusan SDIT dengan siswa lulusan selain SDIT, dimana siswa lulusan SDIT lebih unggul sedikit (tidak signifikan) dari siswa lulusan bukan SDIT, menurut penulis perlu ada pengkajian lebih lanjut terkait masalah teknis pengelompokkan. Menurut Hemat penulis pengelompokkan berdasarkan asal sekolah (SDIT/Non SDIT) perlu dipertimbangkan, agar guru dapat secara tepat menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran sehingga siswa, baik yang berasal dari SDIT maupun non SDIT dapat mengikiti pembelajaran secara maksimal.

(42)

LAMPIRAN

Lampiran 1

MATRIK POPULASI N

O NAMA SISWA L/P ASAL SEKOLAH

1 Abdur Rosyid L MI. Al Munawaroh

2 Abdurrahman Fadhil Al Hadi L SDIT Baitul Mal

3 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam L SDIT Baitul Mal

4 Ahmad Faiz Abdurrahman L MI Assa'adah

5 Aisyah Farah Amani P SDIT Auliya

6 Al Nirsyad Insan L SDI Bhakti Ibu

7 Anissa Nurul Aini P SDIT Asy-Syukriyah

8 Annida Ambarumi P SDIT Assy-Syukriyah

9 Annisa Fatima Zahra P SDN Pinang 2

10 Arsyan Zain Ghazali L SDN

11 Asti Syakila P MI Al Mubarak

12 Fadhlia Berliani P SDIT Al-Furqon

13 Fakhirah Dianah Ghaisani P SDIT Asy-Syukriyyah

14 Farha Zakiyya P SDIT Al-Hikmah

15 Fatimah Ghaida P SDIT Baiturrahman

16 Firas L SDN 04 Pg. Ulujami

17 Hafidzati Idzni P MI Attaqwa

18 Hafizh Iqomatul Islam L SDIT Al-Furqon

19 Hammaam Hudzaifah L MI El-Syifa

20 Hanaan Fauziyyah Hilmi P SDIT Al-Hikmah

21 Java Batara Nurazad L MI Soebono Mantofani

22 Khairuna Yamini P SDIT Auliya

23 Luthfiah Fadlun Muhammad P SDIT Assa'adah

24 Mia Aulia Fitrianissa P SDIT Al Hikmah

25 Mohammad Anndrey Baihaqie L SDN 02 Pg. Ulujami

26 Muhamad Ihsan Ramadhan L SDIT Al-Furqon

27 Muhammad Afif Handrianto L SDN 03 Petukangan Sel.

28 Muhammad Jauhar Al Fatih L SDN Mer. Selatan 02

(43)

33 Nurul Hidayati P SDIT Asy-Syukriyah

34 Rafika Dewi P MI Al Mubarak

35 Rifdah Luthfiyah P SDIT Al Furqon

36 Rizky Amalia Yuswa P SDIT Baiturrahman

37 Saifullah Siddiq L SDN 01 Pd. Pinang

38 Sarah Fauziyyah P SDIT Al Furqon

39 Syadza Rose Mawaddah P SDIT Baiturrahman

40 Syifa Duhita Dewakanya P SDIT Al Furqon

41 Ulfa Aulia P MI Asy Syukriyyah

42 Umar Abdul Aziz L SDIT Auliya

(44)

Lampiran 2

DAFTAR SAMPEL

SISWA LULUSAN SEKOLAH ISLAM TERPADU

NO NAMA SISWA L/P ASAL SEKOLAH

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi L SDIT Baitul Mal 2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam L SDIT Baitul Mal

3 Anissa Nurul Aini P SDIT Asy-Syukriyah

4 Annida Ambarumi P SDIT Assy-Syukriyah

5 Fakhirah Dianah Ghaisani P SDIT Asy-Syukriyyah

6 Farha Zakiyya P SDIT Al-Hikmah

7 Fatimah Ghaida P SDIT Baiturrahman

8 Hafizh Iqomatul Islam L SDIT Al-Furqon

9 Luthfiah Fadlun Muhammad P SDIT Assa'adah 10 Mia Aulia Fitrianissa P SDIT Al Hikmah 11 Muhamad Ihsan Ramadhan L SDIT Al-Furqon

12 Nida Azizah P SDIT Baiturrahman

13 Nurul Hidayati P SDIT Asy-Syukriyah

14 Rifdah Luthfiyah P SDIT Al Furqon

15 Rizky Amalia Yuswa P SDIT Baiturrahman

16 Sarah Fauziyyah P SDIT Al Furqon

17 Syadza Rose Mawaddah P SDIT Baiturrahman 18 Syifa Duhita Dewakanya P SDIT Al Furqon

(45)

N

0 NAMA SISWA L/P ASAL SEKOLAH

1 Novita Andriani P MI Al falah

2 Asti Syakila P MI Al Mubarak

3 Rafika Dewi P MI Al Mubarak

4 Ahmad Faiz Abdurrahman L MI Assa'adah

5 Ulfa Aulia P MI Asy Syukriyyah

6 Hafidzati Idzni P MI Attaqwa

7 Hammaam Hudzaifah L MI El-Syifa

8 Java Batara Nurazad L MI Soebono Mantofani

9 Abdur Rosyid L MI. Al Munawaroh

10 Muhammad. Irfan Muzakki L SDN Larangan

11 Al Nirsyad Insan L SDI Bhakti Ibu

12 Saifullah Siddiq L SDN 01 Pd. Pinang

13 Mohammad Anndrey Baihaqie L SDN 02 Pg. Ulujami 14 Muhammad Afif Handrianto L SDN 03 Petukangan

15 Firas L SDN 04 Pg. Ulujami

18 Mukaromah Nur Afifah P SDN Karang Tengah 14 17 Muhammad Jauhar Al Fatih L SDN Mer. Selatan 02

18 Annisa Fatima Zahra P SDN Pinang 2

(46)

Lampiran 3

NILAI RAPORT BIDANG STUDI PAI SISWA LULUSAN SDIT

NO NAMA SISWA NILAI PAI

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi 80

2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam 70

3 Anissa Nurul Aini 80

4 Annida Ambarumi 83

5 Fakhirah Dianah Ghaisani 95

6 Farha Zakiyya 90

7 Fatimah Ghaida 81

8 Hafizh Iqomatul Islam 85

9 Luthfiah Fadlun Muhammad 90

10 Mia Aulia Fitrianissa 88

11 Muhamad Ihsan Ramadhan 62

12 Nida Azizah 90

13 Nurul Hidayati 80

14 Rifdah Luthfiyah 77

15 Rizky Amalia Yuswa 78

16 Sarah Fauziyah 88

17 Syadza Rose Mawaddah 85

18 Syifa Duhita Dewakanya 60

19 Umar Abdul Aziz 90

Jumlah 1552

(47)

0 NAMA SISWA NILAI PAI

1 Abdur Rosyid 70

2 Ahmad Faiz Abdurrahman 80

3 Al Nirsyad Insan 60

4 Annisa Fatima Zahra 70

5 Arsyan Zain Ghazali 70

6 Asti Syakila 73

7 Firas 80

8 Hafidzati Idzni 70

9 Hammaam Hudzaifah 81

10 Java Batara Nurazad 73

11 Mohammad Anndrey Baihaqie 70

12 Muhammad Afif Handrianto 60

13 Muhammad Jauhar Al Fatih 80

14 Muhammad. Irfan Muzakki 70

15 Mukaromah Nur Afifah 83

16 Novita Andriani 80

17 Rafika Dewi 68

18 Saifullah Siddiq 80

19 Ulfa Aulia 83

Jumlah 1401

(48)
(49)

1 "" % 5 . " (! "* (+(%

1 !5 ".9 ", ! *(% (+(%

1 +- (+ %& '( ! ' *(% (+(%

1 9< , ". " +& + *(% (+(%

1) + + ! : (! "* $ (+(%

0 (+ ,! "" % +& 5 *(% (+(%

0 ( 55 . - - 1 ;,$ ;+ , " *(% (+(%

0 # (-!9" (+(. (! "* $ (+(%

01 !' 5 $ $ 0 2( (3 (+(%

00 !. !. (% +& (,% ! *(% (+(%

0 5 :: " 0 2( (3 (+(%

0 :.(! 9% .

0 ! % L

0 " " (4 '' P

0) < , ! (! 4 . L

( 55 . !- " L

( 55 . ".!;' L

!%' " = " # 4 + L

1 %, ' + P

0 - .4 , .4" P

+ !%' . "% " L

Jakarta, 12 Juni 2007

Kepala SMPIT Insan Mubarak

(50)

Lampiran 4

DAFTAR NILAI EHB PAI SISWA LULUSAN SDIT

NO NAMA SISWA NILAI PAI

1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi 90

2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam 93

3 Anissa Nurul Aini 88

4 Annida Ambarumi 85

5 Fakhirah Dianah Ghaisani 98

6 Farha Zakiyya 94

7 Fatimah Ghaida 84

8 Hafizh Iqomatul Islam 90

9 Luthfiah Fadlun Muhammad 95

10 Mia Aulia Fitrianissa 83

11 Muhamad Ihsan Ramadhan 83

12 Nida Azizah 93

13 Nurul Hidayati 87

14 Rifdah Luthfiyah 80

15 Rizky Amalia Yuswa 88

16 Sarah Fauziyah 85

17 Syadza Rose Mawaddah 94

18 Syifa Duhita Dewakanya 75

19 Umar Abdul Aziz 83

Jumlah 1668

(51)

N

0 NAMA SISWA NILAI PAI

1 Novita Andriani 88

2 Asti Syakila 90

3 Rafika Dewi 73

4 Ahmad Faiz Abdurrahman 85

5 Ulfa Aulia 75

6 Hafidzati Idzni 78

7 Hammaam Hudzaifah 93

8 Java Batara Nurazad 95

9 Abdur Rosyid 73

10 Muhammad. Irfan Muzakki 80

11 Al Nirsyad Insan 73

12 Saifullah Siddiq 88

13 Mohammad Anndrey Baihaqie 70

14 Muhammad Afif Handrianto 78

15 Firas 88

18 Mukaromah Nur Afifah 93

17 Muhammad Jauhar Al Fatih 98

18 Annisa Fatima Zahra 83

19 Arsyan Zain Ghazali 80

Jumlah 1581

(52)

Lampiran 5

BERITA WAWANCARA

Pelaksanaan : 8 Januari 2008 Nama : Edi Nasirun, S.Pd.

Jabatan : - Kepala SMPIT Insan Mubarak - Sekretaris JSIT DKI Jakarta

1. Apa visi, misi dan tujuan dibukanya SMPIT Insan Mubarak 2. Strategi apa yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut ? 3. Bagaimana kurikulum Pendidikan Agama Islam dilaksanakan di SMPIT

Insan Mubarak ?

(53)

1. Yang menjadi visi SMPIT Insan Mubarak adalah Menjadi Sekolah

Unggulan Nasional berbasis Al-Qur’an, sedangkan misi SMPIT IM yaitu : a. Membentuk SDM yang beraqidah lurus, beribadah benar, berakhlak

terpuji, berwawasan luas, mandiri dan berketerampilan.

b. Memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya (life skill).

c. Membekali siswa/siswi dengan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an yang benar.

Adapun tujuan didirikannya SMPIT Insan Mubarak adalah :

a. Mencetak siswa/siswi yang sehat dan kuat, baik jasmani maupun rohani.

b. Mewujudkan sekolah unggulan berskala nasional.

c. Melahirkan lulusan yang soleh, cerdas, terampil, sehat, berguna dan mandiri.

2. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seluruh komponen pendukung mulai dari kepala sekolah, guru-guru, komite sekolah, pengurus yayasan maupun walimurid ikut dilibatkan baik dalam perencanaan secara langsung ataupun tidak langsung dalam

3. Kurikulum yang diajarkan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi versi DIKNAS dipadukan dengan Kurikulum yang dikeluarkan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).

4. Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan antara lain : 5. Kriteria penerimaan siswa baru SMPIT Insan Mubarak :

- Nilai rata-rata raport minimal 7,0 - Memiliki hafalan minimal ¾ juz 30 - Sehat jasmani dan rohani.

Jakarta, 8 Januari 2008

Interviewee Interviewer

(54)

Lampiran 7

BERITA WAWANCARA Pelaksanaan : 8 Januari 2008

Nama : Muhammad Amin, Lc

Jabatan : Guru Bidang Studi Agama Islam (Pembina OSIS)

1. Apa latar belakang pendidikan bapak ¿

2. Apa posisi atau jabatan bapak di SMPIT Insan Mubarak ¿

3. Metode apa saja yang bapak gunakan dalam mengajarkan materi PAI ¿ 4. Media apa saja yang bapak gunakan dalam pembelajaran ¿

5. Apakah ada kendala dalam menyampaikan materi PAI kepada siswa ¿ 6. Usaha apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kendala tersebut ¿ 7. Bagaimanakah sikap siswa ketika berlangsung proses belajar mengajar

PAI ¿

8. Apakah focus dari proses pembelajaran PAI yang bapak usahakan ? 9. Bagaimanakah strategi untuk mewujudkannya ?

10. Apa saja kegiatan keislaman yang dijalankan ?

11. Bagaimanakah keadaan akhlak siswa SMPIT Insan Mubarak Joglo secara umum ¿

12. Bagaimanakah kemampuan baca Qur,an siswa SMPIT Insan Mubarak ¿ 13. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut ? 14. Menurut bapak apakah ada pengaruh perbedaan latar belakang pendidikan

(55)

16. Apakah bapak melihat adanya kecenderungan bahwa siswa yang terlibat atau banyak terlibat (aktif) dalam kegiatan keislaman siswa yang

berprestasi atau berasal dari SDIT ?

17. Apakah bapak melihat kecenderungan bahwa siswa yang prestasinya kurang, sikapnya kurang baik dan kemampuan baca Qur,annya kurang berasal dari lulusan non SDIT ?

18. Apakah menurut bapak perbedaan asal sekolah SDIT dan bukan SDIT mempengaruhi daya tangkap atau pemahaman terhadap materi PAI yang bapak ajarkan ?

19. Jika ada, apakah perlu adanya perlakuan berbeda antara siswa yang berbeda latar belakang pendidikannya ?

20. Apakah perlu untuk mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan siswa yang bapak ajar dalam hal ini SDIT dan bukan SDIT terhadap materi PAI ¿

21. Apakah yang menjadi indikator dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik siswa yang bapak ajar ¿

HASIL WAWANCARA 1. Latar belakang pendidikan saya

2.

Jakarta, 8 Januari 2008

Interviewee Interviewer

(56)

RIWAYAT HIDUP

Jamaluddin M, lahir di Jakarta, 10 Maret 1969, anak ke-3 dari pasangan Mardani Muhammad dan Ami Ahmad. Setelah menamatkan sekolah dasar di SD Negeri 03 Joglo, Jakarta Barat, pada tahun 1983 melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Al-Islamiyah di Kampung Kecil, Kebayoran Lama, Jakarta Barat. Selanjutnya pada tahun 1986 melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 3 Filial di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Selepas Aliyah, pada tahun 1989, Penulis melanjutkan ke IAIN Jakarta pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Matemátika

(Tadris). Kuliah di IAIN Jakarta hanya diikuti sampai dengan semester VII. Setelah keluar dari IAIN, pada tahun 1994 penulis mengikuti kuliah program D-1 untuk jurusan Tehnik Komputer di AMIK BSI. Pada tahun 1995 penulis mengikuti kuliah Program D-3 PGMI (kerjasama IAIN Jakarta dengan Depag) dan selesai tahun 1999. Tahun 2005 penulis mengikuti kuliah program S-1 - PTTM (kerjasama Departemen Agama dengan UIN Jakarta) hingga selesai tahun

2008.

(57)

Gambar

Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3
Tabel 4 Matriks Populasi dan Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh model pembelajaran kolaborasi dengan menggunakan metode kualitatif, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah Karangtengah,

Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah: Hubungan antara motivasi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pencapaian prestasi belajar individu siswa dalam bidang stusi Pendidikan Agama Islam adalah dengan mencari waktu-waktu yang kondusif

28 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Rajawali Press, 2002), hal.. usaha yang dicapai”. 29 Jadi suatu usaha yang dapat dikatakan berhasil bila ada bukti

Dari skripsi Tien Martiningsih yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi Multiple Intelligence di SD Negeri

Sedangkan yang berasal dari SD Umum sikap siswa yang berasal dari SD umum ketika proses belajar mengajar PAI mereka selalu mengikuti pelajaran dengan baik

Jadi tidak saja merupakan transfer of knowledge, tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value education). Dengan demikian dapat dipahami bahwa prestasi belajar mata pelajaran PAI

Hasil penelitian menunjukkan 1 prestasi belajar membaca al-Qur‟an siswa MTs Nurul Huda Sukaraja kelompok lulusan SD termasuk kategori rendah dibuktikan bahwa dari 20 siswa ada 8 siswa