BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Pada saat ini, Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia
memerlukan pengelolaan kinerja keuangan yang stabil yang akan membantu pemerintah dalam mengadakan perencanaan pembangunan.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Berbicara mengenai sumber daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 (dua) aspek yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah
sumber daya manusia yang tersedia, sedangkan aspek kualitas mencakup kemampuan sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik/kecerdasan dan mental dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga dalam proses pembangunan
pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan, sebab kuantitas sumber daya manusia yang besar tanpa didukung kualitas yang baik akan menjadi beban
pembangunan suatu bangsa. Dalam mewujudkan misi dan visi instansi maka organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya seoptimal mungkin, supaya dapat memberikan added value bagi organisasi ini. Oleh karena itu untuk mewujudkan, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan handal di bidangnya. Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam instansi ini yaitu dengan jalan meningkatkan kompetensi individu
Inti dalam mengembangkan kompetensi karyawan adalah rekayasa perilaku/behaviour engineering tenaga kerja. Rekayasa perilaku mengandung makna tersirat bahwa perilaku dapat diubah dan diperbaiki. Untuk mencapai pengembangan perilaku harus dilakukan secara sadar, yaitu melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sistem. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pengembangan sumbert daya manusia adalah usaha meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai yang
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan dalam suatu instansi. Bagi sebuah instansi pengembangan sumber daya manusia semakin memegang peranan penting dan diperlukan diantaranya karena sumber daya manusia merupakan salah
satu unsur strategis. Hal tersebut diperkuat kondisi bahwa akibat perubahan dan globalisasi, kebutuhan akan tenaga terampil semakin meningkat begitu pula
kebutuhan akan angkatan kerja yang lebih berpendidikan, terlatih dan memiliki keahlian beragam. Ditambah lagi restukturisasi instansi dan organisasi yang terus
berlangsung, perubahan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) yang cepat, serta ketatnya persaingan, menghasilkan anggapan baru bahwa untuk mengatasi semua tantangan tersebut dibutuhkan individu yang tidak hanya memiliki keahlian
sejenis yang memang diharuskan bagi pekerjaannya, tapi juga keahlian-keahlian pendukung pekerjaan tersebut yang merupakan ragam keahlian di luar yang
Gaji merupakan suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok. Dan Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya.
Pemberdayaan gaji dan tunjangan karyawan merupakan kegiatan terbesar dari kegiatan pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan atau instansi,sehingga diperlukan pengendalaian gaji yang memadai guna mencegah penyimpangan-penyimpangan baik sengaja maupun tidak sengaja.setiap perusahaan maupun instansi seringkali menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya mulai dari permasalahan sederhana sampai permasalahan yang lebih kompleks,semua ini memerlukan penanganan yang serius agar masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.
harus mendapat perhatian besar, karena selain biaya terbesar dalam biaya operasi instansi, karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak wajar berkaitan dengan penggajian. Melihat hal tersebut, maka diperlukan suatu prosedur penggajian yang baik agar menghasilkan prosedur yang baik, akurat dan dapat dipercaya.
Dalam pekerjaan yang ruang lingkupnya besar maka akan memerlukan
suatu penanganan yang baik dimana hal ini menyangkut banyaknya jumlah karyawan, hal ini akan mendatangkan masalah apabila tidak mendapatkan
perhatian, karena suatu pihak karyawan memberikan jasa, sehingga harus di berikan kompensasi sebagai balas jasa yang diberikan oleh instansi, dalam salah satu kegiatan yang dilakukan oleh instansi adalah aktivitas pengkajian. Aktivitas
pengkajian yang di maksudkan yaitu kegiatan instansi yang mengatur jumlah gaji yang seharusnya diberikan kepada karyawan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
memberikan gaji, pemberian gaji oleh instansi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi kerja dan mengurangi tingkat keluar masuknya karyawan
yaitu dengan memberikan gaji yang besar dan tepat waktu sesuai dengan jasa yang diberikan karyawan kepada instansi.
Dari uraian diatas maka penulis melakukan kerja praktek di Kantor Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah untuk mengetahui dan mendalami untuk dijadikan sebagai laporan dengan judul “Tinjauan Atas Prosedur Gaji
1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1. Maksud Kerja Praktek
Maksud dari penulisan kerja praktek ini adalah untuk memperoleh, mengumpulkan data dan keterangan serta informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis berkaitan dengan pelaksanaan
pemberian dan penyaluran Gaji karyawan PNS pada kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung.
1.2.2. Tujuan Kerja Praktek
Berdasarkan masalah yang ada, maka tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui prosedur penerimaan gaji
karyawan PNS pada kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung yang meliputi ketentuan penghasilan gaji karyawan dan tunjangan
jabatan pada gaji karyawan.
1.3 Metode Kerja Praktek
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.4.1 Lokasi Kerja Praktek
Dalam penyusunan Kerja Praktek ini, penulis melakukan penelitian di
Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah yang berlokasi di Jl. Windu No.26 Telp. (022) 7301440 – 7301471 – 7305316 - 7312242, Fax (022) 7306848 Bandung.
1.4.2 Waktu Kerja Praktek
No Keterangan Bulan
Juni Juli Agust Sept Okt Des
1 Memperoleh surat ijin Kerja Praktek dari kampus
2 mencari tempat untuk melaksanakan Kerja Praktek
3
Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ke
perusahaan
4 Menentukan tempat Kerja Praktek
5 Meminta surat pengantar kepada perusahaan
6 Melaksanakan Kerja Paktek di perusahaan
7 Pengambilan dan pengumpulan data dari perusahaan
8 Menyiapkan laporan Kerja Praktek
9 Bimbingan di perusahaan
10 Penyusunan laporan Kerja Praktek
11 Bimbingan di kampus
12 Penyempurnaan laporan Kerja Praktek
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1968 dibentuk pusat pendidikan dan pelatihan pemerintah
daerah tingkat 1 Jawa Barat (non structural dibawah Direktorat Kepegawaian) berdasarkan SK. Gubernur Provinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Barat No.
11-68/A/I/Pend/SK tanggal 30 September 1968. Ditetapkan Sotik Diklat Provinsi Jawa Barat berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri N0. 64 tahun 1984.
Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 64 tahun 1984,
diterbitkan keputusan Gubernur KDH Tingkat 1 Jawa Barat No. 061/kep.86-HUK/1986 pada tanggal 23 juni 1986 tentang SOTK pendidikan dan latihan Provinsi Jawa Barat (DIKLAT Provinsi Jawa Barat). Untuk menguatkan
kependudukan DIKLAT Provinsi Jawa Barat, dikeluarkan Perda Provinsi DT 1 Jawa Barat No.18 tahun 1994 tentang organisasi dan tata kerja pendidikan dan
laitah Provinsi daerah Tingkat 1 Jawa Barat, dengan tupokasi berdasarkan Kepgub KDH Tingkat 1 Jawa Barat No.48.
Ditetapkan Perda Provinsi Jawa Barat No. 16 tahun 2000 tentang lembaga teknis daerah. Diklat Provinsi Jawa Barat ditetapkan menjadi badan pendidikan dan pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan tupoksi berdasarkan Kepgub
Jawa Barat No.16 Tahun 2001. Untuk memenuhi amanat PP No.41 tahun 2007, badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat ditetapkan
tata kerja inspektorat, badan perencanaan pembangunan daerah, lembaga teknis daerah dan polisi pamong praja.
2.2. Visi Dan Misi
2.2.1. Visi Dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempnyai visi dan misi yaitu:
1. Visi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini adalah “ Tercapainya m asyarakat Jawa Barat yang mendiri, dinamis dan sejarah”.
2. Misi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini diantaranya: (1)
Mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing, (2) Meningkatkan pembangunan ekonomi regional berbasis
potensi loka, (3) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah, (4) Meningkatkan daya dukung dan daya tamping lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan (5) Meningkatkan efektifitas
pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.
2.2.2. Visi Dan Misi Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat
Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat mempunyai visi dan misi yaitu: 1. Visi dari Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat ini adalah“ Unggul dan
professional di Bidang Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan berbasis teknologi informasi tahun2013”.
2. Misi dari Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat ini diantarany: (1) Meningkatkan penyelenggaraan manajemen diklat yang professional, (2)
(3) Mengembangkan infrastruktur diklat berbasis teknologi informasi dan (4) Mnegoptimalkan jejaring kerja secara professional dengan seluruh
stakeholder.
2.3. Keunggulan
2.3.1. Aspek Sarana Dan Prasarana
Adapun aspek sarana dan prasarana pada kantor Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kota Bandung yang terdiri dari:
1. Gedung administrasi/kantor; 2. Aula serba guna;
3. Gedung asrama; 4. Ruang kelas;
5. Ruang makan;
6. Laboratorium bahasa; 7. Laboratorium komputer;
8. Ruang multi media; 9. Sarana ibadah;
10. Poliklinik; 11. Perpustakaan;
12. Fitness centre/gymnasium dan jogging track; 13. Kantin dan cafe;
14. Koperasi;
2.3.2. Sertifikasi Akreditasi
Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan keputusan kepala lembaga administrasi Negara Republik Indonesia nomor 17/1/13/14/2004 Tanggal 15 Januari 2004 telah memiliki sertifikat akreditasi untuk menyelenggarakan
diklat prajabatan CPNS golongan I,II,III, serta diklat kepemimpinan Tingkat III dan IV.
2.3.3. Sertifikat ISO
Bandiklatda Provinsi Jawa Barat juga telah menguatkan lembaganya dengan kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000/SNI 19-9001:2001, nomor sertifikat:
3704012 Tanggal 13 Januari 2004. Dimilikinya sertifikat ini merupakan bukti bahwa Bandiklat Provinsi Jawa Barat akan senantiasa memperhatikan dan meningkatkan mutu pelayanan terhadap semua stakeholder kediklatan sehingga apa yang diharapkan oleh pemakai jasa lembaga diklat akan terpenuhi.
2.4. Uraian Tugas atau Jabatan 2.4.1. Kepala Badan
Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan
Dalam menyenglenggarakan tugas pokok Kepala Badan mempunyai fungsi:
1. Penyelengaraan perumusan,penetapan,pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengembangan diklat,diklat
kepemimpinan dan fungsional,serta diklat teknis.
2. Penyelenggaraan perumusan dan menetapkan pemberi dukungan atas penyelengaraan pemerintahaan daerah bidang pendidikan dan pelatihan.
3. Penyelengaraan fasilitas dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas bidang pendidikan dan pelatiahan.
4. Penyelengaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi badan
5. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pembinaan UPTB.
2.4.2. Sekretaris
Mempunyai tugas poko menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program badan, pengajian perencanaan dan program, pengeloalaan keuangan, kepegawaian dan umum.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dekertaris mempunyai fungsi:
1. Penyelengaraan pengkoordinasikan perencanaan dan program badan
Sekertaris membawahi sebagai berikut:
1. Subbagian perencanaan dan program
2. Subbagian keuangan 3. Subbagian
4. Kepegawaian dan umum.
2.4.3. Subbagian Perencanaan dan Program
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, subbagian perencanaan dan program mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program sekretarian
2. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program badan yang meliputi pengembangan diklat, diklat
kepemimpinan/struktural dan fungsional serta diklat teknis.
3. Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program
2.4.4 Subbagian Keuangan
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan badan dalam menyelenggarakan tugas pokok, subbagian keuangan mempunyai fungsi yaitu:
1. Melaksanakan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung badan
2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan badan 3. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan UPTB.
2.4.5. Subbagian Kepegawaian dan Umum
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaian,kelembagaan,ketalaksanaan,umum dan perlengkapan.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, subbagian kepegawaian dan umum
mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelengaraan mutasi, pengembangan karir,
kesejahteraan dan disiplin pegawai dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya
2. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembina kelembagaan,
ketaatan dan rumah tangga
3. Administrasi administrasi, dokumentasi peraturan peraturan undangan,
kearsipan dan perpustakaan
4. Pelaksanaan tugas kehumasan badan
2.4.6. Bidang Pengembangan Diklat
Mempunyai tugas pokok menyelengarakan pengajian bahan kebijakan dan menyelenggarakan kegiatan analisis kebutuhan diklat dan pengkajian sistem diklat.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, bidang pengembangan diklat mempunyai fungsi yaitu:
1. Penyelengaraan pengkajian bahan rencana umum analisis kebutuhan kediklatan di daerah
2. Penyelengaraan pengkajian bahan kebijakan analisis kebutuhan diklat.
3. Penyelengaraan pengakajian bahan rancangan umum kebijakan
pengembangan pengkajian program diklat.
4. Penyelengaraan evaluasi diklat (evaluasi proses, pasca dan dampak diklat) 5. Penyelenggaraan pengkajian bahan rancangan kediklatan.
Bidang pengembangan diklat membawahi subbidang sebagai berikut:
1. Subbidang analisis kebutuhan diklat
2. Subbidang pengkajian diklat.
2.4.7. Subbidang Analisis Kebutuhan Diklat
Dalam menyelengarakan tugas pokok, subbidang analisis kebutuhan diklat mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana analisis kebutuhan diklat untuk penyusunan kebijkan analisis kebutuhan diklat pada organisasi perangkat
daerah
2. Pelaksanaan penyusunan data dan informasi untuk bahan perencanaan analisis kebutuhan diklat pada organisasi peranngkat daerah
3. Pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan diklat pada organisasi perangkat daerah
4. Pelaksanaan uji coba (try out) hasil analisis kebutuhan diklat 5. Pelaksanan fasilitasi analisis kebutuhan daerah kabupaten/kota
2.4.8. Subbidang Pengkajian Diklat
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian pendidikan dan
pelatihan.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, subbidang pengkajian diklat mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengkajian diklat
2. Pelaksanaan analisis dan mengevaluasi bahan kajian diklat dalam upaya
pengembangan program kediklatan
3. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana tindak lanjut pengembangan program
4. Pelaksanaan fasilitasi evaluasi kediklatan pada organisasi perangkat daerah,balai-balai diklat pemerintah daerah,lembaga diklat kabupaten/kota
dan lembaga/instansi vertikal lainya
5. Pelaksanaan penyusunan bahan kelembagaan diklat kabupaten/kota
2.4.9. Bidang Diklat Kepemimpinan dan Fungsional
Mempunyai tugas pokok menyelengarakan pengkajian bahan teknis dan
menyelengarakan kegiatan diklat kepemimpinan/struktural dan diklat fungsional.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, bidang diklat kepemimpinan dan
fungsional mempunyai fungsi yaitu:
1. Penyelengaraan pengkajian bahan kebijakan teknis diklat kepemimpinan/strktural dan funsional;
2. Penyelengaraan pengkajian program kerja,penyelenggaraan diklat kepemimpinan/struktural dan fungsional.
3. Penyelengaraan diklat kepemimpinan/struktural dan fungsioanal
4. Penyelengaraan fasilitas kegiatan diklat kepemimpinan/struktural dan fungsional kepada pemerintah kabupaten/kota dan lembaga/instansi vertikal
lainnya.
Bidang diklat kepemimpinan dan fungsional membawahi subbidang sebagai
berikut;
2.4.10. Subbidang Diklat Struktural
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan melaksanakan diklat struktural.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, subbudang diklat struktural mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan diklat kepemimpinan / struktural. 2. Pelaksanaan diklat kepemimpinan / struktural
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelengaraan diklat kepemimpinan /
struktural.
2.4.11. Subbidang Diklat Fungsional
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan melaksanakan diklat fungsional.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, serta diklat fungsional mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan penyususnan rencana kegiatan diklat fungsional
2. Pelaksanaan diklat fungsional
2.4.12. Bidang Diklat Teknis
Mempunyai tugas pokok menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan menyelengarakan kegiatan diklat teknis umum dan teknis substantif.
Dalam menyelengarakan tugas pokok, bidang diklat teknis mempunyai fungsi yaitu:
1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis umum dan substantif 2. Penyelengaraan pengkajian program kerja,penyelengaraan diklat teknis
umum dan substantif
3. Penyelengaraan diklat teknis umum dan substantif
4. Penyelenggaraan fasilitasi kegiatan diklat umum dan substantif kepada
pemerintah kabupaten/kota dan lembaga/instansi vertikal lainnya.
Bidang diklat teknis membawai subbidang sebagai berikut:
1. Subbidang diklat teknis umum
2. Subbidang diklat teknis substantif.
2.4.13. Subbidang Diklat Teknis Umum
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan melaksanakan diklat teknis umum.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, subbidang diklat teknis umum mempunyai fungsi yaitu:
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat teknis umum
2.5.14. Subbidang Diklat Teknis Substantif
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan
teknis dan melaksanakan diklat teknis substantif.
Dalam meyelengarakan tugas pokok,subbidang diklat teknis sustantif
mempunyai fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan diklat substantif
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat teknis substantif
2.4.15. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
2. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang di
tetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seseorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diteteapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Jumlah tenaga jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan beban kerja
6. Rincian tugas kelompok jabatan fungsional di tetapkan berdasarkan ketentuan
Kelompok jabatan fungsional pada Badiklatda Provinsi Jawa Barat terdiri dari:
1. Jabatan fungsional widyaiswara 2. Jabatan fungsional perencana.
2.5. Aspek Kegiatan Perusahaan. 2.5.1. Diklat Struktural /Kepemimpinan
Diklat structural/kepemimpinan terdiri dari: 1. Diklat prajabatan CPNS golongan I, II dan III
2. Diklat kepemimpinan golongan IV 3. Diklat kepemimpinan golongan III
4. Diklat kepemimpinan golongan II (bekerja sama dengan LAN-RI) 5. Change management traning (CMT)
6. Achievement management traning (ACT) 7. Mangement motivation traning (MMT)
2.5.2. Diklat Fungsional
Diklat fungsional terdiri dari: 1. TOT Widyasawara
2. Diklat fungsional analisis jabatan
3. Diklat fungsional perencanan pertama 4. Diklat fungsional perencanaan muda
5. Diklat fungsional penjejangan penyuluh kehutanan pelaksana lanjut
7. Diklat fungsional PPNS bidang perhubungan darat 8. Diklat fungsioanal PPNS bidang lingkungan hidup
9. Diklat fungsional pranata komputer
10. Diklat fungsional penjejangan penyuluh kehutanan pelaksana lanjut 11. Diklat fungsional sertifikasi tingkat ketua tim auditor
12. Diklat fungsional ekosistem hutan tingkat ahli 13. Diklat fungsional ketua tim pemeriksa
2.5.3. Diklat Teknis Umum
Diklat teknis umum terdiri dari: 1. Critical management traning
2. Diklat teknis kepemimpinan daerah. 3. Diklat teknis kepala desa/ketua BPD
4. Diklat teknis anggaran kinerja bagi pinlak
5. Diklat teknis anggaran kinerja bagi pemegang kas
6. Diklat teknis penatausahaan keuangan bagi PPTK 7. Diklat teknis penatausahaan keuangan bagi bendahara 8. Diklat teknis penatausahaan keuangan bagi PPK
9. Diklat teknis pengadaan barang/ jasa instansi pemerintah 10. Diklat teknis pengelolaan keuangan daerah
11. Diklat teknis manajemen standar pelayanan
12. Diklat teknis manajemen pemberdayaan perpustakaan SKPD
13. Diklat teknis pemantauan dan evaluasi program dan proyek
15. Diklat teknis teknologi dan informasi 16. Diklat teknis manajemen kepala SLB
17. Diklat teknis pendampingan masyarakat sertifikat hutan 18. Diklat teknis perhubungan bidang keudaraan
19. Diklat teknis manajemen pengembanagn agribisnis berwawasan lingkungan
20. Diklat teknis analisis kepegawaian 21. ESQ
22. In house training untuk anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota
2.5.4. Diklat Teknis Substantif
Diklat teknis substantif terdiri dari:
1. Diklat teknis substantif perhubungan bidang perhubungan laut 2. Diklat teknis substantif perhubungan bidang keudaraan
3. Diklat teknis substantif pendamping masyarakat sekitar hutan 4. Diklat teknis substantif perindag bidang perdagangan luar negri
5. Diklat teknis substantif pertenakan tingkat dasar 6. Diklat teknis substantif pertenakan bidang keurmister 7. Diklat teknis substantif perikanan dan kelautan dasar
8. Diklat teknis substantif pariwisata tingkat dasar 9. Diklat teknis substantif dasar-dasar audit operasional
10. Diklat teknis substantif pengujian tangki ukur
11. Diklat teknis substantif pertanian tanaman pangan bidang pengganggu
12. Diklat teknis substantif pertanian tanaman pangan bidang pasca panen dan pemasaran
13. Diklat teknis substantif pendapatan bidang pajak
14. Diklat teknis substantif KUKM bidang pemasaran dan kewirausahaan 15. Diklat teknis substantif KUKM bidang penyuluhan kehutanan
16. Diklat teknis substantif kehutanan bidang penyuluhan kehutanan 17. Diklat teknis substantif kesehatan bidang manajemen puskesmas
18. Diklat teknis substantif kesehatan bidang pelayanan kesehatan masyarakat 19. Diklat teknis substantif pembinaan pengelolaan hutan rakyat
20. Diklat teknis substantif pendidikan bidang manajemen kepala SMP
21. Training officer course (TOC) 22. Management of training (MOT)
2.5.5. Analisis Kebutuhan Diklat
Merupakan bagian integral dari manajemen diklat dan langkah awal dari sistem kediklatan. Dari kegiatan AKD akan menghasilkan kompetensi, kurikulum,
pedoman penyelenggaraan diklat dan modul diklat teknis substantif.
Manfaat AKD yaitu:
1. Program diklat disusun sesuai kompetensi yang dibutuhkan
2. Rancangan diklat yang berbasis kompetensi aktual akan menjaga ,memelihara dan menguatkan motivasi belajar peserta diklat
AKD yang telah dilaksanakan sebagi berikut: 1. Dinas pertenakan (modul sudah tersusun) 2. Dinas perikanan (modul sudah tersusun) 3. Dinas perkebunan (modul sudah tersusun)
4. Dinas kehutanan (modul sudah tersusun) 5. Dinas pertanian (modul sudah tersusun)
6. Dinas pariwisata (modul sudah tersusun) 7. Dinas pendapatan (modul sudah tersusun)
8. Dinas pengelolaan (modul sudah tersusun) 9. Dinas sosial (modul sudah tersusun) 10. Badan pemberdayaan perempuan dan KB
11. Dinas koperasi dan UKM
12. Dinas perindustrian dan perdagangan
13. Dinas satpol PP 14. Dinas perhubungan
15. Badan pemberdayaan masyarakat daerah
16. Rekapitulasi produk AKD
2.6. Implimentasi Jejaring Kerja 2.6.1. Pengembangan Sistem Diklat
Pengembangan sistem diklat dilaksanakan sebagai upaya untuk senantiasa
1. Pengembangan kurikulum diklat teknis manajemen SLB 2. Orientasi pengajar diklat teknis
3. Uji coba diklat teknis
4. Pengembangan kurikulum diklat teknis 5. Pengembanagn kompetensi widyaiswara
6. Implementasi kurikulum diklat teknis pemberdayaan desa dan diklat teknis kepala desa/ketua BPD
7. Pengembangan sumber pembelajaran
8. Monitoring pendayagunaan alumni diklat teknis 9. Evaluasi pasca diklat
10. Eavluasi dampak diklat
11. Bimbingan lanjutan bagi alumni peserta diklat
2.6.2. Pengembangan SIM Diklat
Dalam mewujudkan profesionalisme penyelengaraan diklat,dukungan fasilitas berbasis teknoligi informasi menjadi suatu hal yang tidak bisa
dihindakan. Kegiatan pengembangan SIM diklat yang telah dilaksanakan adalah:
1. Website bandiklatda provisi jawa barat (bandiklatda.javarprov.go.id) 2. Hot spot seluruh area
2.6.3. Perencanaan Diklat yang Terintegrasi
Perencanaan diklat yang terintegrasi antara provinsi dengan
kabupaten/kota merupakan langkah awal kegiatan yang terencana dan terarah. Untuk mewujudkanmya, Bandiklada Provinsi Jawa Barat senatiasa melaksanakan koordinasi perencanaan kediklat aparatur dengan OPD di lingkungan pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/kota Se-Jawa Barat.
Sebagai lembaga diklat terakreditasi, Bandiklatda Provinsi Jawa Barat telah
mempunyai jejaring kerja yang luas, baik dengan pemerintah kabupaten/kota Se-Jawa Barat, Provinsi lain bahkan dengan instansi vertikal. Jejaring kerja tersebut
antara lain dilaksanakan dengan:
1. OPD di lingkungan pemerintah provinsi jawa barat 2. Kabupaten / kota Se-Jawa Barat
3. Provinsi lain, antaranya:
a. Provinsi Kalimantan (Kabupaten Penajam Paser Utara) b. Provisi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Ende)
c. Provimsi Banten (Kabupaten/Kota Tanggerang) d. Provinsi Bengkulu
e. Provinsi Riau
f. Provinsi Bangka Belitung
b. Kejaksaan Tinggi c. BPOM
d. LIPI e. BAPENAS f. POLDA JABAR
BAB III
PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. Bidang Pelaksanaa Kerja Praktek
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Badan Diklat Bandung.
Penulis ditempatkan pada unit Divisi Keuangan untuk analisis Gaji Karyawan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut penulis diberikan pengarahan
dan bimbingan mengenai kegiatan instansi .
3.1.1. Pengertian Prosedur
Pengertian prosedur menurut pendapat Jogiyanto yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal adalah sebagai berikut:
“Prosedur adalah urut-urutan operasiklerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapan orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.
(2005 : 1) Menurut M. Nafarin, prosedur adalah sebagai berikut:
“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling
berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.
Menurut Azhar Susanto, prosedur adalah sebagau berikut:
“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam”.
(2004 : 264) Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur suatu urutan langkah-langkah pemprosesan dan atau urutan kegiatan
yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
3.1.2 Pengertian Gaji
Pengertian gaji menurut Soemanto adalah sebagai berikut:
“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya,biasanya tetap secara bulanan/tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain”.
(2005 : 307) Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko, gaji adalah sebagai berikut: “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”.
Sedangkan menurut Sastro Hardiwiryo pengertian gaji adalah sebagai berikut:
“Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,meningkatkan kinerja,meningkatkan produktivitas dalam perusahaan,serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.perusahaan yang tergolong modern,saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja”.
(2003 : 54) Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada
karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang diberikan.
3.1.2.1 Prosedur Gaji
Di dalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, Menurut
Mulyadi prosedur gaji adalah sebagai berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
2. Prosedur pencatatan waktu kerja.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah. 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah.
5. Prosedur pembayaran gaji dan upah. Adapun uraian dari prosedur diatas adalah: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
Dalam perusahaan manufaktur yang berproduksi berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja di perlukakan bagi karyawan yang bekerja difungsi
produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah.
Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan.
4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah.
Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga
kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji dan upah.
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan akuntansi dan fungsi keuangan.
(2001:385) 3.1.2.2 Peranan Gaji
Menurut Poerwono, peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu: 1. Aspek Pemberi Kerja.
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan
komponen dalam menuntukan harga pokok yang dapat menentukan
gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
2. Aspek Penerima Kerja
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya
motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berpresatasi,
sehingga tinggi rendahnya gaji yang akan mempengaruhi kinerja dan kesetian karyawan.
(2004:124) 3.1.2.3 Fungsi Penggajian
Menurut Komaruddin fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi. 2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang.
3.1.2.4 Tujuan Penggajian
Menurut Hasibuan tujuan penggajian,antara lain: 1. Ikatan kerja sama
dengan baik,sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang di sepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja
dari jabatannya. 3. Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar,pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan lebih besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi yang kompatatif maka stabilitas karyawan
lebih terjamin karena turnover relatif kecil. 6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin semakin baik.
Karyawan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. 7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada kerjanya.
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
(2002:85)
3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja
Selama melaksanakan kerja praktek pada Pada Kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung dimana pada unit divisi keuangan ini
mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian lainnya. Penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain:
1. Mendapatkan penjelasan umum mengenai prosedur penggajian karyawan PNS dan struktur organisasi Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah
Provinsi Jawa Barat. Informasi dan penjelasan singkat mengenai sejarah Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat , budaya, dan
nilai – nilai dasar Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. 2. Perkenalan dengan para staff dan karyawan PNS Badan Pendidikan Dan
Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.
3. Dapat penjelasan mengenai pendapatan gaji karyawan PNS dan prosedur penggajian pada Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa
Barat.
3.3. Pembahasan Pelaksanaan Praktek Kerja
3.3.1. Prosedur Penerimaan Gaji Karyawan PNS pada Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bandung
Bagan penerimaan gaji pada Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bandung seperti dibawah ini:
SPP
SPM
SP2D
BIRO KEUANGAN SETDA
KARYAWAN
Surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar di ajukan ke gedung sate, setelah surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar telah keluar maka keluar SP2D (surat perintah pencairan Dana) dari gedung sate dan
langsung di kirimkan ke pada Biro Keuangan Setda dan setelah itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.
Jadi Gaji karyawa PNS pada kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah kota Bandung akan langsung menerima uang di masing rekening dan Bendahara pada kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bandung
3.3.2.Proses Pencairan Uang Kegiatan Pra.RKA
DPA
SPD (tiap 3 bulan)
SPP
SPM
SP2D
CEK NOTA KABID
Pra RKA di catat pada DPA (dokumen pengguna anggaran) setelah di catat pada DPA dibuatlah SPD (surat penyedian dana),SPD ini keluar selama tiga bulan sekali (triwulan).setalah di buat SPD maka di ajukan nya SPP dan SPM dari
Badiklatda untuk di ajukan ke gedung sate maka setelah itu keluarlah SP2D (surat perintah pencairan dana). Jikalau dana yang di perlukan lebih besar dari dana yang
Jadi pencairan uang kegiatan hanya keluar 3 bulan sekali dan kalau SPD (surat penyedian dana) di total maka akan di kembalikan kepada pembendaharaan
pada kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bandung.
Ket:
DPA= dokumen pengguna anggaran SPM= surat perintah membayar SPD= surat penyedian dana SP2D= surat perintah pencairan dana
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut dan
setelah penulis menganalisis, memahami, dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang Analisis Prosedur Gaji Karyawan, maka penulis mencoba
menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung, yaitu Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung dalam Prosedur Gaji Karyawan,penghasilan
gaji karyawan serta gaji tunjangan PNS telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan Pada Pemerintahan Kota bandung.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam prosedur Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung, yakni:
1. Dalam prosedur gaji karyawan yang dilakukan pada PNS Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung harus terdapat bukti perolehan gaji pada
Gedung Sate dan pengecekan ulang perolehan gaji. 2. Dilakukan pengecekan ulang.
3. Dalam penghasilan gaji yang di dapat oleh karyawan PNS di tampilkan
4. Dalam Daftar Penerimaan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TTP) di cantumkan penghasilan,potongan yang dilakukan agar lebih ditail agar dapat
di mengerti, dan pada Pada daftar gaji karyawan PNS nya di jelaskan diterangkan secara terperinci atau diberikan penjelasan agar dipahami oleh semua karyawan PNS Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Akuntansi Jenjang Strata-S1
Disusun oleh: Arthur Adhistya
21107054
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
40
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Azhar Susanto.2004.Penyusunan Metode dan prosedur. Edisi Kedelapan. Bandung : Lingga Jaya.
Edytus Adisu.2008. hak karyawan atas gaji & pedoman menghitung gaji pokok,pajak atas gaji. Forum Sahabat.
Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Malayu S.P. Hasibuan. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
http://books.google.co.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Arthur Adhistya
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 07 Desember 1988
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Pondok Pakulonan Blok H2 No 22 BSD
Tanggerang
DATA PENDIDIKAN
Tahun 1994 – 1995 : TK Al-Hikmah Tanggerang
Tahun 1995 – 2001 : SDN Sukasari 4 Tanggerang
Tahun 2001 – 2004 : Thanawiyah Daar El-Qolam Tanggerang
Tahun 2004 – 2007 : SMA Yuppentek 1 Tanggerang
Tahun 2007- Sekarang : Kuliah di Universitas Komputer Indonesia
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan
salam kita tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada kita semua selaku
keturunannya hingga akhir zaman nanti.
Atas rahmat dan ridha – Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil
kerja praktek yang dilakukan pada Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dimana judul
yang diambil, yaitu: “Tinjauan atas Prosedur Gaji Karyawan PNS Pada Kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung”. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
Bapak dan Mama yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan
ii
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu:
1. Dr. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, DRA. SE. M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE. M. Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
dan Dosen Wali Kelas Akuntansi 2.
4. Ely Suhayati, SE., M. Si., AK. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan
petunjuk yang sangat berharga demi selesainya laporan Kerja Praktek ini. 5. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Dona dan Ibu Senny)
serta A Gugun, makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.
6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.
7. Atang Suparman selaku Pembimbing pada kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung.
8. Seluruh Staff Divisi Keuangan Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
iii
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat dan menjadi suatu motifasi untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2010