iv
WayTo Strengthen Interpersonal Relations Between Employees
by:
Through Employee Gathering Activities
Rusiana 43307009 Under the guidance of: Andi Nurul Huda, S.Ikom
This research aims is to determine role of Discovery Tour And Travel Jakarta’s Tour And Hotel Division in the way to strengthen interpersonal relations between employees through employee gathering activities using indicators of activity. the media, messages, constraints, and roles.
This research use descriptive method. The techniques of data collection conducted by researchers through interviews, library research, participant observation, and search data online. The subjects of this research is the Discovery Tour and Travel Jakarta and have three people informant.
The results showed that in conducting an employee gathering, tours and hotel divisions perform coffee morning, eat together, outbound activity, joint tours, and watch movie together. The m
The role
edia which is used is the bulletin board, telephone and intranet. submission of the message using the informative and persuasive. The obstacles that occur in this gathering is due to financial problems, place and transportation, participating employees, and also internal conflict.
of Discovery Tour And Travel Jakarta’s Tour And Hotel Division in the way to strengthen interpersonal relations between employees through employee gathering activities goes well, this is proven from the interviews and observations made that the employee of Discovery Tour And Travel Jakarta shows that there is a strong correlation between fellow employees, it would appear based on the observations.
iii
Kegiatan Employee Gathering
Oleh:
Rusiana
43307009
Di Bawah Bimbingan:
Andi Nurul Huda, S.Ikom
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations
Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering menggunakan indikator kegiatan, media, pesan, hambatan dan peranan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara, studi pustaka, observasi partisipan dan penelusuran data online. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Discovery Tour And Travel Jakarta dan mempunyai informan sebanyak 3 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan employee gathering, Divisi Tour And Hotel melakukan kegiatan coffee morning, makan bersama, outbound, wisata bersama dan nonton bareng. Media yang digunakan adalah papan pengumuman, telepon dan intranet. Penyampaian pesan menggunakan informatif dan persuasif. Hambatan yang terjadi dikarenakan masalah keuangan, tempat dan transportasi, keikutsertaan pegawai dan internal conflict.
Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering dianggap berhasil, hal ini terbukti dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bahwa karyawan Discovery Tour And Travel Jakarta menunjukkan adanya hubungan yang erat di antara sesama karyawan, hal tersebut terlihat berdasarkan pengamatan.
1
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam mengembangkan hubungan yang harmonis dengan para karyawan,
seorang Public Relations Officer (PRO) bukan hanya duduk di kantornya, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan. Ia harus
senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact). Yang dimaksudkan karyawan disini adalah semua pegawai. PRO harus senantiasa berkomunikasi
dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap. Hasil dari
komunikasi tersebut, kita dapat mengetahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan,
harapan dan perasaannya.
Komunikasi internal kini menjadi syarat utama public relations, yang termasuk ke dalam salah satu publik internal, karyawan adalah tulang punggung
yang menjalankan suatu perusahaan ataupun organisasi. Manajemen boleh
berkonsep, tetapi karyawan adalah pihak pelaksana. Ibaratnya bagian sebuah
mobil, karyawan adalah mesin yang menjalankan mobil tersebut, sementara
manajemen adalah kemudinya. Sebagai bagian dari organisasi tempatnya bekerja.
Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat merancang suatu bentuk
komunikasi yang dapat menyampaikan berbagai informasi penting kepada
karyawan, maupun menjadi wadah untuk menampung pemikiran dan aspirasi
“Employee public atau publik karyawan adalah salah satu intenal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan public relations
di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Karena itu mereka dianggap salah satu publik yang menentukan suksesnya organisasi, maka perlu diadakan hubungan baik dan terarah (Neni Yulianita, 1999 : 59)”
Peranan adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
peristiwa.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:75). Sedangkan interpersonal relations (hubungan antar pribadi) merupakan hubungan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain. Jadi mempererat interpersonal relations antar karyawan adalah cara perusahaan untuk mempererat hubungan antar karyawan
agar tujuan perusahaan dapat tercapai. interpersonal relations antar karyawan tersebut dapat berhasil jika perusahaan mengetahui sikap individu masing-masing
karyawannya. Didalam interpersonal relations yang terjalin antar karyawan terdapat proses dimana hubungan yang awal nya sekedar basa-basi atau tidak
akrab, menjadi akrab dengan adanya proses.
Sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik apabila karyawan menyukai
pekerjaannya dan adanya kerja sama para karyawan. Untuk menjaga perusahaan
tetap berjalan dengan baik, maka perusahaan pun harus memberikan semangat
kepada karyawan dan membina hubungan baik antar karyawan dengan melakukan
pihak perusahaan maupun karyawan. Perusahaan menginginkan yang terbaik bagi
karyawan, dengan begitu karyawan pun akan melakukan hal yang terbaik kepada
perusahaan. Tetapi seringkali terjadi masalah antara perusahaan dengan karyawan
dengan berbagai cara, baik dari perbedaan persepsi dan persaingan antara
karyawan serta masalah gaji dan jabatan. Disinilah pentingnya public relations
dalam perusahaan. Ketika seorang Public Relations Officer melihat adanya ketidakberesan dalam perusahaan, maka peranan PR tersebut harus dijalankan dan
memikirkan cara untuk menyelesaikan konflik internal itu.
Public relations memiliki banyak sekali peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana public relations ini harus memiliki skill yang baik. Penampilan yang menarik, menguasai bahasa asing, memiliki komunikasi yang
baik dan juga mempunyai banyak pengetahuan merupakan beberapa macam hal
yang harus dimiliki oleh seorang Public Relations Officer.
Besar sekali peranan public relations dalam sebuah perusahaan. Dimana
public relations adalah seseorang yang bertugas dalam meningkatkan citra perusahaan, ditangan merekalah dapat terlihat positif atau negatifnya sebuah
perusahaan. Begitu juga dengan produktivitas kerja perusahaan, dimana public relations harus mampu melihat bagaimana semangat kerja karyawan dalam bekerja. Melihat dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa kerja seorang public relations sangatlah besar dalam mempertahankan sebuah perusahaan. Pentingnya
public relations memang tidak perlu diragukan lagi.
mereka; perekrutan dan pemeliharaan staf yang lebih baik; pangsa pasar yang
lebih besar; kesetiaan pelanggan dan kepuasan pemegang saham.
Dengan kata lain, public relations dapat membantu perusahaan beroperasi lebih sukses di semua bidang bisnis. Maka dari itu, PR sangat menunjang kinerja
suatu perusahaan. Public relations bekerja di beberapa bagian seperti pembuatan iklan, berkomunikasi dengan klien, merencanakan sesuatu yang berhubungan
dengan kinerja perusahaan. PR terdapat di berbagai macam perusahaan atau
instansi-instansi baik negeri maupun swasta.
Adapun Discovery Tour and Travel secara organisasi tidak memiliki
public relations, namun memiliki divisi yang bernama Divisi Tour and Hotel
yang memiliki pekerjaan serta fungsi yang sama dengan public relations. Seperti bertemu klien, membantu mengadakan employee gathering. Dari latar belakang diatas maka peneliti berharap penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah
tentang “Bagaimana Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And
Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan
Melalui Kegiatan Employee Gathering?”
1.2Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang masalah diatas, dalam usaha untuk mempererat
interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering. Discovery Tour and Travel telah melaksanakan beberapa cara dalam mempererat
interpersonal relations karyawan melalui peranan yang dilakukan oleh Divisi
1. Bagaimana kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
2. Bagaimana media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations
karyawan melalui kegiatan employee gathering?
3. Bagaimana pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
4. Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
5. Bagaimana peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk melihat peranan dari Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta dalam mengaplikasikan tindakan yang dilakukan untuk mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan-tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations
karyawan melalui kegiatan employee gathering.
2. Untuk mengetahui media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat
interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.
3. Untuk mengetahui pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations
karyawan melalui kegiatan employee gathering.
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat
interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.
5. Untuk mengetahui peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations
1.4Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Sebagai pengembangan studi ilmu public relations yaitu tentang “Peranan
public relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan”. 1.4.2 Kegunaan Praktis
Sedangkan kegunaan penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi
peranan Public Relations lebih mendalam, khususnya tentang Peranan
Public Relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering dan diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti tentang kerja seorang Public Relations dalam suatu perusahaan.
2. Kegunaan bagi Universitas
Bagi universitas, khususnya program studi Public Relations, penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan tentang Peranan
Public Relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.
3. Kegunaan bagi Discovery Tour and Travel Jakarta
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan
masukan kepada Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat
1.5Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kerangka Teoritis
Menurut kamus Bahasa Indonesia, peranan adalah “tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam suatu perusahaan” (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2002:75)
Jefkins menyatakan dalam bukunya: Public Relations,
“Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” (Jefkins, 1992,9)
“Public relations adalah sekelompok orang yang mempunyai kaitan
kepentingan dengan suatu organisasi” (Effendy, 1997:131). Setiap orang didalam
suatu organisasi pasti harus memiliki hubungan yang baik antar sesama agar tidak
terjadinya masalah. Dengan adanya hubungan yang baik ini dapat dilihat melului
interpersonal relations hubungan antar pribadi.
Menurut Anita Taylor et.al (1977:187) komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja
bila ada hubungan baik diantara komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas,
paling tegas dan paling cermat tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi
Dalam meningkatkan interpersonal relations antar sesama karyawan maka dibuatlah acara seperti employee gathering. Acara ini bertujuan untuk membangun semangat kerja karyawan.
Menurut Dr. Kustadi Suhandang (1973:36), pertemuan lain yang bersifat
rileks perlu diadakan. Untuk memupuk rasa akrab dan setia kawan, serta human relation di antara pegawai dan keluarganya perlu diadakan pertemuan pertemuan dalam bentuk hiburan atau darmawisata.
“Employee gathering adalah para pekerja/karyawan yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi
sosial lainnya.”1
Penetrasi merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi
yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan
yang lebih pribadi/akrab, seiring dengan berkembangnya hubungan. Di sini orang
akan membiarkan orang lain untuk lebih mengenal dirinya secara bertahap. Dalam
proses ini biasanya orang akan menggunakan persepsinya untuk menilai
keseimbangan antara upaya dan ganjaran (costs and rewards) yang diterimanya atas pertukaran yang terus berlangsung untuk memperkirakan proses hubungan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Social Penetration. Altman dan Taylor (1973) yang mengemukakan suatu model perkembangan
hubungan yang disebut social penetration atau penetrasi sosial, yaitu suatu proses dimana orang saling mengenal satu dengan lainnya.
1
mereka. Jika perkiraan tersebut menjanjikan kesenangan/keuntungan, maka
mereka secara bertahap akan bergerak menuju tingkat hubungan yang lebih akrab.
1.5.2 Kerangka Konseptual
Dalam uraian tentang peranan, interpersonal relations dan employee gathering diatas, penulis mengaplikasikan kedalam penelitian ini, maka Discovery Tour and Travel mengadakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mempererat hubungan antar pribadi antara karyawan. Dengan terciptanya hubungan
interpersonal yang baik antar karyawan maka terjadi juga hubungan baik di dunia
kerja.
1. Employee gathering merupakan kegiatan yang direncanakan oleh Divisi
Tour And Hotel Discovery Tour and Travel. Kegiatan yang dilakukan bermacam-macam tergantung Divisi Tour And Hotel Discovery Tour and Travel memakai cara bagaimana.
2. Interpersonal relations karyawan bertujuan untuk membina hubungan baik antara karyawan dan mengenal lebih dalam.
3. Discovery Tour and Travel melakukan kegiatan ini untuk membantu karyawan mengenal lebih dalam dan mempererat hubungan tersebut.
Hasil yang diinginkan dari terjadinya penetrasi sosial antara karyawan adalah:
tidak akrab (proses ) akrab
Dalam hal ini tidak akrabnya adalah suatu hal yang terjadi dalam pekerjaan
dimana dari awal mereka yang cuma menyapa dan sekedar basa-basi mengalami
mempererat hubungan interpersonalnya. Sehingga dari yang tidak akrab menjadi akrab.
1.6Pertanyaan penelitian
Penelitian ini menggunakan pertanyaan-petanyaan penelitian yang
bertujuan dapat memberikan sebuah arahan pada penelitian. Peneliti
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan secara tebuka kepada subjek penelitian.
Wawancara yang dilakukan pun merupakan sebuah bentuk deep interview yang bersifat tidak terstruktur. Mengacu kepada hal tersebut, maka daftar pertanyaan
yang dibuat bukan pedoman baku melainkan sebuah alur/arah. Jawaban yang
diberikan oleh subjek penelitian yang memungkinkan untuk terus berkembang.
Pertanyaan penelitian sebagai alur/arah dalam penelitian berkenaan dengan :
a. Bagaimana pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
1) Apa bentuk pesan yang disampaikan?
2) Seperti apa pesan informatif dan persuasif?
3) Siapa yang membuat pesan tersebut?
b. Bagaimana media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations
karyawan melalui kegiatan employee gathering? 4) Apa saja media yang digunakan?
6) Mengapa media ini perlu dibuat?
7) Dimana media itu diletakkan?
c. Bagaimana kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
8) Apa saja kegiatan yang dilakukan?
9) Apa manfaat dari dilakukannya kegiatan employee gathering? 10)Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
11)Seberapa sering kegiatan ini dilakukan?
12)Dimana kegiatan ini dilakukan?
d. Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
13)Apa saja hambatan yang terjadi?
14)Bagaimana mengatasi hambatan tersebut?
e. Bagaimana peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel
Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?
1.7Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah
yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat
Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasimendefinisikan deskriptif analisis sebagai berikut:
“…… Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menulikan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang di bahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.” (Rakhmat, 1997 : 14).
1.8Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
1.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari
responden.
Definisi wawancara adalah “suatu proses komunikasi diadik rasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan dan melibatkan tanya jawab “atau singkatnya” suatu percakapan berdasarkan suatu maksud“. Namun definisi tersebut agak terbatas, karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan radio. (Stewart, 2000:40).
2. Observasi
Observasi yaitu pemilihan, pencatatan, pengumpulan dan pengolahan
data yang ditinjau secara langsung atau pengamatan yang diperoleh
secara teratur.
3. Studi Pustaka
Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka
yaitu dimana peneliti mencari data dengan cara menelusuri
literatur-literatur (buku, majalah, jurnal-jurnal ilmiah, dan lain-lain).
4. Penelurusan Data Online
Selain wawancara, observasi, dan studi pustaka, peneliti juga
menggunakan teknik pengumpulan data penelusuran data online untuk melengkapi data-data yang didapat peneliti dan untuk mempercepat
kerja peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
1.8.2 Analisis Data
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi
kualitatif dengan metode deskriptif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata,
kalimat-kalimat, baik yang diperoleh dari wawancara ataupun observasi.
Karena penelitian ini merupakan kualitatif, sehingga dalam tahap
penganalisisan data, peneliti dituntut untuk mampu memberikan makna
pada data. Seperti yang dikutip dari Kriyantono, yaitu
merupakan kunci apakah data yang diperolehnya memenuhi unsur realibilitas dan validitas atau tidak. Realibilitas dan validitas data kualitatif terletak pada diri periset sebagai instrumen riset.” (Kriyantono, 2007:192)
Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif sehingga
pembahasannya dilakukan secara deskriptif yang meliputi tahapan :
1. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan
wawancara maupun dokumen-dokumen yang berkaitan.
2. Klasifikasi data, yakni proses pengklasifikasian ke dalam teori
tertentu. Klasifikasi data ini digunakan agar peneliti benar-benar
memilih data-data yang dianggap valid.
3. Analisis data, yakni pemaknaan terhadap data. Dalam melakukan
pemaknaan atau interpretasi tersebut, periset menggunakan teori untuk
menjelaskan dan beragumentasi.
1.9Subjek Penelitian dan Informan
1.9.1 Subjek Penelitian
Dimana subjek penelitian ataupun tempat memperoleh keterangan
penelitian ialah Discovery Tour and Travel Jakarta dengan sumber keterangan/informasi yang diperoleh dari Divisi Tour And Hotel. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa jenis penelitian ini adalah kualitatif, sehingga kuantitas
subjek penelitian bukanlah hal yang utama. Penilaian informan lebih didasarkan
pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian (Idrus, 2001:38).2
2
1.8.2 Informan
Informan adalah sumber data yang diperlukan oleh peneliti dalam sebuah
penelitian. Informan dipilih guna mendapatkan informasi yang sesuai dengan
permasalahan penelitian, dimana terlebih dahulu peneliti menetapkan siapa saja
informannya dan mendelegasikan tugas di bidang yang sesuai dengan tema
penelitiannya. Informan-informan tersebut akan diminta bertukar pikiran dengan
peneliti, berbicara, atau membadingkan suatu kejadian yang ditemukan oleh
subjek lain. (Moleong, 2001)3
1. Subjek yang sudah lama tinggal secara intensif dan menyatu dengan
kegiatan yang menjadi objek penelitian
Informan yang dipilih untuk mendapatan informasi guna mendukung
data yang diperoleh serta sesuai dengan permasalahan penelitian
informan-informan tersebut diminta untuk bertukar pikiran dengan penulis, berbicara atau
membandingkan suatu kasus yang ditemukan oleh subjek lain. Sehingga
informan yang dipilih haruslah sesuai dengan kriteria yang berlaku guna
menghindari data yang kurang akurat. Kriteria-kriteria yang dimaksud dalam
menentukan informan menurut Spadley (yang dikutip dalam : Faisal,1990)
antara lain :
2. Subjek yang masih terlibat secara aktif pada lingkungan yang
menjadi sasaran penelitian
3
3. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah
dulu
4. Subjek yang masih tergolong asing dengan penulis.
Menurut prosedur diatas dalam mencari informan, maka peneliti
mendapatkan tiga orang yang bersedia menjadi informan dalam melakukan
penelitian ini. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang
adalah Manager Tour and Hotel dan Tour Consultant and Hotel
Untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan keadaan subjek
penelitian dan bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan
permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan informan. Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti, jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu
didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu
(Riduwan, 2008:63). Informan yang diambil dari peneliti berjumlah tiga orang,
[image:19.595.150.477.607.727.2]diambil dari subjek penelitian diatas. Berikut datanya :
Tabel 1.1 Data dari informan
No Nama Jabatan
1 Theodora Linda Manager Tour and Hotel
2 Maria W Tour Consultant and Hotel
1.9 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.9.1 Lokasi
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data sebagai syarat penulis
tugas akhir ini, penulis memilih DISCOVERY TOURS & TRAVELS Kompleks Puri Mutiara blok A No. 8 – 9 Jl. Griya Utama, Sunter – Jakarta Utara 14350.
1.9.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Juli 2010
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Pendahuluan
3 Pengajuan Bab1-3
4 Pengumpulan data
5 Penulisan laporan
6 Bimbingan
7 Analisis Data
8 Pengajuan Bab IV,
Bab V
9 Pendaftaran Sidang
1.10 Sistematika
Sistematika penulisan yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :
BAB I
Latar belakang penelitian, Identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, metode penelitian,
teknik pegumpulan data dan analisis data, subjek penelitian dan informan, lokasi dan
waktu penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSAKA
Berisikan mengenai pengertian, fungsi, tujuan, lingkup public relations. Serta tinjauan peranan, interpersonal relations dan employee gathering.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Bab ini menjelaskan sejarah lembaga yaitu Discovery Tour And Travel
Jakarta,
BAB IV HASIL PEENLITIAN DAN PEMBAHASAN
Data informan, deskriptif hasil penelitian, dan pembahasan masalah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
20
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Public Relations
2.1.1Pengertian Public Relations
Manusia adalah makhluk yang banyak diberi kelebihan dibandingkan
dengan makhluk lainnya, bagaimana cara berjalan, bicara, dan berlari. Manusia
mempunyai kelebihan tersendiri. Namun di balik kelebihannya itu manusia harus
bisa berusaha berhubungan dengan sesamanya atau dengan lingkungannya, karena
manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Manusia dituntut untuk berkomunikasi
atau melakukan hubungan dengan masyarakat secara baik. Sejalan dengan
pernyataan diatas tadi, akan dikemukakan beberapa pengertian atau definisi
tentang public relations, dari sekian banyak definisi yang ada.
a) Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, state of New York, public relations adalah
“Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, out wardly through all means of expression“
b) Dalam Kongres Dunia 1 Asosiasi Public Relations di Mexico City tahun 1978, disepakati public relations itu didefinisikan sebagai
“seni dan ilmu sosial yang menganalisis kecenderungan, memperkirakan konsekensi- konsekuensi kecendrungan itu, memberi saran pada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program aksi yang terencana demi kepentingan organisasi dan kepentingan publik” (Ruslan, 1999:17)
c) Philip Lesley (1992:5) mendefinisikan public relations sebagai kegiatan yang membantu organisasi dan publik-publiknya untuk saling beradaptasi.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, terdapat ciri-ciri yang
melekat pada kegiatan public relations pada umumnya, antara lain:
1. Komunikasi yang dijalankan public relations adalah dua arah timbal balik atau
two way symetric .
2. Kegiatan public relations adalah penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum
3. Sasaran public relations yang dituju adalah publik yang berada didalam organisasi atau di luar organisasi.
4. Efek dari public relations adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan publik.
5. Tujuan public relations adalah meningkatkan citra dihadapan publik dan menciptakan adanya saling pengertian antara publik internal maupun
eksternal.
Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang
diartikan melalui berbagai cara. Tetapi public relations tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.
2.1.2Fungsi Public Relations
Fungsi dalam Bahasa Inggris yang berarti function, bersumber pada perkataan bahasa latin, functio, yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Fungsi Public Relations Officer (PRO) dalam konsepnya ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator,
maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya,
Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis adalah sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal;
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasinya kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi;
4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum;
5. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk
mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang menimbulkan dari
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai fungsi public relations yang ada, pada intinya adalah sebagai berikut :
a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya;
b. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan;
c. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaga. (Rosady, 1995:10)
Betrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems” menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi dari public relations ini dengan tidak memandang apakah kegiatan public relations itu bersifat internal maupun eksternal. Dalam bukunya, ia mengemukakan tiga fungsi public relations:
a) It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan publik)
b) Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik) c) And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan
tingkah laku yang baik). (Yulianita, 1999: 49).
Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern
dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi
publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang
menguntungkan lembaga/organisasi. (Rachmadi,1992:21).
Selanjutnya mengutip dari Edwin Emery dalam “Introductions to Mass Communications” F. Rachmadi menyebutkan fungsi public relations:
“The planned and organized effort of a company or institutions to establish mutually beneficial through acceptable communications relationship with its various publics (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya)” (Rachmadi, 1992:21).
Menurut Rhenald Kasali dalam Dalam bukunya Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia mengatakan :
“Fungsi manajemen dalam konsep public relations bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan, atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan, atau produknya”.( Rosady Ruslan, 1995 : 11)
Fungsi public relations adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, sehingga dengan adanya komunikasi yang timbal balik ini kesenjangan
komunikasi dalam organisasi bisa diantisipasi dan tercipta hubungan yang
harmonis.
Dengan memelihara komunikasi yang baik, yaitu hubungan komunikatif
dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa
simpati.
2.1.3Tujuan Public Relations
Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai oleh public relations
mengembangkan goodwill dan menciptakan hubungan kerja sama dengan berbagai publik. Menurut Dimock Marshall.CS tujuan PR dibagi menjadi 2, yaitu
a. Secara Positif
Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan
goodwill suatu organisasi atau badan. b. Secara Defensif
Berusaha untuk membela diri terhadap massa yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar. Padahal organisasi kita tidak salah, dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan. (Yulianita, 2007:42)
Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations”, mengatakan ada empat hal yang prinsip dari tujuan public relations yakni:
1. Menciptakan citra yang baik 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra yang baik
4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak. (Yulianita,1999: 43).
Menurut Frank Jefkins tujuan public relations adalah: “Meningkatkan
favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali
Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan public relations secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan
dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan
publik-publikya.
2.1.4Lingkup Public Relations
Pada umumnya kegiatan PR ditujukan pada kegiatan internal publik dan
eksternal publik, kedua macam publik ini dapat juga dikenal dengan istilah
stakeholder. Publik internal berada dalam organisasi sedangkan publik eksternal merupakan publik yang berada diluar organisasi.
A. Internal Public Relations
Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari
organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam
perusahaan atau organisasi :
1. Publik pegawai (employee public) 2. Publik manajer (manager public)
3. Publik pemegang saham (stockholder public) 4. Publik buruh (labour public)
Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah
karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan
dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering
dalam perusahaan.
B. Eksternal Public Relations
Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung
pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan
publik eksternal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
1. Publik Pers (press public)
2. Publik Pemerintahan (government public) 3. Publik masyarakat sekitar (community public) 4. Publik rekanan atau pemasok (supplier public) 5. Publik pelanggan (customer public)
6. Publik konsumen (consumer public)
7. Publik bidang pendidikan (educational public) 8. Publik umum (general public)
2.1.5 Media Public Relations
Dalam mencapai tujuan-tujuan Public Relations, ada kalanya penggunaan media pers, radio, dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak yang hendak
dicapai hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja, seperti staf atau anggota
penulis kutip mengenai media yang dapat diciptakan sendiri oleh humas didalam
perusahaan/organisasinnya.
1. Jurnal Internal (house journals)
2. Video
3. Slide
4. Kaset-kaset rekaman video
5. Kursus-kursus pendidikan tambahan
6. Ucapan-ucapan lisan
7. Seminar dan konferensi
8. Eksibisi khusus. (Jefkins, 1992:127)
Itulah delapan bentuk wahana komunikasi internal yang dikutip dari Jefkins.
Sedangkan Ruslan membagi media humas kedalam 4 kelompok, yaitu :
1) Media umum, seperti surat-menyurat, telepon, fax, dan telegraf
2) Media massa, seperti media cetak yakni surat kabar, majalah, tabloid,
bulletin. Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio dan film
3) Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan atau produk yang
merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang
efektif
4) Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan
Media internal terbagi menjadi 4, yaitu :
a) House jurnal, seperti majalah bulanan, profil perusahaan, laporan tahunan perusahaan, buletin dan tabloid
b) Printed materials, seperti barang cetakan untuk publikasi dan promosi, berupa booklets, leaflets, kartu nama, memo dan kalender c) Spoken and visual word, seperti audio visual, rekaman video, dan
sebagainya
d) Media pertemuan, seperti seminar, rapat, presentasi, diskusi,
pameran, acara khusus, sponsorship dan gathering meet.
2.2 Tinjauan Tentang Peranan
Peranan dalam kamus Bahasa Indonesia adalah “tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Kamus Bahasa Indonesia 2002:75)
Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam kamus komunikasi Peranan adalah
suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam
suatu peristiwa (Effendy 1986: 315). Peranan humas dalam suatu organisasi
menurut Dozier & Broom (1995) dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :
1. Expert Prescribert
Ahli humas yang berpengalaman dan memilki kemampuan tinggi
dapat membantu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah
2. Communication Fasilitator
Humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan
oleh publiknya dari organisasi bersangkutan sekaligus herus mampu
menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi
kepada publiknya;
3. Problem Solving Process Fasilitator
Dalam hal proses pemecahan persoalan humas ini, merupakan bagian
tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang sedang dihadapi secara
rasional dan profesional;
4. Communication Technican
Berbeda dengan tiga peranan humas profesional sebelumnya yang
terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi
2.3 Tinjauan Tentang Interpersonal Relations
Hubungan antar pribadi/ intepersonal relations adalah suatu hubungan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana ketika memulai suatu hubungan
diperlukannya komunikasi. Dan komunikasi yang tepat dalam memulai hubungan
antar pribadi adalah komunikasi anatar pribadi. “Komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu” (Littlejohn, 1999).
Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik
yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun non-verbal, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang
guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005)
mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
• Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;
• Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan
spontan, baik secara verbal maupun non-verbal.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi
instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena
kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk
paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting
hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan
sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar,
televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun.
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi
oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan
interpersonal.
• Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau
menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang(komunikan),
yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi
interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan
akan mengakibat kegagalan komunikasi.
• Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep
diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan
kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa setara dengan orang lain; c.
Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang
seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya
karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak
disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
1. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku
sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang
mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan
berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik,
mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga
memperoleh nilai akademis yang baik.
2. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan
komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang
lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka
diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai
dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima
pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
3.Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai
communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk
menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat
4. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita
karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia
membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan
(persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu
konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian
selektif).
• Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan
daya tarik seseorang. Komunikasi antarpribadi dipengaruhi atraksi
interpersonal dalam hal:
1.Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap
orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita
juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi
seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan
dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita
cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
2.Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila
pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi
komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki
kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul
resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari
komunikasi.
• Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya,
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,
sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta
komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa
“Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”1
1. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Terdapat sejumlah model dalam menganalisa hubungan interpersonal tetapi mengikuti ikhtisar dari Coleman dan Hammen (1974:224-231) ada empat model:
2. Model peranan (role model)
3. Model permainan (the “games people play” model)
4. Model interaksional (interactional model)
1
Hubungan interpersonal terjalin melalui lima tahap yaitu :
1. Kontak
Pada tahap pertama kita membuat kontak. Ada beberapa macam persepsi alat indra. Anda melihat, mendengar dan membaui seseorang. Menurut beberapa periset, selama tahap inilah – dalam empat menit pertama nteraksi awal – anda memutuskan apakah anda ingin melanjutkan hubungan ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik begitu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diminati secara mudah. Namun demikian, kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, kehangatan,keterbukaan dan dinamisme juga terungkap pada tahap ini. Jika anda menyukai orang ini dan ingin melanjutkan hubungan, anda dapat beranjak ke tahap kedua.
2. Keterlibatan
Tahap pengenalan lebih jauh, ketika kita mengikatkan diri kita untuk mengenal orang lain dan juga mengungkapkan diri kita.
3. Keakraban
Anda mengikat diri anda lebih jauh pada orang ini.
4. Perusakan
Merupakan penurunan hubungan, ketika ikatan diantara kedua pihak melemah. Pada tahap ini anda merasa bahwa hubungan ini mungkin tidaklah sepenting yang anda pikirkan sebelumnya.
5. Pemutusan
Adalah tahap pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. (DeVito,1997:232 – 235)
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor
2.4 Tinjauan Employee gathering
Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung merupakan salah satu
cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka antar karyawan
maupun dengan atasan. Tersedianya suatu fasilitas bagi para pegawai untuk
melakukan komunikasi ke pihak manajemen dan antar sesama karyawan. Maka
dibuatlah berbagai kegiatan untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama
karyawan, salah satunya adalah employee gathering.(Jefkins & Yadin:2002)
“employee berasal dari Bahasa Inggris, yang artinya buruh atau pekerja/karyawan.”2
“gathering berasal dari kata gather (kumpul), yang artinya A group of people or things who do the meeting or get together for party, event or social function (sekelompok orang atau komunitas yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi sosial lainnya).”3
“employee gathering adalah para pekerja/karyawan yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi
sosial lainnya.”4
38 BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Discovery Tour and Travel Jakarta
Discovery Tours & Travels dibangun pada tahun 2002 oleh tim yang terdiri dari perjalanan Consultant Membership: ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) Memberikan pelayanan di industri perjalanan, inovatif & menawarkan solusi lengkap perjalanan. Memberikan pelayanan dalam
penerbangan, kapal pesiar, hotel, paket perjalanan, peziarah wisata, wisata golf,
MICE dan lain pribadi atau bisnis reservasi sesuai dengan setiap klien perjalanan
yang sangat profesional dengan pengalaman bertahun-tahun dan memiliki
sambungan di seluruh dunia diantaranya adalah Singapore, Malaysia, China,
Thailand, Amerika, Alaska, Eropa, dan lain-lain. Dan memiliki tujuan
pengetahuan dan petunjuk yang memberikan nilai besar dan pengalaman yang tak
terlupakan setiap kali perjalanan. Discovery Tours and Travels memiliki banyak
customers dari perusahaan-perusahaan yang cukup berkembang pesat seperti Prudential, Sido Muncul Group, PT. Satya Langgeng Sentosa.
Demi mempertahankan kinerja perusahaan dan menghadapi persaingan,
maka setiap perusahaan memiliki visi dan misi untuk mencapai target yang
diinginkan. Pencapaian visi dan misi tersebut perlu dilakukan melalui tindakan
3.1.1 Sejarah Divisi Tour and Hotel
Discovery merupakan salah satu perusahaan yang berkembang di bidang
tour and travel yang menyediakan berbagai perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Maka divisi tour and hotel serta ticketing sangatlah berperan penting dalam meningkatkan dan menunjang kinerja perusahaan dalam
membina hubungan dengan customers. Divisi ini sudah ada ketika perusahaan pertama kali berdiri. Dimana peran divisi tour and hotel lebih menuju pada reservasi hotel atau melakukan sebuah perjalanan. Serta ticketing lebih menjual tiket secara online maupun secara langsung. Maka peran serta dari semua hal diatas sangat lah penting.
Bagian Tour and Hotel telah ada sejak berdirinya Discovery Tours and Travels sebagai jasa dalam pemesanan paket wisata dan reservasi hotel baik lokal maupun internasional. Customer dapat memesan paket wisata bila sudah ada dalam daftar perjalanan paket wisata yang sudah disiapkan atau dapat juga
memilh atau mengatur tempat wisata yang diinginkan. Bagian tour and hotel
juga menjalani peran sebagai divisi yang sering bertemu klien dalam rapat di
suatu perusahaan dalam menentukan paket perjalanan wisata. Serta menjadi
divisi yang mengatur kegiatan-kegiatan internal di Discovery Tour and Travel
Jakarta.
Proses dalam pemesanan paket wisata maupun hotel dapat dilakukan melalui
dituju. Dalam melakukan pemesanan hotel, pihak divisi Tour and Hotel akan melakukan pengecekan melalui via telepon atau pun melalui messenger. Jika pemesanan hotel dalam negeri atau luar negeri maka Divisi Tour and Hotel
akan segera menelpon ke bagian informasi hotel untuk dalam maupun luar
negeri yaitu, MG.
3.2 Visi dan Misi Discovery Tour and Travel
Setiap lembaga atau instansi memilki visi dan misi, begitupun
dengan Discovery Tour and Travel yang visi dan misinya adalah sebagai berikut :
3.2.1 Visi Discovery Tour and Travel
Menciptakan sebuah perjalanan wisata dan layanan yang melebihi
kepuasan pelanggan, berkomitmen profesional dengan lebih dari 7 tahun
pengalaman, kami bercita-cita untuk menyediakan layanan pelanggan
yang unik dan sangat baik dalam lingkungan pribadi.
3.2.2 Misi Discovery Tour and Travel
Menyediakan sebuah perjalanan yang istimewa dan begitu indah
serta menawarkan pengalaman pengalaman yang menyenangkan dan
memperluas pengetahuan kepada setiap orang.
3.3 Motto Discovery Tour and Travel
3.3.1 Motto Discovery Tour and Travel
DISCOVERY merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa
DISCOVERY memiliki motto perusahaan yang menjadi dasar berjalannnya perusahaan ini. Motto Discovery, yaitu :
“
3.4 Logo Discovery Tour and Travel
Connects you to the world”
Setiap perusahaan mempunyai suatu identitas diri perusahaan
tersebut. Maka Discovery Tour and Travel pun memiliki identitas diri yang berupa logo perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada gambar di
[image:43.595.149.464.438.556.2]bawah ini :
Gambar 3.1
Logo Perusahaan
Sumber : Arsip Discovery Tours and Travels (2010)
3.4.1 Makna Karakter Logo
Logo ini menjelaskan tentang nama perusahaan dengan jelas yaitu
Discovery Tours and Travels. Dimana tulisan Discovery itu memakai warna biru yang melambangkan kenyamanan dalam dalam melakukan
menyambung dengan tulisan Discovery yang melambangkan bahwa perjalanan memakai Discovery Tours and Travels memiliki sambungan dengan berbagai negara, sehingga memudahkan dalam memilih perjalanan
wisata.
3.5 Struktur Organisasi Discovery Tour and Travel Jakarta
Dalam suatu perusahaan/organisasi terdapat struktur organisasi.
Yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagai
bagian dan daerah pengoperasiannya. Pada hal ini khususnya Discovery Tour and Travel yang juga mempunyai struktur perusahaan.
Berdasarkan bagan 3.1 dibawah, dapat diketahui bahwa struktur
organisasi Discovery Tour and Travel dibagi menjadi beberapa bagian, yakni: pendiri perusahaan (managing director) membawahi dua orang yaitu director dan head of golf depatement. Lalu director membawahi satu sekretaris dan tiga manager yaitu, manager in finance, manager in ticketing dan manager tour and travel. Tidak lupa head of golf departement membawahi dua golf consultant. Manager in finance
memiliki tiga bawahan yaitu, driver, cashier dan collector. Sedangkan
manager in ticketing membawahi empat bawahan yaitu tiga ticketing dan
Gambar 3.2
Struktur Perusahaan Discovery Tours and Travels
Sumber : Arsip Discovery Tours and Travels (2010) SUWITA KOERNIAWAN
(Managing Director)
ISHAK YONATHAN CHANDRA
(Director) CHANDRA TABRANI SISWARA
(Head of Golf Department)
TINTIN WIDJAJA
(Secretary)
LINNA DARMAWAN
RAHARDJA (Manager in Finance)
JULIANA WIDJAJA
(Manager in Ticketing)
THEODORA LINDA
(Manager Tour and Hotel)
DWI KUSUMA
(Golf consultant)
SERUNI MAYA
(Golf consultant)
AWO
(Driver)
ADRIANI DEWI
(Cashier)
UNTUNG R.W
(Collector)
DEVI K
(Ticketing)
CHIARIA
(Ticketing)
RITA
(Ticketing)
NOVI WIJAYA,JAKA SAMUDA, SOPIAN RAHMAN
(Messenger)
MARIA W
(Tour and hotel)
CHRISTY N
(Tour and Hotel)
LASTELA SUKMA
3.6 Job description
Discovery Tours and Travels mempunyai struktur perusahaan yang memiliki jabatan dan pekerjaannya masing-masing. Berikut adalah susunan dan
pekerjaannya :
3.6.1 Managing Director
Managing Director merupakan pendiri dari perusahaan yaitu SUWITA KOERNIAWAN yang merupakan pemegang saham terbesar
dari Discovery dan juga merupakan salah satu tour guide yang handal dan berpengalaman dalam bidang traveling.
3.6.2 Director
ISHAK YONATHAN CHANDRA adalah direktur yang mengurusi
semua pekerjaan yang ada di Discovery bahkan menjadi seorang tour guide Dengan keahliannya dalam bidang perjalanan dan latar belakangnya di Wita Tours, beliau memutuskan untuk terbang bersama-sama dengan tim Discovery dalam mengejar prestasi yang lebih hebat.
3.6.3 Secretary
Sekretaris, TINTIN WIDJAJA membantu direktur dalam
melakukan pekerjaannya sekaligus menjadi asisten dalam melakukan
pertemuan dengan klien atau menyusun dokumen serta mengatur jadwal
3.6.4 Head of Golf Department
Direktur pada cabang golf, dimana CHANDRA TABRANI
SISWARA yang merupakan seorang pemain golf yang aktif dengan
beberapa keanggotaan klub Golf & Country yang terkenal, Dengan pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis golf, beliau menggabungkan
dan merubah olah raga premier ini ke dalam pengalaman traveling yang sepenuhnya baru.
3.6.5 Golf consultant
DWI KUSUMA dan SERUNI MAYA membantu customers yang berasal dari klub golf untuk melakukan perjalanan wisata, baik untuk
melakukan golf atau pun berjalan- jalan. Biasanya para golf consultant
memiliki pengetahuan di bidang golf dan juga menjadi tour guide untuk para customers golf.
3.6.6 Manager in Ticketing Department
Kepala bagian tiket, yaitu JULIANA WIDJAJA bertugas sebagai
pengatur dan yang mengurusi bagian dalam pemesanan tiket untuk lokal
maupun internasional.
3.6.7 Ticketing
DEVI KURNIA, CHIARIA, RITA memiliki tugas untuk
3.6.8 Messenger
NOVI WIJAYA, JAKA SAMUDA, dan SOPIAN RAHMAN
memiliki tugas sebagai pengantar tiket kepada customers serta mengambil tiket dari distributor.
3.6.9 Manager in Finance Department
Kepala bagian keuangan yang dipimpin oleh LINNA
DARMAWAN RAHARDJA yang bertugas mengurusi bentuk keuangan
Discovery Tours and Travels dalam operasional. Mengkoordinasi semua kegiatan pencatatan pembukuan sampai dengan penyusunan laporan
keuangan perusahaan, mencatat pengeluaran kas kecil, Mencatat
penerimaan hasil penjualan dan mengatur bukti-bukti pembelian
3.6.10 Cashier
ADRIANI DEWI tugasnya adalah membantu kepala akunting
dalam mencatat pendapatan dan pengeluaran serta membuat jurnal
pembukuan.
3.6.11 Collector
UNTUNG R.W membantu dalam melakukan kemudahan untuk
3.6.12 Driver
AWO membantu dalam mengantar seluruh staff perusahaan bila
ada keperluan ke luar kantor, mengantar barang serta membantu
mengantar tamu ke bandara bila ada perjalanan wisata.
3.6.13 Manager Tour and Hotel
Kepala bagian tour and hotel yang dipimpin oleh THEODORA LINDA, bertugas dalam melakukan penyusunan tempat wisata, melakukan
survey, bertemu klien dalam pemesanan tour dan reservasi hotel.
3.6.14 Tour Consultant and Hotel
MARIA W dan CHRISTY N membantu dalam menyiapkan
perjalanan wisata, melakukan konsultasi dengan customers serta membantu reservasi hotel untuk seluruh negara.
3.6.15 Tour Leader
LASTELA SUKMA bertugas sebagai tour guide, dimana memiliki keahlian dalam bahasa, pengetahuan serta, memiliki keahlian dalam
komunikasi.
3.7Prasarana dan Sarana Discovery Tour and Travel
Untuk tercapainya hasil pekerjaan yang maksimal, maka setiap
perusahaan harus dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang mendukung.
dan prasarana yang cukup memadai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
dalam tabel 3.1 di bawah ini :
[image:50.595.115.506.247.746.2]
Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana Discovery Tour and Travel
No Ruangan Uraian Jumlah
1 Ticketing Komputer
Telepon Meja Kursi AC Tong sampah Printer 4 4 1 4 1 1 1
2 accounting Komputer
Telepon Meja Kursi Printer 1 1 1 1 1
Printer AC Tong sampah 1 2 1
4 Ruang direktur
(Managing and founder)
Komputer Telepon Meja Kursi Tong sampah 1 1 1 1 1
5 Ruang direktur Komputer
Telepon Meja Kursi Tong sampah 1 1 1 1 1
6 Ruang tunggu Sofa
Kursi
2
5
7 Toilet Perempuan
Laki-laki
Tong sampah
1
1
2
8 Ruang Direktur Golf Komputer
Tong sampah 1
9 Ruang golf consultant Komputer Telepon
Meja
Kursi
Printer
2
2
2
2
1
10 Ruang belakang Kulkas
Fax
Tong sampah
Dispenser
Meja
Kursi
Kompor
1
2
1
1
2
2
1
51
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka akan diuraikan
sejumlah data hasil penelitian yang dilakukan di Discovery Tour and Travel
Jakarta yaitu Peranan Divisi Tour And Hotel Dicovery Tour and Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations karyawan melalui Kegiatan Employee Gathering.
Penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kegiatan
employee gathering yang dilakukan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour And Travel melalui wawancara. Data yang diperoleh oleh penulis dikumpulkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis
berikut ini diperoleh dari data-data yang diperoleh saat wawancara dengan Divisi
Tour and HotelDiscovery Tour And Travel Jakarta.
Adapun pembahasan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Deskripsi data Informan
2. Deskripsi hasil penelitian
4.1Deskripsi Informan
Tabel 4.1 Deskripsi Informan
Nama dan foto Deskripsi
Theodora Linda
Jenis kelamin perempuan dengan
agama Budha memiliki usia 29
tahun dengan pendidikan terakhir
S1 Pariwisata. Sudah bekerja di
Discovery Tour And Travel selama 3 tahun dan menjabat sebagai Head Tour And Hotel.
Maria W
Jenis kelamin perempuan dengan
agama Kristen Protestan memiliki
usia 25 tahun dengan pendidikan
terakhir D3 Pariwisata. Sudah
bekerja di Discovery Tour And Travel selama 2 tahun dan menjabat sebagai Tour And Hotel Consultant.
Christy N
Jenis kelamin perempuan dengan
agama Kristen Protestan memiliki
usia 22 tahun dengan pendidikan
terakhir D3 Pariwisata. Sudah
bekerja di Discovery Tour And Travel selama 2 tahun dan menjabat sebagai Tour And Hotel Consultant.
Dalam penelitian ini data responden yang telah didapat adalah jenis
kelamin, agama, usia dan pendidikan. Frekuensi (f) merupakan jumlah sampel
dari masing-masing pilihan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. dari hasil
[image:55.595.221.413.248.372.2]masing-masing jawaban tersebut. Berikut data informan yang peneliti dapatkan :
Tabel 4.2
Jenis kelamin Informan
No Uraian Frekuensi (f)
1 Laki-laki 0
2 Perempuan 3
Jumlah 3
Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jenis kelamin informan terbanyak
dalam penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah 3 orang Dan responden
yang jenis kelaminnya laki-laki memiliki jumlah 0 orang. Ini menunjukan bahwa
Tabel 4.3
Agama Informan
No Uraian Frekuensi (f)
1 Budha 1
2 Hindu 0
3 Islam 0
4 Kristen Katolik 0
5 Kristen Protestan 2
Jumlah 3
Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini
memiliki berbagai agama yang berbeda, dimana agama Kristen Protestan
memiliki jumlah 2 orang dengan Dan yag terakhir agama Budha dengan jumlah 1
orang.
Tabel 4.4
Usia informan
No Uraian Frekuensi(f)
1 < 20 tahun 0
2 21-30 tahun 3
3 31-40 tahun 0
4 41-50 tahun 0
5 > 50 tahun 0
Jumlah 3
[image:56.595.200.445.550.737.2]Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah informan memiliki umur antara
21-30 tahun dengan jumlah 3 orang. Jadi mayoritas yang bekerja dalam perusahaan
[image:57.595.190.458.280.465.2]ini berkisar umur 21-30 tahun.
Tabel 4.5
Pendidikan Informan
No Uraian Frekuensi(f)
1 SD 0
2 SLTP 0
3 SMA 0
4 Sarjana Muda 2
5 Sarjana (S1) 1
Jumlah 3
Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan informan
bervariasi, yang memiliki jumlah terbanyak adalah sarjana muda dengan jumlah 2
orang. Karena lulusan untuk pariwisata dengan lulusan D3/sarjana muda bisa
langsung bekerja. Sedangkan untuk S1 memiliki jumlah responden 1.
4.2Deskripsi Hasil Penelitian
Melalui Kegiatan Employee Gathering, pada penelitian ini akan dijelaskan tentang:
4.2.1 Kegiatan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta
dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui
Kegiatan Employee Gathering
Mengutip dari penelitian sebelumnya “tujuan dari public internal
adalah untuk menciptakan hubungan baik yang harmonis, dalam rangka
memperoleh kesediaan kerja sama (cooperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian d