• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendikbud: Muhammadiyah Besar Karena Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mendikbud: Muhammadiyah Besar Karena Pendidikan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang Arsip Berita

www.umm.ac.id

Mendikbud: Muhammadiyah Besar Karena Pendidikan Tanggal: 2013-02-19

Rembuk Nasional Pendidikan Muhammadiyah di UMM Dome, Sabtu (16/2) berlangsung cukup hangat. Sejumlah lebih dari 5.500 guru tingkat dasar dan menengah Muhammadiyah se- Jawa Timur dan sekitarnya hadir. Tak hanya pesertanya yang banyak, tokoh yang hadir pun terbilang istimewa. Selain Mendikbud M. Nuh dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, hadir pula rektor ITS, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Prof Dr Baidlowi. Hadir pula anggota DPR RI, beberapa rektor PTM, hampir seluruh unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

Antusiasme para guru ditunjukkan sejak materi-materi awal yang diberikan oleh para nara sumber. Sebelum akhirnya ditutup dengan materi puncak oleh Mendikbud, peserta sudah mulai mengkritisi kurikulum 2013.

“Kurikulum 2013 bagus, tetapi jangan sampai tolak ukurnya kembali ke UN dan UN lagi. Kalau begitu bukan kurikulum baru tapi kurikulum UN. UN bukanlah satu-satunya tolok ukur keberhasilan pendidikan, tetapi kemanfaatan bagi peserta didik dan masyarakat secara keseluruhan,” kata Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Prof Dr Zainudin Maliki.

Mendikbud memanfaatkan momentum forum rembuk ini sebagai media sosialisasi kurikulum 2013. M.Nuh menyatakan bahwa kurikulum ini sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah elit di Indonesia, namun saat ini terdapat kebijakan baru bahwa yang bisa menikmati kurikulum yang menurutnya bagus ini tidak hanya sekolah elit melainkan seluruh sekolah di Indonesia.

Pada kesempatan itu M. Nuh berterimakasih kepada keluarga besar Muhammadiyah yang mengambil inisiatif untuk melakukan acara sosialisasi kurikulum 2013. “Ini membuktikan bahwa Muhammadiyah lebih maju daripada yang lain,” katanya.

Pengembangan pendidikan, kata Nuh, mengacu pada delapan standart. Yakni standart isi, proses penilaian, pembelajaran, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pembiayaan serta pengelolaan.

Kedelapan standart tersebut saling berhubungan satu sama lain. Menurut data, populasi usia produktif tahun 2010-2035 merupakan jumlah yang paling besar. Hal tersebut merupakan momentum anak-anak muda yang disebut Bonus Demografi sebagai modal yang dibutuhkan untuk menumbuhkan populasi yang berkompeten.

Berdasarkan banyaknya populasi tersebut, maka tantangan akan semakin besar. Dari sinilah kurikulum 2013 hadir dengan harapan menghasilkan kompetensi yang bagus. “Kurikulum harus dikembangkan karena adanya perkembangan dari sisi akademik, industri, budaya. Sehingga kebutuhan juga berubah, baik kebutuhan dari sisi akademik, kepribadian dan lain-lain,” ujar mantan rektor ITS ini.

(2)

Universitas Muhammadiyah Malang Arsip Berita

www.umm.ac.id

Lebih lanjut Nuh menyakinkan perubahan kurikulum adalah sesuatu yang biasa. Jika tidak diubah sesuai perkembangan zaman yang ada maka kurikulum tersebut tidak dapat berjalan dengan baik di tengah masyarakat khususnya dunia pendidikan.

Pada kurikulum sebelumnya, guru dibebani untuk membuat silabus dan di kurikulum 2013 ini pembuatan silabus akan dibebankan kepada pemerintah. Ini dimaksudkan agar guru tidak dibebani dengan banyak hal sehingga bisa meningkatkan efektifitas pembelajaran.

Nuh juga menegaskan terdapat perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya. Diantaranya, meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta menambah materi yang dikira lubang atau kurang baik.

Contoh dari wujud tersebut adalah pendidikan agama yang awalnya hanya dua jam setiap minggunya ditambah menjadi empat jam. “Yakinlah dan percayalah bahwa Indonesia akan menjadi negara besar. Dan berbanggalah Muhammadiyah menjadi bagian besar di dalamnya karena dunia pendidikan,” ucap M. Nuh sembari menutup sosialisasi.

(mal/riz/nas)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan beberapa hasil. Pertama, semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran semakin

Formula untuk menghasilkan Biopestisida berbentuk granuler yang efektif hingga minggu ke Sembilan adalah kombinasi campuran 50% hingga 75% Zeolit terhadap

Keputusan investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan dan laba untuk memakmurkan investor sehingga akan merespon investor bahwa pada perusahaan tersebut

perencanaan. 4) Meresume yang diperlukan dan membuat catatan petunjuk pekerjaan. Menerima dan meneliti kebenaran data berdasarkan bahan yang masuk sesuai prosedur dan ketentuan

Modul ini memiliki kemampuan yang mirip dengan EMS 2A Dual H-Bridge dan adanya tambahan kemampuan pada arus yang dapat dialirkan lebih besar.. Perbedaan modul ini dengan EMS 2A Dual

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan oleh guru pelaksana PTK (guru kelas VI B T.P. 107404 Sambirejo Timur) yang menerapkan metode

Dari hasil pengujian tekan diketahui karakteristik keuatan tekan dari masing  –  masing spesimen seperti yang disajikan pada Gambar 4.2 Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa