• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Produksi Padi Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2010-2014 Berdasarkan Data Tahun 1999-2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Produksi Padi Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2010-2014 Berdasarkan Data Tahun 1999-2008"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Assauari, Sofyan. 1991. Teknik dan Metode Peramalan Penerapannya Dalam

Ekonomi Dan Dunia Usaha. Jakarta: LPFE UI

BPS. 2009. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik

Makridakis, Spyros, dan Wheelwright, Stevens C 1993. Metode dan Aplikasi

Peramalan Jilid I. Jakarta: Erlangga

Mantra, I.Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sugiarto, Dergibson S, Lasmono T.S. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tosin, Rijanto. 1999. Microsoft Excel 2002. Jakarta: Dinastindo

(2)

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG

PADA TAHUN 2010-2014 BERDASARKAN DATA TAHUN 1999-2008

TUGAS AKHIR

HELEN MONIKA SINAGA 072407031

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG

PADA TAHUN 2010-2014 BERDASARKAN DATA TAHUN 1999-2008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

HELEN MONIKA SINAGA 072407031

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DAN

KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 2010-2014

BERDASARKAN DATA TAHUN 1999-2008

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HELEN MONIKA SINAGA

Nomor Induk Mahasiswa : 072407031

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Diluluskan di

Medan, Juni 2010

Diketahui / Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Drs.Saib Suwilo,M.Sc.

NIP.19640109 198803 1 004 NIP.19551228198703 1 003

(5)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 2010-2014

BERDASARKAN DATA TAHUN 1999-2008

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

(6)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penyertaan dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si. selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan pada saya umtiuk menyempurnakan tugas akhir ini. Panduan ringkas, padat, dan professional yang telah diberikan kepada saya agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih ini juga diberikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universiats Sumatera Utara, beserta semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU dan pegawai di FMIPA USU.

Terkhusus terima kasih kuucapkan kepada Ayahanda L.Sinaga dan Ibunda J.E.Rajagukguk (almarhumah) tercinta atas kasih sayang, doa, dan dukungan moril maupun materil yang diberikan selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Juga saudara-saudaraku tersayang yang menjadi pemberi semangat, Maurits Steven dan Robin Immanuel.

Teman-teman mahasiswa yang telah banyak memberi semangat da dukungan khususnya kelas Statistika B yang telah menjadi teman seperjuangan selama perkuliahan, teristimewa untuk sahabat-sahabatku Azizah, Anisah, Dwi, Indra, Fakhri yang senantiasa memberikan semangat, perhatian, motivasi, dan doa bagi penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang.

Medan, Mei 2010 Penulis

072407031

(7)
(8)

3.6. Kehutanan 25

Bab 4 Pengolahan Data 26

4.1. Perhitungan Jumlah Penduduk 26

4.2. Peramalan Produksi Tanaman Padi 31 4.3. Peramalan Produksi Padi Tahun 2010-2014 49 4.4. Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras 52

Bab 5 Implementasi Sistem 57

5.1. Pengertian Implementasi Sistem 57

5.2. Microsoft Excel 58 5.3. Langkah-Langkah Pengolahan Data Dengan Excel 58

5.4. Pembuatan Grafik 62

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 64

6.1. Kesimpulan 64 6.2. Saran 65

Daftar Pustaka 67

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2008 27 Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2014 31 Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2002-2009 32

Tabel 4.14 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 45 Tabel 4.15 Perbandingan Produksi Padi Sebenarnya, Pemulusan Pertama, 48

Pemulusan Ganda dan Hasil Peramalannya

Tabel 4.16 Peramalan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang 51 Tabel 4.17 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya serta 55

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Dari Tahun 1999-2008 27 Gambar 4.2 Diagram Batang Produksi Padi (Ton) Kab.Deli Serdang 32

Tahun 1999-2008

Gambar 4.3 Perbandingan Produksi Padi Sebenarnya, Pemulusan Pertama, 48 Pemulusan Ganda dan Hasil Peramalannya

Gambar 5.1 Awal Microsoft Excel 59 Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Excel 60

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya komoditas padi

memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara

dari sektor nonmigas.

Ditinjau dari segi latar belakang para petani menanam padi (khususnya petani di Kabupaten Deli Serdang), maka petani sendiri dapat dibedakan menjadi dua

macam:

1. Petani yang menanam padi hanya sekedar memenuhi kebutuhan untuk

dikonsumsi sendiri.

2. Petani yang menanam padi hanya sebagai mata pencaharian, dengan menjual hasil panen yang didapatnya.

Komoditas padi yang ditanam oleh petani-petani di Indonesia memiliki kelebihan serta kekurangan ynag secara umum terletak pada hal-hal berikut :

(12)

c. Mutu beras yang dihasilkan.

d. Tahan tidaknya tanaman padi terhadap gangguan hama maupun penyakit.

Produksi padi dan kebutuhan akan beras merupakan hal mutlak yang harus

selalu mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini dikarenakan untuk mencegah permintaan akan beras yang lebih besar daripada produksi padi para petani. Karena

jika terjadi demikian maka kesejahteraan masyarakat akan terhambat akibat kekurangan bahan pangan pokok. Selain itu juga dapat menimbulkan masalah-masalah di bidang lainnya di badan pemerintahan, seperti di bidang kesehatan,

pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Oleh karena itu, studi tentang peramalan hasil produksi padi dan kebutuhan beras ini menjadi objek yang sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut, yang bermanfaat membantu pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam mengambil

kebijakan dan tindakan pencegahannya.

Berdasarkan uraian diatas maka untuk melengkapi persyaratan kelulusan

dalam membuat tugas akhir, penulis memilih judul “Peramalan Jumlah Produksi

Padi dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2010-2014 Berdasarkan Data Tahun 1999-2008”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan

(13)

1. Berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten Deli Serdang pada tahun

2010-2014 ?

2. Berapa besar kebutuhan beras penduduk Deli Serdang pada tahun 2010-2014 ?

3. Berapa banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010-2014 ?

4. Apakah produksi padi di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010-2014

masih dapat mencukupi kebutuhan beras pada tahun-tahun tersebut ?

1.3. Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta untuk

menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan Tugas Akhir yang sesuai dengan rumusan masalah dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis

membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan jumlah produksi padi dan kebutuhan beras yang ada di Kabupaten Deli Serdang khususnya untuk tahun 2010-2014, yang mana data-data yang dibutuhkan diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Provinsi.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah :

1. Untuk meramalkan berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010-2014.

(14)

3. Untuk meramalkan berapa banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Deli

Serdang pada tahun 2010-2014.

4. Untuk mengetahui apakah produksi padi di Kabupaten Deli Serdang pada

tahun 2010-2014 masih dapat mencukupi kebutuhan beras pada tahun-tahun tersebut.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

1. Memberikan masukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menghadapi tuntutan akan kebutuhan beras pada tahun-tahun yang akan dating, khususnya untuk tahun 2010-2014.

2. Sebagai informasi bagi BPS khususnya mengenai produksi padi dan kebutuhan beras di Kabupaten Deli Serdang.

3. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisa data.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini antara lain : 1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi

dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, bahan-bahan yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan

(15)

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan riset ini, penulis menggunakan data sekunder yang terdapat di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi.

Data sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dan dirangkum ulang berdasarkan data yang telah tersedia dan disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Provinsi. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur / disusun dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang diperlukan, dengan tujuan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang data tersebut.

1.6. Tinjauan Pustaka

Teori pendukung yang digunakan penulis untuk melengkapi tulisan ini adalah

kutipan-kutipan dari beberapa buku, antara lain dari buku “Metode dan Aplikasi Peramalan

Edisi ke II” oleh Spyros Makridakis. Formula yang digunakan dalam peramalan

dengan metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown adalah :

Ft+m= at+ btm

Dengan rumus-rumus berikut :

S't= α Xt+ (1 –α ) S't1

S''t= α S't+ (1 - α ) S''t1

at = S't + ( S't - S''t ) = 2 S't - S''t

bt =

α α

(16)

di mana : m = Jumlah periode didepan yang diramalkan

S' = Nilai eksponensial smoothing tunggal S'' = Nilai eksponensial smoothing ganda

α = Parameter Pemulusan Eksponensial

at, bt = Konstanta pemulusan

Ft+m = Hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan

diramalkan.

Selain itu penulis juga menggunakan buku “Demografi Umum” oleh Ida Bagoes Mantra, sebagai referensi untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam mengenai kependudukan (demografi), yang mana menjelaskan pengertian penduduk.

Serta buku “Teknik Sampling”, oleh Sugiarto, Dergibson S, Lasmono T.S. untuk membantu penulis dalam memahami suatu sampel dan teknik pengambilannya.

Pengertian pengambilan sampel adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga dapat digunakan sebagai wakil yang presentatif (dapat mewakili) bagi populasi tersebut.

Penulis juga menggunakan buku “Riset Bisnis”, oleh Dermawan Wibisono

untuk mengutip rumus yang digunakan dalam menghitung kecukupan sampel yang digunakan. Suatu sampel dikatakan sudah mencukupi untuk mewakili populasinya apabila N’< N dan N’ adalah sampel yang diperoleh dari rumus :

(17)

Keterangan : N' = banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel) N = banyak sampel (tahun) yang digunakan

i

Y = Produksi padi pada tahun ke-i

1.7. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibuat dengan beberapa bab, yang mana masing-masing bab terdiri

dari bebrapa subbab. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dalam memahami isi dari tugas akhir ini.

Adapun penyusunan tugas akhir ini dibagi dalam empat bab yaitu :

Bab 1 : Pendahuluan

Dalam bab ini terdapat penjelasa mengenai latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisannya.

Bab 2 : Landasan Teori

Pada bab ini diuraikan mengenai pengertian produksi, kebutuhan, uji

kecukupan sampel, peramalan, metode pertumbuhan geometri,metode

smoothing eksponensial ganda.

Bab 3 : Gambaran Umum

Dalam bab ini penulis menguraikan gambaran mengenai Kabupaten

(18)

tugas akhir ini, antara lain mencakup geografisnya, iklim, penduduk,

sektor pertanian, dan pemerintahannya.

Bab 4 : Pengolahan Data

Pada bab ini penulis melakukan proyeksi data penduduk dengan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial, dan data produksi

padinya dengan metode Smoothing Eksponensial Berganda, serta melakukan perhitungan terhadap besarnya konsumsi beras di

kabupaten tersebut.

Bab 5 : Implementasi Sistem

Dalam bab ini diuraikan tentang penerapan hasil desain secara tertulis ke dalam programming. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini penulis

menggunakan Microsoft Excel.

Bab 6 : Kesimpulan dan Saran

Pada bab penutup ini, penulis memberikan beberapa kesimpulan dan beberapa saran kepada pembaca sesuai dengan hasil analisa yang

(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Produksi

Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga

menghasilkan suatu produksi padi yang dapat dimanfaatkan. Padi tersebut kemudian diproses menjadi beras, yang mana beras itu sendiri akan diolah menjadi nasi. Nasi

merupakan sumber kalori utama yang banyak mengandung unsur karbohidrat yang sangat tinggi sehingga sangat bermanfaat dan sangat mempengaruhi aktivitas manusia khususnya bangsa Indonesia terlebih lagi bagi masyarakat di Kabupaten Deli Serdang

yang menjadikan nasi sebagai bahan pangan utama.

2.2. Kebutuhan

Kebutuhan adalah suatu hal penting yang harus dipenuhi yang dapat mempengaruhi

kesejahteraan hidup makhluk hidup khususnya manusia. Kebutuhan dapat dibagi menjadi tiga bagian, antara lain :

1. Kebutuhan Primer (Kebutuhan Pokok)

(20)

Kebutuhan pokok (primer) merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi

untuk mendukung aktivitas hidup sehari-hari. Jika hal tersebut tidak dipenuhi maka akan ada dapat menghambat semua atau sebagian dari aktivitas manusia tersebut, serta

dapat mengurangi kesejahteraan hidup manusia itu sendiri.

Kebutuhan akan komoditi padi sendiri memegang peranan penting bagi

kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan bagi masyarakat Deli Serdang pada khususnya. Kebutuhan akan padi dan beras sangat mempengaruhi bidang kehidupan

masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, olahraga, ekonomi, dan lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan komoditi padi ini sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

2.3. Uji Kecukupan Sampel

Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

melakukan pengamatan seluruhnya pada populasi tersebut. Di samping itu juga, terdapat faktor-faktor yang tidak memungkinkan antara lain ketersediaan dana, tenaga,

dan waktu penulis yang terbatas.

Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya sampel tersebut harus dapat menggambarkan atau menerangkan sifat-sifat dan karakteristik dari

(21)

apabila N’< N, dengan N adalah banyaknya sampel yang kita kumpulkan, Xi adalah

N' =

data yang dikumpulkan, dan N’ adalah sampel yang diperoleh dari rumus :

( )

2

Peramalan (Sofyan Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan dibutuhkan untuk mengetahui / memperkirakan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau berapa jumlah suatu

kebutuhan tertentu di masa mendatang. Dengan peramalan kita juga dapat memperkirakan bagaimana sesuatu peristiwa yang ingin kita ketahui dapat terjadi di

masa yang akan datang.

Dengan demikian peramalan sangat bermanfaat bagi kita untuk melakukan

suatu persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang, serta dapat membantu kita dalam mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan penting tentang sesuatu hal.

2.4.2. Jenis - Jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang kita melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibagi

(22)

1. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang

relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

2. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.

Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan

hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari setengah tahun atau tiga semester.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan jangka pendek, yaitu : peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan oleh

pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan, serta pengalaman dari penyusunnya.

(23)

ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode-metode yang

digunakan dalam peramalan tersebut.

Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi

sebagai berikut :

1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola,

perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh random. Yang termasuk dalam teknik ini adalah teknik Smoothing, Dekomposisi, dan Box-Jenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan antarvariabel

yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan mempengaruhinya. Yang termasuk dalam teknik ini adalah tekinik regresi sederhana, regresi berganda,

autoregresi, dan model input-output.

2.4.3. Prosedur dalam Peramalan

Kualitas hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunnya.

(24)

a) Menganalisis data yang lalu.

Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data yang lalu. Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut.

b) Menentukan metode yang akan digunakan.

Masing-masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan

yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan kata lain, metode peramalan yang baik akan menghasilkan penyimpangan (bias) yang

sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan data yang sebenarnya atau kenyataan yang ada.

c) Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang telah

ditentukan.

Hasil inilah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan.

2.4.4. Menghitung Kesalahan Peramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan (forecast) yang biasanya meminimalkan

kesalahan meramal (forecast error). Besarnya kesalahan meramal (forecast error) dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data yang diperoleh dari hasil peramalan.

(25)

Keterangan :

Xt F

= Data sebenarnya pada periode ke- t

t = Hasil ramalan pada periode ke- t

Dalam menghitung forecast error digunakan : a. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.

MAE

b. Mean Squared Error (MSE)

Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.

MSE

c. Menentukan Besarnya Konstanta ( at

"

d. Menentukan Besarnya Slope ( bt

)

e. Menentukan Besarnya Forecast ( Ft + m

F

)

t + m = at + bt

(26)

Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, maka penulis ingin

melakukan suatu peramalan terhadap tingkat produksi padi untuk beberapa tahun ke depan, yaitu tahun 2010-2014. Untuk meramalkan produksi padi tesebut, penulis

memilih menggunakan metode Smoothing Eksponensial dengan alasan penulis melihat adanya selisih produksi padi yang tidak begitu konstan pada setiap tahunnya, dengan kata lain selalu mengalami naik-turun. Oleh karena itu, dengan menggunakan

metode Smoothing Eksponensial Ganda akan dilakukan pemulusan / pelicinan ramalan terhadap produksi padi dari tahun ke tahun.

2.5. Metode Analisa

Untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh, penulis menggunakan rumus laju pertumbuhan eksponensial dan metode smoothing ekponensial.

2.5.1. Metode Laju Pertumbuhan Eksponensial

Tingkat pertumbuhan eksponensial adalah suatu pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus-menerus. Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat

dilakukan suatu peramalan terhadap jumlah penduduk untuk tahun 2010-2014. Adapun bentuk rumus yang akan digunakan adalah

Pt = Po . e rt

Keterangan :

Pt P

= Jumlah penduduk pada tahun ”t”

o

(27)

t = jangka waktu antara Po dan P

e = bilangan pokok dari sistem logaritma (besarnya 2,718282) t

2.5.2. Metode Smoothing Eksponensial Ganda

Peramalan dengan metode Smoothing Eksponensial Ganda membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai alfa (α). Metode smoothing ( pemulusan ) merupakan teknik

meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk

menaksir nilai suatu periode yang akan datang.

Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dihitung dengan metode Smoothing Eksponensial Ganda. Peramalan dilakukan

dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan data yang terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar.

Pada peramalan tingkat produksi padi pada tahun 2010-2014 dengan Smoothing Ekponensial Ganda memiliki beberapa tahapan. Persamaan-persamaan yang digunakan dalam smoothing eksponensial ganda adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Smoothing Pertama (S’t

S'

)

t= α Xt+ ( 1 –α ) S't−1

b. Menetukan Smoothing Kedua ( S”t

S''

)

t= α S't+ ( 1 - α ) S''t−1

c. Menetukan Besarnya Konstanta ( at

a

)

(28)

d. Menentukan Besarnya Slope ( bt

b

)

t =

α α

1 ( S't - S''t)

e. Menentukan Besarnya Forecast ( Ft+m

F

)

t+m = a + bt tm

Dengan “m” adalah periode yang akan diramalkan.

Rumus-rumus tersebut di atas akan digunakan untuk meramalkan jumlah produksi padi Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2010-2014. Alasan penulis

memilih metode Smoothing Eksponensial Ganda sebagai metode peramalan yang akan digunakan adalah karena penulis melihat bahwa selisih produksi padi dari tahun ke tahun tidak konstan atau mengalami naik-turun, sehingga penulis menggunakan

metode tersebut untuk melakukan pemulusan ramalan padi dari tahun ke tahun sebelum melakukan peramalan terhadap produksi padi untuk beberapa tahun ke

(29)

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1. Geografi

3.1.1. Letak dan Keadaan Geografi

Deli Serdang merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2057” Lintang

Utara, 3016” Lintang Selatan dan 98033”- 99027” Bujur Timur dengan ketinggian 0-500m di atas permukaan laut.

Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 Km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 Desa / Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, di sebelah

selatan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Karo dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Serdang Bedagai.

3.1.2. Iklim

Di Kabupaten Deli Serdang dikenal hanya dua musim, yaitu musim kemarau dan

(30)

banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya

pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap setengah

tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan bulan Oktober-Nopember.

Menurut catatan Stasiun Klimatologi Sampali pada tahun 2008 terdapat 16 rata-rata hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak rata-rata 176 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Oktober yaitu 439 mm dengan hari hujan sebanyak

20 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar 15 mm dengan hari hujan 5 hari.

3.2. Sosial

3.2.1. Pendidikan

Keterbatasan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun 2008 terdapat 151 buah

taman kanak-kanak dengan jumlah murid 5.581 orang dan guru sebanyak 525 orang. Sementara itu untuk sekolah dasar terdapat 772 sekolah dengan jumlah murid dan guru masing-masing 199.992 orang dan 10.147 orang. Untuk tingkat Lanjutan

pertama (SLTP) terdapat 213 sekolah, 67.820 orang murid dan 5.373 orang guru. Pada tahun yang sama jumlah sekolah Lanjutan atas (SMU) umum terdapat 113 sekolah

(31)

Selain itu di Deli Serdang juga terdapat sekolah agama (madrasah) yang setara

dengan sekolah umum yaitu :

a. 100 Madrasah Ibtidaiah (MI) dengan 16.461 murid dan 882 guru.

b. 98 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan 17.750 murid dan 1.742 guru. c. 32 Madrasah Aliyah (MA) dengan 3.389 murid dan 536 guru.

3.2.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)

Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan

manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesehatan

merupakan salah satu hal terpenting kehidupan dalam kehidupan manusia. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas sumber

daya manusia.

Di Kabupaten Deli Serdang terdapat 14 buah rumah sakit umum (RSU) milik

pemerintah dan milik swasta. Dengan total kapasitas tempat tidur berjumlah 1.050 buah. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 32 buah juga terdapat Puskesmas Pembantu dan Rumah Bersalin masing-masing berjumlah 103 dan 144.

Tenaga Medis yang tersedia di Kabupaten Deli Serdang baik negeri maupun swasta ada 126 orang dokter umum dan 59 orang dokter gigi. Sementara itu tenaga

(32)

3.3. Pertanian

3.3.1. Tanaman Bahan Makanan

Pada tahun 2008 produksi padi sawah di Deli Serdang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007 yaitu sekitar 0,81 persen. Produksi padi sawah mencapai 383.646 ton dengan rata-rata produksi 51,82 kw/ha.

Untuk padi ladang produksi pada tahun 2008 sebesar 1.691 ton yang berarti mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2007 yang produksinya

sebesar 231 ton atau sekitar 732,03 persen. Produksi jagung terbesar di Kab. Deli Serdang untuk tahun 2008 adalah sebesar 74.569 ton atau naik sebesar 2,26 persen

dibandingkan tahun 2007.

Untuk tanaman bahan makanan lainnya seperti kacang kedelai dan kacang hijau pada tahun 2008 mengalami peningkatan produksi, sedangkan kacang tanah dan

ubi jalar rata-rata produksinya meningkat dibandingkan tahun 2007.

Jenis tanaman sayur-sayuran yang paling banyak dipanen di Deli Serdang

adalah ketimun, cabai, terung dan sawi / petsai.

3.3.2. Perkebunan

3.3.2.1. Perkebunan Rakyat

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu sentra perkebunan di Sumatera Utara.

(33)

Produksi karet mengalami kenaikan dari 5.494,00 ton pada tahun 2007

menjadi 5.707,50 ton pada tahun 2008. Kecamatan STM Hulu masih merupakan kecamatan penghasil karet terbesar di Deli Serdang.

Tanaman kelapa sawit perkebunan rakyat ditanam di seluruh kecamatan di Kab. Deli Serdang. Produksi kelapa sawit (minyak sawit) tahun 2008 sebesar

178.085,88 ton dengan total luas tanaman 13.893,60 ha. Kecamatan penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kecamatan STM Hilir, STM Hulu, dan Hamparan Perak. Kontribusi ketiga kecamatan tersebut sebesar 59,51 persen untuk luas tanaman dan

53,14 persen untuk produksi kelapa sawit.

Produksi tanaman kelapa di Deli Serdang pada tahun 2008 mencapai 2.609,92

ton dengan luas tanaman mencapai 3.948,70 ha. Kecamatan Hamparan Perak dan Kutalimbaru merupakan penghasil kelapa tebesar di Deli Serdang. Kontribusi kedua kecamatan tersebut terhadap total produksi kelapa di Deli Serdang mencapai 30,00

persen.

Selain keempat komoditi tersebut masih terdapat beberapa jenis tanaman

lainnya yang diusahakan oleh perkebunan rakyat di Deli Serdang antara lain kopi, aren, pinang, kemiri, dan kapuk.

3.3.2.2. Perkebunan Besar

(34)

Luas masing-masing tanaman adalah kelapa sawit 13.810,33 ha, karet 3.316,81

ha dan cokelat 2.916,69 ha. Untuk tanaman karet dan kelapa sawit sebagian besar luas tanaman dikuasai oleh swasta sedangkan cokelat oleh pemerintah.

3.4. Perikanan

Produksi ikan laut di Deli Serdang pada tahun 2008 sebesar 18.684,67 ton sedangkan produksi ikan darat sebesar 1.290,60 ton. Produksi terbesar dihasilkan oleh

Kecamatan Pantai Labu yaitu sebesar 5.843,95 ton disusul Percut Sei Tuan dengan produksi sebesar 5.183,88 ton dan Hamparan Perak diurutkan ketiga dengan produksi ikan sebesar 4.410,16 ton.

Jumlah nelayan di Deli Serdang tahun 2008 adalah 11.945 orang yang terdiri dari 8.958 orang nelayan penuh, 2.987 orang nelayan sambilan utama.

3.5. Peternakan

Produksi daging unggas tahun 2008 yang terbesar adalah ayam ras pedaging yaitu sebesar 1.165,50 ton, untuk ternak kecil yang terbesar adalah kambing yaitu 22,54 ton

dan ternak besar adalah sapi dengan produksi daging sebesar 165,44 ton.

Populasi unggas di Deli Serdang dari tahun 2007-2008 jumlahnya meningkat

(35)

untuk ternak besar, populasi kerbau dan sapi juga mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2007.

3.6. Kehutanan

Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi hutan suaka marga satwa, hutan lindung,

hutan produksi terbatas, hutan produksi, hutan konversi dan hutan wisata. Total areal hutan di Deli Serdang mencapai 80.083,68 ha yang dirinci atas 9,32 persen hutan

(36)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1. Perhitungan Jumlah Penduduk

Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan

pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Deli Serdang, karena tingkat pertambahan penduduk di Kabupaten Deli Serdang sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras penduduk Kabupaten Deli Serdang.

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

hasil Survei-Sensus Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Medan di mana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1999-2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2008 Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1999 1.904.542

2000 1.956.996

2001 2.002.678

2002 1.461.823

2003 1.486.094

2004 1.539.697

2005 1.582.213

2006 1.634.115

2007 1.686.366

2008 1.738.431

(37)

0

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Ju

Jumlah Penduduk Kab. Deli Serdang

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Dari Tahun 1999-2008

Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu permasalahan di masa yang akan datang terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan konsumsi beras yang merupakan sumber kalori utama. Jumlah penduduk dari tahun

1999-2008 yang terlihat tabel 4.1 di atas terus meningkat jumlahnya.

Dengan mempergunakan data pada tabel 4.1, penulis memproyeksikan suatu data peramalan penduduk pada tahun 2010. Di mana jumlah penduduk pada tahun 2010 berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2010

untuk penduduk Kabupaten Deli Serdang.

Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode Laju Pertumbuhan Eksponensial. Di mana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi. Adapun perhitungannya

adalah sebagai berikut :

(38)

Dengan: Po = P1999

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh rata-rata pertumbuhan

penduduk di Kabupaten Deli Serdang adalah 2,76 % per tahun. Dengan demikian, dapat dilakukan peramalan terhadap penduduk Kabupaten Deli Serdang untuk tahun

2010-2014 yaitu antara lain : Po = P 2008 P

= 1.738.431

t = Po. e Untuk tahun 2010; P

rt

2010 = P2008 (0,71828)

= 1.738.431 (1,056751905)

0,0276.2

(39)

Untuk tahun 2011; P2010 = P2008 (0,71828)

= 1.738.431 (1,086324461) 0,0276.3

= 1.888.500,12

Untuk tahun 2012; P2010 = P2008 (0,71828)

= 1.738.431 (1,116724588) 0,0276.4

= 1.941.348,642

Untuk tahun 2013; P2010 = P2008 (0,71828)

= 1.738.431 (1,147975444) 0,0276.5

= 1.995.676,099

Untuk tahun 2014; P2010 = P2008 (0,71828)

= 1.738.431 (1,180100835) 0,0276.6

= 2.051.523,875

Jika dirangku m dalam tabel, peramalan jumlah penduduk di atas seperti tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2014 Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

2010 1.837.090

2011 1.888.500

2012 1.941.349

2013 1.995.676

(40)

4.2. Proyeksi Produksi Tanaman Padi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Deli Serdang sebagian

besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan daerah ini adalah sektor Pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang produksi komoditi padi yang dihasilkan oleh daerah itu.

Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melaksanakan proyeksi tanaman padi 2010 adalah data tingkat produksi tanaman padi pada tahun 2002-2009.

Besarnya angka-angka tingkat produksi padi yang dihasilkan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 1999-2008 dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2002-2009 Tahun Produksi Padi ( Ton )

1999 679.641

2000 690.968

2001 657.044

2002 404.086

2003 348.824

2004 333.513

2005 358.888

2006 386.085

2007 386.774

2008 383.646

(41)

Gambar 4.2 Diagram Batang Produksi Padi (Ton) Kab.Deli Serdang Tahun 1999-2008

Data produksi padi di atas digunakan sebagai sampel untuk meramalkan jumlah produksi padi terhadap 2010-2014 di Kabupaten Deli Serdang. Namun

sebelum melakukan proyeksi terhadap produksi padi yang diinginkan, terlebih dahulu

dilakukan perhitungan uji kecukupan sampel dengan rumus :

N' =

( )

Keterangan : N' = banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel)

N = banyak sampel (tahun) yang digunakan

i

Y = Produksi padi pada tahun ke-i

Sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera dalam Tabel 4.4 berikut ini :

Produksi Padi ( Ton )

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

(42)

Tabel 4.4 Uji Kecukupan Sampel Tahun Padi dalam ton (Yi) Yi2

1999 679.641 461.911.888.881

2000 690.968 477.436.777.024

2001 657.044 431.706.817.936

2002 404.086 163.285.495.396

2003 348.824 121.678.182.976

2004 333.513 111.230.921.169

2005 358.888 128.800.596.544

2006 386.085 149.061.627.225

2007 386.774 149.594.127.076

2008 383.646 147.184.253.316

Jumlah 4.629.469 2.341.890.687.543

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa N = 10

Yi = 4.629.469

Yi2 = 2.341.890.687.543

(43)

N' =

2

4.629.469 ) 4 1409582,79 (

20

   

 

N' = 6,089608956

Dari hasil perhitungan ternyata diperoleh N' = 6,09 .Tampak bahwa N' lebih

kecil dari N sampel yang sebenarnya ( 6,09 < 10). Dengan demikian ukuran sampel yang diambil penulis yaitu N=10 dapat diterima sebagai sampel dalam penelitian

(observasi) yang dilakukan. Sehingga data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisis.

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilakukan peramalan tingkat produksi padi untuk tahun 2010-2014. Metode yang digunakan adalah dengan metode Eksponensial

(44)

Tabel 4.5 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,1

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2

679.641 679.641 679.641,00

690.968 680.773,70 679.754,27 681.793,13 113,27

657.044 678.400,73 679.618,92 677.182,54 -135,35 681.906,40 -24.862,40 618.138.933,76

404.086 650.969,26 676.753,95 625.184,56 -2.864,97 677.047,19 -272.961,19 74.507.811.246,22

348.824 620.754,73 671.154,03 570.355,43 -5.599,92 622.319,60 -273.495,60 74.799.842.125,38

333.513 592.030,56 663.241,68 520.819,44 -7.912,35 564.755,51 -231.242,51 53.473.099.587,31

358.888 568.716,30 653.789,14 483.643,46 -9.452,54 512.907,09 -154.019,09 23.721.879.505,32

386.085 550.453,17 643.455,55 457.450,80

-10.333,60 474.190,92 -88.105,92 7.762.653.754,20

386.774 534.085,25 632.518,52 435.651,99

-10.937,03 447.117,20 -60.343,20 3.641.301.895,65

383.646 519.041,33 621.170,80 416.911,86

-11.347,72 424.714,96 -41.068,96 1.686.659.771,52

(45)

Tabel 4.6 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,2.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641 679.641,00

690.968 681.906,40 680.094,08 683.718,72 453,08

657.044 676.933,92 679.462,05 674.405,79 -632,03 684.171,80 -27.127,80 735.917.532,84

404.086 622.364,34 668.042,51 576.686,17 -11.419,54 673.773,76

-269.687,76 72.731.487.893,82

348.824 567.656,27 647.965,26 487.347,28 -20.077,25 565.266,62

-216.442,62 46.847.409.484,01

333.513 520.827,62 622.537,73 419.117,50 -25.427,53 467.270,03

-133.757,03 17.890.943.609,45

358.888 488.439,69 595.718,12 381.161,26 -26.819,61 393.689,97 -34.801,97 1.211.177.243,95

386.085 467.968,75 570.168,25 365.769,26 -25.549,87 354.341,65 31.743,35 1.007.639.985,82

386.774 451.729,80 546.480,56 356.979,05 -23.687,69 340.219,39 46.554,61 2.167.332.162,45 383.646 438.113,04 524.807,06 351.419,03 -21.673,50 333.291,36 50.354,64 2.535.590.030,70

JUMLAH 145.127.497.943,03

Sumber : Perhitungan

(46)

Tabel 4.7 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,3

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 683.039,10 680.660,43 685.417,77 1.019,43

657.044 675.240,57 679.034,47 671.446,67 -1.625,96 686.437,20 -29.393,20 863.960.206,24

404.086 593.894,20 653.492,39 534.296,01 -25.542,08 669.820,71

-265.734,71 70.614.936.098,78

348.824 520.373,14 613.556,61 427.189,66 -39.935,78 508.753,93

-159.929,93 25.577.581.230,37 333.513 464.315,10 568.784,16 359.846,04 -44.772,46 387.253,89 -53.740,89 2.888.083.096,77 358.888 432.686,97 527.955,00 337.418,93 -40.829,16 315.073,58 43.814,42 1.919.703.385,92 386.085 418.706,38 495.180,41 342.232,34 -32.774,59 296.589,78 89.495,22 8.009.394.965,06 386.774 409.126,66 469.364,29 348.889,04 -25.816,13 309.457,75 77.316,25 5.977.802.000,03 383.646 401.482,47 448.999,74 353.965,19 -20.364,55 323.072,91 60.573,09 3.669.098.748,42

(47)

Tabel 4.8 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,4

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 684.171,80 681.453,32 686.890,28 1.812,32

657.044 673.320,68 679.831,35 666.810,01 -4.340,45 688.702,60 -31.658,60 1.002.266.953,96 404.086 565.626,81 630.243,13 501.010,48 -43.077,55 662.469,56 -258.383,56 66.762.064.078,27 348.824 478.905,68 530.938,36 426.873,01 -34.688,45 457.932,94 -109.108,94 11.904.759.915,05 333.513 420.748,61 455.642,86 385.854,37 -23.262,83 392.184,56 -58.671,56 3.442.352.140,58 358.888 396.004,37 410.850,91 381.157,82 -9.897,70 362.591,54 -3.703,54 13.716.186,01 386.085 392.036,62 394.417,27 389.655,97 -1.587,10 371.260,12 14.824,88 219.777.002,50 386.774 389.931,57 391.194,60 388.668,54 -842,02 388.068,87 -1.294,87 1.676.696,88 383.646 387.417,34 388.925,88 385.908,81 -1.005,69 387.826,52 -4.180,52 17.476.780,78

(48)

Tabel 4.9 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,5.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 685.304,50 682.472,75 688.136,25 2.831,75

657.044 671.174,25 676.823,50 665.525,00 -5.649,25 690.968,00 -33.924,00 1.150.837.776,00 404.086 537.630,13 607.226,81 468.033,44 -69.596,69 659.875,75 -255.789,75 65.428.396.205,06 348.824 443.227,06 525.226,94 361.227,19 -81.999,88 398.436,75 -49.612,75 2.461.424.962,56 333.513 388.370,03 456.798,48 319.941,58 -68.428,45 279.227,31 54.285,69 2.946.935.867,35 358.888 373.629,02 415.213,75 332.044,28 -41.584,73 251.513,13 107.374,88 11.529.363.781,27 386.085 379.857,01 397.535,38 362.178,64 -17.678,37 290.459,55 95.625,45 9.144.227.285,36 386.774 383.315,50 390.425,44 376.205,57 -7.109,94 344.500,27 42.273,73 1.787.068.618,01 383.646 383.480,75 386.953,10 380.008,41 -3.472,34 369.095,63 14.550,37 211.713.298,97

(49)

Tabel 4.10 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,6.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 686.437,20 683.718,72 689.155,68 4.077,72

657.044 668.801,28 674.768,26 662.834,30 -8.950,46 693.233,40 -36.189,40 1.309.672.672,36 404.086 509.972,11 575.890,57 444.053,65 -98.877,69 653.883,84 -249.797,84 62.398.960.868,67 348.824 413.283,24 478.326,17 348.240,31 -97.564,39 345.175,97 3.648,03 13.308.137,47 333.513 365.421,10 410.583,13 320.259,07 -67.743,05 250.675,92 82.837,08 6.861.981.822,93 358.888 361.501,24 381.133,99 341.868,48 -29.449,13 252.516,02 106.371,98 11.314.997.890,85 386.085 376.251,50 378.204,50 374.298,50 -2.929,50 312.419,35 73.665,65 5.426.628.034,71 386.774 382.565,00 380.820,80 384.309,20 2.616,30 371.369,00 15.405,00 237.314.136,61 383.646 383.213,60 382.256,48 384.170,72 1.435,68 386.925,50 -3.279,50 10.755.127,80

(50)

Tabel 4.11 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,7.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 687.569,90 685.191,23 689.948,57 5.550,23

657.044 666.201,77 671.898,61 660.504,93 -13.292,62 695.498,80 -38.454,80 1.478.771.643,04 404.086 482.720,73 539.474,09 425.967,37 -132.424,51 647.212,31 -243.126,31 59.110.402.614,22 348.824 388.993,02 434.137,34 343.848,70 -105.336,75 293.542,85 55.281,15 3.056.005.103,07 333.513 350.157,01 375.351,11 324.962,91 -58.786,24 238.511,94 95.001,06 9.025.200.546,11 358.888 356.268,70 361.993,42 350.543,98 -13.357,68 266.176,67 92.711,33 8.595.390.740,04 386.085 377.140,11 372.596,10 381.684,12 10.602,68 337.186,30 48.898,70 2.391.083.164,96 386.774 383.883,83 380.497,51 387.270,15 7.901,41 392.286,80 -5.512,80 30.390.940,18 383.646 383.717,35 382.751,40 384.683,30 2.253,88 395.171,56 -11.525,56 132.838.579,22

(51)

Tabel 4.12 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,8.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 688.702,60 686.890,28 697.764,20 7.249,28

657.044 663.375,72 668.078,63 639.861,16 -18.811,65 705.013,48 -47.969,48 2.301.071.011,47 404.086 455.943,94 498.370,88 243.809,26 -169.707,75 621.049,51 -216.963,51 47.073.165.539,37 348.824 370.247,99 395.872,57 242.125,10 -102.498,31 74.101,51 274.722,49 75.472.448.929,36 333.513 340.860,00 351.862,51 285.847,43 -44.010,06 139.626,78 193.886,22 37.591.865.623,41 358.888 355.282,40 354.598,42 358.702,29 2.735,91 241.837,37 117.050,63 13.700.849.402,83 386.085 379.924,48 374.859,27 405.250,54 20.260,85 361.438,20 24.646,80 607.464.862,55 386.774 385.404,10 383.295,13 395.948,92 8.435,86 425.511,38 -38.737,38 1.500.584.933,84 383.646 383.997,62 383.857,12 384.700,11 561,99 404.384,79 -20.738,79 430.097.235,09

(52)

Tabel 4.13 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Dengan α = 0,9.

Xt S't S"t at bt Ft+m e e2 679.641 679.641,00 679.641,00

690.968 689.835,30 688.815,87 690.854,73 9.174,87

657.044 660.323,13 663.172,40 657.473,86 -25.643,47 700.029,60 -42.985,60 1.847.761.807,36 404.086 429.709,71 453.055,98 406.363,44 -210.116,42 631.830,39 -227.744,39 51.867.507.176,47 348.824 356.912,57 366.526,91 347.298,23 -86.529,07 196.247,02 152.576,98 23.279.734.215,61 333.513 335.852,96 338.920,35 332.785,56 -27.606,56 260.769,16 72.743,84 5.291.666.185,20 358.888 356.584,50 354.818,08 358.350,91 15.897,73 305.179,00 53.709,00 2.884.656.479,05 386.085 383.134,95 380.303,26 385.966,64 25.485,18 374.248,64 11.836,36 140.099.447,14 386.774 386.410,09 385.799,41 387.020,78 5.496,15 411.451,82 -24.677,82 608.994.688,18 383.646 383.922,41 384.110,11 383.734,71 -1.689,30 392.516,93 -8.870,93 78.693.348,67

JUMLAH 85.999.113.347,69

Sumber : Perhitungan

Untuk α = 0,9 dan N = 8

Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk mengetahui nilai α yang memberikan nilai MSE yang terkecil / minimum. Perbandingan ukuran

(53)

Tabel 4.14 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan

Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang

paling kecil / minimum adalah α = 0,4 yaitu MSE = 10.420.511.219,25. Ukuran ketepatan metode peramalan dengan α = 0,4 antara lain :

a. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan

ME =

b. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat

(54)

=

8

.754,03 83.364.089

= 10.420.511.219,25

c. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut

MAE =

d. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut

e. MPE (Mean Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase

(55)

Setelah dianalisis bahwa nilai MSE yang paling kecil atau minimum dihasilkan

oleh α = 0,4 maka perbandingan antara produksi padi yang sebenarnya, pemulusan pertama, pemulusan ganda dan hasil peramalannya dapat dilihat pada tabel dan grafik

di bawah ini :

Tabel 4.15 Perbandingan Produksi Padi Sebenarnya, Pemulusan Pertama, Pemulusan Ganda dan Hasil Peramalannya

Tahun Periode Data asli

Pemulusan Pertama

Pemulusan

Ganda Ramalan

1999 1 679.641 679.641,00 679.641,00 -

2000 2 690.968 684.171,80 681.453,32 -

2001 3 657.044 673.320,68 679.831,35 688.702,60

2002 4 404.086 565.626,81 630.243,13 662.469,56

2003 5 348.824 478.905,68 530.938,36 457.932,94

2004 6 333.513 420.748,61 455.642,86 392.184,56

2005 7 358.888 396.004,37 410.850,91 362.591,54

2006 8 386.085 392.036,62 394.417,27 371.260,12

2007 9 386.774 389.931,57 391.194,60 388.068,87

2008 10 383.646 387.417,34 388.925,88 387.826,52

(56)

4.3. Peramalan Produksi Padi Tahun 2010-2014

Setelah mencari harga parameter smoothing eksponensial yang besarnya 0<α<1 dengan cara trial and error maka diperolehlah perhitungan peramalan

smoothing eksponensial linier satu parameter dari Brown dengan α = 0,4.

Perhitungan pada tabel 4.15 di atas didasarkan pada α =0,4 dan peramalan untuk beberapa tahun ke depan yaitu tahun 2010-2014 akan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

S't= α Xt+ ( 1 –α ) S't1

S''t= α S't+ ( 1 - α ) S''t1

at = S't + ( S't - S''t )

= 2 S't - S''t

bt = α α

1 ( S't - S''t)

Ft+m= at+ bt(m)

Dengan t=2008 maka a2008 = 385.908,81 dan b2008 = -1.005,69

sehingga persamaanya menjadi : F2008+m = 385.908,81 - 1.005,69 (m)

a) Peramalan untuk tahun 2010 (m=2)

F2008+m = a2008 + b2008

F

(m)

2008 + 2

F

= 385.908,81 - 1.005,69 (2)

(57)

b) Peramalan untuk tahun 2011 (m=3)

c) Peramalan untuk tahun 2012 (m=4)

F2008+m = a2008 + b2008

d) Peramalan untuk tahun 2013 (m=5)

F2008+m = a2008 + b2008

e) Peramalan untuk tahun 2014 (m=6) = 380.880,36

(58)

Tabel 4.16 Peramalan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang Tahun Jumlah Produksi (Ton)

2010 383.897,43

2011 382.891,74

2012 381.886,05

2013 380.880,36

2014 379.874,67

4.4. Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras

Dari hasil peramalan terhadap produksi padi pada tahun 2010-2014 maka dapat

diramalkan pula jumlah kebutuhan beras penduduk di Kabupaten Deli Serdang. Menurut data dari Dinas Pertanian Sumatera Utara, jumlah konsumsi masyarakat di

Kabupaten Deli Serdang adalah 139 kg/ kapita/ tahun, sedangkan konversi hasil produksi padi atau yang disebut Gabah Kering Giling (GKG) ke beras adalah 1 kg GKG = 0,64 kg beras.

Dengan ketetapan di atas, maka dapat dilakukan konverasi jumlah

produksi padi ke beras dan juga jumlah konsumsi berasnya. Berikut adalah

perhitungan konsumsi beras penduduk yaitu dengan mengalikan jumlah penduduk dengan besarnya konsumsi penduduk per kapita (139 kg ).

a. Konsumsi Beras Tahun 2010 Konsumsi 2010 = 1.837.090 x 139

Konsumsi 2010 = 255.355.510 kg

(59)

Konsumsi 2010 = 1.888.500 x 139

Konsumsi 2010 = 262.501.500 kg

c. Konsumsi Beras Tahun 2012 Konsumsi 2010 = 1.941.349 x 139

Konsumsi 2010 = 269.847.511 kg

d. Konsumsi Beras Tahun 2013 Konsumsi 2010 = 1.995.676 x 139 Konsumsi 2010 = 277.398.964 kg

e. Konsumsi Beras Tahun 2014

Konsumsi 2010 = 2.051.524 x 139 Konsumsi 2010 = 285.161.836 kg

Selanjutnya cara pengkonversian padi (GKG) menjadi beras diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi padi dengan ketetapan dari Dinas Pertanian (0,64)

sebagai berikut :

1. Produksi beras tahun 2010

(60)

2. Produksi beras tahun 2011

Beras 2010 = 382.891.740 x 0,64

Beras 2010 = 245.050.713,60 kg

3. Produksi beras tahun 2012

Beras 2010 = 381.886.050 x 0,64 Beras 2010 = 244.407.072 kg

4. Produksi beras tahun 2013

Beras 2010 = 380.880.360 x 0,64

Beras 2010 = 243.763.430,40 kg

5. Produksi beras tahun 2014

Beras 2010 = 379.874.670 x 0,64 Beras 2010 = 243.119.788,80 kg

Adapun hasil perhitungan di atas dapat disusun dalam bentuk tabel seperti di

(61)

Tabel 4.17 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya serta Konsumsi Penduduk Kab. Deli Serdang

Tahun Penduduk

Produksi

Padi Produksi Beras

Konsumsi

Penduduk Selisih ( jiwa ) ( kg ) ( kg ) ( kg ) ( kg ) 2010

1.837.090 383.897.430 245.694.355,20 255.355.510 -9.661.154,80

2011

1.888.500 382.891.740 245.050.713,60 262.501.500 -17.450.786,40

2012

1.941.349 381.886.050 244.407.072,00 269.847.511 -25.440.439,00

2013

1.995.676 380.880.360 243.763.430,40 277.398.964 -33.635.533,60

2014

2.051.524 379.874.670 243.119.788,80 285.161.836 -42.042.047,20

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk Kabupaten Deli Serdang setiap tahun terus mengalami peningkatan. Angka pertumbuhan yang cukup

tinggi ini dapat menjadi suatu tolok ukur bagi pemerintah untuk mengawasi dan memperhatikan produksi komoditas padi, khususnya yang dihasilkan oleh Kabupaten Deli Serdang agar masyarakat daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan berasnya.

Dari hasil perhitungan di atas juga dapat dilihat bahwa daerah Kabupaten Deli

Serdang mengalami penurunan produksi padi sehingga masyarakatnya pun mengalami kekurangan produksi beras. Hal ini sangat mengkhawatirkan oleh karena itu harus mendapat perhatian yang lebih serius lagi oleh pemerintah khususnya pemerintah

setempat juga masyarakat sekitar terutama dalam hal menanggulangi masalah produksi padi. Namun demikian keadaan di atas merupakan hasil peramalan dan

(62)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru

atau system yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam progaming (coding). Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis

penggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil pehitungan.

Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada kalanya

(63)

yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut , disamping itu faktor kesalahan

yang dilakukan manusia relatif besar.

Dan dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut

dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil.

5.2. Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet)

dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu sofeware pengolah angka yang cukup banyk digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari

Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan infomasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi

mulai dari versi 4,versi 5, versi 97, versi 2000,versi 2002, versi 2003.

Sheet (lembar kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom

diberi nama dengan huruf mulai dai A, B, C,...,X, Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC, ...sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3, ...,65536. Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnan, ampil lebih

terintegrasi dengan berbagai sofware lain, salah satunya adalah under window seperti word, accsess dan power point. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mulai

(64)

5.3. Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel

Sebelum pengoprasian sofware ini, pastikan pada komputer terpasang program Excel. Langkah-langkahnya :

a. Klik tombol Start

b. Pilih All Program dan klik Microsoft Office, Microsoft Excel

(65)

Data tiap tahun pada 2 kolom, pertama untuk tahun dan kolom kedua untuk data jumlah produksi padi Kabupaten Deli Serdang.

Dari data diatas kita dapat menentukan besarnya peramalan dengan α = 0.4dan untuk

setiap perhitungan akan diberi nama pada setiap kolom seperti berikut : 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan X

2. Pada kolom kedua ditulis keterangan dengan S t

3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan S t

4. Pada kolom ke empat ditulis keterangan dengan a t

5. Pada kolom ke lima ditulis keterangan dengan b t

6. Pada kolom ke enam ditulis keterangan dengan F t

7. Pada kolom ke tujuh ditulis keterangan dengan error atau e t+m

8. Pada kolom k delapan ditulis keterangan dengan e atau absolute error

(66)

Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,

konstanta, slope dan forecast sebagai berikut :

1. Smoothing pertama, untuk tahun pertama ditentukan sebesar tahun pertama

dari data historisnya sehingga rumus yang tertera pada sel C4 adalah C4. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus : 0,4*B4+0,6*C3. Dalam kasus ini menghasilkan angka : 684.171,80 untuk tahun-tahun

berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

2. Smoothing kedua, untuk tahun kedua ditentukan sebesar nilai penjualan tahun

pertama dari data historisnya. Sehingga sehingga rumus yang tertera pada sel D4 adalah D4. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus : 0,9*C4+0,1*D3. Dalam kasus ini akan menghasilkan angka 681.453,32 dan

untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 3. Nilai at

4. niali b

baru bias dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus : 2*C4-D4.

Dalam kasus ini menghasilkan angka 686.890,28 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

t baru bias dicari pada tahun kedua yaitu

5. Forecast F

dengan rumus yang tertera

pada sel F4 adalah : 0,4/0,6*(C4-D4). Dalam kasus ini menghasilkan angka 1.812,32 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

t+m untuk tahun ketiga yaitu pada sel G5 dapat dicari dengan menggunakan rumus : E4+F5*(1) dengan hasil angka 160,2460 Dalam kasus ini menghasilkan angka -11,2023 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya

(67)

Adapun langkah-langkah menghitung niali error, absolute, dan squared error adalah :

1 Nilai error untuk tahun 2011 ditentukan dari B5-G5. Dalam kasus ini menghasilkan -31.658,60 dan untuk tahun berikutnya dilakukan dengan

mengkopi rumus tersebut.

2 Nilai absolute untuk tahun 2011 ditentukan dari nilai mutlak nilai error. Dalam kasus ini menghasilkan 31.658,60 ,demikian untuk tahun berikutnya.

3 Nilai squared error untuk tahun 2011 ditentukan dari G57^2. Dalam kasus ini menghasilkan 1.002.266.953,96 dan untuk tahun berikutnya dilakukan dengan

cara yang sama.

Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada

Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot sel atau range yang akan dibuat grafik pada tabel data.

2. Klik menu Insert, Chart kemudian klik icon Chart Wizard sehingga tampil kotak dialog Chart Type.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Kemudian akan muncul kotak dialog Chart Source Data.

(68)

6. Tentukan keterangn pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel),axis

(sumbu kordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legens (keterangan tabel), dan labels (nama-nama data tabel), dan data tabel.

7. Klik Next

8. Pilih tempat untuk meletakan grafik ini.

(69)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan pada bab-bab

sebelumnya maka kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan

yang tidak jauh berbeda dengan data yang sebenarnya, atau metode tersebut menghasilkan penyimpangan yang sekecil mungkin. Dalam kasus ini hasil analisis Metode Smoothing Eksponensial dengan satu parameter dari Brown

diperoleh nilai MSE yang terkecil adalah α =0,4 yakni dengan MSE = 10.420.511.219,25 .

2. Bentuk persamaan peramalan dari jumlah produksi padi Kabupaten Deli

Serdang adalah: F2008+m = 385.908,81 - 1.005,69 (m) .

3. Rangkuman semua hasil peramalan dapat dilihat seperti yang tertera dalam

(70)

Tabel Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya serta Konsumsi Penduduk Kab. Deli Serdang

Tahun Penduduk Produksi Padi Produksi Beras

Konsumsi

Penduduk Selisih ( jiwa ) ( kg ) ( kg ) ( kg ) ( kg )

2010 1.837.090 383.897.430 245.694.355,20 255.355.510 -9.661.154,80

2011 1.888.500 382.891.740 245.050.713,60 262.501.500 -17.450.786,40

2012 1.941.349 381.886.050 244.407.072,00 269.847.511 -25.440.439,00

2013 1.995.676 380.880.360 243.763.430,40 277.398.964 -33.635.533,60

2014 2.051.524 379.874.670 243.119.788,80 285.161.836 -42.042.047,20

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka pada Tugas Akhir ini penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah dan pihak-pihak yang terkait.

Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain sebagai berikut :

1. Para petani di Kabupaten Deli Serdang kiranya dapat mengusahakan

produksi padi yang lebih banyak dan berkualitas lagi untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk di daerah tersebut.

2. Pemerintah setempat kiranya lebih memperhatikan daerah-daerah yang memproduksi tanaman pangan khususnya padi agar di kemudian hari tidak

(71)

3. Dengan menganalisis data penduduk yang cenderung terus meningkat tiap

tahunnya, maka diharapkan adanya usaha peningkatan produksi bahan pangan khusunya daerah Kabupaten Deli Serdang, karena hasil produksi

yang diramalkan penulis mengalami penurunan bahkan menyebabkan kekurangan bahan panagan di daerah tersebut.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijaksanaan, metode Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu

(72)
(73)

Medan, 11 Februari 2010 Nomor : 12.563.

Lampiran :

Perihal : Surat Riset Pengumpulan Data

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Di

Medan

Dengan hormat,

Bersama ini diberitahukan bahwa Mahasiswi Program Studi D-3 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera (FMIPA USU) Medan, yang tertera di bawah ini :

Nama : Helen Monika Sinaga

NIM : 072407031

Program Studi : D-3 Statistika

Adalah benar telah melaksanakan penelitian di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jalan Asrama No. 179 Medan sebanyak tiga kali terhitung pada tanggal 05 Februari, 09 Februari, dan 10 Februari 2010. Kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir pada Program Studi D-3 Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Demikian surat ini diperbuat untuk dapat digunakan seperlunya.

A.n. Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara

(74)

TABEL PRODUKSI PADI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 1999 – 2008

Tahun Produksi Padi ( Ton )

1999 679.641

2000 690.968

2001 657.044

2002 404.086

2003 348.824

2004 333.513

2005 358.888

2006 386.085

2007 386.774

2008 383.646

(75)

TABEL JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 1999 – 2008

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1999 1.904.542

2000 1.956.996

2001 2.002.678

2002 1.461.823

2003 1.486.094

2004 1.539.697

2005 1.582.213

2006 1.634.115

2007 1.686.366

2008 1.738.431

(76)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN MATEMATIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp.(061)8211050, 8214290 Fax (061)8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : Helen Monika Sinaga Nomor Induk Mahasiswa : 072407031

Judul Tugas Akhir : Peramalan Jumlah Produksi Padi dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun

2010-2014 Berdasarkan Data Tahun 1999-2008 Dosen Pembimbing : Drs.Ramli Barus, M.Si

Tanggal Mulai Bimbingan : 12 Januari 2010 Tanggal Selesai Bimbingan : Mei 2010

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui, Disetujui,

Ketua Departemen Matematika Dosen Pembimbing

Gambar

Tabel 4.1  Jumlah Penduduk di Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2008
Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Dari Tahun 1999-2008
Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2014
Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2002-2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERAMALAN JUMLAH BERAS YANG DIBUTUHKAN PENDUDUK DAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI PROVINSI SUMATERAi. UTARA UNTUK

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini

Analisa deret waktu ( time series ) adalah suatu teknik atau suatu metode peramalan dengan menggunakan analisa hubungan antara variabel yang diramalkan dengan hanya

Sesuai dengan judul tersebut di atas, maka yang menjadi ruang lingkup permasalahan adalah bagaimana keadaan jumlah produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun-tahun yang

Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.. USU Repository

Metode kuadrat terkecil disimpulkan lebih baik dibanding metode trend moment dan metode semi rata-rata dalam peramalan jumlah pajak yang diterima oleh Pemerintah

Sumber Data JumlahPenduduk di Kabupaten Deli Serdang tahun 2007-2016 ProyeksiPendudukKabupaten Deli Serdang Tahun 2018-2022 ProduksiPadi di Kabupaten Deli SerdangTahun