PERSETUJUAN
Judul : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Simon JN Sinaga
Nomor Induk Mahasiswa : 112407023 Program Studi : D3 Statistika
Departemen : Matematika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Disetujui di Medan, Juli 2014
Disetujui Oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si
PERAMALAN JUMLAH KEBUTUHAN BERAS DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013-2017
DENGAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL GANDA BROWN
TUGAS AKHIR
Sayamengakuibahwatugasakhiriniadalahhasilkaryasendiri,
kecualibeberapakutipandanringkasanmasing–masingdisebutkansumbernya.
Medan, Juli 2014
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus. M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pengawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Jan Siner Sinaga, Ibunda tercinta Nelly Suryani Saragih dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Halaman
BAB 2. LANDASAN TEORI 8
2.1 Produksi 8
2.2 Kebutuhan 8
2.3 Uji Kecukupan Sampel 9
2.4 Peramalan 10
2.4.1 Pengertian Peramalan 10
2.4.2 Jenis-jenis Peramalan 11
2.4.3 Prosedur dalam Penelitian 13
2.4.4 Menghitung Kesalahan Peramalan 14
2.5 Metode Analisa 15
2.5.1 Metode Laju Pertumbuhan Eksponensial 15 2.5.2 Metode Smoothing Eksponensial Ganda 16
BAB 3. GAMBARAN UMUM 19
3.1 Geografi 19
3.1.1 Letak dan Keadaan Geografi 19
3.1.2 Iklim 19
3.2 Penduduk 20
3.3.1 Pendidikan 21
3.3.2 Kesehatan 22
3.3.3 Pemerintahan 22
3.4 Pertanian 23
3.4.1 Tanaman Bahan Makanan 23
3.4.2 Perkebunan 24
3.4.3 Kehutanan 24
3.4.4 Perikanan dan Peternakan 24
3.5 Industri 25
3.5.1 Listrik 26
3.5.2 Air Minum 26
3.5.3 Pertambangan 27
3.6 Perdagangan 27
3.7 Pengeluaran dan Konsumsi 28
3.8 Logo Simalungun 28
3.9 Gambaran Umum Tempat Riset 29
3.9.1 Sejarah Badan Pusat Statistik 29
3.9.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 33
3.9.3 Struktur Organisasi BPS 34
BAB 4 PENGOLAHAN DATA 46
4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk 46
4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi 50
4.3 Peramalan Produksi Padi Tahun 2013-2017 66
4.4 AnalisaKonsums Kebutuhan Beras 68
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 73
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 73
5.2 Sekilas Tentang Microsoft Excel 74
5.3 Memulai Pengolahan Data dengan Excel 74
Nomor Judul HalamanTabel
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Siamalungun 46 Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Simalungun 50
Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 51
Tabel 4.4 Uji Kecukupan Sampel 52
Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.1 55
Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.2 56
Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.3 57
Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α =0.4 58
Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.5 59
Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.6 60
Tabel 4.11 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.7 61
Tabel 4.12 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.8 62
Tabel 4.13 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown
Dengan α = 0.9 63
Tabel 4.14 Perbandingan Ukuran Ketetapan Metode Peramalan 64
Tabel 4.15 Perbandingan Produksi Padi Sebenarnya, Pemulusan Pertama Pemulusan Ganda, dan Hasil Peramalannya 66
Tabel 4.16 Peramalan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 68
Tabel 4.17 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar
Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun 47
Gambar 4.2 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 51
Gambar 5.1 Langkah awal dalam Ms.Excel 75
Gambar 5.2 Tampilan Worksheet Ms.Excel 75
Gambar 5.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 76
Gambar 5.4 Perhitungan Peramalan 79
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus. M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pengawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Jan Siner Sinaga, Ibunda tercinta Nelly Suryani Saragih dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan
penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya padi memegang
peranan penting sebagai salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara
dari sektor non migas.
Ditinjau dari segi motif dan latar belakang para petani menanam padi
(khususnya petani di Kabupaten Simalungun), dapat dibedakan menjadi dua
bagian:
a. Petani yang menanam padi hanya sekedar memenuhi kebutuhan untuk
kebutuhan sendiri.
b. Petani yang menanam padi sebagai sumber mata pencaharian, dengan
menjual hasil panen yang didapatnya.
Semua komoditas padi yang ditanam oleh petani-petani di Indonesia
memiliki kelebihan maupun kekurangan yang secara umum terletak pada hal-hal
berikut :
a. Banyaknya hasil panen.
b. Mutu beras yang dihasilkan.
c. Tahan tidaknya tanaman padi terhadap gangguan hama maupun
Produksi padi dan kebutuhan akan beras merupakan hal mutlak yang harus
selalu mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini dikarenakan untuk mencegah
permintaan akan beras yang lebih besar daripada produksi padi para petani.
Karena jika terjadi demikian maka kesejahteraan masyarakat akan terhambat
akibat kekurangan bahan pangan pokok. Selain itu juga dapat menimbulkan
masalah-masalah di bidang lainnya di dalam pemerintahan seperti di bidang
kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.
Oleh karena itu, studi tentang peramalan hasil produksi padi dan
kebutuhan beras ini menjadi objek yang sangat menarik untuk dibahas lebih
lanjut, yang bermanfaat membantu pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam
mengambil kebijakan atau tindakan pencegahannya.
Berdasarkan uraian diatas maka untuk melengkapi persyaratan kelulusan
dalam membuat Tugas Akhir, penulis memilih judul “Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2013-2017 Dengan Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Brown”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul tersebut diatas, maka yang menjadi ruang lingkup
permasalahan adalah bagaimana keadaan jumlah produksi padi di Kabupaten
Simalungun pada tahun-tahun yang akan datang, akankah hasil produksi padi
tersebut dapat memenuhi tingkat permintaan masyarakat akan beras atau akankah
Pemerintah Daerah harus memasok beras dari daerah lain untuk memenuhi
3
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah tulisan ini adalah:
1. Berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun
2013-2017 ?
2. Berapa besar kebutuhan beras penduduk Simalungun pada tahun
2013-2017 ?
3. Berapa banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun pada
tahun 2013-2017 ?
4. Apakah produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun 2013-2017
masih dapat mencukupi kebutuhan beras pada tahun-tahun tersebut ?
1.3 Batasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta untuk
menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan Tugas Akhir yang sesuai dengan
rumusan masalah dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan jumlah kebutuhan beras dan
produksi padi yang ada di Kabupaten Simalungun khususnya untuk tahun
2013-2017 dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan luas lahan pertanian padi dan
keadaan yang mempengaruhi produksi padi. Dengan kata lain, hasil peramalan
produksi padi pada tahun 2013-2017 memiliki keadaan yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu 2003-2012, dan data yang dibutuhkan diperoleh dari Badan
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meramalkan berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten
Simalungun pada tahun 2013-2017.
2. Untuk memperkirakan berapa besar kebutuhan beras penduduk
Simalungun pada tahun 2013-2007.
3. Untuk meramalkan berapa banyak jumlah penduduk di Kabupaten
Simalungun pada tahun 2013-2107.
Untuk mengetahui apakah produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun
2013-2017 masih dapat mencukupi kebutuhan kebutuhan beras pada tahun-tahun
tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Memberikan masukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menghadapi tuntutan akan
kebutuhan beras pada tahun-tahun yang akan datang, khususnya untuk
tahun 2013-2017.
2. Sebagai informasi bagi BPS khususnya mengenai produksi padi dan
kebutuhan beras di Kabupatemn Simalungun.
3. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuna dan wawasan penulis dalam
5
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah :
1. Studi kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, bahan-bahan
yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan riset ini, penulis menggunakan
data sekunder yang terdapat di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.
Data sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dan dirangkum ulang
berdasarkan data yang telah tersedia dan disusun oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur/disusun dan
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang diperlukan,
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang data tersebut.
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan Pusat Statistik Provinsi
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
peneletian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisannya.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan mengenai pengertian produksi, kebutuhan, uji
kecukupan sampel, peramalan, metode pertumbuhan geometri, metode
smoothing exponensial ganda.
BAB 3 GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini penulis menguraikan gambara mengenai Kabupaten
Simalungun yang menjadi objek penelitian penulis dalam membuat tugas
akhir ini, antara lain mencakup geografisnya, iklim, penduduk, sektor
pertanian, dan pemerintahannya.
BAB 4 PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini penulis melakukan proyeksi data penduduk dengan metode laju
pertumbuhan penduduk eksponensial, dan data produksi padinya dengan
7
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini diuraikan tentang penerapan hasil desain secara tertulis ke
dalam programming. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini penulis
menggunakan Microsoft Excel.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta
saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi
pembaca dan pihak yang membutuhkannya.
LANDASAN TEORI
2.1 Produksi
Produksi padi merupakan salah satu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga
menghaslkan suatu produksi padi yang bermanfaat. Padi tersebut kemudian
diproses menjadi beras, yang mana beras itu sendiri akan diolah menjadi nasi.
Nasi merupakan sumber kalori utama yang banyak mengandung unsur karbohidrat
yang sangat tinggi sehingga sangat bermanfaat dan sangat mempengaruhi aktivitas
manusia khususnya bangsa Indonesia terlebih lagi masyarakat di Kabupaten
Simalungun yang menjadikan nasi sebagai bahan pangan utama.
2.2 Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu hal penting yang harus dipenuhi yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan hidup makhluk hidup khususnya manusia.
Kebutuhan menurut intensitas/tingkatan dapat dibagi menjadi tiga bagian, antara
lain:
1. Kebutuhan Primer (Kebutuhan Pokok)
2. Kebutuhan Sekunder (Kebutuhan Tambahan/Pelengkap)
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan pokok (primer) merupakan suatu kebutuhan yang harus
9
dipenuhi maka akan dapat menghambat semua semua atau sebagian dari aktivitas
manusia tersebut, serta dapat mengurangi keejahteraan hidup manusia itu sendiri.
Kebutuhan akan komoditi padi itu sendiri memegang peranan penting bagi
kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan bagi masyarakat Simalungun
pada khususnya. Kebutuhana akan padi dan beras sangat mempengaruhi bidang
kehidupan masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, olahraga, ekonomi,
dan lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan komoditi padi ini sangat menarik
untuk dipelajari lebih lanjut.
2.3 Uji Kecukupan Sampel
Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, pengguna perlu
melakukan suatu penarikan sampel.Hal ini dikarenakan tidak selamanya pengguna
dapat melakukan pengamatan seluruhnya pada populasi tersebut. Di samping itu
juga, terdapat faktor-faktor yang tidak memungkinkan antara lain ketersediaan
dana, tenaga, dan waktu penulis yang terbatas.
Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya sampel
tersebut harus dapat menggambarkan atau menerangkan sifat-sifat karakteristik
dari populasinya.Hal ini dapat diketahui dengan melihat kecukupan sampel yang
dikumpulkan. Suatu sampel dikatakan sudah mencukupi atau mewakili
populasinya apabila N’<N, dengan N adalah banyaknya sampel yang kita
kumpulkan, adalah data yang dikumpukan, dan N’ adalah sampel yang
= ( )
Keterangan : = banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel)
= banyak sampel (tahun) yang digunakan
= Produksi padi pada tahun ke-i
2.4 Peramalan
2.4.1 Pengertian Peramalan
Peramalan (Sofyan Assauri,1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan dibutuhkan untuk
mengetahui/memperkirakan kapan suatu peristiwa akan tejadi atau berapa jumlah
suatu kebutuhan tertentu di masa mendatan. Dengan peramalan kita juga dapat
memperkirakan bagaimana suatu peristiwa yang ingin kita ketahui dapat terjadi di
masa yang akan datang.
Dengan demikian peramalan sangat bermanfaat bagi kita untuk melakukan
suatu persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang, serta dapat membantu
kita dalam mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan penting tentang sesuatu
11
2.5 Jenis-jenis Peramalan
Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang
kita melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang relevan
dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik atau metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut.
2. Peramalan Subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya.
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari 3,5 Tahun atau 3
Semester.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari 1,5 Tahun atau 3
Semester.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
1. Peramalankualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitaif masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan, serta pengalaman
penyusunnya.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang
ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode-metode
yang digunakan dalam peramalan tersebut.
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi
sebagai berikut:
1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang
akan datang.
Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik
statistik dan teknik deterministik.Teknik statistik menitik beratkan pada pola,
perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh
random.Yang termasuk dalam teknik ini adalah smoothing, dekomposisi, dan
BoxJenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan
antarvariabel yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan
mempengaruhinya. Yang termasuk dalam teknik ini adalah teknik regresi
13
2.4.3 Prosedur dalam Penelitian
Kualitas hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan
penyusunannya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang mengikuti
langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga
prosedur/langkah penting dalam peramalan :
a) Menganalisis data yang lalu.
Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data yang lalu.
Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut.
b) Menentukan metode yang akan digunakan.
Masing-masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda.
Metode peramalan yang bik adalah metode yang memberikan hasil
ramalan yang tidk jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan
kata lain, metode peramalan yang baik akan menghasilkan penyimpangan
(bias) yang sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan data yang
sebenarnya atau kenyataan yang ada.
c) Memproyeksikan data yang lalu dngan menggunakan metode yang telah
ditentukan.
Hasil inilah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan.
2.4.4 Menghitung Kesalahan Peramalan
Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan (forecast) yang biasanya
(forecast error) dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data
yang diperoleh dari hasil peramalan.
Rumusnya :Error = data yang sebenarnya-data hasil peramalan
=
Keterangan:
= data sebenarnya pada periode ke-t
= hasil peramalan pada periode ke-t
Dalam menghitungforest error digunakan:
a. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal,
tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.
= | |
b. Mean Squared Error (MSE)
Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.
=
c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)
=
d. Menentukan Besarnya Slope (bt)
15
e. Menentukan Besarnya Forecast (Ft+m)
= + ( )
Dimana m adalah periode ke depan yang ingin diramalkan.
Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, maka penulis ingin
melakukan suatu peramalan terhadap tingkat produksi padi untuk beberapa tahun
ke depan, yaitu tahun 2013-2017. Untuk meramalkan jumlah produksi padi
tersebut, penulis memilih menggunakan Metode Smoothing Eksponensial dengan
alasan penulis melihat adanya selisih produksi padi yang tidak begitu konstan
pada setiap tahunnya, dengan kata lain selalu mengalami naik-turun. Oleh karena
itu, dengan menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda akan dilakukan
pemulusan/pelicinan ramalan terhadap terhadap produksi padi dari tahun ke tahun.
2.5 Metode Analisa
Untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh, penulis menggunakan rumus
laju pertumbuhan eksponensial dan metode smoothing eksponensial.
2.5.1 Metode Laju Pertumbuhan Eksponensial
Tingkat pertumbuhan eksponensial (Spyros Makidakis dan Steven C Wheelright,
1993) adalah suatu pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara
terus-menerus.Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat dilakukan suatu
peramalan terhadap jumlah penduduk untuk tahun 2013-2017. Adapun rumus
= .
Keterangan:
= Jumlah penduduk pada tahun t
= Jumlah penduduk pada awal
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antara dan
e = bilangan pokok dari system logaritma (besarnya 2,718282)
2.5.2 Metode Smoothing Eksponensial Ganda
Peramalan dengan metode smoothing eksponensial ganda membutuhkan tiga buah
nilai data dan satu nilai alfa (+). Metode smoothing (pemulusan) merupakan
teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang
lalu untuk menaksir nilai suatu periode yang akan datang.
Dalam metode ini historis digunakan untuk memperoleh angka yang
dihitung menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda.Peramalan
dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan
menggunakan data yang terbaru.Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru
diberi bobot yang lebih besar.
Pada peramalan tingkat produksi padi tahun 2013-2017 dengan Smoothing
Eksponensial Ganda memiliki beberapa tahapan. Persamaan-persamaan yang
digunakan dalam Smoothing Eksponensial Ganda adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Smoothing Pertama ( )
17
b. Menentukan Smoothing Kedua( )
= + ( )
c. Menentukan Besarnya Konstanta( )
= + ( ) =
d. Menentukan Besarnya Slope( )
= ( )
e. Menentukan Besarnya Forecast( )
= + m
Dimana:
m = Jumlah periode didepan yang diramalkan
= Nilai eksponensial smoothing tunggal
= Nilai eksponensial smoothing ganda
= Parameter Pemulusan Eksponensial
at, bt = Konstanta pemulusan
= Hasil peramalan untuk m periode ke depan
Rumus-rumus tersebut diatas akan digunakan untuk meramalkan jumlah
produksi padi Kabupaten Simalungun untuk Tahun 2013-2017. Alasan penulis
memilih Metode Smoothing Eksponensial Ganda sebagai metode peramalan yang
akan digunakan adalah karena penulis melihat bahwa selisih produksi padi dari
tahun ke tahun tidak konstan atau mengalami naik-turun, sehingga penulis
tahun sebelum melakukan peramalan terhadap produksi padi untuk beberapa
BAB 3
GAMBARAN UMUM
3.1 Geografi
3.1.1 Letak dan Keadaan Geografi
Simalungun (BPS, 2013) letaknya diapit oleh 8 kabupaten yaitu Kabupaten
Serdang Bedagai, Deli Serdang, Karo, Tobasa, Samosir,Asahan, Batu Bara, dan
Kota Pematang Siantar. Letak astronomisnya antara 02036’-03018’Lintang Utara
dan 98032’-99035’Bujur Timur dengan luas 4.386,60 km2 berada pada ketinggian
0-1.400 meter diatas permukaan laut dimana 75 persen lahannya berada pada
kemiringan 0-15 % sehingga kabupaten simalungun merupakan Kabupaten
terluas ke-3 setelah Kabupaten Madina dan Kabupaten Langkat di Sumatera Utara
dan memiliki letak yang cukup strategis serta berada di kawasan Danau
Toba-Parapat.
Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 kecamatan dengan Kecamatan
terluas adalah Kecamatan Raya sedangkan Kecamatan terkecil adalah kecamatan
Haranggaol Horison dengan rata-rata jarak tempuh ke ibukota Kabupaten 51,42
3,01milimeter per hari serta kelembapan udara 84 persen. Suhu udara rata-rata
naik dibandingkan sengan tahun 2011sebesar 0,2 dibanding tahun sebelumnya
yang mencapai 25,00C.
3.2 Penduduk
Penduduk Simalungun tahun 2012 sebanyak 1.807.173 jiwa dengan rasio jenis
kelamin 99,22 jiwa, terbesar di 31 kecamatan dimana terkonsentrasi di kecamatan
Bandar 65.554 jiwa dan Kecamatan Siantar 64.153 jiwa sekaligus menempatkan
Kecamatan Siantar menjadi daerah terpadat penduduknya yang mencapai 867 jiwa
sementara jumlah penduduk yang terkecil di Kecamatan Dolok Silou hanya 46
jiwa.
3.2.1 Tenaga Kerja
Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional di
Simalungun pada tahun 2012 sebesar 406.829 jiwa dengan tingkat partisipasinya
sebesar 71,23%. Pada umumnya penduduk Simalungunbekerja di sektor pertanian
(61,13 persen) kemudian 20,38 persen disektor perdagangan, hotel dan restoran
sedangkan menurut pendidikan, angkatann kerja di Simalungun 82,94 persen
berpendidikan tertinggi sampai dengan tingat SMP, sedangkan berpendidikan
SMA/SMK 13,99 persen dan selebihnya 3,07 berpendidikan diploma sampai
dengan sarjana.
3.3 Sosial
21
Angka partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan SD di Simalungun sebanyak
112,90, SMP sebanyak 94,90, SMA sebanyak 75,02, dan SMK sebanyak 60,23.
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Simalungun untuk tingkat
SD s/d SMA baik negeri maupun swasta berjumlah 1.027 sekolah. Ditingkat SD
jumlah sekolah negeri sebanyak 786 buah dan sekolah swasta 47 buah, dengan
jumlah guru SD Negeri sebanyak 7.041 orangdengan rasio murid terhadao guru
sebesar 14,23 sedangkan untuk SD swasta jumlah guru 405 orang dengan rasio
murid terhadap guru yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri yakni
sebesar 21,14. Pada tingkat SMP jumlah sekolah negeri lebih kecil dibanding
swasta yaitu 52 sekolah dan wasta sebanyak 91 sekolah, namun jumlah guru
untuk SMP negeri sebanyak 1.883 orang sementara SMP swasta 1.128 orang atau
dengan rasio murid terhadap guru masing-masing sebesar 12,60 untuk SMP
negeri dan 12,51 untuk SMP swasta. Untuk tingkat SMA, jumlah sekolah negeri
20 sekolah dengan jumlah guru 801 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar
12,71 sedangkan jumlah sekolah swasta 31 sekolah dengan jumlah guru hanya
594 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 10,11.
Untuk tingkat SMK negeri hanya ada 4 yakni di Kecamatan Raya, Jorlang
Hataran, Siantar dan Bandar Masilam dengan jumlah guru 160 orang dan murid
sebanyak 1.562 orang sementara SMK swasta jumlah sekolah mencapai 35
3.3.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan
manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara
langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia.Dengan
tersedianya sarana atau prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu
dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Di kabupaten Simalungun terdapat 18 buah Rumah Sakit Umum (RSU)
milik pemerintah maupun milik swasta. Dengan total kapasitas tempat tidur
berjumlah 1.540 buah. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 34 buah juga
terdapat Puskesmas Pembantu dan Rumah Bersalin masing-masing berjumlah 104
dan 84.
Tenaga medis yang tersedia di Puskesmas Kabupaten Simalungun ada 149
dokter umum/spesialis dan 72 orang dokter gigi. Sementara itu tenaga medis
pemerintah lainnya seperti perawat/bidan ada 1.606 orang, dengan jumlah apotek
umum sebanyak 117 buah. Di kabupaten simalungun, jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2010 jumlah PUS
sekitar 300.133 dan meningkat menjadi 310.463 pada tahun 2011.
3.3.3 Pemerintahan
Kabupaten simalungun terdiri dari 31 kecamatan, 27 kelurahan, 386 nagori (desa).
Jumlah PNS Tahun 2012 sebesar 14.232 terdiri dari 5.390 laki-laki dan 8.842
23
Berdasarkan golongan maka PNS di Pemerintahan Simalungun sebesar 78,34%
menduduki golongan III dan IV sementara berdasarkan tempat bekerja 9.891
orang atau 69,5 persen di bidang pendidikan dan pengajaran selanjutnya 1.271
PNS di dinas Kesehatan. Menurut kecamatan maka jumlah PNS terbanyak berada
di lingkungan kantor kecamatan Bandar sebanyak 52 orang, selanjutnya
Kecamatan Tapian Dolok sebanyak 50 orang sedangkan jumlah PNS terkecil di
Kecamatan Haranggaol Horisan yaitu 16 orang.
3.4 Pertanian
3.4.1 Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sawah sebesar 440.992 ton dan padi
ladang sebesar 40.189 ton selama tahun 2012. Berarti Kabupaten Simalungun
menghasilkan padi sebesar 481.181 ton selama tahun 2012.Produksi padi sawah
tertinggi berasal dari kecamatan tanah jawa yaitu 51.527 ton dan Hutabayu Raja
sebesar 44.204 ton. Sedangkan produksi padi sawah terendah berasal dari
Kecamatan Pematang Silimakuta sebesar 141 ton dan Silimakuta sebesar 367 ton.
Sementara produksi padi ladang tertinggi berasal dari Kecamatan Dolok Silou
yaitu sebesar 3.060 ton dan terendah dari Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Tanaman Bahan Makanan lainnya adalah jagung, kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.Dari jenis tanaman palawijaya ini, produksi
jagung merupakan salah satu komoditi andalan di Kabupaten Simalungun. Pada
tahun 2012 produksi jagung sebesar 383.813 ton dengan tingkat produkitivitas
sebesar 27.037 ton.Sedangkan penghasilan jagung terendah adalah Kecamatan
Haranggaol Horisan sebesar 398 ton selama tahun 2012.
3.4.2 Perkebunan
Sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap perekonomian
Kabupaten Simalungun yaitu Perkebunan besar/Negara dan perkebunan
Rakyat.Namun yang disajikan pada publikasi ini adalah hasil perkebunan rakyat.
Hasil perkebunan rakyat di Kabupaten Simalungun terdiri dari karet, kelapa sawit,
kopi rabusta/arabika, kelapa, coklat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren,
pinang, vanili dan tembakau. Luas area perkebunan rakyat terbesar adalah
tanaman kelapa sawit sebesar 28.950,61 Ha dan tanaman karet seluas 14.013,51
Ha.
3.4.3 Kehutanan
Kabupaten Simalungun memiliki luas kawasan hutan sebesar 138.741,72 ha
terdiri dari hutan produksi (98.200,48 ha), hutan produksi/terbatas (10.841,74ha),
hutan lindung (27.668,09 ha), dan hutan konversi (2.031,41 ha). Pada tahun 2012
hasil hutan Kabupaten Simalungun log rimba kayu bulat kecil (33.168,87m),
Kayu bulat (21.679,66 m), dan Eucaliptus (36.903,60 m).
3.4.4 Perikanan dan Peternakan
Di kabupaten Simalungun jumlah ternak besar yang dipotong selama tahun 2012
paling banyak adalah Babi (48.882 ekor). Populasi ternak unggas terbesar adalah
ayam kampung (1.050.595 ekor ) dan ayam pedaging (917.768 ekor ). Sedangkan
25
Perikanan Danau, Sungai, Kolam Air Deras, Kolam Air Tenang, Sawah, Jaring
Apung, dan Keramba.
Area perikanan tertinggi berasal dari perikanan sawah (6.641,90 ha ) dan
Jaring Apung/keramba (6.191 ha).
Produksi perikanan tertinngi berasal dari perikanan jarring apung dan
keramba (10.318,6 ton) dan perikanan kolam air deras (9.162,10 ton) selama
tahun 2012.
Dengan Penghasil perikanan yang apung dan keramba terbesar berasal dari
Kecamatan Haranggaol Horison (8.123,2 ton) dan penghasil perikanan kolam air
deras terbesar dari kecamatan Gunung Malela (7000 ton) selama tahun 2012.
3.5 Industri
Industri di Kabupaten Simalungun dibagi dalam empat golongan yaitu : Industri
Besar, Industri Menengah, Industri Kecil, dan Industri Mikro. Penggolongan ini
didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa
memperhatikan penggunaan mesin produksi serta tidak memperhatikan modal
yang digunakan.
Banyaknya industri di Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 sebanyak
592 perusahaan dan tenaga kerja yang diserapnya sebanyak 2.197 orang yanr
3.5.1 Listrik
Kebutuhan listrik di Kabupaten Simalungun di pasok oleh PLN wilayah II
Pematang Siantar, yang mana dari 31 Kecamatan yang ada keseluruhannya sudah
mendapat penerangan listrik, dengan jumlah pelanggan sebanyak 239.499
pelanggan. Kategori pelanggan meliputi 176.841 pelanggan rumah tangga, 3.915
untuk social, 606 pelanggan pemerintah, 3.429 pelanggan bisnis, dan 108
pelanggan industri.
3.5.2 Air Minum
Air minum yang dikelola oleh PDAM Tirta Lihou dapat dinikmati oleh hamper
semua kecamatan kecuali Pematang Silimakuta, Pematang Sidamanik, Siantar,
Jawa Maraja Bah Jambi, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, dan
Ujung Padang.
Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebanyak 25.409 pelanggan dengan
pelanggan terbanyak merupakan pelanggan rumah tangga yang mencakup
88,21% pelanggan. Jumlah air minum yang disalurkan kepada pelanggan
sebanyak 5.614.954 m3 dan sekitar 82,66% merupakan untuk pelanggan rumah
tangga. Jumlah air minum yang disalurkan sebagian besar digunakan oleh rumah
tangga di Kecamatan Tanah Jawa (807.917 m3), Kecamatan Tapian Dolok
27
3.5.3 Pertambangan
Jumlah perusahaan/usaha pertambangan/penggalian di Kabupaten Siamalungun
sebanyak 125 usaha dimana semua usaha tersebut merupakan galian C. Galian C
tersebut terbanyak terdapat di Kecamatan Tanah Jawa 13 usaha, Kecamatan
Hatonduhan 13 usaha serta Kecamatan Siantar dan Panci masing-masing 10
usaha.
3.6 Perdagangan
Jumlah pasar di Kabupaten Simalungun tahun 2011 ada sebanyak 52 unit dengan
jumlah Loods 258 unit dan 506 petak. Jumlah koperasi yang terdaftar di Dinas
Koperasi 531 terdiri dari 53 KUD dengan 38.400 orang anggota dan 478 Non
KUD dengan 56.870 orang anggota. Keberadaan koperasi terbanyak di
Kecamatan Siantar yang mencapai 94 koperasi dengan anggota 19.715 orang.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan angka indeks yang
menunjukkan perbandingan harga bahan bangunan/konstruksi antar lokasi yang
berbeda pada periode yang sama. Nilai IKK Simalungun sebesar 86,50 lebih
rendah dibanding Kota Pematang Siantar yang mencapai 101,16.
Stock awal beras pada tahun 2012 berdasarkan data sub Depot Logistik
(Dolog) di Kabupaten Simalungun mencapai 33.916.322 ton dengan pemasukan
20.382.010 ton dan telah tersalur 23.519.300 ton sehingga stock akhir mencapai
3.7. Pengeluaran dan Konsumsi
Konsumsi Penduduk Simalungun 57,57 persen (Rp.345.070) merupakan
konsumsi makanan di tahun 2012 sementara pada tahun 2011 mencapai 57,81
persen (Rp.341.491). Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi dari
makanan ke non makanan.
Berdasarkan golongan pengeluaran per kapita per bulan, persentase
terbesar pengeluaran penduduk berada pada golongan pengeluaran lebih dari
500.000 rupiah baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan persentase
yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2012 mencapai
75,57 persen di wilayah perkotaan. Peningkatan pengeluaran tersebut, identic
dengan peningkatan pendapatan penduduk. Untuk golongan pengeluaran
3.9. Gambaran Umum Tempat Riset
3.9.1 Sejarah Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen.BPS
melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,
agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,
pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal di atas BPS juga bertugas untuk
melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik
di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang
serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan
definisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya.
Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:
A. Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur
pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en
Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah
dan memublikasi data statistik.
Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan
namaCentraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan
dipindahkan ke Jakarta.Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme
statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen
31
B. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan
yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia).
Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi
dari Perjanjian Linggarjati.Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta
mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950
No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS)
dan berada di bawah Kementrian Kemakmuran.
Dengan surat Mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44,
lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri
Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri
Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha
yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957,
Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan
Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan
statistik yang semula menjadi tanggungjawab dan wewenang Mentri
Perekonomian dialihkan menjadi di bawah dan bertanggungjawab kepada Perdana
Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan
sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah
diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk
Stelling Ordonnantie1930.
Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan
pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistik ordonnantie 1934
dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan–kemajuan yang cepat dicapai
oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7
tahun 1960 tentang Statistik.
Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965,
maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat II dibentuk kantor-kantor cabang
BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas
menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Di setiap daerah
administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang
merupakan pegawai KKS ditingkat II dan di bawah pengawasan Kepala
Kecamatan.
C. Masa Orde Baru sampai sekarang
Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan
organisasi BPS.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan
33
Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS.
7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah.Tahun 1980,
Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor
Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan
nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan
tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik.
Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86
tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang
3.9.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) A. Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang mutakhir.
B. Misi Badan Pusat Statistik
Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu,
handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan
kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.
3.9.3. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai
struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi.Dimana
organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang
dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung
jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana
hubungannya yang satu dengan yang lain.
Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat
diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian
tujuan.Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik
35
1. Bagian Tata Usaha
2. Bidang Statistik Produksi
3. Bidang Statistik Distribusi
4. Bidang Statistik Kependudukan
5. Bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Statistik
6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
A. Job Description
Dalam menjalankan suatu organisasi maka diperlukan personal-personal jabatan
tertentu dalam organisasi tersebut dimana masing-masing diberi tugas dan fungsi
job description atau pembagian kerja. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha
yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
5. Sub Bagian Bina Program
Sedangkan bidang penunjang statistik ada 5 bidang, yaitu:
1. Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan
statistik pertanian, industri, serta statistik konstruksi pertambangan dan
energi.
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan
statistik konsumen dan perdagangan besar,statistik keuangan dan harga
produsen serta Statistik Kesejahteraan.
3. Bidang Statistik Sosial
Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas untuk melaksanakan
kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenagakerjaan,
dan statistik kesejahteraan.
4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Distribusi Sosial
Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas yaitu melaksanakan
kegiatan dan penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta
operasional pengolahan data dengan komputer.
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas yaitu
melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumen,
dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian :
1. Bagian Tata Usaha
a. Menusun program kerja tahunan bidang.
b. Mengatur dan melaksanakan dan menyusun program kerja tahunan
rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke
Badan Pusat statistik.
c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam, yang meliputi syarat-syarat
37
gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun
diluar negeri.
d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang
meliputi penyusunan, penyimpanan/penggudangan, inventarisasi, dan
penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.
e. Mengatur dan melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi tata
usaha kepegawaian, penggandaan dan mutasi pegawai, pembinaan
pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional,
hukum, organisasi tata laksana, serta penyajian.
f. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan waktu-waktu
tertentu.
2. Bidang Statistik Produksi
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan pengumpulan statistik produksi yang mencakup kegiatan
statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, Konstruksi, dan
kegiaan statistik produksi lainnya yang ditentukan.
c. Mengatur dan melaksanakn keikutsertaan dalam program pendidikan
dan pelatihan dalam kegiatan statistik produksi.
d. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dan atau
pemimpin/proyek dalam menyiapkan program pelatihan lapangan.
e. Mengatur dan mengkordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik produksi.
g. Melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan
lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.
h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data statistik produksi.
i. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai
dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerjasama dengan
organisasi terkait.
j. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik
produksi yang akan ke Badan Pusat Statistik sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
k. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi
sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.
l. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dalam melaksanakan
pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik
produksi baik di produksi Kabupaten/Kota maupun Kecamatan.
m. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dalam dalam
penyelenggaraan kordinasi dan kerjasama kegiatan statistik produksi
baik dengan Pemerintah daerah maupun Instansi lainnya.
n. Mengatur dan meyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan
menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan
39
o. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan
penyusunan publikasi statitik produksi di BPS Kabupaten/Kota dalam
bentuk buku publikasi.
p. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan, pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi.
q. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala.
r. Mengatur dan melaksanakan penghmpunan data cara dan hasil
kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi.
s. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
langsung.
3. Bidang Statistik Distribusi
a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan
kegiatan statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, dan
statistik produksi lainnya.
b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh
pusat di bidang statistik produksi.
c. Membantu kepala BPS propinsi memimpin proyek untuk menyiapkan
proyek tugas lapangan.
d. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.
e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan. Melakukan pembinaan dan pengawasan
f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan
terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.
g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data statistik distribusi.
h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara
sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.
i. Bersama-sama dengan bidang pengolahan statistik distribusi melalui
komputer sesuai yang ditetapkan.
j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai
bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.
k. Membantu kepala BPS propinsi melakukan pembinaan secara teratur
petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksaan pengumpulan data
statistik produksi, kabupaten, kotamadya maupun di kecamatan.
l. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai
dengan sistem program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan
organisasi terkait.
m. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik
produksi yang akan ke badan pusat statistik sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
n. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi
sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.
o. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi dalam melaksanakan
41
statistik produksi baik di produksi, Kabupaten/Kota maupun di
Kecamatan.
p. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi dalam melksanakan
pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik
produksi baik dengan pemerintah daerah maupun instansi.
q. Mengatur dan menyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan
menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan
pencetakan dan penyebarannya.
r. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan
penyusunan publikasi statistik produksi di badan pusat statistik
Kabupaten/kota dalam bentuk buku publikasi.
s. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan.
t. Pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi.
u. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan data cara dan hasil
kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi.
v. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala.
w. Mengatur dan melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan
langsung.
4. Bidang Statistik Kependudukan
a. Menyusun program kerja tahunan. Bidang yang terutama ruang
lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan
kegiatan statistik demokrasi dan rumah tangga dan statistik
b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan
oleh statistik bidang penduduk.
c. Membantu keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan
oleh statistik bidang penduduk.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan latihan tugas
lapangan dipusat serta mengatur pelatihannya.
e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan
tugas lapangan.
f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap
pengawasan kegiatan statistik penduduk.
g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari
pengumpulan data statistik kependudukan.
h. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan
menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer
sesuai yang ditetapkan.
i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan
yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik
kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan.
5. Bidang Pengolahan dan Pelayanan statistik.
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Melaksankan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan
dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan
43
c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan
yang diselenggarakan oleh BPS dalam program pelatihan dalam
bidang pengolahan, penyajian, dan pelayanan statistik.
d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat
keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.
e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi
pengolahan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.
f. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan serta pengembangan sistem
basis data managemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
g. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data
termasuk bahan komputer dengan kerja sama dengan satuan organisasi
terkait.
6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
a. Menyusun program kerja tahunan bidang neraca wilayah dan analisis
statistik.
b. Mengatur dan menyiapkan bahan yang diperlukan untuk menyusun
neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup neraca produksi
dan neraca konsumen, analisis dan pengembangan statistik serta
penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang
ditentukan.
c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan
yang diselenggarakan oleh BPS dalam bidang neraca wilayah dan
d. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi atau pemimpin bagian
proyek dalam penyiapan program pelatihan petugas lapangan.
e. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas
dipusat latihan serta mengatur pembagian instruksi.
f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.
g. Melakukan penggunaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan
terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca dan neraca
PENGOLAHAN DATA
4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk
Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan
pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun, karena tingkat
pertambahan penduduk di Kabupaten Simalungun sangat berpengaruh terhadap
konsumsi beras penduduk Kabupaten Simalungun.
Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
hasil Survei-Sensus Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Medan dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 2002-2011 adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012
47
= .
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1,000.000 1,200.000 1,400.000 1,600.000 1,800.000 2,000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dengan : = = 1.461.823
= = 1.807.173
e = 2,718282
t = 10
r = ?
sehingga: = (2,718282) .
1.807.173 = 1.461.823(2,718282) .
2,718282 . = 1,236246112
10rlog2,718282 = log1,236246112
10r(0,434294509) = 0.092104938
10r = 0,21207916
r = 0,0212
r = 2,12%
Berdasarkan perhitungn diatas maka diperoleh rata-rata pertumbuhan
penduduk Kabupaten Simalungun adalah 0,028% per tahun. Dengan
demikian, dapat dapat dilakukan peramalan terhadap penduduk Kabupaten
Simalungun untuk Tahun 2013-2017 yaitu antara lain:
= .
Untuk tahun 2013; = (2,718282) , .
= 1.807.173 × 1,04331172
49
Untuk tahun 2014; = (2,718282) , .
= 1.807.173 × 1,065.666
=1.925.843
Untuk tahun 2015; = (2,178282) , .
= 1.807.173 × 1,088499
=1.967.107
Untuk tahun 2016; = (2,718282) , . = 1.807.173 × 1,111822
=2.009.254
Untuk tahun 2017; = (2,718282) , .
= 1.807.173 × 1,135644
=2.052.305
Jika dirangkum dalam tabel, peramalan jumlah penduduk diatas seperti tabel
4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun 3013-2017
4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Simalungun sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor pertanian sehingga pendapatan terbesar dihasilkan
dari sektor pertanian.Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang
komoditi padi yang dihasilkan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun
2013-2012 dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012
Tahun ProduksiPadi(Ton)
2003 404.086
2004 348.824
2005 333.513
2006 358.888
2007 386.085
2008 386.774
2009 383.646
2010 391.623
2011 442.645
2012 448.545
Sumber:Badan Pusat
51
adi diatas digunakan sebagai sampel untuk mer
tahun 2013-2017 di Kabupaten Simalungun. N
ksi terhadap produksi padi yang didinginkan,
gan uji kecukupan sampel dengan rumus :
= ( )
= banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel)
banyak sampel (tahun) yang digunakan
Produksi padi pada tahun ke-i
oleh data seperti yang tertera dalam tabel 4.4 ber
51
di Kabupaten
eramalkan jumlah
un. Namun sebelum
n, terlebih dahulu
= ( )
l)
Tabel4.4UjiKecukupanSampel
Tahun ProduksiPadi
(dalam Ton)
2003 404.086 163.285.495.396
2004 348.824 121.678.182.976
2005 333.513 111.230.921.169
2006 358.888 128.800.596.544
2007 386.085 149.061.627.225
2008 386.774 149.594.127.076
2009 383.646 147.184.253.316
2010 391.623 153.368.574.129
2011 442.645 195.934.596.025
2012 448.545 201.192.617.025
Jumlah 3.884.62 1.521.330.990.881
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:
N = 10
= 3.884.629
= 1.521.330.990.881
Maka bila nilai-nilai diatas dimasukkan ke dalam rumus Uji Kecukupan
53
= 20 20(1.521.330.990.881) (3.884.629)3884.629
= 20 15.213.309.810 15.090.342.467.6143.884.629
= 20 122.967.441.1693.884.629
= 20(350.667,1373)3.884.629
= 7.013.3423.884.629
= {1,805408636}
= ,
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh =3,26. Tampak bahwa lebih kecil
dari N sampel yang sebenarnya (3,26< 10). Hal ini berarti ukuran sampel yang
diambil penulis yaitu N=10 dapat diterima sebagai sampel dalam penelitian
(observasi) yang dilakukan. Sehingga data yang sudah diperoleh dapat diolah dan
dianalisis.Dari data 4.3 diatas dapat dilakukan peramalan tingkat produksi padi
untuk tahun 2013-2017.Metode yang digunakan adalah Metode Eksponensial
Tabel 4.5 PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaLinierSatu ParameterDariBrowndenganα=0,1
Sumber :Perhitungan
Untuk α = 0,1dan N = 8
Maka :
MSE =
=
. . .=
1.489.984.012e
404.086 404.086,00 404.086,00
348.824 398.559,80 403.533,38 404.086,00 -552,62
333.513 392.055,12 402.385,55 403.533,38 -1.147,83 393.033,6 -59.521 3.542.701.824 358.888 388.738,41 401.020,84 402.385,55 -1.364,71 380.576,86 -21.689 470.406.648 386.085 388.473,07 399.766,06 401.020,84 -1.254,78 375.091,26 10.994 120.862.275 386.774 388.303,16 398.619,77 399.766,06 -1.146,29 375.925,29 10.849 117.694.400 383.646 387.837,44 397.541,54 398.619,77 -1.078,23 376.840,26 6.806 46.318.114 391.623 388.216,00 396.608,98 397.541,54 -932,55 377.055,12 14.568 212.223.219 442.645 393.658,90 396.313,98 396.608,98 -295,01 378.890,46 63.755 4.064.641.278 448.545 399.147,51 396.597,33 396.313,98 283,35 390.708,81 57.836 3.345.024.335
55
Tabel 4.6PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaSatuParameterDariBrowndenganα=0,2
Sumber : Perhitungan
Untuk α = 0,2 dan N = 8
Maka :MSE =
=
. . .=
491.146.324,1E
404.086 404.086,00 404.086,00
348.824 393.033,60 401.75,52 384.191,68 -2.210,48
333.513 381.129,48 397.726,31 364.532,65 -4.149,21 360.383,44 -26,870 722.020.546 358.888 376.681,18 393.517,29 359.845,08 -4.209,03 355.636,06 3.252 10.575.140 386.085 378.561,95 390.526,22 366.597,68 -2.991,07 363.606,61 22.478 505.278.107 386.774 380.204,36 388.461,85 371.946,87 -2.064,37 369.882,50 16.892 285.322.885 383.646 380.892,69 386.948,01 374.837,36 -1.513,83 373.323,53 10.322 106.553.479 391.623 383.038,75 386.166,16 379.911,34 -781,85 379.129,48 12.494 156.087.953 442.645 394.959,10 387.924,93 401.995,07 1.758,77 403.753,84 38.891 1.512.522.555 448.545 405.676,10 391.475,34 419.878,66 3.550,41 423.429,07 25.116 630.809.949
Tabel 4.7PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaSatuParameterDariBrowndenganα=0,3
Sumber : Perhitungan
Untuk α = 0,3 dan N = 8
Maka :
MSE =
=
. . .=
196.751.004E
404.086 404.086,00 404.086,00
348.824 387.507,40 399.112,42 375.902,38 -4.973,58
333.513 371.309,08 390.771,412 351.846,74 -8.341,00 343.505,74 -9.993 99.854.853 358.888 367.582,76 383.814,82 351.350,69 -6.956,60 344.394,09 14.494 210.073.311 386.085 373.133,43 380.610,40 365.656,46 -3.204,42 362.452,04 23.633 558.516.846 386.774 377.225,60 379.594,96 374.856,24 -1.015,44 373.840,80 12.933 167.267.700 383.646 379.151,72 379.461,99 378.841,45 -132,97 378.708,48 4.938 24.379.115 391.623 382.893,10 380.491,32 385.294,88 1.029,33 386.324,22 5.299 28.077.079 442.645 400.818,67 386.589,53 415.047,82 6.098,20 421.146,02 21.499 462.206.051 448.545 415.136,57 395.153,64 435.119,50 8.564,11 443.683,61 4.861 23.633.078
57
Tabel 4.8 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter Dari Brown denganα=0,4
Sumber : Perhitungan
Untuk α = 0,4 dan N = 8
Maka , MSE =
=
. .=
103.296.159E
404.086 404.086,00 404.086,00
348.824 381.981,20 395.244,08 368.718,32 -8.841,92
333.513 362.593,92 382.184,02 343.003,82 -13.060,06 329.943,76 3.569 12.739.474 358.888 361.111,55 373.755,03 348.468,07 -8.428,98 340.039,07 18.849 355.281.484 386.085 371.100,93 372.693,39 369.508,47 -1.061,64 368.446,83 17.638 311.104.970 386.774 377.370,16 374.564,10 380.176,22 1.870,71 382.046,93 4.727 22.345.222 383.646 379.880,49 376.690,66 383.070,33 2.126,56 385.196,90 -1.551 2.405.268 391.623 384.577,50 379.845,39 389.309,60 3.154,74 392.464,34 -841 707.849 442.645 407.804,50 391.029,03 424.579,96 11.183,64 435.763,60 6.881 47.353.616 448.545 424.100,70 404.257,70 443.943,70 13.228,66 457.172,36 -8.627 74.431.390