• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PERSETUJUAN

Judul : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Simon JN Sinaga

Nomor Induk Mahasiswa : 112407023 Program Studi : D3 Statistika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui Oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si

(2)

PERAMALAN JUMLAH KEBUTUHAN BERAS DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013-2017

DENGAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL GANDA BROWN

TUGAS AKHIR

Sayamengakuibahwatugasakhiriniadalahhasilkaryasendiri,

kecualibeberapakutipandanringkasanmasing–masingdisebutkansumbernya.

Medan, Juli 2014

(3)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus. M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pengawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Jan Siner Sinaga, Ibunda tercinta Nelly Suryani Saragih dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

(4)

Halaman

BAB 2. LANDASAN TEORI 8

2.1 Produksi 8

2.2 Kebutuhan 8

2.3 Uji Kecukupan Sampel 9

2.4 Peramalan 10

2.4.1 Pengertian Peramalan 10

2.4.2 Jenis-jenis Peramalan 11

2.4.3 Prosedur dalam Penelitian 13

2.4.4 Menghitung Kesalahan Peramalan 14

2.5 Metode Analisa 15

2.5.1 Metode Laju Pertumbuhan Eksponensial 15 2.5.2 Metode Smoothing Eksponensial Ganda 16

BAB 3. GAMBARAN UMUM 19

3.1 Geografi 19

3.1.1 Letak dan Keadaan Geografi 19

3.1.2 Iklim 19

3.2 Penduduk 20

(5)

3.3.1 Pendidikan 21

3.3.2 Kesehatan 22

3.3.3 Pemerintahan 22

3.4 Pertanian 23

3.4.1 Tanaman Bahan Makanan 23

3.4.2 Perkebunan 24

3.4.3 Kehutanan 24

3.4.4 Perikanan dan Peternakan 24

3.5 Industri 25

3.5.1 Listrik 26

3.5.2 Air Minum 26

3.5.3 Pertambangan 27

3.6 Perdagangan 27

3.7 Pengeluaran dan Konsumsi 28

3.8 Logo Simalungun 28

3.9 Gambaran Umum Tempat Riset 29

3.9.1 Sejarah Badan Pusat Statistik 29

3.9.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 33

3.9.3 Struktur Organisasi BPS 34

BAB 4 PENGOLAHAN DATA 46

4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk 46

4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi 50

4.3 Peramalan Produksi Padi Tahun 2013-2017 66

4.4 AnalisaKonsums Kebutuhan Beras 68

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 73

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 73

5.2 Sekilas Tentang Microsoft Excel 74

5.3 Memulai Pengolahan Data dengan Excel 74

(6)

Nomor Judul HalamanTabel

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Siamalungun 46 Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Simalungun 50

Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 51

Tabel 4.4 Uji Kecukupan Sampel 52

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.1 55

Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.2 56

Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.3 57

Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α =0.4 58

Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.5 59

Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.6 60

Tabel 4.11 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.7 61

Tabel 4.12 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.8 62

Tabel 4.13 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Dengan α = 0.9 63

Tabel 4.14 Perbandingan Ukuran Ketetapan Metode Peramalan 64

Tabel 4.15 Perbandingan Produksi Padi Sebenarnya, Pemulusan Pertama Pemulusan Ganda, dan Hasil Peramalannya 66

Tabel 4.16 Peramalan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 68

Tabel 4.17 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun 47

Gambar 4.2 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 51

Gambar 5.1 Langkah awal dalam Ms.Excel 75

Gambar 5.2 Tampilan Worksheet Ms.Excel 75

Gambar 5.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun 76

Gambar 5.4 Perhitungan Peramalan 79

(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus. M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pengawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Jan Siner Sinaga, Ibunda tercinta Nelly Suryani Saragih dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan

penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya padi memegang

peranan penting sebagai salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara

dari sektor non migas.

Ditinjau dari segi motif dan latar belakang para petani menanam padi

(khususnya petani di Kabupaten Simalungun), dapat dibedakan menjadi dua

bagian:

a. Petani yang menanam padi hanya sekedar memenuhi kebutuhan untuk

kebutuhan sendiri.

b. Petani yang menanam padi sebagai sumber mata pencaharian, dengan

menjual hasil panen yang didapatnya.

Semua komoditas padi yang ditanam oleh petani-petani di Indonesia

memiliki kelebihan maupun kekurangan yang secara umum terletak pada hal-hal

berikut :

a. Banyaknya hasil panen.

b. Mutu beras yang dihasilkan.

c. Tahan tidaknya tanaman padi terhadap gangguan hama maupun

(10)

Produksi padi dan kebutuhan akan beras merupakan hal mutlak yang harus

selalu mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini dikarenakan untuk mencegah

permintaan akan beras yang lebih besar daripada produksi padi para petani.

Karena jika terjadi demikian maka kesejahteraan masyarakat akan terhambat

akibat kekurangan bahan pangan pokok. Selain itu juga dapat menimbulkan

masalah-masalah di bidang lainnya di dalam pemerintahan seperti di bidang

kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Oleh karena itu, studi tentang peramalan hasil produksi padi dan

kebutuhan beras ini menjadi objek yang sangat menarik untuk dibahas lebih

lanjut, yang bermanfaat membantu pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam

mengambil kebijakan atau tindakan pencegahannya.

Berdasarkan uraian diatas maka untuk melengkapi persyaratan kelulusan

dalam membuat Tugas Akhir, penulis memilih judul “Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2013-2017 Dengan Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Brown”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul tersebut diatas, maka yang menjadi ruang lingkup

permasalahan adalah bagaimana keadaan jumlah produksi padi di Kabupaten

Simalungun pada tahun-tahun yang akan datang, akankah hasil produksi padi

tersebut dapat memenuhi tingkat permintaan masyarakat akan beras atau akankah

Pemerintah Daerah harus memasok beras dari daerah lain untuk memenuhi

(11)

3

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah tulisan ini adalah:

1. Berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun

2013-2017 ?

2. Berapa besar kebutuhan beras penduduk Simalungun pada tahun

2013-2017 ?

3. Berapa banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun pada

tahun 2013-2017 ?

4. Apakah produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun 2013-2017

masih dapat mencukupi kebutuhan beras pada tahun-tahun tersebut ?

1.3 Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta untuk

menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan Tugas Akhir yang sesuai dengan

rumusan masalah dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis

membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan jumlah kebutuhan beras dan

produksi padi yang ada di Kabupaten Simalungun khususnya untuk tahun

2013-2017 dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan luas lahan pertanian padi dan

keadaan yang mempengaruhi produksi padi. Dengan kata lain, hasil peramalan

produksi padi pada tahun 2013-2017 memiliki keadaan yang sama dengan tahun

sebelumnya yaitu 2003-2012, dan data yang dibutuhkan diperoleh dari Badan

(12)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meramalkan berapa banyaknya produksi padi di Kabupaten

Simalungun pada tahun 2013-2017.

2. Untuk memperkirakan berapa besar kebutuhan beras penduduk

Simalungun pada tahun 2013-2007.

3. Untuk meramalkan berapa banyak jumlah penduduk di Kabupaten

Simalungun pada tahun 2013-2107.

Untuk mengetahui apakah produksi padi di Kabupaten Simalungun pada tahun

2013-2017 masih dapat mencukupi kebutuhan kebutuhan beras pada tahun-tahun

tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Memberikan masukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menghadapi tuntutan akan

kebutuhan beras pada tahun-tahun yang akan datang, khususnya untuk

tahun 2013-2017.

2. Sebagai informasi bagi BPS khususnya mengenai produksi padi dan

kebutuhan beras di Kabupatemn Simalungun.

3. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuna dan wawasan penulis dalam

(13)

5

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya

adalah :

1. Studi kepustakaan (Library Research)

Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi

dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, bahan-bahan

yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan riset ini, penulis menggunakan

data sekunder yang terdapat di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

Data sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dan dirangkum ulang

berdasarkan data yang telah tersedia dan disusun oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur/disusun dan

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang diperlukan,

dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang data tersebut.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan Pusat Statistik Provinsi

(14)

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

peneletian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisannya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan mengenai pengertian produksi, kebutuhan, uji

kecukupan sampel, peramalan, metode pertumbuhan geometri, metode

smoothing exponensial ganda.

BAB 3 GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini penulis menguraikan gambara mengenai Kabupaten

Simalungun yang menjadi objek penelitian penulis dalam membuat tugas

akhir ini, antara lain mencakup geografisnya, iklim, penduduk, sektor

pertanian, dan pemerintahannya.

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini penulis melakukan proyeksi data penduduk dengan metode laju

pertumbuhan penduduk eksponensial, dan data produksi padinya dengan

(15)

7

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini diuraikan tentang penerapan hasil desain secara tertulis ke

dalam programming. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini penulis

menggunakan Microsoft Excel.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta

saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi

pembaca dan pihak yang membutuhkannya.

(16)

LANDASAN TEORI

2.1 Produksi

Produksi padi merupakan salah satu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga

menghaslkan suatu produksi padi yang bermanfaat. Padi tersebut kemudian

diproses menjadi beras, yang mana beras itu sendiri akan diolah menjadi nasi.

Nasi merupakan sumber kalori utama yang banyak mengandung unsur karbohidrat

yang sangat tinggi sehingga sangat bermanfaat dan sangat mempengaruhi aktivitas

manusia khususnya bangsa Indonesia terlebih lagi masyarakat di Kabupaten

Simalungun yang menjadikan nasi sebagai bahan pangan utama.

2.2 Kebutuhan

Kebutuhan adalah suatu hal penting yang harus dipenuhi yang dapat

mempengaruhi kesejahteraan hidup makhluk hidup khususnya manusia.

Kebutuhan menurut intensitas/tingkatan dapat dibagi menjadi tiga bagian, antara

lain:

1. Kebutuhan Primer (Kebutuhan Pokok)

2. Kebutuhan Sekunder (Kebutuhan Tambahan/Pelengkap)

3. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan pokok (primer) merupakan suatu kebutuhan yang harus

(17)

9

dipenuhi maka akan dapat menghambat semua semua atau sebagian dari aktivitas

manusia tersebut, serta dapat mengurangi keejahteraan hidup manusia itu sendiri.

Kebutuhan akan komoditi padi itu sendiri memegang peranan penting bagi

kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan bagi masyarakat Simalungun

pada khususnya. Kebutuhana akan padi dan beras sangat mempengaruhi bidang

kehidupan masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, olahraga, ekonomi,

dan lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan komoditi padi ini sangat menarik

untuk dipelajari lebih lanjut.

2.3 Uji Kecukupan Sampel

Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, pengguna perlu

melakukan suatu penarikan sampel.Hal ini dikarenakan tidak selamanya pengguna

dapat melakukan pengamatan seluruhnya pada populasi tersebut. Di samping itu

juga, terdapat faktor-faktor yang tidak memungkinkan antara lain ketersediaan

dana, tenaga, dan waktu penulis yang terbatas.

Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya sampel

tersebut harus dapat menggambarkan atau menerangkan sifat-sifat karakteristik

dari populasinya.Hal ini dapat diketahui dengan melihat kecukupan sampel yang

dikumpulkan. Suatu sampel dikatakan sudah mencukupi atau mewakili

populasinya apabila N’<N, dengan N adalah banyaknya sampel yang kita

kumpulkan, adalah data yang dikumpukan, dan N’ adalah sampel yang

(18)

= ( )

Keterangan : = banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel)

= banyak sampel (tahun) yang digunakan

= Produksi padi pada tahun ke-i

2.4 Peramalan

2.4.1 Pengertian Peramalan

Peramalan (Sofyan Assauri,1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan

terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan dibutuhkan untuk

mengetahui/memperkirakan kapan suatu peristiwa akan tejadi atau berapa jumlah

suatu kebutuhan tertentu di masa mendatan. Dengan peramalan kita juga dapat

memperkirakan bagaimana suatu peristiwa yang ingin kita ketahui dapat terjadi di

masa yang akan datang.

Dengan demikian peramalan sangat bermanfaat bagi kita untuk melakukan

suatu persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang, serta dapat membantu

kita dalam mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan penting tentang sesuatu

(19)

11

2.5 Jenis-jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang

kita melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat

dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang relevan

dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik atau metode-metode dalam

penganalisaan data tersebut.

2. Peramalan Subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau

intuisi dari orang yang menyusunnya.

Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat

dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari 3,5 Tahun atau 3

Semester.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan

hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari 1,5 Tahun atau 3

Semester.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :

1. Peramalankualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitaif masa

lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang

(20)

pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan, serta pengalaman

penyusunnya.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif

pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang

ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode-metode

yang digunakan dalam peramalan tersebut.

Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi

sebagai berikut:

1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang

akan datang.

Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik

statistik dan teknik deterministik.Teknik statistik menitik beratkan pada pola,

perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh

random.Yang termasuk dalam teknik ini adalah smoothing, dekomposisi, dan

BoxJenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan

antarvariabel yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan

mempengaruhinya. Yang termasuk dalam teknik ini adalah teknik regresi

(21)

13

2.4.3 Prosedur dalam Penelitian

Kualitas hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan

penyusunannya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang mengikuti

langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga

prosedur/langkah penting dalam peramalan :

a) Menganalisis data yang lalu.

Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data yang lalu.

Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut.

b) Menentukan metode yang akan digunakan.

Masing-masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda.

Metode peramalan yang bik adalah metode yang memberikan hasil

ramalan yang tidk jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan

kata lain, metode peramalan yang baik akan menghasilkan penyimpangan

(bias) yang sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan data yang

sebenarnya atau kenyataan yang ada.

c) Memproyeksikan data yang lalu dngan menggunakan metode yang telah

ditentukan.

Hasil inilah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan.

2.4.4 Menghitung Kesalahan Peramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan (forecast) yang biasanya

(22)

(forecast error) dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data

yang diperoleh dari hasil peramalan.

Rumusnya :Error = data yang sebenarnya-data hasil peramalan

=

Keterangan:

= data sebenarnya pada periode ke-t

= hasil peramalan pada periode ke-t

Dalam menghitungforest error digunakan:

a. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal,

tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.

= | |

b. Mean Squared Error (MSE)

Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.

=

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)

=

d. Menentukan Besarnya Slope (bt)

(23)

15

e. Menentukan Besarnya Forecast (Ft+m)

= + ( )

Dimana m adalah periode ke depan yang ingin diramalkan.

Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, maka penulis ingin

melakukan suatu peramalan terhadap tingkat produksi padi untuk beberapa tahun

ke depan, yaitu tahun 2013-2017. Untuk meramalkan jumlah produksi padi

tersebut, penulis memilih menggunakan Metode Smoothing Eksponensial dengan

alasan penulis melihat adanya selisih produksi padi yang tidak begitu konstan

pada setiap tahunnya, dengan kata lain selalu mengalami naik-turun. Oleh karena

itu, dengan menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda akan dilakukan

pemulusan/pelicinan ramalan terhadap terhadap produksi padi dari tahun ke tahun.

2.5 Metode Analisa

Untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh, penulis menggunakan rumus

laju pertumbuhan eksponensial dan metode smoothing eksponensial.

2.5.1 Metode Laju Pertumbuhan Eksponensial

Tingkat pertumbuhan eksponensial (Spyros Makidakis dan Steven C Wheelright,

1993) adalah suatu pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara

terus-menerus.Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat dilakukan suatu

peramalan terhadap jumlah penduduk untuk tahun 2013-2017. Adapun rumus

(24)

= .

Keterangan:

= Jumlah penduduk pada tahun t

= Jumlah penduduk pada awal

r = tingkat pertumbuhan penduduk

t = jangka waktu antara dan

e = bilangan pokok dari system logaritma (besarnya 2,718282)

2.5.2 Metode Smoothing Eksponensial Ganda

Peramalan dengan metode smoothing eksponensial ganda membutuhkan tiga buah

nilai data dan satu nilai alfa (+). Metode smoothing (pemulusan) merupakan

teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang

lalu untuk menaksir nilai suatu periode yang akan datang.

Dalam metode ini historis digunakan untuk memperoleh angka yang

dihitung menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda.Peramalan

dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan

menggunakan data yang terbaru.Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru

diberi bobot yang lebih besar.

Pada peramalan tingkat produksi padi tahun 2013-2017 dengan Smoothing

Eksponensial Ganda memiliki beberapa tahapan. Persamaan-persamaan yang

digunakan dalam Smoothing Eksponensial Ganda adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Smoothing Pertama ( )

(25)

17

b. Menentukan Smoothing Kedua( )

= + ( )

c. Menentukan Besarnya Konstanta( )

= + ( ) =

d. Menentukan Besarnya Slope( )

= ( )

e. Menentukan Besarnya Forecast( )

= + m

Dimana:

m = Jumlah periode didepan yang diramalkan

= Nilai eksponensial smoothing tunggal

= Nilai eksponensial smoothing ganda

= Parameter Pemulusan Eksponensial

at, bt = Konstanta pemulusan

= Hasil peramalan untuk m periode ke depan

Rumus-rumus tersebut diatas akan digunakan untuk meramalkan jumlah

produksi padi Kabupaten Simalungun untuk Tahun 2013-2017. Alasan penulis

memilih Metode Smoothing Eksponensial Ganda sebagai metode peramalan yang

akan digunakan adalah karena penulis melihat bahwa selisih produksi padi dari

tahun ke tahun tidak konstan atau mengalami naik-turun, sehingga penulis

(26)

tahun sebelum melakukan peramalan terhadap produksi padi untuk beberapa

(27)

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1 Geografi

3.1.1 Letak dan Keadaan Geografi

Simalungun (BPS, 2013) letaknya diapit oleh 8 kabupaten yaitu Kabupaten

Serdang Bedagai, Deli Serdang, Karo, Tobasa, Samosir,Asahan, Batu Bara, dan

Kota Pematang Siantar. Letak astronomisnya antara 02036’-03018’Lintang Utara

dan 98032’-99035’Bujur Timur dengan luas 4.386,60 km2 berada pada ketinggian

0-1.400 meter diatas permukaan laut dimana 75 persen lahannya berada pada

kemiringan 0-15 % sehingga kabupaten simalungun merupakan Kabupaten

terluas ke-3 setelah Kabupaten Madina dan Kabupaten Langkat di Sumatera Utara

dan memiliki letak yang cukup strategis serta berada di kawasan Danau

Toba-Parapat.

Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 kecamatan dengan Kecamatan

terluas adalah Kecamatan Raya sedangkan Kecamatan terkecil adalah kecamatan

Haranggaol Horison dengan rata-rata jarak tempuh ke ibukota Kabupaten 51,42

(28)

3,01milimeter per hari serta kelembapan udara 84 persen. Suhu udara rata-rata

naik dibandingkan sengan tahun 2011sebesar 0,2 dibanding tahun sebelumnya

yang mencapai 25,00C.

3.2 Penduduk

Penduduk Simalungun tahun 2012 sebanyak 1.807.173 jiwa dengan rasio jenis

kelamin 99,22 jiwa, terbesar di 31 kecamatan dimana terkonsentrasi di kecamatan

Bandar 65.554 jiwa dan Kecamatan Siantar 64.153 jiwa sekaligus menempatkan

Kecamatan Siantar menjadi daerah terpadat penduduknya yang mencapai 867 jiwa

sementara jumlah penduduk yang terkecil di Kecamatan Dolok Silou hanya 46

jiwa.

3.2.1 Tenaga Kerja

Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional di

Simalungun pada tahun 2012 sebesar 406.829 jiwa dengan tingkat partisipasinya

sebesar 71,23%. Pada umumnya penduduk Simalungunbekerja di sektor pertanian

(61,13 persen) kemudian 20,38 persen disektor perdagangan, hotel dan restoran

sedangkan menurut pendidikan, angkatann kerja di Simalungun 82,94 persen

berpendidikan tertinggi sampai dengan tingat SMP, sedangkan berpendidikan

SMA/SMK 13,99 persen dan selebihnya 3,07 berpendidikan diploma sampai

dengan sarjana.

3.3 Sosial

(29)

21

Angka partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan SD di Simalungun sebanyak

112,90, SMP sebanyak 94,90, SMA sebanyak 75,02, dan SMK sebanyak 60,23.

Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Simalungun untuk tingkat

SD s/d SMA baik negeri maupun swasta berjumlah 1.027 sekolah. Ditingkat SD

jumlah sekolah negeri sebanyak 786 buah dan sekolah swasta 47 buah, dengan

jumlah guru SD Negeri sebanyak 7.041 orangdengan rasio murid terhadao guru

sebesar 14,23 sedangkan untuk SD swasta jumlah guru 405 orang dengan rasio

murid terhadap guru yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri yakni

sebesar 21,14. Pada tingkat SMP jumlah sekolah negeri lebih kecil dibanding

swasta yaitu 52 sekolah dan wasta sebanyak 91 sekolah, namun jumlah guru

untuk SMP negeri sebanyak 1.883 orang sementara SMP swasta 1.128 orang atau

dengan rasio murid terhadap guru masing-masing sebesar 12,60 untuk SMP

negeri dan 12,51 untuk SMP swasta. Untuk tingkat SMA, jumlah sekolah negeri

20 sekolah dengan jumlah guru 801 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar

12,71 sedangkan jumlah sekolah swasta 31 sekolah dengan jumlah guru hanya

594 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 10,11.

Untuk tingkat SMK negeri hanya ada 4 yakni di Kecamatan Raya, Jorlang

Hataran, Siantar dan Bandar Masilam dengan jumlah guru 160 orang dan murid

sebanyak 1.562 orang sementara SMK swasta jumlah sekolah mencapai 35

(30)

3.3.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)

Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan

manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara

langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia.Dengan

tersedianya sarana atau prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu

dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan

kualitas sumber daya manusia.

Di kabupaten Simalungun terdapat 18 buah Rumah Sakit Umum (RSU)

milik pemerintah maupun milik swasta. Dengan total kapasitas tempat tidur

berjumlah 1.540 buah. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 34 buah juga

terdapat Puskesmas Pembantu dan Rumah Bersalin masing-masing berjumlah 104

dan 84.

Tenaga medis yang tersedia di Puskesmas Kabupaten Simalungun ada 149

dokter umum/spesialis dan 72 orang dokter gigi. Sementara itu tenaga medis

pemerintah lainnya seperti perawat/bidan ada 1.606 orang, dengan jumlah apotek

umum sebanyak 117 buah. Di kabupaten simalungun, jumlah Pasangan Usia

Subur (PUS) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2010 jumlah PUS

sekitar 300.133 dan meningkat menjadi 310.463 pada tahun 2011.

3.3.3 Pemerintahan

Kabupaten simalungun terdiri dari 31 kecamatan, 27 kelurahan, 386 nagori (desa).

Jumlah PNS Tahun 2012 sebesar 14.232 terdiri dari 5.390 laki-laki dan 8.842

(31)

23

Berdasarkan golongan maka PNS di Pemerintahan Simalungun sebesar 78,34%

menduduki golongan III dan IV sementara berdasarkan tempat bekerja 9.891

orang atau 69,5 persen di bidang pendidikan dan pengajaran selanjutnya 1.271

PNS di dinas Kesehatan. Menurut kecamatan maka jumlah PNS terbanyak berada

di lingkungan kantor kecamatan Bandar sebanyak 52 orang, selanjutnya

Kecamatan Tapian Dolok sebanyak 50 orang sedangkan jumlah PNS terkecil di

Kecamatan Haranggaol Horisan yaitu 16 orang.

3.4 Pertanian

3.4.1 Tanaman Bahan Makanan

Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sawah sebesar 440.992 ton dan padi

ladang sebesar 40.189 ton selama tahun 2012. Berarti Kabupaten Simalungun

menghasilkan padi sebesar 481.181 ton selama tahun 2012.Produksi padi sawah

tertinggi berasal dari kecamatan tanah jawa yaitu 51.527 ton dan Hutabayu Raja

sebesar 44.204 ton. Sedangkan produksi padi sawah terendah berasal dari

Kecamatan Pematang Silimakuta sebesar 141 ton dan Silimakuta sebesar 367 ton.

Sementara produksi padi ladang tertinggi berasal dari Kecamatan Dolok Silou

yaitu sebesar 3.060 ton dan terendah dari Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

Tanaman Bahan Makanan lainnya adalah jagung, kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.Dari jenis tanaman palawijaya ini, produksi

jagung merupakan salah satu komoditi andalan di Kabupaten Simalungun. Pada

tahun 2012 produksi jagung sebesar 383.813 ton dengan tingkat produkitivitas

(32)

sebesar 27.037 ton.Sedangkan penghasilan jagung terendah adalah Kecamatan

Haranggaol Horisan sebesar 398 ton selama tahun 2012.

3.4.2 Perkebunan

Sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap perekonomian

Kabupaten Simalungun yaitu Perkebunan besar/Negara dan perkebunan

Rakyat.Namun yang disajikan pada publikasi ini adalah hasil perkebunan rakyat.

Hasil perkebunan rakyat di Kabupaten Simalungun terdiri dari karet, kelapa sawit,

kopi rabusta/arabika, kelapa, coklat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren,

pinang, vanili dan tembakau. Luas area perkebunan rakyat terbesar adalah

tanaman kelapa sawit sebesar 28.950,61 Ha dan tanaman karet seluas 14.013,51

Ha.

3.4.3 Kehutanan

Kabupaten Simalungun memiliki luas kawasan hutan sebesar 138.741,72 ha

terdiri dari hutan produksi (98.200,48 ha), hutan produksi/terbatas (10.841,74ha),

hutan lindung (27.668,09 ha), dan hutan konversi (2.031,41 ha). Pada tahun 2012

hasil hutan Kabupaten Simalungun log rimba kayu bulat kecil (33.168,87m),

Kayu bulat (21.679,66 m), dan Eucaliptus (36.903,60 m).

3.4.4 Perikanan dan Peternakan

Di kabupaten Simalungun jumlah ternak besar yang dipotong selama tahun 2012

paling banyak adalah Babi (48.882 ekor). Populasi ternak unggas terbesar adalah

ayam kampung (1.050.595 ekor ) dan ayam pedaging (917.768 ekor ). Sedangkan

(33)

25

Perikanan Danau, Sungai, Kolam Air Deras, Kolam Air Tenang, Sawah, Jaring

Apung, dan Keramba.

Area perikanan tertinggi berasal dari perikanan sawah (6.641,90 ha ) dan

Jaring Apung/keramba (6.191 ha).

Produksi perikanan tertinngi berasal dari perikanan jarring apung dan

keramba (10.318,6 ton) dan perikanan kolam air deras (9.162,10 ton) selama

tahun 2012.

Dengan Penghasil perikanan yang apung dan keramba terbesar berasal dari

Kecamatan Haranggaol Horison (8.123,2 ton) dan penghasil perikanan kolam air

deras terbesar dari kecamatan Gunung Malela (7000 ton) selama tahun 2012.

3.5 Industri

Industri di Kabupaten Simalungun dibagi dalam empat golongan yaitu : Industri

Besar, Industri Menengah, Industri Kecil, dan Industri Mikro. Penggolongan ini

didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa

memperhatikan penggunaan mesin produksi serta tidak memperhatikan modal

yang digunakan.

Banyaknya industri di Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 sebanyak

592 perusahaan dan tenaga kerja yang diserapnya sebanyak 2.197 orang yanr

(34)

3.5.1 Listrik

Kebutuhan listrik di Kabupaten Simalungun di pasok oleh PLN wilayah II

Pematang Siantar, yang mana dari 31 Kecamatan yang ada keseluruhannya sudah

mendapat penerangan listrik, dengan jumlah pelanggan sebanyak 239.499

pelanggan. Kategori pelanggan meliputi 176.841 pelanggan rumah tangga, 3.915

untuk social, 606 pelanggan pemerintah, 3.429 pelanggan bisnis, dan 108

pelanggan industri.

3.5.2 Air Minum

Air minum yang dikelola oleh PDAM Tirta Lihou dapat dinikmati oleh hamper

semua kecamatan kecuali Pematang Silimakuta, Pematang Sidamanik, Siantar,

Jawa Maraja Bah Jambi, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, dan

Ujung Padang.

Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebanyak 25.409 pelanggan dengan

pelanggan terbanyak merupakan pelanggan rumah tangga yang mencakup

88,21% pelanggan. Jumlah air minum yang disalurkan kepada pelanggan

sebanyak 5.614.954 m3 dan sekitar 82,66% merupakan untuk pelanggan rumah

tangga. Jumlah air minum yang disalurkan sebagian besar digunakan oleh rumah

tangga di Kecamatan Tanah Jawa (807.917 m3), Kecamatan Tapian Dolok

(35)

27

3.5.3 Pertambangan

Jumlah perusahaan/usaha pertambangan/penggalian di Kabupaten Siamalungun

sebanyak 125 usaha dimana semua usaha tersebut merupakan galian C. Galian C

tersebut terbanyak terdapat di Kecamatan Tanah Jawa 13 usaha, Kecamatan

Hatonduhan 13 usaha serta Kecamatan Siantar dan Panci masing-masing 10

usaha.

3.6 Perdagangan

Jumlah pasar di Kabupaten Simalungun tahun 2011 ada sebanyak 52 unit dengan

jumlah Loods 258 unit dan 506 petak. Jumlah koperasi yang terdaftar di Dinas

Koperasi 531 terdiri dari 53 KUD dengan 38.400 orang anggota dan 478 Non

KUD dengan 56.870 orang anggota. Keberadaan koperasi terbanyak di

Kecamatan Siantar yang mencapai 94 koperasi dengan anggota 19.715 orang.

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan angka indeks yang

menunjukkan perbandingan harga bahan bangunan/konstruksi antar lokasi yang

berbeda pada periode yang sama. Nilai IKK Simalungun sebesar 86,50 lebih

rendah dibanding Kota Pematang Siantar yang mencapai 101,16.

Stock awal beras pada tahun 2012 berdasarkan data sub Depot Logistik

(Dolog) di Kabupaten Simalungun mencapai 33.916.322 ton dengan pemasukan

20.382.010 ton dan telah tersalur 23.519.300 ton sehingga stock akhir mencapai

(36)

3.7. Pengeluaran dan Konsumsi

Konsumsi Penduduk Simalungun 57,57 persen (Rp.345.070) merupakan

konsumsi makanan di tahun 2012 sementara pada tahun 2011 mencapai 57,81

persen (Rp.341.491). Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi dari

makanan ke non makanan.

Berdasarkan golongan pengeluaran per kapita per bulan, persentase

terbesar pengeluaran penduduk berada pada golongan pengeluaran lebih dari

500.000 rupiah baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan persentase

yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2012 mencapai

75,57 persen di wilayah perkotaan. Peningkatan pengeluaran tersebut, identic

dengan peningkatan pendapatan penduduk. Untuk golongan pengeluaran

(37)
(38)

3.9. Gambaran Umum Tempat Riset

3.9.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen.BPS

melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,

agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,

pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal di atas BPS juga bertugas untuk

melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik

di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang

serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan

definisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya.

Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:

A. Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur

pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en

Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah

dan memublikasi data statistik.

Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan

namaCentraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan

dipindahkan ke Jakarta.Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme

statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen

(39)

31

B. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan

yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia).

Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi

dari Perjanjian Linggarjati.Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta

mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950

No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS)

dan berada di bawah Kementrian Kemakmuran.

Dengan surat Mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44,

lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri

Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri

Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian

research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha

yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957,

Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan

Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden

Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan

statistik yang semula menjadi tanggungjawab dan wewenang Mentri

Perekonomian dialihkan menjadi di bawah dan bertanggungjawab kepada Perdana

(40)

Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan

sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah

diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk

Stelling Ordonnantie1930.

Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan

pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistik ordonnantie 1934

dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan–kemajuan yang cepat dicapai

oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7

tahun 1960 tentang Statistik.

Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965,

maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat II dibentuk kantor-kantor cabang

BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas

menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Di setiap daerah

administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang

merupakan pegawai KKS ditingkat II dan di bawah pengawasan Kepala

Kecamatan.

C. Masa Orde Baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam

perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang

handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan

organisasi BPS.

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan

(41)

33

Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.

5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata

Kerja BPS.

7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu

yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah.Tahun 1980,

Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti

Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor

Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan

nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan

tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik.

Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86

tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang

(42)

3.9.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) A. Visi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai

tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung

Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi yang mutakhir.

B. Misi Badan Pusat Statistik

Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi

mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu,

handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan

kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.9.3. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai

struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi.Dimana

organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang

dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung

jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana

hubungannya yang satu dengan yang lain.

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat

diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian

tujuan.Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik

(43)

35

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Statistik Produksi

3. Bidang Statistik Distribusi

4. Bidang Statistik Kependudukan

5. Bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Statistik

6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

A. Job Description

Dalam menjalankan suatu organisasi maka diperlukan personal-personal jabatan

tertentu dalam organisasi tersebut dimana masing-masing diberi tugas dan fungsi

job description atau pembagian kerja. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha

yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

5. Sub Bagian Bina Program

Sedangkan bidang penunjang statistik ada 5 bidang, yaitu:

1. Bidang Statistik Produksi

Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

statistik pertanian, industri, serta statistik konstruksi pertambangan dan

energi.

(44)

Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

statistik konsumen dan perdagangan besar,statistik keuangan dan harga

produsen serta Statistik Kesejahteraan.

3. Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas untuk melaksanakan

kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenagakerjaan,

dan statistik kesejahteraan.

4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Distribusi Sosial

Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas yaitu melaksanakan

kegiatan dan penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta

operasional pengolahan data dengan komputer.

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas yaitu

melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumen,

dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian :

1. Bagian Tata Usaha

a. Menusun program kerja tahunan bidang.

b. Mengatur dan melaksanakan dan menyusun program kerja tahunan

rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke

Badan Pusat statistik.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam, yang meliputi syarat-syarat

(45)

37

gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun

diluar negeri.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang

meliputi penyusunan, penyimpanan/penggudangan, inventarisasi, dan

penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

e. Mengatur dan melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi tata

usaha kepegawaian, penggandaan dan mutasi pegawai, pembinaan

pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional,

hukum, organisasi tata laksana, serta penyajian.

f. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan waktu-waktu

tertentu.

2. Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk

kegiatan pengumpulan statistik produksi yang mencakup kegiatan

statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, Konstruksi, dan

kegiaan statistik produksi lainnya yang ditentukan.

c. Mengatur dan melaksanakn keikutsertaan dalam program pendidikan

dan pelatihan dalam kegiatan statistik produksi.

d. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dan atau

pemimpin/proyek dalam menyiapkan program pelatihan lapangan.

e. Mengatur dan mengkordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas

(46)

f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang

diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik produksi.

g. Melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan

lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen

hasil pengumpulan data statistik produksi.

i. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai

dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerjasama dengan

organisasi terkait.

j. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik

produksi yang akan ke Badan Pusat Statistik sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan.

k. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi

sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

l. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dalam melaksanakan

pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik

produksi baik di produksi Kabupaten/Kota maupun Kecamatan.

m. Membantu kepala Badan Pusat Statistik propinsi dalam dalam

penyelenggaraan kordinasi dan kerjasama kegiatan statistik produksi

baik dengan Pemerintah daerah maupun Instansi lainnya.

n. Mengatur dan meyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan

menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan

(47)

39

o. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan

penyusunan publikasi statitik produksi di BPS Kabupaten/Kota dalam

bentuk buku publikasi.

p. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan dan

pengembangan, pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

q. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala.

r. Mengatur dan melaksanakan penghmpunan data cara dan hasil

kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi.

s. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

langsung.

3. Bidang Statistik Distribusi

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan

kegiatan statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, dan

statistik produksi lainnya.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh

pusat di bidang statistik produksi.

c. Membantu kepala BPS propinsi memimpin proyek untuk menyiapkan

proyek tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di

pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan lapangan. Melakukan pembinaan dan pengawasan

(48)

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen

hasil pengumpulan data statistik distribusi.

h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara

sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i. Bersama-sama dengan bidang pengolahan statistik distribusi melalui

komputer sesuai yang ditetapkan.

j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai

bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

k. Membantu kepala BPS propinsi melakukan pembinaan secara teratur

petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksaan pengumpulan data

statistik produksi, kabupaten, kotamadya maupun di kecamatan.

l. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai

dengan sistem program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan

organisasi terkait.

m. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik

produksi yang akan ke badan pusat statistik sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan.

n. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi

sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

o. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi dalam melaksanakan

(49)

41

statistik produksi baik di produksi, Kabupaten/Kota maupun di

Kecamatan.

p. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi dalam melksanakan

pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik

produksi baik dengan pemerintah daerah maupun instansi.

q. Mengatur dan menyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan

menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan

pencetakan dan penyebarannya.

r. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan

penyusunan publikasi statistik produksi di badan pusat statistik

Kabupaten/kota dalam bentuk buku publikasi.

s. Membantu kepala BPS propinsi dalam melaksanakan pembinaan dan

pengembangan.

t. Pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

u. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan data cara dan hasil

kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi.

v. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala.

w. Mengatur dan melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan

langsung.

4. Bidang Statistik Kependudukan

a. Menyusun program kerja tahunan. Bidang yang terutama ruang

lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan

kegiatan statistik demokrasi dan rumah tangga dan statistik

(50)

b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan

oleh statistik bidang penduduk.

c. Membantu keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan

oleh statistik bidang penduduk.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan latihan tugas

lapangan dipusat serta mengatur pelatihannya.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan

tugas lapangan.

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap

pengawasan kegiatan statistik penduduk.

g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari

pengumpulan data statistik kependudukan.

h. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan

menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer

sesuai yang ditetapkan.

i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan

yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik

kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan.

5. Bidang Pengolahan dan Pelayanan statistik.

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Melaksankan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan

dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan

(51)

43

c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan

yang diselenggarakan oleh BPS dalam program pelatihan dalam

bidang pengolahan, penyajian, dan pelayanan statistik.

d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat

keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.

e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi

pengolahan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.

f. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan serta pengembangan sistem

basis data managemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

g. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data

termasuk bahan komputer dengan kerja sama dengan satuan organisasi

terkait.

6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

a. Menyusun program kerja tahunan bidang neraca wilayah dan analisis

statistik.

b. Mengatur dan menyiapkan bahan yang diperlukan untuk menyusun

neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup neraca produksi

dan neraca konsumen, analisis dan pengembangan statistik serta

penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang

ditentukan.

c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan

yang diselenggarakan oleh BPS dalam bidang neraca wilayah dan

(52)

d. Membantu kepala badan pusat statistik propinsi atau pemimpin bagian

proyek dalam penyiapan program pelatihan petugas lapangan.

e. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas

dipusat latihan serta mengatur pembagian instruksi.

f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang

diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

g. Melakukan penggunaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca dan neraca

(53)
(54)

PENGOLAHAN DATA

4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk

Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan

pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun, karena tingkat

pertambahan penduduk di Kabupaten Simalungun sangat berpengaruh terhadap

konsumsi beras penduduk Kabupaten Simalungun.

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

hasil Survei-Sensus Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara

Medan dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 2002-2011 adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012

(55)

47

= .

0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1,000.000 1,200.000 1,400.000 1,600.000 1,800.000 2,000.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(56)

Dengan : = = 1.461.823

= = 1.807.173

e = 2,718282

t = 10

r = ?

sehingga: = (2,718282) .

1.807.173 = 1.461.823(2,718282) .

2,718282 . = 1,236246112

10rlog2,718282 = log1,236246112

10r(0,434294509) = 0.092104938

10r = 0,21207916

r = 0,0212

r = 2,12%

Berdasarkan perhitungn diatas maka diperoleh rata-rata pertumbuhan

penduduk Kabupaten Simalungun adalah 0,028% per tahun. Dengan

demikian, dapat dapat dilakukan peramalan terhadap penduduk Kabupaten

Simalungun untuk Tahun 2013-2017 yaitu antara lain:

= .

Untuk tahun 2013; = (2,718282) , .

= 1.807.173 × 1,04331172

(57)

49

Untuk tahun 2014; = (2,718282) , .

= 1.807.173 × 1,065.666

=1.925.843

Untuk tahun 2015; = (2,178282) , .

= 1.807.173 × 1,088499

=1.967.107

Untuk tahun 2016; = (2,718282) , . = 1.807.173 × 1,111822

=2.009.254

Untuk tahun 2017; = (2,718282) , .

= 1.807.173 × 1,135644

=2.052.305

Jika dirangkum dalam tabel, peramalan jumlah penduduk diatas seperti tabel

4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun 3013-2017

(58)

4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Simalungun sebagian besar

penduduknya bekerja di sektor pertanian sehingga pendapatan terbesar dihasilkan

dari sektor pertanian.Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang

komoditi padi yang dihasilkan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun

2013-2012 dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012

Tahun ProduksiPadi(Ton)

2003 404.086

2004 348.824

2005 333.513

2006 358.888

2007 386.085

2008 386.774

2009 383.646

2010 391.623

2011 442.645

2012 448.545

Sumber:Badan Pusat

(59)

51

adi diatas digunakan sebagai sampel untuk mer

tahun 2013-2017 di Kabupaten Simalungun. N

ksi terhadap produksi padi yang didinginkan,

gan uji kecukupan sampel dengan rumus :

= ( )

= banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel)

banyak sampel (tahun) yang digunakan

Produksi padi pada tahun ke-i

oleh data seperti yang tertera dalam tabel 4.4 ber

51

di Kabupaten

eramalkan jumlah

un. Namun sebelum

n, terlebih dahulu

= ( )

l)

(60)

Tabel4.4UjiKecukupanSampel

Tahun ProduksiPadi

(dalam Ton)

2003 404.086 163.285.495.396

2004 348.824 121.678.182.976

2005 333.513 111.230.921.169

2006 358.888 128.800.596.544

2007 386.085 149.061.627.225

2008 386.774 149.594.127.076

2009 383.646 147.184.253.316

2010 391.623 153.368.574.129

2011 442.645 195.934.596.025

2012 448.545 201.192.617.025

Jumlah 3.884.62 1.521.330.990.881

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:

N = 10

= 3.884.629

= 1.521.330.990.881

Maka bila nilai-nilai diatas dimasukkan ke dalam rumus Uji Kecukupan

(61)

53

= 20 20(1.521.330.990.881) (3.884.629)3884.629

= 20 15.213.309.810 15.090.342.467.6143.884.629

= 20 122.967.441.1693.884.629

= 20(350.667,1373)3.884.629

= 7.013.3423.884.629

= {1,805408636}

= ,

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh =3,26. Tampak bahwa lebih kecil

dari N sampel yang sebenarnya (3,26< 10). Hal ini berarti ukuran sampel yang

diambil penulis yaitu N=10 dapat diterima sebagai sampel dalam penelitian

(observasi) yang dilakukan. Sehingga data yang sudah diperoleh dapat diolah dan

dianalisis.Dari data 4.3 diatas dapat dilakukan peramalan tingkat produksi padi

untuk tahun 2013-2017.Metode yang digunakan adalah Metode Eksponensial

(62)

Tabel 4.5 PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaLinierSatu ParameterDariBrowndenganα=0,1

Sumber :Perhitungan

Untuk α = 0,1dan N = 8

Maka :

MSE =

=

. . .

=

1.489.984.012

e

404.086 404.086,00 404.086,00

348.824 398.559,80 403.533,38 404.086,00 -552,62

333.513 392.055,12 402.385,55 403.533,38 -1.147,83 393.033,6 -59.521 3.542.701.824 358.888 388.738,41 401.020,84 402.385,55 -1.364,71 380.576,86 -21.689 470.406.648 386.085 388.473,07 399.766,06 401.020,84 -1.254,78 375.091,26 10.994 120.862.275 386.774 388.303,16 398.619,77 399.766,06 -1.146,29 375.925,29 10.849 117.694.400 383.646 387.837,44 397.541,54 398.619,77 -1.078,23 376.840,26 6.806 46.318.114 391.623 388.216,00 396.608,98 397.541,54 -932,55 377.055,12 14.568 212.223.219 442.645 393.658,90 396.313,98 396.608,98 -295,01 378.890,46 63.755 4.064.641.278 448.545 399.147,51 396.597,33 396.313,98 283,35 390.708,81 57.836 3.345.024.335

(63)

55

Tabel 4.6PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaSatuParameterDariBrowndenganα=0,2

Sumber : Perhitungan

Untuk α = 0,2 dan N = 8

Maka :MSE =

=

. . .

=

491.146.324,1

E

404.086 404.086,00 404.086,00

348.824 393.033,60 401.75,52 384.191,68 -2.210,48

333.513 381.129,48 397.726,31 364.532,65 -4.149,21 360.383,44 -26,870 722.020.546 358.888 376.681,18 393.517,29 359.845,08 -4.209,03 355.636,06 3.252 10.575.140 386.085 378.561,95 390.526,22 366.597,68 -2.991,07 363.606,61 22.478 505.278.107 386.774 380.204,36 388.461,85 371.946,87 -2.064,37 369.882,50 16.892 285.322.885 383.646 380.892,69 386.948,01 374.837,36 -1.513,83 373.323,53 10.322 106.553.479 391.623 383.038,75 386.166,16 379.911,34 -781,85 379.129,48 12.494 156.087.953 442.645 394.959,10 387.924,93 401.995,07 1.758,77 403.753,84 38.891 1.512.522.555 448.545 405.676,10 391.475,34 419.878,66 3.550,41 423.429,07 25.116 630.809.949

(64)

Tabel 4.7PeramalanProduksiPadiMenggunakanSmoothingEksponensialGandaSatuParameterDariBrowndenganα=0,3

Sumber : Perhitungan

Untuk α = 0,3 dan N = 8

Maka :

MSE =

=

. . .

=

196.751.004

E

404.086 404.086,00 404.086,00

348.824 387.507,40 399.112,42 375.902,38 -4.973,58

333.513 371.309,08 390.771,412 351.846,74 -8.341,00 343.505,74 -9.993 99.854.853 358.888 367.582,76 383.814,82 351.350,69 -6.956,60 344.394,09 14.494 210.073.311 386.085 373.133,43 380.610,40 365.656,46 -3.204,42 362.452,04 23.633 558.516.846 386.774 377.225,60 379.594,96 374.856,24 -1.015,44 373.840,80 12.933 167.267.700 383.646 379.151,72 379.461,99 378.841,45 -132,97 378.708,48 4.938 24.379.115 391.623 382.893,10 380.491,32 385.294,88 1.029,33 386.324,22 5.299 28.077.079 442.645 400.818,67 386.589,53 415.047,82 6.098,20 421.146,02 21.499 462.206.051 448.545 415.136,57 395.153,64 435.119,50 8.564,11 443.683,61 4.861 23.633.078

(65)

57

Tabel 4.8 Peramalan Produksi Padi Menggunakan Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter Dari Brown denganα=0,4

Sumber : Perhitungan

Untuk α = 0,4 dan N = 8

Maka , MSE =

=

. .

=

103.296.159

E

404.086 404.086,00 404.086,00

348.824 381.981,20 395.244,08 368.718,32 -8.841,92

333.513 362.593,92 382.184,02 343.003,82 -13.060,06 329.943,76 3.569 12.739.474 358.888 361.111,55 373.755,03 348.468,07 -8.428,98 340.039,07 18.849 355.281.484 386.085 371.100,93 372.693,39 369.508,47 -1.061,64 368.446,83 17.638 311.104.970 386.774 377.370,16 374.564,10 380.176,22 1.870,71 382.046,93 4.727 22.345.222 383.646 379.880,49 376.690,66 383.070,33 2.126,56 385.196,90 -1.551 2.405.268 391.623 384.577,50 379.845,39 389.309,60 3.154,74 392.464,34 -841 707.849 442.645 407.804,50 391.029,03 424.579,96 11.183,64 435.763,60 6.881 47.353.616 448.545 424.100,70 404.257,70 443.943,70 13.228,66 457.172,36 -8.627 74.431.390

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012
Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun 3013-2017
Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2012
Tabel4.4UjiKecukupanSampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

10 Penyuluh Kehutanan Pertama S.1 Kehutanan III/a 3 3 Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup3. 11 Penyusun Program &amp; Evaluasi S.1 Ekonomi Manajemen III/a 3

Tanggal Waktu Tempat Kuota Program Studi N P M.. 08.00 s/d 09.00

Pokja Bidang Konstruksi I ULP Kabupaten Klaten akan melaksanakan [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara

Nama Paket Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Atap dan Perluasan Gedung Kantor pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

Drawing on some pretty well-established social psychological research on values (Rokeach, 1973), we can say that organisations largely focused on the first reason view diversity as a

This paper presents a real-time object detection unified to humanoid robot soccer to detect white ball and goal with different pattern and position. YOLO was

Hasil dari studi terhadap sembilan versi iklan VIY 2008 menunjukkan delapan tanda visual yang sering digunakan di dalam iklan VIY 2008 sebagai citraan Indonesia

dan kesusilaan yang baik. Syarat ini dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 1335 KUH Perdata yang menyatakan: “suatu persetujuan tanpa sebab, atau yang telah dibuat karena sesuatu