Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI BERAS DAN KEBUTUHAN
BERAS DI KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
TUGAS AKHIR
EVI YULLY DESNA NABABAN
052407143
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI BERAS DAN KEBUTUHAN
BERAS DI KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
EVI YULLY DESNA NABABAN
052407143
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI BERAS DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : EVI YULLY DESNA NABABAN
Nomor Induk Mahasiswa : 052407143
Program Studi : DIPLOMA -3 (D3) STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2008
Diketahui / Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,
Dr.Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Marwan Harahap, M.Eng.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI BERAS DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2008
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia- Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan dan manfaat Pnelitian 2
1.4 Metode Penelitian 3
1.5 Tinjauan Pustaka 4
1.6 Sistematika Penulisan 6
BAB 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.1.1 Jenis-Jenis Peramalan 9
2.2 Definisi Metode Peramalan 10
2.2.1 Pengertian Metode Peramalan 10
2.2.2 Uraian Metode Peramalan 11
2.3 Metode Peramalan yang digunakan 12
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
2.3.2 Eksponensial Smoothing Tunggal 13
2.3.3 Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal 14
2.3.4 Analisa Eksponensial Smoothing Linier 15
BAB 3 GambarUmum Badan Ketahanan Pangan 17
3.1 Sejarah Badan Ketahanan Pangan 17
3.1.1 Visi Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara 19
3.1.2 Misi Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara 19
3.1.3 Tugas Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara 19
3.1.4 Fungsi Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara 20
3.1.5Lokasi Badan Ketahanan Pangan 20
3.2 Struktur Organisasi Instansi Pemerintah 20
BAB 4 Analisis Dan Analisis
23
4.1 Analisis Data
23
4.2 Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal Produksi Beras 24
4.3 Analisa Eksponensial Smoothing Linier Produksi Beras 0,1
26
4.4 Analisa Eksponensial Smoothing Linier Produksi Beras 0,5 32
4.5 Analisa Eksponensial Smoothing Linier Produksi Beras 0,9 36
4.6 Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal Kebutuhan Beras 39
4.7 Analisa Eksponensial Smoothing Linier Kebutuhan Beras 0,1 40
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
4.9 Analisa Eksponensial Smoothing Linier Kebutuhan Beras 0,9 50
BAB 5 Implemmentasi Sistem
53
5.1 Pengenalan Implementasi Sistem
53
5.2 Pengaktifan Excel
54
5.3 Implementasi Sistem Parameter Produksi dan Kebutuhan Beras 55
5.4 Fungsi Eksponensial Smoothing
55
BAB 6 Kesimpulan dan Saran 61
6.1 Kesimpulan
61
6.2 Saran
62
Daftar Pustaka
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Produksi Beras dan Kebutuhan Beras di Kabupaten Labuhan Batu 23
Tabel 4.2 Ramalan Kesalahan Produksi Beras ( =0,1 ; 0,5 ;0,9) 26
Tabel 4.3 Ramalan Produksi Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 28 Linier =0,1
Tabel 4.31 Nilai Kesalahan Produksi Beras =0,1 30
Tabel 4.4 Ramalan Produksi Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 32
Linier =0,5
Tabel 4.41 Nilai Kesalahan Produksi Beras =0,5 34
Tabel 4.5 Ramalan Produksi Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 36 Linier =0,9
Tabel 4.51 Nilai Kesalahan Produksi Beras =0,9 38
Tabel 4.6 Ramalan Kebutuhan Beras ( =0,1 ; 0,5 ;0,9) 40
Tabel 4.7 Ramalan Kebutuhan Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 42 Linier =0,1
Tabel 4.71 Nilai Kesalahan Kebutuhan Beras =0,1 44
Tabel 4.8 Ramalan Kebutuhan Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 46
Linier =0,5
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.9 Ramalan Kebutuhan Beras dengan Methode Eksponensial Smoothing 50
Linier =0,9
Tabel 4.91 Nilai Kesalahan Kebutuhan Beras =0,9 52
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Peramalan Produksi Beras =0,1 29
Gambar 4.4 Peramalan Produksi Beras =0,5 33
Gambar 4.5 Peramalan Produksi Beras =0,9 37
Gambar 4.6 Peramalan Kebutuhan Beras =0,1 43
Gambar 4.7 Peramalan Kebutuhan Beras =0,5 47
Gambar 4.8 Peramalan Kebutuhan Beras =0,9 51
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk Indonesia sangat tergantung pada beras sebagai makanan pokok.
Ketergantungan yang sangat besar ini menjadi tantangan bagi negara-negara yang
mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, khususnya Indonesia. Pada umumnya
produksi beras dan kebutuhan beras meningkat sebagai akibat kenaikan pertambahan
penduduk yang cukup tinggi, untuk mengurangi tersebut persediaan dimasyarakat
harus meningkat.
Kabupaten Labuhan Batu adalah areal pertanian persawahan yang subur untuk
tanaman padi sekitar 4.000 Ha. Namun kondisi areal tanaman padi sudah banyak
beralih fungsi menjadi areal kelapa sawit, sehingga terjadi penurunan luas lahan dan
produksi sawah. Bila hal ini terus berlangsung tanpa turut campur Pemkab Labuhan
Batu bisa di pastikan Labuhan Batu akan mengimpor beras dari luar.
Dalam melakukan analisa kegiatan tersebut haruslah diperkirakan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang. Bagaimana tingkat produksi beras dan
kebutuhan beras. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
membuat judul Tugas Akhir ini adalah “ Peramalan Tingkat Produksi Beras dan
Kebutuhan Beras di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 “.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan produksi beras dan kebutuhan beras di Kabupaten Labuhan Batu yang
semakin meningkat memerlukan adanya suatu penelitian yang dapat memaparkan
sejauh mana produksi beras dan kebutuhan beras tiap tahunnya. Penyusunan Tugas
Akhir yang berjudul “Peramalan Tingkat Produksi Beras dan Kebutuhan Beras di
Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008” akan menguraikan tingkat produksi beras dan
kebutuhan beras serta metode-metode perhitungannya.
Berdasarkan hal ini dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Mengetahui peramalan tingkat produksi beras dan kebutuhan beras di
kabupaten Labuhan Batu tahun 2008.
2. Variabel yang digunakan adalah produksi beras dan kebutuhan beras .
3. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Badan
Ketahanan Pangan Sumatera Utara.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Secara Umum peneliti ini bertujuan untuk meramalkan tingkat produksi beras dan
kebutuhan beras di kabupaten Labuhan Batu tahun 2008.
Selain tujuan tersebut peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan mengenai metode pemulusan
eksponensial (smoothing).
2. Bagi pihak Badan Ketahanan Pangan yaitu sebagai masukan dalam mengambil
suatu kebijakan.
1.4 Metode Penelitian
Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data-data
yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan
data. Dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur-literatur pelajaran
yang didapat diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk kepeluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakann
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk
angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
sekumpulan data tersebut.
3. Metode Analisa
Adapun pengelolah data dalam meramalkan tingkat produksi beras dan kebutuhan
beras di kabupaten Labuhan Batu adalah dengan menggunakan metode smoothing
atau metode pemulusan.
Metode pemulusan (smoothing) banyak digunakan untuk menghilangkan atau
mengurangi keteracakan (randomness) dari data deret waktu (time series). Metode
yang bisa digunakan untuk keperluan pemulusandata adalah metode rata-rata bergerak
(moving average) dari pengukuran respon dalam periode waktu tertentu atau metode
pemulusan eksponensial (exponensial smoothing).
1.5Tinjauan Pustaka
Disini penulis mencari literatur-literatur yang bersifat teoritis yang ada kaitannya
dengan penelitian, teori-teori yang digunakan antara lain :
1. Sypros, Makridakis dalam bukunya metode Aplikasi dan Peramalan
menyatakan Metode Eksponensial merupakan metode yang menunjukkan
pembobotan secara Eksponensial terhadap nilai observasi. Oleh karena itu
metode ini disebut metode pemulusan (smoothing) eksponensial seperti
halnya dengan rata-rata bergerak. Metode pemulusan (smoothing)
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
mempunyai sifat yang sama yaitu nilai yang lebih baru diberikan relatif lebih
besar dibanding dengan nilai observasi yang lebih lama.
2. Assuri Sofyan, dalam bukunya Tehnik dan Metode Peramalan menyatakan
bahwa Aanalisa Trend Linier adalah suatu trend yang kenaikan atau
penurunan nilai yang akan di ramalkan. Dimana a dan b dapat dicari dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil yang berguna untuk meminimalkan
residual kuadrat kesalahan.
3. Prof. DR. Sudjana , dalam bukunya Tehnik Analisa Regresi dan Korelasi
menyatakan apabila kita ingin mengambil suatu sampel, kita harus
melakukan size sampel (uji kecukupan sampel), untuk mengeahui apakah
sampel tersebut cukup mewakili atau tidak.
Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal bentuk umum yang digunakan dalam
penyusunan suatu ramalan dengan metode eksponensial smoothing yaitu :
t t
t X F
F+1 =α +(1−α)
Dan dapat disederhanakan menjadi :
) (
1 F et
Ft+ = t +α
Dimana e adalah kesalahan ramalan untuk periode t, yaitu nilai yang sebelumnya
terjadi di kurangi dengan nilai ramalan.
Analisa Eksponensial Smoothing Linier yaitu peramalan dengan
menggunakan metode perhitungan yang membutuhkan tiga buah nilai data dan satu
buah nilai . Pendekatan ini juga memberikan bobot yang semakin menurun pada
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Persamaan pada metode eksponensial smoothing linier ini disebut metode
“Brown’s One Parameter Linier Eksponensial Smoothing” dan formula yang
digunakan yaitu :
1.6Sistematika Penulisa
Sistematika penulisan ini untuk memaparkan atau menjelaskan isi dari tugas akhir.
sistematika penulisan yang akan di kemukakan dalam tugas akhur ini adalah sebagai
berikut :
Bab 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustakan,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan uraian tentang teori-teori yang akan digunakan dalam
pemecahan masalah, diantaranya eksponensial smoothing.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Menceritakan tentang sejarah singkat perusahaan yang bersangkutan beserta
Struktur Organisasinya.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 4 : ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan uraian tentang metode-metode yang digunakan dalam
mengelolah data.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi system yang digunakan untuk
analisis penelitian.
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang akan memberikan beberapa kesimpulan
data yang merupakan hasil kerja yang telah dianalisis serta saran sebagai
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan
terjadi pada masa yang akan datang.
Peramalan diperlukan karena adanya (kesenjangan) waktu (time lag) antara
kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan waktu peristiwa itu
sendiri. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan akan
menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan suatu peristiwa
yang akan timbul sehingga dapat dipersiapkan hal-hal ataupun tindakan-tindakan yang
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan, pengambilan
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan.
Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh :
1. Pengambilan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data ataupun
informasi tersebut bersifat kuantitatif.
2. Teknik dan metode yang tepat dan sesuai dengan pola data yang telah
dikumpulkan.
Gambaran perkembangan pada masa yang akan datang diperoleh dari hasil
analisa data yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Perkembangan pada
masa depan merupakan perkiraan apa yang akan terjadi, sehingga dapat dikatakan
bahwa peramalan selalu diperlukan didalam penelitian. Ketepatan peramalan
merupakan hal yang penting, walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan
selalu meminimumkan kesalahan.
2.1.1 Jenis - Jenis Peramalan
Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan atas dua macam yaitu :
a. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiranyang
intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman penyusunannya.
b. Peramalan Kuantitatif
Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan
dalam peramalan tersebut. Baik tidaknya peramalan ditentukan oleh perbedaan atau
penyimpangan antara hasi ramalan dengan kesalahan yang terjadi maka semakin baik
pula metode yang digunakan.
Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi berikut :
1. Tersedia informasi (data) tentang masa lalu.
2. Informasi (data) tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
numerik.
3. Data diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus
berlanjut pada masa yang akan datang.
Pada Tugas Akhir peramalan yang akan digunakan oleh penulis adalah peramalan
kuantitatif.
2.2 Defenisi Metode Peramalan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara
kuantiatatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan
data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam peramalan
yang objektif. Sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan
secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu, dengan
demikian metode peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih
besar.
Metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas
pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan
yang sama atas permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, maka akan didapat
dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Selain itu metode peramalan juga memberikan cara pengerjaan yang teratur
dan terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan
teknik-teknik penganalisisan yang lebih maju.
2.2.2 Uraian Metode Peramalan
Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan pengambilan
rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.
Secara umum pemulusan (smoothing) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
a. Metode Perataan (Average)
1. Nilai Tengah (Mean)
2. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
3. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)
4. Kombinasi Rata-rata Bergerak
b. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
1. Pemulusan Eksponensial Tunggal
2. Pemulusan Eksponensial Tunggal : Pendekatan Adaptif
3. Pemulusan Eksponensisl Ganda : Metode Linier Satu-Parameter dari Brown
4. Pemulusan Eksponensial Ganda : Metode Dua-Parameter dari Holt
5. Pemulusa Eksponensisl Tripel : Metode Kuadratik Satu-Parameter dari Brown
6. Pemulusan Eksponensial Tripel : Metode Tiga-Parameter Untuk Kecenderungan
dan Musiman dari Winter.
7. Pemulusan Eksponensial : klasifikasi Pagels
c. Metode Pemulusan (Smoothing) Lainnya
1. Metode Kontrol Adatif dari Chow
2. Metode Adatif Satu- Parameter dari Brown
3. Pemulusan Tiga-Parameter Box Jenkins
4. Metode Pemulusan Harmonis dari Harison
5. Sistem Pemantauan dari Trigg (Tracking Signal)
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan
digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan tingkat produksi beras
dan kebutuhan beras di kabupaten Labuhan Batu tahun 2008, penulis menggunakan
metode smoothing eksponensial
2.3.1 Metode Pemulusan Eksponensial
Metode ini menjelaskan tentang sekelompok metode yang menunjukkan pembobotan
secara eksponensial terhadap nilai observasi. Oleh karena itu metode ini disebut
prosedur pemulusan (smoothing) eksponensial seperti halnya dengan rata-rata
bergerak, metode pemulusan (smoothing) eksponensial terdiri atas tunggal, dan
metode yang lebih rumit. Semua mempunyai sifat-sifat yang sama yaitu nilai yang
lebih baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dibanding nilai observasi yang
lebih lama.
Dalam kasus rata-rata bergerak, bobot yang dikenakan pada nilai-nilai
observasi merupakan hasil sampingan dari sistem MA tertentu yang diambil. Tetapi
dalam pemulusan (smoothing) eksponensial terdapat satu atau lebih parameter
pemulusan yang ditentukan secara eksplisit dan hasil pilihan ini menentukan bobot
yang dikenakan pada nilai observasi.
2.3.2 Eksponensial Smoothing Tunggal
Ada dua batasan utama dari pengguna rata-rata bergerak dalam penyusunan ramalan.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
nilai-nilai yang diobservasikan pada masa lalu harus dipertimbangkan terutama dalam
ruang penyimpanan (storage space). Terutama jika penyusunan peramalan dilakukan
untuk sejumlah item yang dibutuhkan.
Kedua, ukuran yang sama digunakan untuk setiap data yang telah terjadi
sebanyak N pada masa lalu, sehingga semua data observasi sebanyak N tersebut
mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam penyusunan ramalan. Selanjutnya
perlu dicari suatu ukuran yang baik, yang dapat memenuhi kasus atau pandangan
bahwa data observasi yang telah terjadi paling akhir memberikan informasi yang lebih
banyak dari observasi sebelumnya. Jadi data atau nilai yang paling akhir haruslah
diberikan timbangan atau bobot yang relatif lebih besar dalam peramalan yang
dilakukan Data atau nilai observasi yang lebih dahulu hanya membutuhkan dua butir
data meramalkan nilai yang akan terjadi pada masa mendatang.
2.3.3 Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal
Bentuk umum yang digunakan dalam penyusunan suatu ramalan dengan metode
eksponensial smoothing yaitu :
t t
t X F
F+1 =α +(1−α)
Metode ini mempunyai kebaikan secara nyata dengan mengurangi masalah
penyimpanan (storage) data, karena tidak dibutuhkannya lebih lama menyimpan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
hanyalah data observasi yang paling mutakhir dan nilai ramalan yang terakhir serta
suatu nilai dari R yang harus disimpam.
Tujuan dari metode peramalan ini adalah sama dengan metode-metode
peramalan yang lain, yaitu meminimalisasikan rata-rata kesalahan kuadrat (mean
square error).
Dari bentuk umum di atas dapat disusun kembali dengan salah satu cara
sebagai berikut :
) (
1 t t t
t F X F
F+ = +α −
Dan dapat disederhanakan menjadi :
Ft+1 =Ft +α(et)
Dimana e adalah kesalahan ramalan untuk periode t, yaitu yang sebelumnya
terjadi di kurangi dengan nilai ramalan.
Oleh karena itu dapat dilihat bahwa penyusunan ramalan dengan metode eksponensial
smoothing adalah lebih sederhana, karena ramalan yang disusun didasarkan nilai
ramalan sebelumnya ditambah dengan suatu tingkat penyesuaian atas kesalahan yang
telah terjadi oleh ramalan sebelumnya. Dan dapat dibutuhkan bahwa nilai e
mempunyai nilai yang mendekati satu, maka nilai ramalan yang baru akan
memperhitungkan suatu penyelesaian yang menyeluruh atas kesalahan dalam masalah
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Adapun beberapa masalah dalam penggunaan metode eksponensial smoothing.
Salah satu masalah tersebut adalah dalam usaha untuk mendapatkan besarnya nilai e.
Nilai ini dapat diharapkan memperkecil (meminimumkan) kesalahan kuadrat rata-rata
atau Mean Square Error (MSE). Pada metode eksponensial smoothing, minimum
kesalahan kuadrat rata-rata (MSE) ditentukan dengan cara coba-coba nilai e
ditentukan dan digunakan, lalu kesalahan kuadrat rata-rata (MSE) dihitung, dan
kemudian nilai e yang lain dicoba, setelahitu kesalahan kuadrat rata-rata (MSE) yang
diperoleh dibandingkan untuk mendapatkan kuadrat rata-rata (MSE) yang minimum.
2.3.4 Analisa Eksponensial Smoothing Linier
Peramalan dengan menggubakan metode esponensial smoothing yang linier dapat
dilakukan dengan perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu
buah nilai. Pendekatan ini juga memberikan timbangan (bobot) yang menurun untuk
dat atau observasi yang lebih lama.
Dasar pemikiran dari metode eksponensial smoothing yang linier adalah lebih baik
nilai pelican (smoothing value) tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum
data sebenarnya., bila pada data itu ada trend. Disamping itu untuk menyesuaikan
trend maka nilai-nilai pelicin tungga (smoothing value) ditambahkan nilai-nilai
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Peramalan pada metode eksponensial smoothing linier ini disebut metode
“Brown’s One Parameter Linier Eksponensial Smoothing” dan formula yang
digunakan yaitu :
m b a Ft+m = t+ t
Sedangkan : '' ' '' ' ' 2 )
( t t t t
t
t S S S S S
A = + − −
(
' '')
1 t t
t S S
B − − = α α ' 1 ' ) 1 (
1+ − −
= t
t X S
S α α
St'' =αSt' +(1−α)St''−1
Dimana m adalah jumlah periode di depan yang di ramalkan, S adalah nilai t'
eksponensial smoothing tunggal dan St'' adalah nilai eksponensial gan
BAB 3
GAMBARAN UMUM BADAN KETAHANAN PANGAN
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Pada era orde baru program intensifikasi pertanian bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan produksi beras menuju swasembada pangan. Untuk mewujudkan
swasembada pangan dibentuk suatu wadah koordinasi yang bersifat fungsional dari
berbagai dinas intansi terkait baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten kota dan
sampai ke tingkat desa yang disebut Badan Pengendali BIMAS (Bimbingan Masal) di
tingkat pusat, Satuan Pembinaan BIMAS di tingkat propinsi dan Satuan Pelaksanaan
BIMAS di tingkat Kabupaten, dan Satuan penggerak BIMAS di tingkat Kecamatan
dan Desa. Wadah koordinasi ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden di tingkat
pusat, Keputusan Gubernur di tingkat Propinsi, Keputusan Bupati/walikota di tingkat
Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Untuk mendukung wadah koordinasi yang bersifat
fungsional tersebut, maka ditetapkan adanya Sekretariat Pembinaan BIMAS di tingkat
Propinsi dan Sekretariat Pelaksanaan BIMAS di tingkat Kabupaten/Kota yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris.
Seiring dengan perkembangan otonomi daerah maka seluruh lembaga
struktural yang bersifat vertikal, bergabung dan menyatu ke dalam lembaga struktural
dinas daerah. Sehingga dengan demikian seluruh lembaga struktural yang bersifat
vertikal yang ada selama ini tidak ada lagi kecuali Lembaga Struktural yang
menangani Keuangan, Kehakiman, Agama dan Pertahanan.
Mengingat wadah koordinasi yang bersifat fungsioanal yang Satuan
Pembinaan BIMAS di tingkat Propinsi, Satuan Pelaksanaan BIMAS di tingkat
Kabupaten, dipandang tugas-tugasnya masih diperlukan dalam rangka peningkatan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (PEMDA) Sumatera Utara membentuk
suatu badan yang disebut dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) oleh karena itu
Badan Ketahanan Pangan ini berperan sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan
yang sekaligus merupakan transparansi dari satuan Pembina BIMAS.
Badan Ketahanan Pangan ini mempunyai tugas dan fungsi yang bersifat
koordinatif yang merupakan kesinambungan dari tugas dan fungsi koordinasi yang
diemban oleh satauan pembina BIMAS dan satuan pelaksanaan BIMAS pada era
pemerintahan orde baru. Seluruh instansi Badan Ketahanan Pangan menempati kantor
lama Kanwil Departemen Pertanian Propinsi Sumatera Utara dan kantor lama BIMAS
dan pegawainya berasal dari pegawai Sekratiat Satuan Pembinaan BIMAS dan
pegawai Kanwil Departemen Pertanian Sumatera Utara.
Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
”Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiliki secara efesien dan berkelajutan menuju masyarakat yang
berkualitas dan sejahtera.”
3.1.2 Misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.
3.1.3 Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
2. Sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah Perda No. 4 Tahun 2001, membentuk
kepala daerah dalam pemeliharaan Ketahanan Pangan.
3. Sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan SK GUBSU No, 188/44/250/K/Thn
2002, membantu gubernur dalam pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan
dan program di bidang Ketahanan Pangan yang meliputi aspek ketersediaan,
distribusi, konsumsi, keamanan pangan, dan melaksanakan pengendalian,
monitoring, dan evaluasi ketahanan pangan daerah.
3.1.4 Fungsi Badan Ketahana Pangan Propinsi Sumatera Utara
Fungsi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
1. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan
ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan impor.
b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi nonberas,
bermutu/bergizi dan aman.
2. Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui
Rapat Dewan Ketahanan Pangan, Rapat Kelompok Kerja guna mengantisipasi dan
memecahkan masalah yang dihadapi meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Monitoring pelaksanaan kegiatan usaha tani
b. Monitoring expor/impor bahan pangan strategis
c. Monitoring harga pangan strategis dan lokal
d. Monitoring pengadaan/penyimpangan/penyaluran cadangan makanan
e. Monitoring kewaspadaan pangan (bencana alam dan gangguan OPT)
f. Monitoring daerah rawan pangan
g. Monitoring penganekaragaman konsumsi bahan pangan
h. Monitoring mutu dan keamanan pangan
i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan
3. Melaksanakan peningkatan analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek
ketahanan pangan (ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan
kewaspadaan/keamanan pangan) yang meliputi :
a. Pelaksanaan DPH-LUEP
b. Pengembangan lumbung pangan
c. Pengembangan tunda jual
d. Pengembangan pangan lokal
e. Peningkatan pekarangan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
4. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan,
terutama 9 (sembilan) bahan pangan pokok.
5. Mengkoordinasi pelaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan
yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.
3.1.5 Lokasi Badan Ketahanan Pangan
Bangunan kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara seluas ± 1.276
m2 diatas tanah seluas 14.271,5m2 yang terletak di Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris
Nasution No. 24 Medan.
3.2 Struktur Organisasi Instansi Pemerintah
Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan yaitu :
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala
Badan (Eselon II/a) dan dibantu oleh 4 orang pejabat Stuktural Eselon III/a dan 14
orang pejabat IV/a serta Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) yakni :
1. Sekretaris :
a. Sub Bagian Keuangan
b. Sub Bagian Umum
c. Sub Bagian Hukum dan Organisasi
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
a. Sub Bidang Pengadaan dan Cadangan Makanan
b. Sub Bidang Mutu Pangan dan Gizi
c. Sub Bidang Pemberdayaan Pangan
d. Sub Bidang Analisis Harga Pangan
3. Bidang Kewaspadaan Pangan dan Gizi
a. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pangan
b. Sub Bidang Sistem Informasi Manajemen Pangan
c. Sub Bidang Rawan Panaga
4. Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Sumber Daya
a. Sub Bidang Pola Konsumsi Pangan
b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Sumber Daya
c. Sub Bidang Penganekaragaman Pangan Lokal
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
ANALISIS DAN EVALUASI
4.1Analisis Data
Data yang di analisis dalam Tugas Akhir adalah data mengenai produksi beras dan
kebutuhan beras di kabupaten Labuhan Batu . Data produksi beras dan kebutuhan
[image:36.595.102.533.364.737.2]beras dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Produksi Beras dan Kebutuhan Beras di Kabupaten Labuhan Batu
Tahun Produksi Beras
(Ton)
Kebutuhan Beras (Ton)
1995 196.198 138.693
1996 196.699 141.930
1997 194.796 145.167
1998 202.475 150.496
1999 218.120 154.480
2000 199.508 118.289
2001 175.812 120.883
2002 239.528 131.365
2003 225.565 124.417
2004 231.036 124.891
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
2006 178.542 151.035
2007 229.748 61.770
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara
Dari data di atas, untuk produksi beras dan kebutuhan beras maka penulis akan
menganalisis data tersebut dan meramalkan produksi beras dan kebutuhan beras tahun
2008 dengan menggunakan metode pemulusan (smoothing) yaitu eksponensial linier
satu parameter dari Brown.
4.2 Analisa Eksponensial Smoothing Tunggal
Pada Tabel 4.2 menunjukkan hasil ramalan dengan Metode Eksponensial Smoothing
Produksi beras Kab Labuhan Batu dengan menggunakan nilai sebesar 0,1 ; 0,5 ; 0,9
sebagai contoh pada tabel 4.2 ramalan untuk periode 3 tahun 1997 bila = 0,1 dapat
di hitung sebagai berikut :
F3= X2+(1- ) F2
= 0,1(196.699)+(1-0,1)(196.198)
= 196.284,10
Dst
F12= X11+(1- )F11
= 0,1(243.433)+(1-0,1)( 206.148,16)
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Untuk = 0,5 maka dapat dihitung sebagai berikut :
F3= X2+(1- ) F2
= 0,5(196.699)+(1-0,5)(196.198)
= 196.448,50
Dst
F12= X11+(1- )F11
= 0,5(243.433)+(1-0,5)( 225.591,38)
= 234.512,19
Untuk = 0,9 maka dapat dihitung sebagai berikut :
F3= X2+(1- ) F2
= 0,9(196.699)+(1-0,9)(196.198)
= 196648,90
Dst
F12= X11+(1- )F11
= 0,9(243.433)+(1-0,9)( 230567,35)
[image:38.595.100.446.167.573.2]= 242146,44
Tabel 4.2
Ramalan Kesalahan Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batau Tahun 2008 Dengan Menggunakan Methode Exponensial Smoothing
Tahun
Periode /
Produksi Beras
Nilai Ramalan Dengan Eksponensial Smoothing
Waktu Ton = 0,1 = 0,5 =0,9
1995 1 196.198 - - -
1996 2 196.699 196.198 196.198 196.198
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1998 4 202.475 196.102,89 195.622,25 194981,29
1999 5 218.120 196.740,10 199.048,63 201725,63
2000 6 199.508 198.878,09 208.584,31 216480,56
2001 7 175.812 198.941,08 204.046,16 201205,26
2002 8 239.528 196.628,17 189.929,08 178351,33
2003 9 225.565 200.918,16 214.728,54 233410,33
2004 10 231.036 203.382,84 220.146,77 226349,53
2005 11 243.433 206.148,16 225.591,38 230567,35
2006 12 178.542 209.876,64 234.512,19 242146,44
2007 13 229.748 206.743,18 206.527,10 184902,44
4.2Analisa Eksponensial Smoothing Yang Linier
Penggunaan metode Brown’s One Parameter Linier Ekhsponensial Smoothing, dapat
dilakukan untuk penyusunan peramalan seperti terlihat pada tabel ini ditunjukkan
penyusunan peramalan dari Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008.
Pada tabel ini perhitungan didasarkan pada sebesar 0,1 ; 0,5 ; 0,9 sebagai
contoh untuk = 0,1 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
F3= a2+b2(1)
= 197.309+(-46,01)(1)
= 197.898,20
Dimana :
3 3 3 2S S"
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
=2(197.722,89)-(198.137,00)
= 197.308,78
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = αα =
(
−0,1 1
1 , 0
197.722,89 - 198.137,00 )
= -46,01
1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
S α α
= 0,1*194.796,00+(1-0,1) 198.048,10
= 197.722,89
1 3 3
3 ' (1 0,1)
" = S + − S −
S α
= 0,1*197.722,89+(1-0,1) 198.183,01
= 198.137,00
Tabel 4.3
Ramalan Produksi Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing Yang Linier (Brown’s One Parameter = 0,1)
Tahun Periode / Produksi Beras S't S"t Nilai a Nilai b Ft+m
Waktu Ton
1995 1 196.198 198.198 198.198 - - -
1996 2 196.699,00 198.048,10 198.183,01 197.913,19 -14,99 -
1997 3 194.796,00 197.722,89 198.137,00 197.308,78 -46,01 197.898,20
1998 4 202.475,00 198.198,10 198.143,11 198.253,09 6,11 197.262,77
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
2007 13 229.748,00 209.608,52 202.546,47 216.670,57 784,67 213.603,03
Untuk itu didapat :
Ramalan Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 adalah :
F14= a14+b14(1)
= 216.670,57+(-784,67)(1)
= 215.885,9
Peramalan Produksi beras tahun 2008 Gambar mengenai hubunagn antara
perkembangan data aktual dengan peramalan dapat dilihat pada gambar berikut :
0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000
1995 1997 1999 2001 2003 2005
TAHUN
P
RO
DUKS
I BE
RAS
Ft+m
-Nilai b - -15
Nilai a - 197.913
S"t 198.198 198.183
S't 198.198 198.048
Produksi Beras Ton 196.198 196.699
[image:41.595.113.553.377.601.2]Tahun 1995 1996
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
[image:42.595.105.562.265.565.2]Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Kesalahan
Error Error Absolute Error Kuadrat Error Persentase Error Persentase Absolute
- - - - -
- - - - -
-3.102,20 3.102,00 9.622.404,00 -1,59 2,00
5.212,23 5.212,00 27.164.944,00 2,57 3,00
19.860,80 19.861,00 394.459.321,00 9,11 9,00
-2.729,47 -2.729,00 7.447.441,00 -1,37 1,00
-26.084,30 26.084,00 680.375.056,00 -14,84 15,00
42.671,14 42.671,00 1.820.814.241,00 17,81 18,00
20.257,33 20.257,00 410.346.049,00 8,98 9,00
21.333,57 21.334,00 455.139.556,00 9,23 9,00
28.917,99 28.981,00 839.898.361,00 11,88 12,00
-42.515,81 42.561,00 1.811.438.721,00 -23,81 24,00
16.144,97 16.145,00 260.661.025,00 7,03 7,00
Dimana :
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error) adalah :
MSE= 516.720.548
13 119 . 367 . 717 . 6 13 1 2 = =
∑
= n ei i2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Maen Absolute Percentage) adalah :
MAPE= 8
13 109
13
1 = =
∑
= nPEi i
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
MAD= 20.670,08
13 771 . 268
13
1 = =
−
∑
= n Fi Xi iuntuk = 0,5 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
F3= a2+b2(1)
= 195.271,75+(-350,50)(1) = 196.699,00 Dimana : 3 3 3 2S S"
A = −
=2(195.622,25)-(195.972,75)
= 195.271,75
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = α α =
(
−0,5 1
5 , 0
195.622,25 - 195.972,75 )
= -350,00
1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
S α α
= 0,5*194.796,00+(1-0,5) 196.448,50
= 195.622,25
1 3 3
3 ' (1 0,5)
" = S + − S −
S α
= 0,1*197.622,25+(1-0,1) 196.323,25
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
[image:44.595.110.587.304.561.2]USU Repository © 2009
Tabel 4.4
Ramalan Produksi Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing
Yang Linier (Brown’s One Parameter = 0,5)
Tahun Periode / Produksi Beras S't S"t Nilai a Nilai b Ft+m
Waktu Ton
1995 1 196.198 196.198 196.198 - - -
1996 2 196.699 196.448,50 196.323,25 196.573,75 125,25 -
1997 3 194.796 195.622,25 195.972,75 195.271,75 -350,50 196.699,00
1998 4 202.475 199.048,63 197.510,69 200.586,56 1.537,94 194.921,25
1999 5 218.120 208.584,31 203.047,50 214.121,13 5.536,81 202.124,50
2000 6 199.508 204.046,16 203.546,83 204.545,48 499,33 219.657,94
2001 7 175.812 189.929,08 196.737,95 183.120,20 -6.808,88 205.044,81
2002 8 239.528 214.728,54 205.733,25 223.723,83 8.995,29 176.311,33
2003 9 225.565 220.146,77 212.940,01 227.353,53 7.206,76 232.719,13
2004 10 231.036 225.591,38 219.265,70 231.917,07 6.325,69 234.560,29 2005 11 243.433 234.512,19 226.888,94 242.135,44 7.623,25 238.242,76 2006 12 178.542 206.527,10 216.708,02 196.346,17 -10.180,92 249.758,69
2007 13 229.748 218.137,55 217.422,78 218.852,31 714,76 186.165,25
Untuk itu didapat :
Ramalan Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 adalah :
F14= a14+b14(1)
= 218.852,31+(714,76)(1)
= 219.567,07
Peramalan Produksi beras tahun 2008 Gambar mengenai hubungan antara
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000
1995 1997 1999 2001 2003 2005 TAHUN P RO DUKS I BE RAS
Ft+m
-Nilai b - 125
Nilai a - 196.574
S"t 196.198 196.323
S't 196.198 196.449
Produksi Beras Ton 196.198 196.699
[image:45.595.109.557.64.746.2]Tahun 1995 1996
Gambar 4.4 Peramalan produksa beras
Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Kesalahan
Error Error Absolute Error Kuadrat Error Persentase Error Persentase Absolute
- - - - -
- - - - -
-1.903,00 1.903,00 3.621.409,00 -0,98 1,00
7.553,75 7.554,00 57.062.916,00 3,73 4,00
15.995,50 15.996,00 255.872.016,00 7,33 7,00
-20.149,94 20.150,00 406.022.500,00 -10,10 10,00
-29.232,81 29.223,00 853.983.729,00 -16,63 17,00
63.216,67 63.217,00 3.996.389.089,00 26,39 26,00
-7.154,13 7.154,00 51.179.716,00 -3,17 3,00
-3.524,29 3.524,00 12.418.576,00 -1,53 2,00
5.190,24 5.190,00 26.936.100,00 2,13 2,00
-71.216,69 71.217,00 5.071.861.089,00 -39,89 40,00
[image:45.595.139.554.88.424.2]Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Dimana :
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error) adalah :
MSE= 971.909.617,62
13 029 . 825 . 634 . 12 13 1 2 = =
∑
= n ei i2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Maen Absolute Percentage) adalah :
MAPE= 10,08
13 131 13 1 = =
∑
= n PEi i3. Nilai Tengah Deviasi Absolut (Mean Absolute Deviatio) adalah :
untuk = 0,9 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
F3= a2+b2(1)
= 194.819+(-1.406,27)(1) = 197.099,80 Dimana : 3 3 3 2S S"
A = −
=2(194.981,29)-(195.143,54)
= 194.819,04
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = α α =
(
−0,9 1 9 , 0 194.981,29- 195.143,54) = -1.460,27 1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
= 0,9*194.796+(1-0,9) 198.648,90
= 194.981,29
1 3 3
3 ' (1 0,1)
" = S + − S −
S α
= 0,9*194.981,29+(1-0,9) 198.608,81
= 195.143,54
Tabel 4.5
Ramalan Produksi Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing Yang Linier (Brown’s One Parameter = 0,9)
Tahun Periode / Produksi Beras S't S"t Nilai a Nilai b Ft+m
Waktu Ton
1995 1 196.198 196.198 196.198 - - -
1996 2 196.699 196.648,90 196.603,81 196.693,99 405,81 -
1997 3 194.796 194.981,29 195.143,54 194.819,04 -1.460,27 197.099,80
1998 4 202.475 201.725,63 201.067,42 202.383,84 5.923,88 193.358,77
1999 5 218.120 216.480,56 214.939,25 218.021,88 13.871,83 208.307,72 2000 6 199.508 201.205,26 202.578,66 199.831,86 -12.360,59 231.893,71 2001 7 175.812 178.351,33 180.774,06 175.928,59 -21.804,60 187.471,26 2002 8 239.528 233.410,33 228.146,71 238.673,96 47.372,65 154.124,00 2003 9 225.565 226.349,53 226.529,25 226.169,82 -1.617,45 286.046,61 2004 10 231.036 230.567,35 230.163,54 230.971,16 3.634,29 224.552,36 2005 11 243.433 242.146,44 240.948,15 243.344,72 10.784,60 234.605,46 2006 12 178.542 184.902,44 190.507,01 179.297,87 -50.441,13 254.129,33 2007 13 229.748 225.263,44 221.787,80 228.739,09 31.280,79 128.856,74
Untuk itu didapat :
Ramalan Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 adalah :
F14= a14+b14(1)
= 228.739,09+(31.280,79)(1)
[image:47.595.110.587.345.572.2]Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Peramalan Produksi beras tahun 2008 Gambar mengenai hubungan antara
perkembangan data aktual dengan peramalan dapat dilihat pada gambar berikut :
0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000
1995 1997 1999 2001 2003 2005
TAHUN P RO DUKS I BE RAS
Ft+m
-Nilai b - 406
Nilai a - 196.694
S"t 196.198 196.604
S't 196.198 196.649
Produksi Beras Ton 196.198 196.699
[image:48.595.111.521.167.493.2]Tahun 1995 1996
Gambar 4.5 Peramalan Produksi Beras
Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Kesalahan
Dimana :
Error Error Absolute Error Kuadrat Error Persentase Error Persentase Absolute
- - - - -
- - - - -
-2.303,80 2.304,00 5.308.416,00 -1,18 0,74
9.116,23 9.116,00 83.101.456,00 4,50 5,00
9.812,28 9,81 96,28 4,50 4,00
-32.385,71 32.386,00 1.048.852.996,00 -16,23 16,00
-11.659,26 11.659,00 135.932.281,00 -6,63 7,00
[image:48.595.109.561.587.740.2]Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
-60.481,61 60.482,00 3.658.072.324,00 -26,81 27,00
6.483,64 6.484,00 42.042.256,00 2,81 3,00
8.827,54 8.828,00 77.933.584,00 3,63 4,00
-75.587,33 75.587,00 5.713.394.569,00 -42,34 42,00
100.891,26 100.891,00 10.178.993.881,00 43,91 44,00
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error) adalah :
MSE= 2.172.113.467,33
13 28 , 475 . 237 . 28 13 1 2 = =
∑
= n ei i2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Maen Absolute Percentage) adalah :
MAPE= 14,52
13 74 , 188 13
1 = =
∑
=n PEi
i
3. Nilai Tengah Deviasi Absolut (Mean Absolute Deviatio) adalah :
MAD= 30.242,37
13 8 , 150 . 393 13
1 = =
−
∑
= n Fi Xi iPada Tabel 4.6 menunjukkan hasil ramalan dengan Metode Eksponensial Smoothing
Produksi beras Kab Labuhan Batu dengan menggunakan nilai sebesar 0,1 ; 0,5 ; 0,9
sebagai contoh pada tabel 4.6 ramalan untuk periode 3 tahun 1997 bila = 0,1 dapat
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
F3= X2+(1- ) F2
= 0,1(141.930)+(1-0,1)(138.693)
= 28.066,30
Dst
F12= X11+(1- )F11
= 0,1(152.284)+(1-0,1)( 138.878,08)
= 16.616,21
Untuk = 0,5 maka dapat dihitung sebagai berikut :
F3= X2+(1- ) F2
= 0,5(141.930)+(1-0,5)(138.693)
= 140.311,50
Dst
F12= X11+(1- )F11
= 0,5(152.284)+(1-0,5)( 125.926,74)
= 139.105,37
Untuk = 0,9 maka dapat dihitung sebagai berikut :
F3= X2+(1- ) F2
= 0,9(141.930)+(1-0,9)(138.693)
= 141.606,30
Dst
F12= X11+(1- )F11
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
[image:51.595.106.533.221.554.2]= 149.545,87
Tabel 4.6
Ramalan Kesalahan Kebutuhan Beras Kabupaten Labuhan Batau Tahun 2008 Dengan Menggunakan Methode Exponensial Smoothing
Tahun
Periode /
Kebutuhan Beras
Nilai Ramalan Dengan Eksponensial Smoothing
Waktu Ton = 0,1 = 0,5 =0,9
1995 1 138.693 - - -
1996 2 141.930 138.693 138.693 138.693
1997 3 145.167 28.062,30 140.311,50 141.606,30
1998 4 150.496 17.322,93 142.739,25 144.810,93
1999 5 154.480 16.781,89 146.617,63 149.927,49
2000 6 118.289 17.126,19 150.548,81 154.024,75
2001 7 120.883 13.541,52 134.418,91 121.862,57
2002 8 131.365 13.442,45 127.650,95 120.980,96
2003 9 124.417 14.480,75 129.507,98 130.326,60
2004 10 124.891 13.889,77 126.962,49 125.007,96
2005 11 152.284 13.878,08 125.926,74 124.902,70
2006 12 151.035 16.616,21 139.105,37 149.545,87
2007 13 61.770 16.765,12 145.070,19 150.886,09
Penggunaan metode Brown’s One Parameter Linier Ekhsponensial Smoothing, dapat
dilakukan untuk penyusunan peramalan seperti terlihat pada tabel ini ditunjukkan
penyusunan peramalan dari Kebutuhan Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008.
Pada tabel ini perhitungan didasarkan pada sebesar 0,1 ; 0,5 ; 0,9 sebagai
contoh untuk = 0,1 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
= 139.308,57+(773,67)(1) = 139.340,40 Dimana : 3 3 3 2S S"
A = −
=2(139.631,73)-(138.816,01)
= 140.447,45
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = αα =
(
−0,1 1
1 , 0
139.631,73 – 138.816,01 )
= 90,64
1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
S α α
= 0,1*145.167+(1-0,1) 139.016,70
= 139.631,73
1 3 3
3 ' (1 0,1)
" = S + − S −
S α
= 0,1*139.631,73+(1-0,1) 138.725,37
= 138.816,01
Tabel 4.7
Ramalan Kebutuhan Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing Linier (Brown’ s One Parameter = 0,1)
Tahun Periode / Kebutuhan Beras S't S"t Nilai a Nilai b Ft+m
Waktu Ton
1995 1 138.693 138.693 138.693 - - -
1996 2 141.930 139.016,70 138.725,37 139.308,03 32,37 -
1997 3 145.167 139.631,73 138.816,01 140.447,45 90,64 139.340,40
[image:52.595.104.441.195.558.2]Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1999 5 154.480 142.094,34 139.315,03 144.873,65 308,81 142.620,31
2000 6 118.289 139.713,81 139.354,91 140.072,70 39,88 145.182,46
2001 7 120.883 137.830,73 139.202,49 136.458,96 -152,42 140.112,58
2002 8 131.365 137.184,15 139.000,66 135.367,65 -201,83 136.306,54
2003 9 124.417 135.907,44 138.691,34 133.123,54 -309,32 135.165,82
2004 10 124.891 134.805,79 138.302,78 131.308,81 -388,55 132.814,22
2005 11 152.284 136.553,62 138.127,87 134.979,36 -174,92 130.920,25
2006 12 151.035 138.001,75 138.115,25 137.888,25 -12,61 134.804,45
2007 13 61.770 130.378,58 137.341,59 123.415,57 -773,67 137.875,64
Untuk itu didapat :
Ramalan Produksi Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 adalah :
F14= a14+b14(1)
= 123.415,57+(773,67)(1)
= 122.641,9
Peramalan Kebutuhan beras tahun 2008 Gambar mengenai hubunagn antara
perkembangan data aktual dengan peramalan dapat dilihat pada gambar berikut :
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000
1995 1997 1999 2001 2003 2005
TAHUN
KE
BUT
UHAN BE
RAS
Ft+m
-Nilai b - 32
Nilai a - 139.308
S"t 138.693 138.725
S't 138.693 139.017
Kebutuhan Beras Ton 138.693 141.930
[image:53.595.112.475.426.655.2]Tahun 1995 1996
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
[image:54.595.103.552.150.680.2]Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Kesalahan
Error Error Absolute Error Kuadrat Error Persentase Error Persentase Absolute
- - - - -
- - - - -
5.826,60 5.827,00 33.953.929,00 4,01 4,00
9.957,91 9.958,00 99.161.764,00 6,62 7,00
11.859,69 11.860,00 140.659.600,00 7,68 8,00
-26.893,46 26.893,00 723.233.449,00 -22,74 23,00
-19.229,58 19.230,00 369.792.900,00 -15,91 16,00
-4.941,54 4.942,00 24.423.364,00 -3,76 4,00
-10.748,82 10.749,00 115.541.001,00 -8,64 9,00
-7.923,22 7.923,00 62.773.929,00 -6,34 6,00
21.363,75 21.364,00 456.420.496,00 14,03 14,00
16.230,55 16.231,00 263.445.361,00 10,75 11,00
-76.105,64 76.106,00 5.792.123.236,00 -123,21 123,00
Dimana :
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error) adalah :
MSE= 621.656.079
13 029 . 529 . 801 . 8 13 1 2 = =
∑
= n ei i1. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Maen Absolute Percentage) adalah :
MAPE= 17,31
13 225
13
1 = =
∑
= nPEi i
2. Nilai Tengah Deviasi Absolut (Mean Absolute Deviatio) adalah :
MAD= 16.237
13 083 . 211 13
1 = =
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
untuk = 0,5 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
F3= a2+b2(1)
= 141.120,75+(809,25)(1) = 141.930,00 Dimana : 3 3 3 2S S"
A = −
=2(142.739,25)-(141.120,75)
= 144.357,75
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = αα =
(
−0,5 1
5 , 0
142.739,25 - 141.120,75)
= 3.146,36
1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
S α α
= 0,5*145.167+(1-0,5) 140.311,50
= 142.739,25
1 3 3
3 ' (1 0,5)
" = S + − S −
S α
= 0,5*142.739,25+(1-0,5)139.502,25
[image:55.595.107.443.268.572.2]= 141.120,75
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Ramalan Kebutuhan Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing Linier (Brown’s One Parameter = 0,5)
Tahun Periode / Kebutuhan Beras S't S"t Nilai a Nilai b Ft+m
Waktu Ton
1995 1 138.693 138.693 138.693 - - -
1996 2 141.930 140.311,50 139.502,25 141.120,75 809,25 -
1997 3 145.167 142.739,25 141.120,75 144.357,75 1.618,50 141.930,00
1998 4 150.496 146.617,63 143.869,19 149.366,06 2.748,44 145.976,25
1999 5 154.480 150.548,81 147.209,00 153.888,63 3.339,81 152.114,50
2000 6 118.289 134.418,91 140.813,95 128.023,86 -6.395,05 157.228,44
2001 7 120.883 127.650,95 134.232,45 121.069,45 -6.581,50 121.628,81
2002 8 131.365 129.507,98 131.870,21 127.145,74 -2.362,24 114.487,95
2003 9 124.417 126.962,49 129.416,35 124.508,63 -2.453,86 124.783,50
2004 10 124.891 125.926,74 127.671,55 124.181,94 -1.744,80 122.054,76
2005 11 152.284 139.105,37 133.388,46 144.822,28 5.716,91 122.437,14
2006 12 151.035 145.070,19 139.229,32 150.911,05 5.840,86 150.539,20
2007 13 61.770 103.420,09 121.324,71 85.515,48 -17.904,61 156.751,91
Untuk itu didapat :
Ramalan Kebutuhan Beras Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008 adalah :
F14= a14+b14(1)
= 85.515,48+(-17.904,61)(1)
= 156.751,91
Peramalan Kebutuhan beras tahun 2008 Gambar mengenai hubungan antara
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000
1995 1997 1999 2001 2003 2005
TAHUN
KE
BUT
UHAN BE
RAS
Ft+m
-Nilai b - 809
Nilai a - 141.121
S"t 138.693 139.502
S't 138.693 140.312
Kebutuhan Beras Ton 138.693 141.930
[image:57.595.112.475.86.371.2]Tahun 1995 1996
Gambar 4.8 Peramalan Kebutuhan Beras
[image:57.595.108.561.246.664.2]Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Kesalahan
Error Error Absolute Error Kuadrat Error Persentase Error Persentase Absolute
- - - - -
- - - -
809,25 3.474,00 12.068.676,00 0,56 2,00
641,38 3.355,00 11.256.025,00 0,43 2,00
-1.565,69 8.281,00 68.574.961,00 -1,01 6,00
-22.809,53 13.403,00 179.640.409,00 -19,28 11,00
6.022,14 8.034,00 64.545.156,00 4,98 7,00
15.020,02 14.680,00 215.502.400,00 11,43 11,00
2.178,99 1.336,00 1.784.896,00 1,75 1,00
3.871,98 3.114,00 9.696.996,00 3,10 2,00
16.668,24 16.121,00 259.886.641,00 10,95 11,00
-5.469,01 5.827,00 33.953.929,00 -3,62 4,00
-53.331,82 53.553,00 2.867.923.809,00 -86,34 87,00
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error) adalah :
MSE= 286.525.684
13 898 . 833 . 724 . 3 13 1 2 = =
∑
= n ei i2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Maen Absolute Percentage) adalah :
MAPE= 11,08
13 144
13
1 = =
∑
= nPEi i
3. Nilai Tengah Deviasi Absolut (Mean Absolute Deviatio) adalah :
MAD= 10.090,62
13 178 . 131 13
1 = =
−
∑
= n Fi Xi iuntuk = 0,9 pada periode 3 ramalan untuk periode 3 adalah :
F3= a2+b2(1)
= 141.897,63+(2.621,97)(1) = 144.519,60 Dimana : 3 3 3 2S S"
A = −
=2(144.810,63)-(144.461,33)
= 145.160,53
(
)(
3 3)
3 ' "
1 S S
B − − = αα =
(
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1 3 3
3 (1 ) '
' = X + − S −
S α α
= 0,9*145.167+(1-0,9) 141.606,30
= 144.810,93
1 3 3
3 ' (1 0,1)
" = S + − S −
S α
= 0,9*144.810,93+(1-0,9) 144.461,33
= 144.461,33
Tabel 4.9
Ramalan Kebutuhan Beras Dengan Methode Exponensial Smoothing Linier (Brown’s One Parameter = 0,9)