PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Dick Wanda Lestari Sitinjak NIM. 4123131017
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS
GARAM”.
Dick Wanda Sitinjak (NIM. 4123131017) ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media LKS. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sumbul yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA -3 sebagai kelas eksperimen 1, dan XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen II yang masing-masing terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan lima option. Instrumen tes yang digunakan memiliki nilai reliabilitas 0,89. Karena rhitung > rtabel yaitu 0,89 > 0,362, maka instrumen tersebut reliabel. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media LKS. Hasil penelitian diperoleh, untuk kelas eksperimen I nilai rata-rata pretest sebesar 37.375 dan nilai rata-rata post-test adalah 82.66 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 36.375 dan nilai rata-rata post-test adalah 77,33. Hasil uji anava diperoleh thitung = 9,62 dan ttable = 4,01, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media LKS dan tanpa media.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap hasil Belajar Siswa Pada materi Hidrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
v
SMAN 1 Sumbul khususnya kelas XI IPA 2 dan IPA 3 yang banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua terhebat Ayahanda tercinta St. Aden Sitinjak dan Ibunda terkasih Nurtianna Simamora yang telah memberikan banyak motivasi serta dukungan materil, dan terima kasih juga kepada kakak-kakak saya Eva Helen Sitinjak, S.E dan Tien Pratiwi Sitinjak, S.Si, dan adik-adik saya Lilli Sitinjak, Sonia Togi M. Sitinjak, Johannes Riski Sitinjak, dan Aber Tulus Sitinjak yang juga terus memberikan motivasi kepada penulis dan keluarga beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat yakni the STRATEIA Fitriani, Irma, Florentina, Ria, Agus, Feni, Sherlin, Eka yang sudah memberikan banyak pelajaran rohani, suka cita, motivasi dan dukungan saat penulisan skripsi ini serta selalu ada saat penulis mengalami kesusahan dan teman-teman Kimia Dik B 2012 yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Yang terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga DUBLAS A ONE yang selalu bisa menghibur dan menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 4
1.6.Manfaat Penelitian 4
1.7.Defenisi Operasional 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Pengertian Belajar 6
2.2. Hasil Belajar 6
2.3. Pembelajaran Kooperatif 7
2.3.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 8 2.3.2. Unsur-unsur penting dalam pembelajaran kooperatif 9 2.4. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 11 2.4.1. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 11 2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Tipe STAD 13
2.5. Materi Hidrolisis Garam 14
2.5.1. Sifat Larutan Garam 14
2.5.2. Konsep Hidrolisis Garam 15
2.5.3. Menghitung Larutan garam 16
2.6. Kerangka Konseptual 18
2.7. Hipotesis 19
BAB III METODE PENELITIAN 20
3.1. Lokasi dan waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
vii
3.4. Disain Penelitian 20
3.5. Instrumen Penelitian 23
3.5.1. Validitas Soal 23
3.5.2. Tingkat kesukaran soal 23
3.5.3. Daya Pembeda soal 24
3.5.4. Reliabilitas Soal 25
3.6. Teknik Pengumpulan Data 25
3.6.1. Tahap Awal (persiapan dan perencanaan) 26 3.6.2. Tahap Pelaksanaan penelitian 26
3.7. Teknik Analisis Data 27
3.7.1. Uji Normalitas 27
3.7.2. Uji Homogenitas 28
3.7.3. Uji Hipotesis 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 30
4.1.1. Validitas Test 30
4.1.2. Reliabilitas Test 30
4.1.3. Tingkat Kesukaran 30
4.1.4. Daya Pembeda 31
4.2. Persyaratan Analisis 31
4.2.1. Uji Normalitas 31
4.2.2. Uji Homogenitas 32
4.2.3. Hasil Belajar Siswa 32
4.3. Analisis Data 34
4.3.1. Uji Hipotesis 34
4.4. Pembahasan 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1. Kesimpulan 36
5.2. Saran 36
DAFTAR PUSTAKA 37
viii
DAFTAR GAMBAR
[image:8.595.82.526.97.570.2]Halaman
Gambar 3.4. Skema Alur Penelitian 22
ix
DAFTAR TABEL
[image:9.595.67.533.89.651.2]Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus pembelajaran 39
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 41
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 53
Lampiran 4. Pembahasan LKS 54
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Test 58
Lampiran 6. Instrumen Test Sebelum Divalidasi 75
Lampiran 7. Pembahasan Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 81
Lampiran 8. Instrument Test Setelah Divalidasi 89
Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi 93
Lampiran 10. Tabel Validitas 94
Lampiran 11. Perhitungan Validitas 95
Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran 98
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran 99
Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda 101
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda 103
Lampiran 16. Tabel Reliabilitas 105
Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas 106
Lampiran 18. Tabel Kesimpulan Analisis Instrument Test 107
Lampiran 19. Tabulasi Nilai Siswa 108
Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest dan posttest 109
xi
Lampiran 22. Uji Homogenitas Data 112
Lampiran 23. Uji Hipotesis Data 114
Lampiran 24. Tabel Product Moment 116
Lampiran 25. Tabel Nilai Chi Kuadrat 117
Lampiran 26. Tabel Distribusi F 118
Lampiran 27. Dokumentasi 120
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki potensi yang besar dalam menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia globalisasi dan industrialisasi. Kimia termasuk salah satu rumpun IPA yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah (Trianto, 2012). Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi menyatakan tujuan dari mata pelajaran kimia adalah membekali peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA, khususnya dalam mengajar kimia pada konsep hidrolisis garam guru cenderung menggunakan cara berbicara atau bercerita, dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang disampaikan guru tersebut tanpa mengetahui dari mana fakta dan konsep itu ditemukan, serta lebih mementingkan hasil daripada makna belajar itu sendiri. Guru kurang melatih bagaimana cara berpikir siswa secara bertahap melalui strategi pembelajaran yang tepat untuk memahami fakta dan konsep yang dipelajari, sehingga siswa kurang mengetahui manfaat dari mempelajari materi hidrolisis garam, karena pada pembelajaran hidrolisis garam banyak soal perhitungan dan reaksi yang membutuhkan analisis dan konsentrasi yang tinggi (Buchori, 2015).
2
Pada pembelajaran kimia banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe pada saat mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2015. Berdasarkan hasil observasi terjadi penurunan hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran kimia kelas XI. Terbukti dari nilai kimia siswa kelas XI IPA-1 hanya sekitar 25% yang lulus melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat prestasi siswa dalam belajar kimia masih tergolong rendah, terlebih lagi pada materi hidrolisis garam.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan perbaikan proses pembelajaran pada siswa khusus nya di SMA kelas XI. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat ikut berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa saling bertukar pendapat dalam memahami konsep hidrolisis serta mampu menyelesaikan soal secara berdiskusi. Maka diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan, kemandirian dan tanggung jawab dalam diri siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi Hidrolisis Garam.
3
yang mempunyai skor tinggi akan mendapatkan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama kegiatan belajar mengajar (Ashadi, 2013).
Pemakaian LKS akan menimbulkan interaksi antara guru dan siswa yang akan menimbulkan kemungkinan adanya diskusi. Siswa tidak hanya mendengar informasi dan menerima konsep dari guru, tetapi siswa dibimbing untuk menemukan suatu konsep dan mengaplikasikannya pada soal-soal yang sesuai dengan konsep tersebut. Sehingga dengan adanya soal- soal diharapkan siswa dapat menguasai konsep tersebut secara mendalam. Belajar dengan menggunakan LKS menuntut siswa untuk lebih aktif, baik mental maupun fisik di dalam kegiatan belajar mengajar (Suguharti,2013).
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh peneliti terdahulu seperti : penelitian yang dilakukan oleh Manik(2015) ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media
Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid” mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 73,7 % . Penelitian yang dilakukan oleh Meida (2013) “Penerapan Model Pembelajran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Powerpoint pada pokok bahasan
Struktur Atom untuk Meningkatkan hasil belajar siswa SMA” mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 75%, Ashadi, (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia
Flash Player Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan
Kovalen Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2011/2012 meningkatkan hasil belajar sekitar 71%, Esterlina, (2013),
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 75%.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah :
1. Kurang bervariasinya model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga kurang menarik bagi siswa.
2. Rendahnya hasil belajar siswa yang tidak mencapai nilai KKM
3. Proses pembelajaran yang cenderung pasif, dimana proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS pada kelas eksperimen I dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media pada kelas eksperimen II.
2. Dalam penelitian ini materi yang diajarkan adalah hidrolisis garam 1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis garam”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS berbeda dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis garam.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
5
2. Bagi guru : dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan mengikut sertakan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami.
1.7. Definisi Operasional
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini, maka agar penelitian dapat terfokus perlu dilakukan pendefinisian beberapa istilah, yaitu :
1. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda, serta menekankan kerja sama dan tanggung jawab kelompok dalam mencapai tujuan yang sama.
2. STAD atau Student Team Achievement Division adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang sederhana yang dalam pelaksanaannya meliputi 6 tahapan, yaitu : persiapan, penyajian materi, kegiatan kelompok, kuis, penghargaan kelompok dan perhitungan nilai awal dan pengubahan kelompok.
36 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS pada pokok materi hidrolisis garam. Dimana rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS sebesar 82,6 lebih besar dibanding model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa LKS sebesar 77,33.
5. 2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD) dengan media LKS,
karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet, Jurnal Penelitian Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid, Skripsi, FMIPA UNIMED.
38
Metode TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan macromedia Flash pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia, 3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet, Jurnal Penelitian Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid, Skripsi, FMIPA UNIMED.
38
pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia, 3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.