• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN PEMBUATAN POLA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN PEMBUATAN POLA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS

ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN

PEMBUATAN POLA SISWA KELAS XI

TATA BUSANA SMK NEGERI 3

TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

RINDU PRIHATININGRUM

5111143006

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

Skripsi ini ku persembahkan untuk

kedua orang tua ku

“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.

Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras”

(5)

i

ABSTRAK

Rindu Prihatiningrum : Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe

Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Pembuatan Pola Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengembangkan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran pembuatan pola siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. 2) mengetahui kelayakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran pembuatan pola siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall

yang meliputi : 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain dan revisi desain, 5) uji coba klompok kecil, 6) revisi media, 7) uji coba kelompok sedang, 8) revisi media, 9) uji coba kelompok besar, 10) produksi media. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi yaitu 5 siswa untuk uji coba kelompok kecil, 15 siswa untuk uji coba kelompok sedang, dan 31 siswa untuk uji coba kelompok besar.

Hasil penelitian ini berupa : 1) produk multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaram pembuatan pola sesuai dengan materi pembelajaran pembuatan pola dengan kompetensi merubah pola sesuai desain untuk siswa kelas XI Tata Busana dan kurikulum SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Produk multimedia interaktif dibuat dalam format exe, sehingga produk multimedia interaktif bisa digunakan pada berbagai jenis komputer tanpa perlu menginstal program Adobe Flash CS6. 2) multimedia interaktif berbasis Adobe

Flash CS6 pada mata pelajaran pembuatan pola dinyatakan layak oleh ahli media

dan ahli materi yang masing-masing berjumlah 2 validator. Ahli media menilai multimedia interaktif dalam kriteria sangat baik dengan persentase 86,67%, dan ahli materi menilai multimedia interaktif dalam kriteria sangat baik dengan persentase 89,5%. Pada uji coba kelompok kecil diperoleh penilaian 63% dalam kriteria cukup. Pada uji coba kelompok sedang diperoleh penilaian 74,49% dalam kriteria setuju. Pada uji coba kelompok besar diperoleh penilaian 90,54% dalam kriteria sangat setuju yang artinya multimedia interaktif berbasis Adobe Flash

CS6 layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan segala karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini yaitu “Pengembangan

Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash CS6 Pada Mata Pelajaran

Pembuatan Pola Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya teristimewa untuk kedua orang tuaku tersayang. Ayahku

Hasyim dan Ibuku Hadawiah untuk semua pengorbanan, kasih sayang,

bimbingan, dukungan dalam doa, semangat maupun materi yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan

dorongan.Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga dan selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan banyak

waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan

kepada penulis sehingga skripsi ini terwujud.

2. Dra. Flora Hutapea, M.Pd , Dra. Armaini Rambe, M.Si , dan Dra. Surniati

Chalid, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

4. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Unimed.

5. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua Prodi Tata Busana Fakultas Teknik

Unimed.

6. Semua Ibu Dosen PKK, terkhusus dosen Tata Busana yang telah memberikan

(7)

iii 7. Seluruh staff tata usaha di lingkungan Fakultas Teknik dan Jurusan

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

8. Ibu Dra. Ismawati selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi yang

telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Irna Yusni Chaniago, S.Pd selaku Guru Bidang Studi Pembuatan Pola Kelas

XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

10. Sulasmi, S.Pd selaku Wakil Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

11. Keluargaku, abangda dan adikku tersayang, Yogie Wanda, Ryan Aditya

Malik, Rima Pelangi, Winda Nasution untuk semua bantuan, motivasi,

semangat, dan doa yang telah diberikan kepada penulis.

12. Afriliani Lestari, Winarti S, Rizka Aulia, Zia Ulfa, Nesti Agustina, Irena

Dwi P, Halimah Tusya’diah, Hilda Aulia, Arbiani, dan semua teman-teman

seperjuangan PKK/Tata Busana Reguler / Ekstensi 2011 yang tidak bisa

disebutkan semua yang telah memberikan semangat, bantuan dan

dukungannya.

13. Teman-teman PPLT, Azizah, S.Pd, Ahmad Naim, Dyan Yoshepine, S.Pd,

Kiki Ramadhani, S.Pd, M. Bima Algamar, M. Sadri Koto, S.Pd, Susiana,

S.Pd, Nurhasanah H, S.Pd, Rizka Aulia Fitra, Satria, S.Pd, Siska Amelia S

untuk semua dukungan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta

peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang dan akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2016

Penulis,

Rindu Prihatiningrum

(8)

iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakekat Media Pembelajaran ... 11

2. Hakekat Multimedia Interaktif ... 19

3. Adobe Flash CS6 ... 25

4. Hakekat Pembelajaran Pembuatan Pola ... 28

B. Kerangka Berpikir ... 59

(9)

v

D. Pertanyaan Penelitian ... 61

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 62

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 63

C. Subjek Dan Objek Penelitian ... 63

D. Prosedur Penelitian ... 64

E. Teknik Pengumpulan Data ... 74

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 74

G. Teknik Analisis Data ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 84

1. Deskripsi Analisis Kebutuhan ... 84

2. Deskripsi Pengembangan Produk Awal ... 99

3. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 110

4. Analisis Data ... 138

5. Revisi Produk ... 154

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 162

B. Saran ... 162

DAFTAR PUSTAKA ... 164

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

1. Welcome screen atau tampilan pembuka ... 26

2. Tampilan jendela utama Adobe Flash CS6 ... 27

3. Tampilan tool dalam Adobe Flash CS6 ... 28

4. Alat tulis ... 33

5. Alat Ukur ... 34

6. Buku Pola ... 35

7. Gunting ... 35

8. Kertas Pola... 36

9. Pola Dasar Badan Wanita Dewasa ... 41

10. Pola Dasar Lengan ... 43

11. Pola Dasar Rok ... 45

12. Pola Dasar Kemeja ... 48

13. Desain Blus ... 49

14. Pola Blus Sesuai Desain ... 51

15. Pola Lengan Blus ... 52

16. Desain Kemeja ... 53

17. Pola Kemeja Sesuai Desain ... 54

18. Pola Lengan dan Kerah Kemeja ... 55

19. Desain Rok ... 56

20. Pola Rok Sesuai Desain... 58

21. Intro ... 100

22. Tampilan Menu Home ... 101

23. Tampilan Menu About ... 101

24. Tampilan Menu Petunjuk ... 102

25. Tampilan Menu Kompetensi Dasar ... 102

26. Tampilan Menu Kompetensi Inti ... 103

27. Tampilan Menu Indikator ... 103

(11)

vii

29. Tampilan Menu Materi Alat dan Bahan ... 104

30. Tampilan Menu Materi Kemeja ... 105

31. Tampilan Menu Materi Blus ... 105

32. Tampilan Menu Materi Rok ... 106

33. Tampilan Video pembuatan pola kemeja ... 106

34. Tampilan video pembuatan pola blus ... 107

35. Tampilan video pembuatan pola rok ... 107

36. Tampilan Menu Rangkuman ... 108

37. Tampilan Menu Kuis ... 108

38. Tampilan Hasil Akhir Kuis ... 109

39. Tampilan Menu Referensi ... 109

40. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Oleh Ahli Media ... 139

41. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Oleh Ahli Materi ... 141

42. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Pada Uji Coba Kecil ... 143

43. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Pada Uji Coba Sedang ... 145

44. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Pada Uji Coba Besar ... 146

(12)

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan Hal

1. Langkah-langkah Pengembangan Produk Media ... 62

2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Media Pembuatan Pola ... 64

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Tanda-tanda Pola dan Keterangan ... 37

2. Garis Besar program Media Pembuatan pola ... 67

3. Kisi-Kisi Instrumen Angket Kebutuhan Siswa ... 76

4. Kisi-Kisi Instrumen Angket Kebutuhan Guru... 77

5. Kisi-Kisi Instrumen Angket Untuk Ahli Materi ... 78

6. Kisi-Kisi Instrumen Angket Untuk Ahli Media ... 79

7. Kisi-Kisi Instrumen Angket Efektivitas Untuk Siswa ... 80

8. Kisi-Kisi Instrumen Angket Efektivitas Untuk Guru ... 81

9. Range Persentase Dan Kriteria Kualitatif Produk Media ... 83

10. Data Analisis Kebutuhan Guru ... 85

11. Data Analisis Kebutuhan Siswa ... 92

12. Skor Penilaian Oleh Ahli Media Aspek Tampilan Program ... 111

13. Skor Penilaian Oleh Ahli Media Aspek Efisiensi ... 112

14. Skor Penilaian Oleh Ahli Media Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan Program ... 113

15. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Aspek Tampilan Program ... 114

16. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Aspek Efisiensi ... 115

17. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan Program ... 115

18. Komentar dan Saran Perbaikan Dari Ahli Media ... 115

19. Skor Penilaian Oleh Ahli Materi Pada Aspek Pendidikan ... 116

20. Skor Penilaian Oleh Ahli Materi Pada Aspek Ketepatan Materi ... 117

(14)

x 22. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Aspek

Ketepatan Materi ... 118

23. Komentar dan Saran perbaikan Dari Ahli Materi ... 119

24. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Kecil Aspek Daya tarik ... 120

25. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Kecil Aspek Tingkat Kesulitan ... 120

26. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Kecil Aspek Tampilan ... 121

27. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Kecil Aspek Manfaat ... 121

28. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Kecil Aspek Daya Tarik ... 122

29. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Kecil Aspek Tingkat Kesulitan ... 123

30. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Kecil Aspek Tampilan ... 123

31. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Kecil Aspek Manfaat ... 124

32. Skor Penilaian Pada Uji Coba kel. Sedang Aspek Daya Tarik ... 125

33. Skor Penilaian Pada Uji Coba kel. Sedang Aspek Tingkat Kesulitan ... 126

34. Skor Penilaian Pada Uji Coba kel. Sedang Aspek Tampilan ... 127

35. Skor Penilaian Pada Uji Coba kel. Sedang Aspek Manfaat ... 126

36. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Sedang Aspek Daya Tarik ... 128

37. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Sedang Aspek Tingkat Kesulitan ... 129

38. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Sedang Aspek Tampilan ... 130

39. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Sedang Aspek Manfaat ... 131

40. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Besar Aspek Daya Tarik ... 132

41. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Besar Aspek Tingkat Kesulitan ... 133

42. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Besar Aspek Tampilan... 134

43. Skor Penilaian Pada Uji Coba Kel. Besar Aspek Manfaat ... 135

44. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Besar Aspek Daya Tarik ... 136

45. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Besar Aspek Tingkat Kesulitan ... 136

46. Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kel. Besar Aspek Tampilan ... 137

(15)

xi

48. Hasil Rata-Rata Persentase Penilaian Oleh Ahli Media ... 139

49. Hasil Rata-Rata Persentase Penilaian Oleh Ahli Materi ... 140

50. Hasil Rata-Rata Persentase Penilaian Pada Uji Coba Kel. Kecil ... 142

51. Hasil Rata-Rata Persentase Penilaian Pada Uji Coba Kel. Sedang ... 144

52. Hasil Rata-Rata Persentase Penilaian Pada Uji Coba Kel. Besar ... 145

53. Hasil persentase Uji Coba Kelompok ... 146

54. Analisis Data Uji Efektifitas Pada Siswa ... 147

55. Analisis Data Uji Efektifitas Pada Guru ... 150

56. Data Hasil Revisi Pada Ahli Media ... 154

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus ... 166

2. RPP... 176

3. Skenario Pembelajaran Multimedia Interaktif ... 182

4. Hasil Tes Awal Pembuatan Pola ... 186

5. Soal Tes Awal Pembuatan Pola ... 187

6. Hasil Angket Kebutuhan Siswa ... 195

7. Hasil Angket Kebutuhan Guru ... 198

8. Hasil Validasi Ahli Media ... 199

9. Hasil Validasi Ahli Materi ... 200

10. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 201

11. Hasil Uji Coba Kelompok Sedang ... 202

12. Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 204

13. Hasil Uji Efektifitas Pada Guru ... 206

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah

pendidikan. Pendidikan punya pengaruh besar dalam perkembangan Negara.

Dengan adanya pendidikan yang baik, dapat menandakan taraf kehidupan

masyarakat di Negara tersebut. Demi menunjang kebutuhan pendidikan bagi

seluruh masyarakat, Negara telah mengatur tentang sistem pendidikan dalam

Undang – Undang.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nomor 20 Tahunn 2003,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mewujudkan pendidikan tersebut,

pemerintah menciptakan wadah-wadah pendidikan, baik formal maupun informal

dan dibuat dalam berbagai jenjang.

Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang

pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa

untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan Menengah Kejuruan

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

(18)

2

Menengah Kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang

disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29

Tahun 1990). Sehingga diharapakan siswa yang telah menyelesaikan jenjang

pendidikan ini dapat bersaing di dunia kerja apabila siswa tidak melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

merupakan wadah bagi pemerintah untuk menghasilkan masyarakat yang mampu

bersaing dalam dunia kerja atau diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru

agar dapat mengurangi masalah pengangguran di Negara.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki bidang jurusan tersendiri,

salah satunya adalah jurusan Tata Busana yang termasuk dalam kelompok

Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tata Busana, siswa diajarkan keterampilan menjahit, dimulai dari mendesain,

pembuatan pola, menjahit, menghias dan lain-lain. Sekolah Menengah Kejuruan

Tata Busana lahir karena adanya kebutuhan masyarakat akan pentingnya

pendidikan yang dapat menunjang kebutuhan hidup manusia. Busana merupakan

salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting, Dan dengan kemajuan

zaman saat ini, perkembangan busana sangatlah pesat. Nantinya lulusan dari

Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana akan dapat ikut serta dalam

perkembangan busana tersebut.

Mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana dibuat

sedemikian mungkin untuk mencapai standar keterampilan yang diharapkan.

Setiap Sekolah Menengah Kejuruan memiliki kelompok mata pelajaran

(19)

3

pelajaran wajib. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pembelajaran sesuai

dengan jurusan yang dipilih siswa. Salah satu mata pelajaran yang penting dalam

meningkatkan keterampilan Tata Busana pada Sekolah Menengah Kejuruan Tata

Busana adalah mata pelajaran Pembuatan Pola. SMK Negeri 3 Tebing Tinggi

meletakan mata pelajaran Pembuatan Pola di Kelas XI. Alokasi waktu untuk mata

pelajaran Pembuatan Pola di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi adalah 4 x 45 menit.

Pembuatan Pola merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa agar

dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.

Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran Pembuatan Pola bertujuan untuk

memberikan pengetahuan dasar mengenai pembuatan pola suatu busana.

Kompetensi yang harus dicapai oleh siswa pada mata pelajaran pembuatan pola

yaitu merubah pola blus, merubah pola kemeja dan merubah pola rok. Apabila

siswa telah kompeten dalam pembuatan pola, maka siswa dapat melanjutkan ke

bagian kompentensi berikutnya. Mata pelajaran Pembuatan Pola merupakan tahap

awal dari proses pembuatan suatu busana. Dalam Pembuatan Pola terdapat

proses-proses yaitu mengukur, menggambar pola, membuat uraian pola, merancang

bahan dan terakhir merancang harga. Untuk mencapai kompetensi tersebut,

komponen-komponen pembelajaran merupakan kunci utama. Salah satunya

adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat

mempermudah pencapai informasi pelajaran sehingga kompetensi yang

diharapkan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan Ibu Irda Yusni, salah satu guru

(20)

4

masih menggunakan media pembelajaran berupa power point dan papan tulis

dalam pembelajaran pembuatan pola. Bagi guru media papan tulis dianggap

sebagai media yang efektif dalam pembelajaran pembuatan pola, padahal masih

ada media pembelajaran lain selain papan tulis yang dapat digunakan dalam

pembelajaran pembuatan pola. Media dengan berbantuan komputer merupakan

salah satu media yang bisa digunakan dalam pembelajaran pembuatan pola.

namun guru belum dapat memanfaatkan media pembelajaran berupa multimedia

interaktif secara maksimal, padahal pihak sekolah telah menyediakan

laboratorium komputer yang lengkap dan telah tersedianya koneksi internet untuk

para guru. Penggunaan media pembelajaran yang tidak variatif menyebabkan

siswa sering merasa jenuh dalam belajar yang akhirnya bermuara pada perolehan

kompetensi yang tidak maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil perolehan dari tes

awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 September 2015. Dari tes

awal kepada siswa kelas XI Tata Busana sebanyak 30 soal, perolehan yang

didapat yakni 43,33% (13 siswa) yang memenuhi nilai KKM yaitu 72, dan

56,67% (18 siswa) yang belum mencapai kriteria KKM sekolah.

Perolehan kompetensi yang belum maksimal tersebut diindikasi oleh

penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal, hal ini membuat siswa

sering bosan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan siswa

kurang bersemangat dalam kegiatan belajar. Selain aktivitas belajar siswa, kondisi

belajar dalam kelas juga terpengaruh oleh sarana dan prasarana pembelajaran

(21)

5

Aktivitas belajar akan terlaksana dengan lancar apabila seluruh faktor

dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik, salah satu faktor tersebut adalah

media pembelajaran. Apabila media pembelajaran dipilih dengan baik dan benar

maka dapat mengatasi kendala yang terjadi pada saat proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh untuk pencapaian

tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat

menciptakan aktivitas belajar yang kondusif dan bersifat interaktif apabila siswa

aktif dalam kegiatan belajar tersebut. Menurut Sadiman (2008), penggunaan

media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.

Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar,

memungkinkan interaksi secara langsung antara siswa dengan lingkungan dan

memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Media pembelajaran berguna sebagai alat perantara informasi pelajaran

atau sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Salah satu

jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah multimedia interaktif.

Penggunaan multimedia interaktif dapat membantu mengatasi permasalahan

belajar,meningkatkan aktivitas belajar siswa yang belum maksimal hingga

peningkatan hasil belajar siswa. Namun, hal ini tidak sesuai dengan praktek

pembelajaran di sekolah, jarang ditemukan guru yang menggunakan multimedia

interaktif sebagai media pembelajaran di kelas. Terutama pada mata pelajaran

pembuatan pola karena kurangnya pengetahuan guru tentang multimedia

interaktif. Multimedia interaktif dapat memudahkan guru maupun siswa dalam

(22)

6

dibuat dengan berbantuan komputer, maka penyajian materi pembuatan pola dapat

dibuat semenarik mungkin dengan tambahan video atau animasi, sehingga materi

pembuatan pola dapat diinformasikan kepada siswa dengan lebih efektif, efisien

dan menarik.

Pembuatan suatu multimedia interaktif tidak terlepas dari keterlibatan

perangkat lunak (Software) komputer. Dewasa ini perkembangan software begitu

pesat, salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat multimedia

interaktif adalah Adobe Flash. Adobe Flash adalah suatu program animasi grafis

yang banyak digunakan para desainer untuk menghasilkan karya-karya

profesional, terlebih dalam bidang animasi. Namun seiring dengan perkembangan

teknologi, Adobe Flash tidak hanya digunakan untuk medesain animasi saja,

namun sudah digunakan untuk keperluan estetika, presentasi hingga sebagai

media pembelejaran. Penggunaan Adobe Flash sebagai media pembelajaran

multimedia interaktif akan membantu terwujudnya proses pembelajaran yang baik

karena dengan bantuan software tersebut siswa menjadi lebih mudah untuk

menerima materi pelajaran.

Pembuatan dan penggunaan multimedia interaktif dalam proses

pembelajaran juga tidak terlepas bagaimana kondisi dan kebutuhan siswa.

Multimedia interaktif harus dibuat sedemikian rupa agar siswa mendapat

informasi mengenai pelajaran pembuatan pola dengan baik. Mata pelajaran

pembuatan pola adalah pelajaran dasar mengenai cara membuat pola dengan

benar sehingga apabila sudah paham mengenai dasar pembuatan pola tidak akan

(23)

7

pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik, efektif dan menyampaikan

materi pelajaran dengan tepat sehingga siswa dapat mengingat proses pembuatan

pola tersebut.

Berdasarkan penjabaran diatas penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “ Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash CS6

Mata Pelajaran Pembuatan Pola Untuk Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri

3 Tebing Tinggi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas komputer yang ada di SMK

Negeri 3 Tebing Tinggi oleh para guru.

2. Aktivitas belajar dan kondisi belajar siswa yang belum efektif dan

maksimal.

3. Belum variatifnya media pembelajaran yang digunakan pada mata

pelajaran pembuatan pola.

4. Keterbatasan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif pada

mata pelajaran pembuatan pola

5. Berlum adanya multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 sebagai

(24)

8

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan penulis yang terbatas dalam hal biaya, waktu dan

luasnya permasalahan, maka penelitian dibatasi pada lingkup :

1. Pengembangan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 dan

keefektivan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata

pelajaran pembuatan pola untuk siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri

3 Tebing Tinggi.

2. Materi pelajaran yang diteliti dengan kompetensi dasar menjelaskan dan

membuat teknik merubah pola blus sesuai desain, menjelaskan dan

membuat teknik merubah pola kemeja sesuai desain, dan kompetensi dasar

menjelaskan dan membuat sampel rok.

3. Uji coba multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 dilakukan pada

kompetensi dasar merubah pola kemeja sesuai desain pada kelas XI7 Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash

CS6 pada mata pelajaran pembuatan pola untuk siswa kelas XI Tata

(25)

9

2. Bagaimana keefektivan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6

pada mata pelajaran pembuatan pola untuk siswa kelas XI Tata Busana

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada

mata pelajaran pembuatan pola untuk siswa kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 3 Tebing Tinggi.

2. Mengetahui keefektivan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6

pada mata pelajaran pembuatan pola untuk siswa kelas XI Tata Busana

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Bagi siswa:

1. Membantu siswa untuk memahami pelajaran pembuatan pola.

2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pembuatan

pola dan sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran pembuatan

pola.

3. Meningkatkan kemampuan belajar siswa.

(26)

10

1. Membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar, sehingga guru

dapat memantau proses belajar mengajar baik mengawasi aktivitas

siswa dalam kelas dan aktivitas siswa saat praktek belajar.

2. Mempermudah penyampaian informasi dalam hal ini materi

pembelajaran dan membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

c) Bagi sekolah :

1. Sebagai perbaikan untuk kualitas pembelajaran yang ada di sekolah.

2. Dapat menjadi alternatif media pembelajaran bagi siswa pada mata

pelajaran pembuatan pola.

d) Bagi peneliti:

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengetahuan dan pengalaman

dalam menyusun karya ilmiah.

2. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

(27)
(28)

162 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dilakukan dan

pembahasan yang telah dijabarkan dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg

and Gall. Penelitian ini mengembangkan multimedia interaktif berbasis Adobe

Flash CS6. Adapun materi pada multimedia interaktif ini adalah materi

pembuatan pola dengan kompetensi merubah pola sesuai dengan desain. Dari

hasil validasi oleh dua orang ahli media, secara keseluruhan memperoleh

penilaian 86,67% dalam kriteria sangar baik. Sedangkan dari hasil validasi oleh

dua orang ahli materi, secara keseluruhan memperoleh penilaian 89,5% dalam

kriteria sangat baik.

2. Berdasarkan hasil penyebaran angket tanggapan siswa yang telah dilakukan,

multimedia interaktif pembuatan pola mendapat tanggapan 90,54% dalam

kriteria sangat setuju bahawa multimedia interaktif tersebut menarik perhatian,

menambah minat belajar, memotivasi siswa dan tampilannya menarik sehingga

media dinyatakan efektif digunakan sebagai media pembelajaran pada

pembelajaran pembuatan pola untuk kelas XI Tata Busana.

B.SARAN

1. Diharapkan kepada para guru hendaknya memiliki kemauan untuk membuat

(29)

163

proses belajar mengajar lebih menarik dan interaktif serta dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Pengembangan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata

pelajaran pembuatan pola telah menunjukan kecenderungan yang baik

terhadap pengoptimalan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3

Tebing Tinggi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Multimedia interaktif berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran

pembuatan pola dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk

meningkatkan keefektifan dan keefisiensi pembelajaran dan untuk

meningkatkan ketertarikan belajar siswa.

4. Produk multimedia interaktif diharapkan digunakan dengan sebaik mungkin

agar menambah wawasan tentang materi pembuatan pola baik itu kepada guru

maupun siswa.

5. Untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian pengembangan terhadap

pembelajaran pembuatan pola agar dapat menghasilkan media pembelajaran

(30)

164

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk .(2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. (2013). Media Pembelajaran (Rev.ed). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Dede Cahyadi. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat Dan Perubahannya Kelas VII SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa. Skripsi sarjana, Tidak diterbitkan: Universitas Negeri Semarang.

Dianita Richa Nirmala. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Pembuatan Pola Blazer Berbasis Adobe Flash CS6 Untuk Siswa Kelas XI Busana

Enterprise Jubilee. (2007). Membuat Cerita Pendek Dengan Flash CS6. Jakarta: Media Komputindo.

Hikari Luna dan Amira Iffat. (2015). Mahir Menjahit Tingkat Dasar Sampai Terampil. Klaten: Hafamira.

Irda Yusni. (2014). Modul Pembuatan Pola SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Tebing Tinggi. Tidak diterbitkan.

(31)

165

Oemar Hamalik. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.

Sanjaya dan Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung.: Alfabeta.

Wahana Komputer. (2012). Shortcourse Series Adobe Flash CS6. Semarang: Penerbit Andi.

Gambar

Gambar                                                                                          Hal 1
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

seluruh modul control dalam unit kontrol proses

Prof. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan juga studi dokumentasi. Teknik analisis

Berdasarkan penjelasan dan paparan tentang penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance ) dan kebijakan Rightsizing Badan Usaha

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir yang berjudul “PENGARUH

Hubungan antara Lamanya Ketuban Pecah Dini pada Persalinan Aterm dengan Tingkat Asfiksia Neonatorum. Andini

Dibuat Oleh: Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YogyakartaD.

Eko Susilo Santoso, Nopember 2000, An Analysis of ESP Materials Using ESP Approach at Secretary and Management Program Business Training Center (BTC) Jember in the