PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN
SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMK NEGERI 2 KISARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
MUHAMMAD AWALUDDIN
NIM: 5113311017
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Muhammad Awaluddin. NIM 5113311017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bahan bangunan melalui penerapan strategi problem based leraning pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Kisaran semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 Orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas(PTK). Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus pembelajaran. Dimana siklus pertama mempelajari sifat-sifat umum kayu sifat-sifat fisis kayu sifat-sifat mekanis kayu. Dan siklus kedua mempelajari jenis-jenis kayu untuk bahan bangunan.
Instrumen yang diujikan berupa tes. Tes sebelum diujikan terlebih dahulu diuji cobakan untuk memperoleh tes yang memenuhi syarat.. Dari hasil uji coba instrument di SMK Negeri 2 Kisaran berjumlah 30 orang yang dilakukan pada siklus pertama dari 25 soal diperoleh 24 soal yang valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal yang mudah, 18 soal yang sedang dan 1 soal yang sukar. Uji daya beda didapat 3 soal sangat baik, 14 soal yang baik, 10 soal cukup dan 2 sukar. Uji reabilitas diperoleh 0,8691 (sangat tinggi). Pada siklus kedua dari 25 soal diperoleh 23 soal valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal mudah, 18 soal sedang dan 1 soal yang sukar , uji daya beda didapat 2 sangat baik, 9 soal baik, 12 soal cukup dan 1 soal yang jelek. Uji reabilitas diperoleh 0.905 ( sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil diukur berdasarkan indicator berdasarkan indicator rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80% di dalam kelas dengan baik dalam pembelajaran ilmu bahan bangunan.
Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan siklus I dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 75% meningkat menjadi 80% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model problem based learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Skripsi ini
mengungkapkan tentang Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Siswa
Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam
-dalamnya ke berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan.
Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada:
1. Dr. Rachmat Mulyana M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini
terwujud
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen narasumber dan
penguji..
4. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Prodi S-I Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd Selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen
Narasumber dan Penguji
iii
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
9. Khusus untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Sarino dan Ibunda Tugiyem .
10. Untuk Sahabat-sahabat saya mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan 2011.
Dalam penyusunan proposal penelitian, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun penulis terima dengan segala keterbukaan dan kerendahan
hati.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Amiin Ya Rabbal Alamin.
Medan, Agustus 2016
vi DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... viii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian... 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 11
1. Hakikat Aktivitas Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 11
2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 14
vii
B. Penelitian Relevan ... 22
C. Kerangaka Berpikir ... 23
D. Pengajuan Hipotesis ... 25
BAB III. METODOLOGI PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
B. Subjek dan ObjekPenelitian ... 26
C. Defenisi Operasional ... 26
D. Rancangan Penelitian ... 27
E. Kegiatan Penelitian ... 29
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 31
G. Uji Coba Instrumen ... 34
a. Validitas Tes... 34
b. Uji Tingkat Kesukaran ... 36
c. Uji Daya Pembeda ... 37
d. Uji Realibilitas... 38
e. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus Pertama... 41
1. Tahap perencanaan (planning)……… 41
2. Tahap pelaksanaan(Action )……….. 42
3. Tahap pengamatan ( observation )………. 45
viii
B. Siklus Kedua ... 50
1. Tahap perencanaan (planning)……… 50
2. Tahap pelaksanaan (Action )……….. 50
3. Tahap pengamatan( observation )………. 51
4. Tahap repleksi ( reflection )……… 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian……… 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 57
B. Implikasi……… 58
C. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan kelas X .. 4
Tabel 2.1 Langkah – Langkah Problem Based Learning ... 20
Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 31
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrument Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan
Siklus I… ... 33
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrument Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan
Siklus II.. ... 33
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar
Mengajar Siklus I ... 46
Tabel 4.2 Data – Data Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47
Tabel 4.3 Indikator Keberhasilan Pada Siklus I ... 48
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar
Mengajar Siklus II... 52
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Silabus Ilmu Bahan Bangunan... 61
Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 63
Lampiran 3. Test Hasil Belajar Siklus I ... 75
Lampiran 4.Kunci Jawaban Test Hasil Belajar Siklus I ... 80
Lampiran 5.Lembar Jawaban ... 81
Lampiran 6.Perhitungan validitas TesSiklus I ... 82
Lampiran 7.Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus I ... 85
Lampiran 8.Perhitungan Daya Beda Butir Tes Siklus I ... 88
Lampiran 9.Perhitungan Reabilitas Tes Siklus I ... 91
Lampiran 10.Tes Hasil Belajar Siklus II ... 93
Lampiran 11.Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ... 98
Lampiran 12.Lembar Jawaban ... 99
Lampiran 13.Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 100
Lampiran 14.Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus II ... 103
Lampiran 15.Perhitungan Daya Beda Butir Tes Siklus II... 106
Lampiran 16.Perhitungan Reabilitas Tes Siklus II ... 109
Lampiran 17.Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 111
Lampiran 18.Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 113
Lampiran 19.Perhitungan Perolehan Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 115
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan kualitas dirinya
menjadi manusia yang bermanfaat, berpikir kreatif dan menjadi tenaga yang
terampil. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal
yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus
menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Bab 1 pasal 1, dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan idealnya harus
mampu melakukan edukasi, sosialisasi dan transformasi dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan. Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang berorientasi menghasilkan tenaga kerja yang diharapkan memiliki
keterampilan tingkat menengah dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
2
menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lagi oleh
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) (2003) yaitu :
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya; 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sekolah membuka beberapa bidang
keahlian yang bisa dipilih oleh masyarakat sesuai dengan peminatan yang
diinginkan dan kebutuhan dunia kerja untuk menjadi seorang yang terampil
dalam bidang keahlian.
SMK Negeri 2 Kisaran merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan
yang memiliki visi yaitu:Bekerja Profesional dengan System Manajemen Mutu
untuk mewujudkan SMK Negeri 2 Kisaran menjadi Sekolah Unggul Bertaraf
Internasional. Misi SMK Negeri 2 Kisaran yaitu sebagai berikut:Mendidik,
Mengajar, Melatih dan Membibing peserta didik agar menjadi manusia yang
Cerdas, Inovatif, Terampil, Religius dan Berakhlak Mulia serta memiiki Jiwa dan
Raga yang sehat, maupun mandiri dan kreatif, sehingga mampu mengembangkan
sikap profesionalisme dalam menghadapi Era Globalisasi. Untuk mancapai visi
dan misi tersebut, SMK Negeri 2 Kisaran berusaha meningkatkan lulusannya
3
peningkatan prestasi belajar. Untuk menyiapkan lulusan yang dapat memenuhi
kebutuhan lapangan kerja, SMK Negeri 2 Kisaran memiliki beberapa Program
Keahlian diantaranya program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan melaksanakan serangkaian
kegiatan belajar yag meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Mata pelajaran
pada Program keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu: mata diklat normatif, mata pelajaran adaptif dan mata pelajaran
produktif. Dari ketiga mata pelajaran ini, mata pelajaran produktif merupakan
mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa
Salah satu mata pelajaran produktif yang diterima siswa kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah Ilmu Bahan Bangunan. Pembelajaran
Ilmu Bahan Bangunan pada dasarnya dimaksudkan untuk mendidik dan melatih
siswa agar dapat berkompeten di bidang konstruksi, sehingga nantinya dapat
mengaplikasikan kedalam dunia kerja.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan
guru yang mengajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan ditemukan banyak permasalahan
dalam proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Sekolah telah menentukan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
4
Berikut daftar nilai siswa berdasarkan dari hasil observasi sekolah yang
diperoleh guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan kelas X program Keahlain
Teknik Gambar Bangunan seperti pada Tabel 1.1
Tabel 1.1
Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran
Tahun
(sumber :Guru Mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan)
Dengan memperhatikan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa
persentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan di SMK
Negeri 2 Kisaran belum sesuai dengan syarat nilai kelulusan yang telah ditentukan
sekolah tersebut. Syarat nilai kelulusan di SMK ini terkhusus pada mata pelajaran
Ilmu Bahan Bangunan adalah 70 sedangkan berdasarkan hasil hasil observasi
yang penulis dapatkan masih ada nilai di bawah syarat 70 tersebut. Berdasarkan
perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan pencapaian nilai pada mata
pelajaran Ilmu Bahan Bangunan belum tercapai sempurna.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ilmu bahan
bangunan, yang nilai tersebut telah dinaikkan dengan pertimbangan sikap,
keahlian, kehadiran dan tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar. Dari
nilai yang belum optimal diduga dari kurangnya keaktifan dan kemandirian siswa
5
memuaskan. Guru sebagai seorang pendidik memiliki peranan yang sangat
penting terhadap kegiatan pembelajaran. guru memiliki tujuan untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, menarik minat siswa serta memotivasikan
siswa untuk semangat dalam belajar.
Hal ini dikarenakan di dalam proses pembelajaran guru cenderung
menerapkan model pembelajaran dengan model ceramah. Kurangnya guru
melibatkan siswa dalam pembelajaran, Dan sebagian besar waktu pelajaran
digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh
guru. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan kegiatan sesuai
perintah guru. Hal ini akan terasa sulit bagi siswa yang kurang memiliki
kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik. Hal seperti ini juga
menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran apalagi mengajukan
pertanyaan, sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif. Keadaan seperti
ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
sehingga dapat mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka dilakukan pemilihan model
pembelajaran yang lebih baik yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Banyak model pembelajaran yang baik dan dapat diterapkan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu alternatif yang dapat
digunakan yaitu melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
yang dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan
6
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran
berdasarkan masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang penting dari materi pembelajaran. Dalam model
problem based learning (PBL), fokus pembelajaran ada pada masalah yang
dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan
dengan masalah tersebut tetapi juga mencari cara untuk memecahkan masalah
tersebut. Bila pembelajaran dimulai dengan suatu masalah, maka rasa ingin tahu
siswa akan terdorong sehingga memunculkan berbagai pertanyaan disekitar
masalah yang dibahas, yang pada akhirnya siswa diharapkan akan dapat
menyimpulkan pemecahan masalah tersebut.
Model pembelajaran ini merupakan suatu perubahan yang bagus dari
ceramah secara langsung. Melalui penggunaan model ini, poin-poin dalam belajar
dapat berkembang sesuai yang diketahui oleh siswa yang kemudian dijelaskan
kembali oleh guru, Sehingga proses pembelajaran tidak terfokus pada guru saja
namun mengikut sertakan siswa, sehingga setiap siswa dalam kelompok akan
lebih aktif untuk belajar memahami pokok materi pembelajaran.
Dengan menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bermakna dan
menyeluruh. Sebab, selain memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa
untuk berpikir kritis dan ikut langsung mendalami permasalahan yang timbul
7
dan mempertanggung jawabkan penyelesaiannya serta dapat menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Guru
pada pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam
pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih memegang peranan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah dengan penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran belum seluruhnya
mencapai nilai sesuai syarat KKM yang ditentukan yaitu 70.
2. Model pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran yang
digunakan cenderung kurang bervariasi.
3. Siswa cenderung kurang aktif pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Hal ini dikarenakan sedikitnya siswa yang bertanya ataupun
8
4. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) belum diterapkan dalam
pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah, keterbatasan waktu, dana serta
kemampuan peneliti maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.
2. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk materi Bahan – bahan dasar
bangunan
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran tahun pelajaran 2015/2016.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang
telah dijelaskan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan ?
2. Apakah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan
9
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar Ilmu Bahan Bangunan melalui
Penerapan Model Problem Based Learning.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan melalui
Penerapan Model Problem Based Learning.
F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini akan
memberikan manfaat yaitu:
1. Manfaat Empatis
Manfaat Empatis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat
dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa : untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar yang
sehingga dapat mendorong peningkatan aktivitas siswa yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru : Model Problem Based Learning sebagai alternatif
pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan dalam meningkatkan aktivitas
10
c. Bagi Sekolah: sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d. Bagi peneliti : penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap
penelitian-penelitian serupa untuk pengembangan ilmu pendidikan.
Serta sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang
penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk
mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dari
penelitian, yaitu :
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas
x program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran . Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I dengan nilai 71 masuk ke
dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu
dengan nilai rata-rata siswa 80 masuk ke dalam kategori penilaian aktif.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dilakukan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I
dengan persentase ketuntasan klasikal 75% dengan nilai meningkat menjadi 83%
pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu
Bahan Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2015/2016.
60
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil
belajar pada mata pelajaran ilmu bahan bangunan siswa kelas x program keahlian teknik
gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran, oleh karena itu:
1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari hasil lembar
observasi aktivitas siswa yaitu siswa lebih aktif dalam memperhatikan
pembelajaran, bertanya, mendengarkan diskusi, memberikan pendapat dan
menaruh minat pada pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
hasil lembar observasi aktivitas siswa yaitu nilai rata-rata 71 masuk ke dalam
kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai
rata-rata siswa 80 masuk ke dalam kategori penilaian aktif. Dengan demikian
diketahui bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Pada siklus I materi yang diberikan adalah siswa dapat mendepkripsikan sifat-
sifat kayu untuk bahan bangunan, dan dapat mendepkripsikan sifat-sifat fisis kayu
untuk bahan bangunan mendapat nilai rata-rata 7,5meningkat pada siklus ke II
dengan materi jenis – jenis kayu untuk bahan bangunan dan kebutuhan kayu
sebagai bahan bangunan yang mendapat nilai rata-rata 8,3. Sehingga dengan
demikian diketahui bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat
61
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, saran yang dapat diberikan untuk
pelaksanaan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning adalah :
1. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan diharapkan
menjadikan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai suatu alternatif
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan
Bangunan .
2. Bagi Kepala sekolah agar dapat menjadikan model pembelajaran Problem Based
Learning sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran
Problem Based Learning diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimayati 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineke Cipta
Ekawarna.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press Group
Fadly. 2010. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ( Studi Pada Kelas X Bisnis dan Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang. http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf. (diakses 18 Juli 2014).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman 2008. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: raja grafindo
Sagala 2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: alfabeta
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2011. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Grafindo.
Sardiman 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Factor-Factor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renike Cipta.
Nana, Sudjana. 2010. Penilaian dan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido