• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN

SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 KISARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

MUHAMMAD AWALUDDIN

NIM: 5113311017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Muhammad Awaluddin. NIM 5113311017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bahan bangunan melalui penerapan strategi problem based leraning pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Kisaran semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 Orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas(PTK). Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus pembelajaran. Dimana siklus pertama mempelajari sifat-sifat umum kayu sifat-sifat fisis kayu sifat-sifat mekanis kayu. Dan siklus kedua mempelajari jenis-jenis kayu untuk bahan bangunan.

Instrumen yang diujikan berupa tes. Tes sebelum diujikan terlebih dahulu diuji cobakan untuk memperoleh tes yang memenuhi syarat.. Dari hasil uji coba instrument di SMK Negeri 2 Kisaran berjumlah 30 orang yang dilakukan pada siklus pertama dari 25 soal diperoleh 24 soal yang valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal yang mudah, 18 soal yang sedang dan 1 soal yang sukar. Uji daya beda didapat 3 soal sangat baik, 14 soal yang baik, 10 soal cukup dan 2 sukar. Uji reabilitas diperoleh 0,8691 (sangat tinggi). Pada siklus kedua dari 25 soal diperoleh 23 soal valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal mudah, 18 soal sedang dan 1 soal yang sukar , uji daya beda didapat 2 sangat baik, 9 soal baik, 12 soal cukup dan 1 soal yang jelek. Uji reabilitas diperoleh 0.905 ( sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil diukur berdasarkan indicator berdasarkan indicator rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80% di dalam kelas dengan baik dalam pembelajaran ilmu bahan bangunan.

Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan siklus I dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 75% meningkat menjadi 80% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model problem based learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Skripsi ini

mengungkapkan tentang Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Siswa

Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam

-dalamnya ke berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan.

Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada:

1. Dr. Rachmat Mulyana M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini

terwujud

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen narasumber dan

penguji..

4. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Prodi S-I Pendidikan Teknik Bangunan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd Selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen

Narasumber dan Penguji

(7)

iii

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.

9. Khusus untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Sarino dan Ibunda Tugiyem .

10. Untuk Sahabat-sahabat saya mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan 2011.

Dalam penyusunan proposal penelitian, penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun penulis terima dengan segala keterbukaan dan kerendahan

hati.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan laporan ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan

senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Amiin Ya Rabbal Alamin.

Medan, Agustus 2016

(8)

vi DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 11

1. Hakikat Aktivitas Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 11

2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 14

(9)

vii

B. Penelitian Relevan ... 22

C. Kerangaka Berpikir ... 23

D. Pengajuan Hipotesis ... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

B. Subjek dan ObjekPenelitian ... 26

C. Defenisi Operasional ... 26

D. Rancangan Penelitian ... 27

E. Kegiatan Penelitian ... 29

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 31

G. Uji Coba Instrumen ... 34

a. Validitas Tes... 34

b. Uji Tingkat Kesukaran ... 36

c. Uji Daya Pembeda ... 37

d. Uji Realibilitas... 38

e. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus Pertama... 41

1. Tahap perencanaan (planning)……… 41

2. Tahap pelaksanaan(Action )……….. 42

3. Tahap pengamatan ( observation )………. 45

(10)

viii

B. Siklus Kedua ... 50

1. Tahap perencanaan (planning)……… 50

2. Tahap pelaksanaan (Action )……….. 50

3. Tahap pengamatan( observation )………. 51

4. Tahap repleksi ( reflection )……… 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian……… 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 57

B. Implikasi……… 58

C. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan kelas X .. 4

Tabel 2.1 Langkah – Langkah Problem Based Learning ... 20

Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 31

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrument Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan

Siklus I… ... 33

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrument Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan

Siklus II.. ... 33

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar

Mengajar Siklus I ... 46

Tabel 4.2 Data – Data Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47

Tabel 4.3 Indikator Keberhasilan Pada Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar

Mengajar Siklus II... 52

Tabel 4.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 53

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Silabus Ilmu Bahan Bangunan... 61

Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 63

Lampiran 3. Test Hasil Belajar Siklus I ... 75

Lampiran 4.Kunci Jawaban Test Hasil Belajar Siklus I ... 80

Lampiran 5.Lembar Jawaban ... 81

Lampiran 6.Perhitungan validitas TesSiklus I ... 82

Lampiran 7.Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus I ... 85

Lampiran 8.Perhitungan Daya Beda Butir Tes Siklus I ... 88

Lampiran 9.Perhitungan Reabilitas Tes Siklus I ... 91

Lampiran 10.Tes Hasil Belajar Siklus II ... 93

Lampiran 11.Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ... 98

Lampiran 12.Lembar Jawaban ... 99

Lampiran 13.Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 100

Lampiran 14.Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus II ... 103

Lampiran 15.Perhitungan Daya Beda Butir Tes Siklus II... 106

Lampiran 16.Perhitungan Reabilitas Tes Siklus II ... 109

Lampiran 17.Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 111

Lampiran 18.Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 113

Lampiran 19.Perhitungan Perolehan Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 115

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan kualitas dirinya

menjadi manusia yang bermanfaat, berpikir kreatif dan menjadi tenaga yang

terampil. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal

yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus

menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

Bab 1 pasal 1, dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan idealnya harus

mampu melakukan edukasi, sosialisasi dan transformasi dalam upaya pencapaian

tujuan pendidikan. Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan khususnya Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang berorientasi menghasilkan tenaga kerja yang diharapkan memiliki

keterampilan tingkat menengah dengan bidang dan keahliannya masing-masing.

(15)

2

menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lagi oleh

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) (2003) yaitu :

1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya; 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka sekolah membuka beberapa bidang

keahlian yang bisa dipilih oleh masyarakat sesuai dengan peminatan yang

diinginkan dan kebutuhan dunia kerja untuk menjadi seorang yang terampil

dalam bidang keahlian.

SMK Negeri 2 Kisaran merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

yang memiliki visi yaitu:Bekerja Profesional dengan System Manajemen Mutu

untuk mewujudkan SMK Negeri 2 Kisaran menjadi Sekolah Unggul Bertaraf

Internasional. Misi SMK Negeri 2 Kisaran yaitu sebagai berikut:Mendidik,

Mengajar, Melatih dan Membibing peserta didik agar menjadi manusia yang

Cerdas, Inovatif, Terampil, Religius dan Berakhlak Mulia serta memiiki Jiwa dan

Raga yang sehat, maupun mandiri dan kreatif, sehingga mampu mengembangkan

sikap profesionalisme dalam menghadapi Era Globalisasi. Untuk mancapai visi

dan misi tersebut, SMK Negeri 2 Kisaran berusaha meningkatkan lulusannya

(16)

3

peningkatan prestasi belajar. Untuk menyiapkan lulusan yang dapat memenuhi

kebutuhan lapangan kerja, SMK Negeri 2 Kisaran memiliki beberapa Program

Keahlian diantaranya program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan melaksanakan serangkaian

kegiatan belajar yag meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Mata pelajaran

pada Program keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat digolongkan menjadi

tiga, yaitu: mata diklat normatif, mata pelajaran adaptif dan mata pelajaran

produktif. Dari ketiga mata pelajaran ini, mata pelajaran produktif merupakan

mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa

Salah satu mata pelajaran produktif yang diterima siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah Ilmu Bahan Bangunan. Pembelajaran

Ilmu Bahan Bangunan pada dasarnya dimaksudkan untuk mendidik dan melatih

siswa agar dapat berkompeten di bidang konstruksi, sehingga nantinya dapat

mengaplikasikan kedalam dunia kerja.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan

guru yang mengajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan ditemukan banyak permasalahan

dalam proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Sekolah telah menentukan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata

(17)

4

Berikut daftar nilai siswa berdasarkan dari hasil observasi sekolah yang

diperoleh guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan kelas X program Keahlain

Teknik Gambar Bangunan seperti pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran

Tahun

(sumber :Guru Mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan)

Dengan memperhatikan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa

persentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan di SMK

Negeri 2 Kisaran belum sesuai dengan syarat nilai kelulusan yang telah ditentukan

sekolah tersebut. Syarat nilai kelulusan di SMK ini terkhusus pada mata pelajaran

Ilmu Bahan Bangunan adalah 70 sedangkan berdasarkan hasil hasil observasi

yang penulis dapatkan masih ada nilai di bawah syarat 70 tersebut. Berdasarkan

perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan pencapaian nilai pada mata

pelajaran Ilmu Bahan Bangunan belum tercapai sempurna.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ilmu bahan

bangunan, yang nilai tersebut telah dinaikkan dengan pertimbangan sikap,

keahlian, kehadiran dan tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar. Dari

nilai yang belum optimal diduga dari kurangnya keaktifan dan kemandirian siswa

(18)

5

memuaskan. Guru sebagai seorang pendidik memiliki peranan yang sangat

penting terhadap kegiatan pembelajaran. guru memiliki tujuan untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, menarik minat siswa serta memotivasikan

siswa untuk semangat dalam belajar.

Hal ini dikarenakan di dalam proses pembelajaran guru cenderung

menerapkan model pembelajaran dengan model ceramah. Kurangnya guru

melibatkan siswa dalam pembelajaran, Dan sebagian besar waktu pelajaran

digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh

guru. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan kegiatan sesuai

perintah guru. Hal ini akan terasa sulit bagi siswa yang kurang memiliki

kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik. Hal seperti ini juga

menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran apalagi mengajukan

pertanyaan, sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif. Keadaan seperti

ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

sehingga dapat mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah di atas, maka dilakukan pemilihan model

pembelajaran yang lebih baik yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa. Banyak model pembelajaran yang baik dan dapat diterapkan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu alternatif yang dapat

digunakan yaitu melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

yang dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan

(19)

6

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran

berdasarkan masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara

berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang penting dari materi pembelajaran. Dalam model

problem based learning (PBL), fokus pembelajaran ada pada masalah yang

dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan

dengan masalah tersebut tetapi juga mencari cara untuk memecahkan masalah

tersebut. Bila pembelajaran dimulai dengan suatu masalah, maka rasa ingin tahu

siswa akan terdorong sehingga memunculkan berbagai pertanyaan disekitar

masalah yang dibahas, yang pada akhirnya siswa diharapkan akan dapat

menyimpulkan pemecahan masalah tersebut.

Model pembelajaran ini merupakan suatu perubahan yang bagus dari

ceramah secara langsung. Melalui penggunaan model ini, poin-poin dalam belajar

dapat berkembang sesuai yang diketahui oleh siswa yang kemudian dijelaskan

kembali oleh guru, Sehingga proses pembelajaran tidak terfokus pada guru saja

namun mengikut sertakan siswa, sehingga setiap siswa dalam kelompok akan

lebih aktif untuk belajar memahami pokok materi pembelajaran.

Dengan menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning(PBL)

akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bermakna dan

menyeluruh. Sebab, selain memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa

untuk berpikir kritis dan ikut langsung mendalami permasalahan yang timbul

(20)

7

dan mempertanggung jawabkan penyelesaiannya serta dapat menggunakan

pengetahuan yang diperolehnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Guru

pada pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam

pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih memegang peranan dalam

pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah dengan penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran belum seluruhnya

mencapai nilai sesuai syarat KKM yang ditentukan yaitu 70.

2. Model pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan pada Siswa Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran yang

digunakan cenderung kurang bervariasi.

3. Siswa cenderung kurang aktif pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Hal ini dikarenakan sedikitnya siswa yang bertanya ataupun

(21)

8

4. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) belum diterapkan dalam

pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah, keterbatasan waktu, dana serta

kemampuan peneliti maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam upaya

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.

2. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk materi Bahan – bahan dasar

bangunan

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran tahun pelajaran 2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang

telah dijelaskan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan ?

2. Apakah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan

(22)

9

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar Ilmu Bahan Bangunan melalui

Penerapan Model Problem Based Learning.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan melalui

Penerapan Model Problem Based Learning.

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini akan

memberikan manfaat yaitu:

1. Manfaat Empatis

Manfaat Empatis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa : untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar yang

sehingga dapat mendorong peningkatan aktivitas siswa yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi Guru : Model Problem Based Learning sebagai alternatif

pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan dalam meningkatkan aktivitas

(23)

10

c. Bagi Sekolah: sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

d. Bagi peneliti : penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap

penelitian-penelitian serupa untuk pengembangan ilmu pendidikan.

Serta sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang

penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk

mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman

(24)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dari

penelitian, yaitu :

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas

x program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran . Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I dengan nilai 71 masuk ke

dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu

dengan nilai rata-rata siswa 80 masuk ke dalam kategori penilaian aktif.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I

dengan persentase ketuntasan klasikal 75% dengan nilai meningkat menjadi 83%

pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu

Bahan Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2015/2016.

(25)

60

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil

belajar pada mata pelajaran ilmu bahan bangunan siswa kelas x program keahlian teknik

gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran, oleh karena itu:

1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari hasil lembar

observasi aktivitas siswa yaitu siswa lebih aktif dalam memperhatikan

pembelajaran, bertanya, mendengarkan diskusi, memberikan pendapat dan

menaruh minat pada pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari

hasil lembar observasi aktivitas siswa yaitu nilai rata-rata 71 masuk ke dalam

kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai

rata-rata siswa 80 masuk ke dalam kategori penilaian aktif. Dengan demikian

diketahui bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Pada siklus I materi yang diberikan adalah siswa dapat mendepkripsikan sifat-

sifat kayu untuk bahan bangunan, dan dapat mendepkripsikan sifat-sifat fisis kayu

untuk bahan bangunan mendapat nilai rata-rata 7,5meningkat pada siklus ke II

dengan materi jenis – jenis kayu untuk bahan bangunan dan kebutuhan kayu

sebagai bahan bangunan yang mendapat nilai rata-rata 8,3. Sehingga dengan

demikian diketahui bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat

(26)

61

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, saran yang dapat diberikan untuk

pelaksanaan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning adalah :

1. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan diharapkan

menjadikan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai suatu alternatif

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan

Bangunan .

2. Bagi Kepala sekolah agar dapat menjadikan model pembelajaran Problem Based

Learning sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Bagi siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran

Problem Based Learning diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan

(27)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimayati 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineke Cipta

Ekawarna.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press Group

Fadly. 2010. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ( Studi Pada Kelas X Bisnis dan Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang. http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf. (diakses 18 Juli 2014).

Hamalik, Oemar. 2010. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman 2008. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: raja grafindo

Sagala 2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: alfabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2011. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

(28)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Grafindo.

Sardiman 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Factor-Factor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renike Cipta.

Nana, Sudjana. 2010. Penilaian dan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido

Gambar

Gambar 3.1 Strategi Penelitian Tindakan Kelas .......................................
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan kelas X ..             4
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran tahun pelajaran 2015/2016.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

Penentuan jumlah modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan, karena jika kekurangan modal kerja maka perusahaan akan mengalami masalah likuiditas yaitu tidak bisa

 guru meminta siswa membuat percakapan singkat yg mengungkapkan tentang mengucapkan selamat dan mengungkapkan jawaban dari ucapan selamat 3..

[r]

PERBEDAAN PENGARUH PEMANFAATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA SOFTWARE MOVIE MAKER DAN PREZI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.. persamaan dan identitas

atau KP2KP belum menerbitkan SKT dan kartu NPWP, KPP atau KP2KP harus segera menerbitkan SKT dan kartu NPWP dengan tanggal mulai terdaftar adalah hari kerja berikutnya

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai ( pandgever ) dan penerima gadai ( pandnemer ) yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan