• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TENTANG PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT DESA PARDOMUAN PADA PEMILIHAN BUPATI PAKPAK BARAT TAHUN 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TENTANG PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT DESA PARDOMUAN PADA PEMILIHAN BUPATI PAKPAK BARAT TAHUN 2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TENTANG PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT

DESA PARDOMUAN PADA PEMILIHAN BUPATI

PAKPAK BARAT TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Agustina Bancin NIM. 3123311001

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Agustina Bancin. NIM. 3123311001. “Analisis Tentang Perilaku Pemilih Masyarakat desa Pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun

2015”

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala Rahmat dan berkat-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaiakan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Penulisan skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Analisis Tentang Perilaku Pemilih Masyarakat desa Pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun 2015”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengalami beberapa hambatan

yang menjadi pengalaman beharga bagi penulis sendiri. Hambatan ini dapat

teratasi berkat bimbingan dan arahan berbagai pihak, terlebih bantuan dari Bapak

Prayetno SIP, M.Si, selaku dosen pembingbing penulis, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sehubungan dengan itu maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Yang teristimewa kepada orang tua yang kusayangi, yaitu ayahanda T

Bancin dan ibunda M Sinamo yang selalu mendoakan dan memberikan

dorongan, semangat serta materi dan pengorbanan sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan sampai penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta

stafnya

4. Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Arief Wahyudi S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

(6)

6. Kepada Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Dosen

Pembingbing Akademik penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang banyak memberi motivasi belajar kepada penulis.

7. Bapak Halking M.Si sebagai Dosen penguji yang memberikan saran dan

petunjuk kepada penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Budi Ali Mukmin SIP, MA sebagai dosen penguji yang

memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Universitas Negeri Medan beserta para staf administrasinya yang

memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

mata kuliah dibangku perkuliahan.

10.Kepada Kepala desa serta masyarakat di desa pardomuan Kecamatan

Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat yang telah melakukan kerjasama yang

baik selama penulis melakukan penelitian di desa Pardomuan.

11.Kakak dan abangku yang Dame Bancin/P.Limbong, Rustan

Bancin/B.Banurea, Manat Bancin/ M.Rumasondi, Yosep Bancin/

H.Silaban, Laini Bancin/ P.Manullang, Marisi Bancin/ S.Gajah Manik

yang telah banyak membantu selama penulis kuliah baik berupa dukungan,

doa serta materi kepada penulis.

12.Adekku yang selalu memberi motivasi dan semanagat untuk

menyelesaikan skripsi ini Melda Bancin dan Nikolous Bancin semoga

perkuliahan kalian juga cepat selesai.

13.Kepada keluarga besar J Simarmata/H Banurea yang selalu membantu

ketika penulis kesulitan selama penulis Kuliah sampai penulisan skripsi

ini.

14.Sahabat-sahabatku: Nurhayani Bancin, Lotina Berutu, Sister L Togatorop,

Roni Juliana Pakpakhan, Novita Hutasoit dan yang lainya, yang tidak

(7)

15.Teman-teman PPLT SMK Pembangunan Galang dan mahasiswa kelas Eks

B 2012 serta mahasiswa dilingkungan FIS UNIMED khususnya angkatan

2012.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, dengan mengingat keterbatasan yang ada pada penulis. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dari semua

pihak demi perbaikan selanjutnya

Medan, Juni 2016 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

B. Identivikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

a.Perilaku Politik (Political Behavior) ... 11

b.Partisipasi Politik ... 16

1)Pengerian partisipasi politik ... 16

2) Fungsi partisipasi politik... 21

c.Perilaku Pemilih ... 22

B. Kerangka Berfikir... 31

C. Studi Literatur ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Lokasi penelitian ... 36

C. Populasi dan Sampel ... 37

1.Populasi ... 37

2.Sampel ... 37

D. Variabel penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

(9)

2)Defenisi Operasional ... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1)Observasi ... 39

2)Angket... 39

3)Wawancara ... 40

4)Penelitian kepustakaan... 40

F. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian...42

1.Hasil Wawancara ... 43

2.Hasil Angket ... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKAN

(10)

DAFTAR BAGAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Responden memilih berdasarkan tingkat pendidikan ... 44

Tabel 2 Responden memilih berdasarkan jenis pekerjaan ... 46

Tabel 3 Pengetahuan masyarakat tentang tata cara mencontreng... 50

Tabel 4 Masyarakat yang menggunakan hak pilih ... 51

Tabel 5 Alasan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemilu ... 52

Tabel 6 Masyarakat memilih berdasarkan agama dan suku kandidat ... 54

Tabel 7 Tanggapan masyarakat tentang GOLPUT ... 55

Tabel 8 Tanggapan masyarakat tentang visi, misi kandidat ... 56

Tabel 9 Tanggapan masyarakat penting tidaknya mengikuti kampanye ... 58

Tabel 10 Masyarakat mengikuti kampanye kandidat yang berbeda ... 59

Tabel 11 Tanggapan masyarakat tentang janji-jandi kandidat ... 60

Tabel 12 Kandidat yang dipilih masyarakat ... 61

Tabel 13 Alasan masyarakat utk memilih kandidat ... 63

Tabel 14 Faktor yang mempengaruhi pilihan pemih ... 64

Tabel 15 Pertimbangan masyarakat dalam memilih ... 65

Tabel 16 Pandangan masyarakat tentang pelaksanaan pilkada ... 66

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Wawancara penelitian

2. Angket penelitian

3. Biodata responden penelitian

4. Dokumentasi penelitian

5. Nota tugas

6. Surat izin Penelitian Jurusan PPKn

7. Surat izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial

8. Surat telah melakukan penelitian di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan

Kabupataen Pakpak Bharat

9. Surat Keterangan bebas Perpustakaan Jurusan PPKn

10.Surat Keterangan bebas Perpustakaan UNIMED

(13)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemilu merupakan suatu proses pergantian kekuasaan secara damai yang

dilakukan secara berkala sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan konstitusi.

Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum yang sesuai dengan konstitusi antara lain

prinsip kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai

bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan

keputusan kenegaraan.

Taniredja (2014 : 11) mengemukakan pemilihan umum sebagai berikut:

Pemilihan umum merupakan realisasi kedaulatan rakyat. Rakyat berhak menentukan pemerintahan, oleh karenanya harus dipilih wakil-wakil rakyat yang bertindak atas nama rakyat, yang dapat membawa aspirasi rakyat, sehingga wakil-wakil rakyat ini harus rakyat sendirilah yang menentukan/memilih, dengan cara pemilihan umum.

Syahrial dkk (2007 : 80) menyatakan “dalam pemilihan umum diharapkan

wakil-wakil yang dipilih benar-benar mewakili aspirasi, keragaman, kondisi, serta

keinginan dari rakyat yang memilihnya. Oleh sebab itu, dalam ilmu politik secara

teoritis dikenal cara atau sistem memilihnya.

Menurut Sukarna (1994 : 72) adapun tujuan pemilu itu adalah “Untuk

menunjukkan bahwa kedaulatan tertinggi di negara ada pada rakyat, untuk

memilih wakil-wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat, untuk

mewujubkan adanya kontrol sosial yang efektif, untuk menghasilkan wakil-wakil

rakyat yang terbaik dalam kualitas pendidikan, dan untuk mewujubkan suatu

(14)

2

Indonesia merupakan salah satu negara penganut sistem demokrasi yang

memiliki pengertian demokrasi yang penting bagi seluruh masyarakat Indonesia

yang melaksanakan pemilihan umum lima tahun sekali. Pemilihan umum tersebut

ditujukan sebagai ajang untuk memilih wakil-wakil rakyat yang nantinya akan

menjadi anggota lembaga perwakilan seperti DPR, MPR, serta DPRD, baik

DPRD propinsi maupun DPRD tingkat Kabupaten. Akan tetapi setelah

Undang-Undang Dasar tahun 1945 diamandemen pada tahun 2002, pemilihan presiden dan

wakil presiden yang tadinya dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),

untuk selanjutnya akan dipilih langsung oleh rakyat. Ada pun jenis-jenis pemilu di

indonesia sebagai berikut:

1. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan umum ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih orang yang

mampu memimpin negara yaitu presiden dan wakil presiden yang sesuai dengan

kehendak rakyat yang memiliki tugas, fungsi dan wewenang presiden dan wakil

presiden. Indonesia mulai melakukan pemilihan umum presiden dan wakilnya

sejak tahun 2004, dimana sebelumnya presiden dan wakil presiden dipilih oleh

MPR.

2. Pemilihan Umum Anggota Lembaga Legislatif

Menurut manfaat UUD Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 10

tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

menyatakan bahwa Pemilihan umum anggota legislatif merupakan Pemilihan

Umum yang dilaksakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),

(15)

3

(DPRD) baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten atau kota dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang

Dasar Tahun 1945. Indonesia melakukan pemilihan umum legislatif sejak tahun

1955, dimana pada saat itu pemilu dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu :

1) Tahap pertama dilaksanakan pada 29 september 1955 untuk memilih

anggota-anggota DPR. Pemilu ini diikuti oleh 29 partai politik

2) Tahap kedua yang dilaksanakan pada 15 Desember 1955 yang ditujukan

untuk memilih anggota Konstituante.

3. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada)

Indonesia telah melaksanakan pemilihan kepala daerah atau yang dikenal

dengan pilkada secara langsung pada tahun 2007 yang tergabung dalam pilkada

seperti struktur organisasi pemerintahan kecamatan dan struktur organisasi

pemerintahan desa. Sebelumnya, Kepala Daerah maupun wakil kepala daerah

dipilih oleh Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD). Akan tetapi sejak

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilakukan secara

langsung oleh rakyat yaitu melalui Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil

Kepala daerah atau yang disingkat dengan Pilkada atau Pemilukada.

Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 menyatakan pemilihan

kepala daerah bahwa:

(16)

4

dimaksud antara lain adalah Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, serta Walikota dan wakil walikota. Jadi, pilkada atau

pemilukada dilaksanakan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi syarat. Peserta Pilkada atau pemilukada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau oleh gabungan partai politik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004. Namun seiring berjalannya waktu, ketentuan-ketentuan tersebut mengalami perubahan seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 yang menyatakan bahwa pasangan calon perseorangan dengan dukungan dari sejumlah orang juga dapat menjadi peserta pilkada.

Perilaku pemilih merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang atau

masyarakat untuk memenangkan pilihannya yang dianggap mampu untuk

memimpin daerahnya untuk lebih maju. Terpilihnya seorang kandidat idealnya

harus memenuhi standar yang diinginkan pemilih, dimana pemilih akan

menentukan pilihannya didasarkan atas seberapa besar kontribusi dan partisipasi

kandidat terhadap pemilih atau kelompok pemilih. Dinamika masyarakat saat ini

cenderung lebih rasional dalam menyikapi dan menentukan pilihan, meskipun

tidak dipungkiri masih terdapat pemilih yang emosional dan tradisional.

Menurut Setiadi (2013 : 157) “...perilaku memilih masyarakat tidak dapat

ditebak kemana suara rakyat dalam setiap kali pemilihan, baik pemilu legislatif,

pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah sangat sulit. Artinya, ada

distabilisasi sikap dan perilaku politik rakyat antara hari ini dan hari esok.”

Begitu juga dengan perilaku pemilih masyarakat di desa pardomuan, tidak dapat

dipastikan kemana suara rakyat.

Kesuksesan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan pemilihan umum

kepala daerah sangat terkait dengan model-model perilaku pemilih yang ikut

(17)

5

berdasarkan model sosiologi, psikologi, dan rasional maupun secara tradisional

dapat memberi pengaruh dalam menentukan calon legislatif mana yang akan

berhasil menjadi pemimpin.

Di Indonesia secara serentak melaksanakan pemilihan kepala daerah 9

Desember 2015. Termasuk salah satunya Kabupaten Pakpak Barat , yang diikuti

oleh 3 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Pasangan pertama yaitu bupati

pemerintahan Megawati Soekarnoputri, hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi.

Kabupaten Pakpak Barat terdiri dari 8 Kecamatan dan 52 kelurahan yang terletak

di kaki pegunungan bukit barisan. Kegiatan perekonomian terfokus pada pertanian

dan perkebunan. Penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten ini hampir 90%

beretnis pakpak. Kabupaten Pakpak Barat telah melaksanakan pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati sebanyak 3 kali, dimana periode pemilihan Bupati pertama

(2006-2010) yang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati adalah pasangan

Muger Berutu– Makmur Berasa, di periode yang kedua (2010-2015) dimenangkan

oleh pasangan RemigoYolando Berutu- Ir. Maju Ilyas Padang dan pada periode

yang ketiga (2016-2020) dimenangkan kembali oleh pasangan RemigoYolando

Berutu– Maju Ilyas Padang yang merupakan Bupati Pakpak Barat periode

(18)

6

Di desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Barat setiap

melaksanakan pemilu maupun pemilukada bahkan setiap pesta demokrasi,

partisipasi masyarakatnya sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui berdasarkan

rendahnya jumlah pemilih yang Golput, pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

pada tahun 2015 yaitu dari jumlah pemilih tetap dan pemilih tambahan berjumalah

227 orang, yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 6 orang (karena tidak

memungkin untuk pulang kampung dari rantau), yang memilih calon bupati

nomor urut satu 171 orang dan memilih calon kandidat nomor tiga sebanyak 47

orang dan suara yang batal berjumlah 3 orang .

Namun, dalam pemilihan kepala daerah (Bupati dan Wakil Bupati)

khususnya di desa Pardomuan Perilaku pemilih dalam masyarakat berbeda-beda.

Secara umum, perilaku memilih dalam masyarakat Pakpak Bharat berdasarkan

perasaan untuk memilih seseorang yang bisa menjadi pemimpin yang mengayomi

rakyatnya untuk lebih maju kedepannya. Perasaan dalam memilih terbagun atas

unsur “kedekatan” dimana kedekatan dapat dilihat dari banyak sisi, antara lain,

kedekatan geografi, kedekatan kekeluargaan, kedekatan emosional melalui

pemberiaan materi atau kampanya/janji calon kandidat, dan kedekatan melalui

informasi.

Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Pakpak Barat tahun

2015 di Desa Pardomuan, yang memperoleh suara terbanyak (dimenangkan) oleh

pasangan Remigo Yolando Berutu-Ir Ilyas Maju Padang, yaitu Bupati dan Wakil

Bupati sebelumnya pada periode 2010-2015, dan dimenangkan kembali untuk

(19)

7

pardomuan sudah mengenal baik dengan kandidat nomor urut satu, sebagian

masyarakat memilih karena sudah melihat bukti nyata kerja bapak Remigo

Yolando Berutu pada periode sebelumnya. Contohnya; adanya pembangunan

jalan di desa-desa kecil, memberikan bantuan kepada masyarakatnya yang kurang

mampu dengan memberi bantuan melalui bedah rumah, memberikan beasiswa

kepada siswa-siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa yang masuk keperguruan tinggi,

dengan hal inilah banyak masyarakat yang memberikan suaranya kepada kandidat

nomor satu, dengan sikap bapak Remigo dan Ilyas yang peduli dengan keadaan

rakyat nya, sehingga masyarakat menyukai serta mendukung program-program

kerja beliau demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat/rakyat Pakpak Barat.

Penelitian tentang perilaku pemilih masyarakat desa Pardomuan dalam

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat yang berlangsung pada tanggal

9 Desember Tahun 2015 dilakukan untuk menggali apa yang menjadi faktor

ataupun alasan masyarakat memenangkan calon bupati nomor urut 1 (satu) yaitu

pasangan Remigo Yolando Berutu dan Maju Ilias Padang, dari ketiga pasangan

calon Bupati. Dengan kenyataan yang ada saat sekarang ini, maka penulis

mengkonsepkannya dalam sebuah judul penelitian, “Analisis Tentang Perilaku

Pemilih Masyarakat Desa pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun 2015”

B. Identivikasi Masalah

Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya, maka perlu

dijelaskan identifikasi masalahnya. Dengan adanya idenifikasi masalah dapat

(20)

8

menghindari pemakaian istilah yang tidak tepat . Berdasarkan hal tersebut, maka

yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah , sebagai berikut ;

1. Partisipasi Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa

pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu)

3. Perilaku Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan Bupati

pakpak barat tahun 2015

4. Upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pengetahuan masyakat

tentang pemilukada

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor-faktor yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Namun agar

penelitian ini lebih spesifik dan terarah maka, masalah dalam penelitian ini

dibatasi yakni:

1. Partisipasi Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa

pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu)

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini , guna

untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap masalah yang akan

(21)

9

1. Bagaimana Partisipasi Pemilih masyarakat Desa Pardomuan dalam proses

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di Desa

Pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu)?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian pada umunya dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan

dengan cara ilmiah, untuk itu penelitian ini bertujuan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh manakah partisipasi pemilih masyarakat desa

pardomuan dalam proses pemilihan bupati

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku pemilih

masyarakat untuk memenangkan calon kandidat nomot urut satu

F. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah didalam studi ilmu politik terutama

tentang perilaku politik masyarakat dalam pilkada dan mengetahui apakah

ada pengaruh komunikasi politik dalam pemilihan kepala daerah, dan

bermanfaat untuk diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian studi S-1 di

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian,

masukan dan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat bermanfaat baik

(22)

10

3. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan

kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di bidang politik

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan

Kabupaten Pakpak Bharat dengan sampel penelitian yang dipilih dari masyarakat

yang telah ditentukan dan yang sudah memilih di desa Pardomuan dalam

pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat. Responden terdiri dari berbagai

latar belakang baik dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan

responden. Dari hasil angket yang disebarkan kepada responden ditambah

wawancara terhadap beberapa narasumber kemudian menghasikan data yang

kemudian dianalisis dan dilakukan pembahasan. Berdasarkan analisis data dan

pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat ditarik

beberapa kesimpulan.

Pertama, Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Pardomuan tergolong sudah

tinggi, karena hasil angket menunjukkan 94% responden berpartisipasi aktif

dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati, hal ini diperkuat dari hasil angket yang

disebarkan kepada responden. Masyarakat turut ambil bagian dalam suatu

kegiatan yang mempunyai dasar kepedulian terhadap pemimpin daerah khususnya

pada pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat serta membuat visi dan misi

dan adanya tujuan yang hendak dicapai.

Pemilih di desa pardomuan sebagian besar tergolong pemilih yang rasional

karena mendasarkan pilihannya kepada calon Bupati/ Wakil Bupati dengan

(24)

73

kinerja partai dimasa lampau kandidat dan tawaran program untuk menyelesaikan

permasalahan nasional yang ada.

Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di

desa pardomuan untuk memenangkan kandidat nomor 1 (satu) karena beliau

merupakan Bupati sebelumnya yaitu periode 2010-2015, sehingga masyarakat

sudah mengenal dan dapat menilai kinerja kandidat dimasa lampau yaitu beliau

mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dikabupaten pakpak Bharat seperti

membangun kembali jalan yang rusak demi kelancaran lalu lintas, memperhatikan

pendidikan masyarakatnya dengan menurunkan berbagai beasiswa untuk warga

yang kurang mampu, memberikan bantuan kepada masyarakat seperti bedah

rumah, pembangunan PAM di desa-desa dan sering mengadakan kunjungan

kedesa-desa terpencil sehingga masyarakat merasa dekat dengan pemimpin

daerahnya. Sebagian responden berpendapat karena Bapak Remigo Berutu

memiliki harta yang cukup (karena kaya), maka masyarakat berpendapat bahwa

apabila seorang pemimpin memiliki harta yang cukup maka pemimpin tersebut

(25)

74

B. Saran

Negara sebagai penanggung jawab sekaligus penyelenggara pemilu perlu

memperhatikan perilaku memilih warganya. Perilaku memilih bisa dipengaruhi

oleh ada atau tidaknya pembelajaran melalui instrumen pelatihan dan kegiatan

sejenis tentang kepemiluan. Melalui pembelajaran akan membudayakan pemilu

yang baik bagi warganya.

Pemerintah melalui lembaga yang mengelola kepemiluan, perlu

melakukan sosialisai yang sistematis, terencana dan terstruktur dalam memberikan

pengetahuan yang lebih baik kepada masayarakat tentang kepemiluan. Informasi

kepemiluan yang baik akan membuat pengetahuan masyarakat tentang pemilu itu

sendiri akan lebih baik yang akan membuat kepekaan atau partisipasi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan berbagai masukan berupa kritik dan saran yang

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Sahab, Ali. 2012. Perilaku politik. Surabaya: PT Reneka Petra Media

Efriza. 2012. Political explore (sebuah kajian ilmu politik). Bandung: Alfabeta

Jurdi, Fatahullah.2012. Studi Ilmu Politik. Jakarta: Graha Ilmu

Damsar.2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana

Kaloh J. 2003. Kepala Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Budiarjo, Miriam .2009.Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Mufti, Muslim.2012.Teori-teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politi. Jakarta: Gramedia Media sarana

Indonesia.

Setiadi, Elly dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group

Sitepu, Antonius. 2006. Sistem Politik Indonesia. Medan: Pustaka Bangsa Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Cv Alfabeta

Sukarna. 1994. Pengantar ilmu politik. Bandung: Mandar Maju

Syahrial dkk. 2007.Sosiologi dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia

Taniredja, Tukiran dkk.2013.Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.

(27)

Jurnal/ Internet

Agustino Leo & Mohammat Agus. (2009). Jurnal Pemilihan umum dan perilaku

pemilih Volume 5 No.1 desember 2009, hlm 13-14

Mulyawarman. (2008). Perilaku Pemilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala

Desa : Kasus Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

Volume 2. Hlm 30-33

Astuti Kartika Kusuma . (2005). Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan

Kepala Desa (Pilkades) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten

Siak Periode 2013-2019. Vol 2 No.1 – Februari 2015.hlm 22

Lestari Atiek (2009). Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan

Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. Fakultas Ilmu Sosial Dan.

Ilmu Politik Universitas 11 Maret Surakarta 2009.hlm 18

Partisipasi Masyarakat dalam Politik sebagai Implementasi Nilainilai

Demokrasi diIndoneisa /2015/11/ febrisartika257.htm)

Undang-Undang Pilkada Nomor 22 Tahun 2007. Tentang pemilihan kepala

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa analisis tentang penyebab kurang dapat berbahasa santun di kalangan remaja. Pada umumnya para pakar berpendapat, bahwa ketidak santunan dalam berbahasa disebabkan

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning, peserta didik dapat menelaah hasil melengkapii teks prosedur dari segi struktur dan kaidah bahasa pada teks

(2) Dalam hal Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3) tidak diketahui atau lebih rendah dari pada NJOP yang digunakan dalam pengenaan PBB

Hasil kromatogram GC-MS dapat diketahui bahwa senyawa kimia penyusun minyak atsiri kedua sirih ini ada 22 senyawa dan 6 di antaranya sebagai komponen utama dengan konsentrasi diatas 5

Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar jika diisi dengan jujur sesuai dengan keadaan saat ini7. Pilih salah satu dari empat jawaban yang ada dan yang

Shigat terdiri dari ijab dan qabul. Ijab merupakan pernyataan yang menunjukkan kerelaan yang terjadi lebih awal dari seseorang yang berakad. Maka perkataan pertama di

Hasil perolehan skor partisipasi model tutorial Jigsaw II pada Pokjar Banyubiru, Salatiga, dan Kajen sebagaimana tampak pada Tabel 5 di bawah ini.. 28 Pada tabel di atas

Dari hasil penelitian, pengujian dan analisa yang telah dilakukan terhadap pengukuran laju korosi logam paduan Al6061 yang telah diberi perlakuan quenching