• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN SENDI PANGGUL DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PESANTREN DARUL ARAFAH DELI SERDANG TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN SENDI PANGGUL DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PESANTREN DARUL ARAFAH DELI SERDANG TAHUN 2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN SENDI PANGGUL DENGAN

KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PESANTREN

DARUL ARAFAH DELI SERDANG TAHUN 2016

SKRIPSI

Oleh:

MUSTHOFA AKBAR NIM. 609421025

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

MUSTHOFA AKBAR, Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut, Dan Kelentukan Sendi Panggul Dengan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

(Dosen Pembimbing : BASYARUDDIN DAULAY).

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut, dan kelentukan sendi panggul terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yaitu radom sampling, dengan menggunakan test yaitu test vertical jump, test sit-up, test sit and reach dan tendangan sabit.

Populasi adalah seluruh atlet pencak silat pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016 sebanyak 100 orang. Jumlah sampel 30 orang diperoleh dengan teknik random sampling. Instrument pengumpulan data dengan test dan pengukuran yaitu mengambil hasil test yaitu test vertical jump, test sit-up, test sit and reach dan tendangan sabit. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan uji korelasi dengan bantuan bantuan SPSS 20.

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama yang dihitung menggunakan SPSS 20 diperoleh pengujian hipotesis Sig. (2-tailed) = 0,026. Karena nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,026 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara test Vertical jump terhadap hasil tendangan sabit atlet Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua yang dihitung menggunakan SPSS 20 diperoleh pengujian hipotesis Sig. (2-tailed) = 0,045. Karena nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,045 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara test Sit-up terdahap hasil tendangan sabit atlet Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga yang dihitung menggunakan SPSS 20 diperoleh pengujian hipotesis Sig. (2-tailed) = 0,029. Karena nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,029 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara test Sit and Reach terdahap hasil tendangan sabit atlet Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara daya ledak otot tungkai,

kekuatan otot perut, dan kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari bantuan baik berupa bimbingan maupun arahan dari berbagai pihak dan juga dukungan serta semangat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd., Drs. Suharjo, M. Pd., Samsul Gultom, SKM, M. Kes., dan Drs. Mesnan, M. Kes., selaku Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III FIK Universitas Negeri Medan.

(6)

iii

Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Medan.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Ustadz Bambang selaku pelatih atlet dan para atlet pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan.

7. Teristimewa kepada Ayahanda, Ibunda, dan seluruh keluarga besar, yang telah memberikan dukungan serta motivasi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKO serta para sahabat dan seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya ucapkan banyak terimakasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan, dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya para bagi pembaca dan semoga dapat membantu dalam pengembangan pendidikan program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(7)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakekat Pencak Silat... 9

2. Hakekat Tendangan Dalam Pencak Silat ... 12

3. Hakekat Tendangan Sabit ... 18

4. Hakekat Latihan ... 19

5. Hakekat Daya Ledak Otot Tungkai... 28

6. Hakekat Kekuatan Otot Perut... 31

7. Hakikat Kelentukan Sendi Panggul ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 34

C. Hipotesis penelitian ... 37

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Populasi penelitian ... 38

2. sampel penelitian ... 38

C. Metode Penelitian... 38

D. Desain Penelitian ... 39

(8)

v

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Data Penelitian ... 48

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

1. Uji Normalitas ... 49

2. Uji Homogenitas ... 49

C. Pengujian Hipotesis ... 50

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Skala Intensitas Latihan ... 24

3.1. Skor Berdasarkan Waktu Tercepat Penampilan Atlet ... 46

4.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Data Penelitian ... 48

4.2. Uji Normalitas ... 49

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Gelanggang Pertandingan Pencak Silat ... 11

2.2. Teknik Tendangan Sabit ... 19

2.3. The Traning Factors Phyramid ... 21

2.4. Penambahan Beban Secara bertahap ... 25

2.5. Ilustrasi Keterkaitan antara Kemempuan Biomotorik ... 31

3.1. Konstelasi Penelitian ... 39

3.2. Verical Jump Test ... 42

3.3. Sit – Up ... 43

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Populasi Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Darul Arafah

Deli Serdang Tahun 2016... 58

2. Daftar Sampel Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016... 61

3. Data Mentah ... 62

4. Rata-rata dan Simpangan Baku ... 66

5. Uji Normalitas ... 67

6. Uji Homogenitas ... 69

7. Uji Hipotesis ... 70

8. Dokumentasi Penelitian ... 72

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga terdiri dari kata olah yang berarti laku, perbuatan, perikelakuan, sedangkan raga, yang berarti badan mengandung makna, berlatih diri dengan gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga merupakan suatu bentuk pendidikan dari individu dan masyarakat yang mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan sistematis menuju suatu kualitas hidup yang lebih tinggi (Noya, 1983 : 5).

Olahraga pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota tubuh untuk alat pembelaan diri dan serangan. Pembelaan dan serangan yang diperlukan adalah pembelaan dan serangan yang baik, yaitu serangan yang tepat arahnya dan dilakukan dengan tenang yang sempurna. Berdasarkan alat yang digunakan serangan menggunakan dua alat yaitu lengan/tangan dan tungkai/kaki. Secara umum serangan kaki disertai tendangan. Pada waktu melaksanaan atau melakukan teknik tendangan posisi badan dan lintasan gerakan dapat melalui depan, samping, belakang, dan busur (Iskandar, 1992 : 1).

Untuk mencapai prestasi yang baik dalam pencak silat, maka teknik yang ada harus dikuasai dengan baik. Teknik dasar dalam pencak silat secara garis besar terdiri dari teknik pukulan, tendangan, elakan, sapuan, kunci, pola langkah dan sebagainya. Apabila ingin meningkatkan prestasi dalam pencak silat, maka

(13)

2

teknik-teknik dasar pencak silat harus dikuasai dengan baik. Teknik tendangan merupakan salah satu teknik serangan yang penting dalam pencak silat.

Tendangan sabit merupakan salah satu tendangan yang sering digunakan untuk melakukan serangan dalam pertandingan pencak silat. Tendangan sabit dilakukan dengan mudah mengenai sasaran, oleh karena itu, tendangan sabit cukup efektif untuk menyerang lawan. Setiap pesilat harus mempunyai kecepatan dalam melakukan tendangan, khususnya melakukan tendangan sabit dengan baik. Untuk meningkatkan prestasi yang dicapai, para pesilat harus dilatih teknik tendangan sabit secara intensif. Untuk meningkatkan kecepatan tendangan yang dimiliki, diperlukan program latihan yang tepat dengan memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi kecepatan tendangan sabit tersebut.

(14)

3

Daya ledak otot tungkai yang paling dominan dalam kecepatan tendangan sabit karena pada saat atlet akan melakukan tendangan membutuhkan daya ledak otot tungkai untuk mendapatkan tendangan yang keras, kemudian kekuatan otot perut yang perlu diperhatikan oleh pesilat adalah kekuatan otot perut karena kekuatan otot perut yang bisa membantu penguatan saat atlet melakukan tendangan, kemudian kelentukan sendi panggul yaitu panggul merupakan poros dalam melakukan tendangan semakin lentuk panggul seorang atlet maka semakin keras atau jauh jangkauan tendangan yang dihasilkan.

Setelah diamati, santri di Pesantren Darul Arafah masih belum memiliki daya ledak otot tungkai yang baik maka atlet santri tersebut belum memiliki kecepatan tendangan sabit yang keras, begitu pula dengan kekuatan otot perut, santri belum memiliki kekuatan otot perut yang bisa membantu penguatan saat santri melakukan tendangan dan kelentukan sendi panggul pesilat tersebut juga masih belum lentuk sehingga jangkauan tendangan sabit yang dihasilkan santri tidak keras. Jika dari ketiga unsur tersebut salah satunya tidak dimiliki oleh pesilat maka mustahil kecepatan tendangan sabit pesilat tersebut bisa maksimal.

(15)

4

tendangan sabit. Karena berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, kecepatan tendangan dari atlet terlihat masih belum seperti apa yang diharapkan. Maka terlihat bahwa pada saat atlet melakukan tendangan sabit masih banyak permasalahan dalam melakukan tendangan tersebut. Permasalahan yang ditemukan pada saat observasi adalah atlet masih lambat dalam melakukan tendangan dan atlet sering kehilangan momentum saat melakukan tendangan serta kecepatan tendangan sabit dari atlet yang masih lambat pada waktu melakukan tendangan. Hal ini menyebabkan tendangan sabit atlet mudah ditangkap oleh lawan. Dalam hal ini terlihat bahwa kecepatan tendangan sabit atlet masih bermasalah.

Maka dari itu untuk meningkatkan kecepatan, peneliti berkonsultasi kepada pelatih untuk membantu dalam meningkatkan kecepatan tendangan atlet dengan cara melihat bahwa apakah ada hubungan tes daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut, dan kelentukan sendi panggul terhadap kecepatan tendangan sabit atlet. Dimana tes tersebut yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan atlet. Karena untuk memberikan porsi tes yang tepat terhadap unsur-unsur yang menentukan kecepatan tendangan sabit tersebut harus diperhatikan kondisi dan perkembangan otot yang telah dimiliki sebelumnya.

(16)

5

daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut, dan kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tendangan sabit atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016? Apakah Pelatih mengetahui tingkat daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut, kelentukan sendi panggul pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016? Apakah Pelatih menambahkan porsi latihan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016? Apakah ada hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016? Seberapa besar hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016?

C. Batasan Masalah

(17)

6

dan tendangan sabit sebagai variabel terikat pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016?

2. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016?

3. Apakah terdapat hubungan antara kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016?

4. Apakah terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul secara bersama-sama dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan

(18)

7

2. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot perut dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet Pencak Silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

3. Untuk mengetahui hubungan kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet Pencak Silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

4. Untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul secara bersama-sama dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet Pencak Silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi club : Untuk Meningkatkan prestasi dan persaingan yang positif dengan klub lain.

2. Bagi santi : Untuk dapat meningkatkan minat dan peran aktif atlet serta mendukung pencapaiaan prestasi atlet.

(19)

8

4. Bagi Mahasiswa : Sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan yang akan melakukan penelitian pada cabang pencak silat.

(20)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Putra Siswa Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

4. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet Pencak Silat Putra Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Tahun 2016.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Bagi atlet diharapkan untuk dapat berlatih lebih giat lagi supaya hasil tendangan yang diperoleh menjadi lebih baik lagi.

(21)

55

2. Diharapkan kepada pelatih agar kiranya melatih atlet dengan baik lagi dan agar kiranya melihat daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul atlet supaya dapat meningkatnya hasil tendangan sabit.

(22)

56

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, I., (2013), Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. UNIMED Press, Medan.

Arikunto, S., (2013), Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Bompa, Tudor O., (1983), Power Training For Sport, York University Toronto

Otorio Second Printing, Canada.

Hariyadi, S., (2003), Teknik Dasar Pencak Silat Tanding, Jakarta, PT. Dian Rakyat.

Harsono, (1988), Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta, CV. Tambak Kusuma.

Hidayat, R. I., (2003), Biomekanika, Bandung, PPS UPI. Iskandar, O., (1992), Pencak Silat, Dekdikbud, Jakarta.

Ismaryati, (2006), Tes dan Pengukuran Olahraga, Jateng, Sebelas Maret University Press.

Kokasih, E., (2000), Plyometrics Explosive Power Training Second Edition, Bidang Kepelatihan PKON, Kantor Menpora.

Lubis, J., (2004), Panduan Praktis Pencak Silat, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Lutan, R., dkk., (2000), Dasar-Dasar Kepelatihan, Jakarta, Depdikbud. Noya, P., (1983), Pedoman Guru Olahraga, Depdikbud, Jakarta. Nugroho, A., (2001), Diktat Pedoman Latihan Pencak Silat, FIK UNY.

Nugroho, A., (2004), Diktat Dasar-Dasar Pembelajaran Pencak Silat, FIK UNY. Sajoto, M., (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta,

Depdikbud.

Subroto, J., (1994), Pembinaan Pencak Silat, Fisik, Teknik, Taktik, Dan Mental, Solo, CV. Aneka Solo.

(23)

56

Sutiyono, B., (2000), Pencak Silat, Jakarta, Depdikbud.

Syafruddin, (2011), Ilmu Kepelatihan Olahraga Teori dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga, UNP.

http://repository.upi.edu/12802/6/S_KOR_0906533Chapter3.pdf

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 5 dapat dibuat hubungan antara rasio asam sulfat dengan gula jagung terhadap persen kristal asam oksalat yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa hubungan

2 Dosen Fiqh Siyasah (Politik Hukum Islam) pada Fakultas Syari’ah dan Hukum ,Universitas Islam Negeri (UIN) ,Sunan Gunung Djati Bandung.. Islam akan menjadikan negeri itu bisa

Dengan adanya payung hukum baru yaitu peraturan Dirjen Pajak Nomor 11/PJ/2016 tentang Pengaturan Lebih Lanjut mengenai pelaksanaan Undang- undang Nomor 11 Tahun 2016

Karena pembacaan terhadap tradisi masa lalu dan masa kini menjadi kunci utama dalam upaya mengembangkan tradisi, metode bandongan yang dari awal lahirnya pesantren

Dari definisi ini dapat diketahui bahwa obligasi adalah suatu utang atau kewajiban jangka panjang ( bond ), sedangkan utang jangka pendek disebut dengan

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis, baik secara parsial maupun secara simultan

Komponen penahan tidak langsung harus ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat erfungsi mengurangi ungkitan anteroposterior pada gigi

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Usia Menarche di SMP Kristen Cita Hati Surabaya. Studi observasional